Anda di halaman 1dari 11

32 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 8 Tahun 2016

ANALISIS MISKONSEPSI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DALAM


BUKU BIOLOGI SMA KELAS X DI KABUPATEN SLEMAN
MISCONCEPTIONS ANALYSIS OF ARCHAEBACTERIA AND EUBACTERIA IN BIOLOGY
TEXTBOOKS ON SENIOR HIGH SCHOOL

Oleh: ambar dwijayanti1, siti umniyatie2, anna rakhmawati3, pendidikan biologi FMIPA UNY,
email: dwijayantiambar@gmail.com
1
mahasiswa pendidikan biologi
2
dosen pendidikan biologi

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi, macam kategori miskonsepsi,
dan persentase masing-masing kategori miskonsepsi pada materi Achaebacteria dan Eubacteria dalam
buku biologi SMA kelas X berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman. Jenis penelitian ini adalah
penelitian analisis isi. Sampel penelitian berupa tiga buku teks biologi melalui random sampling dari
populasi. Objek penelitian ini adalah konsep-konsep materi Archaebacteria dan Eubacteria. Analisis
miskonsepsi berdasarkan 5 kategori menurut Hershey dan dilakukan oleh tiga panelis. Uji kehandalan
data menggunakan analisis uji kanonik kemudian dilanjutkan analisis statistika deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ditemukan miskonsepsi di setiap buku pada konsep teks. Dalam buku A dan C
ditemukan lima kategori miskonsepsi: undergeneralizations, obsolete concepts and term,
oversimplifications, overgeneralizations, dan misidentifications, dalam buku B ditemukan tiga kategori
miskonsepsi: undergeneralizations, overgeneralization, dan misidentifications. Persentase setiap kategori
miskonsepsi yaitu: undergeneralizations (17,1 %), misidentifications (2,32 %), obsolete concepts and
term (1,44 %), overgeneralizations (0,91 %), dan oversimplifications (0,79 %).

Kata kunci: analisis isi, Archaebacteria dan Eubacteria, miskonsepsi

Abstract
This study aims to know if there were misconceptions or not, the categories of misconceptions, and the
percentage of each misconceptions category about Achaebacteria and Eubacteria in biology textbook of high
school class X based on 2013 Curriculum in Sleman. This research was an analysis content. The sample of this
research were three biology textbooks which taken by random sampling. The object of this research were the
concepts of Archaebacteria and Eubacteria. Analysis of misconceptions based on five categories according to
Hershey by three panelists. Reliability data was tested by canonical analysis test and descriptive statistical
analysis. The results showed that misconceptions that was found on the text concept in every book. In book A and
C were found five misconception categories: undergeneralizations, obsolete concepts and terms,
oversimplifications, overgeneralizations, and misidentifications, in book B there were three misconceptions
categories: undergeneralizations, overgeneralization, and misidentifications. The percentage of each category
was: undergeneralizations (17,1%), misidentifications (2,32%), obsolete concepts and terms (1,44%),
overgeneralizations (0,91%), and oversimplifications (0,79%).

Keywords: Archaebacteria and Eubacteria, content analysis, misconceptions

PENDAHULUAN 2). Salah satu sumber belajar yang sangat


Sumber belajar merupakan segala hal, baik mendukung adalah sumber belajar cetak berupa
berupa benda maupun gejalanya yang dapat buku teks yang sering digunakan oleh guru dan
digunakan untuk mendapatkan pengalaman guna siswa untuk membantu kelancaran proses belajar
memecahkan suatu permasalahan (Suhardi, 2012: mengajar, hal ini sesuai pendapat Yusuf Hilmi
Analisis Miskonsepsi Archaebacteria .... (Ambar Dwijayanti) 33
Adisendjaja (2007: 2) yang menyatakan bahwa berpotensi menjadikan peserta didik salah dalam
buku teks sangat penting untuk menunjang memahami konsep atau miskonsepsi.
keberhasilan proses pembelajaran dan hingga saat Miskonsepsi adalah suatu konsep yang
ini buku teks merupakan sumber informasi utama tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau
di sekolah. perngertian dari ahli di bidang tertentu (Paul
Menurut S. Nasution (1992: 119-120), buku Suparno, 1998: 95). Menurut Hershey (2005: 1-
teks adalah buku hasil karya seorang pengarang 3), miskonsepsi pada buku teks dikelompokkan
atau tim pengarang yang disusun berdasarkan menjadi 5 kategori antara lain
kurikulum atau tafsiran tentang kurikulum yang undergeneralizations, obsolete concepts and
berlaku, sehingga materi yang terkandung dalam term, oversimplifications, overgeneralizations,
buku teks harus sesuai dengan kurikulum. Buku dan misidentifications.
teks yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013 Penelitian Tyas Utami (2013) tentang
harus mengacu Kompetensi Inti (KI) dan miskonsepsi pada buku teks biologi SMA kelas
Kompetensi dasar (KD). Buku teks yang XI di kotamadya Yogyakarta pada materi sistem
digunakan di sekolah-sekolah sangat bervariasi, pernapasan manusia dan hewan ditemukan
dapat berasal dari terbitan Departemen miskonsepsi teks dan gambar secara yaitu:
Pendidikan Nasional (Depdiknas) maupun oversimplifications (20,62% dan 29,58%),
swasta. Penulis buku teks satu sama lain tentu overgeneralizations (7,35 dan 5,89%), obsolete
berbeda, sehingga guru harus selektif dan cermat concepts and terms (0,27% dan 1,67%),
dalam memilih buku teks yang akan digunakan undergeneralizations (1,99% dan 3,33%) dan
sebagai bahan ajar. misidentifications (10,66% dan 27,33%).
Dedi Supriadi (2001: 9), menyatakan perlu Penelitian Vertika Rumtyastuti (2015: 89) pada
adanya seleksi dalam pemakaian buku karena materi sistem peredaran darah manusia dalam
pemakaian buku tanpa seleksi memadai dapat buku teks biologi SMA kelas XI di Kabupaten
merugikan peserta didik. Pemilihan harus Purbalingga juga ditemukan miskonsepsi pada
didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai materi tersebut. Analisis miskonsepsi pada materi
supaya tidak merugikan berbagai pihak terutama Archaebacteria dan Eubacteria juga penting
peserta didik. Peserta didik dalam proses dilakukan.
pembelajaran akan mendapatkan penjelasan dari Archaebacteria dan Eubacteria merupakan
guru mengenai suatu konsep. Penjelasan juga objek biologi yang bersifat mikroskopis, sulit
dapat diperoleh dengan membaca buku teks yang diobservasi tanpa menggunakan alat bantu berupa
sudah direkomendasikan oleh guru sebelumnya. mikroskop dan media tumbuh. Kondisi tersebut
Menurut Dedi Supriadi (2001: 189), hasil membutuhkan bahan ajar berupa buku teks untuk
penilaian buku pelajaran ditemukan banyak buku mempermudah guru dalam menyampaikan materi
tidak memenuhi syarat dari segi isi, bahasa, dan tersebut. Materi Archaebacteria dan Eubacteria
grafika. Kesalahan-kesalahan tersebut sangat merupakan materi yang kompleks sehingga
berpotensi menyebabkan ketidakpahaman
34 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 8 Tahun 2016
terhadap konsep yang dipelajari bahkan hingga b. Obsolete concepts and terms adalah konsep
menyebabkan miskonsepsi. dan istilah yang sudah tidak sesuai dengan
Analisis miskonsepsi penting dilakukan penelitian terbaru (sudah usang).
untuk memberikan informasi miskonsepsi apa c. Oversimplifications adalah penyederhanaan
saja yang ditemukan di buku biologi SMA kelas konsep secara berlebihan, sehingga konsep
X pada materi Archaebacteria dan Eubacteria yang dinyatakan oleh buku teks/penulis kurang
yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013 agar lengkap dan menyimpang dari penulis ahlinya.
adanya miskonsepsi yang ditemukan dapat segera d. Overgeneralizations adalah penggeneralisasian
dibenahi untuk menghindarkan miskonsepsi konsep yang terlalu luas, sehingga konsep
berkelanjutan. Tekkaya (Dikmenli, dkk, 2009: yang dinyatakan terlalu umum.
430), menyatakan bahwa jika miskonsepsi tidak e. Misidentifications adalah kesalahan dalam
terdeteksi lebih awal, maka miskonsepsi dapat mengidentifikasi suatu konsep sehingga
terus berlanjut dan menjadi hambatan yang menyebabkan pernyataan konsep menjadi
signifikan dalam proses pemahaman. salah.
Buku yang diteliti merupakan buku yang
beredar di Kabupaten Sleman dikarenakan di METODE PENELITIAN
kabupaten ini belum dilakukan analisis Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode
miskonsepsi Archaebacteria dan Eubacteria pada
analisis konten (Content Analysis). Analisis
buku biologi SMA kelas X yang disusun
konten adalah teknik sistematik untuk
berdasarkan kurikulum 2013. Berdasarkan uraian
menganalisis makna pesan dan cara
tersebut, akan dilakukan penelitian mengenai
mengungkapkan pesan (Darmiyati Zuchdi, 1993:
“Analisis Miskonsepsi Archaebacteria dan
1). Acuan analisis materi Archaebacteria dan
Eubacteria dalam Buku Biologi SMA Kelas X di
Eubacteria pada buku teks biologi SMA kelas X
Kabupaten Sleman”. Buku yang dianalisis adalah
yang disusun berdasarkan kurikulum 2013
buku teks biologi SMA kelas X berdasarkan
dengan menganut kategori miskonsepsi menurut
Kurikulum 2013 yang beredar pada toko buku di
Hershey (2005: 1-3).
Kabupaten Sleman. Konsep yang dimaksud
dalam penelitian ini yaitu kalimat-kalimat
esensial dan gambar pada materi Archaebacteria Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Desember
dan Eubacteria. Analisis miskonsepsi pada buku
2015 hingga September 2016 di Kabupaten
teks mengacu 5 kategori menurut Hershey (2005:
Sleman.
1-3).
a. Undergeneralizations adalah generalisasi
Populasi dan Sampel Penelitian
konsep yang terlalu sempit dari konsep
Populasi penelitian berupa seluruh buku
literatur (acuan).
teks biologi SMA kelas X yang memuat konsep
Archaebacteria dan Eubacteria yang terdapat pada
Analisis Miskonsepsi Archaebacteria .... (Ambar Dwijayanti) 35
toko buku di Kabupaten Sleman dan disusun 5. Analisis miskonsepsi mengacu 5 kategori
berdasarkan Kurikulum 2013. Sampel ditentukan miskonsepsi menurut Hershey yang dilakukan
berdasarkan teknik random sampling, berupa tiga oleh tiga panelis yaitu dosen dan mahasiswa
buku teks biologi SMA kelas X. S2 yang ahli pada bidang mikrobiologi.
6. Hasil analisis miskonsepsi dimasukkan ke
Objek Penelitian dalam tabel hasil analisis. Uji kehandalan data

Objek penelitian ini adalah konsep-konsep kanonik dari tiga panelis menggunakan rumus

materi “Archaebacteria dan Eubacteria” dalam menurut Krippendorff.

buku teks biologi SMA kelas X di Kabupaten 7. Penghitungan persentase masing-masing

Sleman yang disusun berdasarkan Kurikulum kategori miskonsepsi baik mengenai konsep

2013. teks maupun gambar disajikan dalam bentuk


tabel dan grafik.
Prosedur Penelitian
1. Penelitian diawali dengan observasi buku teks Instrumen Penelitian dan Teknik
biologi SMA kelas X yang yang beredar pada Pengumpulan Data
toko buku di Kabupaten Sleman yang disusun Instrumen untuk penelitian ini
berdasarkan Kurikulum 2013, kemudian menggunakan dua instrumen yaitu: lembar
dilakukan random sampling untuk menentukan observasi yang digunakan untuk mendata buku
sampel penelitian. teks biologi SMA kelas X berdasarkan
2. Unit analisis berupa kalimat dan gambar Kurikulum 2013 yang beredar pada toko buku di
esensial dalam buku teks biologi mengenai Kabupaten Sleman dan lembar analisis
konsep Archaebacteria dan Eubacteria, miskonsepsi materi Archaebacteria dan
kemudian memasukkannya ke dalam Eubacteria yang telah divalidasi oleh ahli.
instrumen penelitian serta memberikan kode Tabel 1. Format Lembar Observasi Buku Biologi
SMA Kelas X yang Disusun
buku dan halamannya pada tiap unit analisis.
Berdasarkan Kurikulum 2013.
3. Konsep-konsep yang benar dari buku teks No. Penulis Penerbit Tahun
Terbit
literatur dimasukkan pula ke dalam instrumen
1.
penelitian kemudian instrumen penelitian 2.
divalidasi dengan bantuan validator oleh dosen
Tabel 2. Format Instrumen Temuan Miskonsepsi
pembimbing yang ahli pada bidang Archaebacteria dan Eubacteria dalam
mikrobiologi. Buku Biologi SMA Kelas X di
Kapubaten Sleman.
4. Pemberian arahan kepada panelis terkait Konsep Konsep Kategori
pedoman dalam melakukan analisis No buku buku Miskonsepsi
SMA literatur 0 1 2 3 4 5
miskonsepsi serta pemberian indikator 1.
kategori miskonsepsi untuk menyamakan 2.
Keterangan : 0: Tidak ditemukan miskonsepsi, 1:
persepsi antarpanelis. undergeneralizations, 2: obsolete concepts and
term, 3: oversimplifications, 4:
36 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 8 Tahun 2016
overgeneralizations, 5: misidentifications Tabel 4. Nilai Koefisien Kecocokan (α)
(Hershey, 2005: 1-3). Miskonsepsi Konsep Gambar pada
Data yang diperoleh dari tiga panelis diuji Buku A, B dan C.
Buku
kehandalannya dengan menggunakan analisis uji Nilai α
Teks
kanonik menurut Krippendorf (2004: 232), yaitu A Tidak ditemukan Miskonsepsi
sebagai berikut. B Tidak ditemukan Miskonsepsi
C Tidak ditemukan Miskonsepsi
Rata-
Tidak ditemukan Miskonsepsi
Rata
Apabila besarnya nilai α (koefisien kecocokan) Dari tabel 3 di atas, diketahui rata-rata

yang terhitung lebih dari 0,7, maka data dari nilai koefisien kecocokan (α) pada konsep teks

ketiga panelis dikatakan handal (Krippendorf, ketiga buku adalah 0.71. Data tersebut dikatakan

2004: 323). Untuk mengetahui berapa persentase handal atau reliabel (Krippendorf, 2004: 232).

hasil analisis miskonsepsi pada konsep teks dan Berdasarkan tabel 4, pada konsep gambar dari

gambar dapat dilakukan dengan menggunakan tiga buku teks tidak ditemukan miskonsepsi.

rumus : 2. Persentase Konsep Benar dan Miskonsepsi


Berdasarkan perhitungan jumlah konsep
yang mengalami miskonsepsi dan yang tidak
Teknik Analisis Data mengalami miskonsepsi, diperoleh hasil sebagai
Teknik analisis data dalam penelitian ini
berikut.
adalah teknik analisis statistika deskripstif dengan
Tabel 5. Persentase Konsep Benar dan
menggunakan teknik distribusi frekuensi untuk Miskonsepsi pada Buku Biologi
SMA Kelas X
memberikan deskripsi mengenai karakteristik
Buku Persentase
Persentase
yang ada pada data. Teks Konsep
Miskonsepsi
SMA Benar
A 74,55 % 25,45 %
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B 81,1 % 18,9 %
1. Reliabilitas Data C 76,54 % 23,46 %
Menurut Zulfiani, dkk., (2014: 138),
Berdasarkan hasil analisis uji kehandalan
persentase miskonsepsi rentang 0% - 30%
data kanonik dari ketiga panelis pada buku A, B,
merupakan tingkat persentase kategori
dan C diperoleh nilai koefisien kecocokan (α)
miskonsepsi yang rendah, jadi ketiga buku teks
sebagai berikut:
SMA yang dianalisis memiliki tingkat persentase
Tabel 3. Nilai Koefisien Kecocokan (α)
Miskonsepsi Konsep Teks pada kategori miskonsepsi yang rendah. Persentase
Buku A, B dan C. miskonsepsi tertinggi hingga terendah terdapat
Buku Teks Nilai α
A 0.72 pada buku A, C kemudian B.
B 0.71 3. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan
C 0.701
Gambar
Rata-Rata 0.71
Data persentase setiap kategori
miskonsepsi pada masing-masing buku teks
Analisis Miskonsepsi Archaebacteria .... (Ambar Dwijayanti) 37
untuk konsep teks dan gambar ditunjukkan dalam Gambar 1. Grafik Persentase Miskonsepsi
Konsep Teks dan Gambar pada
tabel berikut.
Buku Teks A, B, dan C.
Tabel 6. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks
dan Gambar pada Buku Teks A, B, 4. Persentase Keseluruhan Miskonsepsi
dan C.
Apabila seluruh persentase setiap kategori
Kategori Buku Buku Buku
Miskonsepsi A B C miskonsepsi pada masing-masing buku teks
UG 20.6 % 15.7 % 15.1 % digabungkan, maka dapat ditunjukkan jumlah
OCT 1.52 % 0 % 2.79 %
keseluruhan miskonsepsi pada tabel berikut.
OS 1.82 % 0 % 0.56 %
OG 0.61 % 1.57 % 0.56 % Tabel 7. Persentase Jumlah Keseluruhan
MI 0.91 % 1.57 % 4.47 % Miskonsepsi pada Konsep Teks
dan Gambar dalam Buku A, B,
dan C.
Berdasarkan tabel 6 di atas, diketahui
bahwa persentase kategori miskonsepsi tertinggi Buku Konsep Konsep
hingga terendah yang terdapat pada buku A yaitu Teks Teks Gambar
A 27,81 % 0%
undergeneralizations, oversimplifications, B 20,34 % 0%
obsolete concepts and terms, misidentifications C 25,93 % 0%
dan overgeneralizations. Persentase kategori Persentase miskonsepsi pada konsep teks

miskonsepsi tertinggi hingga terendah pada buku paling banyak terjadi pada buku A, kemudian

B yaitu undergeneralizations kemudian buku C, dan paling sedikit pada buku B.

overgeneralizations dan misidentifications. Persentase miskonsepsi untuk konsep gambar

Persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga pada ketiga buku teks adalah 0 %, berarti ketiga

terendah pada buku C yaitu undergeneralizations, buku teks tidak ditemukan adanya miskonsepsi

misidentifications, obsolete concepts and terms, pada konsep gambar.

oversimplifications dan overgeneralizations Jika dibuat dalam bentuk grafik, maka

sebesar. dapat ditunjukkan grafiknya sebagai berikut.

Jika persentase miskonsepsi untuk konsep


teks dan gambar dibuat dalam bentuk grafik,
maka dapat ditunjukkan grafiknya sebagai
berikut.

Gambar 2. Grafik Persentase Jumlah


Keseluruhan Miskonsepsi pada
Konsep Teks dan Gambar dalam
Buku A, B, dan C.

5. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi


38 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 8 Tahun 2016
Berdasarkan data dari buku A, B dan C saja, sedangkan pada konsep gambar tidak
yang digabungkan, namun dikelompokkan dinyatakan miskonsepsi oleh ketiga panelis. Hal
menurut masing-masing kategori tersebut berarti bahwa semua konsep gambar dari
miskonsepsinya, maka dapat diperoleh persentase buku A, B, dan C tidak mengalami miskonsepsi.
untuk setiap kategori miskonsepsi pada konsep Berikut ini merupakan contoh-contoh
teks dan gambar dari ketiga buku teks. Data miskonsepsi yang ditemukan pada buku teks
persentase tersebut disajikan dalam tabel berikut biologi SMA kelas X pada materi Archaebacteria
ini. dan Eubacteria.
Tabel 8. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi 1. Undergeneralizations
pada Konsep Teks dan Gambar pada
Konsep pada buku A halaman 126 kalimat ke
Semua Buku Teks.
Kategori Miskonsepsi Persentase 10 (A.126.10), “Peptidoglikan adalah suatu
Undergeneralizations 17.1 % polimer yang terdiri atas gula yang berikatan
Obsolete Concepts and
1.44 % dengan polipeptida pendek.”
Terms
Oversimplifications 0,79 % Konsep menurut literatur: Peptidoglikan
Overgeneralizations 0.91 % adalah polisakarida yang terdiri dari 2 derivat
Misidentifications 2.32 %
gula yaitu N-acetylglucosamine dan N-acetyl
Tabel 8 di atas menunjukkan persentase muramic acid dan sedikit asam amino, mencakup
kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah L-alanin, D-glutamic acid dan salah satu lysine
yaitu undergeneralizations 17,1 %, atau molekul yang strukturnya sama, asam
misidentifications 2,32 %, obsolete concepts and diamonipilemic (DAP) (Madigan, 2015: 42).
terms 1,44 %, overgeneralizations 0,91 % dan Berdasarkan perbandingan tersebut,
oversimplifications 0,79 %. diketahui bahwa definisi peptidoglikan terlalu
Jika ditunjukkan dalam bentuk grafik, disempitkan berupa suatu polimer yang terdiri
maka grafiknya adalah sebagai berikut. atas gula yang berikatan dengan polipeptida
pendek, tidak ada penjelasan secara rinci
mengenai gula yang dimaksud. Seharusnya
konsep diperjelas dengan menambahkan: terdiri
dari 2 derivat gula yaitu N-acetylglucosamine dan
N-acetyl muramic acid, serta sedikit asam amino,
mencakup L-alanin, D-glutamic acid dan salah
satu lysine atau molekul yang strukturnya sama,
asam diamonipilemic (DAP).
Gambar 3. Grafik Persentase Setiap Kategori
Miskonsepsi Konsep Teks dan 2. Obsolete concepts and terms
Gambar pada Semua Buku Teks Obsolete concepts and terms yang

Hasil analisis dari ketiga panelis terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan

menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi dari peserta didik mengalami ketertinggalan konsep

ketiga buku teks, namun hanya pada konsep teks terbaru dari ahli atau literatur terbaru. Konsep
Analisis Miskonsepsi Archaebacteria .... (Ambar Dwijayanti) 39
yang peserta didik baca adalah konsep lama yang membantu mengidentifikasi bakteri-bakteri yang
sudah tidak dipakai lagi, sehingga berpotensi baru ditemukan.
menyebabkan miskonsepsi bagi mereka. 3. Oversimplification
Konsep pada buku C halaman 95 kalimat Oversimplifications mengakibatkan
ke empat (C.95.4), “Organisme prokariot dapat peserta didik tidak dapat memahami konsep
dikelompokkan berdasarkan struktur, fisiologi, sebenarnya secara utuh, hanya memahami konsep
dan komposisi molekulnya.” tak lengkap yang tercantum pada buku teks
Konsep menurut literatur: Perlu dipahami sehingga berpotensi menyebabkan miskonsepsi
bahwa semua ciri tidak sama pentingnya bagi bagi peserta didik.
semua kelompok. Reaksi pewarnaan Gram Konsep pada buku C halaman 102 kalimat
penting bagi bakteri batang dan kokus tetapi ke dua (C.102.2), “Dengan menggunakan
bukanlah ciri pembeda bagi spiroketa. Flagela mikroskop cahaya, perbesaran 1.000 x dan
serta penataannya penting bagi beberapa minyak imersi, kita dapat mengetahui ukuran dan
kelompok sedang bagi yang lain tidak. Untuk bentuk-bentuk bakteri.”
beberapa kelompok, sifat-sifat biokimiawi lebih Konsep menurut literatur: Kebanyakan
berarti daripada sifat morfologi. Karena itu, untuk bakteri bentuknya begitu kecil, mereka dapat
mencirikan berbagai kelompok bakteri, tidak ada dilihat dengan mikroskop cahaya dengan
sifat-sifat yang sama seperti yang digambarkan perbesaran tinggi (Black, 2012: 3). Walaupun
dan digunakan secara seragam untuk setiap bakteri amat kecil ukurannya, namun dapat
kelompok. Melainkan akan terlihat bahwa setiap diukur dengan relatif mudah serta tepat.
kelompok itu dicirikan oleh sifat-sifat yang paling Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan
nyata untuk kelompok tersebut, yakni ciri-ciri bantuan mikroskop dilengkapi dengan
yang dengan sengaja memisahkan kelompok itu micrometer okuler, suatu piringan yang diukir
dari yang lainnya. Untuk perincian ciri-ciri dengan garis-garis dengan jarak yang sama
spesies yang termasuk ke dalam setiap kelompok (Pelczar, 1986: 101).
perlulah dicari keterangan dari Bergey’s Manual. Berdasarkan perbandingan tersebut,
(Pelczar, 1986: 160). diketahui bahwa konsep pada buku teks kurang
Berdasarkan perbandingan tersebut, lengkap. Dalam rangka mengetahui ukuran
diketahui bahwa pengelompokkan bakteri bakteri, tidak hanya diperlukan mikroskop cahaya
berdasarkan struktur, fisiologi, dan komposisi dengan perbesaran tinggi dan minyak imersi,
molekulnya adalah konsep yang telah lama. namun perlu dilengkapi pula dengan micrometer
Bakteri baru sewaktu-waktu dapat ditemukan dan okuler untuk menghitung ukuran bakteri yang
dikelompokkan berdasarkan keterangan terbaru, terlihat.
oleh karena itu untuk perincian ciri-ciri spesies 4. Overgeneralizations
yang termasuk ke dalam setiap kelompok Overgeneralizations yang terdapat pada
perlulah dicari keterangan dari Bergey’s Manual. buku teks dapat mengakibatkan peserta didik
Bergey’s Manual itu dapat digunakan untuk tidak memahami konsep sebenarnya menurut ahli
40 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 8 Tahun 2016
atau buku literatur yang mumpuni karena konsep tinggi. Banyak organisme ini memiliki suhu
yang mereka baca adalah konsep yang masih pertumbuhan optimum 50-60 oC, kira-kira suhu
terlalu umum. air dari keran air panas. Banyak termofil tidak
Konsep pada buku B halaman 91 kalimat dapat tumbuh pada suhu di bawah 45 oC (Tortora,
ke 9 (B.91.9), “Pada lingkungan yang 2010: 158). Termofil ekstrem tumbuh dengan
mendukung pertumbuhannya, bakteri dapat baik pada suhu di atas 85o C (Willey, 2008: 48).
membelah diri tiap 20 menit.” Termosidofil tumbuh paling baik pada pH asam
Konsep menurut literatur: Dalam kondisi dan suhu tinggi (Willey, 2008: 508).
optimal, banyak prokariota dapat membelah Berdasarkan perbandingan tersebut
setiap 1-3 jam; beberapa spesies dapat diketahui bahwa termofil ekstrem berbeda dengan
memproduksi generasi baru hanya dalam 20 termoasidofilik. Termofil ekstrem adalah yang
menit. Jika reproduksi terus berlanjut tanpa mampu tumbuh pada suhu tinggi sedangkan
terhenti pada laju ini, satu sel prokariotik tunggal termoasidofilik adalah organisme yang tumbuh
dapat menghasilkan koloni lebih berat daripada paling baik pada pH asam dan suhu tinggi.
bumi hanya dalam tiga hari (Campbell, 2008: Menurut S. Nasution (1992: 119-120),
121). buku teks adalah buku hasil karya seorang
Berdasarkan perbandingan tersebut, pengarang atau tim pengarang yang disusun
diketahui bahwa konsep pada buku teks terlalu berdasarkan kurikulum atau tafsiran tentang
mengeneralisasikan bahwa semua bakteri dapat kurikulum yang berlaku. Konsep pada buku SMA
membelah diri tiap 20 menit. Tidak semua bakteri memang tidak seharusnya sama dengan konsep
dapat melakukan hal tersebut. Ada banyak yang ada pada literatur karena buku untuk jenjang
prokariota dapat membelah setiap 1-3 jam dan SMA disusun sesuai kurikulum dan kompetensi
beberapa spesies dapat memproduksi generasi yang telah ditentukan. Buku yang diteliti ini
baru hanya dalam 20 menit. adalah buku teks Biologi SMA kelas X yang
5. Misidentifications disusun berdasarkan Kurikulum 2013 sehingga
Misidentifications yang ditemukan dalam penyusunannya mengacu Kompetensi Inti (KI)
buku teks sangat berpotensi menyebabkan dan Kompetensi dasar (KD), berbeda dengan
miskonsepsi yang fatal bagi peserta didik karena buku literatur mumpuni dari para ahli.
konsep yang dinyatakan oleh penulis Berdasarkan data yang telah terpapar pada
bertentangan dengan konsep yang benar dari pembahasan sebelumnya di atas, diketahui bahwa
literatur atau ahli. kategori miskonsepsi yang paling banyak
Konsep pada buku teks B halaman 98 ditemukan pada setiap buku adalah kategori
kalimat ke 16 (B.89.16), “Termofil ekstrem undergeneralizations yang berarti generalisasi
disebut juga termoasidofilik karena hidup di konsep yang terlalu sempit dari konsep literatur
tempat yang bersuhu tinggi dan bersifat asam.” (acuan) (Hershey, 2005: 1). Undergeneralizations
Konsep menurut literatur: Termofil adalah yang banyak ditemukan pada buku teks
mikroorganimse yang mampu tumbuh pada suhu dimungkinkan karena panelis mengesampingkan
Analisis Miskonsepsi Archaebacteria .... (Ambar Dwijayanti) 41
KI dan KD yang digunakan sebagai dasar Kabupaten Sleman yang disusun berdasarkan
penyusunan buku teks, jadi panelis hanya Kurikulum 2013. Tidak ditemukan
membandingkan antara konsep dari buku teks miskonsepsi pada konsep gambar.
dengan konsep dari literatur. Jika konsep pada 2. Dalam buku teks A dan C ditemukan lima
buku teks memiliki penyempitan atau kekurangan kategori miskonsepsi yaitu:
yang sedikit daripada konsep literatur dan masih undergeneralizations, obsolete concepts and
sesuai dengan KI dan KD yang ditentukan, maka term, oversimplifications, overgeneralizations
perbedaan tersebut seharusnya masih wajar dan dan misidentifications, sedangkan dalam buku
tidak dianggap sebagai konsep yang mengalami teks B ditemukan tiga kategori miskonsepsi
miskonsepsi, namun jika penyempitannya yaitu: undergeneralizations,
signifikan dan menyimpang dari KI dan KD serta overgeneralization, dan misidentifications.
berpotensi menumbulkan miskonsepsi maka 3. Persentase kategori miskonsepsi dari tertinggi
dikelomopokkan dalam ketegori hingga terendah yaitu undergeneralizations
undergeneralizations. (17,1 %), misidentifications (2,32 %), obsolete
Guru harus lebih luas dan cermat dalam concepts and term (1,44 %),
membaca buku teks yang digunakan dalam overgeneralizations (0,91 %), dan
pembelajaran supaya miskonsepsi dalam buku oversimplifications (0,79 %).
teks dapat dikurangi. Guru juga harus jeli dalam
Saran
memilih buku acuan yang digunakan sebagai Beberapa saran yang dapat disampaikan antara
media pembelajaran, sebaiknya tidak hanya lain:
mengacu satu buku teks saja ketika pembelajaran, 1. Bagi guru seharusnya lebih cermat dan luas
namun harus mengacu buku-buku literatur dalam membaca buku, sehingga miskonsepsi
lainnya yang lebih mumpuni. Menurut Dedi yang ada bisa segera terdeteksi dan diperbaiki
Supriadi (2001: 9), perlu adanya seleksi dalam agar tidak menyebabkan peserta didik
pemakaian buku karena pemakaian buku tanpa mengalami miskonsepsi.
seleksi yang memadai dapat merugikan peserta 2. Bagi peserta didik, hendaknya langsung
didik. Pemilihan harus didasarkan pada tujuan bertanya kepada guru jika menemukan suatu
yang hendak dicapai supaya tidak merugikan konsep pada buku teks yang kurang jelas atau
berbagai pihak terutama peserta didik. membingungkan supaya terjadinya
miskonsepsi dapat diminimalisir.
SIMPULAN DAN SARAN
3. Bagi penulis dan penerbit, sebaiknya saling
Simpulan
berkolaborasi dan lebih hati-hati dalam
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penyusunan buku teks SMA supaya tidak
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: ditemukan lagi adanya miskonsepsi.
1. Ditemukan adanya miskonsepsi pada konsep 4. Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan
teks materi Archaebacteria dan Eubacteria analisis miskonsepsi buku teks SMA, dapat
dalam buku teks biologi SMA kelas X di melakukan analisis pada materi lainnya.
42 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 8 Tahun 2016
Miskonsepsi yang ditemukan pada buku teks
Pelczar, M.J. & E.C.S Chan. (1986). Dasar-dasar
perlu diklasifikasikan menjadi sub-sub bagian
Mikrobiologi 1. (Alih Bahasa: Ratna Siri
tertentu. Hadioetomo, dkk). Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
DAFTAR PUSTAKA
S. Nasution.(1992).Teknologi Pendidikan.
Black, Jacquelyn G. (2012). Microbiology: Bandung: Jenmars
Principles and Explorations, Eighth
Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc. Suhardi. (2012). Perkembangan Sumber Belajar
Biologi. Yogyakarta: FMIPA.
Campbell, Reece, et al. (2008). Biology (Biologi).
Edisi Kedelapan Jilid 2. (Alih Bahasa: Tortora, Gerard J., Berdell R. F. & Christine L.C.
Wasmen). Jakarta: Erlangga. (2010). Microbiology an Introduction,
Tenth Edition. San fransisco: Benjamin
Darmiyati Zuchdi. (1993). Panduan Penelitian Cummings.
Analisis Konten. Yogyakarta: Lembaga Tyas Utami. (2013). Analisis Miskonsepsi system
Penelitian IKIP. pernapasan manusia dan hewan dalam buku
ajar biologi SMA kelas XI semester II
Dedi Supriadi. (2001). Anatomi Buku Sekolah di tahun ajaran 2012/2013 di kotamadya
Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
Nusantara.
Vertika Rumtyastuti. (2015). Analisis
Dikmenli, Musa, Osman Çardak, dan Fulya Miskonsepsi Sistem Peredaran darah
Öztas. (2009). Conceptual Problems in Manusia dalam Buku Teks Biologi SMA
Biology-Related Topics in Primary Science Kelas XI di Kabupaten Purbalingga.
and Technology Textbooks in Turkey. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
International Journal of Environmental &
Science Education. Vol. 4, No. 4, Oktober Yusuf Hilmi Adisendjaja. (2007). Kesalahan dan
2009, Hal. 429-440. Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU.
Laporan Penelitian. Bandung: UPI.
Hershey, D.R. (2005). More Misconceptions to
Avoid When Teaching about Plants. Willey, J.M., Linda M. Sherwood, & Christopher
Diakses dari J. Woolverton. (2008). Prescott, Harley, &
http://www.actionbioscience.org/education/ Klein’s Microbiology, Seventh Edition.
hershey.html pada tanggal 23 Januari 2016 New York: McGraw-Hill.
pukul 20.45 WIB.
Zulfiani, dkk. (2014). Analysis of Student’s
Krippendorff, Klaus. (2004). Content Analysis: Misconceptions on Basic Concept of
An Introduction to Its Theory and Natural Science Through CRI (Certainly of
Methodology (Analisis Isi Pengantar Teori Response Index), Clinical Interview And
dan Metodologi). (Alih Bahasa: Farid Concept Maps. Proceeding of International
Wajidi). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Conference on Research, Implementation
and Education of Mathematics and Science
Madigan, M.T., et al. (2015). Brock Biology of 2014. Yogyakarta: Universitas Negeri
Microorganisms, 14th Edition. San Yogyakarta.
Fransisco: Benjamin Cummings.

Paul Suparno. (1998). Pendidikan Sains yang


Humanistik. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai