Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

GEOLOGI FISIK
DESKRIPSI BATUAN
Dosen pengampuh:
Almun Madi ST.,MT

Oleh :
Nama : Asriyanti Ahadi
Npm : 07381911025
Semester /Kelas : I/A

PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
2019-2020
DESKRIPSI BATUAN

A. BATUAN BEKU

1. Batu Apung

Batu apung memiliki ciri warna coklat dengan sedikit


campuran abu-abu muda. Bentuk dari batu berongga ini dengan
warna khasnya tersebut adalah ciri-ciri yang dimilikinya. Manfaat
batu apung ini dipakai untuk mengamplas kayu dan juga sebagai
alat penggosok pada bangunan.
2. Batu granit

Contoh dari batuan beku selanjutnya adalah batu granit.


Struktur batu granit yaitu butiran yang kasar dengan sedikit
berwarna-warni. Dari warna putih sampai ke warna abu-abuan,
ada pula yang yang berwarna jingga. Batu granit bisa ditemukan di
sekitar pinggir dan dasar sungai atau pantai. Manfaat dari batuan
granit digunakan untuk beberapa bahan bangunan. Batuan granit
termasuk salah satu jenis batuan beku dalam.
3. Batu Obsidian

Batu obsidian memiliki warna hitam atau warna cokelat tua.


Batu obsidian biasanya disebut dengan batu kaca. Permukaanya
memiliki ciri yang halus dan mengkilat. Manfaat batu obsidian
yaitu menjadi alat pemotong atau di jadikan ujung tombak serta
bahan pengrajin dalam industri kreatif.
4. Batu granodiorit

Granodiorit merupakan batuan plutonik yang terdiri dari


bagian biotit hitam, plagioklas putih, hornblende abu-abu gelap
dan kuarsa abu-abu tembus cahaya.
Dominasi plagiklas lebih dari alkali yang bisa membedakan
dengan adanya granit. Batuan granodiorit merupakan salah satu
batu yang mencerminkan pelapukan butiran pirit langka yang
melepaskan zat besi.
 Mineral utama : Plagioklas, kuarsa
 Mineral sekunder : Natrium, kalsium
 Jenis batuan : Batuan beku intrunsif.
5. Batu basal

Batu basal yang sering disebut dengan batu lava. Batu bassal
memiliki ciri warna sedikit keabu-abuan dan tersusun dari butiran
kecil. Batu basal mempunyai manfaat untuk bahan bangunan.
Batu basal termasuk kedalam jenis batuan beku luar atau efusit.
6. Batu kimberlite

Kimberlite merupakan batuan vulkanik ultrabasa, cukup


langka dan banyak yang menvcari batu kimberlite karena
merupakan biji berlian.
Batuan kimberlite terdiri dari kristal olivin dalam suatu tanah
yang terdiri dari berbagai campuran mineral serpente, diopside,
karbonat, dan plhogopite.
B. BATUAN SEDIMEN

1. Batu konglomerat

Batu yang terdiri dari material kerikil bulat, batu-batu dan pasir
yang terikat satu sama lain adalah batu konglomerat. Batu
konglomerat disusun dari bahan-bahan yang terlepas karena
pengaruh gaya berat batu. Kemudian bahan tersebut memadat dan
saling terikat dengan baik. Fungsi dari batu ini adalah untuk bahan
pendukung bangunan.
2. Batu pasir

Seperti namanya, batu pasir terdiri atas susunan butiran-butiran


pasir. Biasanya batu pasir berwarna merah, kuning, atau abu-abu. Batu
ini terbuat dari bahan-bahan lepas dikarenakan padatnya gaya berat
sehingga satu partikel dengan yang lain saling terikat. Batu pasir
dipakai untuk material penyusun kaca atau gelas dan dapat digunakan
sebagai konstruksi bangunan.
3. Batu gamping

Batu dengan bentuk sedikit lunak dengan warna putih


bercampur abu-abu disebut dengan batu gamping. Batu ini mampu
membentuk gas karbondioksida jika mendapat sedikit tetesan asam.
Batu gamping tersusun dari cangkang binatang lunak yang sudah
mati, seperti kerang, siput, dan binatang laut lain. Batu gamping
dapat digunakan sebagai bahan baku semen.
4. Batu serpih

Batu serpih terbuat dari bahan yang halus dan lepas disebabkan
karena gaya berat batu padat dan saling terikat satu sama lain. Batu
ini merupakan batu yang memiliki bau khas, seperti tanah liat dan
memiliki butiran halus serta memiliki warna beragam. Ada warna abu-
abu, hitam, hijau, merah, dan kuning. Batu ini berguna sebagai bahan
bangunan.
5. Batu breksi

Batu breksi terdiri dari batuan yang terpecah menjadi beberapa


bagian dan kemudian menjadi satu. Pecahan tersebut berasal dari
letusan gunung berapi. Batu breksi juga terbentuk dari elemen yang
dilemparkan ke udara dalam jarak tinggi lalu akhirnya mengalami
pengendapan di suatu tempat. Fungsi batu breksi adalah bahan
kerajinan dan bangunan.
6. Batu lempung

Warna dari batu lempung biasanya berwarna keemasa,


coklat, abu-abu, atau merah. Batu lempung terbuat dari proses
pelapukan batuan beku yang membentuk material lempung di sekitar
batuan induk. Lalu batu induk akan masuk dalam proses
pengendapan dan menjadi batu lempung. Fungsi dari batu lempung
adalah sebagai bahan dari kerajinan.

C. BATUAN METAMORF

1. Batu sabak (slate)

Batu sabak memiliki warna hijau dan hitam. Batu ini bisa dipecah-
pecah menjadi beberapa lempeng tipis. Batu sabah dapat digunakan
sebagai bahan bangunan atau bahan kerajinan yang berestetika tinggi.
 Asal : metamorfisme shale dan Mudstone
 Komposisi : Quartz, Muscotive, Ilite struktur : Foliated (Slaty
Cleavage)
 Derajat metamorfisme : Rendah
 Ukuran butir : very fine grained
 Warna : abu-abu, hitam, hiaju, merah.
 Ciir khas : mudah membelah menjadi lembaran tipis.
2. Batu marmer (marble)
Batu marmer bisa juga disebut batu pualam. Batu ini berasal dari batu
gamping atau batu kampur namun memiliki warna berbeda. Ada juga
beberapa pita warna dan kristal dengan berbagai tekstur terkandung
dalam batu marmer atau batu pualam ini. Batu ini berfungsi sebagai
bahan utama pembuatan ubin.
 Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostone
 Komposisi : Kalsit atau Dolomit
 Struktur : Non foliasi
 Derajat metamorfisme : Rendah –
 Tinggi ukuran butir : Medium – Coarse grained
 Warna : Bervariasi
 Ciri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil,
bereaksi dengan HCL.
3. Batu ganes (gneiss)

Biasanya batu ganes memiliki warna putih dengan sedikit campuran


abu-abu. Ditemukan juga goresan yang terdiri dari beberapa mineral
yang mempunyai bentuk tipis dan berjajar. Kegunaan batu ganes
adalah untuk bahan kerajinan.
 Asal : Metamorfisme regional siltstone, Shale, granit
 Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika
 Struktur : foliated (Gneissic)
 Derajat metamorfisme : Tinggi
 Ukuran butir : Medium – Coarse grained
 Warna : Abu-abu
 Ciri khas : Kuarsa dan feldspar tampak berselang-seling dengan
lapisan tipis kaya amphibole serta mika.
4. Batu kuarsit (quarzite)

Batu Kuarsit adalah batuan pasir yang berubah karena terkena suhu
tinggi. Batu ini berwarna coklat, merah, abu-abu, dan kekuningan pada
umumnya. Batu kuarsit abermanfaat untuk bahan kerajinan dan
material konstruksi jalan raya.
 Asal : Metamorfisme sandstone (batu pasir)
 Komposisi : Kuarsa
 Struktur : Non foliasi
 Derajat metamorfisme : Intermediate – Tinggi
 Ukuran butir : Medium coarse
 Warna : Abu—abu, kekuningan, coklat, merah
 Ciri khas : lebih keras disbanding glass.
5. Batu sekis (sechit)
Warna batu sekis adalah ungu, hijau, dan hitam. Batu sekis
biasanya memiliki mineral yang terpisah dan berubah menjadi berkas
gelombang yang ditunjukkan kilaunya oleh kristal. Batu sekis dapat
digunakan untuk sumber mika utama sebagai komponen penting
dalam industri elektronika.
 Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basalt
 Komposisi : Mika, granit, homblende
 Struktur : Foliated (Schistose)
 Derajat metamorfisme : Intermediate –tinggi
 Ukuran butir : fine – medium coarse
 Warna : hitam, hijau, ungu
 Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang
terdapat Kristal gamet.
6. Serpentinit (serpentinite)

Serpentinit adalah batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral
serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi
(serpentinization). Serpentinisasi merupakan proses metamorfosis
temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica
mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air
menjadi serpentinit.
 Asal : Batuan beku basa
 Komposisi : Serpentine
 Struktur : Non foliasi
 Ukuran butir : Medium grained
 Warna : Hijau terang / gelap
 Ciri khas : Kilap berminyak dan lebih keras disbanding kuku jari.

Anda mungkin juga menyukai