GEOLOGI FISIK
DESKRIPSI BATUAN
Dosen pengampuh:
Almun Madi ST.,MT
Oleh :
Nama : Asriyanti Ahadi
Npm : 07381911025
Semester /Kelas : I/A
A. BATUAN BEKU
1. Batu Apung
Batu basal yang sering disebut dengan batu lava. Batu bassal
memiliki ciri warna sedikit keabu-abuan dan tersusun dari butiran
kecil. Batu basal mempunyai manfaat untuk bahan bangunan.
Batu basal termasuk kedalam jenis batuan beku luar atau efusit.
6. Batu kimberlite
1. Batu konglomerat
Batu yang terdiri dari material kerikil bulat, batu-batu dan pasir
yang terikat satu sama lain adalah batu konglomerat. Batu
konglomerat disusun dari bahan-bahan yang terlepas karena
pengaruh gaya berat batu. Kemudian bahan tersebut memadat dan
saling terikat dengan baik. Fungsi dari batu ini adalah untuk bahan
pendukung bangunan.
2. Batu pasir
Batu serpih terbuat dari bahan yang halus dan lepas disebabkan
karena gaya berat batu padat dan saling terikat satu sama lain. Batu
ini merupakan batu yang memiliki bau khas, seperti tanah liat dan
memiliki butiran halus serta memiliki warna beragam. Ada warna abu-
abu, hitam, hijau, merah, dan kuning. Batu ini berguna sebagai bahan
bangunan.
5. Batu breksi
C. BATUAN METAMORF
Batu sabak memiliki warna hijau dan hitam. Batu ini bisa dipecah-
pecah menjadi beberapa lempeng tipis. Batu sabah dapat digunakan
sebagai bahan bangunan atau bahan kerajinan yang berestetika tinggi.
Asal : metamorfisme shale dan Mudstone
Komposisi : Quartz, Muscotive, Ilite struktur : Foliated (Slaty
Cleavage)
Derajat metamorfisme : Rendah
Ukuran butir : very fine grained
Warna : abu-abu, hitam, hiaju, merah.
Ciir khas : mudah membelah menjadi lembaran tipis.
2. Batu marmer (marble)
Batu marmer bisa juga disebut batu pualam. Batu ini berasal dari batu
gamping atau batu kampur namun memiliki warna berbeda. Ada juga
beberapa pita warna dan kristal dengan berbagai tekstur terkandung
dalam batu marmer atau batu pualam ini. Batu ini berfungsi sebagai
bahan utama pembuatan ubin.
Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostone
Komposisi : Kalsit atau Dolomit
Struktur : Non foliasi
Derajat metamorfisme : Rendah –
Tinggi ukuran butir : Medium – Coarse grained
Warna : Bervariasi
Ciri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil,
bereaksi dengan HCL.
3. Batu ganes (gneiss)
Batu Kuarsit adalah batuan pasir yang berubah karena terkena suhu
tinggi. Batu ini berwarna coklat, merah, abu-abu, dan kekuningan pada
umumnya. Batu kuarsit abermanfaat untuk bahan kerajinan dan
material konstruksi jalan raya.
Asal : Metamorfisme sandstone (batu pasir)
Komposisi : Kuarsa
Struktur : Non foliasi
Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
Ukuran butir : Medium coarse
Warna : Abu—abu, kekuningan, coklat, merah
Ciri khas : lebih keras disbanding glass.
5. Batu sekis (sechit)
Warna batu sekis adalah ungu, hijau, dan hitam. Batu sekis
biasanya memiliki mineral yang terpisah dan berubah menjadi berkas
gelombang yang ditunjukkan kilaunya oleh kristal. Batu sekis dapat
digunakan untuk sumber mika utama sebagai komponen penting
dalam industri elektronika.
Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basalt
Komposisi : Mika, granit, homblende
Struktur : Foliated (Schistose)
Derajat metamorfisme : Intermediate –tinggi
Ukuran butir : fine – medium coarse
Warna : hitam, hijau, ungu
Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang
terdapat Kristal gamet.
6. Serpentinit (serpentinite)
Serpentinit adalah batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral
serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi
(serpentinization). Serpentinisasi merupakan proses metamorfosis
temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica
mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air
menjadi serpentinit.
Asal : Batuan beku basa
Komposisi : Serpentine
Struktur : Non foliasi
Ukuran butir : Medium grained
Warna : Hijau terang / gelap
Ciri khas : Kilap berminyak dan lebih keras disbanding kuku jari.