Biodiesel
Biodiesel
Biodiesel
Biodiesel merupakan campuran metil ester dengan asam lemak rantai beberapa jam. Reaksi yang terjadi dapat dilihat pada gambar berikut :
Panjang yang dihasilkan dari sumber hayati seperti minyak nabati dan lemak
hewani atau dari minyak goreng bekas pakai. Minyak nabati merupakan
sumber bahan baku yang menjanjikan bagi proses produksi biodiesel karena
bersifat terbarukan, dapat diproduksi dalam skala besar dan ramah
lingkungan (Wenten dan Nasution 2010).
Pada umumnya biodiesel disintesis dari ester asam lemak dengan
rantai karbon antara C6 - C22. Minyak kelapa sawit dan minyak jarak pagar
yang kaya akan trigliserida merupakan sumber potensial untuk pembuatan Reaksi transesterifikasi minyak nabati dengan methanol untuk
biodiesel ini, dimana trigliseridanya memiliki viskositas dinamik yang sangat menghasilkan biodiesel berlangsung seperti gambar dibawah ini:
tinggi dibandingkan dengan solar. Rantai karbon biodiesel bersifat sederhana,
berbentuk lurus dengan dua buah atom oksigen pada tiap cabangnya (mono
alkil ester), sehingga lebih mudah didegradasi oleh bakteri dibandingkan
dengan rantai karbon petrodiesel, yang bersifat lebih kompleks, dengan
ikatan rangkap dan banyak cabang.
Biodiesel merupakan bahan bakar yang berwarna kekuningan yang
viskositasnya tidak jauh berbeda dengan minyak solar, oleh karena itu
campuran biodiesel dengan minyak solar dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bakar kendaraan berbahan bakar minyak solar tanpa merusak atau Reaksi transesterifikasi minyak nabati menghasilkan biodiesel juga
memodifikasi mesin. Selain itu tenaga dan unjuk kerja mesin diesel dengan telah dikembangkan dengan memanfaatkan enzim lipase sebagai katalisnya.
bahan bakar minyak solar juga tidak berubah. Biodiesel dapat dihasilkan Penggunaan enzim lipase ini sangat menarik untuk dikembangkan karena
melalui proses transesterifikasi ataupun esterifikasi minyak nabati dengan gliserol sebagai hasil samping produksi dapat dipisahkan dengan mudah serta
alkohol menggunakan katalis asam atau basa. Sodium metilat, NaOH atau pemurnian biodieselnya juga sangat mudah dilakukan. Namun demikian
KOH serta H2SO4 merupakan katalis yang umum digunakan. Esterifikasi dikarenakan biaya produksinya cukup tinggi maka perkembangannya kurang
dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak berkadar asam lemak bebas begitu cepat. Tetapi dengan menggunakan metode whole cell biocatalyst
tinggi (berangka asam ≥ 5 mg KOH/g). dengan dukungan partikel biomassa telah dapat dilakukan pembuatan
Pada tahap ini, asam lemak bebas akan dikonversikan menjadi metil biodiesel dengan harga yang jauh lebih murah (Fukuda et al. 2001).
ester. Setelah selesai tahap esterifikasi diikuti dengan tahap transesterfikasi.
Namun sebelum produk esterifikasi diumpankan ke tahap transesterifikasi, Karakteristik Biodiesel
air dan bagian terbesar katalis asam yang dikandungnya harus disingkirkan Biodiesel tidak mengandung nitrogen atau senyawa aromatik dan
terlebih dahulu. Untuk mendorong agar reaksi bisa berlangsung ke konversi hanya mengandung kurang dari 155 ppm (part per million) sulfur. Biodiesel
yang sempurna, alkohol yang digunakan harus ditambahkan dalam jumlah mengandung 11% oksigen dalam persen berat yang keberadannya
yang sangat berlebih dan air produk ikutan reaksi harus disingkirkan dari fasa mengakibatkan berkurangnya kandungan energy namun menurunkan kadar
reaksi, yaitu fasa minyak. Melalui kombinasi-kombinasi yang tepat dari emisi gas buang yang berupa karbon monoksida (CO), Hidrokarbon (HC),
kondisi-kondisi reaksi dan metode penyingkiran air, konversi sempurna partikulat dan jelaga. Kandungan energy biodiesel 10% lebih rendah bila
dibandingkan dengan solar.sedangkan efisiensi bahan bakr biodiesel lebih
kurang dapat dikatakan sama dengan solar,yang berarti daya dan torsi yang
dihasilkan proporsional dengan kandungan nilai kalor pembakarannya. DAPUS
Kandungan asam lemak dalam minyak nabati yang merupakan bahan baku Akbar R. 2010. Karakteristik Biodiesel Dari Minyak Jelantah Dengan
dari biodiesel menyebabkan bahan bakar biodiesel sedikit kurang stabil Menggunakan Metil Asetat Sebagai Pensuplai Gugus Metil. Surabaya
dibandingkan dengan solar, kestabilan yang tidak stabil dapat meningkatkan (ID): Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
kandungan asam lemak bebas,menaikkan viskositas,terbentuknya gums ,dan Fukuda H, Kondo A, Noda H. 2001. Biodiesel fuel production by
terbentuknya sedimen yang dapat menyumbat saringan bahan bakar (Akbar transesterification of oils. J. Biosci Bioeng. 1(1): 405-416.
2010) Pinto AC, Guarieiro LLN, Rezende MJC, Ribeiro NM, Torres EA, Lopes
Biodiesel memiliki sifat melarutkan (solvency). Hal ini menyebabkan WA, Pereira PA, Andrade JB. 2005. Biodiesel: An Overview. J. Braz.
suatu permasalahan, dimana apabila digunakan pada mesin diesel yang Chem. Soc. 16 (6): 1313-1330.
sebelumnya telah lama menggunakan solar dan di dalam tankinya telah
terbentuk kerak dan sedimen, maka biodiesel akan melarutkan kerak dan Utami A. 2014. Pengaruh waktu pada proses transesterifikasi pembuatan
sedimen tersebut,sehingga dapat menyumbat saringan dan saluran bahan biodiesel dari minyak sawit. Palembang (ID): Politeknik Negeri
bakar. Oleh karena itu apabila kandungan sedimen dan kerak didalam tangki Sriwijaya.
bahan bakar cukup tinggi sebaiknya diganti sebelum digunakan biodiesel. Wenten IG, Nasution MH. 2010. Proses Produksi Biodiesel dengan
Beberapa material seperti kuningan, tembaga, timah, dan seng dapat Menggunakan Membran Reaktor. Semarang (ID): Universitas
mengoksidasi biodiesel dan menghasilkan sedimen,untuk mencegah hal ini
maka sebaiknya biodiesel terbuat dari bahan stainless steel atau aluminium
(Akbar 2010).