PENDAHULUAN
A. Latar belakang
atau upaya yang sangat penting serta mendasar dalam memberikan layanan keperawatan
kepada klien. Seorang perawat komunitas yang profesional harus senatiasa berupaya
memberikan pelayanan keperawatan dengan mutu yang terbaik kepada semua klien tanpa
perangkat yang sangat berguna bagi mereka yang mengelolah atau merencanakan layanan
keperawatan.
setiap pemberi pelayanan kesehatan yang secara langsung melayani kien. Layanan
memenuhi harapan kien sehingga klien selalu puas terhadap pelayanan yang diberikan
layanan keperawatan atau apa yang dihasilkan dan di akibatkan oleh layanan keperwatan.
layanan keperwatan yang baik karena segala kebutuhan dan penyakit klien tersebut
sangat diperhatikan dan kemudian dilayani dengan layanan keperwatan dengan mutu
yang terbaik.
1
B. Rumusan Masalah
keperawatan komunitas?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat (Imbalo S.Pohan .2006). Mutu tidak lepas
dari kata kualitas atau mutu itu sendiri. Kualitas mengandung banyak definisi dan makna
di antaranya seperti:
yang memuaskan pelanggan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata pelanggan, serta
diberikan sesuai standart dan etika profesi. Layanan kesehatan yang bermutu sering
dipersepsikan sebagai suatu layanan kesehatan yang di butuhkan, dalam hal ini akan di
tentukan oleh profesi layanan keshatan dan sekaligus di inginkan oleh klien (individu)
ataupun masyarakat serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Layanan kesehatan
sebagaimana juga mutu barang dan jasa bersifat multidimensi. Dimensi mutu layanan
bahwa layanan kesehatan harus dapat dicapai oleh masyarakat, tidak terhalang oleh
keadaan geografis, sosial, ekonomi dan bahasa
3
3. Dimensi efektivitas layanan kesehatan mempunyai arti bahwa perawat harus mampu
mengobati atau mengurangi keluhan yang ada mencegah terjadinya penyakit, serta
4. Dimensi efisiensi layanan kesehatan yang efisiensi dapat melayani lebih banyak klien
atau masyarakat.
5. Dimensi kesinambungan layanan kesehatan mempunyai arti bahwa klien harus dapt
6. Dimensi keamanan, layanan kesehatan itu harus aman dari resiko cidera, infeksi, efek
samping, atau bahaya lain yang muncul baik bagi klien, pemberi layanan, maupaun
masyarakat sekitarnya.
informasi yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan
9. Dimensi ketepatan waktu agar berhasil layanan kesehatan harus dilaksanakan dalam
waktu dan cara yang tepat, oleh pemberi pelayanan yang tepat, menggunakan
peralatan yang tepat, serta dengan biaya yang efisien (tepat).
10. Dimensi hubungan antar manusia yang baik akan menimbulkan kepercayaan atau
Keperawatan Komunitas
4
bermutu, artinya layanan kesehatan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan klien
kesehatan semakin efisien karena semua orang yang bekerja dalam organisasi itu
akan selalu bekerja lebih baik dalam suatu sistem yang terus menerus diperbaiki.
layanan kesehatan menjadi terhormat,terkenal dan selalu dicari oleh siapa yang
membutuhkan layanan kesehatan yang bermutu serta menjadi tempat kerja idaman
semakin cermat dan selalu menggunakan nalar. Bekerja dengan lebih cermat bukan
berarti harus bekerja keras, sebaliknya bekerja dengan memperhatikan mutu artinya
bekerja lebih arif dangan sistem yang baik sehingga hasilnya akan lebih baik, tetapi
Mutu layanan kesehatan yang di terima oleh klien sebagai konsumen akan di
tentukan oleh mutu layanan kesehatan yang di berikan oleh berbagai profesi layanan
kesehatan yang terdapat di dalam organisasi layanan kesehatan tersebut. Mutu layanan
kesehatan juga di tentukan pula oleh mutu manajemen organisasi layanan itu, dengan
demikian akan terdapat hubungan timbal balik antara profesi layanan kesehatan dengan
klien. Tingkat mutu layanan kesehatan akan ditentukan akan bedasarkan tingkat
keseimbangan yang terjadi antara ketiga unsur tersebut.
5
C. Perubahan Paradigma Pelayanan Keperawatan Komunitas
secara sistematik untuk menghasilkan luaran kesehatan yang efektif dan efisien. Manajen
mutu barang, jasa, manusia, dan lingkungan organisasi. Manajemen mutu terpadu hanya
dapat dicapai dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut (Tjiptono, 1997):
1. Berfokus pada pelanggan, yang menentukan mutu barang dan jasa adalah pelanggan
2. Obsesi terhadap mutu, penentu akhir mutu adalah pelanggan internal dan eksternal.
dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang di rancang tersebut.
6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan, setiap barang dan jasa dihasilkan melalui
proses - proses didalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu sistem yang
ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar mutu yang dihasilkan lebih meningkat.
prinsip belajar yang merupakan proses tiada akhir dan tidak mengenal batas usia.
6
D. Standar Mutu Layanan Kesehatan
Standar layanan kesehatan adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan
yaitu akan menyangkut masukan (input), proses dan keluaran (output) sistem layanan
kesehatan.
Input (masukan) terdiri atas mutu petugas, bahan, alat, dan sebagainya, biasanya
dikaitkan dengan penggunaan dan penguasaan ilmu dan teknologi. Proses mencakup
mutu kerja dan mutu pelayanan, biasanya memakai standar etika kepuasan rata-rata
pelayanan kesehatan.
bertujuan untuk mempertahankan hasil dan mencegah mutu pelayanan institusi kesehatan
komunitas hampir selalu terjadi variasi. Seorang perawat komunitas, pada setiap kasus
yang ditemukan dilapangan akan menerapkan cara yang berbeda untuk memecahkannya,
demikian juga di puskesmas ia akan menunjukan karakteristik layanan yang khas pada
setiap individu. Seorang perawat puskesmas selalu berupaya menghasilkan kinerja yang
sempurna, tetapi layanan keperawatan persis sama tidak mungkin diberikan pada setiap
layanan keperawatan.
Perbedaan atau variasi merupakan hal yang wajar dan selalu akan terjadi pada
setiap proses layanan keperawatan. Meskipun demikian, melalui teknik pendekatan mutu
mengendalikan variasi yang terjadi dalam sistem layanan keperawatan. Tujuannya adalah
agar variasi tersebut selalu berada dalam batas-batas kendali. Banyak sumber variasi
layanan medis yang tidak mungkin distandardisasikan sama sekali. Rencana perwatan
dan askep lain dari layanan kesehatan harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap
7
Standar layanan kesehatan dapat membantu mengurangi variasi variasi tesebut
dengan cara menetapkan input, proses dan autcome pada sistem layanan kesehatan.
input akan memastikan bahwa perawat komunitas akan menggunakan peralatan yang di
gunakan peralatan yang diperlukan dan sesuai untuk melakukan prosedur rawat luka.
Standar proses seperti protokol atau petunjuk pelaksanan, membantu melaksanan bahwa
perawat komunitas akan menggunakan teknik dan teknologi terbaru. Standar autcome
menjelaskan tentang apa yang di harapkan organisasi layanan keperawatan dari hasil
prosedur perawatan kaki pada klien Diabebetes melitus yang telah dilakukan sesuai
proses.
1. Pilih salah satu fungsi atau sistem yang memerlukan standar layanan kesehatan, jika
organisasi itu perlu mengenali sistem atau subsistem yang membutuhkan standar
layanan kesehatan.pilihlah satu atau dua sistem yang merupakan prioritas tinggi.
2. Bentuk tim atau kelompok pakar, keputusan penting tentang fungsi atau sistem yang
memerlukan standar layanan kesehatan biasanya dilakukan oleh para kepala satuan
kerja dan kepala bagian.Kemudian organisai akan menugasakan suatu kelompok kerja
multidisiplin atau kelompok pakar yang banyak mengetahui tentang fungsi atau
3. Tentukan input, proses dan autcome, kelompok pakar harus dapat menentukan unsur-
unsur input,proses dan autcome dari setiap komponen fungsi atau sistem.input
diperlukan agar dapat melakukan proses yang diperlukan sedangkan proses perlu
4. Tentukan karakteristik mutu, merupakan sifat atau atribut untuk membedakan input,
proses dan autcome yang penting dalam menentukan mutu layanan kesehatan yang
akan diterapkan oleh kelompok atau organisasi layanan kesehatan.
8
5. Tentukan atau sesuaikan standar layanan kesehatan, hal–hal yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan langkah ini adalah pemilihan pola atau bentuk penulisan
6. Nilai ketepatan standar layanan kesehatan, penilaian dalam langkah ini meliputi
atau keandalan standar layanan kesehatan dan penilaian kejelasan standar kesehatan.
Tiga pengertian dasar yang di pakai untuk memahami konsep tentang jaminan
ditetapkan.
idenifikasi masalah mutu mencari dan menerapkan solusi serta menilai hasilnya
dalam bentuk peningkatan mutu dan penurunan biaya produksi. Beberapa istilah
tentang program jaminan mutu yang sudah di perkenalkan oleh banyak pakar adalah
sebagai berikut :
9
d. Peningkatan mutu berkesinambungan
Jika sebuah organisasi kesehatan ingin menerapkan manejemen mutu, maka harus
dirumuskan tujuannya terlebih dahulu. Tujuan tersebut adalah tujuan antara dan
tujuan akhir. Tujuan antara adalah tujuan pengembangan mutu, pimpinan mutu staf
dijadikan dasar untuk menerapkan tujuan peningkatan mutu yang ingin dicapai.
Sedangkan tujtuan akhir ditetapkan untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan adalah
meningkatnya mutu produksi dan jasa pelayanan kesehatan. Tujuan ini terkait dengan
Operasional jaminan mutu layanan kesehatan adalah upaya yang sistematis dan
peningkatan mutu yang diperlukan agar mutu layanan kesehatan senatiasa sesuai
dengan standar layanan kesehatan yang disepakati. Pendekatan jaminan mutu layanan
a. Sadar mutu
b. Menyusun standar
c. Mengukur apa yang terjadi
Sasaran yang ingin di capai dalam upaya peningkatan mutu adalah sebagai berikut :
10
F. Evaluasi Dan Penilaian Mutu Pelayanan Keperawatan Komunitas
atau imput layanan kesehatan dengan asumsi bahwa layanan kesehatan harus dimiliki
sumber daya tertentu agar dapat menghasilkan suatu layanan yang bermutu seperti
berikut :
yang bermutu.
b. Perizinan
Merupakan salah satu mekanisme untuk menjamin mutu layanan kesehatan. Surat
izin kerja (SIK) dan surat izin praktek (SIP) yang diberikan kepada perawat
merupakan suatu pengakuan bahwa seorang perawat telah memenuhi syarat untuk
sama mutunya
d. Sertifikasi
11
e. Akreditasi
Merupakan pengakuan bahwa suatu intitusi layanan kesehatan seperti rumah sakit
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang memuaskan pelanggan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata pelanggan, serta
diberikan sesuai standart dan etika profesi. Layanan kesehatan yang bermutu sering
dipersepsikan sebagai suatu layanan kesehatan yang di butuhkan, dalam hal ini akan di
tentukan oleh profesi layanan keshatan dan sekaligus di inginkan oleh klien (individu)
ataupun masyarakat serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Layanan kesehatan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14