Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik serta tepat waktu dengan
judul “Organisasi Pemerintahan Daerah”. .
Makalah ini membahas tentang “Organisasi Pemerintahan Daerah”. Lingkungan organisasi adalah
satuan kekuatan yang melingkupi suatu organisasi dan mempunyai potensi untuk mempengaruhi cara
beroperasi dan aksesnya ke sumber daya. Oleh karena itu, lingkungan menjadi faktor penting bagi
kelangsungan organisasi. Pada era global sekarang, peran faktor lingkungan bahkan menjadi arus besar
yang menuntut organisasi untuk mengambil langkah, yakni apakah harus ikut arus lingkungan global
secara total sebagai follower atau melakukan modifikasi internal sehingga bisa mengurangi ketergantungan
atas sumber daya. Selanjutnya, bagaimana peran lingkungan dan langkah strategis apa yang perlu diambil
oleh organisasi akan dipaparkan lebih lanjut pada pembahasan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena sesungguhnya
kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Sinjai, 24 November 2019

Penyusun Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin

hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal.

Organisasi tersebut akan mati.

Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.

Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap

kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku,

karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada

dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.

Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh

langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang

berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan

lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general

environtment).

Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu

lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi).

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami prinsip, tujuan, dan karakteristik organisasi pemerintahan.

2. Dapat memaparkan kembali materi tentang organisasi pemerintahan lewat presentasi

berkelompok.
3. Mengetahui bentuk Strutur Organisasi Pemerintah Daerah serta mampu mengetahui

tugas pokok pemerintah Daerah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan
koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. (Giffin, 2002).
Sedangkan menurut (Ernie dan Kurniawan, 2005) organisasi merupakan sekumpulan orang
atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya
tersebut melalui kerjasama.
Menurut jenisnya organisasi dibedakan menjadi:

1. Organisasi profit
Suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit/laba. Biasanya
merupakan perusahaan besar seperti perusahaan manufaktur, bank umum, perusahaan
asuransi, perusahaan ritel dan lain-lain, perusahaan kecil, koperasi dan perusahaan
multinasional yang berorientasi pada laba.
2. Organisasi Nonprofit/Nirlaba
Organisasi yang mempunyai tujuan tidak untuk mendapatkan profit/laba. Seperti
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, lembaga pendidikan negeri dan
yayasan sosial.
Setiap organisasi memiliki arah yang dipandu dengan penetapan tujuan dan pencapaiannya
memerlukan manajemen. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian tujuan.

B. LINGKUNGAN ORGANISASI
Lingkungan perusahaan diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor
dalam (intern) organisasi yang mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung
mempengaruhi kegiatan serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan. Sebagai suatu
sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup dan
bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut
akan mati.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap
kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku,
karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada
dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang
berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan
lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general
environtment).
Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena
itu lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi).
a). Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi. Pemerintah
biasanya berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam
peran ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan
mempengaruhi kehidupan organisasi.
Melalui perusahaan negara (BUMN), pemerintah menjadi pesaing langsung suatu
organisasi yang kebetulan berada pada bidang usaha yang sama. Manajer juga harus
memahami proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan
menjadi wasit yang adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan
kepentingan. Dengan demikian manajer dapat melakukan antisipasi yang tepat.
b). Jaringan Stakeholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang menentukan nasib perusahaan (stakeholders),
membentuk jaringan antar stakeholder dan dengan organisasi. Contoh, pemegang saham
menunjuk dewan komisaris, kemudian dewan komisaris mengawasi kerja manajemen dan
prestasi organisasi.
Stakeholder juga berperan ganda. Karyawan organisasi akan menjadi stakeholder
sebagai karyawan dan juga sebagai stakeholder konsumen. Disamping itu stakeholder yang
berbeda dapat bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama. Contoh, konsumen yang
menginginkan informasi produk yang tidak menyesatkan maka mereka dapat bekerjasama
dengan pemerintah. Kepentingan stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering berbeda.
Contoh, pemegang saham menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi. Konsumen
menginginkan kualitas dengan harga murah.
BAB III
Bentuk Struktur Kelembagaan/Organisasi

A. Organisasi Pemerintah
Pemerintah bisa kita artikan sebagai orang atau sekelompok orang yang memiliki
kekuasaan untuk memerintah, atau lebih sederhana lagi diartikan sebagai orang atau
sekelompok orang yang memberikan perintah. Namun secara keilmuan, Pemerintah diartikan
dalam beberapa definisi, antara lain ada yang mendefinisikan sebagai lembaga atau badan
public yang mempunyai fungsi dan tujuan Negara, ada pula yang mendefinisikan sebagai
sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan
kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-
lembaga dimana mereka ditempatkan.
Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua definisi pemerintah yakni dalam arti
sempit dan arti luas, dalam arti luas pemerintah didefinisikan sebagai suatu bentuk organisasi
yang bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan, sedangkan dalam arti
sempit didefinisikan sebagai Suatu badan persekumpulan yang memiliki kebijakan tersendiri
untuk mengelola, memanage, serta mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan.
Pemerintah adalah lembaga atau badan-badan publik dalam menjalankan fungsinya
untuk mencapai tujuan Negara. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-
badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai
tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik
yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif.

B. Organisasi Perangkat Daerah

Untuk penyelenggaraan administrasi pemerintahan serta program dan kegiatan

pemerintah, Kepada Daerah baik itu Gubernur dan Bupati/Walikota dibantu oleh perangkat

daerah. Perangkat Daerah atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan organisasi

atau lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-

masing Daerah berdasarkan pertimbangan karakteristik, potensi, dan kebutuhan Daerah.


Dasar utama penyusunan organisasi perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi

adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri atas

urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti setiap penanganan urusan

pemerintahan harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri. Pembentukan perangkat daerah

semata-mata didasarkan pada pertimbangan rasional untuk melaksanakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangandaerah secara efektif dan efisien. Urusan wajib dan

urusan pilihan dapat dilihat disini.

Penataan Organisasi Perangkat Daerah serta penyusunan struktur organisasi pada

Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) saat ini dilakukan berdasarkan pada kerangka

regulasi serta kebutuhan obyektif dan kondisi lingkungan strategis daerah. Kerangka

regulasi yang dimaksud adalah Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 sebagai

perubahan terhadap PeraturanPemerintah sebelumnya. Selain PP No. 41/2007, penataan

kelembagaan perangkat daerah juga memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

memiliki relevansi dengan program penataan organisasi.

Berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah perangkat daerah

provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan melalui Peraturan Daerah dengan bentuk sebagai

berikut.

Perangkat Daerah Provinsi : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas dan

Badan.

Perangkat Daerah Kabupaten/Kota :Â Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat,

Dinas dan Badan.

Pembentukan organisais perangkat daerah yang berupa Dinas atau Badan diklasifikasikan

berdasarkan Tipe A (beban kerja yang besar), Tipe B (beban kerja yang sedang) dan Tipe C
(beban kerja yang kecil). Penentuan beban kerja bagi Dinas didasarkan pada jumlah

penduduk, luas wilayah, besaran masing-masing Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah, dan kemampuan keuangan Daerah untuk Urusan

Pemerintahan Wajib dan berdasarkan potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja,

dan pemanfaatan lahan untuk Urusan Pemerintahan Pilihan. Sedangkan besaran beban kerja

pada Badan berdasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, kemampuan keuangan

Daerah, dan cakupan tugas.

Pemberian nama/nomenklatur Dinas dan Badan disesuikan dengan perumpunan dan

klasifikasi yang telah ditentukan. Perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk Dinas

terdiri dari:

1. bidang pendidikan, pemuda dan olahraga;

2. bidang kesehatan;

3. bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;

4. bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

5. bidang kependudukan dan catatan sipil;

6. bidang kebudayaan dan pariwisata;

7. bidang pekerjaan umum yang meliputi bina marga, pengairan, cipta karya dan tata

ruang;

8. bidang perekonomian yang meliputi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah,

industri dan perdagangan;

9. bidang pelayanan pertanahan;

10. bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan, perikanan darat,

kelautan dan perikanan, perkebunan dan kehutanan;

11. bidang pertambangan dan energi; dan


12. bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset.

Perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk badan, kantor, inspektorat, dan rumah sakit,

terdiri dari:

1. bidang perencanaan pembangunan dan statistik;

2. bidang penelitian dan pengembangan;

3. bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;

4. bidang lingkungan hidup;

5. bidang ketahanan pangan;

6. bidang penanaman modal;

7. bidang perpustakaan, arsip, dan dokumentasi;

8. bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa;

9. bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana;

10. bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan;

11. bidang pengawasan; dan

12. bidang pelayanan kesehatan.

Dengan adanya Presiden dan Wakil Presiden yang baru dan dengan Penetapan Numenklatur

Kementerian baru maka Kementerian Dalam Negeri akan melakukan pembahasan untuk

melakukan perubahan pada PPÂ Nomor 41 Tahun 2007Â tentang Organisasi Perangkat

Daerah sehingga dimungkinkan akan berubahnya pedoman dan perumpunan urusan.

Selain perangkat daerah diatas Gubernur/ Bupati/Walikota dapat membentuk unit pelayanan

terpadu untuk meningkatkan dan keterpaduan pelayanan masyarakat di bidang perizinan yang

bersifat lintas sektor. Unit pelayanan terpadu tersebut merupakan gabungan dari unsur-unsur

perangkat daerah yang menyelenggarakan fungsi perizinan


ORGANISASI PERANGKAT DAERAH LINGKUP
PEMERINTAH DAERAH KAB. SINJAI

BUPATI SINJAI : Andi Seto Gadhista Asapa, S.H, LLM

WAKIL BUPATI SINJAI : Hj. A. Kartini Ottong, S.P, M.SP

KETUA DPRD SINJAI : Abdul Haris Umar

WAKIL KETUA I DPRD : Jamaluddin, S.H

WAKIL KETUA II DPRD : Drs. Jamaluddin Asnawi

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SINJAI : Drs. Akbar, M.Si

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (ForKoPimda)

KETUA PENGADILAN NEGERI : Agung Nugroho Suryo Sulistiyo, S.H, M.Hum

KETUA PENGADILAN AGAMA : Siti Rusiah, S.Ag, M.H

KAPOLRES SINJAI : AKBP. Sebpril Sesa, S.I.K

DANDIM 1424 SINJAI : Letkol. Inf. Oo Sahrojat

KAJARI SINJAI : Noer Adi, SH, M.H

STAF AHLI BUPATI :

1. Bidang Sosial dan SDM : Ir. H. Ishak, M.M

2. Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan : A. Zainal Arifin Nur, S.IP

3. Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan : Drs. A. Munarfah, M.Si

I. ASISTEN TATA PRAJA : DR. H. Muchlis Isma, S.E, M.Si

1. Bagian Hukum Dan HAM : Lukman Dahlan, S.IP, M.Si

2. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum : A. Veronika Amir, M.H


II. ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN : Dr. Hj. Nikmat B.Situru,

M.AP

1. Bagian Admnistrasi Pembangunan : Muh. Saleh, S.T, M.T

2. Bagian Adm. Perekonomian Dan SDA : A. Tenri Rawe, S.E, M.M

3. Bagian Administrasi. Kesra Dan Kemasyarakatan : Dra. Dahlia, AT

4. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa : Ir. H. Haris Achmad, M.M

III. ASISTEN ADMINISTRASI UMUM : PLT. Dra. Hj. Ratnawati Arif, M.Si

1. Bagian Organisasi Dan Tata Laksana : Yanwar Rauf, S.Sos M.Si

2. Bagian Keuangan Dan Perencanaan : H. Hamda Ismail, S.Sos, M.Si

3. Bagian Umum Dan Protokol : Hasir Achmad, S.Sos

4. Bagian Humas : Tamsil Binawan, S.STP, M.Si

5. Bagian Perlengkapan : Abd. Azis Amin, S.H

INSPEKTORAT

Inspektur Wilayah Sinjai : A. Adeha Syamsuri, S.IP, M.Si

BADAN

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah : Drs. A. Ilham Abubakar, M.H

2. Badan Kepegawaian Dan Pengembangan SDM Aparatur : Lukman Mannan, S.IP,

M.Si

3. Badan Pengelola Keuangan Dan Asset Daerah : Dra. Hj. Ratnawati Arif, M.Si

4. Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah : Lukman Fattah, S.E, M.Si

5. Badan Pendapatan Daerah : Asdar Darmawan, S.H, M.H

6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah : Drs. Budiaman


DINAS

1. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil : Drs. Akmal

2. Dinas Perpustakaan Dan Arsip : La Baba Faisal, S.H, M.Pd

3. Dinas Kesehatan : Dr. A. Suryanto Asapa

4. Dinas Komunikasi Informatika Dan Persandian : PLT. Irwan Suaib, S.STP, M.Si

5. Dinas Koperasi UKM Dan Tenaga Kerja : H. Firdaus, S.Sos, M.Si

6. Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan : Arifuddin, S.Sos, M.Si

7. Dinas Ketahanan Pangan : Ir. Sultan H.Tare

8. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang : PLT. Ir. H. Ishak, M.M

9. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa : Drs. Yuhadi Samad, M.Si

10. Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan

KB : Dra. Hj. Mas Ati, M.Si

11. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan : Drh. Aminuddin Zainuddin, M.M

12. Dinas Penanaman Modal Dan PTSP : PLT. Lukman Dahlan, S.IP, M.Si

13. Dinas Perdagangan Perindustrian Dan ESDM : Ir. H. Muh. Ramlan Hamid, M.Si

14. Dinas Sosial : Drs. H. Muhammad Irvan, M.Si

15. Dinas Perhubungan : A. Irwan Syahrani Yusuf, S.STP, M.Si

16. Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Dan Perkebunan : Ir. Hj. Marwatiah, M.Si

17. Dinas Satuan Polisi Pamong Praja : Agung Budi Prayogo, S.IP, M.Si

18. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan : Ir. Harsid Yarham, M.M

19. Dinas Pendidikan : PLT. dr. A. Suryanto Asapa

20. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan : Haerani Dahlan, S.IP, M.Si

21. Dinas Pemuda dan Olahraga : PLT. Hasir Achmad, S.Sos

22. Dinas Perikanan : PLT. Drh. Aminuddin Zainuddin, M.M


KANTOR

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik : A. Jefriyanto Asapa, S.Sos

Sekretariat DPRD Kab.Sinjai : PLT.

NON BADAN/DINAS/KANTOR

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) : Dr. H. Amaluddin Malkaf, S.PD

KECAMATAN

1. Kecamatan Sinjai Utara : PLT. A. Jefriyanto Asapa, S.Sos

2. Kecamatan Sinjai Timur : Andi Amir, S.Sos

3. Kecamatan Bulupoddo : Hj. A. Hariany Rasyid, S.Sos, M.M

4. Kecamatan Tellulimpoe : A. Saoraja Arie Lesmana, S.STP

5. Kecamatan Sinjai Selatan : Agus Salam, S.STP

6. Kecamatan Sinjai Borong : Andi. Muliati Anwar, S.Sos, M.H

7. Kecamatan Sinjai Tengah : Muh. Jufri, S.Sos

8. Kecamatan Sinjai Barat : Paris, S.Sos

9. Kecamatan Pulau Sembilan : A. Adityawarman A P, S.STP, M. Adm. KP


BAB IV

TUGAS POKOK PEMERINTAH DAERAH

1. Pemerintahan Daerah

Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah

dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-

luasnya dalam sistem dan Prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam UUD 1945.

a. Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah yang dimaksud adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan maasyarakat setempat sesuai dengan

peraturan perundand-undangan.
Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepala daerah dan/ atau desa, dari

pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa, serta pemerintah kabupaten/kota

kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

2. DPRD Provinsi

Anggota DPRD provinsi terdiri atas anggota partai politik yang dipilih melalui pemilu.

Keanggotaan DPRD provinsi diresmikan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri atas nama

presiden. Masa jabatan anggota DPRD provinsi ialah lima tahun berakhir bersamaan dengan

saat anggota DPRD provinsi yang baru mengucapkan sumpah janji. Anggota DPRD provinsi

berdomosili di ibu kota provinsi yang bersangkutan.

Fungsi DPRD provinsi di atur dalam UU No.22 tahun 2003 pasal 61 fungsi – fungsi yang

di emban DPRD provinsi meliputi fungsi legistasi , funsi anggaran ,dan fungsi pengawasan.

3. DPRD Kabupaten / Kota

Susunan dan keanggotaan DPRD kabupaten/ kota terdiri atas anggota partai politik

yang dipilih melalui pemilihan umum. Masa jabatan anggota DPRD kabupaten / kota adalah

lima tahun dan berakhir bersamaan anggota DPRD kabupaten /kota yang baru mengucapkan

sumpah atau janji. Keanggotaan DPRD kabupaten /kota di resmikan dengan keputusan

gubernur atas nama presiden. Anggota DPRD kabupaten /kota bedomisili di ibukota

kabupaten / kota yang bersangkutan

DPRD kabupaten /kota merupakan lebaga perwakilan daera yang berkedudukan

sebagai lembaga daerah kabupaten/kota. DPRD kabupaten /kota membawa fungsi – fungsi,

antara lain fungsi legislasi, fungsi anggaran , dan fungsi pengawasan.


c. Tugas Pokok Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah, dalam menjalankan fungsinya dibantu oleh 3 orang asisten yang
membidangi Pemerintahan, Perekonomian dan Pembangunan, dan Administrasi dan
Aparatur. SEKDA mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan,
merumuskan, memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas
dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Lain, Kecamatan
dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah serta pelaksanaan urusan
rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian Sekretariat Daerah.

Adapun tugas dari sekda adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan Renstra Sekretariat Daerah dengan memperhatikan Renstra Pemerintah Daerah


sebagai bahan pedoman penyusunan program kerja unit;

2. Menyusun kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, administratif, organisasi dan tatalaksana


serta pemberian pelayanan;

3. Merumuskan sasaran penyelenggaraan pemerintahan dilingkungan Kabupaten agar terjalin


kerjasama dalam pelaksanaan tugas;

4. Merencanakan kegiatan dan program kerja Sekretariat Daerah;

5. Mengorganisasikan kegiatan dan program kerja Sekretariat Daerah agar penyelenggaraan


pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan lancar;

6. Mengendalikan penyelenggaraan tugas pemerintahan dilingkungan kabupaten untuk


meningkatkan kualitas dan kemampuan para bawahan;

7. Mengoordinasikan penyelenggaraan tugas pemerintahan, administratif, organisasi dan


tatalaksana serta pemberian pelayanan kepada perangkat daerah dilingkungan Kabupaten
untuk mengetahui kesesuaian dengan arahan yang diberikan;
8. Mengarahkan atas pelaksanaan tugas pemerintahan, administratif, organisasi dan tatalaksana
serta pemberian pelayanan kepada perangkat daerah kabupaten agar sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan;

9. Membina terhadap penyelenggaraan pemerintahan, administratif, organisasi dan tatalaksana


dan pemberian pelayanan kepada perangkat daerah kabupaten;

10.Mengevaluasi hasil kerja bawahan di lingkungan Sekretariat Daerah sebagai bahan pembinaan
karier dan penentuan pengambilan kebijakan lebih lanjut;

11. Memberikan konsultasi bagi konsultan, kontraktor, pengusaha lainnya dan instansi terkait
untuk mendapatkan persamaan persepsi dalam penyelenggaraan pemerintahan, administratif,
organisasi dan tatalaksana serta pemberian pelayanan kepada perangkat daerah;

12.Memberikan saran pertimbangan kepada Bupati yang menyangkut kebijakan


penyelenggaraan pemerintahan, administratif, organisasi dan tatalaksana dan pemberian
pelayanan kepada perangkat daerah kabupaten;

13. Menilai kinerja dan menandatangani DP3 bawahan sebagai pembinaan karier pegawai yang
bersangkutan;

14.Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati secara lisan maupun tertulis sebagai
bahan pertanggungjawaban; dan

15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati baik lisan maupun tertulis.

d. Fungsi Sekretaris Daerah

a. Perumusan kebijakan teknis dalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas dibidang


penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Lain, Kecamatan dan
Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah serta pelaksanaan urusan rumah
tangga, tata usaha dan kepegawaian Sekretariat Daerah;

b. Penyusunan program kebijakan dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi


Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan
Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah
serta pelaksanaan urusan rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian Sekretariat Daerah;

c. Pelaksanaan program dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi


Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan
Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah
serta pelaksanaan urusan rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian Sekretariat Daerah;

d. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi


Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan
Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah
serta pelaksanaan urusan rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian sekretariat daerah;

e. Pengkoordinasian dan fasilitasi tugas-tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan daerah


yang meliputi Staf Ahli Bupati, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,
Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan
Aparatur Pemerintahan Daerah serta pelaksanaan urusan rumah tangga, tata usaha dan
kepegawaian Sekretariat Daerah;

f. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan tugas-tugas dibidang penyelenggaraan pemerintahan


daerah yang meliputi Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan
Polisi Pamong Praja dan Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan, Administrasi dan
Aparatur Pemerintahan Daerah serta pelaksanaan urusan rumah tangga, tata usaha dan
kepegawaian Sekretariat Daerah;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organisasi pemerintahan merupakan suatu bentuk organisasi publik non profit yang
bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan. Pemerintah memiliki
kebijakan tersendiri untuk mengelola, memanage, serta mengatur jalannya suatu sistem
pemerintahan. Dalam organisasi pemerintahan terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam penataan lembaga negara, agar setiap organisasi pemerintahan negara
dapat melaksanakan tugas secara proporsional, baik, dan efektif. Pada akhirnya organisasi
pemerintah bergerak sebagaimana fungsinya untuk mencapai tujuan negara.
Secara umum dalam menghadapi kondisi lingkungan internal maupun eksternal yang
dinamis dan senantiasa mengalami perubahan, organisasi harus memiliki presisi yang lebih
dalam upaya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang ada. Organisasi harus mampu dan
siap untuk berubah mengikuti arus yang mengglobal dimana cakupannya yang tidak hanya
semakin luas tetapi juga semakin kompleks. Karena dengan kondisi persaingan di era global
ini keberhasilan organisasi akan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana organisasi mampu
menerapkan quick respond dalam organisasi untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi
baik di lingkungan internal maupun lingkugan eksternal sehingga mampu mencapai tujuan
dari organisasi.

B. SARAN
Saran kami sebagai mahasiswa adalah supaya mahasiswa mengetahui tujuan, karakteristik
dan prinsip organisasi pemerintahan serta organisasi-organisasi yang lain sehingga dapat
membedakan dan mengetahui penyelesasian dari suatu masalah pada organisasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Organisasi Pemerintahan. Dikutip pada situs


http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/23610/233b46c26eecb55e2109d84477526932
MAKALAH
ORGANISASI PEMERINTAHAN DAERAH

OLEH KELOMPOK 1

ILMU PEMERINTAHAN EKS 1

1821049 AMAR
1821051 RISNAWATI
1821052 MUHYAR YUSUF
1821067 MARYAM KAMLIAH

STISIP MUHAMMADIYAH SINJAI


TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai