Capital Market
Capital Market
12 Desember 2014
Pramita Agustin
Mahasiwa Program Studi S1 Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas
Airlangga
Email : pramita.agustin@gmail.com
Imron Mawardi
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email : ronmawardi@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to know the muslim investor behavior in a stock transaction in
capital market. This research used the qualitative approach, using the case study method by
basing on the theory of behavioral finance.Data collection using a purposive sampling
technique to determine informants amounted to five muslim investors who at least has a two-
year stock transaction to be interviewed in depth, observed and evaluated the data by
performing a triangulation.
The results of this research have findings that muslim investor behavior in a stock
transaction is divided into two point of view that is, investors who consider religion in their
investment decisions and the invetor did not consider religion in their investment decisions.
Investors who consider religion in their investment decisions preferring stock composition of
the incoming Sharia index list and nature of investments tend to be long term. Investors who
do not consider religion in choosing his investment decision stock blends well in the Shariah-
compliant index or not. The nature of investment investors who did not consider the short
term nature of the religion.
Keywords :Muslim Investors Behavior, Rational Behavior, Psychological factors, Religiuos
Behaior, Stock Trading Decisions.
I. PENDAHULUAN
Investasi adalah pengorbanan nilai tidaknya suatu investasi di masa depan,
tertentu yang berlaku saat ini untuk yaitu ketentuan dan kehendak Allah SWT
mendapatkan nilai di masa depan yang (Ryandono, 2009:68). Islam memandang
belum dapat dipastikan besarnya semua perbuatan manusia dalam
(Alexander dan Sharpe, 1997:1). Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai investasi
ekonomi konvensional, motif seseorang yang akan mendapatkan hasil (return).
melakukan investasi berbeda-beda, Hasil investasi yang didapat dalam Islam
diantaranya untuk menabung untuk besarnya sesuai dengan besarnya
mendapat pengembalian yang lebih sumberdaya yang dikorbankan. Islam juga
besar, merencanakan pensiun, spekulasi, mengajarkan semua perbuatan yang
dan lain-lain. Investasi syariah tidak hanya bersifat vertikal (hubungan manusia
meliputi persoalan duniawi seperti yang dengan Allah) maupun horisontal
disebutkan oleh ekonom sekuler, namun (dengan sesama manusia) merupakan
ada unsur lain yang menentukan berhasil investasi yang akan dinikmati di dunia dan
874
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
habbatin wa‘L-lāhu yuḍā‘ifu liman yasyā pasar modal syariah di Indonesia dimulai
ditentukan oleh nilai investasi dan jumlah dibuka justru muncul badai besar, yaitu
investor. Untuk melaksanakan kegiatan semacam ada invisible hands yang
investasi tersebut, seorang investor perlu mendorong investor untuk menjual saham
pengambilan keputusan investasi untuk dengan segera, maka terjadilah panic
membeli, mejual atau mempertahankan selling dan harga saham mulai bejatuhan.
kepemilikan saham. Investor yang rasional Karena harga underlying stock jatuh maka
dalam teori pengambilan keputusan harga derivative securities pun mengalami
bermakna bahwa dalam pengambilan kehancuran dalam waktu dua hari indeks
keputusan, tindakan yang dipilih adalah induatrial jatuh 87 poin di hari pertama
tindakan yang menghasilkan utulitas dan kemudian berlanjut dengan 34 poin
tertinggi yang diharapkan di hari berikutnya.
(Puspitaningtyas,2012). Selain itu investor Hal yang lebih tidak masuk akal
yang berpikir rasional akan melakukan terjadi pada peristiwa kedua yaitu harga
analisis dalam pengambilan keputusan saham di NYSE dalam saat yang
dengan mempelajari laporan keuangan bersamaan mengalami penurunan yang
perusahaan serta mengevaluasi kinerja sangat tajam. Beberapa bursa di dunia
bisnis perusahaan tersebut. juga mengalami hal yang serupa akibat
Kasus yang terjadi pada tahun adanya penularan tersebut. Terjadi
1986 di pasar modal Amerika Serikat yaitu, kepanikan luar biasa dikalangan investor
jatuhnya harga saham terjadi karena sehingga pasar menjadi tidak terkendali.
histeria investor yang berlebihan, yang Tidak seorangpun yang dapat
tidak dapat dijelaskan dengan logika. menejelaskan secara rasional latar
Contohnya kasus market crash, yang belakang kedua peristiwa tersebut.
memperlihatkan semakin jelas betapa Segera setelah kejadian pertama Shiller
emosi dapat mengalahkan rasio para mengirimkan kuisoner kepada 300 investor
pelaku pasar pada saat itu. Dua peristiwa secara acak di Amerika Serikat. dari 113
besar yang terjadi yaitu, crash pada pasar balasan yang diterima, hanya 3
modal Amerika Serikat pada 11 responden yang mengacu pada
September 1986 (Black Thursday) dan 19 economic and financial news and rumors,
Oktober 1987 (Black Monday). Peristiwa sedangkan selebihnya mengatakan
pertama dipicu oleh pembicaraan bahwa mereka menjual sahamnya karena
berbagai kalangan mengenai inflasi yang orang lain juga menjual dan pasar
mengakibatkan harga future contracts mengalami kajatuhan. Shiller menemukan
atas obligasi pemerintah mengalami hal serupa berkenaan dengan crash yang
penurunan, meskipun tidak serius bila terjadi pada tahun 1987, dari banyak
dibandingkan dengan penurunan rata- kuisoner yang disebar lebih dari dua per
rata selama sepekan terakhir. Namun tiga memberikan jawaban yang tidak ada
ketika New York Stock Exchange (NYSE) kaitannya dengan ekonomi, keuangan,
876
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
877
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
dapat pula dilakukan tidak sesuai dengan perusahaan yang berbentuk Perseroan
prinsip-prinsip syariah. Terbatas (PT) atau yang biasa disebut
Pasar modal sebagai lembaga Emiten. Pemilik saham juga merupakan
intermediasi antara berbagai pelaku pemilik sebagian dari perusahaan sesuai
pasar memiliki beberapa peranan penting dengan porsi saham yang dimiliki
dalam kegiatan perekonomian suatu (Sunariyah, 2000:115). Para pemegang
negara. Aziz (2010:68) dalam saham (stock holder) merupakan pemilik
pandangannya menyatakan bahwa perusahaan yang dapat menikmati
peran fundamental pasar modal adalah: keuntungan perusahaan sebesar dengan
1. Memberikan fasilitas secara langsung modal yang disetorkan. Selain para
kepada pemilik modal untuk pemegang saham mendapatkan
berpartisipasi meraih keuntungan keuntungan dari deviden, selisih nilai beli
2. Memberikan fasilitas kepada saham dengan nilai jual saham (capital
pengusaha untuk mendapatkan gain) juga merupakan keuntungan yang
tambahan modal guna menstabilkan bisa diperoleh oleh pemegang saham.
likuiditas perusahaannya dengan Disamping memperoleh manfaat finansial
menjual kepemilikan saham atau para pemegang saham juga memiliki
obligasi perusahaan keuntungan lain yaitu hak suara dalam
3. Memfasilitasi berbagai upaya aktivitas perusahaan. Pada umumnya
perusahaan untuk meningkatkan saham yang diterbitkan oleh sebuah
kemampuan keuangan perusahaan perusahaan (emiten) yang melakukan
dalam ekspansi usaha penawaran umum (Initial Public Offering)
4. Mempermudah perusahaandalam ada dua macam, yaitu saham biasa
membagi pengelolaan keuangan (common stock) dan saham istimewa
internal perusahaan dengan kegiatan (preferred stock).
keuangan eksternal perusahaan Saham syariah adalah saham
B. Saham yang memenuhi kriteria pemilihan saham
Istilah saham berasal dari bahasa syariah berdasarkan Peraturan Bapepam
arab sahmun yang artinya “andil” atau & LK No. II.K.1 tentang Kriteria dan
“peran serta dalam berserikat”. Penerbitan Daftar Efek syariah, pasal 1.b.7.
Sedangkan menurut istilah saham adalah Persyaratan emiten yang sahamnya
satuan nilai atau pembukuan dalam termasuk saham syariah:
berbagai instrument keuangan yang 1. Tidak melakukan kegiatan usaha
mengacu pada bagian kepemilikan seperti judi, jasa keuangan berbasis
sebuah perusahaan. Menurut Undang- bunga, asuransi konvensional, dan
Undang Perseroan yang berlaku di sebagainya.
Indonesia saham adalah surat berharga 2. Memenuhi rasio-rasio keuangan
yang dikeluarkan oleh sebuah sebagai berikut:
878
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
879
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
melakukan amal shaleh sejak dini sebagai kekhawatiran atau resiko, dan gharar
transaksi keuangan termasuk juga dalam pasti (uncertainty). Jual beli gharar
880
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
881
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
882
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
883
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
884
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
885
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
886
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
887
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
888
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
889
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
890
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
891
JESTT Vol. 1 No. 12 Desember 2014
892