Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN PROSES PENGISIAN DAN PENGOSONGAN

BATERAI UNTUK MENGETAHUI KEANDALAN TEGANGAN


DAN ARUS PANEL SURYA
THE PROCESS MEASUREMENT OF BATTERY CHARGE-DISCHARGE TO
KNOW THE RELIABILITY OF VOLTAGE AND CURRENT OF SOLAR PANEL

Daryono Restu Wahono


Pusat Penelitian Metrologi LIPI, Kompleks Puspiptek Gedung 420, Tangerang, Banten
daryono@kim.lipi.go.id

ABSTRAK
Keandalan tegangan dan arus panel surya melalui proses pengisian-pengosongan telah dilakukan untuk
mengetahui unjuk kerja panel surya yang akan dipasang di lapangan. Proses pembebanan pada saat pengujian
disesuaikan dengan kondisi beban yang harus dipasok oleh panel surya sesuai dengan kebutuhan, yaitu untuk
baterai 12 V 90 AH dan untuk Lampu LED 10 W, ini sesuai dengan kebutuhan lapangan yang telah dihitung
sebesar 12 V 600 mA. Proses pengisian-pengosongan dilakukan terhadap dua panel surya dengan daya maksimum
masing-masing 50 W. Kedua panel surya dihubungkan paralel sehingga daya maksimum menjadi 100 W. Untuk
pengisian baterai dibutuhkan arus 3,6 A atau identik dengan daya sekitar 43,2 W. Baterai yang digunakan adalah
baterai 12V/90AH. Pengujian dilakukan satu bulan penuh pada Mei 2013 di Kawasan Puspiptek Serpong.
Kata kunci: panel surya, pengisian-pengosongan, pembebanan, lampu LED, paralel

ABSTRACT
Reliability voltage and current of solar panel through the charging-discharging process has been done to review
the performance of solar panel that will be installed in the field. The process of loading at testing is adjusted to
the current conditions that should be supplied by solar panel based on the need of 12 V 90 AH to review the 10
W LED lamp, courses tailored to needs has calculated at 12 V 600 mA. Charging-discharging process was done
towards maximum power fruit for each 50 W. Two solar panels are connected in parallel so that the maximum
power is 100 W. To charge the battery, it requires identical current 3.6 A or identic about 43.2 W. The battery
used is 12V/90AH. Testings were conducted for one month in May 2013 at Puspiptek Serpong area.

Keywords: solar cell, charge-discharge, loading, LED lamp, parallel

1. PENDAHULUAN Untuk mengatasi ketiadaan jaringan listrik


Energi listrik alternatif merupakan energi yang di daerah terpencil perlu dicarikan jalan keluar.
sangat dibutuhkan untuk kepentingan sehari-hari Sebagai pilihan, panel surya digunakan sebagai
karena energi listrik yang dibangkitkan dari sumber energi agar dapat menjalankan fasilitas
PLTA ataupun PLTD semakin menipis. Untuk peralatan yang dipasang di daerah terpencil.
itu, energi listrik tersebut harus digunakan secara Hal yang menjadi pertanyaan selanjutnya
hemat dan efisien. Pemerintah telah menyaran­ ada­lah cukup andalkah panel surya digunakan
kan agar masyarakat dapat menghemat listrik untuk dapat menyuplai energi listrik agar dapat
sehingga pemakaian listrik dapat dinikmati lebih menjalankan peralatan yang dipasang di daerah
banyak orang. Melihat letak geografis Indonesia terpencil. Untuk itu, butuh pembuktian dengan
yang setiap tahun dapat sinar matahari, panel melakukan pengujian terhadap keandalan dari
surya dapat digunakan sebagai energi alternatif sistem panel surya yang akan digunakan.
yang cukup potensial. Panel surya bekerja Panel surya digunakan agar dapat memberi-
mengubah energi cahaya matahari menjadi kan suplai energi listrik untuk mengaktifkan
energi listrik, dan energi yang dihasilkan adalah perangkat telemetering yang terinstal di
arus listrik searah atau DC. lapangan yang jauh dari sumber energi listrik.

| 15
Selain itu, panel surya dapat menyediakan Persamaan 1 juga menunjukkan bahwa foton
sumber energi listrik berupa panel surya yang dapat dilihat sebagai sebuah partikel energi atau
andal dan dapat dikontrol kondisi dan keandalan- sebagai gelombang dengan panjang gelombang
nya sehingga perangkat yang disuplai energinya dan frekuensi tertentu.[2] Terjadinya arus listrik
dapat bekerja dengan baik dan dapat meningkat­­ dari panel surya diilustrasikan seperti terlihat
kan keandalan sistem yang dibangun. [1] pada Gambar 1.
Dengan menggunakan sebuah piranti sensor
2. TEORI DASAR semikonduktor yang memiliki permukaan luas
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan terdiri atas rangkaian dioda tipe P dan
N, cahaya yang datang akan mampu diubah
Sel surya atau photovoltaic adalah alat yang menjadi energi listrik. Pembangkit listrik tenaga
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik surya tipe photovoltaic adalah pembangkit
menggunakan efek fotoelektrik. Alat ini dibuat listrik yang menggunakan perbedaan tegangan
pertama kali pada 1880 oleh Charles Fritts. Cara akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan
kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan listrik. Panel surya terdiri atas tiga lapisan, yaitu
teori cahaya sebagai partikel. Sebagaimana lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas
diketahui, cahaya yang tampak ataupun tidak di tengah, dan lapisan panel N di bawah. Efek
tampak memiliki dua sifat, yaitu dapat sebagai fotoelektrik adalah ketika sinar matahari me-
gelombang dan sebagai partikel yang disebut nyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas,
dengan foton. Temuan ini pertama kali di- hal ini menyebabkan foton mengalir ke lapisan
ungkapkan Albert Einstein pada 1905. Energi panel N di bagian bawah dan perpindahan arus
yang dipancarkan oleh sebuah cahaya dengan foton ini adalah arus listrik.[3]
kecepatan c dan panjang gelombang dengan
lebar pita yang sangat lebar, yang diambil bukan Tabel 1. Spesifikasi Panel Surya
satu satuan panjang gelombang, tetapi energi
Panel Surya A Panel Surya B
yang dipancarkan per satuan luas dirumuskan
Model BDM (50W) 6666P ST-50-6P
sebagai berikut:
Imax 2,9 A 2,86 A
c .......................................................(1) Vmax 17,2 V 17,5 V
E= h
λ Ishort 3,25 A 3,17 A
Vopen 21,8 V 21,8 V
Keterangan:
h = konstanta Plancks (6,62 x 10-34 J.s)
c = kecepatan cahaya dalam vakum (3,00
x 108 m/s)
λ = panjang gelombang foton yang berpindah
dari kulit N ke kulit P
Gambar 2. Posisi Panel Surya Saat Percobaan

Gambar 1. Ilustrasi Sumber Energi Matahari Gambar 3. Panel Surya Dipasang Paralel

16 | Instrumentasi, Vol. 39 No. 1, 2015


Pembangkit listrik tenaga surya yang Nilai E yang diambil dari STC W per
dibangun terdiri atas dua buah panel surya, squared meter (W/m2) adalah 1.000 W/m2. Nilai
masing-masing memiliki daya maksimum 50 ini merupakan standar yang digunakan untuk
W dan ukuran panel surya A adalah 1.000 mm menentukan berapa banyak daya (W) diproduksi
x 800 mm serta panel surya B adalah 800 mm dalam meter persegi di bumi. (Catatan: suhu
x 800 mm. merupakan faktor dalam panel output sehingga
Posisi panel surya dipasang 150 arah utara nilai STC yang diasumsikan adalah kurang dari
untuk mendapatkan intensitas maksimum dari 25°C).
energi matahari, seperti yang terlihat pada Untuk panel surya A
Gambar 2. Pm
η=
Panel surya yang digunakan pada percobaan ( E × Ac )
dapat dilihat pada Gambar 3 yang dipasang 50W
paralel untuk mendapatkan daya listrik maksi- =
mum 100 W.
(1000W / m × 1000mm × 800mm )
2

50
= = 0,0625
2.2 Efisiensi Panel Surya [1000 × 0,8]
Efisiensi sel surya adalah rasio output listrik = 0,0625 ×100%= 6, 25%
dari sel surya untuk energi insiden dalam bentuk
Untuk panel surya B
sinar matahari. Efisiensi konversi energi (η) dari
sel surya adalah persentase dari sel energi surya Pm
η=
yang tidak berubah menjadi panas sehingga ( E × Ac )
dapat dipergunakan menjadi energi listrik. 50W
Ini dihitung dengan membagi output daya sel =
(dalam watt) pada maksimum powerpoint (Pm) (1000W / m × 800mm × 800mm )
2

oleh cahaya masukan (E, dalam W / m ) dan luas


2
50
= = 0,0781
permukaan sel surya (Ac di m ). 2 [4]
[1000 × 0,64]
Pm ..............................................(2) = 0,0781 ×100%= 7,81%
η=
( E × Ac )
2.3 Sistem Pengujian Panel Surya
Efisiensi konversi energi (η) adalah rasio
antara output yang berguna mesin konversi Pengujian dilakukan selama satu bulan penuh
energi dan input, dalam hal energi. Output yang pada Mei 2013, dengan pengamatan dilakukan
berguna mungkin berupa tenaga listrik, kerja dengan waktu-waktu sampling seperti yang
mekanik, atau panas. tertera dalam data pengamatan. Skema rang-
kaian listrik dari percobaan dapat dilihat pada
Efisiensi konversi energi tidak didefinisikan
Gambar 4.
secara unik, tetapi bergantung pada kegunaan
output. Oleh karena itu, meskipun definisi Pengambilan data dilakukan pada waktu
efisiensi mencakup pengertian kegunaan, namun potensial adanya cahaya matahari, yaitu dimulai
dianggap sebagai istilah teknis atau fisik. Semua pukul 07.30 dan diakhiri pada pukul 15.30,
atau sebagian dari panas yang dihasilkan dari terus-menerus setiap hari.
pembakaran bahan bakar dapat menjadi limbah
panas, misalnya bekerja adalah output yang di-
inginkan dari siklus thermo­dinamika. Konverter
energi adalah contoh dari transformasi energi,
misalnya bola lampu.
Baterai

Gambar 4. Diagram Blok Rangkaian Listrik

Pengukuran Proses Pengisian ... | 17


3. HASIL PENGUKURAN DAN Tabel 3. Data Pengukuran Panel Surya (17 Mei 2013)
PEMBAHASAN Esp Isp Ebb Ibb Cua-
Pukul
3.1 Pengambilan Data (Volt) (A) (Volt) (A) ca
7.30 15,22 1,68 11,90 1,68 CL
Sinar matahari mengenai panel surya, meng-
8.30 16,06 2,25 12,32 2,25 CL
hasilkan arus listrik, dan masuk ke solar charge
9.30 16,25 2,24 12,40 2,24 CL
controller, arus di sini masih dalam keadaan DC.
10.30 16,50 2,23 12,57 2,23 CL
Lalu arus dialirkan ke baterai dengan kapasitas
11.30 16,44 2,24 12,60 2,24 CL
12 V 90 AH (ampere hour), di sini baterai
langsung dibebani lampu LED sebesar 10 W 12.30 16,48 2,20 12,64 2,20 CL
secara terus-menerus. Parameter yang diamati 13.30 16,35 1,99 12,56 1,99 CL
meliputi: 14.30 16,40 1,95 12,64 1,95 CL
15.30 15,14 0,70 12,25 0,70 TA
1) Esp = tegangan panel surya
Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,22 V
2) Isp = arus panel surya Arus beban lampu = 0,66 A
3) Ebb = tegangan beban baterai Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,75 V
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,48 A
4) Ibb = arus beban baterai
Tabel 4. Data Pengukuran Panel Surya (30 Mei 2013)
Selain data parameter listrik, juga dilaporkan
Esp Isp Ebb Ibb Cua-
kondisi cuaca saat pengamatan, yaitu Pukul
(Volt) (A) (Volt) (A) ca
1) CL = cuaca cerah
7.30 14,81 0,90 11,74 0,90 CL
2) TA = cuaca tertutup awan 8.30 15,85 1,70 12,25 1,70 CL
3) MDG = cuaca mendung 9.30 16,00 1,76 12,33 1,76 CL
4) HJN = cuaca hujan 10.30 16,16 1,84 12,22 1,84 CL
Awal pengukuran E sp = 14,70 V, solar 11.30 16,28 2,05 12,28 2,05 CL
charger controller = 13,8 V, dan tegangan 12.30 16,35 2,14 12, 2,14 CL
baterai = 12 V. 13.30 16,10 2,00 12,52 2,00 CL
Contoh data pengukuran harian seperti 14.30 15,17 0,95 12,11 0,95 MDG
terlihat pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4. 15.30 16,24 2,01 12,61 2,01 CL
Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,27 V
Arus baterai beban lampu = 0,69 A
Tabel 2. Data Pengukuran Panel Surya (3 Mei 2013) Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,93
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,50 A
Esp Isp Ebb Ibb Cua-
Pukul
(Volt) (A) (Volt) (A) ca Data pengukuran dalam 30 hari dapat
7.30 14,45 0,64 11,52 0,64 CL dilihat pada lampiran.
8.30 15,16 1,51 11,96 1,51 CL
9.30 15,25 1,33 12,05 1,33 TA 3.2 Pengolahan Data Hasil Pengamatan
10.30 15,30 1,10 12,15 1,10 TA dan Pengukuran
11.30 15,65 1,86 12,19 1,86 CL
Sistem pengukuran telemetering biasanya
12.30 14,58 0,46 11,73 0,46 MDG
di­tempatkan di daerah yang tidak tersedia
13.30 14,72 0,53 11,98 0,53 MDG
energi listrik sehingga dibutuhkan energi listrik
14.30 15,19 1,36 12,01 1,36 CL
alternatif sebagai sumber energinya.
15.30 14,25 0,04 11,68 0,04 MDG
Untuk mengetahui keandalan panel surya
Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,70 V yang akan digunakan maka diperlukan peng­
Arus beban lampu = 0,35 A
Tegangan baterai pagi (pukul 07.30) = 11,37 V amatan dan pengukuran
Arus beban lampu (pukul 07.30) = 0,24 A 1) Total daya panel surya maksimum 100 watt
atau total arus maksimum 5 A.
2) Baterai yang digunakan sebesar 12 Volt 90 AH.

18 | Instrumentasi, Vol. 39 No. 1, 2015


pengisian ada penambahan arus listrik ke
3) Beban baterai yang digunakan lampu LED baterai. Hal ini dikarenakan adanya kelebihan
adalah 10 W. perhitungan daya yang dihasilkan oleh panel
Dari hasil pengukuran dan pengamatan surya.
selama satu bulan, baterai dalam kondisi
terbebani oleh lampu 10 W telah diisi oleh panel 4. ANALISIS
surya dengan berbagai cuaca dan diperoleh ring- Dari pengamatan harian terlihat bahwa pengaruh
kasan data seperti yang terdapat pada Tabel 5. cuaca dan sudut tangkap panel surya sangat
Rekapitulasi hasil pengukuran tegangan baterai berpengaruh terhadap tegangan dan arus yang
pagi dan sore selama Mei 2013 disajikan dalam dihasilkan. Pada distribusi arus dan tegangan
bentuk grafik seperti terlihat pada Gambar 5. dari sumber panel surya, walaupun tegangan
Dari hasil pengolahan data tersebut apabila yang dihasilkan oleh panel surya bervariasi
dilihat kurvanya, tegangan baterai cenderung antara 12,42 V dan 16,50 V, pendistribusiannya
bergerak naik. Jadi, setiap hari dalam setiap untuk mengisi baterai sangat stabil dengan
maksimum 13,8 V karena semua distribusi
pengisian diatur oleh solar charger controller.
Hasil dari pengukuran tegangan baterai akan
naik apabila tegangan panel surya naik. Ini dise-
babkan arus yang masuk ke baterai lebih besar
saat tegangan panel surya lebih besar. Proses
pengisian energi listrik dari dua panel surya
menghasilkan daya maksimum masing-masing
50 W di mana kedua panel surya dihubungkan
paralel sehingga daya maksimum menjadi 100 W
Gambar 5. Grafik Kondisi Tegangan Baterai yang
Diukur Pagi dan Sore
terhadap sebuah baterai 12 V 90 AH dan untuk
bebannya lampu LED 10 W. Setelah meng­alami
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Tegangan proses pengisian-pengosongan selama satu
Baterai Pagi dan Sore Selama Mei 2013 bulan didapatkan hasil bahwa kurva tegangan
Tanggal Tegangan Tegangan baterai cenderung bergerak naik. D ­ engan
Pengukuran Baterai Sore Baterai Pagi demi­kian, dapat disimpulkan bahwa sistem
03/05/2013 11,70 V 11,37 V energi surya yang dirancang sudah memenuhi
06/05/2013 11,60 V 11,20 V persyaratan apabila digunakan di lapangan.
07/05/2013 11,83 V 11,70 V Adanya kecenderungan tegangan baterai
08/05/2013 11,74 V 11,67 V bergerak naik menandakan bahwa suplai energi
10/05/2013 12,07 V 11,44 V listrik dari panel surya mencukupi dalam proses
13/05/2013 12,01 V 11,16 V pengisian baterai dan baterai dapat memenuhi
14/05/2013 11,88 V 11,65 V kebutuhan energi listrik untuk dapat menyuplai
15/05/2013 11,82 V 10,88 V energi listrik di lapangan.
16/05/2013 12,04 V 11,71 V
17/05/2013 12,22 V 11,75 V 5. KESIMPULAN
20/05/2013 12,10 V 11,75 V Proses pengisian dan pengosongan baterai untuk
21/05/2013 12,11 V 11,50 V mengetahui keandalan tegangan dan arus panel
22/05/2013 11,85 V 11,74 V surya akan menentukan ketersediaan sumber
23/05/2013 11,71 V 10,98 V energi listrik yang andal di lapangan. Adanya
24/05/2013 12,17 V 11,83 V jaminan ketersediaan sumber energi listrik akan
27/05/2013 12,37 V 11,53 V menjamin keberlangsungan sistem telemetri
28/05/2013 11,89 V 11,53 V yang dipasang di lapangan dapat berjalan
29/05/2013 12,08 V 11,58 V sebagaimana mestinya. Peralatan pada program
30/05/2013 12,27 V 11,93 V ini adalah program kompetitif.

Pengukuran Proses Pengisian ... | 19


6. UCAPAN TERIMA KASIH Tabel 2. Data Pengukuran Panel Surya (6 Mei 2013)
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pukul
Esp
Isp (A)
Ebb
Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt)
pengelola program Kompetitif LIPI yang telah CL
7.30 14,58 0,78 11,57 0,78
mendanai penelitian ini dengan judul “Instru- CL
8.30 15,40 1,63 12,02 1,63
men Neraca Air untuk Pulau Kecil”. 9.30 15,50 1,63 12,10 1,63 CL
10.30 15,66 1,77 12,14 1,77 CL
7. DAFTAR PUSTAKA 11.30 15,73 1,78 12,13 1,78 CL
[1] www.panelsurya.com/index.php/id/ panel- 12.30 15,48 1,85 12,10 1,85 CL
surya. Diakses 2015. 13.30 15,46 1,89 12,10 1,89 CL

[2] Sze, Simon M. 1981. Physics of Semiconductor 14.30 14,10 0,45 11,90 0,45 MDG
Devices 2nd Edition. Chapter 14. New York, 15.30 14,05 0,20 11,90 0,20 MDG
Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore: John Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,60 V
Wiley and Sons. Arus beban lampu = 0,30 A
[3] P. Jayakumar, 2009. Solar Energy Resource Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,20 V
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,20 A
Assessment Handbook. Asian and Pacific Cen-
tre for Transfer of Technology Of the United
Nations – Economic and Social Commission Tabel 3. Data Pengukuran Panel Surya (7 Mei 2013)
for Asia and the Pacific (ESCAP) Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
[4] Rugianto. 2016. Efisiensi Sel Surya, PPPPTK (Volt) (Volt)
BOE Malang. 7.30 14,94 1,05 11,87 1,05 CL
8.30 15,25 1,33 12,05 1,33 CL
[5] http://www.academia.edu/7039786/Buku_
9.30 15,79 1,81 12,20 1,81 CL
Panduan_Energi_yang_Terbarukan_guide-
book_renewable_energy_small_2 10.30 16,187 2,15 12,52 2,15 CL
11.30 16,25 2,32 12,40 2,32 CL
[6] Subandi, Slamet Hani. 2015. “Pembangkit
12.30 15,30 1,10 12,15 1,10 TA
Listrik Energi Matahari sebagai Penggerak
13.30 14,80 0,55 11,94 0,55 MDG
Pompa Air dengan Menggunakan Solar Cell.”
Jurnal Teknologi Technoscientia, Vol. 7 No. 2 14.30 15,48 1,30 12,12 1,30 TA
Februari 2015, ISSN: 1979-8415. 15.30 14,79 0,62 11,87 0,62 MDG
Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,83 V
Arus beban lampu = 0,46 A
8. LAMPIRAN DATA Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,70 V
PENGUKURAN HARIAN Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,39 A

Tabel 4. Data Pengukuran Panel Surya (8 Mei 2013)


Tabel 1. Data Pengukuran Panel Surya (3 Mei 2013)
Esp Ebb
Esp Ebb Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca (Volt) (Volt)
(Volt) (Volt)
7.30 15,48 1,62 12,09 1,62 CL
7.30 14,45 0,64 11,52 0,64 CL
8.30 15,83 2,05 12,19 2,05 CL
8.30 15,16 1,51 11,96 1,51 CL
9.30 16,15 2,18 12,39 2,18 CL
9.30 15,25 1,33 12,05 1,33 TA
10.30 16,32 2,43 12,33 2,43 CL
10.30 15,30 1,10 12,15 1,10 TA
11.30 16,07 2,01 12,32 2,01 CL
11.30 15,65 1,86 12,19 1,86 CL
12.30 14,73 0,36 11,98 0,36 MDG
12.30 14,58 0,46 11,73 0,46 MDG
13.30 14,67 0,27 11,92 0,27 HJN
13.30 14,72 0,53 11,98 0,53 MDG
14.30 14,55 0,28 11,79 0,28 HJN
14.30 15,19 1,36 12,01 1,36 CL
15.30 14,62 0,44 11,77 0,44 MDG
15.30 14,25 0,04 11,68 0,04 MDG
Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,74 V
Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,70 V Arus beban lampu = 0,47 A
Arus beban lampu = 0,35 A Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,67 V
Tegangan baterai pagi (pukul 07.30) = 11,37 V
Arus beban lampu (pukul 07.30) = 0,24 A Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,40 A

20 | Instrumentasi, Vol. 39 No. 1, 2015


Tabel 5. Data Pengukuran Panel Surya (10 Mei 2013) Tabel 8. Data Pengukuran Panel Surya (15 Mei 2013)
Esp Ebb Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
7.30 15,28 1,67 11,99 1,67 CL
7.30 14,83 0,90 11,82 0,90 CL
8.30 16,07 2,14 12,28 2,14 CL
8.30 15,99 2,20 12,29 2,20 CL
9.30 16,22 2,00 12,41 2,00 CL
9.30 16,05 2,15 12,33 2,15 CL
10.30 16,43 2,02 12,49 2,02 CL
10.30 16,24 2,30 12,41 2,30 CL
11.30 16,20 1,92 12,44 1,92 CL
11.30 16,03 2,02 12,39 2,02 CL
12.30 16,08 1,50 12,45 1,50 TA
12.30 16,10 2,05 12,41 2,05 CL
13.30 14,53 0,12 11,89 0,12 HJN
13.30 16,26 1,80 12,48 1,80 CL
14.30 14,85 0,74 11,91 0,74 MDG
14.30 16,10 2,10 12,30 2,10 CL
15.30 14,66 0,42 11,85 0,42 MDG
15.30 15,60 1,60 12,32 1,60 CL
Tegangan awal pukul 15.30 = 11,82 V
Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,07 V
Arus beban lampu = 0,51 A
Arus beban lampu = 0,68 A
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 10,88 V
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,44 V
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,17 A
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,3 6 A

Tabel 6. Data Pengukuran Panel Surya (13 Mei 2013) Tabel 9. Data Pengukuran Panel Surya (16 Mei 2013)
Esp Ebb Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
7.30 14,06 0,81 11,62 0,81 TA 7.30 14,07 0,34 11,26 0,34 TA
8.30 15,90 1,94 12,16 1,94 CL 8.30 14,42 1,67 12,05 1,67 CL
9.30 16,10 2,14 12,27 2,14 CL 9.30 15,93 2,05 12,29 2,05 CL
10.30 15,86 2,20 12,33 2,20 CL 10.30 15,80 2,00 12,18 2,00 CL
11.30 15,90 2,21 12,25 2,21 CL 11.30 15,22 1,89 12,21 1,89 CL
12.30 -- -- -- -- -- 12.30 15,31 1,72 12,17 1,72 TA
13.30 15,42 1,39 12,23 1,39 TA 13.30 15,51 1,51 12,23 1,51 TA
14.30 15,14 1,02 12,12 1,02 MDG 14.30 16,67 2,15 12,66 2,15 CL
15.30 15,04 0,86 12,09 0,86 MDG 15.30 15,33 1,12 12,21 1,12 CL
Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,01 V Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,04 V
Arus beban lampu = 0,55 A Arus beban lampu = 0,59 A
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,16 V Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,71 V
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,25 A Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,43 A

Tabel 7. Data Pengukuran Panel Surya (14 Mei 2013) Tabel 10. Data Pengukuran Panel Surya (17 Mei
Esp Ebb 2013)
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt) Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
7.30 14,17 0,39 11,35 0,39 TA (Volt) (Volt)
8.30 15,52 1,76 12,06 1,76 CL 7.30 15,22 1,68 11,90 1,68 CL
9.30 15,20 1,40 12,00 1,40 TA 8.30 16,06 2,25 12,32 2,25 CL
10.30 15,23 1,30 11,99 1,30 TA 9.30 16,25 2,24 12,40 2,24 CL
11.30 15,49 1,70 12,13 1,70 TA 10.30 16,50 2,23 12,57 2,23 CL
12.30 15,55 1,63 12,17 1,63 TA 11.30 16,44 2,24 12,60 2,24 CL
13.30 15,53 1,52 12,22 1,52 TA 12.30 16,48 2,20 12,64 2,20 CL
14.30 15,35 1,17 12,08 1,17 TA 13.30 16,35 1,99 12,56 1,99 CL
15.30 15,08 1,05 12,04 1,05 TA 14.30 16,40 1,95 12,64 1,95 CL
15.30 15,14 0,70 12,25 0,70 TA
Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,88 V
Arus beban lampu = 0,52 A Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,22 V
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,65 V Arus beban lampu = 0,66 A
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,38 A Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,75 V
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,48 A

Pengukuran Proses Pengisian ... | 21


Tabel 11. Data Pengukuran Panel Surya (20 Mei Tabel 14. Data Pengukuran Panel Surya (23 Mei
2013) 2013)
Esp Ebb Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
7.30 15,24 1,39 11,93 1,39 CL 7.30 15,51 1,27 11,94 1,27 CL
8.30 15,76 2,17 11,98 2,17 CL 8.30 15,79 1,41 12,07 1,41 CL
9.30 15,83 2,01 12,10 2,01 CL 9.30 15,89 1,57 12,15 1,57 CL
10.30 16,12 1,83 12,40 1,83 CL 10.30 16,05 1,60 12,59 1,60 CL
11.30 16,25 1,81 12,45 1,81 CL 11.30 16,15 1,63 12,59 1,63 CL
12.30 -- -- -- -- -- 12.30 15,79 0,24 12,10 0,24 MDG
13.30 16,50 1,79 12,50 1,79 CL 13.30 14,54 0,24 11,61 0,24 HJN
14.30 15,38 1,20 12,29 1,20 TA 14.30 14,47 0,17 11,78 0,17 HJN
15.30 14,70 0,14 12,11 0,14 MDG 15.30 14,35 0,09 11,73 0,09 HJN
Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,10 V Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,71 V
Arus beban lampu = 0,64 A Arus beban lampu = 0,47 A
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,75 V Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 10,98 V
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,45 A Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,21 A

Tabel 12. Data Pengukuran Panel Surya (21 Mei Tabel 15. Data Pengukuran Panel Surya (24 Mei
2013) 2013)
Esp Ebb Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
7.30 15,52 1,72 12,06 1,72 CL 7.30 14,50 0,70 11,56 0,70 TA
8.30 16,06 1,93 12,48 1,93 CL 8.30 14,99 1,06 11,91 1,06 TA
9.30 16,23 1,83 12,47 1,83 CL 9.30 15,34 1,60 12,03 1,60 TA
10.30 16,24 1,82 12,40 1,82 CL 10.30 15,76 1,85 12,21 1,85 CL
11.30 16,40 1,80 12,60 1,80 CL 11.30 16,14 2,10 12,46 2,10 CL
12.30 16,40 1,80 12,65 1,80 CL 12.30 16,00 2,00 12,46 2,00 CL
13.30 16,25 1,63 12,72 1,63 CL 13.30 15,93 1,83 12,46 1,83 CL
14.30 15,78 1,43 12,10 1,43 TA 14.30 15,70 1,94 12,55 1,94 CL
15.30 14,77 0,18 12,10 0,18 MDG 15.30 15,60 1,36 12,41 1,36 CL
Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,11 V Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,17 V
Arus beban lampu = 0,61 A Arus beban lampu = 0,58 A
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,50 V Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,83 V
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,35 A Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,34 A

Tabel 13. Data Pengukuran Panel Surya (22 Mei Tabel 16. Data Pengukuran Panel Surya (28 Mei
2013) 2013)
Esp Ebb Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
7.30 12,42 0,34 11,55 0,34 TA 7.30 15,67 2,02 12,11 2,02 CL
8.30 15,30 1,41 12,05 1,41 TA 8.30 15,83 1,90 12,24 1,90 CL
9.30 15,52 1,92 12,12 1,92 TA 9.30 16,26 2,25 12,48 2,25 CL
10.30 15,35 1,30 12,22 1,30 TA 10.30 16,28 1,95 12,55 1,95 CL
11.30 15,25 1,10 12,12 1,10 TA 11.30 16,30 2,00 12,57 2,00 CL
12.30 15,10 0,81 12,05 0,81 TA 12.30 -- -- -- -- --
13.30 14,78 0,60 11,91 0,60 TA 13.30 16,36 1,75 12,72 1,75 CL
14.30 14,82 0,61 11,51 0,61 TA 14.30 16,52 2,24 12,81 2,24 CL
15.30 14,83 0,64 11,91 0,64 TA 15.30 15,72 1,44 12,50 1,44 CL
Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,85 V Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,3
Arus beban lampu = 0,45 A Arus beban lampu = 0,66 A
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,74 V Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,53 V
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,41 A Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,25 A

22 | Instrumentasi, Vol. 39 No. 1, 2015


Tabel 17. Data Pengukuran Panel Surya (29 Mei Tabel 19. Data Pengukuran Panel Surya (30 Mei
2013) 2013)
Esp Ebb Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
7.30 14,39 0,51 11,51 0,51 TA 7.30 14,81 0,90 11,74 0,90 CL
8.30 14,72 0,72 11,67 0,72 TA 8.30 15,85 1,70 12,25 1,70 CL
9.30 15,00 0,86 11,88 0,86 TA 9.30 16,00 1,76 12,33 1,76 CL
10.30 15,31 1,10 12,00 1,10 CL 10.30 16,16 1,84 12,22 1,84 CL
11.30 15,55 1,48 12,16 1,48 CL 11.30 16,28 2,05 12,28 2,05 CL
12.30 15,64 1,49 12,18 1,49 CL 12.30 16,35 2,14 12, 2,14 CL
13.30 15,60 1,21 12,10 1,21 TA 13.30 16,10 2,00 12,52 2,00 CL
14.30 15,20 1,02 12,07 1,02 MDG 14.30 15,17 0,95 12,11 0,95 MDG
15.30 14,73 0,42 11,86 0,42 MDG 15.30 16,24 2,01 12,61 2,01 CL
Tegangan baterai pukul 15.30 = 11,89 V Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,27 V
Arus beban lampu = 0,38 A Arus baterai beban lampu = 0,69 A
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,53 V Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,93
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,17 A Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,50 A

Tabel 18. Data Pengukuran Panel Surya (29 Mei


2013)
Esp Ebb
Pukul Isp (A) Ibb (A) Cuaca
(Volt) (Volt)
7.30 14,32 0,46 11,45 0,46 MDG
8.30 15,44 1,45 12,05 1,45 CL
9.30 16,26 2,43 12,33 2,43 CL
10.30 16,34 2,46 12,34 2,46 CL
11.30 16,45 2,50 12,50 2,50 CL
12.30 14,91 0,68 12,03 0,68 MDG
13.30 14,83 0,63 12,03 0,63 MDG
14.30 14,79 0,55 12,05 0,55 MDG
15.30 14,76 0,33 12,04 0,33 MDG
Tegangan baterai pukul 15.30 = 12,08 V
Arus beban lampu = 0,51 A
Tegangan baterai pagi pukul 07.30 = 11,58
Arus beban lampu pukul 07.30 = 0,20 A

Pengukuran Proses Pengisian ... | 23

Anda mungkin juga menyukai