40
Prosentase kriteria lokasi :
1. Peruntukan lahan
Sesuai dengan peruntukan lahan pada rencana induk, yaitu zone
bisnis dan perdagangan (15 %)
2. Accessibility
Kemudahan pencapaian dari segala arah oleh berbagai
kendaraan baik umum maupan pribadi (20 %)
3. Perletakan
Perletakan terhadap fasilitas kota, pusat hiburan kota, prospek
daerah usaha dan jasa serta prospek pengembangan umum
(15%)
4. Jaringan Utilitas
Tersedianya jaringan utilitas kota, air bersih, air kotor, Iistrik,
telepon (10 %)
5. Kondisi lokasi
Lokasi memiliki nilai komersial yang akan mendukung
perancangan (20%).
6. Lingkungan potensi terhadap usaha dan jasa maupun hunian
Sesuai dengan fungsinya maka kehadiran apartemen di daerah
tersebut akan mendukung dalam penyediaan fasilitas jasa dan
usaha serta tempat tinggal khususnya dalam bidang
perkembangan usaha di Indonesia (20 %)
d. Penentuan alternatif lokasi
Penilaian kriteria lokasi
Mendukung kriteria =3
Cukup mendukung kriteria = 2
Kurang mendukung kriteria =I
41
Dari penentuan alternatif lokasi maka ditetapkan sebagai lokasi apartemen
dan mal di Surakarta adalah alternatif I.
42
keselamatan.
Prosentase kriteria : 15 %
2. Kolerasi dengan lingkungan sekitar
43
Gambar Alternative Tapak
44
Gambar tapak terpilih
45
Sebelah selatan : Bank,Pertokoan.
Sebelah timur : Pemukiman.
46
Daerah 2 terletak pada jalan lingkungan, relatif mudah dicapai
oleh kendaraan servis, pejalan kaki, kendaraan pribadi, dengan
tingkat keamanan tinggi, cocok untuk pencapaian servis.
Daerah 3, terletak pada jalan lingkungan, sukar dicapai dengan
tingkat keamanan tinggi.
Dari penilaian diatas maka pencapaian utama berada pada sisi tapak
bersebelahan dengan J1. Brig. Jend. Slamet Riyadi sedangkan
pencapaian servis dan barang berada pada sisi tapak yaitu Jln. Ahmad
Dahlan.
2. Analisa Orientasi
Dasar pertimbangan
1. Orientasi bangunan terhadap jalan dan lingkungan memberikan
arah yang jelas bagi pencapaian penghuni, pengelola dan tamu.
2. Kegiatan space penerima yang berfungsi sebagai plaza dan
fasilitas parkir, memperkuat entrance dan mendukung sirkulasi
luar.
3. Bentuk masa yang di sesuaikan dengan kondisi lingkungan dan
47
faktor iklim.
Pemilihan kriteria
Kriteria memenuhi nilai = 3
Kriteria cukup memenuhinilai = 2
Kriteria kurang memenuhi nilai = 1
Alternatif terpilih : 2
Sesuai dengan penilaian diatas maka orientasi utama ke arah jalan,
yaitu J1. Slamet Riyadi
48
3. Sirkulasi
Secara umum Apartemen dan mal di Surakarta sirkulasi umum yang
terjadi berdasarkan zone kegiatan yang ada adalah sebagai tempat
hunian dan perbelnjaan yang terdiri dari beberapa fungsi pelayanan
mak sistem sirkulasi yang ada diusahakan terkoordinasi dengan
pertimbangan :
• Kelancaran pada sirkulasi intern tapak.
• Gangguan antara sirkulasi kendaraan dan pendstrian ditekan
sekecil - kecilnya.
• Penekanan pada privacy, kenyamanan dan keamanan.
a. Pola Pencapaian ke Bangunan
Pencapaian kebangunan apartemen dan mall, terbagi atas 3
kelompok berdasarkan pemakai.
- Kelompok pencapaian utama (untuk penghuni dan tamu /
relasi).
- Kelompok pencapaian service (untuk pengelola dan barang).
- Kelompok pengunjung mall.
Pengelompokan ketiga pola pencapaian tersebut akan
mewujudkan
- Kesan penyatuan fungsi kegiatan.
- Keterbukaan yang mencerminkan kemudahan pelayanan.
- Mendukung kelancaran proses kegiatan.
b. Parkir
Sistem parkir pada apartemen dan mall di Surakarta terbagi atas
beberapa tempat parkir (kantong parkir) yang melayani tiap
kelompok kegiatan yang sejenis.
Sistem parkir yang aman terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
• Parkir penghuni
• Parkir pengelola
• Parkir pengunjung
Penempatan pada bangunan harus mempunyai fungsi kegiatan
yang jelas antara lain :
• Pengaturan dan penempatan yang memadai.
• Keje[asan sirkulasi.
49
• Penyesuaian dengan fungsi - fungsi bangunan lain.
• Sistim Penempatan dan Pengaturan Parkir
Kegiatan memasak
Kegiatan security & safety Makan & minum
Datang
Pergi
50
2. Service
Kegiatan front office
Datang
Kegiatan management
Simpan & ambil kendaraan
c. Relasi / Tamu
Lapor / security
Datang
Pergi
d. Sirkulasi Pembeli
Datang Window
Shopping
Memilih
Parkir barang
Pulang Transaksi
e. Sirkulasi Penjual
51
Persiapan
Pelayanan
Melayani
Supplier
Transaksi
Datang Pemesanan
barang
Tutup toko
Parkir
Pergi
perayaan, persiapan,
menyimpan barang
- Fitnes room
dan ketoilet - Looker
- Shower
52
Mini Market - Toilet
Membeli, - Storage
membayar, - Sauna room
Tennis Court
Bermain tennis ,
menitipkan barang,
istirahat, ke toilet,
menonton.
Play Ground
Bermain, belajar, - Play lot
ketoilet - Kingdegarden
- Adminission
- Servis
53
mengeringkan, - Fold and sort area
mengunggu, - Receiving clerk
menyetrika,
menyortir, melayani - Plaza area
Plaza
Berjalan-jalan,
duduk-duduk
- Manager room
- Locker karyawan
Management - Ruang istirahat
Mengelola, istirahat, - Dinning room
menjaga, - Musholla
- P3K
menyimpan barang,
hajat, accounting, - Lobby
- Sitting area
ibadah. - Guard
- Mailboxes
- Save deposit
- Toilet
Front Office
Menyimpan barang
berharga, mengambil
surat, menunggu
keamanan, hajat,
duduk-duduk
54
istirahat, enginering, - Engineer room
dll - Receiving clerk
Parkir
Parkir tamu,
penghuni dan
pengelola.
- Kasir
- Membayar
- Restaurant
- Membungkus Barang
- Makan / minum
Internasional
Fast food
Cafetaria
Cafe shop
- Ruang karyawan
- Lavatory
- Permainan outdoor
55
Playground
- Billyard
Arena bermain
- Permainan anak-anak Ruang istirahat
Ruang score
- Fitnes centre
- Permainan dewasa Lobby
Ruang istirahat
Ruang latihan
Ruang preclean
Lavatory
- Diskotik
- Kebugaran Bar
Panggung
Arena duduk
Ruang disk jokey
Lavatory
- Salon
Ruang tunggu
Ruang pelayanan
- Menikmati musik Ruang perawatan
Lavatory
Loading area
Gudang
sementara
Bongkar barang
Gudang
Lavatory
- Kecantikan dan potong Musholla
rambut
- Pengelolaan
Penerimaan
Pengecekan
Penyinaran
Lavatory
Ibadah
56
Pencapaian kenyamanan gerak manusia.
Flow sirkulasi.
Prosentase gerak berkisar antara 10% sampai 60% dengan kriteria sebagai
berikut :
10% = ketentuan standart flow gerak minimum.
20% = Kebutuhan keleluasaan
30% = tuntutan kenyamanan fisik
40% = tuntutan kenyamanan psikologis
50% = tuntutan persyaratan spesifikasi bangunan
60% = ketertiban dengan service bangunan.
Sedangkan untuk ruang –ruang umum seperti : hall, lobby, showroom
mempunyai flow 100% - 200%.
Standart yang digunakan
- Time salver standart for building types, yoseph De Chiara and John
calender, MC Graw Hill Book Company, New York 1981.
- Architect Data, Ernst Neufect, John Willey and Sons, New York 1980.
- Building Planning and Design Standart, halord R Sleeper, John Wiley
and Sons, New York.
Dari pertimbangan serta standart mengenai besaran ruang yang
didasarkan pada asumsi dan perhitungan teoritis, maka dihasilkan
analisis sebagai berikut
1. Type hunian A
80,75m2
Jumlah Total 16,15m2
57
20% 96,9m2
2. Type hunian B
2 Ruang Tidur
- Entrace 2 x 2 = 4m2 4m2
- R. Keluarga 4 x 5 = 20m2 Neufert 20m2
- R. Tidur Utama 4 x 5 = 20m2 20m2
- KM / WC Utama 2 x 3 = 6m2 6m2
- R. Tidur Anak 4 x 4 = 16m2 Neufert 16m2
- KM / WC Anak 2 x 2 = 4m2 4m2
- R. Baca Perpustakaan 3 x 4 = 12m2 12m2
3 x 3 = 9m2 9m2
- R. Makan
2,5 x 3 = 7,5m2 Neufert 7,5m2
- Dapur
2 x 2 = 4m2 4m2
- Tempat Cuci 2,5 x 3 = 7,5m2 7,5m2
- R. Tidur Pemb 1,5 x 2 = 3m2 3m2
- KM / WC Pemb 2 x 2 = 4m2 4m2
- Gudang 3 x 3 = 9m2 9m2
- Balkon
126m2
Jumlah Total 25,2m2
20%
151,2m2
3. Type hunian C
2 Ruang Tidur
- Entrace 2 x 2 = 4m2 4m2
- R. Keluarga 4 x 6 = 24m2 Neufert 24m2
- R. Tidur Utama 4 x 5 = 20m2 20m2
- KM / WC Utama 2 x 3 = 6m2 6m2
- R. Tidur Anak 3,2 x 5,5 = 18m2 16m2
- KM / WC Anak 2,5 x 4 = 10m2 18m2
- R. Baca Perpustakaan 2 x 2 = 4m2 10m2
3 x 3 = 9m2 4m2
- R. Makan
3,3 x 3 = 10m2 Neufert 10m2
- Dapur
2 x 2 = 4m2 4m2
- Tempat Cuci 2,5 x 3 = 7,5m2 7,5m2
- R. Tidur Pemb 1,5 x 2 = 3m2 3m2
- KM / WC Pemb 2 x 2 = 4m2 4m2
- Gudang 3 x 3 = 9m2 9m2
- Balkon
143m2
Jumlah Total 28,6m2
20%
171,2m2
4. Type hunian D
58
2 Ruang Tidur
- Entrace 2 x 2 = 4m2 4m2
- R. Keluarga 4 x 6 = 24m2 Neufert 24m2
- R. Tidur Utama 2 x 3 = 6m2 6m2
- KM / WC Utama 4 x 5 = 20m2 20m2
- R. Tidur Anak 3 x 6 = 18m2 18m2
- KM / WC Anak 2 x 4 = 8m2 8m2
- R. Baca Perpustakaan 3 x 4 = 12m2 12m2
3,3 x 3 = 10m2 10m2
- R. Makan
2,5 x 3 = 7,5m2 Neufert 7,5m2
- Dapur
2 x 2 = 4m2 4m2
- Tempat Cuci 2,5 x 3 = 7,5m2 7,5m2
- R. Tidur Pemb 1,5 x 2 = 3m2 3m2
- KM / WC Pemb 2 x 2 = 4m2 4m2
- Gudang 3 x 4 = 12m2 12m2
- Balkon
150m2
Jumlah Total 30m2
20%
180m2
59
3 urinoir m2
3 Bidet 2,6 x 3 = 7,8 m2 7,8 m2
Standart luasan 2,6 6 m2
m2
21,6 m2
2,6 x 3 = 7,8 m2
4,3 m2
Standart luasan 2,0
m2 20% 25,92 m2
Standart luasan 2,6
7,8 m2
m2
7,8 m2
2,6 x 3 = 7,8 m2
Standart luasan 2,6
6 m2
2
m 21,46 m2
2,6 x 3 = 7,8 m2
Standart luasan 2,0 4,3 m2
25,92m2
m2
2,0 x 3 = 6 m2
Jumlah 534,08 m2
1. Mini Bank
Gudang Asumsi 6 m2
R. Tunggu Asumsi 24 m2
Jumlah 60,68 m2
2. Wartel
Kamar bicara Asumsi jumlah 4 Standart luasan 1,2 20% 5,76 m2
buah m2/orang
1,2 x 4 = 4,8m2
Asumsi pemakai 3
Loket / Kasir 20% 11,16 m2
Standart luasan 3,1
orang
m2/orang
60
Asumsi pemakai 2 3,1 x 3 = 9,3 m2
R. Pengelola 20% 6,72 m2
orang
Standart luasan 2,8
m2/orang
R. Tunggu 24 m2
2,8 x 2 = 5,6m2
Asumsi
47,64 m2
3. Salon
R. Tunggu Asumsi kapasitas 8 Standart luasan 2
20% 19,2 m2
orang m2/orang
2 x 8 = 16 m2
Asumsi kapasitas 4
R. Potong rambut 20% 9,6 m2
Standart luasan 2
orang
m2/orang
R. Cuci rambut Asumsi kapasitas 2 2 x 4 = 8m2
20% 7,2 m2
orang
Standart luasan
Kasir
Asumsi pemakai 1 m2/orang
3 x 2 = 6 m2
orang 20% 33,72 m2
Standart luasan 3,1
m2/orang
3,1 x 1 = 3,1m2
39,72 m2
61
m2/orang
2 x 4 = 8m2 4 m2
65,7 m2
Asumsi
Fasilitas Kebutuhan
Rekreasi
1. Community
Center
Meeting Room Jumlah seluruh Standart luasan
30% 91,26 m2
unit 108 unit 0,65m2/Unit
0,65 x 108 = 70,2m2
Standart lauasan 0,9-
Lobby
3m2/unit 100% 194,4 m2
0,9 x 108 = 97,2m2
Lavatory Standart luasan
20% 29,8 m2
0,23m2/unit
0,23 x 108 = 24,84m2
Standart luasan 20%
Storage
luas meeting room 10% 30,13 m2
20% x 91,26 = 20,02 m2
18,2m2
335,4 m2
62
- R. Bartender ruang duduk
- Storage 40% x 260 = 104m2 12 m2
Asumsi luasan 52 m2
Asumsi luasan 20%
luas ruang duduk
- Lavatory 44,71 m2
20% x 260 = 52 m2
Seperti pada
perhitungan pada
555,83 m2
sub sebelumnya
3. Restaurant
R. Makan Asumsi kapasitas Standart luasan
100 orang 4m2/meja makan
Ada 2 buah 4 x 100 = 400m2
1 buah restaurant 400
restaurant 30% 260 m2
2
: 2 = 200 m
Pantry Asumsi luasan 40%
104 m2
luas ruang makan
Storage 40% x 260 = 104
52 m2
asumsi luasan 20%
luas ruang makan
20% x 260 = 52
Jumlah 416 m2
5. Tennis Court
- Lap. Tennis Jumlah 2 buah Standart luasan 23,77 20% 625 m2
- R. Tunggu x 1095 x 2 = 521 m2
- Locker dan Toilet Asumsi Standart
16 m2
luasan 0,23m2/unit
hunian, dengan
perbandingan
65%:35%
13,04 m2
0,23 x 162 = 37,26
Locker = 35% 24,22 m2
x 37,26 = 13,04
Toilet = 65% 678,26 m2
x 37,26 = 24,22
63
6. Swimming Pool
- Kolam
Standart ukuran 12 x 450 m2
30%
25 m2 ditambah 3 m2
- Locker keliling kolam 15 x
Asumsi kapasitas 20% 33,9 m2
28 = 420 m2
24 buah Standart luasan 1,18
- Shower m2/ orang
Asumsi kapasitas 6
24 x 1,18 = 28,32 20%
shower 11,6 m2
Standart luasan
- R. Ganti Asumsi kapasitas 6
1,18m2/ orang
kamar 6 x 1,62 = 9,7
11,6 m2
16 m2
Standart luasan
16 m2
- R. Tunggu 1,62m2 /orang 9 m2
- R. Pelatih 6 x 1,62 = 9,7 33,9 m2
- Storage Asumsi luasan
- Shower Asumsi luasan 11,6 m2
- R. Instruktur Asumsi luasan
Perhitungan 16 m2
sebelumnya
279,9 m2
Asumsi seperti pada
perhitungan
sebelumnya
Asumsi luasan
7. Sauna
- Sauna Room Asumsi Pemakai Standart luasan
- Toilet dan 10 orang 30% 15,6 m2
1,2m2/orang seperti
33,9 m2
Locker pada perhitungan 3,12 m2
- Storage 52,92 m2
sebelumnya
Asumsi luasan 20%
sauna room
8. Coffe Shop
- Dinning room 2 buah cafe shop Standart luasan
- Pantry 30% 182,32 m2
0,65m2/unit hunian
- Storage 0,65 x 108 = 70,2m2
72,9 m2
2 x 70,2 = 140,2 m2
Asumsi luasan 40 %
36,4 m2
dinning room
64
Asumsi luasan 20%
dinning room 20% x
291,6 m2
182,32 = 36,4m2
Kelompok kegiatan
pengelola
1. General Manager
R. Manager Asumsi kapasitas 1 Standart besaran 30% 15,6 m2
orang ruang 12m2/orang
R. Sekretaris Asumsi kapasitas 1
30% 7,8 m2
Standart luasan 6
orang
m2/orang
R. Tamu 30% 7,8 m2
Standart luasan 6m2
2. Marketing room Seperti 31,2 m2
Manager
perhitungan diatas
room Seperti
R. Sekretaris
R. Publik perhitungan diatas 15,6 m2
Standart luasan
relation marketing
0,3m2/unit
R. Tamu 30% 7,8 m2
Hunian
30% 42,12 m2
0,3 x 108 = 32,4 m2
7,8 m2
Standart luasan 6 m2
93,78 m2
3. Accounting room Seperti perhitungan
Manager diatas
room 15,6 m2
R. Sekretaris Seperti perhitungan 7,8 m2
Accounting 30% 84,2 m2
diatas
staff Standart luasan 0,6
30%
Ruang tamu 2
m /unit hunian 7,8 m2
0,6 x 108 = 64,8m2 115,4 m2
Standart luasan 6 m2
4. Operasional room 15,6 m2
Manager
Seperti perhitungan
room
30% 7,8 m2
R. Sekretaris diatas
7,8 m2
R. Tamu Seperti perhitungan
Asumsi kapasitas 8 30% 31,2 m2
diatas
orang
Standart luasan 6 m2 41,6 m2
5. Ruang kepala
Asumsi kapasitas
seksi Standart luasan
Ruang kasi 12 orang 31,2 m2
65
4m2/orang 30%
8 x 4 = 32 m2 72,8 m2
Ruang rapat
Asumsi kapasitas
kasi Standart luasan 2
36 orang
m2/orang
93,6 m2
6. Ruang fasilitas Asumsi kapasitas
30%
pengelola 24 orang
Ruang rapat
124,8 m2
pengelola Asumsi kapasitas 30%
Standart luasan 2
12 orang
m2/orang
Ruang 36 x 2 = 72m2
Seperti
karyawan 31,2 m2
perhitungan Standart luasan 4 30%
lavatory pabrik m2/orang
25,92 m2
24 x 4 = 96m2
Food and
beverage 12 m2
Standart luasan 2
m2/orang
Lavatory 12 x 2 = 24m2
Storage
Asumsi luasan 12m2
287,5 m2
7. Ruang pelayanan
Loundry
Jumlah unit hunian Standart luasan 60% 112,3 m2
108 unit 0,65m2/unit
Linen 0,6 x 108 = 70,2 m2
43,2 m2
60%
Standart luasan
0,25m2/unit
Gudang 0,25 x 108 = 27m2
- Gudang alat 32,4 m2
20%
Standart luasan 0,25
- Gudang bahan
m2/unit 23,2 m2
bakar 0,25 x 108 = 27m2 20%
Standart luasan
- Gudang umum 23,2 m2
0,18m2/unit
20%
0,18 x 108 = 19,4 m2
Locker dan
Standart luasan
66
toilet 0,18m2/unit
Musholla 0,18 x 108 = 19,4 m2
- Tempat sholat Seperti 84,2 m2
- Ruang wudlu 30%
perhitungan diatas
Standart luasan 0,6
16,3 m2
m2/unit
30%
0,6 x 108 = 64,8 m2
Standart luasan 15%
ruang sholat 360,8 m2
15% x 84,2 m2 = 12,6
m2
67
Ketinggian Unit Hunian :
Hunian Type A 54 unit
= 96,9 m2 / lantai
1 lantai terdiri dari 6 unit hunian
6 x 96,9 = 581,4m2 / lantai
Jadi ketinggian tower I adalah :
54 : 6 = 9 lantai
Hunian Type B 32 Unit + type D 4 Unit
171,6 m2 / lantai
1 lantai terdiri dari 3 unit hunian
3 x 171,6 m2
514, 8m2 / lantai
Jadi ketinggian tower III adalah :
18 : 3 = 6 lantai
Jkadi Total keseluruhan 1 lantai podium + lantai tower = 10 lantai.
Keterangan:
Kurang erat
Erat
68
4 3
2 1
5
Hubungan ruang kelompok ruang6 penjualan
Keterangan:
Kurang erat
Erat
Organisasi ruang kelompok ruang penjualan
6 8
2 1
5
3 4
7
8
6 1
0
9
2 1
5
69
3 4
Hubungan ruang kelompok kegiatan pengelola
1 1 1 9
2 1 0
8
3 1
2
Hubungan
4
ruang kelompok jenis ruang 7
5
6
1 3
70
- Factor kenyamanan, efisiensi dan fleksibelitas yang tinggi .
- System penerangan yang mendukung mobilitas transaksi,
membantu konsumen dalam pemilihan barang yang dibutuhkan,
mendorong keinginan konsumen untuk memberli barang, dan
membantu proses pengawasan bagi pengelola dan staffnya.
- System penghawaan yang baik, bagi pengelola maupun
pengelola.
- System akustik dan tata suara yang dapat mengurangi gangguan
bunyi oleh suara yang tidak dikehendaki ( bising ).
Kelompok Ruang Kegiatan Bersama
Secara umum, tuntutan suasana dan kondisi ruang daru kelompok
kegiatan ini adalah :
- Bersifat sebagai ruang penerima, dapat mengarahkan
pengunjung ke ruang yang di kehendaki atau dituju.
- Bersifat terbuka, rekreatif, mudah dicapai dan mudah
diidentifikasi.
Ruang tamu 1
Ruang Keluarga 1
71
Ruang tidur 0,5
Dapur 2
KM/WC 2
Kantor 1–2
Bangunan Umum 1
- Pencahayaan Buatan
Penggunaan pencahayaan buatan adalah dikarenakan tuntutan
fungsi dan kondisi sebagai berikut :
Untuk semua ruang , sesuai dengan kebutuhan pada waktu
malam hari.
Untuk ruang tertutup pada siang hari atau kondisi udara
redup.
Sebagai penerangan khusus, untuk mengekspose suatu
obyek.
Kantor 150
Perdagangan 120
Olahraga 100
Unit Hunian 80
Penghawaan
Pengahawaan terdiri dari dua macam jenisnya, yaitu :
- Penghawaan alami
Dalam kaitannya dengan system penghawaan dalam bangunan,
standart luasan bukaan minimal pada ruang / bangunan adalah
1/3 luas lantai.
- Penghawaan Buatan
1. Sistem Central AC
Digunakan diruang umum, seperti kantor pengelola, front
office, unit perokoan, ruang perbelanjaan serta fasilitas
pendukungnya.
Sedang system distribusi udara keseluruhan ruang
menggunakan system “ single Duck Air conditionin “.
72
2. Sistem AC Split
Merupakan system AC yang digunakan untuk unit hunian
dan ruang khusus yang tidak mutlak dan secara terus
menerus menggunakan pengkondidian udara.
3. Sistem Exause Fan
Digunakan diruang khusus, seperti : toilet. Kitchen, Pantry,
laundry, hause keeper, dan area parker dalam ruangan.
4. Sistem blower
Digunakan pada ruang seperti : maintenance space, MEE,
bengkel kerja, dan general Storage.
Sistem Akustik bangunan
Sistem Akustik Lingkungan
Merupakan system penanggulangan kebisingan yang memanfaatkan
unsure alam untukl menghambat pengaruh kebisingan dari lingkungan
sekitar.
Sistem Akustik Ruangan
Perencanaan system akustik ruang memanfaatkan unsure material
sebagai bahan akustik bangunan.
Pemilihan Warna
Komposisi warna pada pusat perbelanjaan
Warna obyek yang perlu mendapat perhatian dalam ruang
perbrlanjaan adalah :
- Obyek utama, adalah ,marterial perdangangan.
- Back ground adalah perlengakapan atau perabot, dan lemen
ruang.
- Intensitas warna dan tekstur dari obyek utama maupun
background.
Intensitas warna pada unit hunian
- Pemilihan warna ruang dengan kesan siang, hangat, dan bersih.
- Pemilihan warna yang sesuai dengan suasana ruang, yaitu warna
yang berkesan lembut.
Pemilihan material finishing ruang dengan warna yang
mengarah warna alami.
o Lantai
Menggunakan warna yang serpa denag tanah, pasir, dan
rumput.
o Dinding
Menggunakan warna batang, merqahbata atau warna
pastel.
o Plafond
Menggunakan warna langit, seperti warna biru, orange
muda , putih atau biru kehijauan.
73
o Pengaturan warna lampu yang sesuai dengan Susana dan
karakter ruang yang ada. Hal ini berpengaruh pada jenis
lampu yang digunakan pada saat yang tepat.
- Hard material
Batu granit
Pedestrian
Kolam
Lampu Taman
Gazebo
74
4.2.7. Analisa Zoning Site
Dasar pertimbangan :
• Sifat kegiatan (privacy)
• Persyaratan kegiatan dan pengelompokannya berdasarkan
persyaratan masing - masing kegiatan tersebut.
• Minimalisasi gangguan yang ditimbulkan oteh aktifitas diluar
tapak terhadap kegiatan dalam tapak.
Berdasarkan sifat kegiatannya maka, kegiatan apartemen dan mall di
Surakarta dapat dibagi dalam :
a. Zone Publik
Menampung kegiatan yang bersifat umum : fasilitas parkir umum,
security,perbelanjaan.
b. Zone Semi Publik
Menampung kegiatan yang bersifat publik yang mengarah ke
privat (pelayanan penghuni dan extern sebatas tamu / relasi).
Community Cebtre, Mini Market, Fitnes Centre, Swimming Pool,
Tenis Cour, Marketing, Security, Coffe Shop, And Loungue.
c. Zone Semi Privat
Menampung kegiatan didalam unit - unit hunian (kegiatan
penghuni). Penempatan zoning kegiatan didalam tapak tergantung
dari tingkat kebisingan dari lingkungan dan penempatan kelompok
ruang serta jalan dimana apartemen dan mall di Surakarta berada.
Pembagian Zoning 6erdasarkan tingkat kebisingan yang terjadi,
adalah :
a. Zone Bising
Menampung kegiatan yang tidak menuntut ketenangan tinggi
meliputi fasilitas parkir, kegiatan pelayanan (servis), laundry
centre, perbelanjaan.
b. Zone Transisi (semi tenang)
Menampung kegiatan yang kurang membutuhkan ketenangan,
yang meiiputi : Loby / ruang tunggu, mini market, titnes centre,
swimming pool, tenis court, play ground, coffe shop.
c. Zone Tenang
75
Menampung kegiatan yang menuntut ketenangan, meliputi :
unit - unit hunian administrasi servis :
76
Gambar Zoning Horizontal
- Zonning Vertikal
Keterangan :
A. Zone Publik
B. Zone Semi Publik
C. Zone Privat
D. Zone Service
Kriteria :
- Fleksibilitas dan efisiensi ruang.
- Kemungkinan pengkelompokan kegiatan yang sejenis.
- Pencerminan kegiatan yang ditampung.\
Alternative bentuk dasar :
77
Alt 1 Alt 2 Alt 3
Gb. Alternative Massa
78
B. Komposisi Massa
Kriteia pemilihan :
- Mencukupi luas tapak yang tersedia 30%
- Pengelompokan kegiatan yang sejenis 30%
- Pencerminan kegiatan yang ditampung 40%
- Alternative :
Massa tunggal Massa jamak
Alternative I Alternative II
Gambar penentuan Jumlah massa
Penilaian
C 40 % 2/80 3/120
C. Gubahan Massa
Pola gubahan massa terpilih adalah seperti pada gambar dengan
pertimbangan.
- Kejelasan dan kemudahan.
- Dinamis.
- Hubungan antar masa dengan kegiatan sejenis.
Keterangan :
A. Area parkir
B. Rencana
bangunan
C. Plaza
D. Ruang Hijau
79
D. Hubungan Massa dan space
Pendekatan hubungan massa dan space cukup pentimg selain untuk
kenyamanan paar pengunjung, hali ini juga difungsikan sebagai
pengikat antara ruang luar dan ruang dalam.
80
b. Berkesan menerima.
2. Karakter rekreatif
Rekreatif berasal dari kata rekreasi yang berarti;
Penyegaran kembali badan dan pikiran : sesuatu yang
menggembirakan hati dan menyegarkan seperti hiburan, piknik.
Dengan adanya pengertian tersebut maka, karakter rekreatif
dapat dicerminkan ke dalam fisik bangunan dengan cara
membuat bentuk dan finishing bangunan yang :
a. Berkesan menggembirakan atau menghibur.
b. Menimbulkan suasana keceriaan.
c. Tidak menimbulkan kebosanan / kejenuhan.
- Irama yang terjaga.
- Kedinamisan.
d. Berkesan tidak formal.
3. Komunikatif
Komunikatif mempunyai pengertian :
a. Dalam keadaan saling berhubungan 9 mudah di hubungi ).
b. Mudah dipahami 9 di mengerti ).
Dengan adanya pengertian tersebut, maka karakter komunikatif
dapat dicerminkan ke dalam fisik bangunan dengan cara
membuat bentuk – bentuk atau finishing bangunan yang :
1. Berkesan terbuka
- Bersifat mengundang
- Bersifat menarik pengunjung untuk datang.
2. Mudah dikenal sesuai dengan fungsinya.
Pendekatan ungkapan fisik bangunan yang representative,
rekreatif, dan komunikatif diwujuudkan dengan cara :
Sedangkan untuk dapat mewujudkan bentuk penampilan bangunan
seseuai dengan arsitektur Post Modern dilakukan pendekatan
dengan cara :
a. Dasar pertimbangan :
- Eksplorasi bangunan – bangunan di sekitar tapak.
- Analisis kontinuitas visual.
- Pengembangan pola rancangan.
b. Kriteria :
- Mencerminkan kegiatan didalamnya dan sesuai dengan
sifat bangunan, yaitu privacy tinggi.
- Mencerminkan nilai arsitektural tropis dalam hali ini
arsitektur post modern.
B. Bentuk Interior
Dasar pertimbangan :
a. Kemudahan perawatan dan tahap iklim 40 %.
b. Mencerminkan karakter hunian dengan privasi tinggi 25%
c. Fungsional dan fleksibel dalam bentuk 35%
81
Alternative :
Alternative I ( Modern ).
- Perawatan mudah.
- Pekerjaan mudah.
- Estetika bentuk baik.
Alternative II ( Tradisional )
- Perawatan sulit.
- Pekerjaan tidak mudah.
- Estetika bentuk indah.
Penilaian
82
a. Fleksibelitas 30%
b. Keseuaian dengan bahan yang didukung 40%
c. Mampu mengungkapkan nilai estetis 30%.
Alternative :
Alternative I ( bearing Wall ) Alternative II ( Struktur
rangka )
Penilaian
Jumlah 100% 62 84
Atap
Criteria pemilihan :
a. Kemudahan pemasangan 40%
b. Kemudahanpengembangan 30 %
c. Sesuai dengan funsi bangunan 30%
Alternatuive :
Alternative I : Frame work kayu
Alternative II : frame work baja
Alternative III : Space frame
Penilaian
C. Bahan Struktur
1. Bahan struktur utama
Kriteria :
a. Ketahanan material terhadap ketahanan api 25%
b. Kemudahan pelaksanaan 20%
83
c. Kemudahan perawatan 25%
d. Estetis dan dapat diekspose 15%
e. Ketinggian bangunan yang dapat dicapai 15%
Alternatif bahan :
a. Alternatif I Beton
b. Alternatif II Baja
Penilaian
Alternative :
Alternative I : genting
Alternative II : Fiberglass
Alternative : Beton
Penilaian :
Jumlah 84 74 68
84
4.2.12. Pendekatan Sistem Utilitas
Dasar pertimbangan :
a. Efisensi biaya operasional dan manitanance.
b. Factor security dan safety.
c. Persyaratan teknis bangunan.
d. Luasan lantai yang dilayani.
e. Kondisi fisik bangunan
Kriteria pemilihan system utilitas :
a. System utilitas yang digunakan harus memperhatikan nilai security,
safety, dan privasi.
b. Kapasitas yang digunakan sesuai dengan persyaratan standart, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
c. Disesuaikan dengan tuntutan kegiatan dalam bangunan.
2. Tangga umum
- Kemiringan maksimum 30 derajat
- Lebar maksimum 3 orang.
3. Elevator
Kriteria pemilihan elevator :
a. Kemudahan perawatan 15%.
b. Tingkat goncangan rendah 20%.
c. Hemat penggunaan energy 20%.
d. Sesuai dengan kecepatan 45%.
Alternative :
a. Alternative I : Hidrolic elevator
b. Alternative Ii : Electric Geared Traction
c. Alternative III : Electric Gearless Traction
Penilaian
85
D 45% 2/90 3/135 2/40
B. Sistem Telekominasi
1. Sistem Electronic Brance ( PABX )
a. Sistem distribusi
Sistem PABX yang diguanakan adalah direct system dengan
IDD ( International Direct Dialing ). Tiap unit hunian
mempunyai line tersendiri sehingga ke proivasian terjaga
TO OTHER
NOOR
OUT/ DISTRIBUTE CABLE
INSTALATION CABLE
CUSTOMER SATELITE APPARATUS
LOCATION CLOSST
INTERFACE
OUT/
CUSTOMER PBX AWITH BOARD PBX EQUIPMENT
FOR INCOMING OUT ROOM FOR
GOING MAIN INTERCONECTION MAIN
TELKOM HALL TERMINAL
b. Kapasitas kebutuhan
- Unit hunian apartemen :185 pesawat
- Ruang pengelola dan servise : 3 pesawat
- Administrasi : 2 pesawat
- Fasilitas Umum : 2 pesawat
- Mal : 8 pesawat
ENTRANCE CABLE
Total 200 pesawat
86
tetapi untuk hubungan keluar unit hunian dalam
apartemen harus melalui operator.
- Sistem CCTV ( Closed Circuit television )
Adalah system keamana yang dapat dimonitor tempat
yang diinginkan melalui security, CCTV dipasang pada
lorong menuju unit hunian dan dimonitor selama 24 jam.
CALL
SECURITY BUTTON
TERMINAL DWELLING
b. Kapasitas
POWER kebutuhan
- Intercome
87
Menggunakan system detector yang akan secara otomatis
menghentikan semua fan dan memgaktifkan smoke exhaust dan
pressuration fan tangga darurat, mrgrmbalikan elevator pada
lanati dasar dan mengaktifkan alarm.
OLCP
F
LIMBAH
b. Limbah CAIR
Padat BAK PERESAPAN
- Berasal dari closed PENAMPUNGAN
- Dari closed dialirkan ke septictank, diendapkan sebelum
dibuang ke peresapan.
89
Limbah air hujan sebagiab dialirkan ke roil tanah me;lalui
peresapan limbah cair.
G . Sistem Sanitasi
ROIL KOTA
Dasar pertimbangan :
- Kemudahan perawatan.
- Kemudahan pengontrolan
- Kemudahan pemasangan
Alternative pemipaan :
a. Two pipe system
b. Open pipe system
c. Single stack system
Berdasarkan pertimbangan diatas dipilih stack system, dengan prinsip sebagai
berukut
- Alat – alat yang sejenis di kelompokan menjadi group tertentu.
- Tiap group mempunyai pipa horizontal yang mengelilingi pipa vertikal.
- Tidak mengganggu struktur utama.
- Syarat kemiringan horizontal 1- 4 %.
- Pengontrolan pekerjaan mudah.
- Saluran pembungan vertikal melalui shaf pada kolom atau pada dinding di
ruang shaf.
Dasar pertimbangan ;
a. Kemudahan perawatan.
b. Kemudahan pengontrolan
c. Tidak bising.
d. Efektifitas kerja.
b. Split package
90
d. All air system
b. Tidak bising
d. Fleksible.
2. Penggunaan
H. Sistem Security
Selain system security yang dikombinasikan dengan system audio dan vide
connection, alarm, emergency call, dilengkapi pula dengan system security yang
lain :
1. Door Exit control
Plat pintu outside membatasi area yang dapat diawasi oleh perangkat elektrik
security yang akan mengaktifkan alarm ketika pintu dibuak tanpa perintah
91
( magnetic card ).
Mekanisme alarm dapat diasang secara tersembunyi dapat juga terbuka sebagai
penghalang. Pemeberitahuan dapat dilengkapi dengan panel rterpisah atau
terletak pada panel alarm central.
2. Panel Entry control
Kriteria Pemilihan :
a. Sesuai dengan bangunan apartemen 30 %
Alternatif ;
Alternative I : Sistem franklin
Prinsip kerja melindungi dari isi kerucut, digunakan untuk atap yang
relative luas.
Alternative II : system farady
Menggunakan tiang tiang dipasang pada atap.
Kriteria Prosentase Alternative I Alternative II
92
A 30% 2/60 3/90
B 30% 2/60 2/60
C 40% 3/120 3/120
Jumlah 100% 240 270
93