LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEGAWATDARURATAN CHF (CONGESTIVE
HEART FAILURE)/GAGAL JANTUNG KONGESTIF
PADA PASIEN NY.S DIRUANG ICU RSUD RA KARTINI JEPARA
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama Pasien : Ny. S
Usia : 22
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis :chf
No. Register :
Tanggal Masuk :
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak ± 2 hari SMRS pasien mengeluh sesak napas. Sesak
semakin memberat terutama saat beraktivitas. Di malam hari pasien sering
terbangun tiba-tiba karena sesak napas, pasien lebih nyaman menggunakan 3
bantal saat tidur. Sesak tidak dipengaruhi cuaca, debu dan emosi. Nyeri dada (+-
). Batuk (+), tidak berdahak, tidak berdarah. Mual (-). Muntah (-). Nyeri ulu hati (-
). Bengkak pada kaki (-). Demam (-). Akhirnya pada tanggal 06 januari 2017
pasien dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD RA KARTINI JEPARA. Saat di IGD
dilakukan pemeriksaan awal yaitu pengukuran TTV (TD : 130/90 mmHg, N : 129
x/menit, RR: 30 x/menit, S: 37,8OC, spO2: 99 %) dan diberikan infus RL 20 tpm,
dan injeksi lasix dan selanjunya pasien dirawat di teratai 3 namun dengan kondisi
yang semakin memburuk pasien akhirnya di rawat intensif di ruang ICU.saat
dilakukan pengkajian pada tanggal 12 januari 2017 pasien mengeuhkan sesak
nafas, nyeri dada,dengan TTV (TD : 92/69 mmHg, N : 134 x/menit, RR:
324x/menit, S: 37OC, spO2: 99 %)
2
3. Pengkajian Fokus
a. Pengkajian Primer
1) Airway
....................
2) Breating
.............................
3) Cirkulasi
..........................................
4) Dissability
..........................................................
b. Pengkajian sekunder
a. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dan
keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit sama dengan pasien
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah sakit seperti ini dan pernah dirawat dengan
penyakit yang sama yaitu CHF
c. Pola fungsional kesehatan
a. Pola Persepsi Kesehatan
Keluarga klien mengatakan bahwa kesehatan adalah sesuatu yang
sangat penting. Keluarga mengatakan sebelum sakit klien sangat
menjaga kesehatan dengan pola makan teratur dan gizi seimbang.
Ketika sakit klien selalu istirahat dan minum obat yang dibeli di warung
dekat rumahnya.
b. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit : Klien makan 3x/hari dengan porsi sedikit, komposisi
makanan yang dikonsumsinya berupa nasi, lauk, sayur dan buah-
buahan. Sedangkan minum sehari bisa mengkonsumsi 8gelas/hari.
Saat sakit : pasien mengatakan makan hanya habis setengah
porsi, perut terasa penuh, minum hanya 1 gelas belimbing (250ml)
c. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
3
0: mandiri
1: alat bantu
2: dibantu orang lain
3: dibantu orang lain dan alat
4:tergantung total
P : tidaka ada nyeri tekan, ictus cordis teraba linea axilaris anterior sinistra
ICS VI
P : pekak
A : terdengar BJ 1 dan II
Abdomen :
I: datar
A: bising usus (+) normal
P:lemas, nyeri tekan daerah epigastrium (+), hepar teraba 2 jari dibawah arcus
costae. Lien tidak teraba.
P:thympani, shifting dullness (-)
g. Genetalia : terpasang kateter urine, dengan urin 500 cc
h. Ekstremitas :
Ekstremitas atas : gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-),
pigmentasi normal, telapak tangan pucat (-), jari tabuh (+), turgor < 2 detik,
sianosis (-).
Ekstremitas bawah : gerakan bebas, jaringan parut (-), pigmentasi
normal, telapak kaki pucat (-), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-),
edema pretibia dan pergelangan kaki (-).
Kekuatan : Oedem
Kanan kiri Kanan kiri
Tangan 5 5 Tangan - -
Kaki 5 5 Kaki - -
7
Kimia darah
No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
1 CHOLESTEROL 185 mg% 150-250
2 TRIGLISERID 124 mg% 74-150
3 HDL 16 mg% 35-55
4 LDL 143 mg% <150
5 URID ACID 7,3 mg% 2-6
8 NATRIUM 138,4 mmol/L 135-155
9 Kalium I 3,42 mmol/L 3,5-5,5
potasium
10 CHORIDA 1036,6 mmol/L 95-105
11 CALSIUM 9,1 Mg% 8,1-10,4
12 MAGNESIUM 2,01 mmol/L 1,9-2,5
EKG: irama sinus, Axis kanan, HR: 104x/m, gel P normal, PR interval 0,2 detik,
kompleks QRS 0,08 detik, R/S di V1 < 1, S V1 + R V5/V6 < 35 mm.
Kesan: RAD (Right axis deviation).
8
A. Analisa Data
HARI/TGL DATA FOKUS
NO PROBLEM ETIOLOGI
JAM ( DS & DO)
DS: pasien mengatakan sesak nafas Ketidakefektifan pola Hiperventilasi
DO: pasien tampak sesak nafas nafas
Terdapat retraksi dinding dada
Terdapat pernafasan cuping hidung
Auskultasi paru : suara nafas vesikuler,
terdengar ronchi basah +/+
TD : 92/69 mmHg,
N : 134 x/menit,
RR: 32x/menit,
S: 37OC,
spO2: 99 %
DS: pasien mengatakan sesak nafas dan lemas Penurunan curah ketidakseimbangan
DO: pasien tampak sesak nafas jantung suplai oksigen
Tampak lemas
TD : 92/69 mmHg,
N : 134 x/menit,
RR: 32x/menit,
S: 37OC,
9
spO2: 99 %
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Hiperventilasi
2. penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
oksigen
3. nyeri akut berhubungan dengan cidera biologi
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
11
C. Perencanaan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1. Monitor intake nutrisi 1. Memaksimalkan
selama 2x 24 jam 2. Beri bantuan aktivitas kecukupan sumber
diharapakan pasien dapat dan ambulasi energi
08.04 IV beraktivitas dengan KH: 3. Ajarkan teknik 2. Memberikan keamanan
Mampu melakukan mengontrol pasien
aktivitas sehari hari pernafasan saat 3. Menghemat energi
(ADLs) secara mandiri aktivitas dalam tubuh
13
D. Implemntasi
NO
Hari/Tanggal Jam Implementasi Respon Paraf
DX
MengKaji frekuensi, irama DS: pasien mengatakan sesak nafas
pernafasan pasien DO: irama pernafasan tidak teratur ,
RR31 X/menit, spO2; 92%
Memberikan obat : DS; pasien mengatakan mau untuk
PO: meminum obat dan disuntik
Aspilet 80 mg DO= pasien nampak meminum obat dan
Digoxin 0,25 mg disuntik
CPG 75 mg
Carpiaton 25 mg
TTV
TD: 140 / 84 mmHg
N : 106 x/menit
RR: 28 x/menit
S : 36,5 0C
spO2: 99%
Mengkaji skala nyeri DS; pasien mengatakan nyeri sudah
berkurang
P : nyeri karena CHF
Q : Nyerinya seperti tertekan
R : pasien merasa nyeri pada dada
S : skala nyeri 4
T : Nyeri yang dirasakan terus
menerus
DO: pasien tampak menahan nyeri
dan gelisah
disuntik
DO= obat masuk lewat IV, tapa ada
reaksi alergi
Melakukan penghitungan balance DS:-
cairan DO: balance cairan -46 cc/7jam
Carpiaton 25 mg
mg minum obat
DO= pasien nampak mau minum obat
Memberikan injeksi cefotaxim 1 gr DS; pasien mengatakan mau untuk
disuntik
DO= pasien nampak mau untuk disuntik
Melakukan penghitungan balance DS:-
cairan DO: balance cairan -175 cc/7jam
E. Evaluasi
Hari/Tanggal
NO DX Jam Evaluasi Paraf
S : 36,6 0C
spO2: 99 %
P : lanjutkan intervensi
Monitor KU dan TTV
Kaji skala nyer
Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik
20.50 IV S: pasien mengatakan badannya lemas, O: pasien tampak
terbaring lemah, aktivitas dibantu keluarga dan perawat
Terpasang O2 Non rebreating 10 liter per menit
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Bantu pasien dalam melakukan ADL
P : lanjutkan intervensi
Monitor KU dan TTV
Atur posisi semi fowler
Kolaborasi dalam pemberian O2 masker
S: pasien mengatakan masih merasakan nyeri
P : nyeri karena CHF
Q : Nyerinya seperti tertekan
R : pasien merasa nyeri pada dada
S : skala nyeri 3
T : Nyeri yang dirasakan hilang timbul
O: pasien tampak menahan nyeridan gelisah
TD: 111 / 84 mmHg
N : 102 x/menit
RR: 26 x/menit
S : 36,5 0C
spO2: 99 %
RR: 26 x/menit
S : 36,5 0C
spO2: 99 %
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Monitor KU dan TTV
Kaji skala nyer
Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik
20.45 IV S: pasien mengatakan badannya lemas
O: pasien tampak terbaring lemah, aktivitas dibantu keluarga
dan perawat
Terpasang O2 Non rebreating 10 liter per menit
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Bantu pasien dalam melakukan ADL
RR: 24 x/menit
S : 36,6 0C
spO2: 100 %
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kaji frekuensi, irama pernafasan pasien
Auskultasi suara pernapasan
Posisikan pasien dala posisi semi fowler
Kolaborasi dalam pemberian O2 nasal kanul 3 liter
06.10 II S: pasien mengatakan lemah dan merasakan nyeri
O: pasien tampak sesak nafas dan gelisah
TD: 102 / 86 mmHg
N : 102 x/menit
RR: 24 x/menit
S : 36,6 0C
spO2: 100 %
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Monitor KU dan TTV
Atur posisi semi fowler
Kolaborasi dalam pemberian O2 nasal kanul 3 liter
06.10 III S: pasien mengatakan masih merasakan nyeri
35