Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R


DENGAN ILEUS OBSTRUKTIF TOTAL DI RUANG RUBY
ATAS RSUD DR SLAMET GARUT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Profesi Keperawatan Medikal Bedah

Oleh :
Auliya Ramanda Fikri
Vivi Vitriani Indriana
Nabila Pasha Amelia
Eva Sri Rahayu

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
Tanggal Pengkajian : 23 November 2019
Tempat : Ruang Ruby Atas Kamar 3 B8
Sumber data : Pasien, Keluarga, Rekam Medik

I. Identitas Klien dan Keluarga


A. Identitas Klien
Nama klien : Ny. R
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 17/09/2005
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan : Pembuat bulu mata palsu
Status Perkawinan : Menikah
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Alamat : Garut
Diagnosa medik : Ileus obstruktif total
Tanggal Masuk RS : 19 November 2019

B. Identitas Keluarga/ Penanggung Jawab


Nama : Tn. Asep
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan Klien : Suami
Pekerjaan : Buruh Lepas
Alamat : Garut

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri di area perut bagian atas

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien menyatakan sudah merasakan nyeri sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri yang
dirasakan hilang timbul dan dirasakan pada abdomen region 1, 2, 3, 4, dan 7.
Nyeri diperberat ketika posisi tidur terlentang atau jika pasien berubah posisi dan
peringan ketika posisi semifowler. Nyeri yang dirasakan menimbulkan sesak dan
kembung pada pasien. Sesak dirasakan secara terus menerus baik pagi, siang
maupun malam. Sesak yang dialami mengganggu istirahat dan pola tidur pasien.
Sebelum masuk RSUD dr Slamet, pasien pernah beberapa kali berobat di klinik
Guntur namun belum diberikan tindakan dengan benar. Klien menyatakan selama
di klinik Guntru klien tidak dapat tidur dengan nyenyak karena nyeri yang
dirasakan.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Sebelumnya pasien tidak memiliki riwayat rawat inap, akan tetapi mempunyai
riwayat operasi caesar. Pasien pernah melahirkan bayi kembar pada tahun 2013,
dan selama melahirkan tersebut klien menjadi memiliki gangguan ginjal hingga
terdapat udem pada seluruh tubunya. Selain itu juga setelah melahirkan tersebut
klien menjadi cepat sesak dan lelah.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Dalam keluarga klien, pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan
penyakit jantung dari ibu klien. Tetapi belum ada yang pernah memiliki penyakit
yang sama dengan klien.

5. Riwayat Psikososial Spiritual


a. Gambaran Diri (anggapan / cara pandang pasien terhadap kondisinya saat ini)
Pasien mengatakan menerima kondisinya, klien menganggap kalau
penyakitnya saat ini merupakan cobaan atas bagaimana klien menghadapi
hidupnya selama ini. Saat ini pasien dan keluarga hanya bisa pasrah dan
berdoa saja.

b. Peran Diri (Peran dalam keluarga)


Pasien berperan sebagai istri dan seorang ibu, namun saat ini pasien masih
belum bisa untuk mengasuh dan menemani anak-anaknya serta berhenti
bekerja.

c. Identitas Diri (tampang saat ini sesuai dengan gender)


Pasien bertampang perempuan sesuai dengan jenis kelaminnya

d. Harga Diri (perasaan tertentu terhadap penyakitnya)


Pasien khawatir karena belum bisa sehat dan menjadi ibu yang selayaknya
karena penyakit yang dideritanya.

e. Ideal Diri (harapan terhadap penyakitnya)


Pasien berharap bisa diberikan kesembuhan agar pasien dapat kembali
beraktivitas seperti sebelumnya dan dapat menemani anak-anaknya kembali.

f. Budaya (kebisasaan/budaya yang dianut yang berhubungan dengan penyakit)


Tidak ada budaya atau kebiasaan yang dianut dalam keluarga berkaitan
dengan penyakit pasien

g. Spiritual (kegiatan ibadah, spiritual lainnya)


Selama di rumah sakit/sakit pasien jarang beribadah, hanya beribadah
sesekali saja.

6. Riwayat ADL
Kebutuhan Dasar Sebelum sakit Setelah Sakit/Di RS
Pola Nutrisi dan Cairan
Makan
Jenis Makanan Nasi, telur, sayur – Klien puasa setelah operasi dan
sayuran, daging, dan hanya diberikan susu setelah
seblak/bakso tidak puasa ( yang diberikan
dari rumah sakit)
Frekuensi Nasi dan lauk pauk 1- (3 bungkus susu) diminum
2x/hari 6x/hari
Seblak/bakso 1x/hari
(ganti-gantian)
Jumlah porsi 1 porsi setiap kali makan Dalam sehari hanya habis 1,5
bungkus atau sekitar 3x minum
susu.
Alergi Tidak ada Tidak ada
Keluhan Ada penurunan nafsu makan. Terkadang ada mual dan
kembung, tetapi tidak ada muntah, gangguan menelan,
ataupun mengunyah.
Kebutuhan Nutrisi Pasien saat sakit
Perhitungan kalori menggunakan rumus Mifflin
TEE = BMR x FA x FS
BMR laki-laki = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) + 5

TEE = Total Energi Expenditure


BMR= Basal Metabolisme Rate
FA = Faktor Aktivitas (bedrest = 1, aktivitas = 1.1, sehat = 1.2)
FS = Faktor Stress (sehat = 1.2, Kanker= 1.3-1.4, Malnutrisi = 1.5)

BMR Pasien = 520 + 937,5 – 180 + 5


= 1.282,5 kalori
TEE = BMR x FA x FS
= 1.282,5 x 1 x 1,2 = 1.539 kalori
Protein = [15/100 x 1.539]/4 = 57,71 gram
Lemak = [25/100 x 1.539]/9 = 42,75 gram
Karbohidrat = [60/100 x 1.539]/4 = 230,85 gram

Minum
Jenis Minuman Air putih, teh manis, Air putih
kopi
Frekuensi Air putih : ±4-5 gelas Air putih : ±2-3 gelas/hari
Teh manis ketika ingin
Kopi : 2x/hari
Kebutuhan cairan: 1560 - 2600 ml/24 jam
30–50ml/kgBB/24jam
Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi Banyak Saat dikaji klien baru dilakukan
pelepasan selang kateter, dan
baru BAK 1x, dengan
pengeluaran lumayan banyak.
Warna Kadang kuning kadang Kuning pekat
agak keputihan (jernih)
Jumlah Tidak tau ±200cc
Jumlah Urin Normal 1 – 2 x 52 Kg / jam
Perhari: = 52 – 104 ml / jam
1-2 ml/kgBB/jam = 1.248 – 2.496 ml / hari
Keluhan Klien mengatakan sedikit sakit saat BAK, tetapi tidak ada
rasa terbakar.
BAB
Frekuensi BAB 1x / hari atau 2hari Saat dikaji klien belum BAB
sekali selama masuk rumah sakit, dan
terakhir kali BAB yaitu ketika
hari rabu tanggal 16/11/2019
Warna Kuning kecoklatan Saat bab yang terakhir klien
mengatakan BAB berwarna
kuning berlendir.
Konsistensi Biasanya padat dan tidak BABnya berlendir dan hanya
keras sedikit sekali keluar fesesnya.
Keluhan Pasien mengatakan sudah 7 hari belum BAB.
Balance Cairan
Tidak dapat dikaji karena ukuran tidak jelas
Pola Istirahat Tidur
Siang
Kualitas Tidak mudah terbangun Mudah terbangun karena rasa
nyeri yang dirasakan.
Kuantitas (durasi, rutin Tidak menentu, ketika Tidak menentu, karena sering
/ tidak) bekerja klien jarang tidur terbangun ± 2-3 jam. Lebih
siang. Dan ketika banyak tidur karena tidak
dirumah terkadang tidur dapat melakukan apapun
siang ± 2-3. dirumah sakit.
Malam
Kualitas Jarang terbangun, Sering terbangun dan tidak bisa
nyenyak tidur karena nyeri yang dialami,
selain itu klien terkadang
mengeluh sesak.
Kuantitas ± 8 jam/hari Saat dikaji ±3-4 jam dan sering
terbangun karena nyeri, selain
itu klien mengatakan mudah
terbangun dengan suara bising.
Personal Hygiene
Kebersihan kulit Saat sehat biasanya Kulit tampak kotor dan teraba
mandi sehari 2x pada lengket. Pasien semenjak
pagi hari dan sore hari. dimasukan ke ruang marjan
atas belum dimandikan dan
hanya diseka dengan tissue
basah 2 hari sekali.
Kebersihan mulut Biasanya pasien Pasien belum menggosok gigi
menggosok saat mandi dan terakhir kali menggosok
(2x/hari). Mukosa gigi yaitu hari minggu saat
lembab tidak ada lesi di pertama kali dibawa ke rumah
sekitar atau rongga sakit Guntur.
mulut
Kebersihan rambut Keramas saat pasien Sampai saat masuk RS, pasien
merasa kulit kepala belum pernah dikeramas. Dan
terasa gatal dan rambut pasien terlihat kotor dan
berminyak berminyak
Kebersihan kuku Biasanya kuku dipotong Ada beberapa bagian kuku
kalau sudah panjang yang sedikit panjang dan
saja. terlihat sedikit kotor.
Mobilisasi
Mobilisasi Saat sehat biasanya Saat ini aktivitas pasien sudha
pasien bekerja dan mulai dapat dilakukan secara
mengasuh anak-anaknya, mandiri, akan tetapi masih
serta segala aktivitas membutuhkan bantuan
dilakukan secara keluarganya karena badannya
mandiri. masih terasa lemas.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis GCS E4, M6, V5
Kondisi umum : Saat ditanya pasien menjawab dan dapat kooperatif

2. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit irreguler
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 37,4 oC

3. Antropometri
BB saat ini : 52Kg
TB : 150 cm
BMI : 23,1(normal)
*terdapat penurunan berat badan dari 58kg menjadi 52kg dalam jangka waktu
2 bulan terakhir.

4. Pemeriksaan Fisik Berdasarkan Sistem Tubuh Manusia


a. Sistem Respirasi
a) Keluhan :
Klien mengeluh sesak dan belum terpasang oksigen ketika pengkajian
b) Inspeksi :
Bentuk dan pengembangan dada simetris. saat inspirasi sama dengan
ekspirasi. Ketika inspirasi klien mengatakan sakit menarik napas, dan
sesak. Tidak terdapat lesi atau luka pada bagian dada. Terdapat
penggunaan otot bantu pernafasan. Tidak ada pernafasan cuping hidung.
c) Palpasi :
taktil fremitus getaran normal, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
penurunan ekspansi dada.
d) Perkusi :
Suara perkusi paru normal.
e) Auskultasi :
Suara napas normal, tidak terdapat suara napas tambahan.
b. Sistem Kardiovaskuler
a) Keluhan : -
b) Inspeksi : wajah normal, konjungtiva anemis, mukosa bibir pucat, kulit
pucat, tidak terdapat ictus cordis.
c) Palpasi : tidak ada edema, akral teraba hangat di semua ekstremitas,
CRT ekstremitas atas dan bawah bagian kanan <3, ekstremitas atas dan
bawah bagian kiri <3, tidak teraba ictus cordis, tidak ada peningkatan
JVP (5+2).
d) Perkusi : suara perkusi jantung normal, tidak terdapat kardiomegali.
e) Auskultasi : suara jantung normal
c. Sistem gastrointestinal
a) Keluhan : klien dapat menelan makanan, tetapi terdapat mual dan
muntah, tidak napsu makan, dan belum bab sejak masuk rumah sakit,
terdapat keluaran berupa lender dari anus.
b) Inspeksi : mukosa mulut pucat dan kering, lidah kotor, gigi kotor,
terdapat bau mulut, kebersihan kurang, bentuk abdomen cembung,
terdapat edema dan luka bekas operasi.
c) Auskultasi : sulit terkaji
d) Palpasi : terdapat nyeri tekan pada kuadran 1, 2, 3, 4, dan 7, terdapat
distensi abdomen, tidak terdapat hepatomegali, tidak terdapat
splenomegali.
e) Perkusi : sulit terkaji.
d. Sistem genitourinaria
a) Keluhan : -
b) Inspeksi : klien tidak terpasang kateter. BAK 1x jumlah sedikit, warna
kuning pekat
e. Sistem muskuloskeletal
a) Keluhan : klien tidak mengalami kelemahan otot pada ekstremitas atas
maupun bawah.
b) Inspeksi : terpasang infus RL dan terdapat bekas area penusukan (ambil
darah) pada tangan sebelah kiri pasien. akral disetiap ekstremitas hangat
(tidak dingin) CRT <3 detik pada kedua tangan dan kedua kaki, terlihat
pucat. Tidak terdapat bengkak pada ekstremitas atas maupun bawah.
c) Palpasi : turgor baik, tidak terdapat parestesi, nyeri, ataupun paralisis
pada ke empat ekstremitas.
Kekuatan Otot pada ekstremitas atas maupun bawah pasien baik. Pasien
dapat mengangkat dan menggerakkan otot ekstremitas atas dan bawah
pasien.

5 5
5 5
f. Sistem integumen
a) Keluhan : terdapat lesi pada area abdomen pada region 2, 5, 8 sepanjang
±12cm dan terpasang infus dengan cairan RL di tangan sebelah kiri,
kulit pucat.
b) Inspeksi : penyebaran rambut merata dan terlihat sedikit berminyak,
berwarna hitam. Warna kulit sawo matang, mengeluarkan keringat
berlebih, teraba lengket dan kotor. Kuku pendek dan sedikit kotor.
g. Sistem persyarafan
Reflex Babinski (-) dan patella (+).
Nervus I : Fungsi penghiduan/ penciuman berfungsi dengan baik
(normal)
Nervus II : Ketajaman penglihatan dan lapang lapang normal
Nervus III : Pupil bereaksi terhadap cahaya (Normal).
Nervus IV : Pergerakan mata klien normal.
Nervus V : Terdapat sensasi pada wajah dengan benda tajam dan
tumpul
Nervus VI : Pergerakan mata normal
Nervus VII : Wajah simetris, pasien mampu mengerutkan dahi,
tersenyum
Nervus VIII : Fungsi pendengaran masih baik karena saat klien
dipanggil namanya klien menengok kearah sumber
suara dan kooperatif selama pengkajian
Nervus IX : Fungsi menelan baik
Nervus X : Refleks tersedak/ muntah (+).
Nervus XI : Pergerakan sendi di leher normal
Nervus XII : Pergerakan lidah normal
Pengkajian Risiko Dekubitus, Indeks Barthel, MNA dan MFS
Formulir Skala Braden

Temuan
Parameter Skor
1 2 3 4
Persepsi Tidak Gangguan Gangguan Tidak ada 4
sensori merasakan sensori sensori gangguan
atau pada bagian ½ pada 1 atau 2 sensori,
respon permukaan ekstremitas berespon
terhadap tubuh atau penuh
stimulus atau berespon pada terhadap
nyeri, hanya perintah verbal perintah
kesadaran berespon pada tapi verbal.
menurun stimuli nyeri tidak selalu
mampu
mengatakan
ketidaknyaman
an

Kelembapan Selalu Sangat lembab Kadang Kulit kering 3


terpapar lembab
oleh keringat
atau
urine basah

Aktivitas Terbaring Tidak bisa Berjalan Dapat 3


ditempat tidur berjalan dengan berjalan
atau tanpa sekitar
bantuan Ruangan

Mobilitas Tidak mampu Tidak dapat Dapat Dapat 3


bergerak merubah posisi membuat merubah
secara tepat perubahan posisi tanpa
dan posisi bantuan
teratur tubuh atau
ekstremitas
dengan
mandiri

Nutrisi Tidak dapat Jarang mampu Mampu Dapat 2


menghabiskan menghabiskan menghabiskan menghabis
1/3 porsi ½ porsi lebih dari ½ kan porsi
makannya, makanannya porsi Makannya,
sedikit atau makannya tidak
minum, puasa intake cairan memerlukan
atau minum kurang dari suplementasi
air putih, jumlah nutrisi.
atau mendapat optimum
infus lebih
dari 5 hari
Gesekan Tidak mampu Membutuhkan Membutuhkan 3
mengangkat bantuan bantuan
badannya minimal minimal
sendiri, atau mengangkat mengangkat
spastik, tubuhnya tubuhnya
kontraktur
atau gelisah

TOTAL SKOR 18
(Resiko
Ringan)

Analisa skor skala Braden yang didapat dengan kriteria:


 Resiko ringan jika skor 15-23
 Resiko sedang jika skor 13-14
 Resiko berat jika skor 10-12
 Resiko sangat berat jika skor kurang dari 10

Indeks Barthel

Dengan
No Aktivitas Mandiri Skor
Bantuan
1 Makan 5 10 10
2 Minum 5 10 10
3 Berpindah dari kursi ke 10
5-10 15
tempat tidur
4 Personal toilet 0 5 5
5 Keluar masuk toilet 5 10 5
6 Mandi 5 15 5
7 Jalan di permukaan datar 0 5 0
8 Naik turun tangga 5 10 5
9 Mengenakan pakaian 5 10 5
10 BAB 5 10 5
11 BAK 5 10 5
12 OR/Latihan 5 10 5
13 Rekreasi 5 10 5
75
Total Skor (Ketergantungan
Sebagian)
Penilaian :
 130 = Mandiri ;
 65-125 = Ketergantungan sebagian;
 60 = Ketergantungan total
Mini Nutritional Assessment (MNA)

Skrining Skor
A Asupan makanan berkurang selama 3 bulan 2
terakhir karena kehilangan nafsu makan, gg.
Pencernaanm kesulitan mengunyah atau
menelan
0= Asupan makanan sangat berkurang
1= Asupan makanan agak berkurang
2= Asupan makanan tidak berkurang
B Penurunan BB selama 3 bulan terakhir 0
0= Penurunan BB >3 kg
1= Tidak tahu
2= Penurunan BB 1-3 kg
3= Tidak ada penurunan BB
C Mobilitas 1
0= Terbatas di tempat tidur atau kursi
1= Mampu bangun dari tempat tidur/kursi
tetapi tidak berpegian ke luar rumah
2= Dapat berpergian keluar rumah
D Menderita tekanan psikologis/ penyakit yang 2
berat dalam 3 bulan terakhir
0= Ya ; 2= Tidak
E Gangguan neuropsikologis 2
0= Depresi berat/ kepikunan berat
1= Kepikunan ringan
2= Tidak ada gangguan psikologis
F1 IMT 2
0= <19 ; 1= 19-<21 ; 2= 21-<23; 3= >= 23
F2 Lingkar betis (cm) 0
0= <31
3= >= 31
9 (Beresiko
Total skor
malnutrisi)
Interpretasi :
 12-14 = Gizi normal;
 8-11= Beresiko malnutrisi ;
 0-7 = malnutrisi

Morse Fall Scale (MFS)


No Pengkajian Skala Skor
1. Riwayat jatuh: 3 bulan Tidak = 0; Ya= 0
terakhir 25
2. Diagnosa sekunder: Tidak= 0 15
memiliki lebih dari satu Ya = 15
penyakit
3. Alat bantu jalan : 0
-Bed rest/ dibantu 0
perawat 15
-Kruk/tongkat/walker 30
-Berpegangan pada
benda-benda di sekitar
4. Terapi intravena Tidak= 0 ; 20
Ya= 20
5. Gaya berjalan/ cara 10
berpindah:
- Normal/ bed rest/ 0
imobilisasi
-Lemah 10
-Gangguan/tidak normal 20
6. Status mental 0
-Menyadari kondisi 0
-Keterbatasan daya ingat 15
45
Total Skor (Risiko
Rendah)
Keterangan :
 Tidak beresiko (0-24);
 Risiko rendah (25-50);
 Risiko tinggi (>51)
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 15,16, dan 20 november 2019
Jenis Hasil Hasil Nilai Keterangan
Pemeriksaan Normal
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 10,2 12-16 g/dL
Hematokrit 33 35-47 %
Eritrosit 4,32 3,6-5,6 jt/uL
Leukosit 10,870 3,8-10,8 103/uL
Trombosit 363,000 150-440 ribu/uL
Laju Endap Darah 85/100 0-20 mm/jam
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 1 1-6 %
Batang 0 3-5 %
Netrofil 94 50-70 %
Limfosit 2 30-45 %
Monosit 3 2-10 %
Kimia Klinik
Elektrolit
Natrium (Na) 137 135 – 145 mEq/L
Kalium (K) 3,5 3,6 – 5,5 mEq/L
Klorida (Cl) 106 98 – 108 mEq/L
Kalsium (Ca, 4,27 4,7 – 5,2 mg/dL
bebas)
AST (SGOT) 23 s/d 31 U/L
ALT (SGPT) 15 s/d 31 U/L
Ureum 20 15 – 50 mg/dL
Kreatinin 1,0 0,5 -1,3 mg/dL
Glukosa darah 75 <140 mg/dL
sewaktu

b. Pemeriksaan lainnya
-
6. Terapi Farmakologis
No. Terapi
1 Ketorolac 3x30g
Salah satu jenis obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) yang biasanya dipakai
untuk meredakan peradangan dan rasa nyeri setelah operasi mata. Selain itu,
obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi gatal-gatal pada mata akibat
konjungtivitis alergi.
Efek samping: rasa pedih atau panas dimata yang bersifat sementara. Gatal,
mengeluarkan kotoran, kemerahan atau bengkak dikelopak mata. Pusing, mual
dan muntah, diare. Dan jika terdapat alergi segera temui dokter.
2 Omeprazole 2x40g
Omz mengandung zat aktif omeprazole. Omeprazole termasuk dalam golongan
obat proton pump inhibitor (PPI) yang menghambat produksi asam lambung.
Obat ini umumnya digunakan dalam penanganan penyakit seperti
gastroesopageal reflux disease (GERD), tukak lambung dan sindrom zollinger
Ellison. Selain itu, obat-obatan golongan PPI juga digunakan untuk mencegah
perdarahan saluran cerna bagian atas. Dalam penggunaan obat ini harus sesuai
petunjuk dokter.
Efek samping: obat ini dapat menyebabkan nyeri perut dan sakit kepala. Selain
itu, rendahnya kadar kalium dalam darah, bertambah parahnya gejala pada
penderita lupus, gangguan pencernaan, kekurangan vit B12, dan reaksi alergi
obat.
3 Ceftriaxone 1x2g
Obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri dalam
tubuh. Contoh infeksi bakteri yang dapat disembuhkan adalah penyakit gonore
dan infeksi bakteri lainnya. selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk
mencegah infeksi pada luka operasi.
Efek samping: nyeri tenggorokan, nyeri perut, mual dan muntah, diare, feses
menjadi hitam, napas pendek, perdarahan atau memar yang terjadi spontan,
kelelahan atau merasa lemas dan sariawan.

IV. ANALISIS DATA


No Data Etiologi Masalah

1 Ds : Nyeri akut
 Pasien mengeluh nyeri pada
perut bagian kanan atas,
kuadran 1,2,3,4 dan 7
Do :

 RR = 26 x / menit
 Skala nyeri 5 (5/10) numeric
pain scale
 Nadi 84x/menit
 TD : 110/80
2 Ds : Gangguan pola
nafas tidak
Do : efektif

3 Ds : Resiko tinggi
 Klien menyatakan ada nutrisi kurang
penurunan BB sebanyak 6 kg dari kebutuhan
selama 3 bulan
 Klien makan hanya sedikit
Do :
 BB 52
 TB 150
 BMI = 23

4 Ds : Konstipasi
 Klien menyatakan dirinya
belum BAB sejak masuk rumah
sakit
 Klien menyatakan merasa
kembung di daerah perutnya
Do :
 Terdapat distensi abdomen

V. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan
2. Gangguang pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
3. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
4. Gangguang pola eliminasi : Konstipasi berhubungan dengan

Anda mungkin juga menyukai