Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH MESIN DIESEL

KELOMPOK I

ANGGOTA :

1.ARIF RAHMAN HAKIM (07)

2.IRNADIVANI PUTRI .R. (17)

3.MUHAMMAD FAIZ IKHSANUDDIN (20)

4.MUHAMAD HANIF .A (21)

5.VIRGIAWAN RIDHO .U (29)

SMK NEGERI 2 WONOGIRI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan berasal dari pihak yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan menambahkan materi yang telah mereka kontribusikan.

Dan kami semua berharap semoga makalah ini mampu menambah wawasan serta
ilmu bagi pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatan isi makalah sehingga menjadi makalah yang memiliki wawasan yang luas dan lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman, kami percaya tetap banyak


kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wonogiri,10 Nov. 19

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. 1

Kata Pengantar .............................................................................................. 2

Daftar Isi ....................................................................................................... 3

Bab I.Pendahuluan

1.1.Latar belakang masalah ................................................................ 4

1.2.Rumusan masalah ......................................................................... 5

1.3.Tujuan penulisan .......................................................................... 5

1.4.Manfaat penulisan ........................................................................ 5

Bab II.Pembahasan

2.1.Sejarah mesin diesel ..................................................................... 6-8

2.2.Prinsip kerja mesin diesel ............................................................. 8-11

2.3.Cara kerja mesin diesel ................................................................ 12-14

2.4.Siklus pembakaran pada mesin diesel .......................................... 14-16

2.5.Perbedaan motor diesel dan motor bensin ................................... 16-19

Bab III Penutup

3.1.Kesimpulan .................................................................................. 20

3.2.Saran ............................................................................................. 20

Daftar pustaka ............................................................................................... 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Perkembangan industri otomotif yang ada di indonesia khususnya akhir akhir ini
berkembang dengan pesat,apalagi ditambah dengan masuknya mobil-mobil ke Indonesia
akan menambah ramainya persaingan industri otomotif di Indonesia.

Dengan perkembangan zaman ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup


masyarakat sehingga kehidupan masyarakat lebih layak.Transportasi juga merupakan
bagian dari perkembangan yang terjadi.Karena trasnportasi merupakan sarana pendukung
berjalannya perkembangan.Transportasi yang dibutuhkan pada perkembangan zaman ini
yaitu yang dapat bekerja tanpa henti,hemat,kuat,dan ramah lingkungan.

Kendaraan keluarga dan niaga yang menjadi alat transportasi yang paling banyak
digunakan di Indonesia juga mendorong tumbuhnya industri jasa perbengkelan di
Indonesia,apalagi kendaraan berbahan bakar solar selain hemat dalam pemakaian bahan
bakarnya juga harga per liternya relatif murah.Oleh karena itu mesin diesel dapat
menjadi pilihan utama.

Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran
dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas.Motor diesel
dibuat dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena
penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar.

Kriteria yang dibutuhkan sangat sesuai dengan mesin diesel.Karena mesin diesel
memiliki karakter kuat ,tahan lama,hemat bahan bakar,ramah lingkungan.Maka untuk
sekarang mesin diesel mengalami perkembangan yang sangat pesat.

4
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan makalah ini sebagai
berikut:

1. Sejarah mesin diesel ?


2. Perbandingan mesin bensin dan mesin diesel ?
3. Bagaimana prinsip kerja mesin diesel ?
4. Bagaimana siklus pembakaran dari mesin diesel ?

1.3 Tujuan penulisan


Dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan makalah ini,
antaralain :

1. Untuk mengetahui sejarah mesin diesel


2. Untuk mengetahui perbandingan mesin bensin dan mesin diesel
3. Untuk mengetahui prinsip kerja mesin diesel
4. Untuk mengetahui siklus pembakaran dari mesin diesel

1.4 Manfaat penulisan


Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa memberikan informasi dan pemahaman
kepada pembaca tentang pengertian dari mesin diesel, serta dapat dijadikan rujukan bagi
pemakalah berikutnya dengan topik yang sama.

5
BAB II

PEMBAHASAN MOTOR BAKAR DIESEL

Generator diesel pada sebuah tanker minyak

Mesin diesel yang dibuat oleh MAN AG tahun 1906

2.1 SEJARAH MESIN DIESEL


Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi)
adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk
menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang
bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini
ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893.
Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan
bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle
(Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin
ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

6
Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran
dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi.
Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal
lebih dari 50%.[1][2]

Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya
digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan
untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan
peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil.
Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of
Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni Eropa adalah
mobil bermesin diesel, bahkan di Prancis mencapai 70%.[3]

Mesin asli yang dibuat Diesel tahun 1897, dipajang di Museum Jerman di Munich, Jerman

Rudolf Diesel lahir di Paris tahun 1858 sebagai keluarga ekspatriat Jerman. Ia melanjutkan
studi di Politeknik Munchen. Setelah lulus dia bekerja sebagai teknisi kulkas, namun
bakatnya terdapat dalam mendesain mesin. Diesel mendesain banyak mesin panas, termasuk
mesin udara bertenaga solar. tahun 1892 ia menerima paten dari Jerman, Swiss, Inggris, dan
Amerika Serikat untuk karyanya "Method of and Apparatus for Converting Heat into Work"
(Metode dan Alat untuk Mengubah Panas menjadi Kerja).[5] Tahun 1893 ia menemukan
sebuah "mesin pembakaran-lambat" yang pertama-tama mengkompres udara sehingga
menaikkan temperaturnya sampai di atas titik nyala, lalu secara bertahap memasukkan bahan
bakar ke dalam ruang bakar. Tahun 1894 dan 1895 ia membuat paten di beberapa negara
untuk mesin yang ia temukan, pertama di Spanyol (No. 16.654), Prancis (No. 243.531) dan

7
Belgia (No. 113.139) bulan Desember 1894, Jerman (No. 86.633) tahun 1895, dan Amerika
Serikat (No. 608.845) tahun 1898.[6] Ia mengoperasikan mesin pertamanya tahun 1897.

Di Augsburg, 10 Agustus 1893, Rudolf Diesel menciptakan mesin pertamanya, sebuah


silinder tunggal 10-kaki (3,0 m) berbahan besi dengan roda gila pada dasarnya. Diesel
memerlukan waktu 2 tahun untuk menyempurnakan mesinnya dan pada tahun 1896 ia
mendemonstrasikan model lainnya dengan efisiensi teoretis 75%, sangat jauh bila
dibandingkan dengan mesin uap yang hanya 10%. Tahun 1898, Diesel telah menjadi jutawan.
Mesin buatannya telah digunakan untuk menggerakkan transportasi jalur pipa, pembangkit
listrik dan air, mobil, truk, dan kapal, kemudian juga menyebar sampai pertambangan, ladang
minyak, pabrik, dan transportasi antar benua.

2.2 PRINSIP KERJA MESIN DIESEL


Bentuk Ruang Bakar Mesin Diesel

Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit dibanding ruang bakar motor bensin. Bentuk
ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin, sebab ruang bakar
tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran udara dan bahan bakar menjadi homogen
dan mudah terbakar sekaligus.

Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:

a) Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)

Keuntungan ruang bakar langsung adalah:


(1) Efisiensi panas lebih tingi, pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar
yang sederhana,
(2) Start dapat mudah dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat bantu start
busi pijar (glow plug), dan
(3) Cocok untuk mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder sederhana.

8
Kerugian ruang bakar langsung adalah:
(1) Memerlukan kualitas bahan bakar yang baik,
(2) Memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi,
(3) Sering terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek karena menggunakan nozzle
lubang banyak (multiple hole nozzle), dan
(4) Dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar
untuk kecepatan tinggi.

b) Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)

1). Ruang bakar kamar depan (precombustion chamber)

Ruang bakar muka.

Dalam ruang bakar ini bahan bakar solar disemprotkan ke dalam ruang bakar muka oleh
nozzle injeksi. Sebagian bahan bakr yang tidak terbakar di ruang bakar muka didorong
melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama. Percampuran yang
baik dan terbakar seluruhnya berada pada ruang bakar utama

Keuntungan ruang bakar muka adalah:

 Jenis bahan bakar yang digunakan lebih luas, karena turbulensinya sangat baik untuk
pengabutan,
 Perawatan pompa injeksi lebih mudah karena tekanan injeksi lebih rendah dan tidak
terlalu peka terhadap perubahan saat injeksi, dan
 Detonasi berkurang serta mesin bekerja lebih baik karena menggunakan nozzle
lubang banyak.

Kerugian ruang bakar muka adalah:

 Biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan kepala silinder lebih rumit,
 Memerlukan motor starter yang besar dan kemampuan start lebih jelek sehingga harus
menggunakan alat pemanas, dan
 pemakaian bahan bakar boros.

9
2). Ruang bakar pusar (swirl chamber)

Ruang bakar model pusar ini berbentuk bundar. Ketika torak memampatkan udara,
sebagian udara akan masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran turbulensi.
Bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar di dalam ruang bakar pusar,
tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar masuk ke ruang bakar utama melalui
saluran tersebut. Selanjutnya capuran tersebut akan terbakar di tuang bakar utama.

Keuntungan ruang bakar pusar adalah:

 Dapat menghasilkan putaran tinggi, karena turbulensi yang sangat baik pada saat
kompresi,
 Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin, dan
 Putaran mesin lebih tinggi dan operasinya lebih lembut, menyebabkan jenis ini cocok
untuk mobil.

Kerugian ruang bakar pusar adalah:

 Konstruksi kepala silinder rumit,


 Efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan tipe
ruang bakar langsung,
 Penggunaan alat pemanas tidak begitu efektif, sebab ruang bakar sangat luas, dan
 detonasi lebih besar pada kecepatan rendah.

10
3). Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)

Pada ruang bakar air cell ini bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam air cell dan
terbakar langsung di ruang bakar utama. Sebagian bahan bakar yang yang disemprotkan ke
air cell dan terbakar, mengakibatkan tekanan dalam air cell bertambah. Bila torak bergerak ke
TMB, udara dalam air cell keluar ke ruang bakar utama membantu menyempurnakan
pembakaran. Pada ruang bakar ini tidak memerlukan pemanas.

Keuntungan ruang bakar air cell adalah:

 Mesin bekerja lebih lembut karena pembakaran terjadi secara berangsur-angsur,


 tidak memerlukan pemanas,
 gangguan nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.

Kerugian ruang bakar air cell adalah:

 Saat injeksi bahan bakar sangat mempengaruhi kemampuan mesin,


 Suhu gas buang sangat tinggi karena pembakaran lanjut sangat panjang, dan
 Bahan bakar boros.

11
2.3 CARA KERJA MESIN DIESEL
1.Mesin diesel 2 tak

Seperti yang kita tahu bahwa sebuah mesin baik yang 2 tak maupun yang 4 tak terdiri dari
empat siklus. Siklus tersebut ialah siklus hisap atau intake, siklus kompresi atau compression,
siklus ledak atau power, dan yang terakhir adalah siklus buang atau exhaust. Pada mesin 2
tak, satu kali putaran 360 derajat (kruk as atau crankshaft) terdiri dari 4 siklus.

4 siklus tadi terdiri dari setengah putaran (180 derajat) yang melakukan 2 siklus. Mesin 2
tak tidak menggunakan klep atau valve dan noken as atau camshaft seperti halnya pada mesin
4 tak. Sebagai gantinya mesin 2 tak menggunakan membran yang posisinya berada setelah
karburator. Tak heran jika mesin 2 tak lebih responsif dan akselerasinya juga lebih bagus.

Akan tetapi mesin diesel 2 tak lebih boros bahan bakar karena memerlukan tenaga besar
pada saat putaran atau RPM tinggi. Dimensi mesin 2 tak cenderung lebih kecil jika
dibandingkan dengan mesin 4 tak. Akan tetapi mesin 2 tak akan mengeluarkan banyak asap
saat digunakan. Berikut cara kerja dari siklus mesin diesel 2 tak.

Siklus 1 (Piston Bergerak dari TMA ke TMB)

 Pada posisi TMA ke TMB, piston menekan ruang bilas yang letaknya berada di
bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB, maka semakin
meningkat pula tekanan pada ruang bilas

 Pada posisi tertentu, piston akan melewati lubang pembuangan dan juga pemasukan
gas. Posisi masing-masing lubang berbeda tergantung desain. Pada umumnya ring
piston akan terlebih dahulu melewati lubang pembuangan

 Gas yang ada di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan pada saat
piston melewati lubang pembuangan

 Selain itu gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa menuju ke dalam
ruang bakar, dan mendorong keluar gas yang berada dalam ruang bakar menuju ke
lubang pembuangan pada saat ring piston melewati lubang pemasukan

12
 Piston menekan ruang bilas terus menerus sampai ke titik TMB, sekaligus memompa
gas yang berada dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar

Siklus 2 (Piston Bergerak dari TMB ke TMA)

 Pada posisi TMB ke TMA, piston akan menghisap gas yang berasal dari hasil
percampuran udara, bahan bakar, serta pelumas menuju ke dalam ruang bilas. Yang
bertugas melakukan percampuran ini adalah karburator atau sistem injeksi

 Piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar pada saat
melewati lubang pemasukan dan pembuangan sampai ke TMA

 Busi akan menyala untuk membakar gas yang berada dalam ruang bakar, beberapa
saat sebelum piston sampai ke TMA

2.Mesin diesel 4 Tak

Cara kerja mesin 4 tak memang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan mesin 2 tak.
Jika dibandingkan dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak kurang responsif namun lebih hemat
bahan bakar. Mesin 4 tak punya 4 siklus dengan melakukan 2 kali putaran 720 derajat kruk as
atau crankshaft. Mesin 4 tak juga lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan oli
samping

Berbeda dengan mesin 2 tak, mesin 4 tak menggunakan klep atau valve yang digerakan
oleh noken as. Efeknya semua siklus yang dijalankan berjalan dengan lebih sempurna. Nah,
jika anda ingin tahu cara kerja mesin diesel 4 tak, silahkan simak 4 tahap dalam satu siklus
berikut ini.

Tahap 1

Pada tahap satu, piston bergerak dari TMA ke TMB. Posisi katup masuk terbuka,
sedangkan katup keluar tertutup. Akibatnya udara atau gas terhisap masuk menuju ke dalam
ruang bakar. Proses dimana udara atau gas sebelum masuk menuju ke ruang bakar dapat
dilihat dan diamati pada sistem pemasukkan.

Tahap 2

Pada tahap dua, piston bergerak dari TMB ke TMA. Di tahap ini, posisi katup masuk dan
keluar sama-sama tertutup. Akibatnya udara atau gas dalam ruang bakar menjadi
terkompresi. Sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan terjadi (penyuntikan
atau penyemprotan bahan bakar pada mesin diesel).

Tahap 3

Pada tahap yang ke-3 ini, gas yang terbakar dalam ruang bakar akan memberikan tekanan
yang lebih dalam ruang bakar, sehingga mengakibatkan piston terdorong dari TMA menuju

13
ke TMB. Dalam tahap atau proses yang ketiga inilah mesin akan menghasilkan tenaga yang
diperlukan.

Tahap 4

Pada tahap yang terakhir atau tahap keempat, piston bergerak dari TMB menuju ke TMA.
Pada tahap ini. posisi katup masuk terutup, sedangkan katup keluar terbuka. Akibatnya sisa
gas pembakaran terdorong menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan
menuju ke lubang pembuangan.

2.4 SIKLUS PEMBAKARAN PADA MESIN DIESEL ( SOLAR )


1. Perbandingan Kompresi Dan Temperatur

Udara dalam silinder dikompresikan oleh adanya gerakan naik turun piston yang
menyebabkan temperatur meningkat. Grafik di atas memperlihatkan hubungan antara
perbandingan kompresi, tekanan kompresi dan temperatur dengan ketentuan tidak terdapat
kebocoran udara antara piston dan silinder serta tidak ada panas yang hilang. Sebagai contoh,
apabila perbandingan kompresi 16, maka tekanan kompresi dan temperatur kompresi adalah
50 kg/cm2 dan 560 derajat celcius.

Perbandingan kompresi dan temperatur

14
Pada mesin diesel banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder pengaruhnya besar
terhadap terjadinya pembakaran (self ignition) yang dapat menentukan output tenaga.
Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting.
2. Proses pembakaran Mesin Diesel

Proses pembakaran mesin diesel

Dengan tertundanya proses pembakaran melalui perambatan api ini sebagai phase
persiapan untuk phase pembakaran langsung. Selain itu, tekanan yang terjadi selama phase
perambatan api harus dipertahankan ke efisiensi maximum, phase pembakaran langsung ini
adalah ciri khas mesin diesel.

Proses pembakaran mesin diesel dibagi menjadi 4 tahap yaitu :

1. Saat pembakran tertunda (ignition delay) = A-B


Tahap ini adalah persiapan pembakaran dimana partikel-partikel yang sempurna dari
bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara didalam silinder untuk membentuk
menjadi campuran yang mudah terbakar. Peningkaran tekanan secara konstan terjadi sesuai
dengan sudut poros engkol.

2. Saat perambatan api (Flame propagation) = B-C


Dengan berakhirnya phase pertama, campuran yang mudah terbakar telah dibentuk dalam
bermacam-macam bagian dalam silinder, dengan awal pembakaran dalam beberapa tempat.
Api ini akan merambat pada kecepatan yang sangat tinggi sehingga campuran terbakar secara
explosive (letupan) dan menyebabkan tekanan dalam silinder naik dengan cepat. Saat ini
disebut phase pebakaran explosive (letupan).

15
3. Saat pembakaran langsung (Direct Combustion) = C-D
Pembakaran langsung dari bahan bakar yang sedang diinjeksikan dalam suatu tempat
selama phase ini sesuai dengan terbakarnya bahan bakar dengan adanya api dalam silinder.
Pembakaran dapat dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan pada phase ini, dan
ini disebut sebagai pengontrolan priode pembakaran.

4. Saat pembakaran lanjut (After Burning) = D-E


Akhir penginjeksian pada titik D, tetapi sebagian bahan bakar masih ada dalam ruang
bakar untuk dibakar secara kontinyu. Apabila phase ini terlalu panjang, maka suhu gas buang
akan naik yang menyebabkan efisiensi menurun.

2.5 PERBEDAAN MOTOR DIESEL DAN MOTOR BENSIN


Secara umum kita tahu bahwa perbedaan motor diesel dan motor bensin terletak pada
bahan bakarnya, yaitu motor diesel yang menggunakan bahan bakar solar sedangkan motor
bensin menggunakan bahan bakar bensin, namun disini turut dibahas perbedaan motor diesel
dan motor bensin pada saat langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha, dan langkah
buangnya.

Mesin bensin dan mesin diesel memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

Karakteristik mesin bensin

 kecepatannya tinggi dan tenaganya besar

 mudah pengoperasiannya

 pembakarannya sempurna

 umumnya digunakan sebagai mobil penumpang, mobil truk kecil, dan sebagainya.

16
Karakteristik mesin diesel

 bahan bakarnya hemat

 efisiensi panasnya tinggi

 kecepatannya lebih rendah dibanding mesin bensin

 agak berisik karena getarannya besar

 harganya lebih mahal

 umumnya digunakan untuk kendaraan jarak jauh seperti kendaraan niaga, truk besar,
dan sebagaiannya.

Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah hisap, langkah kompresi,
langkah usaha, dan langkah buangnya.

Perbedaan pada saat Langkah Hisap

perhatikan gambar dibawah ini.

Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah hisapnya:

Motor Diesel

 Pada motor diesel yang diisap hanya udara murni.

 Pada motor diesel, pencampuran bahan bakar dan udara terjadi di dalam ruang bakar
(silinder).

17
Motor Bensin

 Pada motor bensin yang diisap adalah bahan bakar ditambah dengan udara murni.

 Pada motor bensin, pencampuran bahan bakar dan udara terjadi di dalam karburator.

Perbedaan pada Saat Langkah Kompresi

Perhatikan gambar dibawah ini.

Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah kompresinya:

Motor Diesel

 Pada motor diesel, proses penyemprotan bahan bakar dimulai dari 30-10⁰ sebelum
piston mencapai TMA.

 Pada motor diesel, temperatur pembakaran mencapai 700-900⁰C.

 Pada motor diesel, udara dikompresikan dari udara 1,5-4 Mpa atau 15-40 bar.

 Pada motor diesel, perbandingan kompresi udara dan bahan bakar = 15:1-23:1 (15
partikel udara, 1 partikel bahan bakar).

Motor Bensin

 Pada motor bensin, proses pengapian dimulai dari 30-5⁰ sebelum piston mencapai
TMA.

 Pada motor bensin, temperatur pembakaran mencapai 300-600⁰C.

 Pada motor bensin, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan dari 0,8-1,3 Mpa
atau 8-13 bar.

 Pada motor bensin, perbandingan kompresi udara dan bahan bakar = 7:1 - 13:1 (7
partikel udara, 1 partikel bahan bakar).

18
Perbandingan pada Saat Langkah Usaha

Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah usahanya:
Mesin Diesel

 Pada motor diesel, bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor terbakar dengan
sendirinya akibat temperatur udara yang panas (self combustion).

 Pada motor diesel, tekanan pembakaran mencapai 4-12 Mpa atau 40-120 bar.

Motor Bensin

 Pada motor bensin, bahan bakar tebakar akibat loncatan bunga api listrik pada busi.

 Pada motor bensin, tekanan pembakaran hanya 3-6 Mpa atau 30-60 bar.

Perbedaan Pada Saat Langkah Buang

Perbedaan motor diesel dan motor bensin pada saat langkah buangnya:

Mesin Diesel

 Pada motor diesel, temperatur gas buang mencapai 500-600⁰C.

Mesin Bensin

 Pada motor bensin, temperatur gas buang mencapai 700-1.000⁰C.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor


pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor
bensin.Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi
(compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya
diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar.
Mengetahui sejarah,prinsip kerja,cara kerja,siklus pembakaran,dan
perbedaan motor bensin dan diesel.

3.2 Saran

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan untuk
dapat menambah pengetahuan dalam hal ini sistem hukum dan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.

Dan juga penulis mengharapkan adanya sumbangsih kritik dan saran yang
bersifat membangun guna penyesunan makalah berikutnya yang lebih
sempurnah lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://belajarelektronika.net/cara-kerja-mesin-diesel/

https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_bakar_diesel

http://www.lksotomotif.com/2017/05/cara-kerja-siklus-pembakaran-pada-mesin.html

https://mesincad.blogspot.com/2017/06/perbedaan-motor-diesel-dan-motor-bensin.html

http://agoengcix.blogspot.com/2016/10/mesin-diesel.html

21

Anda mungkin juga menyukai