Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(SAP)
DISUSUN OLEH :
1. Anita Yulia, S.Tr.Kep P0 5120419 008
2. Anninah, S.Tr.Kep P0 5120419 006
3. Annisyah, S.Tr.Kep P0 5120419 005
4. Desi Fatmawati, S.Tr.Kep P0 5120419 013
5. Dika Permata Sari, S.Tr.Kep P0 5120419 004
6. Eirene Rosalina, S.Tr.Kep P0 5120419 001
7. Faulo Rozie, S.Tr.Kep P0 5120419 003
Pokok Bahasan : Manfaat kontrol dan minum obat secara teratur dan
peran keluarga dalam mencegah kekambuhan
Sasaran : Keluarga pasien yang menjalani rawat jalan
Tempat : Ruang Poli RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu
Waktu : Rabu, 20 November 2019
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pemberian penyuluhan selama 30 menit diharapan
keluarga mampu memahami pentingnya kontrol dan minum obat secara
teratur serta peran keluarga dalam mencegah kekambuhan dengan minum
obat
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit keluarga mampu :
a. Menyebutkan manfaat/pentingnya kontrol dan minum obat secara
teratur
b. Menyebutkan peran keluarga dalam mencegah kekambuhan
c. Menyebutkan dampak yang timbul akibat tidak minum obat secara
teratur
d. Menyebutkan tanda –tanda dan gejala kekambuhan
B. Latar Belakang
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-
Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan
komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Bentuk Asuhan keperawatan jiwa meluputi pencegahan primer adalah
pendidikan kesehatan, pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial.
Penanganan terhadap pasien gangguan jiwa, penggunaan obat bukanlah
segala-galanya namun perlu dilakukan konseling, psikoterapi serta
rehabilitasi, disini peran keluarga sangat diharapkan terhadap penyembuhan
pasien gangguan jiwa.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem
pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien
berada dirumah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Inneke (2011) “Faktor-faktor
yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia di
Poliklinik RSJ. Prof. HB. Saanin Padang”, menunjukkan bahwa faktor peran
keluarga berhubungan dengan ketidakpatuhan minum obat pada pasien
skizofrenia dan didapatkan hasil adanya hubungan yang signifikan antara
peran keluarga terhadap ketidakpatuhan minum obaat pasien skizofrenia.
Adapun dampak ketidakpatuhan minum obat bagi keluarga adalah
terjadinya beban subjektif berupa beban emosional dan kecemasan, dan beban
objektif yang dirasakan keluarga meliputi terjadinya gangguan hubungan
keluarga dan keterbatasan pasien dalam melakukan aktivitas (Wardani,
2010).Oleh karena itu, kepatuhan minum obat sangatlah penting bagi pasien
skizofrenia untuk mencegah kekambuhan.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat
yaitu faktor predisposisi yang mencakup pengetahuan dan peran keluarga,
faktor pendukung yang meliputi lingkungan fisik, tersedianya fasilitas-
fasilitas atau sarana kesehatan, dan faktor pendorong yang meliputi sikap
petugas kesehatan maupun tokoh masyarakat (Lawrence Green 1980, dalam
Notoatmodjo 2007).
Oleh karena itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya
pencegahan kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas,
maka keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan
pendidikan kesehatan kepada keluarga.
C. Jadwal Kegiatan
1. Tempat pelaksanaan penyuluhan pendidikan kesehatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan ini akan dilakukan di Ruang Poli RSKJ
Soeprapto Provinsi Bengkulu
2. Lama pelaksanaan pendidikan kesehatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan akan dilaksanakan selama 30 menit
3. Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan
Kegiatan pendidikan kesehatan akan dilaksanakan pada tanggal 20
November 2019, pukul 09.00 WIB
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. Pengorganisasian
1. Penyaji :
a. Annisyah, S.Tr.Kep
b. Dika Permata Sari, S.Tr.Kep
2. Fasilitator :
a. Anita Yulia, S.Tr.Kep
b. Desi Fatmawati, S.Tr.Kep
3. Moderator : Eirene Rosalina Sibarani, S.Tr.Kep
4. Notulen : Anninah. S.Tr.Kep
5. Operator : Faulo rozie, S.Tr.Kep
G. Setting Tempat
Meja fasilitator
Penyaji
I. EVALUASI PROSES
1. Standart Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan satuan acara penyuluhan
c. Menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan
d. Menyiapkan leaflet dan perangkat lcd
2. Standar Proses
Keluarga pasien dapat bekerja sama saat dilakukan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga pasien dapat menyebutkan hal-hal yang membuat penderita
gangguan jiwa harus minum obat
b. Keluarga pasien dapat menyebutkan jenis-jenis obat dan fungsinya
c. Keluarga pasien dapat menyebutkan tentang hal-hal yang membuat
penderita gangguan jiwa sering tidak teratur minum obat
d. Keluarga pasien dapat menyebutkan faktor penyebab terjadinya
kekambuhan
e. Keluarga pasien dapat menyebutkan hal yang harus dilakukan jika
penderita menolak minum obat
f. Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan klien dengan gangguan
jiwa
g. Beberapa gejala kekambuhan yang perlu di identifikasi oleh klien dan
keluarga
Lampiran
MATERI
Manfaat Kontrol Dan Minum Obat Secara Teratur dan Peran Keluarga
Dalam Mencegah Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa
1. Displin Minum Obat
Perilaku pasien yang menaati semua ketentuan dan peraturan dalam
penggunaan obat sesuai dengan petunjuk medis yang telah diberikan oleh
tenaga kesehatan. Hal ini merupakan syarat utama tercapainya keberhasilan
dalam pengobatan yang dilakukan
2. Nama-nama obat dan fungsinya
a. CPZ (Chlorpromazine)
- Chlorpromazine adalah obat yang digunakan untuk mengobati
gangguan jiwa atau suasana hati tertentu (seperti skizofrenia, gangguan
psikotik, fase manik dari gangguan bipolar, masalah perilaku yang
parah pada anak-anak)
- Ukuran , bentuk, dosis :
Chlorpromazine adalah nama generik obat ini, dan nama dagang obat
CPZ adalah Thorazine. Sediaan chlorpromazine berupa tablet 10 mg,
tablet 25 mg, tablet 50 mg, tablet 100 mg, dan tablet 200 mg.
Sementara sediaan klorpromazin dalam bentuk injeksi adalah
25mg/mL.
- Berfungsi untuk :
Chlorpromazine adalah obat yang bisa membantu Anda untuk berpikir
lebih jernih, tidak gugup, dan beraktivitas normal dalam kehidupan
sehari-hari.
- Efek samping :
Pusing , mengantuk, kecemasan, masalah tidur (insomnia);
Payudara bengkak atau keluar cairan
Perubahan di periode menstruasi;
Berat badan bertambah bengkak di tangan atau kaki;
Mulut kering atau hidung tersumbat, penglihatan kabur;
Sembelit ; atau
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin
ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu,
konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
b. HDL (Haloperidol)
- Haloperidol adalah obat golongan antipsikotik yang bermanfaat untuk
mengatasi gejala psikosis pada gangguan mental, seperti skizofrenia.
Obat ini juga dapat membantu mengurangi gejala sindrom Tourette,
seperti gerakan otot yang tidak terkontrol.
- Bentuk dan dosis obat :
- Obat dapat berbentuk tablet dan injeksi , yang sering digunakan yaitu
tablet dengan sediaan 1,5 / 5 mg
Demam.
Gelisah.
Muntah
Insomnia.
Gangguan keseimbangan.
Konstipasi.
Kelelahan
Batuk
f. Amitriptyline
- Amitriptyline adalah obat antidepresan yang bermanfaat untuk
mengatasi mengatasi depresi. Obat ini membantu untuk memperbaiki
suasana hati (mood) dan meringankan kecemasan, sehingga dapat
meningkatkan energi dan membuat orang tersebut lebih mudah
beristirahat. Selain untuk penderita depresi, amitriptyline juga
digunakan untuk mengatasi gangguan makan, nyeri akibat
infeksi herpes zoster, dan mencegah migrain.
- Bentuk dan dosis :
Obat berbentuk tablet dan biasanya di sediakan dalam dosisi 25 mg
- Efek samping
Berikut ini adalah sejumlah efek samping yang mungkin dapat terjadi
setelah mengonsumsi amitriptyline
Penglihatan kabur
Gelisah
Diare
Linglung
Anoreksia
Kebotakan
Aritmia
Koma
g. DIAZEPAM
- Diazepam adalah salah satu contoh obat penenang yang digunakan
untuk mengatasi kejang dan gangguan kecemasan.
Selain untuk mengatasi kejang dan gangguan kecemasan, diazepam
juga digunakan untuk mengatasi gejala putus zat akibat alkohol, otot
yang tegang, serta obat penenang sebelum tindakan medis khusus,
misalnya sebelum operasi.
- Bentuk dan dosis : sering di sedikana dalam bentuk injeksi dan sediaan
10 mg
Merek dagang diazepam: Analsik, Diazepam, Potensik, Prozepam,
Trazep, Stesolid, Valdimex, Valisanbe
- Efek samping :
Reaksi tiap orang terhadap sebuah obat dapat berbeda-beda. Beberapa
efek samping yang umum terjadi akibat penggunaan diazepam adalah:
Mengantuk atau pusing
Lemas
Penglihatan kabur
Gangguan keseimbangan
Kelemahan otot
Gemetar (tremor)
Mudah lupa dan merasa bingung
Gelisah
h. THP (Trihexyphenidyl)
- Trihexyphenidyl adalah obat untuk mengobati gejala penyakit
Parkinson atau gerakan lainnya yang tidak bisa dikendalikan, yang
disebabkan oleh efek samping dari obat psikiatri tertentu (antipsikotik
seperti chlorpromazine/haloperidol). Obat ini membantu menurunkan
rasa kaku pada otot, keringat berlebih, dan produksi saliva, serta
membantu meningkatkan kemampuan berjalan pada penderita
Parkinson.
- Bentuk dan dosis :
Bentuk berupa tablet berwarna putih dengan sediaan 2 mg
- Efek samping :
Efek samping trihexyphenidyl yang biasanya terjadi adalah:
Kering pada mulut
Bola mata membesar atau pandangan kabur
Lelah atau pusing
Sulit buang air kecil atau sembelit
Gugup atau cemas
Gangguan pada perut
Keringat berkurang
i. DIPENHIDRAMIN
- Diphenhydramine adalah obat yang umumnya digunakan untuk
menghilangkan rasa gatal dan nyeri sementara yang disebabkan oleh
luka bakar, luka potong, luka gores ringan, terbakar sinar
matahari, gigitan serangga, iritasi kulit ringan, atau ruam dari poison
ivy, racun pohon ek, atau poison sumac.
- Bentuk dan kegunaan obat
Obat berbentuk ijeksi dengan dosis 10 mg dalam satu ampul di
gunakan 1,5 ampul untuk sekali pemakaian
Daftar Referensi
Hastings Diana. (2008). Peran Keluarga Dalam Perawatan Pasien Dengan
Gangguan Jiwa Halusinasi.edisi kedua, Jakarta : EGC
Hamid, Achir Yani. (2010). Buku Pedoman Askep Jiwa-1 Keperawatan Jiwa Teori
dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek,
Edisi kelima, Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia