Mesin Diesel
Mesin Diesel
KELOMPOK I
ANGGOTA :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan berasal dari pihak yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan menambahkan materi yang telah mereka kontribusikan.
Dan kami semua berharap semoga makalah ini mampu menambah wawasan serta
ilmu bagi pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatan isi makalah sehingga menjadi makalah yang memiliki wawasan yang luas dan lebih
baik lagi.
Wonogiri,10 Nov. 19
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Bab I.Pendahuluan
Bab II.Pembahasan
3.1.Kesimpulan .................................................................................. 20
3.2.Saran ............................................................................................. 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan industri otomotif yang ada di indonesia khususnya akhir akhir ini
berkembang dengan pesat,apalagi ditambah dengan masuknya mobil-mobil ke Indonesia
akan menambah ramainya persaingan industri otomotif di Indonesia.
Kendaraan keluarga dan niaga yang menjadi alat transportasi yang paling banyak
digunakan di Indonesia juga mendorong tumbuhnya industri jasa perbengkelan di
Indonesia,apalagi kendaraan berbahan bakar solar selain hemat dalam pemakaian bahan
bakarnya juga harga per liternya relatif murah.Oleh karena itu mesin diesel dapat
menjadi pilihan utama.
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran
dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas.Motor diesel
dibuat dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena
penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar.
Kriteria yang dibutuhkan sangat sesuai dengan mesin diesel.Karena mesin diesel
memiliki karakter kuat ,tahan lama,hemat bahan bakar,ramah lingkungan.Maka untuk
sekarang mesin diesel mengalami perkembangan yang sangat pesat.
4
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan makalah ini sebagai
berikut:
5
BAB II
6
Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran
dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi.
Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal
lebih dari 50%.[1][2]
Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya
digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan
untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan
peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil.
Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of
Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni Eropa adalah
mobil bermesin diesel, bahkan di Prancis mencapai 70%.[3]
Mesin asli yang dibuat Diesel tahun 1897, dipajang di Museum Jerman di Munich, Jerman
Rudolf Diesel lahir di Paris tahun 1858 sebagai keluarga ekspatriat Jerman. Ia melanjutkan
studi di Politeknik Munchen. Setelah lulus dia bekerja sebagai teknisi kulkas, namun
bakatnya terdapat dalam mendesain mesin. Diesel mendesain banyak mesin panas, termasuk
mesin udara bertenaga solar. tahun 1892 ia menerima paten dari Jerman, Swiss, Inggris, dan
Amerika Serikat untuk karyanya "Method of and Apparatus for Converting Heat into Work"
(Metode dan Alat untuk Mengubah Panas menjadi Kerja).[5] Tahun 1893 ia menemukan
sebuah "mesin pembakaran-lambat" yang pertama-tama mengkompres udara sehingga
menaikkan temperaturnya sampai di atas titik nyala, lalu secara bertahap memasukkan bahan
bakar ke dalam ruang bakar. Tahun 1894 dan 1895 ia membuat paten di beberapa negara
untuk mesin yang ia temukan, pertama di Spanyol (No. 16.654), Prancis (No. 243.531) dan
7
Belgia (No. 113.139) bulan Desember 1894, Jerman (No. 86.633) tahun 1895, dan Amerika
Serikat (No. 608.845) tahun 1898.[6] Ia mengoperasikan mesin pertamanya tahun 1897.
Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit dibanding ruang bakar motor bensin. Bentuk
ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab ruang bakar
tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran udara dan bahan bakar menjadi homogen
dan mudah terbakar sekaligus.
8
Kerugian ruang bakar langsung adalah:
(1) Memerlukan kualitas bahan bakar yang baik,
(2) Memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi,
(3) Sering terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek karena menggunakan nozzle
lubang banyak (multiple hole nozzle), dan
(4) Dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar
untuk kecepatan tinggi.
Dalam ruang bakar ini bahan bakar solar disemprotkan ke dalam ruang bakar muka oleh
nozzle injeksi. Sebagian bahan bakr yang tidak terbakar di ruang bakar muka didorong
melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama. Percampuran yang
baik dan terbakar seluruhnya berada pada ruang bakar utama
Jenis bahan bakar yang digunakan lebih luas, karena turbulensinya sangat baik untuk
pengabutan,
Perawatan pompa injeksi lebih mudah karena tekanan injeksi lebih rendah dan tidak
terlalu peka terhadap perubahan saat injeksi, dan
Detonasi berkurang serta mesin bekerja lebih baik karena menggunakan nozzle
lubang banyak.
Biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan kepala silinder lebih rumit,
Memerlukan motor starter yang besar dan kemampuan start lebih jelek sehingga harus
menggunakan alat pemanas, dan
pemakaian bahan bakar boros.
9
2). Ruang bakar pusar (swirl chamber)
Ruang bakar model pusar ini berbentuk bundar. Ketika torak memampatkan udara,
sebagian udara akan masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran turbulensi.
Bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar di dalam ruang bakar pusar,
tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar masuk ke ruang bakar utama melalui
saluran tersebut. Selanjutnya capuran tersebut akan terbakar di tuang bakar utama.
Dapat menghasilkan putaran tinggi, karena turbulensi yang sangat baik pada saat
kompresi,
Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin, dan
Putaran mesin lebih tinggi dan operasinya lebih lembut, menyebabkan jenis ini cocok
untuk mobil.
10
3). Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)
Pada ruang bakar air cell ini bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam air cell dan
terbakar langsung di ruang bakar utama. Sebagian bahan bakar yang yang disemprotkan ke
air cell dan terbakar, mengakibatkan tekanan dalam air cell bertambah. Bila torak bergerak ke
TMB, udara dalam air cell keluar ke ruang bakar utama membantu menyempurnakan
pembakaran. Pada ruang bakar ini tidak memerlukan pemanas.
11
2.3 CARA KERJA MESIN DIESEL
1.Mesin diesel 2 tak
Seperti yang kita tahu bahwa sebuah mesin baik yang 2 tak maupun yang 4 tak terdiri dari
empat siklus. Siklus tersebut ialah siklus hisap atau intake, siklus kompresi atau compression,
siklus ledak atau power, dan yang terakhir adalah siklus buang atau exhaust. Pada mesin 2
tak, satu kali putaran 360 derajat (kruk as atau crankshaft) terdiri dari 4 siklus.
4 siklus tadi terdiri dari setengah putaran (180 derajat) yang melakukan 2 siklus. Mesin 2
tak tidak menggunakan klep atau valve dan noken as atau camshaft seperti halnya pada mesin
4 tak. Sebagai gantinya mesin 2 tak menggunakan membran yang posisinya berada setelah
karburator. Tak heran jika mesin 2 tak lebih responsif dan akselerasinya juga lebih bagus.
Akan tetapi mesin diesel 2 tak lebih boros bahan bakar karena memerlukan tenaga besar
pada saat putaran atau RPM tinggi. Dimensi mesin 2 tak cenderung lebih kecil jika
dibandingkan dengan mesin 4 tak. Akan tetapi mesin 2 tak akan mengeluarkan banyak asap
saat digunakan. Berikut cara kerja dari siklus mesin diesel 2 tak.
Pada posisi TMA ke TMB, piston menekan ruang bilas yang letaknya berada di
bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB, maka semakin
meningkat pula tekanan pada ruang bilas
Pada posisi tertentu, piston akan melewati lubang pembuangan dan juga pemasukan
gas. Posisi masing-masing lubang berbeda tergantung desain. Pada umumnya ring
piston akan terlebih dahulu melewati lubang pembuangan
Gas yang ada di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan pada saat
piston melewati lubang pembuangan
Selain itu gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa menuju ke dalam
ruang bakar, dan mendorong keluar gas yang berada dalam ruang bakar menuju ke
lubang pembuangan pada saat ring piston melewati lubang pemasukan
12
Piston menekan ruang bilas terus menerus sampai ke titik TMB, sekaligus memompa
gas yang berada dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar
Pada posisi TMB ke TMA, piston akan menghisap gas yang berasal dari hasil
percampuran udara, bahan bakar, serta pelumas menuju ke dalam ruang bilas. Yang
bertugas melakukan percampuran ini adalah karburator atau sistem injeksi
Piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar pada saat
melewati lubang pemasukan dan pembuangan sampai ke TMA
Busi akan menyala untuk membakar gas yang berada dalam ruang bakar, beberapa
saat sebelum piston sampai ke TMA
Cara kerja mesin 4 tak memang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan mesin 2 tak.
Jika dibandingkan dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak kurang responsif namun lebih hemat
bahan bakar. Mesin 4 tak punya 4 siklus dengan melakukan 2 kali putaran 720 derajat kruk as
atau crankshaft. Mesin 4 tak juga lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan oli
samping
Berbeda dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak menggunakan klep atau valve yang digerakan
oleh noken as. Efeknya semua siklus yang dijalankan berjalan dengan lebih sempurna. Nah,
jika anda ingin tahu cara kerja mesin diesel 4 tak, silahkan simak 4 tahap dalam satu siklus
berikut ini.
Tahap 1
Pada tahap satu, piston bergerak dari TMA ke TMB. Posisi katup masuk terbuka,
sedangkan katup keluar tertutup. Akibatnya udara atau gas terhisap masuk menuju ke dalam
ruang bakar. Proses dimana udara atau gas sebelum masuk menuju ke ruang bakar dapat
dilihat dan diamati pada sistem pemasukkan.
Tahap 2
Pada tahap dua, piston bergerak dari TMB ke TMA. Di tahap ini, posisi katup masuk dan
keluar sama-sama tertutup. Akibatnya udara atau gas dalam ruang bakar menjadi
terkompresi. Sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan terjadi (penyuntikan
atau penyemprotan bahan bakar pada mesin diesel).
Tahap 3
Pada tahap yang ke-3 ini, gas yang terbakar dalam ruang bakar akan memberikan tekanan
yang lebih dalam ruang bakar, sehingga mengakibatkan piston terdorong dari TMA menuju
13
ke TMB. Dalam tahap atau proses yang ketiga inilah mesin akan menghasilkan tenaga yang
diperlukan.
Tahap 4
Pada tahap yang terakhir atau tahap keempat, piston bergerak dari TMB menuju ke TMA.
Pada tahap ini. posisi katup masuk terutup, sedangkan katup keluar terbuka. Akibatnya sisa
gas pembakaran terdorong menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan
menuju ke lubang pembuangan.
Udara dalam silinder dikompresikan oleh adanya gerakan naik turun piston yang
menyebabkan temperatur meningkat. Grafik di atas memperlihatkan hubungan antara
perbandingan kompresi, tekanan kompresi dan temperatur dengan ketentuan tidak terdapat
kebocoran udara antara piston dan silinder serta tidak ada panas yang hilang. Sebagai contoh,
apabila perbandingan kompresi 16, maka tekanan kompresi dan temperatur kompresi adalah
50 kg/cm2 dan 560 derajat celcius.
14
Pada mesin diesel banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder pengaruhnya besar
terhadap terjadinya pembakaran (self ignition) yang dapat menentukan output tenaga.
Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting.
2. Proses pembakaran Mesin Diesel
Dengan tertundanya proses pembakaran melalui perambatan api ini sebagai phase
persiapan untuk phase pembakaran langsung. Selain itu, tekanan yang terjadi selama phase
perambatan api harus dipertahankan ke efisiensi maximum, phase pembakaran langsung ini
adalah ciri khas mesin diesel.
15
3. Saat pembakaran langsung (Direct Combustion) = C-D
Pembakaran langsung dari bahan bakar yang sedang diinjeksikan dalam suatu tempat
selama phase ini sesuai dengan terbakarnya bahan bakar dengan adanya api dalam silinder.
Pembakaran dapat dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan pada phase ini, dan
ini disebut sebagai pengontrolan priode pembakaran.
Mesin bensin dan mesin diesel memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
mudah pengoperasiannya
pembakarannya sempurna
umumnya digunakan sebagai mobil penumpang, mobil truk kecil, dan sebagainya.
16
Karakteristik mesin diesel
umumnya digunakan untuk kendaraan jarak jauh seperti kendaraan niaga, truk besar,
dan sebagaiannya.
Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah hisap, langkah kompresi,
langkah usaha, dan langkah buangnya.
Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah hisapnya:
Motor Diesel
Pada motor diesel, pencampuran bahan bakar dan udara terjadi di dalam ruang bakar
(silinder).
17
Motor Bensin
Pada motor bensin yang diisap adalah bahan bakar ditambah dengan udara murni.
Pada motor bensin, pencampuran bahan bakar dan udara terjadi di dalam karburator.
Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah kompresinya:
Motor Diesel
Pada motor diesel, proses penyemprotan bahan bakar dimulai dari 30-10⁰ sebelum
piston mencapai TMA.
Pada motor diesel, udara dikompresikan dari udara 1,5-4 Mpa atau 15-40 bar.
Pada motor diesel, perbandingan kompresi udara dan bahan bakar = 15:1-23:1 (15
partikel udara, 1 partikel bahan bakar).
Motor Bensin
Pada motor bensin, proses pengapian dimulai dari 30-5⁰ sebelum piston mencapai
TMA.
Pada motor bensin, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan dari 0,8-1,3 Mpa
atau 8-13 bar.
Pada motor bensin, perbandingan kompresi udara dan bahan bakar = 7:1 - 13:1 (7
partikel udara, 1 partikel bahan bakar).
18
Perbandingan pada Saat Langkah Usaha
Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah usahanya:
Mesin Diesel
Pada motor diesel, bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor terbakar dengan
sendirinya akibat temperatur udara yang panas (self combustion).
Pada motor diesel, tekanan pembakaran mencapai 4-12 Mpa atau 40-120 bar.
Motor Bensin
Pada motor bensin, bahan bakar tebakar akibat loncatan bunga api listrik pada busi.
Pada motor bensin, tekanan pembakaran hanya 3-6 Mpa atau 30-60 bar.
Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah buangnya:
Mesin Diesel
Mesin Bensin
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan untuk
dapat menambah pengetahuan dalam hal ini sistem hukum dan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
Dan juga penulis mengharapkan adanya sumbangsih kritik dan saran yang
bersifat membangun guna penyesunan makalah berikutnya yang lebih
sempurnah lagi.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://belajarelektronika.net/cara-kerja-mesin-diesel/
https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_bakar_diesel
http://www.lksotomotif.com/2017/05/cara-kerja-siklus-pembakaran-pada-mesin.html
https://mesincad.blogspot.com/2017/06/perbedaan-motor-diesel-dan-motor-bensin.html
http://agoengcix.blogspot.com/2016/10/mesin-diesel.html
21