BAB IV Depresiasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

DEPRESIASI

4.1. Pengertian Depresiasi


Depresiasi adalah penurunan atau berkurangnya nilai dari suatu barang
dalam jangka waktu tertentu yang disebabkan oleh beberapa faktor.
4.1.1. Jenis Depresiasi
1. Depresiasi Fisik
Disebabkan oleh berkurangnya kemampuan fisik dari sebuah asset.
Terutama dipengaruhi faktor waktu pengguna (jam pakai), sehingga
sangat bergantung dari pemeliharaannya.
2. Depresiasi Fungsional
Disebabkan oleh berubahnya/berkurangnya permintaan terhadap fungsi
asset.
Ex : - Semakin majunya perkembangannya teknologi,
- perubahan permintaan masyarakat baik dari segi kualitas dan
kuantitas.
4.1.2. Tujuan Depresiasi
1. Mengetahui nilai asset setelah pemakaian selama suatu masa tertentu
2. Pemilik asset dapat memperhitungkan modal hyang akan dikeluarkan
di saat asset sudah tidak dapat digunakan dan asset yang baru harus
dibeli.
4.1.3. Metode Depresiasi
1. Metode Garis Lurus
Adalah depresiasi tiap tahun besarnya dianggap sama selama umur
pakai proyek tanpa mempertimbangkan suku bunga maupun inflasi.
2. Metode Jumlah Angka Tahunan
Adalah depresiasi dengan memberikan perkiraaan biaya depresiasi
yang bersarnya tidak tetap pada setiap tahunnya.
3. Metode Keseimbangan Menurun
Nilai asset menurutn lebih cepat pada tahun-tahun permulaan dari pada
tahun-tahun berikutnya selaa usia penggunaannya.
4.2. Penyelesaian Menggunakan Metode Jumlah Angka Tahunan
Sisa umur proyek pada akhir tahun ke-t = (n – t + 1)………… (4.1)
𝑛(𝑛+1)
Jumlah angka tahunan untuk umur aset (SOY) = …………….. (4.2)
2
(𝑛−𝑡+1)
Beban Depresiasi per tahun (Dt) =1 . (𝑃 − 𝑆)….. (4.3)
𝑛(𝑛+1)
2

Atau bisa disimpulkan


(𝑛−𝑡+1)
Dt = . (𝑃 − 𝑆)
𝑆𝑂𝑌

Nilai buku pada akhir tahun ke-t


𝑡
𝑡(𝑛− +0.5)
2
NBt = Bt = 𝑃 − . (𝑃 − 𝑆)
𝑆𝑂𝑌

NBt = NBt-1 – Dt atau NBt = P - ∑Dt


Dimana :
NBt = Nilai buku pada tahun ke-t
P = harga awal suatu barang/peralatan/aset
∑Dt = jumlah total depresiasi dari tahun awal hingga akhir tahun ke-t

4.2.1. Depresiasi Truck Engkel


Nilai depresiasi truck engkel dapat dihitung dengan perhitungan sebagai
berikut :
n = 10 tahun
P = Rp. 300.000.000,-
S = Rp. 150.000.000,-
Sisa umur proyek pada akhir tahun ke-t = (n – t + 1)
tahun ke-5 = (10-5+1)
=6
𝑛(𝑛+1)
Jumlah angka tahunan untuk umur aset (SOY) = 2
6(6+1)
= 2

= 21
(𝑛−𝑡+1)
Beban Depresiasi (Dt) = . (𝑃 − 𝑆)
𝑆𝑂𝑌
6
(D5) = 21 . (300.000.000 − 150000000)

= Rp 16,363,636
Nilai Buku pada Tahun ke-5 (NB5) = NB5-1 – D5
= 207,272,727 - 16,363,636
= Rp 190,909,091

Tabel 4.1 Perhitungan Depresiasi Truck Engkel


Ahkir Tahun ke-t Sisa Umur CV (n-t+1) SOY D NB tahun ke-t
0 0 0 Rp - Rp 300,000,000
1 10 55 Rp 27,272,727 Rp 272,727,273
2 9 45 Rp 24,545,455 Rp 248,181,818
3 8 36 Rp 21,818,182 Rp 226,363,636
4 7 28 Rp 19,090,909 Rp 207,272,727
5 6 21 Rp 16,363,636 Rp 190,909,091
6 5 15 Rp 13,636,364 Rp 177,272,727
7 4 10 Rp 10,909,091 Rp 166,363,636
8 3 6 Rp 8,181,818 Rp 158,181,818
9 2 3 Rp 5,454,545 Rp 152,727,273
10 1 1 Rp 2,727,273 Rp 150,000,000

Truk Engkel
Rp350,000,000
Rp300,000,000
NB Tahunan (Rp)

Rp250,000,000
Rp200,000,000
Rp150,000,000
Rp100,000,000
Rp50,000,000
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Periode (Tahun)

(Gambar 4.1 Grafik depresiasi truck engkel)

4.2.2. Depresiasi Molen


Nilai depresiasi molen dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
n = 10 tahun
P = Rp. 10.000.000,-
S = Rp. 1.000.000,-
Sisa umur proyek pada akhir tahun ke-t = (n – t + 1)
tahun ke-5 = (10-5+1)
=6
𝑛(𝑛+1)
Jumlah angka tahunan untuk umur aset (SOY) = 2
6(6+1)
= 2

= 21
(𝑛−𝑡+1)
Beban Depresiasi (Dt) = . (𝑃 − 𝑆)
𝑆𝑂𝑌
6
(D5) = 21 . (10.000.000 − 1.000.000)

= Rp 981,818
Nilai Buku pada Tahun ke-5 (NB5) = NB5-1 – D5
= 4,436,364 - 981,818
= Rp 3,454,545

Tabel 4.2 Perhitungan Depresiasi Molen


Ahkir Tahun ke-t Sisa Umur CV (n-t+1) SOY D NB tahun ke-t
0 0 0 Rp - Rp 10,000,000
1 10 55 Rp 1,636,364 Rp 8,363,636
2 9 45 Rp 1,472,727 Rp 6,890,909
3 8 36 Rp 1,309,091 Rp 5,581,818
4 7 28 Rp 1,145,455 Rp 4,436,364
5 6 21 Rp 981,818 Rp 3,454,545
6 5 15 Rp 818,182 Rp 2,636,364
7 4 10 Rp 654,545 Rp 1,981,818
8 3 6 Rp 490,909 Rp 1,490,909
9 2 3 Rp 327,273 Rp 1,163,636
10 1 1 Rp 163,636 Rp 1,000,000

Molen
Rp12,000,000
Rp10,000,000
NB tahunan (Rp)

Rp8,000,000
Rp6,000,000
Rp4,000,000
Rp2,000,000
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Periode Tahun

(Gambar 4.2 Grafik depresiasi molen)


4.2.3. Depresiasi Printer
Nilai depresiasi molen dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
n = 10 tahun
P = Rp. 5.000.000,-
S = Rp. 500.000,-
Sisa umur proyek pada akhir tahun ke-t = (n – t + 1)
tahun ke-5 = (10-5+1)
=6
𝑛(𝑛+1)
Jumlah angka tahunan untuk umur aset (SOY) = 2
6(6+1)
= 2

= 21
(𝑛−𝑡+1)
Beban Depresiasi (Dt) = . (𝑃 − 𝑆)
𝑆𝑂𝑌
6
(D5) = 21 . (5.000.000 − 500.000)

= Rp 490,909
Nilai Buku pada Tahun ke-5 (NB5) = NB5-1 – D5
= 2,218,182 - 490,909
= Rp 1,727,273

Tabel 4.3 Perhitungan Depresiasi Printer


Ahkir Tahun ke-t Sisa Umur CV (n-t+1) SOY D NB tahun ke-t
0 0 0 Rp - Rp 5,000,000
1 10 55 Rp 818,182 Rp 4,181,818
2 9 45 Rp 736,364 Rp 3,445,455
3 8 36 Rp 654,545 Rp 2,790,909
4 7 28 Rp 572,727 Rp 2,218,182
5 6 21 Rp 490,909 Rp 1,727,273
6 5 15 Rp 409,091 Rp 1,318,182
7 4 10 Rp 327,273 Rp 990,909
8 3 6 Rp 245,455 Rp 745,455
9 2 3 Rp 163,636 Rp 581,818
10 1 1 Rp 81,818 Rp 500,000
Printer
Rp6,000,000
Rp5,000,000

NB tahunan (Rp)
Rp4,000,000
Rp3,000,000
Rp2,000,000
Rp1,000,000
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Periode Tahun

(Gambar 4.3 Grafik depresiasi printer)

4.2.4. Depresiasi Komputer


Nilai depresiasi molen dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
n = 10 tahun
P = Rp. 5.000.000,-
S = Rp. 1.500.000,-
Sisa umur proyek pada akhir tahun ke-t = (n – t + 1)
tahun ke-5 = (10-5+1)
=6
𝑛(𝑛+1)
Jumlah angka tahunan untuk umur aset (SOY) = 2
6(6+1)
= 2

= 21
(𝑛−𝑡+1)
Beban Depresiasi (Dt) = . (𝑃 − 𝑆)
𝑆𝑂𝑌
6
(D5) = 21 . (5.000.000 − 1.500.000)

= Rp 381,818
Nilai Buku pada Tahun ke-5 (NB5) = NB5-1 – D5
= 2,836,364 - 381,818
= Rp 2,454,545
Tabel 4.4 Perhitungan Depresiasi Komputer

Ahkir Tahun ke-t Sisa Umur CV (n-t+1) SOY D NB tahun ke-t


0 0 Rp - Rp 5,000,000
1 10 55 Rp 636,364 Rp 4,363,636
2 9 45 Rp 572,727 Rp 3,790,909
3 8 36 Rp 509,091 Rp 3,281,818
4 7 28 Rp 445,455 Rp 2,836,364
5 6 21 Rp 381,818 Rp 2,454,545
6 5 15 Rp 318,182 Rp 2,136,364
7 4 10 Rp 254,545 Rp 1,881,818
8 3 6 Rp 190,909 Rp 1,690,909
9 2 3 Rp 127,273 Rp 1,563,636
10 1 1 Rp 63,636 Rp 1,500,000

Komputer
Rp6,000,000
Rp5,000,000
NB tahunan (Rp)

Rp4,000,000
Rp3,000,000
Rp2,000,000
Rp1,000,000
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Periode Tahun

(Gambar 4.4 Grafik depresiasi komputer)

4.2.5. Depresiasi Telephone


Nilai depresiasi molen dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
n = 10 tahun
P = Rp. 500.000,-
S = Rp. 100.000,-
Sisa umur proyek pada akhir tahun ke-t = (n – t + 1)
tahun ke-5 = (10-5+1)
=6
𝑛(𝑛+1)
Jumlah angka tahunan untuk umur aset (SOY) = 2
6(6+1)
= 2

= 21
(𝑛−𝑡+1)
Beban Depresiasi (Dt) = . (𝑃 − 𝑆)
𝑆𝑂𝑌
6
(D5) = 21 . (500.000 − 100.000)

= Rp 43,636
Nilai Buku pada Tahun ke-5 (NB5) = NB5-1 – D5
= 252,727 - 43,636
= Rp 209,091

Tabel 4.5 Perhitungan Depresiasi Telephone

Ahkir Tahun ke-t Sisa Umur CV (n-t+1) SOY D NB tahun ke-t


0 0 Rp - Rp 500,000
1 10 55 Rp 72,727 Rp 427,273
2 9 45 Rp 65,455 Rp 361,818
3 8 36 Rp 58,182 Rp 303,636
4 7 28 Rp 50,909 Rp 252,727
5 6 21 Rp 43,636 Rp 209,091
6 5 15 Rp 36,364 Rp 172,727
7 4 10 Rp 29,091 Rp 143,636
8 3 6 Rp 21,818 Rp 121,818
9 2 3 Rp 14,545 Rp 107,273
10 1 1 Rp 7,273 Rp 100,000

Telepon
Rp600,000
Rp500,000
NB tahunan (Rp)

Rp400,000
Rp300,000
Rp200,000
Rp100,000
Rp-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Periode Tahun

(Gambar 4.5 Grafik depresiasi telepon)

4.2.6. Depresiasi AC
Nilai depresiasi molen dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
n = 2 tahun
P = Rp. 2.500.000,-
S = Rp. 500.000,-
Sisa umur proyek pada akhir tahun ke-t = (n – t + 1)
tahun ke-2 = (2-2+1)
=1
𝑛(𝑛+1)
Jumlah angka tahunan untuk umur aset (SOY) = 2
1(1+1)
= 2

=1
(𝑛−𝑡+1)
Beban Depresiasi (Dt) = . (𝑃 − 𝑆)
𝑆𝑂𝑌
1
(D2) = 1 . (2.500.000 − 500.000)

= Rp 666,667
Nilai Buku pada Tahun ke-2 (NB2) = NB2-1 – D2
= 1,166,667 - 666,667
= Rp 500,000

Tabel 4.6 Perhitungan Depresiasi AC


Ahkir Tahun ke-t Sisa Umur CV (n-t+1) SOY D NB tahun ke-t
0 0 Rp - Rp 2,500,000
1 2 3 Rp 1,333,333 Rp 1,166,667
2 1 1 Rp 666,667 Rp 500,000

Air Conditioner
Rp3,000,000
Rp2,500,000
NB tahunan (Rp)

Rp2,000,000
Rp1,500,000
Rp1,000,000
Rp500,000
Rp-
0 1 2
Periode Tahun

(Gambar 4.5 Grafik depresiasi AC)


4.2.7. Rekap Depresiasi
No Item Depresiasi Harga Beli Umur Ekonomis Nilai Sisa
1 Kendaraan
1.1 Truck Engkel 300,000,000.00 10 150,000,000.00
2 Kelengkapan Kantor
2.1 AC 2,500,000.00 2 500,000.00
2.2 Telephone 500,000.00 10 100,000.00
2.3 Komputer 5,000,000.00 10 1,500,000.00
2.4 Printer 5,000,000.00 500,000.00
3 Produksi
3.1 Molen 10,000,000.00 10 1,000,000.00

Anda mungkin juga menyukai