Kelompok 1 - Ruby Atas
Kelompok 1 - Ruby Atas
Oleh :
Auliya Ramanda Fikri
Vivi Vitriani Indriana
Nabila Pasha Amelia
Eva Sri Rahayu
6. Riwayat ADL
Kebutuhan Dasar Sebelum sakit Setelah Sakit/Di RS
Pola Nutrisi dan Cairan
Makan
Jenis Makanan Nasi, telur, sayur – Klien puasa setelah operasi dan
sayuran, daging, dan hanya diberikan susu setelah
seblak/bakso tidak puasa ( yang diberikan
dari rumah sakit)
Frekuensi Nasi dan lauk pauk 1- (3 bungkus susu) diminum
2x/hari 6x/hari
Seblak/bakso 1x/hari
(ganti-gantian)
Jumlah porsi 1 porsi setiap kali makan Dalam sehari hanya habis 1,5
bungkus atau sekitar 3x minum
susu.
Alergi Tidak ada Tidak ada
Keluhan Ada penurunan nafsu makan. Terkadang ada mual dan
kembung, tetapi tidak ada muntah, gangguan menelan,
ataupun mengunyah.
Kebutuhan Nutrisi Pasien saat sakit
Perhitungan kalori menggunakan rumus Mifflin
TEE = BMR x FA x FS
BMR laki-laki = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) + 5
Minum
Jenis Minuman Air putih, teh manis, Air putih
kopi
Frekuensi Air putih : ±4-5 gelas Air putih : ±2-3 gelas/hari
Teh manis ketika ingin
Kopi : 2x/hari
Kebutuhan cairan: 1560 - 2600 ml/24 jam
30–50ml/kgBB/24jam
Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi Banyak Saat dikaji klien baru dilakukan
pelepasan selang kateter, dan
baru BAK 1x, dengan
pengeluaran lumayan banyak.
Warna Kadang kuning kadang Kuning pekat
agak keputihan (jernih)
Jumlah Tidak tau ±200cc
Jumlah Urin Normal 1 – 2 x 52 Kg / jam
Perhari: = 52 – 104 ml / jam
1-2 ml/kgBB/jam = 1.248 – 2.496 ml / hari
Keluhan Klien mengatakan sedikit sakit saat BAK, tetapi tidak ada
rasa terbakar.
BAB
Frekuensi BAB 1x / hari atau 2hari Saat dikaji klien belum BAB
sekali selama masuk rumah sakit, dan
terakhir kali BAB yaitu ketika
hari rabu tanggal 16/11/2019
Warna Kuning kecoklatan Saat bab yang terakhir klien
mengatakan BAB berwarna
kuning berlendir.
Konsistensi Biasanya padat dan tidak BABnya berlendir dan hanya
keras sedikit sekali keluar fesesnya.
Keluhan Pasien mengatakan sudah 7 hari belum BAB.
Balance Cairan
Tidak dapat dikaji karena ukuran tidak jelas
Pola Istirahat Tidur
Siang
Kualitas Tidak mudah terbangun Mudah terbangun karena rasa
nyeri yang dirasakan.
Kuantitas (durasi, rutin Tidak menentu, ketika Tidak menentu, karena sering
/ tidak) bekerja klien jarang tidur terbangun ± 2-3 jam. Lebih
siang. Dan ketika banyak tidur karena tidak
dirumah terkadang tidur dapat melakukan apapun
siang ± 2-3. dirumah sakit.
Malam
Kualitas Jarang terbangun, Sering terbangun dan tidak bisa
nyenyak tidur karena nyeri yang dialami,
selain itu klien terkadang
mengeluh sesak.
Kuantitas ± 8 jam/hari Saat dikaji ±3-4 jam dan sering
terbangun karena nyeri, selain
itu klien mengatakan mudah
terbangun dengan suara bising.
Personal Hygiene
Kebersihan kulit Saat sehat biasanya Kulit tampak kotor dan teraba
mandi sehari 2x pada lengket. Pasien semenjak
pagi hari dan sore hari. dimasukan ke ruang marjan
atas belum dimandikan dan
hanya diseka dengan tissue
basah 2 hari sekali.
Kebersihan mulut Biasanya pasien Pasien belum menggosok gigi
menggosok saat mandi dan terakhir kali menggosok
(2x/hari). Mukosa gigi yaitu hari minggu saat
lembab tidak ada lesi di pertama kali dibawa ke rumah
sekitar atau rongga sakit Guntur.
mulut
Kebersihan rambut Keramas saat pasien Sampai saat masuk RS, pasien
merasa kulit kepala belum pernah dikeramas. Dan
terasa gatal dan rambut pasien terlihat kotor dan
berminyak berminyak
Kebersihan kuku Biasanya kuku dipotong Ada beberapa bagian kuku
kalau sudah panjang yang sedikit panjang dan
saja. terlihat sedikit kotor.
Mobilisasi
Mobilisasi Saat sehat biasanya Saat ini aktivitas pasien sudha
pasien bekerja dan mulai dapat dilakukan secara
mengasuh anak-anaknya, mandiri, akan tetapi masih
serta segala aktivitas membutuhkan bantuan
dilakukan secara keluarganya karena badannya
mandiri. masih terasa lemas.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis GCS E4, M6, V5
Kondisi umum : Saat ditanya pasien menjawab dan dapat kooperatif
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit irreguler
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 37,4 oC
3. Antropometri
BB saat ini : 52Kg
TB : 150 cm
BMI : 23,1(normal)
*terdapat penurunan berat badan dari 58kg menjadi 52kg dalam jangka waktu
2 bulan terakhir.
5 5
5 5
f. Sistem integumen
a) Keluhan : terdapat lesi pada area abdomen pada region 2, 5, 8 sepanjang
±12cm dan terpasang infus dengan cairan RL di tangan sebelah kiri,
kulit pucat.
b) Inspeksi : penyebaran rambut merata dan terlihat sedikit berminyak,
berwarna hitam. Warna kulit sawo matang, mengeluarkan keringat
berlebih, teraba lengket dan kotor. Kuku pendek dan sedikit kotor.
g. Sistem persyarafan
Reflex Babinski (-) dan patella (+).
Nervus I : Fungsi penghiduan/ penciuman berfungsi dengan baik
(normal)
Nervus II : Ketajaman penglihatan dan lapang lapang normal
Nervus III : Pupil bereaksi terhadap cahaya (Normal).
Nervus IV : Pergerakan mata klien normal.
Nervus V : Terdapat sensasi pada wajah dengan benda tajam dan
tumpul
Nervus VI : Pergerakan mata normal
Nervus VII : Wajah simetris, pasien mampu mengerutkan dahi,
tersenyum
Nervus VIII : Fungsi pendengaran masih baik karena saat klien
dipanggil namanya klien menengok kearah sumber
suara dan kooperatif selama pengkajian
Nervus IX : Fungsi menelan baik
Nervus X : Refleks tersedak/ muntah (+).
Nervus XI : Pergerakan sendi di leher normal
Nervus XII : Pergerakan lidah normal
Pengkajian Risiko Dekubitus, Indeks Barthel, MNA dan MFS
Formulir Skala Braden
Temuan
Parameter Skor
1 2 3 4
Persepsi Tidak Gangguan Gangguan Tidak ada 4
sensori merasakan sensori sensori gangguan
atau pada bagian ½ pada 1 atau 2 sensori,
respon permukaan ekstremitas berespon
terhadap tubuh atau penuh
stimulus atau berespon pada terhadap
nyeri, hanya perintah verbal perintah
kesadaran berespon pada tapi verbal.
menurun stimuli nyeri tidak selalu
mampu
mengatakan
ketidaknyaman
an
TOTAL SKOR 18
(Resiko
Ringan)
Indeks Barthel
Dengan
No Aktivitas Mandiri Skor
Bantuan
1 Makan 5 10 10
2 Minum 5 10 10
3 Berpindah dari kursi ke 10
5-10 15
tempat tidur
4 Personal toilet 0 5 5
5 Keluar masuk toilet 5 10 5
6 Mandi 5 15 5
7 Jalan di permukaan datar 0 5 0
8 Naik turun tangga 5 10 5
9 Mengenakan pakaian 5 10 5
10 BAB 5 10 5
11 BAK 5 10 5
12 OR/Latihan 5 10 5
13 Rekreasi 5 10 5
75
Total Skor (Ketergantungan
Sebagian)
Penilaian :
130 = Mandiri ;
65-125 = Ketergantungan sebagian;
60 = Ketergantungan total
Mini Nutritional Assessment (MNA)
Skrining Skor
A Asupan makanan berkurang selama 3 bulan 2
terakhir karena kehilangan nafsu makan, gg.
Pencernaanm kesulitan mengunyah atau
menelan
0= Asupan makanan sangat berkurang
1= Asupan makanan agak berkurang
2= Asupan makanan tidak berkurang
B Penurunan BB selama 3 bulan terakhir 0
0= Penurunan BB >3 kg
1= Tidak tahu
2= Penurunan BB 1-3 kg
3= Tidak ada penurunan BB
C Mobilitas 1
0= Terbatas di tempat tidur atau kursi
1= Mampu bangun dari tempat tidur/kursi
tetapi tidak berpegian ke luar rumah
2= Dapat berpergian keluar rumah
D Menderita tekanan psikologis/ penyakit yang 2
berat dalam 3 bulan terakhir
0= Ya ; 2= Tidak
E Gangguan neuropsikologis 2
0= Depresi berat/ kepikunan berat
1= Kepikunan ringan
2= Tidak ada gangguan psikologis
F1 IMT 2
0= <19 ; 1= 19-<21 ; 2= 21-<23; 3= >= 23
F2 Lingkar betis (cm) 0
0= <31
3= >= 31
9 (Beresiko
Total skor
malnutrisi)
Interpretasi :
12-14 = Gizi normal;
8-11= Beresiko malnutrisi ;
0-7 = malnutrisi
b. Pemeriksaan lainnya
-
6. Terapi Farmakologis
No. Terapi
1 Ketorolac 3x30g
Salah satu jenis obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) yang biasanya dipakai
untuk meredakan peradangan dan rasa nyeri setelah operasi mata. Selain itu,
obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi gatal-gatal pada mata akibat
konjungtivitis alergi.
Efek samping: rasa pedih atau panas dimata yang bersifat sementara. Gatal,
mengeluarkan kotoran, kemerahan atau bengkak dikelopak mata. Pusing, mual
dan muntah, diare. Dan jika terdapat alergi segera temui dokter.
2 Omeprazole 2x40g
Omz mengandung zat aktif omeprazole. Omeprazole termasuk dalam golongan
obat proton pump inhibitor (PPI) yang menghambat produksi asam lambung.
Obat ini umumnya digunakan dalam penanganan penyakit seperti
gastroesopageal reflux disease (GERD), tukak lambung dan sindrom zollinger
Ellison. Selain itu, obat-obatan golongan PPI juga digunakan untuk mencegah
perdarahan saluran cerna bagian atas. Dalam penggunaan obat ini harus sesuai
petunjuk dokter.
Efek samping: obat ini dapat menyebabkan nyeri perut dan sakit kepala. Selain
itu, rendahnya kadar kalium dalam darah, bertambah parahnya gejala pada
penderita lupus, gangguan pencernaan, kekurangan vit B12, dan reaksi alergi
obat.
3 Ceftriaxone 1x2g
Obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri dalam
tubuh. Contoh infeksi bakteri yang dapat disembuhkan adalah penyakit gonore
dan infeksi bakteri lainnya. selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk
mencegah infeksi pada luka operasi.
Efek samping: nyeri tenggorokan, nyeri perut, mual dan muntah, diare, feses
menjadi hitam, napas pendek, perdarahan atau memar yang terjadi spontan,
kelelahan atau merasa lemas dan sariawan.
1 Ds : Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri pada
perut bagian kanan atas,
kuadran 1,2,3,4 dan 7
Do :
RR = 26 x / menit
Skala nyeri 5 (5/10) numeric
pain scale
Nadi 84x/menit
TD : 110/80
2 Ds : Gangguan pola
nafas tidak
Do : efektif
3 Ds : Resiko tinggi
Klien menyatakan ada nutrisi kurang
penurunan BB sebanyak 6 kg dari kebutuhan
selama 3 bulan
Klien makan hanya sedikit
Do :
BB 52
TB 150
BMI = 23
4 Ds : Konstipasi
Klien menyatakan dirinya
belum BAB sejak masuk rumah
sakit
Klien menyatakan merasa
kembung di daerah perutnya
Do :
Terdapat distensi abdomen