Makalah Mikpang Fixs
Makalah Mikpang Fixs
OLEH:
Kelompok 1
1. Mardhiyah
2. Wahyu Aldo
3. Widya Ruchi
Dosen Pembimbing:
Dr. Linda Advinda, M.Kes
JURUSAN BIOLOGI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah Mikrobiologi Pangan yang
berjudul Konsep dan Proses Mikrobiologi Pangan.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Mikrobiologi Pangan dan untuk menambah wawasan kami dan mahasiswa Biologi lainnya
dalam mata kuliah Mikrobiologi Pangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Dr. Linda Advinda, M.Kes, selaku
dosen pembimbing mata kuliah Mikrobiologi Pangan. Sehingga dengan bimbingan Ibuk,
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran, kritik, dan petunjuk dari segala pihak untuk kesempurnaan makalah
kegiatan yang kami sajikan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan makanan untuk melakukan dan melaksanakan semua
aktivitasnya. Berbagai macam makanan dikonsumsi oleh manusia. Mulai dari makanan yang
berasal dari bahan alami dan langsung dimasak sampai makanan yang harus diolah oleh
pabrik terlebih dahulu. Banyak makanan yang memanfaatkan mikroba untuk proses
pembutannya ntah itu bakteri maupun jamur. Kebanyakan, makanan produk olahan
menggunakan mikroba sebagai organisme yang memfermentasi. Jadi apabila, selama ini kita
selalu menganggap bahwa mikroba identik dengan kata bahaya dan penyakit, hal tersebut
salah. Karena banyak mikroba yang berguna sebagai bahan pembuatan makanan
berfermentasi. Beberapa makanan yang memanfatkan mikroba adalah tempe, yogurt, susu,
nata de coco, tape dan masih banyak lagi
Oleh karena banyak sekali makanan yang memanfaatkan mikroba dalam
pembuatannya, maka terdapat ilmu yang khusus untuk mempelajari mikroba-mikroba yang
bermanfaat dalam pembuatan makanan olahan, yaitu mikrobiologi pangan.Untuk memahami
Mikrobiologi Pangan secara mendalam, kita perlu terlebih dahulu untuk mempelajari tentang
konsep dasar dari Mikrobiologi Pangan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Mikrobiologi Pangan ?
2. Bagaimana sejarah dan proses Mikrobiologi Pangan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Mikrobiologi Pangan
2. Untuk mengetahui sejarah dan proses Mikrobiologi Pangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mikrobiologi Pangan
Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat
kecil yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan lensa pembesar atau mikroskop.
Makhluk yang sangat kecil tersebut disebut mikroorganisme atau mikroba, dan ilmu
yang mempelajari tentang mikroba yang sering ditemukan pada pangan disebut
mikrobiologi pangan. Jadi, Mikrobiologi pangan adalah ilmu yang mempelajari
tentang mikroorganisme yang menguntungkan maupun yang merugikan untuk
pangan. Yang dimaksud dengan pangan disini mencakup semua makanan, baik bahan
baku pangan maupun yang sudah diolah.
Pangan yang berasal dari tanaman dan hewan yang terkena penyakit dengan
sendirinya juga membawa mikroba patogen yang menyebabkan penyakit tersebut.
Tangan manusia merupakan sumber pencemaran bakteri yang berasal dari luka atau
infeksi kulit, dan salah satu bakteri yang berasal dari tangan manusia, yaitu
Staphylococcus, dapat menyebabkan keracunan pangan. Selain itu orang yang sedang
menderita atau baru sembuh dari penyakit infeksi saluran pencemaan seperti tifus,
kolera dan disenteri, juga merupakan pembawa bakteri penyebab penyakit tersebut
sampai beberapa hari atau beberapa minggu setelah sembuh. Oleh karena itu orang
tersebut dapat menjadi sumber pencemaran pangan jika ditugaskan menangani atau
mengolah pangan.
Ditemukannya suatu dunia organisme yang tidak tampak dengan mata bugil
itu membangunkan minat terhadap perdebatan hebat pada masa itu mengenai asal-
muasal kehidupan.
Maka di dalam masing-masing labu itu tidak ada mikroba karena terbunuh oleh
asam panas yang luar biasa. Namun tetap saja hal ini belum meyakinkan mereka yang
menyokong konsepsi abiogenesis. Mereka mengatakan bahwa asam dan panas
mengubah udara sedemikian sehingga tidak mendukung pertumbuhan.
Sekitar tahun 1850 Schroder dan von Dusch melakukan prcobaan yang lebih
meyakinkan dengan melewatkan udara melalui tabung berisi kapas kedalam labu
berisi kaldu yang sebelumnya dipanaskan. Mikroba disaring ke luar dari udara oleh
serat-serat kapas dan dengan demikian dicegah masuk ke dalam labu maka tidak ada
jasad renik yang tumbuh dalam kaldu tersebut.
Diantara bukti-bukti yang paling penting ialah hasil percobaan John Tyndall
pada awal tahun 1870-an. Ia menciptakan sebuah kotak bebas debu dan menempatkan
tabung-tabung berisi kaldu steril didalamnya. Selama udara dalam itu bebas debu
maka selama itu pula kaldu dalam tabung tetap steril. Partikel-partikel debu
mengendap dan tertahan pada tabung berbentuk leher angsa yang menuju kedalam
kotak. Inilah bukti bahwa mikroba terbawa oleh partikel-partikel debu.
Selama periode ini munculah muka baru dalam ilmu pengetahuan, yakni Louis
Pasteur (1822-1895). Ia adalah seorang ahli kimia yang mendapat pengakuan nasional
tidak lama setelah memulai kariernya ketika ia menemukan rumus bangun asam
tartarat. Senyawa ini ditemukannya dalam dua bentuk, masing-masing merupakan
bayangan cermin sesamannya, seperti tangan kiri terhadap tangan kanan. Komposisi
kimiawi kedua senyawa tersebut sama dalam hal jumlah dan macam atom yang
dikandung masing-masing, tetapi konfigurasinya berbeda. Kemudian Pasteur merasa
tertarik pada industri minuman anggur dan perubahan-perubahan yang terjadi selama
proses fermentasi. Perhatiannya terhadap fermentasi inilah yang mendorongnya ikut
berdebat tentang generasi spontan.
Fermentasi terjadi karena enzim, yakni zat yang dihasilkan sel hidup yang
menyebabkan berlangsungnya reaksi-reaksi kimiawi tertentu. Sebagai contoh sari
buah apel atau anggur, bila dibiarkan akan meragi hasilnya alkohol dan asam. Jasad
renik dalam sari buah itulah yang berasal dari proses fermentasi. Sebagaimana
dikemukakan pendukung teori Abiogenesis. Secara teguh Pasteur menentang konsepsi
generasi Spontan dan ia menyadari bahwa kemajuan dalam penelitian tentang
fermentasi tidak akan lancar sebelum konsepsi tersebut dapat dipatahkan.
A. Kesimpulan
2. Mikroba yang merugikan misalnya yang menyebabkan kerusakan atau kebusukan pangan,
dan yang sering menimbulkan penyakit atau keracunan pangan. Sedangkan Mikroba yang
menguntungkan adalah yang berperan dalam proses fermentasi pangan, misalnya dalam
pembuatan tempe,oncom, kecap, tauco, tape dll.
4. Sejarah perkembangan mikrobiologi pangan dimulai dari penemuan mikroskop dan jasad
renik oleh Leuwenhoek, teori abiogenesis, teori biogenesis, dan teori nutfah fermentasi.
B. Saran
Universitas Indonesia