Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam
pengembangan akuntansi.
a. Macroeconomic Pattern
b. Microeconomic Pattern
Akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep utamanya adalah bagaimana
memepertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis.
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan kontrol.
2. Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting (Spring, 1983)
mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi, yaitu
d. Tingkat konservatisme
g. Praktek konsolidasi
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: dengan pertimbangan dan
secara empiris.
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.
Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang
secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang
dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan
penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk
menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara.
2) Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak
membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan
pajak. Akuntansi hukum kode sering disebut ”kontinental”, dan kebanyakan ditemukan di negara-
negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka di Afrika, Asia dan Amerika.
Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti :
a.Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa
manfaat ekonomi.
b.Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti
itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan
hukum)
c.Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum)
Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum umum berorientasi pada kebutuhan
pengambilan keputusan oleh investor luar. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi
ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana
ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan
sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena
mereka akan menggunakan IFRS.
E.PERBEDAAN ANTARA PENYAJIAN WAJAR DAN KEPATUHAN TERHADAP HUKUM
Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan cii utama
akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hukum drancang untuk memenuhi ketentuan yang
dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau memenuhi rencana
makroekonomi pemerintah nasional. Pengukuran yang konservatif mamastikan bahwa jumlah yang
hati-hati dibagikan. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan
perusahaan secara individu yang ada di Negara-negara hukum kode di mana laporan konsolidasi
menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat
memberikan informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan individual untuk memenuhi
ketentuan hukum.
F.ISU PENTING PERBEDAAN ANTARA PENYAJIAN WAJAR DAN KEPATUHAN TERHADAP HUKUM
Perdagangan internasional itu sendiri merupakan bidang ekonomi yang menerapkan model ekonomi
mikro untuk membantu memahami ekonomi internasional. Isinya sama termasuk alat yang
diperkenalkan dalam mata kuliah ekonomi mikro, termasuk analisis permintaan dan penawaran,
perusahaan dan perilaku konsumen, persaingan sempurna, pasar monopoli oligopolistik dan
struktur, dan efek distorsi pasar. Tentu saja yang khas menggambarkan hubungan ekonomi antara
konsumen, perusahaan, faktor pemilik, dan pemerintah.Keuangan internasional menerapkan model-
model ekonomi makro untuk membantu memahami ekonomi internasional.
Fokusnya adalah pada hubungan antara variabel-variabel ekonomi agregat seperti PDB, tingkat
pengangguran, tingkat inflasi, neraca perdagangan, nilai tukar, suku bunga, dll Bidang ini
memperluas makroekonomi untuk memasukkan pertukaran internasional. Fokusnya adalah pada
pentingnya ketidakseimbangan perdagangan, faktor-faktor penentu nilai tukar dan efek agregat
pemerintah kebijakan moneter dan fiskal. Di antara isu-isu yang paling penting dibahas adalah pro
dan kontra tetap versus sistem nilai tukar mengambang.
Berikut ini adalah contoh/ kasus tentang transaksi internasional, FDI (Foreign direct investment) atau
Investasi Asing Langsung.
Dalam transaksi tersebut, akan timbul resiko baru yang biasanya disebut dengan rugi/laba selish kurs
dalam proses transaksi internasional. Untuk menghindari resiko tersebut, maka perlu yang namanya
Hedging. Dimana Hedging ini berguna untuk memagari diri terhadap kerugian fluktuasi nilai tukar.
Dari wacana diatas, dapat kita simpulkan bahwa FDI menciptakan dua isu yang sangat utama yaitu:
Dengan kebutuhan untuk mengkonversi dari lokal ke US GAAP sejak pencatatan akuntansi biasanya
disusun dengan menggunakan GAAP lokal.
untuk menerjemahkan dari mata uang lokal ke dolar AS sejak catatan akuntansi biasanya disusun
dengan menggunakan mata uang lokal.
Alasan untuk, dan isu-isu akuntansi yang terkait dengan, Investasi Asing Langsung
Penjualan internasional dapat menjadi sumber margin keuntunganyang lebih tinggi atau keuntungan
tambahan melalui penjualan tambahan. Produk unik atau keunggulan teknologi dapat memberikan
keunggulan komparatif bagi yang perusahaan ingin memanfaatkannya dengan memperluas
penjualan di luar negeri.
Isu yang dapat dilihat dari investasi asing langsung adalah Faktor yang mungkin banyak
menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif
perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis
adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Dimana Pricewaterhomms Coopers melaporkan
bahwa volume penawaran ekuitas lintas batas dalam dolar meningkat hampir tiga kali lipat antara
tahun 1995 dan 1999, dengan jumlah dana 1ebih dari sebesar 100 miliar yang diperoleh selama
periode 5 tahun tersebut (penawaran ini hanya mencakup penjualan surat berharga di luar pasar
domestik). Penawaran internasional atas obligasi, piujaman sindikasi, dan instrumen utang 1ainnya
juga tumbuh secara dramatis selama tahun 1990-an. Tren ini kemudian memburuk selama tahun-
tahun awal decade
Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang tentu
berubah dan mencerminkrn kondisi budaya, ekonomi, hukum,sosial, dan politik yang ada dalam
lingkungan operasinya.
Sumber :
Sumber :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5
BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat