Anda di halaman 1dari 2

041374098

CYNTHIA RANESI MAYESTIKA


ILMU KOMUNIKASI – NON SIPAS

TUGAS 3
LOGIKA
Pada Tugas 3 ini merupakan evaluasi tentang Penalaran Oposisi dan Silogisme Beraturan.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penalaran oposisi dan bentuk penalaran oposisi
sebagai penyimpulan langsung?
2. Lalu, berikan dua contoh setiap bentuk peralaran oposisi?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silogisme beraturan dan bentuk silogisme beraturan
sebagai penyimpulan tidak langsung?
4. Lalu, berikan dua contoh setiap bentuk silogisme beraturan?

JAWABAN

1. Penalaran oposisi merupakan logika pertentangan dua pernyataan dengan term yang sama
(oposisi) yang didefinisikan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan
term yang sama. Pertentangan di sini diartikan juga dengan gubungan logik, yaitu
hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap
dua pernyataan yang diperbandingkan.
Penyimpualn langsung pada bentul penalaran oposisi secara sederhana ada tiga macam.
Pertama, berbentuk pertentangan atau perlawanan yang disebut oposisi dibedakan atas
oposisi kantrarik, subkontrarik, kontradiktorik, dan subalternasi. Kedua, berbentuk
persamaan, yaitu negasi kontradiksi yang uraiannya kelanjutan dari pembahasan oposisi.
Ketiga, berbentuk penyimpulan, yaitu edukasi yang dibedakan atas tiga macam, yaitu
konversi, inversi, dan kontraposisi.
(Modul Logika Edisi 2 ISIP4211 Hal : 5-5.3
2. A. Penalaran Kontraik
- Semua orang kristiani makan daging babi
- Semua orang kristiani tidak makan daging babi
Kesimpulan :
Apabila pernyataan “semua orang kristiani makan daging babi” diakui benar maka
pernyataan “semua orang kristiani tidak makan daging babi” adalah salah. Apabila
“semua orang kristiani makan daging babi” diakui salah maka pernyataan “semua
orang kristiani tidak makan daging babi” mungkin benar mungkin juga salah. Jadi
dapat juga kedua-duanya salah, ada kemungkinan ketiga yaitu “sebagian orang
kristiani makan daging babi dan ada sebagian tidak makan daging babi”
- Semua umat muslim memakai hijab
- Semua umat muslim tidak memakai hijab
Apabila pernyataan “semua umat muslim memakai hijab” diakui benar maka
pernyataan “semua umat muslim tidak memakai hijab” adalah salah. Apabila
“semua umat muslim memakai hijab” diakui salah maka pernyataan “semua umat
muslim tidak memakai hijab” mungkin benar mungkin juga salah. Jadi dapat juga
kedua-duanya salah, ada kemungkinan ketiga yaitu “sebagian umat muslim
memakai hijab dan ada sebagian tidak memakai hijab” karena laki-laki tidak
memakai hijab.
B. Penalaran Subkontrarik
- Ada sebagian orang kristiani makan daging babi
- Ada sebagian orang kristiani tidak makan daging babi

C. Penalaran Kontradiktorik
- Semua umat muslim berpedoman kepada kitab Al-Qur;an
- Ada umat muslim yang tidak berpedoman kepada kitab Al-Qur’an
D. Penalaran Subalternasi - Subimplikasi
- Sebagian umat muslim berpedoman kepada kitab Al-Qur;an
- Semua umat muslim yang tidak berpedoman kepada kitab Al-Qur’an

3. Silogisme merupakan salah satu bentuk penyimpulan deduktif yang sering digunakan, baik
dalam kehidupan sehari-hari dalam suatu perbincangan maupun dalam bentuk penelitian-
penelitian ilmiah. Khusus silogisme kategorik sebagai salah satu bentuk penyimpulan tidak
langsung dirumuskan sebagai “Suatu bentuk penyimpulan berdasarkan perbandingan dua
proposisi yang di dalamnya terkandung adanya term pembanding dan yang dapat
melahirkan proposisi lain sebagai kesimpulannya.
4. Semua hewan membutuhkan makanan (premis mayor) S – M P
Singa adalah hewan (premis minor) S M - P
Singa membutuhkan makanan (konklusi) S P

Manusia diciptakan dengan memiliki ilmu (premis mayor) S – M P


Farid adalah manusia (premis minor) S M - P
Farid memiliki ilmu (konklusi) S P

Sumber :
1. Modul Logika ISIP4211 Edisi 2 Hal : 5 – 5.7
2. https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/ilmu-logikamantiq/ilmu-logikamantiq-
bahan-ajar-3/
3. https://www.gurupendidikan.co.id/silogisme/

Anda mungkin juga menyukai