Anda di halaman 1dari 119

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER II PADA

Ny.R UMUR 36 TAHUN G4P2A1UMUR KEHAMILAN 23+5


MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS
DI BPM SRI HANDAYANI KARANGANYAR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir


Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :
NIMAS GALUH AJENG PAWILING
NIM B.13028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER II PADA
Ny.R UMUR 36 TAHUN G4P2A1UMUR KEHAMILAN 23+5
MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS
DI BPM SRI HANDAYANI KARANGANYAR

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir


Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :
NIMAS GALUH AJENG PAWILING
NIM B.13028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER II PADA


Ny.R UMUR 36 TAHUN G4P2A1UMUR KEHAMILAN 23+5
MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS DI
BPM SRI HANDAYANI KARANGANYAR

Diajukan Oleh:

Nimas Galuh Ajeng Pawiling

NIM B 13028

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal :……............

Pembimbinng

Christiani Bumi Pangesti,S.SiT.,M.Kes


NIK 201489130

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER II PADA


Ny.R UMUR 36 TAHUN G4P2A1UMUR KEHAMILAN 23+5
MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS
DI BPM SRI HANDAYANI KARANGANYAR
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:

Nimas Galuh Ajeng Pawiling

NIM B13028

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Progam D III Kebidanan

Pada tanggal : ……………………..

PENGUJI I PENGUJI II

(Rahajeng Putriningrum,SST.,M.Kes) Christiani Bumi Pangesti,S.SiT.,M.Kes


NIK. 201083059 NIK 201489130

Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui

Ka. Prodi D III Kebidanan

Siti Nurjanah, SST., M.Keb


NIK. 201188093

iii
KATA PENGANTAR

Pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah SWT yang


telahmelimpahkanrahmatdanhidayah-
NyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmiahberjudul : “Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil Trimester II Pada Ny.R Umur 36 Tahun G4P2A1 Umur
Kehamilan 23+5 Minggu Dengan Kekurangan Energi Kronis Di BPM Sri
Handayani
Karanganyar”.KaryaTulisIlmiahinidisusundenganmaksuduntukmemenuhitugas
akhirsebagaisalahsatusyaratkelulusandariProgamStudi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Penulismenyadaribahwatanpabantuandanpengarahandariberbagaipihak,
KaryaTulisIlmiahinitidakdapatdiselesaikandenganbaik.Olehkarenaitupenulismeng
ucapkanterimakasihkepada:
1. IbuWahyu Rima Agustin,S.Kep.,Ns.,M.Kep, selakuKetuaSTIKes
KusumaHusada Surakarta.
2. IbuSitiNurjanah SST, M.Keb selakuKetuaProgamStudi D III
KebidananKusumaHusada Surakarta.
3. ChristianiBumi Pangesti,S,SiT.,M.Kes, selakuDosenPembimbing yang
telahmeluangkanwaktuuntukmemberikanpetunjukdanbimbingankepadapenuli
s.
4. Ibu Sri HandayaniAmd.KebselakuPemilik BPM, yang
telahbersediamemberikanijinkepadapenulisdalampengambilan data.
5. Seluruhdosendan staff prodi D III KebidananSTIKes KusumaHuasada
Surakarta atassegalabantuan yang telahdiberikan.
6. Semuapihak yang
telahmembantudanmemberikandukungandalammenyelesaikanKaryaTulisIlmi
ahini.

iv
Penulismenyadaribahwadalampenulisaninimasihjauhdarisempurna,
olehkarenaitupenulismembuka saran demi
kemajuanpenelitianselanjutnya.SemogaKaryaTulisIlmiahinidapatbermanfaatbagis
emuapihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

v
MOTTO

1. Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,


istiqomah dalam menghadapi cobaan, yakin, ikhlas, istiqomah
2. Kemenangan yang seindah-indahnya yang boleh direbut oleh manusia
ialah menundukkan diri sendiri
3. Teman sejati adalah yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda
4. Jangan tunda sampai besuk apa yang bias engkau kerjakan hari ini

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Allah SWT yang selalu melindungi, melimpahkan rahmat dan kasih


saying-NYA sehingga Karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Ibuk dan bapak tercinta yang paling saya sayangi yang menjadi
tumpuhan hidup dan yang memberi restu, doa dan support di setiap
langkahku
3. Adikku Femas Arum Angger P dan kekasihku Ahmat Mujiono
terimakasih atas doa dan dukunganya
4. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung langkah –langkah ku (Widya
Magdalena A, Rika kurnia , Murni Suyanti, Novitasari) dan teman- teman
seperjuamgan di kampus Stikes Kusuma Husda Surakarta
5. Almamater tercinta

vi
Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, juni 2016
Nimas Galuh Ajeng Pawiling
B13028

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER II PADA


Ny.R UMUR 36 TAHUN G4P2A1UMUR KEHAMILAN 23+5 MINGGU
DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS DI BPM SRI
HANDAYANI KARANGANYAR
Xi + 104 halaman +15 lampiran
INTISARI
Latar Belakang :Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai
359/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah
mencapai 116 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu (AKI)
mencerminkan resiko yang dihadapi ibu selama kehamilan dan melahirkan
yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan
kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan dan kelahiran dan
rendahnya fasilitas pelayanan kesehatan prenatal dan obstentri yang rendah
pula. Angka kematian maternal terjadi waktu nifas sebesar 57,93%, pada
waktu hamil 24,74%, persalinan sebesar 17,33%. Ibu hamil dengan KEK
adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil kekurangan energi protein
yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan
sehari –hari dan apabila tidak segera diatasi akan mengakibatkan (BBLR) di
bawah 2500 dan kematian ibu hamil. Berdasarkan data di BPM Sri
Handayani Karanganyar pada bulan Oktober 2014 – Oktober 2015 ibu hamil
dengan KEK ada 8 orang.
Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronis dengan menggunakan pendekatan kebidanan 7
langkah Varney, menganalis kesenjangan antara tepri dan kasus nyata di
lapangan, memberi alternatif pemecahan permasalahan
Metodologi : Jenis laporan studi kasus dengan metode Observasional
deskriptif, lokasi BPM Sri Handayani Karanganyar. Subyek studi kasus
adalah ibu hamil Ny. R umur 36 tahun G4P2A1 dengan Kekurangan Energi
Kronis, waktu studi kasus 17 Desember 2015 sampai 21 Januari 2016. Teknik
pengambilan data antara lain data primer meliputi pemeriksaan fisik
wawancara serta observasi dan data skunder, meliputi studi dokumentasi dan
studi kepustakaan.
Hasil : Lama asuhan yaitu 4 minggu, jenis asuhan yang diberikan adalah
pemberian makanan tambahan, tablet FE, observasi Hb, LILA, BB dan ANC
teratur, keadaan ibu dan janin baik, Hb dari 10 gr% menjadi 11 gr%, BB dari
42 kg menjadi 46,5 kg LILA dari 21,5 cm menjadi 23,7 cm

Kata Kunci :Asuhan kebidanan, ibu hamil, kek


Kepustakan: 29 (2006 s/d 2014)

vii
viii
CURICULUM VITAE

Nama : Nimas Galuh Ajeng Pawiling


Tempat / Tanggal Lahir : Karanganyar, 19 Juli 1995
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Nglegok RT 02/ RW 11 Nglebak, Tawangmangu,
Karanganyar

Riwayat Pendidikan :
1. SDN 01 Tawangmangu LULUS TAHUN 2007
2. SMPN 01 Tawangmangu LULUS TAHUN 2011
3. SMAN 02 Karanganyar LULUS TAHUN 2013
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada ANGKATAN TAHUN
2013

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi
INTISARI ............................................................................................................ vii
CURICULUM VITAE ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Studi Kasus ...................................................................... 4
D. Manfaat Studi Kasus .................................................................... 5
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis .................................................................................. 8
B. Teori Manajemen Kebidanan ....................................................... 30
C. Landasan Hukum ......................................................................... 52
BAB III METODOLOGI STUDI KASUS
A. Jenis Studi Kasus ......................................................................... 54
B. Lokasi Studi Kasus ...................................................................... 55
C. Subjek Studi Kasus ...................................................................... 55
D. Waktu Studi Kasus ...................................................................... 55
E. Instrumen Studi Kasus ................................................................. 55
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 55
G. Alat-Alat Yang Dibutuhkan………………………………… …58
H. Jadwal Penelitian ……………………………………………….59
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus Dan Pembahasan................................................ 60
B. Data Perkembangan I................................................................... 79

x
C. Data Perkembangan II ................................................................. 83
D. Data Perkembangan III ................................................................ 87
E. Data Perkembangan IV ................................................................ 91
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 101
B. Saran ............................................................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Table 4.1 Panduan Gizi Ibu Hamil …………………………………………30

xii
DAFTAR LAMPIRAN KARYA TULIS ILMIAH

Lampiran 1. Jadwal Penelitian


Lampiran 2. Surat Permohonan izin
Lampiran 3. Surat Balasan Dari Lahan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Menjadi Responden
Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Lembar Format Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Lampiran 11. Lembar Observasi
Lampiran 12. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 13. Leaflet
Lampiran 14. Dokumentasi
Lampiran 15. Lembar Konsultasi.

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatkan kesehatan ibu adalah salah satu dari tujuan Millenium

Development Goals ( MDGs ) yang diadopsi oleh komunitas internasional

pada tahun 2000. Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk

mengurangi angka kematian ibu sebanyak tiga perempat antara Tahun 1990

sampai 2015 (WHO, 2012).

Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah dan membawa resiko

bagi ibu, World Health Organization (WHO) Tahun 2012 memperkirakan

bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi

komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan, serta dapat mengancam jiwa

(Feryanto, 2012). Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai

359/100.000 kelahiran hidup. Rata-rata melonjak angka kematian membuat

pemerintah memerlukan kerja keras menurunkan (AKI) sehingga

108/100.000 pada tahun 2015 sesuai dengan target Mellennium Development

Goalds (MDGS). Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah mencapai 116

per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan

resiko yang dihadapi ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi

oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang

baik menjelang kehamilan dan kelahiran dan rendahnya fasilitas pelayanan

1
2

kesehatan prenatal dan obstentri yang rendah pula. Angka kematian maternal

terjadi waktu nifas sebesar 57,93%, pada waktu hamil 24,74%, persalinan

sebesar 17,33%, sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian

maternal terbanyak adalah usia produktif (20-34) tahun sebesar 66,96%

kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,67 % dan kelompok

umur <20 tahun sebesar 6,37% (Kemenkes RI, 2014).

Ibu hamil dengan KEK adalah suatu keadaan dimana seorang ibu

hamil kekurangan energi protein yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi

energi dan protein dalam makanan sehari –hari dan apabila tidak segera

diatasi akan mengakibatkan (BBLR) di bawah 2500 dan kematian ibu hamil

(Proverawati dan Asfuah, 2009). Ibu hamil di ketahui menderita KEK dilihat

pada pengukuran LILA, adapun batas LILA ibu hamil dengan resiko KEK

adalah kurang dari 23,5 cm (Sandjaja, 2009).

Kekurangan energi kronis pada ibu hamil mempunyai risiko kematian

ibu mendadak pada masa perinatal. Pada keadaan ini banyak ibu yang

meninggal karena perdarahan atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan

lahir rendah (BBLR).Sehingga (AKI) dan (AKB) meningkat

(Sandjaja, 2009).

Berdasarkan data di BPM Sri Handayani Karanganyar pada bulan

Oktober 2014 sampai dengan Oktober 2015, didapatkan data ibu hamil

sebanyak 770 orang. Ibu hamil normal sebanyak 720 orang, ibu hamil dengan

komplikasi sebanyak 50 orang antara lain ibu hamil dengan PEB 10 orang,

ibu hamil dengan CPD 8 orang, ibu hamil dengan KEK 8 orang, ibu dengan
3

anemia 13 orang, ibu hamil dengan presentasi bokong 7 orang, ibu hamil

dengan letak lintang 3 orang.Berdasarkan studi pendahuluan di BPM Sri di

Handayani Karanganyar, didapatkan data dari tanggal 1Oktober 2015 - 31

oktober 2015 diperoleh ibu hamil sebanyak 50 orang, ibu hamil normal

sebamyak 40 orang, ibu hamil dengan komplikasi sebanyak 10 orang, antara

lain ibu hamil dengan anemia sebanyak 3 orang, ibu hamil dengan PEB

sebanyak 3orang, dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis sebanyak

4 0rang.

Berdasarkan dari data tersebut diatas, angka kejadian KEK relatif

rendah, tetapi apabila KEK tidak segera ditangani maka akan terjadi

komplikasi pada ibu pada saat hamil maupun persalinan dan janin maka

penting dilaksanakan studi kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu

Hamil Ny. X G..P..A..Trismeter….dengan Kekurangan Energi Kronis di

BPM Sri Handayani Karanganyar”, dengan menerapkan manajemen

kebidanan menurut 7 langkah Varney.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan

Energi Kronis di BPM Sri Handayani Karanganyar dengan 7 langkah varney?


4

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Penulis mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan

Kekuangan Energi Kronis dengan 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu:

1) Melakukan pengkajian (data subjektif dan data objektif) pada

ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

2) Menginterpretasikan data (diagnosa kebidanan, masalah dan

kebutuhan) pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

3) Merumuskan diagnosa potensial pada ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis.

4) Mengantisipasi tindakan pada ibu hamil dengan Kekurangan

Energi Kronis.

5) Menyusun rencana tindakan pada ibu hamil dengan Kekurangan

Energi Kronis.

6) Melaksanakan rencana tindakan pada ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis.

7) Mengevaluasi tindakan pada ibu hamil dengan Kekurangan

Energi Kronis.

b. Mahasiswa mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan praktik

di lapangan tentang Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis.


5

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Peneliti

Penulis memperoleh wawasan dan dapat mengaplikasikan asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis sesuai teori

yang telah diberikan.

2. Bagi Profesi

Diharapkan untuk menjadi pertimbangan dan untuk meningkatkan mutu

layanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi

kronis.

3. Bagi Institusi dan Instansi

a. Institusi Pendidikan

Dapat menambah referensi bacaan untuk institusi pendidikan,

terutama pengetahuan tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan

kekurangan energi kronis.

b. Rumah Bersalin

Dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan dalam

pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan

energi kronis.

E. Keaslian Studi Kasus

Sebelumnya telah ada yang melakukan penelitian yang menyangkut kejadian

kekurangan energi kronis yaitu :

1. Kumalasari, Putri (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu

Hamil Ny. H dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas I


6

Colomadu Karanganyar”, asuhan yang diberikan meliputi informasi

tentang gizi ibu hamil, informasi tentang tablet besi, menganjurkan untuk

istirahat cukup, menganjurkan mengurangi aktifitas yang berat,

memberikan tablet besi dan memberikan makanan tambahan serta

menganjurkan pemeriksaan kehamilan secara teratur setelah di lakukan

asuhan selama 11 minggu yaitu keadaan umum baik, conjungtiva

kemerahan, turgor kulit normal, LILA 21,5 cm menjadi 23,8 cm, Hb 9,8

gr/% menjadi 11 gr/%, pola makan ibu menjadi baik, BB 43 kg, ANC

tidak terjadi diagnosa potensial dan ibu telah melaksanakaan semua

anjuran bidan.

2. Ginarti (2012) dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

Ny...Umur Kehamilan 24 Minggu dengan Kekurangan Energi Kronis di

BPS Ariyanti Sragen”. Asuhan yang diberikan selama 4 minggu berupa

pemberian Tablet Fe 500 Mg, pemberian susu prenagen 450 gr,

menganjurkan untuk istirahat cukup, menganjurkan mengkonsumsi

makanan bergizi seimbang, menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi

sering dan ngemil. Hasilnya Hb yang semula 9,5 gr% menjadi 11 gr%.

LILA 21,5 cm menjadi 23,5 cm.

Diantara beberapa keaslian tersebut terdapat beberapa persamaan

dengan studi kasus ini, persamaan tersebut terletak pada judul mengenai

Kekurangan Energi Kronis dan perbedaan terletak pada subjek, tempat,

waktu, dan penatalaksanaan studi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Periode kehamilan yang di hitung sejak hari pertama haid

terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati yang menandai

awal periode antepartum. Sebaliknya, periode prenatal adalah kurun

waktu terhitung sejak hari pertama haid terakhir hingga kelahiran

bayi yang menandai awal periode pasca natal (Varney, 2007).

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin.lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu

atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir

(Prawiroharjo, 2009).

b. Klasifikasi umur kehamilan, pada trimester 1 usia kehamilan < 12

minggu, pada trimester 2 usia kehamilan 13-24 minggu, pada

trimester 3 usia kehamilan 25-40 minggu (Astuti, 2012).

c. Perubahan Fisiologi Kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2010), perubahan fisiologi

kehamilan antara lain :

7
8

1) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk

menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta,

amnion) sampai persalinan. Uterus mampu bertambah besar

dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti

keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan.

2) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih

lunak dan kebiruan akibat penambahan vaskularisasi dan

terjadinya odema pada seluruh serviks, bersamaan dengan

terjadinya hipertrofi dan hyperplasia pada kelenjar-kelenjar

serviks.

3) Vagina dan Perinium

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan

hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot diperinium dan

vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan

yang dikenal dengan tanda chadwick.

4) Kulit abdomen

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna

menjadi kemerahan. kusam dan kadang-kadang juga akan

mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal

dengan strie gravidarum.


9

5) Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan

payudara lebih lunak, setelah bulan kedua payudara akan

bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan

terlihat. Putting payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak.

6) Perubahan Metabolik

Pada kehamilan diperkirakan berat badan akan

bertambah 12,5 kg.

7) Sistem Kardiovaskuler

Pada minggu ke-5 kardiak output akan meningkat dan

perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vaskuler

sistemik. Selain itu juga terjadi peningkatan denyut jantung.

8) Traktus Digestivus

Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan

usus akan bergeser. Demikian juga yang lainnya seperti

appendik yang akan bergeser kearah atas dan lateral.

9) Traktus Urinarus

Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kemih

akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga

menimbulkan sering berkemih.

d. Proses kehamilan

Menurut Manuaba (2009), proses kehamilan dimulai dengan

pelepasan telur (ovum) hanya terjadi satu kali setiap bulan, bila masa
10

subur terjadi hubungan seks, sperma akan ditampung diliang

senggama, setelah masuknya kepala spermatozoa kedalam telur

(ovum) dengan kromozom akan mencari pasangannya, (morulla),

pembelahan berlangsung terus sehingga bagian dalam terbentuk

blastokist. Hasil konsepsi menanamkan diri pada dinding rahim

disebut nidasi.

Sejak saat itu terjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy

sampai menamkan diri diperlukan waktu 6-7 hari.Selama perjalanan

menuju lapisan dalam endometrium hasil konsepsi (zigot)

mendapatkan makanan nutrisi dari sitoplasma, setelah itu

terbentuklah jonjot.Jonjot korealis menghadap dasar lapisan dalam

rahim tubuh terus menerus akhirnya menjadi plasenta.Plasenta

berfungsi sangat vital untuk tumbuh kembang janin sampai aterm.

e. Tanda tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010) untuk dapat menegakkan

kehamilan ditetapkan terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan

yaitu sebagai berikut :

1) Tanda dugaan kehamilan

a) Amenorea (Terlambat datang bulan)

Konsepsi dan Nidasi menyebabkan tidak terjadi

pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi.Dengan

mengetahui hari pertama haid terakhir dengan perhitungan

rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.


11

b) Mual dan muntah (Emesis)

Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan

pengeluaran asam lambung yang berlebihan.Mual dan

muntah terutama pada pagi hari disebut morning

sickness.Dalam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat

diatasi.Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.

c) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan

tertentu, keinginan yang yang demikian disebut ngidam.

d) Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala

(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan

menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang

setelah usia kehamilan 16 minggu.

e) Payudara tegang

Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamo-

trofin menimbulkan deposit lemak, air, garam pada

payudara. Payudara membesar dan tegang, ujung saraf

tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil

pertama
12

f) Sering miksi.

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung

kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada waktu

triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic

usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanophore stimulating hormone

hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar

pipi (kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae

lividae,striae nigra, linea nigra, linea alba makin hitam), dan

sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mammae, puting

susu makin menonjol, kelenjar Montgomery menonjol,

pembuluh darah manifest sekitar payudara ), di sekitar pipi

(kloasma gravidarum).

i) Epulis

Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.

j) Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone

terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi

mereka yang mempunyai bakat.Penampakan pembuluh


13

darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis,

dan payudara.

2) Tanda pasti kehamilan

Tanda pasti kehamilan adalah Terdengar denyut jantung

janin (DJJ), terasa gerak janin, pada pemeriksaan USG terlihat

adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio, pada

pemeriksaan rontgen terlihat ada rangka janin > 16 minggu

(Sulistyawati, 2009)

f. Komplikasi pada kehamilan

Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil adalah:

1) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu

hamil, seorang ibu menderita hiperemesis gravidarum jika

seorang ibu memuntahkan segala yang telah dimakan dan

diminumnya hingga berat badan ibu sangat turun, turgor kulit

kurang, diurese kurang dan timbul aseton dalam kencing

(Rukiyah dan Yulianti, 2010).

2) Kekurangan Energi Kronis

Kekurangan Energi Kronis adalah salah satu keadaan malnutrisi,

yaitu keadaan patologis akibat kekurangan zat gizi dan ambang

LILA pada WUS dan PUS < 23,5 diperkirakan akan melahirkan

bayi dengan BBLR (Supariasa, 2010).


14

3) Pre eklamsia

Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi

proteinuria dan edema yang timbul karena kehamilan ( Rukiyah

dan Yulianti, 2010).

4) Molahidatidosa

Molahidatidosa adalah adanya jonjor korion ( Chorionic filli)

yang tumbuh berganda berupa gelembung- gelembung kecil

yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur

atau mata ikan (Sulistyowati, 2012).

5) Plasenta Previa

Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu

pada segmen bawah Rahim, sehingga dapat menutupi sebagaian

atau seluruh ostinum uteri internum (OUI) (Syarifudin, 2011).

6) Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila telur

yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium

kavum uteri (Prawirohardjo, 2006).

2. Kekurangan Energi Kronis (KEK)

a. Definisi

1) Kekurangan Energi Kronis adalah salah satu keadaan malnutrisi,

yaitu keadaan patologis akibat kekurangan zat gizi dan ambang

LLA pada WUS dan PUS < 23,5 diperkirakan akan melahirkan

bayi dengan BBLR (Supariasa, 2010).


15

2) Kekurangan Energi Kronis adalah ibu yang ukuran LILAnya

<23,5cm dan dengan beberapa kriteria ibu Kekurangan Energi

Kronis yaitu, berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg, tinggi

badan ibu < 145 cm, berat badan ibu pada kehamilan trimester III

< 45 kg, indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00, ibu

menderita anemia Hb kurang dari 11 gr % (Kristiyanasari, 2010)

3) Kekurangan energi kronis adalah WUS dengan ambang LILAnya

<23,5 cm dan beresiko melahirkan bayi dengan BBLR, bayi

prematur, cacat bawaan (Asfuah, Proverawati. 2009)

b. Tanda dan gejala KEK,

Tanda-tanda klinis KEK meliputi :Berat badan ibu < 40 kg atau

tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm, tinggi badan < 145 cm,

ibu menderita anemia dengan Hb < 11 gr%, lelah, letih, lesu, lemah,

lunglai, bibir tampak pucat, nafas pendek, denyut jantung meningkat,

susah buang air besar, nafsu makan berkurang, kadang–kadang

pusing, mudah mengantuk (Supariasa, 2010).

c. Etiologi KEK

1) Faktor sosial Ekonomi

a) Pendapatan Keluarga

Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf

ekonomi keluarga, yang hubunganya dengan daya beli

keluarga tersebut, status ekonomi maupun sosial

mempengaruhi pemilihan makanan (Marmi, 2014).


16

b) Pendidikan

Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah

pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat

tentang status gizi yang baik, faktor yang mempengaruhi

perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat dan

seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan keluarga dalam

membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi

(Marmi, 2014).

c) Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja bagi ibu-

ibu kan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga

(Marmi, 2014).

d) Budaya

Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi

tingkah laku dan kebiasaan, pada umumnya, kaum ibu

lebih memperhatikan keluarga dari pada saat hamil

(Marmi, 2014).

2) Faktor Biologis

a) Umur

Lebih muda umur ibu hamil maka energi yang dibutuhkan

semakin besar (Marmi, 2014).


17

b) Berat badan

Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata

untuk umur tertentu, merupakan faktor yang menentukan

jumlahzat makanan yang harus mencukupi selama hamil

(Marmi, 2014).

c) Jarak Kehamilan

Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan

kualitasjanin/anak yang rendah dan juga akan merugikan

kesehatan ibu.Ibu tidak memperoleh kesempatan untuk

memperbaikitubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang

cukup untukmemulihkan keadaan setelah melahirkan

anaknya). Denganmengandung kembali maka akan

menimbulkan masalah giziibu dan janin/bayi berikut yang

dikandung ( Arisman, 2007).

d. Patofisiologis

Adanya kehamilan maka akan terjadi penambahan berat

badan yaitu sekitar 12,3 kg, dan peningkatan nutrisi sebanyak 15%

dari sebelumnya. Proporsi pertambahan berat badan tersebut untuk

pertumbuhan janin,plasenta, cairan amnion, volume

darah,peningkatan lemak tubuh,peningkatan cairan ekstra

seluler,pertumbuhan uterus dan payudara (Asfuah, Proverawati.

2009).
18

e. Akibat bila Ibu Hamil Kekurangan Gizi.

Pengaruh bagi Ibu Hamil yaitu, Ibu lemah dan kurang nafsu

makan, perdarahan dalam masa kehamilan, kemugkinan terjadi

infeksi tinggi, anemia tau kurang darah, pengaruh waktu persalinan

yaitu, persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya

(prematur), perdarahan setelah persalinan, pengaruh pada janin yaitu,

keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, anemia pada bayi, berat

badan lahir rendah ( Marmi, 2014).

f. Pencegahan KEK.

Meningkatkan makanan yang bergizi yaitu, daging dan

alternatifnya (macam-macam daging, berbagai ikan, telur dan

kacang-kacangan).Ini merupakan sumber kalori yang berasal dari

lemak yang dibutuhkan akhir trimester, buah dan sayuran dan lebih

disarankan yang masih mentah. Buah dan sayuran kaya akan vitamin

dan mineral yang baik sekali untuk mencegah terjadinya cacat

bawaan pada anak, roti dan sereal yang tidak banyak diolah seperti

makanan kering, beras merah. Ini dilakukan untuk menghindari

kejenuhan terhadap suatu bahan makanan, hal itu juga dilakukan

sebagai bahan makanan sampingan setelah mengonsumsi nasi atau

lainya, susu dan hasil olahanya seperti keju dan yoghurt

(Kristiyanasari, 2010).
19

g. Penatalaksanaan Kekurangan Energi Kronis

Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui resiko KEK

pada wanita usia subur juga dianjurkan, makanan cukup dengan

pedoman gizi seimbang, hidup sehat, tunda kehamilan, pertahankan

kondisi kesehatan, bila hamil periksa kehamilan kepada petugas

kehamilan (ANC), diberi penyuluhan dan melaksanakan anjuran

(Supriasa dkk, 2012)

Menurut (Astuti, 2012) yaitu,beri informasi tentang tablet Fe dan

menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe 60 mg

minimal 90 hari , anjurkan ibu untuk ANC teratur., anjurkan ibu

mengatur konsumsi makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk

istirahat cukup, observasi BB dan pengukuran LILA, pemberian

makanan PMT, pelaksanaan Asuhan Kebidanan

h. Cara mengukur LILA

1) Pengertian

Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko

Kekurangan Energi Kronis. Pengukuran LILA tidak dapat

digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka

pendek. Pengukuran LILA digunakan karena pengukuranya

sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siap saja, Pengukuran

LILA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah

satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh
20

siapa saja, untuk mengetahui kelompok berisiko Kekurangan

Energi Kronis (Supriasa dkk, 2012).

2) Ada beberapa cara untuk dapat digunakan untuk mengetahui

status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat

badan selama hamil, mengukur LILA, mengukur kadar Hb.

Bentuk badan ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. Contoh

ukuran masa jaringan adalah LILA, berat badan, dan tebal

lemak. Apabila ukuran ini rendah atau kecil, menunjukan

keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang

diderita pada waktu pengukuran dilakukan.Pertambahan otot

dan lemak di lengan berlangsung cepat selama tahun pertama

kehidupan (Arisman, 2007).

3) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA adalah

Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku

lengan kiri, lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan

otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang, alat

pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah

dilipat-lipat sehingga permukaannya tidak rata ( Arisman, 2007).

4) Cara Mengukur LILA meliputi, metapkan posisi bahu dan siku,

meletakkan pita antara bahu dan siku, menetukan titik tengah

lengan, mingkaran pita LILA pada tengah lengan, pita jangan

telalu ketat, pita jangan terlalu longgar, cara pembacaan skala

yang benar ( Arisman, 2007).


21

5) Tujuan pengukuran LILA yaitu, Mengetahui risiko KEK WUS,

baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita yang

mempunyai risiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR),

meningkatkan perhatian dan kesaadaran masyarakat agar

berperan dalam pencegahan dan penangulangan kek,

mengembangkan gagasan baru di kalangan dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, Meningkatkan peran

petugas lintas sektoral dalam upaya perbaikan gizi WUS yang

menderita KEK, mengarahkan pelayanan kesehatan pada

kelompok sasaran WUS termasuk ibu hamil yang menderita

KEK (Suparisa, 2010).

3. Gizi ibu hamil

a. Gizi ibu Hamil

Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk

mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani

kehamilan dengan aman, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan

mental yang baik.kebutuhan tersebut yaitu :

1) Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB sebelum

hamil dan pertambahan BB selama kehamian, karena adanya

peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang

pesat terutama pada trimester II dan III. Direkomendasikan


22

Pada trimester I energi masih sedikit dibutuhkan, pada trimester

II penambahan jumlah energi 280-300 kalori perhari dibutuhkan

untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan

payudara, dan penimbunan lemak, pada trimester III dibutuhkan

sekitar 80.000 kalori perhari digunakan untuk pertumbuhan

janin dan plasenta (Marmi, 2014).

2) Karbohidrat

Janin memerlukan 40 gram glukosa/hari yang akan

digunakan sebagai sumber energi. Glukosa sangat di butuhkan

karena akan membantu dalam sintesis lemak, glikogen, dan

pembentukan struktur polisakarida. Karbohidrat berfungsi

sebagai sumber energi menurut Glade B.Curtis Mengatakan

bahwa tidak ada satu rekomendasi yang mengatur berapa

sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat pada ibu hamil, namun

beberapa ahli gizi sepakat sekitar 60% dari seluruh kalori

yang yang dibutuhkan tubuh adalah karbohidrat jadi, ibu

hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1.500 kalori

(Kristyanasari, 2010), karbohidrat juga meningkatkan asupan

serat serta untuk mencegah terjadinya konstipasi dan sulit buang

air besar dan wasir (Marmi, 2014).

3) Protein dan asam amino

Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan

perkembangan janin, protein memiliki peranan penting.


23

selamakehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan

yaitu 68% peran protein selama proses kehamilan diantaranya

yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga

untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan

karingan uterus, dan penambahan volume darah. kebutuhan akan

protein selama kehamilan tergantung pada usia kehamilan

(Kristiyanasari, 2010). Total protein fetal yang diperlukan

selama masa gestasi berkisar antara 350-450 g. Pada kehamilan

trimester I dan II protein yang dibutuhkan kurang dari 6 gram

setiap hari, pada kehamilan trimester III pertumbuhan janin

sangat cepat sehingga perlu protein dalam jumlah besar yaitu 10

gram perhari. Secara keseluruhan jumlah protein yang

diperlukan oleh ibu hamil yaitu 60-76 gram. Ini dapat diartikan

bahwa wanita hamil membutuhkan protein 10-15 gram lebih

tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil (Asfuah,

Proverawati. 2009)

4) Lemak

Asam lemak Eicosapentanoic Acid (EPA) dan Docosa

haxanoic Acid (DHA) memainkan peranan penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan fetus, khususnya untuk mata

dan otak.pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam

kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama.

Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk


24

pertumbuhan jaringan plasenta. pada kehamilan yang

normal,kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada

akhir trimester III. Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk

membentuk energi dan serta perkembangan sistem syaraf

janin.oleh karena itu,ibu hamil tidak boleh sampai kurang

mengkosumsi lemak tubuh.sebaliknya,bila asupanya berlebihan

dikawatirkan berat badan ibu meningkat tajam. keadaan ini akan

menyulitkan ibu untuk hamil sendiri dalam, menjalani

kehamilan dan pasca persalinan. karena ibu hamil

dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih

dari 25 % dari seluruh kalori yang dikosumsi sehari

(Kristiyanasari, 2010).

5) Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang esensial untuk kehidupan

dan harus disuplai oleh makanan dalam jumlah sangat sedikit

setiap hari. Vitamin dibagi menjadi 2 yaitu:

a) Vitamin yang larut dalam air

(1) Vitamin A

Vitamin A dari ibu dibutuhkan oleh janin yaitu kurang

dari 25 mg/hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan

pada trimester tiga yaitu berkisar 200 mg/hari.ibu yang

sedang hamil sebaiknya jangan terlalu sering

mengkosumsi vitamin A dalam jumlah yang besar


25

karena akan menjadi stimulator yang mengakibatkan

teratogen. vitamin A mengalami peningkatan 25% dari

sebelum hamil. Vitamin A berfungsi untuk membantu

proses pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata,

rambut, kulit dan organ dalam, dan fungsi Rahim.

sumbernya adalah kuning telur, ikan dan hati. sumber

provitamin A atau karotin adalah wortel, labu kuning,

bayam, kangkung, dan buah-buahan berwarna

kemerah-merahan (Asfuah, Proverawati. 2009)

(2) Vitamin D

Vitamin D berfungsi untuk pertumbuhan, pembentukan

tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.

Ibu hamil membutuhkan 400 IU vitamin D. Sumber

vitamin D adalah ikan, susu, kuning telur, minyak ikan,

mertega, dan hati. ( Kamariyah dkk, 2014).

(3) Vitamin E

Vitamin E mulai diakumulasikan oleh fetus pada akhir

minggu ke 8-10 usia gestasi, ketika terjadi peningkatan

akumulasi lemak.untuk tetap menjaga pertumbuhan dan

perkembangan fetus yang baik diperlukan RDA

Vitamin E yaitu sebanyak 2mg/hari.Pada waktu hamil

terjadi penigkatan tubuh untuk membantu mengatasi

mual dan muntah (Kristiyanasari, 2010)


26

b) Vitamin yang larut dalam air

(1) Vitamin C

Vitamin C berfungsi mencegah anemia, berperan dalam

pembentukan kolagen interseluler dan proses

penyembuhan luka. Selain itu membangun kekuatan

plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh dan stress,

serta membantu penyerapan zat besi.Kekurangan

Vitamin C pada ibu hamil dapat mengakibatkan

keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD), ibu

hamil membutuhkan 70 mg/ hari (Kamariyah dkk,

2014).

(2) Vitamin B6 (Piridoksin)

Yang penting untuk pembuatan asam amino dalam

tubuh serta untuk mengurangi keluhan mual-mual pada

ibu hamil, 2,2 mg/hari. (Marmi, 2014).

(3) Asam folat

Zat ini ada di dalam serealia, kacang-kacangan,

sayuran hijau, kuning telur, jamur, pisang, daging, hati,

susu, ibu hamil membutuhkan 400 mg / hari

(Asfuha, Proverawati. 2009 Proverawati)

6) Mineral

Mineral merupakan unsur pokok dalam material tubuh

vital dan beberapa diantaranya adalah pengatur dan pengaktif


27

fungsi tubuh.Mineral yang memiliki fungsi penting selama

kehamilan terdiri atas, kalsium, magnesium, fosfor, zink,

sodium.

a) Kalsium

Konsentrasi kalsium serum pada janin lebih besar dari

pada ibu.pada usia kehamilan 20 minggu laju penyaluran

kalsium dari ibu ke fetus mencapai 50 mg/hari dan

mencapai puncaknya apabila mendekati kelahiran yaitu 330

mg/hari. Kalsium pada fetus digunakan untuk pembentukan

tulang pada dasarnya setengah dari kalsium darah bersama

dengan albumin dan albumin konsentrasinya turun selama

kehamilan. akibatnya total kalsium plasma meningkat 5%

pada minggu ke-34 usia gestasi.RDA untuk kalsium selama

kehamilan adalah 1200 mg. kebutuhan kalsium meningkat

dari 800 mg menjadi 1200/1500 mg perhari.kalsium

mengandung mineral yang penting untuk pertumbuhan

janin dan membantu kekuatan kaki serta punggung.

Membantu efek ketenagan diri saat bekerja. Kalsium

dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin

yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu, ibu hamil

membutuhkan kalsium 2 kali lipat sebelum hamil, yaitu

sekitar 900mg (Kristiyanasari, 2010). Sumber kalsium

adalah susu dan produk susu (Keju, Yogurt), ikan yang bias
28

dimakan tulangnya (seperti ikan teri, sarden), biji-bijian

(seperti biji bunga matahari, wijen), produk kedelai (tempe,

tahu), sayuran hijau (brokoli, sawi, bayam), dan buah-

buahan kering (Asfuah, Proverawati. 2009).

b) Magnesium

Janin memerlukan 1 gram magnesium.konsentrasi

magnesium meningkat selama kehamilan dengan RDA 320

mg dan 50 % dari magnesium diserap oleh ibu, magnesium

dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan jaringan lunak

(Kristiyanasari, 2010).

c) Fosfor.

RDAnya sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu

1250 mg/hari untuk wanita yang hamil dibawah 19 tahun

dan 700 mg / hari untuk wanita yang lebih dari 19 tahun

(Kristiyanasari, 2010)

d) Seng/ zink.

RDA wanita hamil mencapai 15 mg/hari ini

menunjukan terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi

dibandingkan wanita tidak hamil.selama kehamilan dan

menyusui, kebutuhan seng meningkat 50 % seng juga

diperlukan untuk mengembangkan jaringan tisu, terutama

otak dan jenis kelamin (Kristiyanasari, 2010). Kadar Zn


29

yang dibutuhkan pada ibu hamil sebanyak 20mg/hari

(Marmi,2014).

e) Sodium

Selama kehamilan naik 5000-10000 meq/hari

sehubung dengan peningkatan volume darah maternal

(Kristiyanasari, 2014).

Kebutuhan zat gizi pada wanita dewasa dan wanita hamil melalui

macam-macam sumber makanan.

Tabel 4.1 Perbedaan kebutuhan gizi antara ibu hamil dan tidak

Kebutuhan
Kebutuhan
Zat Gizi Wanita Sumber Makanan
No Wanita hamil
Dewasa
1 Padi-padian, jagung,
Energi Kalori 2200 2485
umbi-umbian mi,roti
2 Daging, ikan, telur, kacang-
Protein (gram) 48 60
kacangan, tahu, tempe
3 Susu,ikan teri,kacang
Kalsium (mg) 500 900
kacangan,sayuran hijau
Hati,kuning telur,sayur dan
4 Zat besi (mg) 26 46 buah berwarna hijau kuning
kemerahan
5 5 Biji-bijian, padi-padian,
Vit, A (RE) 500 700
kacang-kacangan, daging
6 Hati, telur, sayur, kacang-
Vit.B1 (mg) 0,8 +0,2
kacangan
7 Hati, daging, ikan, biji-
Vit.B2 (mg) 1,3 +0,2
bijian, kacang-kacangan
8 Hati, daging, ikan,biji-bijian,
Vit B6 (mg) 12,4 +2
kacang-kacangan
9 Vit C (mg) 60 70 Buah dan sayur
Sumber:Marmi 2014

B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah

yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan,


30

dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu

keputusan yang berfokus pada klien (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010)

2. Proses Manajemen Kebidanan

Proses manajemen terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana

setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan

pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah

tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang diaplikasikan

dalamsituasi apapun.Akan tetapi setiap langkah dapat diuraikan lagi

menjadi langkah-langkah yang lebih rinci bisa merubah sesuai dengan

kebutuhan pasien. Ketujuh langkah tersebut adalah sebagi berikut :

Langkah I : Pengkajian

Pengkajian merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan

data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi

status kesehatan pasien.

a. Data Subjektif

Data subyektif adalah berhubungan dengan masalah dari sudut

pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan

keluhan yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang

akan berhubungan langsung dengan diagnosis

1) Identitas Pasien adalah data yang diperoleh dari pasien, Identitas

meliputi:
31

a) Nama isteri/ suami

Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk

memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak

terlihat kaku dan lebih akrab (Astuti, 2012).

b) Umur

Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam

kehamilan yang beresiko atau tidak.Usia dibawah 16 tahun

dan diatas 35 tahun merupakan umur-umur yang baik untuk

persalinan adalah 19-25 tahun (Astuti, 2012).

c) Suku/Bangsa/Etnis/Keturunan

Ras, etnis, dan keturunan harus diidentifikasi dalam rangka

memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan

mengidentifikasi wanita atau keluarga yang memiliki

kondisi resesif otosom dengan insiden yang tinggi pada

populasi tertentu. Jika kondisi yang demikian diidentifikasi,

wanita tersebut diwajibkan menjalani skrining genetic

(Astuti, 2012).

d) Agama

Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental

dan spiritual terhadap pasien dan keluarga sebelum

persalinan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010).


32

e) Pendidikan, minat, hobi

Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan juga

minat, hobi, dan tujuan dalam jangka panjang. Informasi ini

membantu klinis memahami klien sebagai individu dan

memberi gambaran kemampuan baca tulisnya

(Astuti, 2012).

f) Pekerjaan

Mengetahui pekerjaan klien penting untuk mengetahui

apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk

mengkaji potensi kelahiran, prematur dan bahaya

lingkungan kerja, yang dapat merusak janin (Astuti, 2012).

g) Alamat rumah

Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk lebih

memudahkan saat pertolongan persalinan dan untuk

mengetahui jarak rumah dengan tempat rujukan

(Astuti, 2012)

2) Riwayat Pasien

a) Keluhan utama pasien

Merupakan keluhan yang dirasakan klien saat pengkajian,

pada ANC alasan yang mendorong klien datang ke petugas

Kesehatan.Di antaranya memang jadwalnya kontral,

keluhan yang biasa terjadi pada kehamilan (Kamariyah dkk,

2013).
33

b) Riwayat Kebidanan.

(1) Menstruasi

Adalah untuk mengetahui menarche, umur berapa

haid pertama, teratur atau tidak, siklus haid, lama

haid, banyaknya darah, dan sifat darah (cair atau ada

gumpalan) disminorhoe atau tidak, haid terakhir

(Sulistyawati, 2009).

(2) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Untuk mengetahui kehamilan, persalinan, nifas yang

lalu, dan riwayat alat kontrasepsi apa yang dulu di

pakai (Kamariyah dkk, 2014).

c) Riwayat Kesehatan

Data riwayat kesehatan ini perlu di kaji tentang riwayat

kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah apakah

pasien pernah atau sedang menderita penyakit seperti

jantung, diabetes, ginjal, hipertensi, hipotensi, hepatitis,

atau anemia (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010).

d) Status perkawinan menurut Astuti (2012).

(1) Menikah

Hal ini penting untuk mengetahui status kehamilan

tersebut apakah dari hasil pernikahan yang resmi atau

hasil dari kehamilan yang tidak diinginkan.


34

(2) Usia saat menikah

Hal ini diperlukan karena apabilla klien mengatakan

bahwa dia menikah di usia muda sedangkan klien saat

kunjungan awal ke tempat bidan sudah tidak muda lagi

dan kehamilanya adalah yang pertama, ada

kemungkinan kehamilan saat ini adalah kehamilan yang

sangat di harapkan.

(3) Lama Pernikahan

Apabila klien mengatakan bahwa lama menikah dan

baru saja biasa mempunyai keturunan, maka

kehamilannya adalah kehamilan yang sangat di

harapkan.

(4) Dengan suami sekarang

Apabila mereka tergolong pasangan muda, maka dapat

diastikan dukungan suami sangat besar terhadap

kehamilanya.

(5) isteri keberapa dengan suami sekarang

Apabila klien mengatakan bahwa ia adalah isteri kedua

dari suami sekarang, maka hal itu bias mempengaruhi

psikologis klien saat hamil.


35

e) Pola makan

(1) Jenis makanan

Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan

gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan

gizinya selama hamil. Anjurkan klien mengkosumsi

makanan yang mengandung zat besi (130 mg besi

sulfat, 300 mg besi glukonat), asam folat (0,4-0,8

mg/hari), kalori (ibu hamil umur 23-50 tahun perlu

kalori sekitar 2300 kkal), protein (74 gr/hari), vitamin,

dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng,

yodium (Astuti, 2012).

(2) Porsi

Porsi makanan yang terlalu besar kadang bias

membuat ibu mual, terutama pada kehamilan muda.

Anjurkan klien untuk makan dengan porsi sedikit

dengan frekuensi sering. pasien KEK adalah

pemenuhan kebutuhan nutrisi sebelum dan selama

hamil. Ibu dengan KEK napsu makan berkurang

sehingga kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi

( Marmi, 2014).

(3) Pantangan

Tanyakan pada klien apakah mempunyai pantangan

dalam hal makanan. Dan apakah alas an pantangan


36

klien terhadap makanan tertentu benar atau tidak

dalam segi kesehatan, kalau ternyata tidak benar dan

bahkan dapat mengakibatkan klien kekurangan nutrisi

atau kekurangan energI Kronis (KEK) saat hamil

(Astuti, 2011).

f) Pola minum

Masa kehamilan asupan cairan yang cukup sangat

dibutuhkan. Beberapa yang perlu ditanyakan adalah

frekuensi, jumlah per hari, dan jenis minuman

(Sulistyawati, 2009).

g) Pola tidur dan Istirahat

Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Bidan dapat

menanyakan tentang berapa lama ia tidur siang dan malam,

istirahat malam hari rata-rata normalnya 6-8 jam, dan juga

perlu disampaikan kepada ibu hamil bahwa tidur

siang sangat penting untuk menjaga kesehatan

(Sulistyowati, 2009).

h) Aktifitas sehari- hari

Beri anjuran kepada klien untuk menghindari mengangkat

beban berat, kelelahan, latihan yang berlebihan dan

olahraga berat.Anjurkan klien untuk melakukan senam

hamil. Aktifitas harus dibatasi bila didapatkan penyulit


37

karena dapat mengakibatkan persalinan prematur, KPD, dan

sebagainya (Astuti, 2011).

i) Personal hygiene.

Perlu dikaji karena bagaimanapun juga hal ini akan

mempengaruhi kesehatan. Anjurkan mengenai cara

perawatan kebersihan dirinya. Beberapa yang dapat

ditanyakan adalah berapa kali mandi, ganti baju dan

celana dalam, dan mrngosok gigi, Kebersihan Vulva

(Kamariyah dkk, 2014).

j) Aktivitas seksual

Data yang kita perlukan berkaitan dengan aktivitas seksual

adalah, keluhan, frekuensi, kapan terakhir melakukan

hubungan seksual (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010).

k) Respon keluarga terhadap kehamilan ini

Respon keluarga sangat penting untuk kenyamanan

psikologis ibu. Adanya respon yang positif dari keluarga

terhadap kehamilanya akan mempercepat proses adaptasi

ibu dalam menerima peranya ( Sulistyowati, 2009).

l) Respon ibu terhadap kehamilan ini

Dalam mengkaji data ini dapat menanyakan secara langsung

kepada pasien bagaimana perasaanya tentang

kehamilanya.Respon ibu pada kehamilan yang diharapkan,

siap untuk kehamilan, lama di dambakan, salah satu tujuan


38

perkawinan.Respon ibu hamil yang tidak diharapkan, belum

siap, oleh Karen itu bidan pun harus pintar mencari cela hati

terdalam ibu apabila dia berada dalam kehamilan yang tidak

di inginkan agar dia dapat menerima dengan lapang dada

kehamilan tersebut (Astuti, 2011).

m) Respon Suami terhadap kehamilan ini

Respon suami terhadap kehamilan perlu diketahui untuk

lebih memperlancar asuhan kehamilan.Mengigat, suami

merupakan sumber dukungan utama bagi klien dalam

menjalani masa-masa sulit saat kehamilan (Astuti, 2011).

n) Riwayat KB

Menanyakan pada klien metode KB apa yang selama ini

digunakan, menanyakan lamanya penggunaan alat

kontrasepsi, dan menanyakan apakah mempunyai masalah

saat menggunakan alat kontrasepsi (Astuti, 2011).

o) Data Sosial Budaya

(1) Tradisi yang mempengaruhi kehamilanya

Hal ini perlu dikaji karena bangsa Indonesia

mempunyai beraneka ragam suku bangsa yang

tentunya dari setiap suku bangsa tersebut mempunyai

tradisi yang dikususkan bagi wanita hamil, seperti tiga

bulanan. Tugas bidan adalah mengingatkan bahwa


39

tradisi seperti itu diperbolehkan asalkan tidak

merugikan kesehatan klien saat hamil (Astuti, 2012).

(2) Kebiasaan yang merugikan Klien

Hal ini perlu dikaji karena setiap orang mempunyai

kebiasaan yang berbeda-beda.Dari bermacam-macam

kebiasaan yang dimiliki manusia, tentunya ada yang

mempunyai dampak positif dan dampak

negatif.Apabila klien mempunyai kebiasaan buruk

seerti merokok atau kebiasaan buruk lainya bidan

harus tegas mengingatkan bahwa kebiasaan klien

tersebut sangat membahayakan kehamilanya (Astuti,

2012).

b. Data Objektif

Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk melengkapi data

kita dalam menegakkan diagnosis, maka harus melakukan

pengkajian data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,

auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara berurutan.

1) Keadaan Umum

Untuk mengetahui data ini kita tidak cukup dengan mengamati

keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita

laporkan dengan kriteria, baik jika pasien memperlihatkan

respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta

secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam


40

berjalan, kriteria lemah, jika pasien dimasukkan dalam kriteria

ini jika dia kurang atau tidak memberikan respon yang baik

terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak

mampu lagi untuk berjalan sendiri (Sulistyawati, 2009).

2) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita

dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran composmentis

sampai koma (Sulistyawati, 2009).

3) Tanda- tanda vital :

a) Tekanan darah : tekanan darah diukur mengunakan

alat tensimeter dan stetoskop.

Tekanan darah normal, sistolik

antara 110 sampai 140 mmHg dan

diastolik antara 70 sampai 90

mmHg (Astuti, 2012).

b) Nadi : pemeriksaan nadi dilakukan

dengan meraba pulsasi pada arteri

di beberapa tempat, seperti arteri

brachialis, arteri radialis, dan arteri

carotis. Frekuensi nadi, normal :

60-100 kali / menit, takikardi >

100 kali / menit, dan bradikardi <

60 kali / menit (Astuti, 2012).


41

c) Pernafasan : frekuensi pernafasan, normal

16-24 kali / menit

(Kamariyah dkk, 2014)

d) Suhu : dalam keadaan normal suhu badan


0
berkisar 36,5 – 37,5 C

(Kamariyah dkk, 2014)

e) Tinggi badan : mengetahui tinggi badan sangat

penting untuk mengetahui ukuran

panggul ibu. jika diketahui bahwa

tinggi badan ibu dianggap terlalu

pendek, dikhawatirkan memiliki

panggul yang sempit dan juga

dikhawatirkan proses persalinan

tidak dapat dilakukan secara

normal, yang tinggi badanya

kurang dari 145 cm tergolong

resiko tinggi karena kemungkinan

besar persalinan kurang lancar

(Astuti, 2012)

f) Berat badan : kenaikan berat badan yang

mendadak dapat merupakan tanda

bahaya komplikasi kehamilan

yaitu preeklamsia (Astuti, 2012)


42

g) Lingkar lengan atas : Pengukuran LILA bertujuan untuk

mendapatkan gambaran status gizi

klien. Pada ibu hamil pengukuran

LILA merupakan deteksi dini

Kurang Energi Kronis (KEK).

Ambang batas LILA pada WUS

dengan resiko KEK adalah 23,5

cm yaitu diukur menggunakan pita

ukur (Kamariyah dkk, 2014).

4) Pemeriksaan sistematis

a) Kepala

1) Muka : meliputi pemeriksaan, oedema dan

cloasma gravidarum (Astuti, 2012)

2) Mata : meliputi pemeriksaan, conjungtiva,

sclera, dan oedema, ada anemis apa

tidak (Kamariyah dkk, 2014).

3) Hidung : meliputi pemeriksaan, secret,

Kebersihan dan polip (Sulistyawati

dan Nugraeny, 2010)

4) Telinga : meliputi pemeriksaan, kebersihan

dan gangguan pendengaran

( sulistyowati, 2009).
43

5) Mulut : meliputi pemeriksaan, keadaan bibir,

lidah, stomatitis, dan karies

(Sulistyawati dan Nugraheny, 2010)

b) Leher : meliputi pemeriksaan pembesaran

kelenjar limfe, pembesaran

kelenjar tyroid dan parotits

(Sulistyawati, 2009)

c) Dada dan mammae : meliputi pemeriksaan, pembesaran,

simetris, areola, puting, kolostrum, massa, nyeri tekan dan

tumor (Astuti, 2012).

d) Abdomen : meliputi pemeriksaan Inspeksi, meliputi

pemeriksaan, luka bekas operasi, pembesaran perut, linea

nigra, strie gravidarum, Palpasi , meliputi pemeriksaan,

kontraksi, tinggi fundus uteri, letak, presentasi, posisi, dan

penurunan kepala.Auskultasi, meliputi pemeriksaan denyut

jantung bayi (Kamariyah dkk, 2014) .

e) Genetalia :Vulva vagina dan perinium meliputi

pemeriksaan, varises, luka, kemerahan, pengeluaran

pervaginam, kelenjar bartolini (bengkak, massa). Anus

meliputi pemeriksaan hemoroid. Ekstermitas : tangan dan

kaki meliputi pemeriksaan, oedema, varices, kuku jari dan

reflek patella ( Astuti, 2012).


44

5) Pemeriksaan panggul meliputi : Distansia Spinarum : normal

24-26 cm, Distansia Kristarum : normal 28-30 cm, Konjugata

Eksterna : normal 18 – 20 cm, Lingkar panggul : normal 80-90

cm (Kamariyah dkk, 2013).

6) Pemeriksaan penunjang .

a) Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil meliputi

pemeriksaan urine untuk mengrtahui kadar protein dan

glukosanya, dan pemeriksaan darah untuk mengetahui

faktor rhesus, golongan darah, dan Hb (Astuti, 2012).

b) Pemeriksaan USG

untuk menetahui lokasi kehamilan, jumlah janin, organ

kelamin, dan untuk mengetahui janin mengalami kelainan

atau tidak, dan Golongan darah (Sulistyawati, 2009).

Langkah II : Interpretasi Data Dasar

Data dasar yang telah dikumpulkan diinterprentasikan sehingga

dapat merumuskan diagnosa atau masalah yang spesifik. Rumusan

diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat

didefinisikan seperti diagnose tetapi tetap membutuhkan penanganan.

Masalah sering berkaitan dengan hasil pengkajian.(Walyani, 2015).

Berdasarkan atas tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan maka dapat disesuaikan dengan Kekurangan Energi

Kronis.
45

a. Diagnosa kebidanan

1) Diagnosa Kebidanan

Ny. X umur, G..P.. A.. hamil berapa minggu, janin tunggal

/ganda, hidup intra / ekstra uteri, letak memanjang / melintang,

punggung kanan / kiri, presentasi bokong / kepala dengan

Kekurangan Energi Kronis (Kamariyah dkk, 2014).

Dasar :

a) Data Subjetif

Data subyektif adalah berhubungan dengan masalah dari

sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai

kekhawatiran dan keluhan yang dicatat sebagai kutipan

langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung

dengan diagnosis menurut kamariyah dkk (2014) adalah :

(1) Ibu mengatakan badan lemas, mual, nafsu makan

kurang dan mudah lelah saat beraktivitas.

(2) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir.

(3) Ibu mengatakan ini kehamilan keberapa.

(4) Ibu mengatakan pernah/tidak pernah keguguran.

(5) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang.

b) Data Objektif

Data Objektif adalah data yang dikaji melalui pemeriksaan

inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan

secara berturutan menurut Kamariyah (2014):


46

(1) Pemeriksaan Vital Sign dan keadaan umum ibu.

(2) Berat badan Ibu kurang dari 40 kg atau tampak kurus.

(3) LILA Ibu kurang dari 23,5 cm.

(4) Inspeksi : Rambut : Kusam tidak bercahaya.

Muka : Tampak pucat.

Mata : Konjungtiva tampak pucat.

(5) kulit :kering.

(6) Data penunjang Lab : Pemeriksaan Hb < 11gr %.

(7) Pemeriksaan Leopold dan DJJ

(Kamariyah dkk, 2014).

2) Masalah

Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah masalah dan

diagnosis. Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa

masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi tetap

perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang

menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana

wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya

(Astuti, 2012)

Contoh :

Ibu khawatir keadaanya akan membahayakan bayinya.

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien

dan belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang di


47

dapatkan dengan melakukan analisa. Kebutuhan yang muncul

pada ibu pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis

adalah beri dukungan metal terhadap ibu dan informasi keadaan

kehamilanya, beri ibu informasi tentang KEK dan pengaruhnya

terhadap kehamilanya (Sulistyawati, 2009).

Langkah III : Diagnosa atau Masalah Potensial

Masalah potensial adalah mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah

diidentifikasi.Pada langkah ini penting sekali untuk memberikan atau

melakukan asuhan yang aman pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi

Kronis (Walyani, 2015).

Bagi ibu : Bila ibu hamil mengalami gizi kurang maka akibat

yang akan ditimbulkan antara lain : dapat melemahkan fisiknya yang

pada akhirnya menyebabkan perdarahan, abortus, dan infeksi . Bagi bayi,

Resiko bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan

mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) (Susilowati, 2008)

Langkah IV : Antisipasi Masalah atau Tindakan Segera

langkah ini memerlukan kesinambungan dari manajemen

kebidanan. Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh

bidan atau dokter dan untuk di konsultasikan atau ditangani bersama

dengan anggota kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien. (Wulandari

dan Ambarwati, 2010). Dengan diagnosa atau masalah potensial, maka


48

tindakan antisipasi yang dilakukan antara lain meliputi tindakan mandiri

bidan pemberian terapi berupa makanan tambahan, tablet Fe, serta

memberikan motivasi pada ibu berupa meningkatkan

pengetahuan tentang pentingnya keluarga sadar gizi. Tindakan kolaborasi

dengan dokter, kolaborasi dengan ahli gizi untuk pengaturan

pola konsumsi makanan dan tindakan rujukan ke Rumah Sakit.

(Astuti, 2012)

Langkah V : Perencanaan

Perencanaan adalah perencanaan asuhan

yangmenyeluruhberkaitan dengan diagnosa terdiri dari

penyuluhansehubungan dengan kebutuhan yang muncul dan perencanaan

asuhanyang menyeluruh berkaitan dengan masalah pasien. Rencana

asuhan. pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis Menurut

(Astuti, 2012), antara lain :

b. Beri informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu untuk

mengonsumsi tablet Fe secara teratur.

c. Anjurkan ibu untuk ANC teratur.

d. Anjurkan ibu mengatur konsumsi makanan yang bergizi.

e. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.

f. Observasi BB dan pengukuran LILA.

g. Pemberian makanan PMT.

h. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan


49

Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan, pasien, atau

anggota keluarga lain. Semua rencana yang telah di rencanakan di

lakukan secara efisien (Astuti, 2012).

Langkah VII : Evaluasi

Melakukan evaluasi hasil dari asuhan yang telah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah

terpenuhi sesuai dengan diagnose/masalah (Walyani, 2015).

Evaluasi hasil yang diharapkan dari tindakan yang telah

dilakukan pada Kekurangan Energi Kronis Menurut Astuti (2012),

adalah :

a. Terjadi peningkatan kadar Hb.

b. Terjadi peningkatan BB.

c. Terjadi peningkatan LILA


50

DATA PERKEMBANGAN

Dalam setiap tindakan dialkukan dicantumkan catatan perkembangan

sehingga tenaga kesehatan mampu menilai apakah tujuan asuhan tercapai atau

tidak (Varney, 2007). Evaluasi diikuti dengan tujuan catatan perkembangan yang

meliputi SOAP menurut Walyani (2015) yaitu :

S :Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesa.

O :Objektif

Menggambarkan pendokumentaisan hasil pemeriksaan fisik klien, hasil

laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk

mendukung assessment.

A :Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi diagnosa atau masalah

potensial, perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau

kolaborasi atau rujukan.

P :Planning

Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan pelaksanaan dan

evaluasi berdasarkan Assesment.


51

C. Landasan Hukum

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PER/X/2010 dengan pasal 10

(1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf

a diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa

nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan.

(2) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi :

a. Pelayanan konseling pada masa pra hamil

b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal

c. Pelayanan persalinan normal

d. Pelayanan ibu nifas dan menyusui

e. Pelayanan ibu menyusui

f. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan

(3) Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) berwenang untuk

a. Episiotomi

b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II

c. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan

d. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

e. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas

f. Fasilitasi / bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air

susu ibu eksklusif


52

g. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan

postpartum

h. Penyuluhan dan konseling

i. Penyuluhan dan konseling

j. Pemberian surat keterangan kematian

k. Pemberian surat keterangan cuti bersalin


BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Jenis studi kasus yang digunakan yaitu Observasional

deskriptif dengan pendekatan studi kasus

Studi kasus dilakukam dengan cara meneliti suatu permasalahan

melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini

bisa berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena masalah di

suatu daerah. Meskipun di dalam studi kasus hanya terbentuk unit

tunggal tetapi dianalisis secara mendalam dengan berbagai aspek yang

cukup luas serta penggunaan berbagai teknik secara intergratif

(Notoadmojo, 2010).

Laporan studi kasus ini menggunakan metode deskritif. Metode

deskritif yaitu, prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan

keadaan objek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana

adanya, kemudian dianalisis dan diinterprentasikan. Bentuknya berupa

survey, studi korelasi dan studi pengembangan (Nasir, 2011).

Laporan studi kasus ini adalah laporan tentang asuhan

kebidanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.

53
54

B. Lokasi Studi kasus

Menjelaskan tempat atau lokasi itu dilakukan. Lokasi penelitian ini

sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoadmojo,

2010).Lokasi studi kasus tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Dengan

Kekurangan Energi Kronis di BPM Bidan Sri Handayani Karanganyar

C. Subjek Studi Kasus

Merupakan hal atau orang yang kan dikenai kegiatan

pengambilan kasus (Notoadmojo, 2010). Subjek yang akan di kenai

studi kasus adalah Ny.X dengan Kekurangan Energi Kronis.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu pelaksanaan adalah merupakan batas waktu dimana

kasus diambil (Notoadmojo, 2010). Studi kasus ini di laksanakan pada

bulan Desember 2015 sampai bulan Januari 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

melakukan pengambilan data yaitu dengan menggunakan format asuhan

kebidanan tujuh langkah varney (Notoadmojo, 2010).

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer disebut juga data tangan pertama, data primer diperoleh

langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukur

atau alat pengambilan data, langsung dari subjek sebagai sumber

informasi yang dicari, kelebihan data primer adalah akurasinya lebih


55

tinggi, sedangkan kelemahanya berupa ketidakefisienan, untuk

memperolehnya memerlukan sumber daya yang lebih besar (Saryono,

2011)

a. Pemeriksaan fisik

(1) Inspeksi adalah penggunaan penglihatan, untuk mendeteksi

karakteristik norml atau tanda fisik tertentu dari bagian fungsi

tubuh (Nursalam, 2004). Pada kasus ibu hamil dengan kekurangan

energi kronis, inspeksi dilakukan dari kepala sampai kaki.

(2) Palpasi adalah suatu teknis yang menggunakan indra peraba,

tangan dan jari- jari adalah suatu instrumen yang sensitif dan

digunakan untuk mengumpulkan data tentang turgor, bentuk

kelembaban, vibrasi dan ukuran (Nursalam, 2004). Pada kasus ibu

hamil dengan kekurangan energi kronis dilakukan pemeriksaan

leopold, TFU, pergerakan janin.

(3) Auskultasi adalah mendengarkan bunyi yang terbentuk dari organ

untuk mendeteksi perbedaan dari normal (Nursalam, 2004).

Auskultasi dilakukan untuk mendengarkan detak jantung bayi.

(4) Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk

membandingkan kiri- kanan setiap daerah permukaan tubuh dengan

tujuan penghasilan suara (Nursalam, 2004). Perkusi dilakukan saat

pemeriksaan reflek patela.


56

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dilakukan dengan menggunakan tanya

jawab (dialog) langsung antara pewawancara dengan responden.

(Saryono, 2011).

c. Observasi

Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif

dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-

mula rangsangan dari luar mengenai indra, dan terjadilah

pengindraan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik

perhatian akan di lanjutkan adanya pengamatan. Dalam

penelitian, pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana,

yang antara lain meliputi melihat, mendengar, dan mencatat

sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada

hubunganya dengan masalah yang di teliti. Jadi dalam melakukan

observasi bukan hanya mengunjungi, “melihat”, tetapi disertai

jiwa atau perhatian khusus dan melakukan pencatatan-pencatatan

(Notoatmojo, 2012).

2. Data Sekunder

Disebut juga dengan data tangan kedua, data sekunder adalah data yang

diperoleh dari pihak lain, tidak langsung biasanya berupa data

dokumentasi atau data laporan, yang telah tersedia, keuntungan data

sekunder adalah efisiensinya tinggi, dengan kelemahan kurang akurat


57

(Saryono, 2011). Dengan cara mempelajari atau dokumentasi pasien,

catatan asuhan kebidanan dan studi kepustakaan, melaksanakan asuhan

kebidanan dari pengkajian sampai evaluasi sesuai kasus.

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan

Alat Pengumpulan data adalah fasilitas yang digunakan

olehpenelitan dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah

dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih

mudahdiolah.(Saryono, 2011).

Dalam melaksanakan studi kasus dengan judul Asuhan

kebidanan pada ibu bersalin dengan partus presipitatus, penulis

menggunakan alat-alat sebagai berikut :

1. Alat- alat dan bahan dalam pengambilan data :

a. Format asuhan kebidanan dengan ibu hamil dengan kekurangan

energi kronis.

b. Alat tulis

2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan

observasi :

a. Timbang berat badan

b. Alat pengukur tinggi badan

c. Tensimeter

d. Termometer

e. Stetoskop

f. Mettlin
58

g. Pita Lila

h. Dopler

g. Refleks Hammer

3. Alat dan bahan pendokumentasian

a. Status atau catatan medik pasien

b. Dokumen yang ada

c. Alat tulis

H. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan

penelitian, beserta waktu berlangsungnya setiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010).
BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER II PADA Ny.RUMUR

36 TAHUN G4P2A1UMUR KEHAMILAN 23+5 MINGGU

DENGANKEKURANGAN ENERGI KRONIS

DI BPMSRI HANDAYANI KARANGANYAR

TINJAUAN KASUS

Tanggal : 17 Desember 2015

Pukul : 16.30 WIB

Tempat : BPM Sri Handayani Karanganyar

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS PASIEN : IDENTITAS SUAMI :

1. Nama : Ny. R Nama : Tn. R

2. Umur : 36 tahun Umur : 42 tahun

3. Agama : Islam Agama : Islam

4. Suku Bangsa : Jawa Indonesia Suku Bangsa : Jawa Indonesia

5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

7. Alamat : Sanggringan, RT 02/02 Ngunut, Jumantono, Karanganyar

59
60

B. ANAMNESA ( DATA SUBJEKTIF ) :

Tanggal : 17 Desember 2015 Pukul 16.45 WIB

1. Keluhan utama pada waktu masuk :

Ibu mengatakan ini kehamilanya yang ke empat sudah mempunyai 2

orang anak dan sudah keguguran 1 kali, dengan keluhan mual

muntah sering pusing sejak 3 hari yang lalu, badan lemas, nafsu

makan berkurang, dan cepat lelah saat berktivitas.

2. Riwayat menstruasi

a. Menarche : Ibu mengatakan pertama kali haid umur 13

tahun

b. Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya ± 28 hari.

c. Lama : Ibu mengatakan lama haid 6-7 hari,

d. Teratur / tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur tiap bulan

e. Sifat darah : Ibu mengatakan darah menstruasinya encer

dan berwarna merah segar

f. Dismenorhoe : Ibu mengatakan kadang merasakan nyeri

saat menstruasi.

3. Riwayat hamil ini

a. HPHT : 4 Juli 2015

b. Gerakan janin :

Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janinya pada umur

kehamilan 5 bulan .
61

c. Vitamin / jamu yang dikonsumsi :

Ibu mengatakan hanya mengosumsi obat pemberian bidan yaitu

tablet FE, Kalk dan ibu tidak mengkonsumsi jamu.

d. Keluhan-keluhan pada :

Trimester I : Ibu mengatakan mual muntah setiap pagi.

Trimester II : Ibu mengatakan sering mual, pusing dan

cepat lelah saat beraktivitas dan nafsu makan

berkurang.

e. ANC : 12 Kali secara teratur

Trimester I : dilakukan 1 kali pada saat umur kehamilan 1

bulan

Trimester II : dilakukan 2 kali saat umur kehamilan 4 bulan

dan 6 bulan

f. Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang tablet zat

besi

g. Imunisasi TT

Ibu mengatakan pernah mendapatkan imunisasi 2 kali

TT 1 : pada saat akan menikah yaitu tahun 2001

TT 2 : 1 bulan setelah TT1


62

h. Khawatiran khusus

Ibu mengatakan khawatir terhadap kehamilannya ini karena

mengeluh sering pusing, badan lemas, nafsu makan berkurang dan

cepat lelah saat beraktivitas

4. Riwayat penyakit

a. Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit sekarang

b. Riwayat penyakit sistemik

1) Jantung : ibu mengatakan tidak pernah merasakan jantung

berdebar- debar, tidak cepat lelah saat beraktivitas

ringan, dan telapak tangan mengeluarkan keringat.

2) Ginjal : ibu mengatakan tidak pernah mengeluh nyeri

pinggang dan sakit saat buang air kecil.

3) Asma : ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.

4) TBC : ibu mengatakan tidak pernah batuk berkepanjangan

lebih dari 3 minggu

5) Hepatitis : ibu mengatakan pada kuku, mata dan kulit tidak

berwarna kuning.

6) DM : ibu mengatakan tidak pernah makan minum yang

berlebihan di malam hari dan buang air kecil lebih

dari 7 kali pada malam hari.


63

7) Hipertensi : ibu mengatakan tidak pernah merasakan sakit

kepala yang berlebihan, pandangan mata kabur,

nyeri pada bagian lambung.

8) Epilepsi : ibu mengatakan tidak pernah kejang dan

mengeluarkan busa dari mulutnya.

9) Lain – lain : ibu mengatakan tiak pernah mengalami penyakit

apapun.

c. Riwayat penyakit keluarga :

Ibu mengatakan baik dalam keluarganya maupun dari keluarga

suaminya tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti

hipertensi, asma dan DM, serta tidak mempunyai riwayatpenyakit

menular seperti TBC, hepatitis dan HIV/AIDS

d. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan baik dari pihak dirinya maupun dari pihak suaminya

tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar.

e. Riwayat operasi

Ibu mengatakan tidak pernah melakukan operasi bedah apapun.

5. Riwayat Perkawinan

a. Status perkawinan : ibu mengatakan menikah sah 1 kali

b. Menikah : ibu mengatakan menikah umur 20 tahun,

dengan suami umur 21 tahun lamanya 14 tahun.


64

6. Riwayat Keluarga Berencana

a. Metode yang pernah dipakai: ibu mengatakan menggunakan metode

kontrasepsi suntik 3 bulan selama 3 tahun sejak tahun 2011 sampai

tahun 2013

b. Keluhan selama pemakaian kontrasepsi : tidak ada keluhan

7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

KEAD
N TGL/TH TEMPAT UMUR JENIS PENO ANAK NIFAS AAN
O PARTUS PARTUS KEHAMILAN PARUS LONG ANAK
JK BB PB KEAD LAKT SEKA
ASI RANG
BPM Sri
30
1 2002 Handayani 38 Minggu Spontan Bidan P 52 Baik Lancar Hidup
00
Karanganyar
BPM Sri
27
2 2011 Handayani 39 Minggu Spontan Bidan L 50 Baik Lancar Hidup
00
Karanganyar
RSUD
3 2013 Karanganyar 14 Minggu Abortus

8. Pola kebiasaan sehari – hari

a. Nutrisi

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan makan 3 x sehari nasi, sayur, lauk, dan minum

7-8 gelas sehari

Selama hamil :

ibu mengatakan nafsu makan berkurang makan 2 x sehari

karena sering mual dan muntah, porsi kecil menu nasi ½ piring ,

sayur, lauk, buah dan minum 8-9 gelas sehari


65

b. Eliminasi

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan BAB 1 x/hari, konsistensi lembek, warna

kuning dan bau khas feces.BAK 4 – 5 x/hari, warna

kuningjernih

Selama hamil :

Ibu mengatakan BAB 1 x/hari, konsistensi lembek, warnakuning

kecoklatan, bau khas feces.BAK 5 – 6x/hari, warna kuning jernih.

c. Aktifitas

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan melakukan aktifitas rumah tangga

sendiri,seperti mencuci, memasak dan menyapu.

Selama hamil :

Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah dengan bantuan

ibu mertua, contoh : menyapu, memasak, mencucibaju istirahat/tidur

d. Istirahat

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur malam 8 jam

Selama hamil :

Ibu mengatakan tidur siang 2 jam dan tidur malam 7 jam

e. Seksualitas

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 minggu 3x


66

Selama hamil :

Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 minggu 1x

f. Personal Hygiene

Sebelum hamil :

Ibu mengatakan mandi 2x sehari. Gosok gigi 2 x sehari, keramas 3 x

satu minggu dan ganti pakaian dalam 2x sehari

Selama hamil :

Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas

seminggu 2x dan mengganti pakaian dalam 2x sehari.

g. Psikososial budaya

- Perasaan tentang kehamilan ini :

Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini tapi ibu khawatir

dengan keadaanya

- Kehamilan ini direncanakan / tidak :

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan

- Jeniskelamin yang diharapkan :

Ibu mengatakan jenis kelamin laki- laki maupun perempuan sama

saja.

- Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :

Ibu mengatakan semua anggota keluarga mendukung kehamilannya

ini.

- Keluarga lain yang tinggal serumah :

Ibu mengatakan tinggal serumah dengan suami dan mertuanya


67

- Pantangan makanan :

Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan

- Kebiasaana adat istiadat dalam kehamilan:

Ibu mengatakan masih menggunakan acara adat istiadat yaitu

mitoni pada saat kehamilan 7 bulan

h. Penggunaan obat – obatan / rokok :

Ibu mengatakan hanya mengosumsi obat yang diberikan oleh bidan

dan tidak pernah merokok serta suami tidak merokok.

C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBJEKTIF )

1. Status generalis

a. Keadaan Umum : Lemah

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV : TD : 100/70 mmhg N : 80 X/ menit

S : 36,5 0C R : 22 X/ menit

d. TB : 153 cm

e. BB sebelumhamil : 39 kg

f. BB sekarang : 42 kg

g. LLA : 21,5 cm

2. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala

1) Rambut : kusam, lurus, panjang, hitam, tidak rontok

2) Muka : Tidak ada cloasma gravidarum dan tidak

odema
68

3) Mata

a) Oedema : Tidak odema

b) Conjungtiva : pucat

c) Sklera : Putih

4) Hidung : Bersih, simetris, tidak ada polip, tidak ada

lendir

5) Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen

6) Mulut / gigi / gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries,

gusi tidak berdarah, dan tidak bengkak

b. Leher

1) Kelenjar Gondok : Tidak ada kelenjar gondok

2) Tumor : Tidak ada benjolan

3) Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar

limfe

c. Dada dan Axilla :

1) Mammae

a) Membesar : Ada pembesaran

b) Tumor : Tidak ada benjolan

c) Simetris : Simetris kanan dan kiri

d) Areola : Hyperpigmentasi

e) Putting susu : Menonjol

f) Kolostrum : Belum keluar


69

2) Axilla

a) Benjolan : Tidak teraba benjolan

b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan

d. Ekstremitas

1) Varices : Tidak ada varices

2) Oedema : Tidak ada odema

3) Reflek Patella : Positif kanan dan kiri

4) Kulit : kering

3. Pemeriksaan Khusus Obstetri ( Lokalis )

1. Abdomen

1) Inspeksi

a). Pembesaran Perut : Sesuai dengan umur kehamilanya

b). Bentuk perut : Memanjang

c). Linea alba / nigra : Linea nigra

d). Strie Albican / Livide : Strie Albican

e). Kelainan : Tidak ada kelainan

f). Pergerakan janin : Aktif ada pergerakan

2) Palpasi

a). Kontraksi : Tidak ada kontraksi

b). Leopold I : TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba

lunak, bulat, tidak melenting (bokong)

c). Leopold II : Kanan : teraba bagian keras, memanjang

seperti papan ( punggung janin )


70

Kiri : teraba bagian kecil-kecil

(ekstermitas janin)

d). Leopold III : Bagian terendah janin teraba kecil, bulat,

keras, dan melenting ( kepala)

e). Leopold IV : Teraba bagian terbawah janin belum masuk

PAP

f). TFU Mc Donald : 22cm

g). TBJ : (22-12) x 155 = 1550 gram

h). HPL : 11 April 2016

3) Auskultasi

DJJ :Punctum maximum : dibawah pusat sebelah kanan

Frekuensi : 136 x/ menit

Teratur / Tidak : Teratur

d. Pemeriksaan Panggul

1) Kesan panggul :Tidak dilakukan

2) Distantia Spinarum :Tidak dilakukan

3) Distantia Kristarum :Tidak dilakukan

4) Konjugata Eksterna ( Boudeloque ) :Tidak dilakukan

5) Lingkar Panggul :Tidak dilakukan

e. Anogenital

1) Vulva Vagina

a). Varices : Bersih tidak ada odema, tidak ada varices

b). Luka : Tidak ada luka


71

c). Kemerahan : Tidak ada kemerahan

d). Nyeri : Tidak ada nyeri

e). Pengeluaran pervaginam : Tidak ada pengeluaran pervaginam

2) Perinium

a). Bekas Luka : Tidak ada bekas luka

b). Lain – lain : Tidak ada

3) Anus

a). Haemorhoid : Tidak ada

b). Lain – lain : Tidak ada

3. Pemeriksaan Penunjang dilakukan tanggal 9 Desember 2015

a. Pemeriksaan Laboratorium : Hb Haemoglobin : 10 gr%

b. Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 17 Desember 2015 Pukul : 16. 55 WIB

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. R umur 36 tahun G4P2A1umur kehamilan 23+5minggu, janin tunggal,

hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala,

bagian terbawah belum masuk panggul dengan Kekurangan Energi Kronis

Data Dasar :

DS :

1) Ibu mengatakan bernama Ny.R

2) Ibu mengatakan HPHT tanggal 31 Juli 2015


72

3) Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan sudah pernah

keguguran 1 kali

4) Ibu mengatakan nafsu makannya berkurang karena sering mual

dan muntah

5) Ibu mengatakan sering mudah lelah saat beraktivitas

6) Ibu mengatakan badanya lemas dan kepala pusing

DO :

a) Keadaan umum : Lemah

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV : TD : 100/70 mmHg R : 22 x/menit

N : 80 x/menit S : 36,50C

d) LILA : 21,5 cm

e) HB : 10 gr% diperiksa tanggal 9 Desember 2015

f) BB sekarang : 42 kg

g) TB : 153 cm

h) Inspeksi

Rambut : Kusam, panjang, lurus dan tidak rontok

Muka : Pucat

Mata : Conjungtiva pucat, sclera : putih

Turgor kulit : Kering

i) Palpasi

(1) Kontraksi : Tidak ada kontraksi


73

(2) Leopold I : TFU setinggi pusat, bagian fundus teraba

bulat,lunak, tidak melenting (bokong janin).

(3) Leopold II : Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti

papan (punggung janin).Kiri : Teraba bagian-bagian kecil

janin(ekstremitas).

(4) Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

(5) Leopold IV : Teraba bagian bawah janin belum masuk panggul

j) TFU Mc Donal :22 cm.

k) TBJ : (22-12) x 155 = 1550 gram

l) HPL : 4 April 2016

m) Usia kehamilan : 23+5 minggu

B. Masalah

Ibu merasa khawatir, cemas, takut dengan keadaanya dan kehamilanya

sekarang

C. Kebutuhan

1) Beri dukungan mental terhadap ibu dan informasi keadaan

kehamilannya.

2) Beri ibu informasi tentang KEK dan pengaruhnya terhadap kehamilan.


74

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tanggal : 17 Desember 2015 Pukul : 17.03 WIB

a. pada janin akan mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian

neonatal, cacat bawaan, bayi Prematur, bayi dengan Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR)

b. Pada ibu akan melemahkan fisiknya yang pada akhirnya menyebabkan

perdarahan, abortus, dan infeksi

IV. TINDAKAN SEGERA

Tanggal : 17 Desember 2016 pukul : 17.05 WIB

a. Kolaborasi dengan bidan BPM untuk pemberian makanan tambahan

supaya kebutuhan gizi ibu dan janin tercukupi

b. Pemberian Tablet Zat besi (FE)

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 17 Desember 2015 pukul : 17.10 WIB

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

2. Beri ibu pendidikan kesehatan tentang ibu hamil resiko tinggi dengan KEK

3. Beri pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil

4. Beri pendidikan tentang tablet penambah darah (FE)

5. Anjurkan ibu istirahat yang cukup, yaitu malam 8 jam, siang 1-2 jam

6. Beri tablet FE 60 mg 10 tablet 1 X 1, Vit C 20 mg 10 tablet 1 X 1, Kalk

500 mg 10 tablet 2 X 1

7. Beri nutrisi kepada ibu berupa susu prenagen 450 gr dan makanan tambahan

berupa biscuit
75

8. Beri ibu support mental

9. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi

VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN

Tanggal : 17 Desember 2015 pukul : 17.20 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu TD 100/70 mmhg, BB 42 kg,

LILA 21 cm, HB 10 % gr , dan memberitahu ibu bahwa ibu mengalami

KEK

2. Memberikan KIE kepada ibu tentang keadaan kehamilan ibu dan resiko

tinggi kehamilan dengan Kekuangan Energi Kronis yaitu keadaan

patologis akibat kekurangan zat gizi, nafsu makan berkurang, pusing,

lemas, pucat, ambang lingkar lengan atas pada pasangan usia subur

kurang dari 23,5 cm, berat badan kurang dari 45 kg, dan HB kurang dari

11 gr %. Akibat bila ibu hamil kekurangan energi kronis yaitu terjadi

perdaraham, infeksi tinggi, kurang darah, pengaruh waktu persalinan

yaitu, persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya,

perdarahan setelah persalinan, pengaruh pada janin yaitu keguguran, bayi

lahir mati, cacat bawaan, bayi dengan berat badan lahir rendah.

3. Memberi informasi tentang gizi ibu hamil tujuan penatalaksanaan gizi

pada wanita hamil adalah untuk mencapai status gizi ibu yang optimal

sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi dengan

selamat, menu gizi yang seimbang yaitu nasi, sayur, lauk pauk, buah, dan

susu, ibu hamil memerlukan tambahan energi selama hamil yaitu 27.000-
76

80.000 untuk pembentukan system saraf pusat, mengkosumsi serat dan

makan buah, minum air 8 – 10 gelas/ hari agar tidak mengalami sembelit,

mengkosumsi zat besi dan vitamin c untuk pembentukan sel darah merah,

pembentukan jantung dan juga perkembangan system peredaran darah.

4. Memberikan KIE pada ibu tentang tablet penambah darah (FE) yaitu

suplemen penambah darah selama hamil, selama hamil ibu harus

mengkosumsi tablet FE 90 tablet, dan cara meminumnya tidak boleh

menggunakan susu atau teh , diminum dengan menggunakan air putih

atau dengan air jeruk dan diminum waktu malam hari agar tidak mual

dan muntah. Bahan makanan yang mengandung zat besi antara lain

sayuran hijau seperti bayam, sawi, lalu ada kacang- kacangan, daging

yang berwarna merah dan hati sapi.

5. Menganjurkan ibu istirahat malam 8 jam dan siang 1-2 jam dan

mengurangi aktivitas yang beratmisalnya : mencuci baju, mengepel.

6. Memberi tablet Fe 60 mg 10 tablet 1 X 1, Vit. C 200 mg 10 tablet 1 X 1,

Kalk 500 mg 10 tablet 2 X 1, masing- masing obat jumlahnya 10 tablet

serta menganjurkan ibu untuk meminumnya setiap hari secara rutin.

7. Memberi nutrisi kepada ibu berupa susu prenagen 450 gr dan mengajari

ibu cara membuat susu dengan 3 sendok makan susu dlarutkan dengan

air hangat 180 ml di aduk sampai larut dan menganjurkan ibu untuk

minum pada pagi hari dan memberikan ibu biskuit roma sari gandum

untuk penambahan makanan tambahan.


77

8. Memberi ibu support mental agar ibu merasa lebih nyaman dan tidak

khawatir dengan kehamilanya dan keadaan janinya

9. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

VII. EVALUASI

Tanggal : 17 Desember 2015 pukul : 17.40 WIB

1. Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan yang telah disampaikan.

2. Ibu sudah mengerti tentang keadaanya dan resiko tinggi kehamilan

dengan Kekurangan Energi Kronis

3. Ibu dapat menerima dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan

serta bersedia memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilanya.

4. Ibu sudah engerti tentang pengertian, dosis, cara minum, tablet FE serta

bahan makanan yang mengandung zat besi

5. Ibu bersedia unntuk istirahat yang cukup pada malam hari 8 jam dan

siang hari 1- jam dan bersedia untuk menguramgi aktivitas yang terlalu

berat.

6. Obat FE, Vit C, Kalk sudah diberikan dan ibu bersedia meminumnya

sesuai anjuran bidan

7. Ibu sudah menerima makanan roma sari gadum dan nutrisi susu

prenagen 450 gram dan ibu bersedia makan biscuit serta minum susu dan

ibu sudah mengerti cara membuat susu sendiri.

8. Ibu sudah merasa nyaman dan tidak khawatir dengan kehamilanya dan

keadaan janinnya

9. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.


78

DATA PERKEMBANGAN I

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal : 24 Desember 2015 pukul : 16.00 WIB

S: Subyektif

1) Ibu mengatakan nafsu makannya masih berkurang karena sering

mual dan muntah

2) Ibu mengatakan masih mudah lelah saat beraktivitas

3) Ibu mengatakan badanya masih lemas dan kepala pusing

O: Obyektif

1) Keadaan umum : lemah

2) Kesadaran : composmentis

3) TTV : TD : 90/60 mmHg R : 22 x/menit

N : 82 x/menit S : 36,80C

4) LILA : 22 cm ada kenailan 0,5 cm

5) HB : 10 gr% diperiksa tanggal 9 Desember 2015

6) BB sekarang : 43kg ada kenaikan 1 kg

7) TB : 153 cm

8) Inspeksi

Rambut : Kusam, panjang, lurus dan tidak rontok

Muka : Kemerahan

Mata : Conjungtiva tampak pucat

Turgor kulit : Kering


79

9) Palpasi

a) Kontraksi : Tidak ada kontraksi

b) Leopold I : setinggi pusat, bagian fundus teraba bulat,lunak,

tidak melenting (bokong janin).

c) Leopold II : Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti

papan (punggung janin).Kiri : Teraba bagian-bagian kecil

janin(ekstremitas).

d) Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

e) Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk

panggul.

10. TFU Mc Donal :25 cm.

11. TBJ : (25-12) x 155 = 2015 gram

12. HPL : 11 april 2016

13. Usia kehamilan : 24+5 minggu

14. Auskultasi

Punctum Maximum : Di bawah pusat sebelah kananFrekuensi :

136 x/menit

A: ASESSMENT

Ny. R umur 36 tahun G4P2A1 hamil 24+5 minggu, janin tunggal,

hidup intra uteri, letak memanjang punggung kanan presentasi

kepala, bagian terbawah belum masuk panggul dengan kekurangan

energi kronis.
80

P: PLANING

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu

TD 90/60 mmhg, LILA 22 cm, BB 43 kg dan memberitahu ibu

bahwamasih menderita KEK karena LILA ibu kurang dari 23,5 cm

2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil

dengan nutrisi gizi seimbang

3. Menganjurkan ibu untuk tetap beraktivitas yang ringan seperti menyapu,

dan untuk aktivitas yang berat harus dibantu suami

4. Memberi obat Fe 60 mg 10 tablet 1 X 1, Kalk 500 mg 10 tablet 2 X 1,

Vit. C 200 mg 10 tablet 1x1 dan menganjurkan ibu untuk meminumnya

5. Memberi nutrisi susu prenagen 450 gr , biskuit sari gandum dan ibu

bersedia meminum susu dan ibu mengerti cara membuat susu

6. Memberi pendidikan kesehatan pada ibu tentang sayuran yang bergizi dan

yang mengadung zat bezi

7. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.

EVALUASI :

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya dan ibu sudah mengerti

tentang keadaan kehamilanya

2. Ibu bersedia untuk makan makanan yang bergizi sesuai anjuran bidan

3. Ibu bersedia untuk melakukan aktifitas ringan dan apabila melakukan

aktifitas berat dibantu oleh suaminya

4. Ibu bersedia meminum obat yang diberikan oleh bidan dengan dosis yang

telah diberikan
81

5. Ibu telah menerima pemberian susu prenagen 450 gr dan biscuit sari

gandum

6. Ibu telah mengerti manfaat sayuran dan cara memasak sayuran yang

benar

7. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi


82

DATA PERKEMBANGAN II

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal : 31 Desember 2015 pukul : 13.00 WIB

S: Subyektif

1) Ibu mengatakan nafsu makan sudah bertambah, sehari 3 kali

dengan porsi sedang, dengan nasi, sayur lauk dan meminum

susu.

2) Ibu mengatakan lemasnya sudah berkurang

3) Ibu mengatakan merasa masih cepat lelah setelah beraktivitas

4) Ibu mengatakan pekerjaan rumah yang berat sudah dibantu

suaminya

5) Ibu mengatakan selalu meminum obat yang diberikan bidan

setiap hari

6) Ibu sudah banyak mengkosumsi sayur-sayuran .

O: Obyektif

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : composmentis

3) TTV : TD :100/60 mmHg R : 22 x/menit

N : 80 x/menit S : 36,50C

4) LILA : 22,5cm kenaikan 0,5 cm

5) HB : 10 gr% diperiksa tanggal 9 Desember 2015

6) BB : 44 kg kenaikan 1 kg
83

7) TB : 153 cm

8) Inspeksi

Rambut : Kusam, panjang, lurus dan tidak rontok

Muka : Tampak pucat

Mata : Conjungtiva,merah muda sclera : Putih

Turgor kulit : kering

9) Palpasi

a) Kontraksi : Tidak ada kontraksi

b) LeopoldI : TFU 2 jari diatas pusat.bagian fundus teraba

bulat,lunak, tidak melenting (bokong janin).

c) Leopold II : Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan

(punggung janin).

Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin(ekstremitas).

d) Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

e) Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk panggul.

10) TFU Mc Donal :26 cm.

11) TBJ : (26-12) x 155 = 2170 gram

12) HPL : 11 April 2016

13) Usia kehamilan : 25+5 minggu

14) Auskultasi

Punctum Maximum : Di bawah pusat sebelah kiri

Frekuensi : 140 x / menit


84

A: ASESSMENT

Ny.R G4P2A1 umur 36 tahun umur kehamilan 25+5 minggu, tunggal, hidup

intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian

terbawah janin belum masuk PAP, dengan kekurangan energi kronis

P: PLANING

Tanggal : 31 Desember 2015 pukul : 13.10 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu

TD : 100/60 mmhg, LILA 22,5 cm, BB 44 kg ibu masih mengalami

KEK

2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi gizi

seimbang seperti makan nasi, sayur lauk ( tahu, tempe, daging, ikan

asin), buah dan minum 1 gelas susu untuk peningkatan berat badan dan

LILAnya.

3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan tambahan seperti roti, bubur

kacang hijau dan susu.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkosumsi sayuran seperti sayur

bayam, daun singkong

5. Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat agar ibu tidak

mudah lelah

6. Memberikan obat tablet Fe 60 mg 10 tablet 1 x 1, Kalk 500 mg 10 tablet

1 x 1, Vit. C 200 mg 10 tablet 1 x 1 10 tablet dan menganjurkan ibu

untuk meminumnya sesuai anjuran bidan


85

7. Memberi nutrisi susu prenagen 450 gr , biskuit sari gandum dan ibu

bersedia meminum susu dan ibu mengerti cara membuat susu

8. Memberikan ibu pendidikan kesehatan tentang cara mengolah sayur

yang benar

9. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

EVALUASI :

Tanggal : 31 Desember 2015 pukul : 13 30 WIB

1. ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaanya dan keadaan kehamilanya

2. ibu bersedia memenuhi kebutuhan gizi sesuai anjuran

3. ibu bersedia untuk makan makanan tambahan seperti kacang hijau, roti

dan meminum susu

4. Ibu bersedia untuk mengkosumsi sayuran hijau seperti bayam, dan daun

singkong

5. ibu bersedia mengurangi aktivitasnya dan apabila melakukan aktivitas

berat dibantu suaminya

6. ibu bersedia meminum obat yang di berikan

7. ibu sudah menerima susu prenagen dan ibu bersedia untuk meminumnya

setiap hari

8. ibu sudah mengerti cara mengolah sayur yang benar

9. ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.


86

DATA PERKEMBANGAN III

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal : 07 Januari 2016 pukul : 15.00 WIB

S: Subyektif

1) Ibu mengatakan porsi makanya sudah bertambah sehari makan 3-4 kali

dengan menu (nasi, sayur, lauk tahu, tempe, telur, ikan asin,dan minum

susu prenagen 1 hari 2x)

2) Ibu mengatakan tidak mudah lelah, dan badanya tidak mudah lemas

3) Ibu mengatakan sudah lebih banyak mengkosumsi sayur-sayuran hijau

seperti, bayam, sawi, brokoli, daun singkong

4) Ibu mengatakan rutin meminum obat yang dianjurkan oleh bidan

O:Obyektif

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : composmentis

3) TTV : TD :100/60 mmHg R : 22 x/menit

N : 84 x/menit S : 36,70C

4) LILA :23 cm kenaikan 0,5 cm ( ibu masih mengalami KEK)

5) HB : 10 gr% diperiksa tanggal 9 Desember 2015

6) BB : 45 kg kenaikan 1 kg

7) TB : 153 cm

8) Inspeksi

Rambut : Kusam, panjang, lurus dan tidak rontok


87

Muka :tampak pucat

Mata : Conjungtiva,merah muda sclera : Putih

9) Palpasi

a) Kontraksi : Tidak ada kontraksi

b) Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat. bagian fundus teraba

bulat,lunak, tidak melenting (bokong janin).

c) Leopold II : Kanan : Teraba bagian keras memanjang seperti papan

(punggung janin).

Kiri : Teraba bagian-bagian kecil janin(ekstremitas).

d) Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan

melenting (kepala).

e) Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk panggul.

10) TFU Mc Donal :27 cm.

11) TBJ : (27-12) x 155 = 2325 gram

12) HPL : 11 April 2016

13) Usia kehamilan : 25+5 minggu

14) Auskultasi

Punctum Maximum : Di bawah pusat sebelah kiri

Frekuensi : 137 x / menit

A: ASESSMENT

Ny.R G4P2A1 umur 36 tahun umur kehamilan 26+5 minggu, tunggal,

hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi


88

kepala, bagian terbawah janin belum masuk PAP, dengan

kekurangan energi kronis

P: PLANING

Tanggal : 07 Januari 2016 pukul : 15.20 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu

TD : 100/60 mmhg, LILA 23 cm , BB 45 kg ibu masih mengalami

KEK karena LILAnya masih kurang dari 23,5 cm

2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi nutrisi ibu hamil agar berat

badan janin ibuk bertambah

3. Memberikan ibu tablet penambah darah FE 60 mg 10 tablet 1 X 1 dan

kalk 500 mg 10 tabet 1x1 dan menganjurkan ibu meminumnya secara

rutin

4. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan HB

5. Menganjurkan ibu memeriksakan kehamilanya ke bidan 1 minggu lagi

atau jika ada keluhan

EVALUASI :

Tanggal 07 Januari 2016 pukul : 16.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan kehamilanya

2. Ibu bersedia untuk tetap makan makanan yang banyak mengandung nutrisi

agar berat janinnya bertambah

3. Ibu bersedia minum obat yang diberikan dan meminumnya secara rutin

4. Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan HB


89

5. Ibu bersedia memeriksakan kehamilanya ke bidan 1 minggu lagi atau jika

ada keluhan
90

DATA PERKEMBANGAN IV

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal : 21 Januari 2016 pukul : 08.00 WIB

S: Subyektif

1) Ibu mengatakan sehari 3-4 kali dengan menu nasi, sayur, lauk, buah dan

minum susu dan ibu mengatakan sering ngemil

2) Ibu mengatakan sudah tidak merasa kawatir dan cemas dengan kehamilanya

3) Ibu mengatakan sudah banyak mengkosumsi sayuran hijau seperti daun

singkong, bayam dan brokoli

4) Ibu mengatakan rutin meminum obat yang diberikan oleh bidan

O: Obyektif

1) Keadaan umum : baik

2) Kesadaran : composmentis

3) TTV : TD :110/60 mmHg R : 22 x/menit

N : 82 x/menit S : 36,50C

4) LILA : 23,7 cm kenaikan 0,7 cm

5) HB : diperiksa tanggal 8 Januari 2016 dengan hasil 11 gr%

6) BB : 46.5 kg kenaikan 1,5 kg

7) TB : 153 cm
91

8) Inspeksi

Rambut : Kusam, panjang, lurus dan tidak rontok

Muka : Bersih, berseri

Mata : Conjungtiva,merah muda sclera : Putih

Turgor kulit : Kering

9) Palpasi

a) Kontraksi : Tidak ada kontraksi

b) Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat. bagian fundus teraba kecil- kecil

janin (ektermitas janin)

c) Leopold II : Kanan : Teraba bulat, keras, melenting (kepala janin).

Kiri : Teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong janin).

d) Leopold III : Bagian terendah janin teraba keras memanjang seperti

papan (punggung janin)

e) Leopold IV : Teraba bagian terendah janin belum masuk panggul.

10) TFU Mc Donal :28 cm.

11) TBJ : (28-12) x 155 = 2480 gram

12) HPL : 11 April 2016

13) Usia kehamilan : 28+5 minggu

14) Auskultasi

Punctum Maximum : Di bawah pusat sebelah kiri

Frekuensi : 140 x / menit


92

A: ASESSMENT

Ny.R G4P2A1 umur 36 tahun umur kehamilan 28+5 minggu, tunggal,

hidup intra uteri, letak lintang , bagian atas ekstermitas janin, bagian

kanan kepala janin, bagian kiri bokong , presentasi punggung janin ,

bagian terbawah janin belum masuk PAP

P: PLANING

Tanggal : 21 Januari 2016 pukul : 08.15 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu TD : 100/60 mmhg, LILA 23,5 cm

, BB 46,5 kg sehingga ibu sudah tidak mengalami KEK

2. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi nutrisi ibu hamil agar berat badan

janin ibu bertambah

3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkosumsi sayuran hijau, seperti bayam,

daun singkong dan sawi

4. Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi knee chest (bersujud dengan kaki

sejajar pinggul dan dada sejajar lutut) Lakukan 3 kali sehari selama 10-15

menit setiap kali, dilakukan saat perut ibu kosong, dan bayi aktif, atau dapat

menggunakan papan miring). Menekuk lutut tetapi menjaga kaki datar di

papan. Tenang, bernapas dalam-dalam, hindari ketegangan otot. Juga biasa

menggunakan bantal pada permukaan yang datar untuk menaikkan pinggul

12-18 inci diatas bahu. Gravitasi mendorong kepala bayi kefundus, melipat,

dan bayi kemudian melakukan jungkir balik ke posisi vertex.


93

5. Memberikan ibu tablet penambah darah FE 60 mg 10 tablet 1 X 1 dan kalk

500 mg 10 tablet 1x1 dan menganjurkan ibu meminumnya secara rutin

6. Menganjurkan ibu memeriksakan kehamilanya ke bidan 1 minggu lagi atau

jika ada keluhan

EVALUASI :

Tanggal : 21 Januari 2016 pukul : 09.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan kehamilanya

2. Ibu bersedia untuk tetap makan makanan yang banyak mengandung nutrisi

agar berat janinnya bertambah

3. Ibu bersedia mengkosumsi sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, dan

sawi

4. Ibu bersedia untuk menungging atau sujud agar posisi janinya kembali

normal

5. Ibu bersedia minum obat yang diberikan dan meminumnya secara rutin

6. Ibu bersedia memeriksakan kehamilanya ke bidan 1 minggu lagi atau jika

ada keluhan
94

B. PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari laporan kasus yang membahas

tentang kendala atau hambatan selama melakukan Asuhan Kebidanan

pada klien. Kendala tersebut menyangkut kesenjagan antara tinjauan

pustaka dan tijauan kasus.Dengan adanya kesenjangan antara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat

dilakukan pemecahan masalah untuk perbaikan atau masukan demi

meningkatkan Asuhan Kebidanan setelah dilakukan Asuhan Kebidanan

pada Ny. R Umur 34 tahun G4P2A1 dengan Kekurangan Energi Kronis

di BPM Sri Handayani Karanganyar. Penulis akan membahas tentang

kesenjangan yang terdapat dalam tinajuan teori dengan kenyataan yang

penulis temukan sejak melakukan pengkajian, interprentasi data,

diagnosa potensial, antisipasi, rencana tindakan, implementasi dan

evaluasi, penulis uraikan sebagai berikut :

1. PENGKAJIAN

Pada pengkajian penulis memperoleh data dari data

subjektif dan data obyektif. Data subyektif diperoleh oleh hasil

wawancara dengan pasien, sedangkan data obyektif diperoleh dari

hasil pasien secara menyeluruh.

Berdasarkan data subyektif yang diperoleh dari Ny. R yaitu

mengatakan datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilan

keempatnya dengan keluhan sering pusing, badan lemas, nafsu

makan kurang dan cepat lelah saat berakivitas dan dari hasil
95

pemeriksaan fisik didapat LILAnya 21,5 cm, berat badanya 42 kg,

HB 10 gr %, rambut kusam, conjugtiva pucat, turgor kulit kering,

TD 100/70 mmHg

Kekurangan Energi Kronis adalah salah satu keadaan

malnutrisi, yaitu keadaan patologis akibat kekurangan zat gizi dan

ambang LLA pada WUS dan PUS < 23,5 diperkirakan akan

melahirkan bayi dengan BBLR (Supariasa, 2010). Beberapa

Kriteria ibu Kekurangan Energi Kronis yaitu, berat badan ibu

sebelum hamil < 42 kg, tinggi badan ibu < 145 cm, berat badan ibu

pada kehamilan trimester III < 45 kg, indeks masa tubuh (IMT)

sebelum hamil < 17,00, ibu menderita anemia Hb kurang dari 11 gr

% ( Kristianasari, 2010).

Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktek yaitu pada kasus LILA ibu 21,5 cm, BB sebelum hamil 39

kg, setelah hamil 42 kg, HB 10 gr % sehingga ibu masuk kategori

KEK

2. INTERPRENTASI DATA

Dalam Interprentasi Data diperoleh Diagnosa Kebidanan

Ny. R G4P2A1 Umur 36 tahun umur kehamilan 23+5 minggu, janin

tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan,

presentasi kepala, janin belum masuk pintu atas panggul dengan

kekurangan energi kronis. Masalah yang muncul pada kasus ini

adalah ibu merasa cemas, panik dan takut dengan keadaan


96

kehamilanya disebabkan ibu cepat lelah saat beraktifitas, pusing

dan nafsu makan berkurang. Kebutuhan adalah hal-hal yang

dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa

maslah yang di dapatkan dengan melakukan analisa. Kebutuhan

yang dibrtikan pada ibu hamil Ny. R adalah memberikan informasi

tentang keadaan kehamilanya, dan informasi tentang ibu hamil

dengan KEK . Menurut Astuti (2012) masalah yang muncul pada

ibu hamil dengan kekurangan energi kronis yaitu ibu merasa

cemas dan khawatir Kebutuhan yang muncul pada ibu pada ibu

hamil dengan Kekurangan Energi Kronis adalah informasi tentang

KEK (Sulistyawati, 2009).

Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan

antara teori dan praktek.

3. DIAGNOSA POTENSIAL

Pada kasus Ny. R diagnosa potensial tidak terjadi karena

adanya kerjasama yang baik antara petugas kesehatan dengan

pasien. Menurut Sulistyowati (2008) diagnosa potensial bagi ibu :

Bila ibu hamil mengalami gizi kurang maka akibat yang akan

ditimbulkan antara lain : dapat melemahkan fisiknya yang pada

akhirnya menyebabkan perdarahan, abortus, dan infeksi . Bagi

bayi, Resiko bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK

akan mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal,


97

cacat bawaan, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) (Susilowati,

2008).

Pada Langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan

antara teori dan praktek yang ada dilahan

4. ANTISIPASI

Tindakan Antisipasi pada ibu hamil Ny. R dengan

Kekurangan Energi Kronis adalah Kolaborasi dengan bidan BPM

untuk pemberian makanan tambahan supaya kebutuhan gizi ibu dan

janin tercukupi, pemberian Tablet Zat besi (FE). Menurut Astuti

(2012) memberikan motivasi pada ibu berupa meningkatkan

pengetahuan tentang pentingnya keluarga sadar gizi. Tindakan

kolaborasi dengan dokter, kolaborasi dengan ahli gizi untuk

pengaturan

Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara

teori kasus yaitu pada kasusu dilakukan kolaborasi hanya dengan

bidan BPM untuk penambahan nutrisi dan pemberian tablet FE

5. RENCANA TINDAKAN

Dalam langkah perencanaan pada kasus Ny. R dengan Kekurangan

Energi Kronis yaitu

a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

b. Beri ibu pendidikan kesehatan tentang ibu hamil resiko tinggi dengan

kekurangan energi kronis

c. Beri pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil


98

d. Beri pendidikan tentang tablet penambah darah (FE)

e. Anjurkan ibu istirahat yang cukup, yaitu malam 8 jam, siang 1-2 jam

f. Beri tablet FE 500 mg 1 X 1, Vit C 250 mg 1 X 1, Kalk 250 mg 2 X 1

g. Beri nutrisi kepada ibu berupa susu prenagen 450 gr dan makanan

tambahan berupa biscuit

h. Beri ibu support mental

i. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi

Rencana asuhan.pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi

Kronis Menurut (Astuti, 2012), antara lain :

a. Beri informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu untuk

mengonsumsi tablet Fe secara teratur.

b. Anjurkan ibu untuk ANC teratur.

c. Anjurkan ibu mengatur konsumsi makanan yang bergizi.

d. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.

e. Observasi BB dan pengukuran LILA.

f. Pemberian makanan PMT.

g. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan

Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

6. IMPLEMENTASI

Pada langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat. Pada langkah ini tidak ada

kesenjangan teori antara praktek dan teori.


99

7. EVALUASI

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama lebih dari 1

bulan / 7 minggu didapatkan keadaan umum ibu : baik, ibu

mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia

mengkosumsi sayuran hijau, ibu bersedia meminum obat secara

teratur,berat badan ibu mengalami kenaikan 3 kg, LILA Bertambah

3cm dari 21,5cm menjadi 23,5 cm , HB dari 10 gr% menjadi

11gr%, dan ibu bersedia memeriksakan kehamilanya secara teratur


BAB V

PENUTUP

Pada tahap akhir dari pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis penulis

mencoba membuat kesimpulan dan beberapa saran guna meningkatkan

asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi

Kronis yang penulis ambil kasusnya di BPM Sri Handayani Karangayar

A. Kesimpulan

1. Pada Pengkajian diperoleh data subyektif dan data obyektif . Diperoleh

data Subyektif yaitu ibu hamil Ny. R mengatakan ini kehamilannya yang

keempat sudah mempunyai 2 orang anak dan sudah pernah mengalami

keuguran, dengan keluhan sering pusing, lemas, mudah cepat lelah saat

melakukan aktifitas yang berat dan dari data obyektif didapat LILA 21,5

cm, BB 42 kg, HB 10gr%, conjugtiva pucat, turgor kulit kering, TD

100/70 mmHg.

2. Pada Interprentasi data diperoleh diagnose kebidanan Ny. R G4P2A1

umur 43 tahun, hamil 23+5 minggu, janin tunggal, presentasi kepala,

bagian terbawah janin belum masuk pangul dengan kekurangan energi

kronis . Masalah yang muncul ibu merasa cemas dan khawatir pada

kehamilanya ini. Kebutuhan yang diberikan memberikan informasi ibu

tentang pentingnya tablet penambah darah (FE), dan informasi tentang

KEK.

100
101

3. Pada Diagnosa potensial tidak muncul pada kasus Ny. R karena adanya

kerjasama yang baik antara pasien dan petugas kesehatan.

4. Antisipasi pada ibu hamil Ny. R dengan Kekurangan Energi Kronis

adalah Kolaborasi dengan bidan BPM dan Puskesmas untuk pemberian

makanan tambahan supaya kebutuhan gizi ibu dan janin tercukupi,

pemberian Tablet Zat besi (FE).

5. Perencanaan pada kasus Ny. R dengan Kekurangan Energi Kronis yaitu

beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, beri ibu

pendidikan kesehatan tentang ibu hamil resiko tinggi dengan kekurangan

energi kronis, beri pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil, beri

pendidikan tentang tablet penambah darah (FE), anjurkan ibu istirahat

yang cukup, yaitu malam 8 jam, siang 1-2 jam, beri tablet FE 500 mg 1 X

1, Vit C 250 mg 1 X 1, Kalk 250 mg 2 X 1, beri nutrisi kepada ibu

berupa susu prenagen 450 gr dan makanan tambahan berupa biscuit,

beri ibu support mental, beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1

minggu lagi.

6. Pelaksanaan dalam pemberian asuhan pada Ny. R sesuai degan

perencanaan yang telah dibuat sehingga didapatkan hasil yang maksimal.

7. Evaluasi pada kasus Ny.R setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Selama 4

minggu didapatkan keadaan umum ibu : baik, ibu mengerti tentang gizi

yang dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mengkosumsi sayuran hijau, ibu

bersedia meminum obat secara teratur,berat badan ibu mengalami

kenaikan 3 kg, LILA Bertambah 3cm dari 21,5cm menjadi 23,5 cm , HB


102

dari 10 gr% menjadi 11gr%, dan ibu bersedia memeriksakan

kehamilanya secara teratur

8. Dalam pemberian asuhan pada kasus Ny. R dengan kekurangan energi

kronis terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu terletak pada

Antisipasi atau tindakan segera.

B. Saran

Dalam penulisan karya tulis ilmiah penulis memberikan saran kepada :

1. Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan lebih meningkatkan upaya pencegahan terjadinya

kekurangan energi kronis pada ibu hamil melalui program penyuluhan dan

pengelompokan ibu hamil dengan resiko tinggi.

2. Bagi BPM

Hendaknya lebih meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan

menambahi ilmu pengetahuan dalam memberikan asuhan melalui

pendidikan forml atau mengikuti seminar dan pelatihan tentang ibu hamil

dengan Kekurangan Energi Kronis

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi tentang deteksi dini atau

komplikasi ibu hamil khususnya ibu hamil dengan KEK.

4. Bagi klien

Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan

mengikuti penyuluhan tentang nutrisi ibu hamil supaya ibu dapat

memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cukup.


DAFTAR PUSTAKA

Arisma. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Astuti Hutari Puji. 2012. Asuhan Kebinanan Ibu I Kehamilan. Yogyakarta: Rohima
Press.

Asfuah, proverawati. 2009 Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Depkes RI. 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 : Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Feryanto, A.F. 2012.Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.

Kemenkes RI. 2007. Standar Profesi Bidan : Mentri Kesehatan Republik Indonesia.

____________. 2014. Mother’s day. Jakarta : Pustaka dan informasi kementrian


kesehatan.

____________. 2014. Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu Di


Indonesia.Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi Dan Kia
Kementrian Kesehatan RI.

Kristiyanasari, W. 2010.Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kamariyah, dkk.2014.Buku Ajar Kehamilan.Jakarta : Salemba Medika.

Marmi. 2014. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Manuaba. 2009. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.

_________.2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB.Jakarta : EGC.


Nasir, dkk. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka.

_________. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka.

Priharjo. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Rukyah dan Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi 4.Jakarta : CV. Trans Info
Medika.

Sandjaja.2009. Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di


Indonesia.Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan,
Depkes RI.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika.

Saryono, S. A. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Sulistyawati, A. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika.

_____________. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Selemba


Medika.

Sulistyawati, A. dan Nugraheny. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.


Jakarta : Selemba Medika.

Supariasa, dkk.2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Syafrudin, dkk.2011. Buku Saku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta : Trans Info Media

Varney Helen. 2007. Asuhan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Walyani, S.E. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta.Pustaka Baru


Press.

Anda mungkin juga menyukai