Anda di halaman 1dari 16

A.

Pengertian
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir.
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Manuaba membagi persalinan menjadi 3 yaitu: persalinan spontan bilang
persalinan berlangsung dengan tenaga sendiri, persalinan buatan bila persalinan
dengan rangsangan sehingga terdapat kekuatan untuk persalinan dan persalinan
anjuran.
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kelahiran aterm
(bukan premature atau post matur),mempunyai onsetyang spontan (tidak
diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak awitannya,
mempunyai janin tunggal dengan presentasi verteks dan oksiput pada bagian
anterior pervis, terlaksana tanpa bantuan artifisial (seperti forsep), tidak
menyakup komplikasi dan mencakup kelahiran plasenta yang normal.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun janin.

B. Tujuan pengawasan persalinan


1) Mengetahui tahap persalinan sebagai acuan penilaian kemajuan
persalinan dan sebagai dasar untuk menentukan rencana perawatan
selanjutnya.
2) Mengetahui kelainan-kelainan yang mungkin dapat mengganggu
kelancaran persalinan atau segera mengetahui persalinan beresiko.
3) Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya
mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
memperhatikan aspeksayang ibu dan sayang bayi.
C. Jenis persalinan
1) Persalinan spontan
Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
2) Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
3) Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar
dengan rangsangan

D. Tahap persalinan
Menurut Saifuddin (2002), persalinan di bagi dalam empat kala :
a. Kala I
Dimulai dari saat persalinan sampai membukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase, yaitu:
 Fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm
 Fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm,
kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
Menurut Helen durasi rata-rata kala satu persalinan adalah 10
sampai 12 jam pada primigravida dan sekitar 4-6 jam pada multipara.
b. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
c. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit
d. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam postpartum

E. Etiologi
Sebab terjadinya partus sampai kini merupakan teori yang
kompleks.Faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus,
sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi mengakibatkan partus mulai.
Perubahan dalam biokimia dan biofisika seperti penurunan kadar hormon
estrogen dan progeteron mengungkapkan mulai dan berlangsunya partus.
Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan
ischemic otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat mengganggu
sirkulasi uteroplacenter sehingga plasenta mengalami degenerasi. Bila nutrisi
pada janin berkurang maka konsepsiakan segera dikeluarkan. Tekanan pada
ganglion servikale dari fleksus frankenhauser yang terletak dibelakang serviks
dapat membangkitkan kontraksi uterus. (wiknjosastro, 2005)
Adapun teori yang menerangkan proses persalinan :
1) Teori kadar progesteron
Progesteron yang mempunyai tugas yang mempertahankan
kehamilan semakin menurun dengan makin tuanya kehamilan sehingga
otot rahim mudah dirangsang.
2) Teori oksitosin
Menjelang kelahiran oksitosin makin meningkat, sehingga cukup
kuat untuk merangsang persalinan.
3) Teori regangan otot rahim
Dengan merengangnya otot rahim dalam batas tertentu
menimbulkan kontraksi persalinan dengan sendirinya.
4) Teori prostaglandin
Prostaglandinbanyak dihasilkan oleh lapisan dalam rahim diduga
dapat menyebabkan kontraksi otot rahim dan terjadi persalinan atau
gugur kangdung.
5) Teori hipotalamus pituitari dan glandula suprarenalis
Teori ini diterankan oleh linggin menunjukkan pada kehamilan
dengan anensefalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak
terbentuk hipotalamus. Pemberian kortikosteroid yang menyebabkan
maturitas janin merupakan induksi persalinan. Glandula suprarenalis
merupakan pemicu terjadinya persalinan. (Manuab 1998)
.
F. Tanda dan gejala
1) Tanda-tanda dini akan dimulainya persalinan
a. Lightening
Menjelang minggu yang ke-36, pada primigravida terjadi
penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP yang
disebabkan oleh:
 Kontraksi braxton hicks
 Ketegangan dindin perut
 Ketegangan ligamentum rontumdum
 Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah

Masunya kepala bayi ke PAP dirasakan ibu hamil :


 Terasa ringan di bagian atas, terasa sesaknya berkurang
 Dibagian bawah terasa sesak
 Terjadi kesulitan berjalan
 Sering miksi
Gambaran ligtening pada primigravida menunjukan hubungan
normal antara ketiga P yaitu :power, passage, pasenger.
b. Terjadi his permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi braxton hicks.
Kontraksi ini terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen,
progesteron dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin. Dengan
semakin tua kehamilan, pengeluaran progesteron berkurang sehingga
oksitosin menimbulkan kontraksi lebih sering sehingga his palsu. Sifat
his palsu atau permulaan :
 Rasa nyeri ringan dibagian bawah
 Datangnya tidak teratur
 Tidak ada perubahan pada serviks
 Durasinya pendek
 Tidak bertambah bila beraktivitas
2) Tandah persalinan
a. Terjadi his persalinan
His persalinan mempunyai sifat:
 Punggung terasa sakit yang menjalar kedepan
 Sifatnya teratur, interval makin pendek dan kekuatanya semakin
besar
 Memounyai pengaruh terhadap perubahan serviks
 Makin beraktivitas kekuatan makin bertambah
b. Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda)
Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang
menimbulkan:
 Pendataran dan pembukaan
 Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis
serviks lepas
 Terjadi pendarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
c. Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang
pembukaan lengkap dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan
berlangsung dalam waktu 24 jam. (Manuaba,Ida Bagus, 1998)

G. Mekanisme persalinan
Mekanisme persalinan adalah cara menyusui diri dan lewatnya janin
melalui panggul ibu. Ada enam gerakan dengan overlapping yang jelas yaitu :
1) penurunan
penurunan yang meliputi engagement pada diameter Obliqua
kanan panggul, berlangsung terus selama persalinan normal pada waktu
janin melalui jalan lahir. Serakan-serakan lainnya menyertai penurunan
ini. Pada primigravida sebelum persalinan mulai sudah harus terjadi
penurunan kepala yang jelas dalam proses engagement. Penurunan
disebabkan oleh tekanan kontraksi uterus ke bawah dan pada kala II
dibantu oleh gaya mengejan dari pasien dan sedikit oleh gaya berat.
2) Fleksi
Sebelum persalinan mulai sudah terjadi fleksi sebagian oleh
karena ini merupakan sikap alamia janin dalam uterus. Tahanan terhadap
penurunan kepala menyebabkan bertambahnya fleksi. Occiput turun
mendahului sinsiput UUK lebih rendah dari bregmadan dagu janin
mendekati dadanya. Biasanya ini terjadi di PAP, tetapi mungkin pula
baru sempurna setelah bagian terendah mencapai dasar panggul. Efek
dari fleksi adalah untuk mengubah diameter terendah dari
occipitofrontalis (11,0 cm)menjadi suboccipito bregamatika (9,5 cm)
yang lebih kecil dan lebih bulat, oleh karena persesuaian antara kepala
janin dengan panggul ibu mungkin ketat, pengurangan 1,5 cm dalam
diameter terendah adalah penting.

3) Putar paksi dalam


Sebagian besar panggul mempunyai PAP berbentuk oval
melintang, diameter anteroposterior PTP sedikit lebih panjang dari pada
diameter transversal. PBP berbentuk oval anteroposterior seperti kepala
janin. Sumbu panjang kepala janin harus sesuai dengan sumbu panjang
panggul ibu. Karenanya kepala janin yang masuk PAP pada diameter
transversal atau obiqua harus berputar kediameter anteroposterior supaya
dapat lahir. UUK masuk PTP tempat ia berhubungan dengan dasar
panggul (musculus dan fascia levator ani). Disini UUK berputar 45 ke
kanan (menuju garis tengah ). Sutura sagitalis pindah dari diameter
obbliqua kanan ke diameter anterioposterior panggul :LOA ke OA. UUK
mendekati sympisis pubis dan cinciput mendekati sakrum. Kepala
berputar dari diameter obiqua kanan kediameter anteroposterior panggul.
Tetapi bahu tetap pada diameter obiqua kiri. Dengan demikian hubungan
normal antara sumbu panjang kepala dengan sumbu panjang bahu
berubah, dan leher berputar 45. Keadaan ini terus berlangsung selama
kepala masih berada dalam panggul. Putar paksi dalam yang awal sering
terjadi pada multipara dan pada pasien dengan kontraksi uterus yang
efisien. Umumnya putar paksi dalam terjadi pada kala II.
4) Ekstensi
Ekstensi pada dasarnya disebabkan oleh kedua kekuatan yaitu : kontraksi
uterus yang menimbulkan tekanan kebawah dan dasar panggul yang
memberikan tahanan. Dinding depan panggul (pubis) panjangnya hanya
4-5 cm,sendakan dinding belakang (sakrum) 10-15 cm . dengan demikian
sinsiput harus menempuh jarak yang lebih panjang dari pada ociput.
Dengan semakin turunnya kepala terjadilah penurunan perineum diikuti
dengan kepala membuka pintuh (crowing). Ociput lewat melalui PAP
perlahan-lahan dan tengkuk menjadi titik putar di angulus subpubicus.
Kemudian dengan proses ekstensi yang cepat sinsiput menelurus
sepanjang sakrum dan berturut-turut lahirlah bregma, dahi, hidung, mulut
dan dagu melalui perineum.

5) Restitusi
Pada waktu kepala mencapai dasar panggul, maka bahu
memasuki panggul. Oleh karena panggul tetap berada pada diameter
obbliqua sedangkan kepala berputar kedepan, maka leher ikut berputar
kembali dan kepala mengadakan restitusi kembali 45 (OA dan menjadi
LOA) sehingga hubungannya dengan bahu dan kedudukannya dalam
panggul menjadi normal kembali.
6) Putar paksi luar
Putar paksi luar kepala sebenarnya merupakan manifestasi putar
paksi dari dalam dari pada bahu . pada waktu bahu mencapai dasar
panggul bahu depan yang lebih rendah berputar ke depan di bawah
simpisis dan diameter bisarcomialis berputar dari diameter obliqua kiri
menjadi diameter anterioposterior panggul. Dengan demikian maka
diameter panjang bahu dapat sesuai dengan diameter memanjang PBP.
Kepala yang telah berputar kembali 45 untuk mengembalikan hubungan
normal dengan bahu, sekarang berputar 45 lagi untuk
mempertahankannya : LOA menjadi TOA . (Harry, wiliam ,1986)
H. pathway

Proses persalinan

Perubahan hormon (peningkatan estrogen dan Kurang Pengetahuan


oksitosin, penurunan progesteron), pembesaran
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi Ansietas

Persalinan dimulai

Kala 1

Pembukaan serviks 6 cm (fase aktif)

His semakin kuat

Kepala janin masuk PAP

Dilatasi Maksimal

Kala II
Distensi PD berulang
Tanda-tanda persalinan
Vesika urinaria Rektum
His Blood Show Dilatasi Serviks Engagement Tonjolan Ketuban

Perubahan pola Vulva membuka


Eliminasi
Perineum kaku

Episiotomi

Gg. Rasa Kerusakan Restina Infeksi Pengeluaran Bayi


Nyaman nyeri Integritas Kulit Kala III

Kontraksi Uterus
Lemah Kuat Pengeluaran Plasenta

Resti Kekuranga Pendarahan Vasokontriksi


Volume cairan
Kala IV

Adaptasi psikologis Adaptasi fisiologis

Perubahan peran Involusio Uteri Perubahan Payudara


Nyeri Laktasi
I. penatalaksanaan
1) kala I
a. diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang
dari 4 cm dan kontraksi terjadi minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40
detik
b. penanganan
 bantulah ibu dalam persalinan jika ia nampak gelisa, ketakutan
dan kesakitan
 jika ibu tersebut tampak kesakitan dukungan/asuhan yang dapat
di berikan, lakukan perubahan posisi, sarankan ia untuk berjalan.
 Penolong tetap jaga hak privasi ibu dalam persalinan
 Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi
serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil
pemeriksaan
 Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar
kemaluannya setelah buang air besar dan kecil
 Ibu bersalin biasanya merasakan panas dan banyak keringat
atasi dengan cara gunakan kipas angin atau AC, dan
menganjurkan ibu mandi sebelumnya
 Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi
berikan minum
 Saranya ibu untuk berkemih sesering mungkin
c. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama
kala I pada persalinan dan setelah selaput ketuban pecah. Pada setiap
pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :
 Warna cairan amnion
 Dilatasi serviks
 Penurunan kepala
d. Kemajuan persalinan dalam kala I
Kala I :
 Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi
dan durasi
 Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama
persalinan
 Serviks nampak dipenuhi bagian bawah janin
e. Kemajuan pada kondisi janin
 Jika di dapati denyut jantung janin tidak normal curigai adanya
gawat janin
 Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks
fleksi sempurnah di golongkan ke dalam mal posisi atau mal
presentasi
 Jika di dapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan
lama tangani persalinan tersebut
f. Kemajuan pada kondisi ibu
Lakukan tanda kegawat pada ibu
 Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan
dehidrasi atau kesakitan.
 Jika tekana darah ibu menurun curigai adanya pendarahan jika
terdapat aseton di dalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang
kurang segerah berikan netrose
2) Kala II
a. Diagnosis
Persalinan kala II di tetapkan dengan melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah
tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm
b. Penanganan
 Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu
 Menjaga kebersihan diri
 Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
 Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan
 Mengatur posisi ibu
 Menjaga kandung kemih agar tetap kosong
 Memberikan cukup minum
c. Posisi saat mengedan
 Bantuh ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman
 Ibu di bimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu
untuk mengambil nafas
 Periksa djj pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksiuntuk
memastikan janin tidak mengalami radikardi
d. Kemajuan persalinan dalam kala II
 Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir
 Dimulainya fase pengeluaran
 Tidak turunya janin di jalan lahir
e. Kelahiran kepala bayi
 Mintalah ibu mengedan atau memberikan sedikit dorongan
pada saat kepala lahir
 Letakan 1 tangan ke kepala bayi agar defreksi tidak terlalu cepat
 Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika di perlukan
 Mengusap muka bayi untuk membersikanya dari kotoran lendir
atau darah
3) Kala III
a. Manajemen aktif kala III
 Pemberian oksitosin segera
 Pengendalian tarikan taki pusat
 Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir
b. Penanganan
Memberikan oksitosin untuk merangsang uterus berkontraksi yang juga
mempercepat pelepasan plasenta
4) Kala IV
a. Diagnosis
Dua jam pertama setela persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu
dan bayi.
b. Penanganan
 Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-
30 m3nit dalam jam kedua.
 Periksa tekanan darah,nadi,kandung kemih,dan pendarahan
setiap 15 menit pada jam 1 dan setiap 30 menit pada jam kedua
 Anjurkan ibu untuk minum untu mencegah dehidrasi

J. Diagnosa keperawatan yang sering muncul


1) Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai proses
persalinan, trauma persalinan.
2) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan proses PD yang berulang,
adanya trauma jalan lahir
3) Resiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan
pendarahan yang banyak pada persalinan
4) Nyeri berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus
K. Intervensi
No Hari/ Dx Tujuan Intervensi Rasional
Tanggal
1 nyeri b/d  Klien 1. Kaji derajat 1. Reaksinyer
iskemia mampu ketidak i adalah
otot-otot beradaptasi nyamanan individual
uterus terhadap melalui isyarat dan
ditandai nyeri verbal dan non berdasark
dengan berkurang verbal pada an
Ds: dengan respon nyeri pengalama
 Nyeri criteria 2. Ajarkan klien n nyeri
pada  Klien akan dalam latar
bagian menunjukan menggunakan belakang
perut sikap yang teknik budaya
bawah lebih tenang pernafasan juga
 Klien dapat atau relaksasi menentuk
Do: berpartisipas yang tepat an dengan
 Meringis i secara aktif 3. Lakukan mengkaji
kesakitan dalam dorongan tingkat
 Tampak pengeluaran ringan pada nyeri
klien plasenta bagian fundus dapat
ingin arah dorso ditentukan
menelan cranial intervensi
4. Ganti pakaian selanjutny
dan linen yang a
basah 2. Dapat
memblok
impuls
nyeri
dalam
konteks
sere bri
melalui
respon
kondisi
dan
meningkat
kan suplay
intra
uterin
2 Dengan  Secara aktif 5. Periksa fundus 3. Membant
kuat dan dalam uterus untuk u
terkoordina pengeluaran memastikan mengeluar
si plasenta kehamilan kan
perdarahan  Perdarahan tunggal/ganda plasenta
b/d tidak secara 6. Beritahu ibu 4. Meningkat
tertinggaln aktif dalam untuk di suntik kan
ya sisa pengeluaran 7. Periksa fundus kenyaman
plasenta plasenta uteri untuk an hangat
ditandai  Perdarahan memastikan dan
dengan tidak terjadi kehamilan kebersihan
Ds: - dengan tunggal/ganda 5. Pemberian
Do: criteria 8. Suntik ibu oxitocin
 Tfu masih  Perdarahan dengan sebagai
satu jari tidak lebih oxitocin 10 ml tindakan
di atas dari 500 cc Observasi selanjutny
pusat  Plasenta his a harus
 Uterus dapat lahir pengeluaran dipastikan
terasa secara plasenta terlebih
lembek pamatur perdarahan, dahulu
dam  Waktu derajat, adanya
bundar melahirkan laserasi kehamilan
 Tampak plasenta tunggal
klien tidak lebih 6. Meningkat
mengera 30 menit kan
m keagamaa
dengan n hangat
kuat dan dan
teerkordi kebersihan
nasi 7. Pemberian
 Jumlah exitocin
perdarah sebagai
an 150 cc tindakan
selanjutny
a harus
dipastikan
terlebih
dahulu
adanya
kehamilan
tunggal
atau
ganda
8. Merupaka
n kontraksi
uterus dan
merangsa
ng
plasenta
keluar
Menget
ahui
perkem
bangan
keadaan
klien
sehingg
a dapat
diberika
n
interven
si yang
tepat
Daftar Pustaka

https://id.scribd.com
www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai