Anda di halaman 1dari 2

DILA SAFITRI/16019401

TUGAS PKMIPA AKTUARIA


K-01(FMIPA)

Menurut kbbi, risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,


membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Menurut Griffin, risiko adalah
ketidakpastian tentang peristiwa masa depan atas hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan.
Menurut COSO ERM 2004, risiko adalah kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa yang dapat
memengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa risiko adalah
kemungkinan yang terjadi akibat suatu tindakan yang bersifat tidak pasti dan memengaruhi
pencapaian tujuan suatu organisasi.

Topik yang akan saya angkat dalam narasi ini adalah tentang asuransi jiwa khususnya
kesehatan. Dewasa ini, sedang marak perusahaan asuransi kesehatan yang ada di Indonesia.
Faktor utama masyarakat yang akhirnya memilih untuk mendaftarkan diri adalah kecemasan
mereka akan kemungkinan yang akan terjadi ke depannya yang tentunya akan memakan uang
yang tidak sedikit. Maka, mereka pun memilih untuk meminimalisasi risiko yang ada. Namun,
dalam asuransi kesehatan, perhitungan yang didapat tidak diperoleh dengan sembarangan cara,
melainkan adanya peran aktuaris dalam menentukan perhitungan tersebut.

Maraknya profesi aktuaris didasarkan oleh berkembangnya teori peluang. Peluang


semata-mata adalah suatu cara untuk menyatakan kesempatan terjadinya suatu peristiwa.
Secara kualitatif peluang dapat dinyatakan dalam bentuk kata sifat untuk menunjukkan
kemungkinan terjadinya suatu keadaan seperti “baik”, “lemah”, “kuat”, “miskin”, “sedikit” dan
lain sebagainya. Secara kuantitatif, peluang dinyatakan sebagai nilai-nilai numeris baik dalam
bentuk pecahan maupun desimal antara 0 dan 1. Peluang sama dengan 0 berarti sebuah
peristiwa tidak bisa terjadi sedangkan peluang sama dengan 1 berarti peristiwa tersebut pasti
terjadi.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar perkiraan terjadinya hujan dalam
bentuk peluang baik secara kualitatif seperti “kemungkinannya kecil akan terjadi hujan esok
hari”, atau dalam bentuk kuantitatif seperti “kemungkinan hujan esok hari sekitar 30%”. Jelas
di sini bahwa berbicara mengenai peluang kita dihadapkan dalam suatu kondisi yang tidak
pasti, akan tetapi kita hanya diberikan suatu petunjuk atau gambaran seberapa besar keyakinan
kita bahwa suatu peristiwa bisa terjadi. Semakin besar nilai peluang yang dihasilkan dari suatu
perhitungan maka semakin besar keyakinan kita bahwa peristiwa itu akan terjadi. Dewasa ini,
perkiraan tentang akan terjadinya suatu gejala alam bukanlah sesuatu pekerjaan sederhana akan
tetapi telah melalui suatu proses perhitungan yang sangat kompleks. Gejala sebuah peristiwa
tidak hanya dikaji dari satu sisi saja, misalnya pengaruh waktu, akan tetapi juga melibatkan
banyak variabel yang terkait dengan peristiwa tersebut. Olehkarena itu peluang yang
didasarkan pada latar belakang ilmiah bisa memberikan tingkat keyakinan yang lebih tinggi
bagi orang yang memerlukannya. Begitu pula perhitungan yang akan dlilakukan dalam
asuransi kesehatan.
DILA SAFITRI/16019401
Untuk menjadi aktuaris anggota Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), seorang calon
aktuaris harus melakukan uji kompetensi. Uji kompetensi dapat dilakukan dengan mengikuti
Ujian profesi aktuaris atau melalui penyetaraan mata kuliah. Ujian profesi aktuaris terdiri dari
dua tingkatan, yaitu level ASAI (Associate of Actuaries of Indonesia) dan level FSAI
(Fellowship of Actuaries of Indonesia).

Asuransi yang saat ini dijadikan metode untuk mengalihkan risiko, ternyata sudah
dipakai oleh para saudagar dan pedagang Cina maupun Babylonia (Irak) sejak jaman sebelum
masehi. Dahulu para pedagang yang menghuni di sekitaran lembah sungai Euphrat dan Tigris
memanfaatkan kapal sebagai metode pengiriman barang.
Sejak saat itu para masyarakat Babylonia sudah canggih dalam menerapkan jaminan
dalam berdagang/usaha. Sehingga pada saat itu sudah menjadi hal umum untuk para saudagar
atau kreditur memberikan pinjaman sejumlah uang dengan jaminan kapal dan sejumlah uang.

Pemilik kapal (peminjam uang) akan dibebaskan dari utang ketika mengetahui bahwa
kapalnya tersebut selamat dalam melakukan ekspedisi. Dengan kata lain kapal yang dijaminkan
tersebut dibebaskan dapat dicabut statusnya sebagai jaminan. Selanjutnya, sejumlah uang yang
dibayarkan tersebut ternyata berfungsi sebagai premi yang wajib dibayarkan atas sejumlah
uang atau modal yang diterima.

Anda mungkin juga menyukai