Anda di halaman 1dari 48

DI SUSUN OLEH :

Dra. Siti Komariah, M.Pd


NIP. 19670412 199802 2 002

DINAS PENDIDIKAN KOTA SALATIGA

LEMBAR
SEKOLAH MENENGAH PENGESAHAN
PERTAMA NEGERI 1 PEMALANG

(SMPN 1 PEMALANG)
1

JL. Prof. MOH. Yamin NO. 2 PEMALANG TELP. (0284) 326864


Program Bimbingan dan Konseling Kelas VII SMP Negeri 1 Pemalang
tahun pelajaran 2017/2018 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................

Koordinator BK Guru BK

Tri Mulyatni Arintowati C, S.Pd Danty ISmi Harva Firstilia, S.Pd


NIP. 19660302 200604 2 007 NIP. -

Mengetahui

Pengawas SMP Kab. Pemalang Kepala Sekolah

Drs. H.M. MUNADZIR, M.Si Dra. Siti Komariah, M.Pd


NIP. 19611022 198903 1 005 NIP. 19670412 199802 2 002

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program
Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2016/2017.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
menyebutkan bahwa program bimbingan dan konseling terdiri dari program
tahunan yang meliputi program semester, rencana pelaksanaan layanan (RPL),
dan yang lainnya. Dalam konteks seperti itu, maka guru Bimbingan dan konseling
perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan
menyusun need assesmen untuk mengungkap kebutuhan riil peserta didik dan
pihak-pihak lain yang terkait. Harapannya tercapainya kemandirian peserta didik
dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Selanjutnya, kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan program
layanan bimbingan dan konseling ini tidak dapat berhasil dan terlaksana tanpa
bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Ibu dra. Siti Komariah, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Pemalang;
2. Ibu Tri Mulyatni Arintowati C, S.Pd selaku Koord. BK SMP Negeri 1
Pemalang;
3. Ibu Hj dra, Setyaningrum, S. Pd, Ibu Eni Rosidah S.Pd, Ibu Hj. Datun, S.Pd,
dan ibu Sri Karsih S.Pd selaku sesame guru BK di SMP Negeri 1 Pemalan
4. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Pemalang.
Akhirnya, kami berharap program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini
dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari
teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam
menyusun buku program Bimbingan dan Konseling pada masa-masa yang akan
datang. Wassalam.

Pemalang, Sept 2017


Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................... 1

3
Lembar Pengesahan ....................................................................................................... 2
Kata Pengantar ............................................................................................................... 3
Daftar Isi ........................................................................................................................ 4
Daftar Tabel .................................................................................................................... 5
Daftar Lampiran ............................................................................................................. 6
A. Rasional .................................................................................................................. 7
B. Dasar Hukum .......................................................................................................... 9
C. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling ................................................................ 11
D. Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik ........................................................................ 12
E. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling ........................................................... 13
F. Komponen Program ................................................................................................ 17
G. Bidang Layanan ...................................................................................................... 21
H. Rencana Operasional .............................................................................................. 23
I. Pengembangan Tema .............................................................................................. 29
J. Rencana Evaluasi dan Tindak Lanjut ...................................................................... 30
K. Sarana dan Prasarana .............................................................................................. 30
L. Rencana Anggaran .................................................................................................. 31
M. Program Semesteran Bimbingan dan Konseling .................................................... 32
N. Penutup ................................................................................................................... 40

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Kebutuhan Layanan Bimbingan dan Konseling .............................. 13


Tabel 2. Rumusan Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling ..................................... 16

4
Tabel 3. Alokasi Waktu Perhitungan Jumlah Jam Layanan Bimbingan Konseling ....... 21
Tabel 4. Rencana Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling ................................... 24
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Program Bimbingan dan Konseling ..................................... 26
Tabel 6. Pengembangan Tema Layanan Bimbingan dan Konseling .............................. 29
Tabel 7. Kebutuhan Sarana Layanan Bimbingan dan Konseling ................................... 30
Tabel 8. Rencana Anggaran Layanan Bimbingan dan Konseling .................................. 31
Tabel 9. Program Semesteran Layanan Bimbingan dan Konseling ............................... 32

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keputusan Pembagian Tugas Mengajar/Membimbing


2. Hasil Assesment – Pemetaan Kebutuhan Peserta Didik
3. Daftar Peserta Didik Asuh

5
4. Angket Kebutuhan
5. Hasil Analisis Asessment
6. Dan lain-lain SESUAI KEBUTUHAN

PROGRAM TAHUNAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Rasional
Pengembangan potensi menjadi kompetensi hidup memerlukan sistem
pelayanan pendidikan di sekolah yang tidak hanya mengandalkan pelayanan

6
pembelajaran mata pelajaran/bidang studi dan manajemen saja. Akan tetapi
juga pelayanan bantuan khusus yang lebih bersifat psiko-edukasi melalui
pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan bimbingan di sekolah
merupakan usaha membantu peserta didik dalam rangka pengembangan
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar dan perencanaan serta
pengembangan karir. Pelayanan konseling di sekolah bertujuan untuk
memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual atau kelompok,
sesuai kebutuhan potensi, bakat, minat serta perkembangan peluang-
peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan
dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
Layanan bimbingan dan konseling menjadi semakin dibutuhkan terutama
dalam menghadapi tantangan internal ke depan, yaitu bahwa pada tahun
2045 Indonesia diharapkan memiliki sumber daya manusia (SDM) dalam
kategori Generasi Emas, yaitu generasi produktif, inovatif, kreatif, dan afektif.
Di samping itu generasi Indonesia harus memiliki minat luas dalam
kehidupan, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan yang sesuai dengan bakat
dan minatnya, serta rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya.
Dalam kaitannya dengan upaya pendidikan, pernyataan di atas sejalan
dengan makna pendidikan yang termaktub dalam UU RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1, bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Sejalan dengan paparan di atas, SMP Negeri 1 Pemalang sebagai
satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan ilmu pengetahuan
dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga memfasilitasi
perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk memberikan
pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif)
merupakan wilayah garapan guru bidang studi sedangkan upaya untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan
bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis
data tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang
mempengaruhinya. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya layanan
bimbingan dan konseling memerlukan kolaborasi antara konselor dengan
kepala sekolah, guru, staf administrasi, orang tua peserta didik dan pihak-
pihak terkait begitu juga sebaliknya.

7
Keberadaan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan nasional
di Indonesia dijalani melalui proses panjang sejak kurang lebih 48 tahun yang
lalu. Pada saat ini keberadaan pelayanan bimbingan dan konseling dalam
setting pendidikan, khususnya persekolahan, telah memiliki legalitas yang
kuat dan menjadi bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Pelayanan
bimbingan dan konseling telah mendapat tempat di semua jenjang
pendidikan mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi.
Lebih daripada itu, peserta didik pada jenjang SMP adalah individu yang
sedang berkembang. Untuk mencapai perkembangan optimal, potensi-
potensi peserta didik perlu difasilitasi melalui berbagai komponen pendidikan,
salah satu di antaranya adalah layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan
dan konseling saat ini merupakan upaya pengembangan potensi-potensi
positif individu. Semua peserta didik berhak mendapatkan layanan bimbingan
dan konseling agar potensi-potensi positif yang mereka miliki berkembang
optimal. Pengembangan potensi- potensi positif memungkinkan individu
mencapai aktualisasi diri. Meskipun demikian, paradigma bimbingan dan
konseling ini tidak mengabaikan layanan-layanan yang berorientasi pada
pencegahan (preventif) dan pengatasan masalah (kuratif).
Upaya mewujudkan potensi peserta didik/konseli menjadi kompetensi
dan prestasi memerlukan sistem layanan pendidikan integratif. Kompetensi
hidup dikembangkan secara isi-mengisi atau komplementer antara guru
bimbingan dan konseling atau konselor dengan guru mata pelajaran dalam
satuan pendidikan. Setiap peserta didik memiliki potensi (kecerdasan, bakat,
minat, kepribadian, kondisi fisik), latar belakang keluarga, serta pengalaman
belajar yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan peserta didik/konseli
memerlukan layanan pengembangan yang berbeda-beda pula.
Perkembangan peserta didik/konseli tidak lepas dari pengaruh
lingkungan, baik fisik, psikis, maupun sosial. Sifat yang melekat pada
lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan
dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk peserta
didik/konseli. Oleh sebab itu, p roses penyesuaian diri akan optimal jika
difasilitasi oleh pendidik, termasuk guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Penyesuaian diri yang optimal mendorong peserta didik/konseli
mampu menghadapi masalah-masalah pribadi, sosial, belajar dan karir.
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan program bimbingan
dan konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling

8
yang akan diberikan kepada peserta didik dalam rangka menunjang
tercapainya tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan visi dan misi
SMP Negeri 1 Pemalang secara khusus. Penyusunan program bimbingan
dan konseling hendaknya merujuk pada pedoman kurikulum dan
berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyata di
sekolah yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik.
Sehingga program yang dilaksanakan merupakan program yang realistik dan
layak untuk diimplementasikan dan dapat mengembangkan potensi peserta
didik di SMP Negeri 1 Pemalang secara optimal.

B. Dasar Hukum
Landasan yuridis dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan
konseling di SMP Negeri 1 Salatiga adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5410);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru prajabatan;

9
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya:
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 tahun 2014 tentang Kegiatan pendidikan Kepramukaan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik,
Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang
Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;

10
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
Melalui Ujian Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan Melalui Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan
pada SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang
Sederajat;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Sekolah.

C. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling


1. Visi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Pemalang
Terwujudnya generasi yang berkarakter positif dalam kehidupan pribadi
dan sosial melalui pelayanan bantuan dalam pengentasan masalah agar
peserta didik berkembang optimal, berpegang pada Imtaq, unggul dalam
prestasi, berpijak pada karakter bangsa dan nasionalisme, serta
bersikap komunikatif, kreatif, santun, berbudaya, dan cinta lingkungan
lingkungan.
2. Misi Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Pemalang
a. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
berorientasi pada upaya-upaya pencegahan (preventif) dan
pengatasan masalah (kuratif).
b. Mengembangkan layanan bimbingan dan konseling melalui
pembentukan perilaku afektif, normatif dalam kehidupan keseharian
dan masa depan bagi peserta didik.
c. Meningkatkan keterampilan, kompetensi dan akhlak peserta didik
dalam melaksanakan penyesuaian terhadap lingkungan
sekolah/madrasah, keluarga dan masyarakat.
d. Mengembangkan minat, bakat, dan potensi peserta didik sesuai
dengan kemampuannya agar menentukan langkah karirnya dengan
tepat

D. Deskripsi Kebutuhan Peserta Didik

11
Dalam menjalankan tugasnya, guru bimbingan dan konseling memiliki
kewajiban terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment).
Tujuan diselenggarakannya need assesmen adalah untuk mengetahui
kebutuhan dan permasalahan siswa.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk
mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Kebutuhan (DCK),
Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat
Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi
Kebutuhan dan Masalah Siswa (IKMS).
Selain itu, penyusunan program juga mempertimbangkan dari masukan-
masukan dari berbagai pihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan daftar kebutuhan peserta didik. Angket daftar kebutuhan peserta
didik di SMP Negeri1 Pemalang, di susun bersama-sama oleh guru
Bimbingan dan Konseling dengan menggunakan Daftar Cek Kebutuhan
(DCK).
Adapun deskripsi kebutuhan peserta didik dapat di sampaikan
sebagaimana tersebut dalam tabel 1. yang terdapat di bawah ini:
Tabel 1.
Deskripsi Kebutuhan
Layanan Bimbingan dan Konseling
Bidang Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan kebutuhan
layanan
Pribadi Merasa malas beribadah Semakin rajin beribadah
Kurang memahami tata tertib Pemahaman tentang tata tertib
sekolah sekolah menjadi tinggi
Merasa kurang tegas dalam Cara agar lebih tegas dalam
memenuhi hak dan kewajiban memperjuangkan hak dan
memenuhi kewajiban
Selalu berpikiran negatif Kemampuan menghilangkan
pikiran negatif dan mulai
berpikiran positif
Ragu mengemukakan cita-cita Ayo berani kemukakan cita-
citamu
Sosial Merasa kurang ikhlas dalam Menambah keikhlasan dalam
beramal beramal
Tidak mampu menahan diri Tips menjaga diri agar tidak
untuk mengikuti teman terpengaruh teman dari hal
melanggar peraturan sekolah buruk

12
Kurang memahami perasaan Cara memahami perasaan
orang lain orang lain
Keinginan untuk memiliki Tips and trik untuk mendapatkan
sahabat sahabat sejati
Tidak rajin menabung dan Mari hidup hemat
mengelola keuangan sendiri
Belajar Kurang semangat dalam Diberikan pemahaman tentang
mempelajari agama agama
Ingin mempelajari peraturan Pemahaman mengenai
dalam kehidupan peraturan dan norma dalam
bermasyarakat
Kurang semangat belajar Motivasi belajar yang tinggi
Tidak dapat belajar dengan Pemahaman tentang cara
serius belajar yang menyenangkan
Ingin mempelajari norma Pemahaman tentang norma
pergaulan yang baik pergaulan yang baik
Karir Belum mengetahui manfaat Pemahaman akan manfaat
menaati peraturan sekolah bagi mematuhi aturan sekolah bagi
masa depan masa depan
Belum memahami kaitan Pemahaman mengenai kaitan
ekspresi perasaan dengan ekspresi perasaan dengan
kehidupan karir masa depan kehidupan karir masa depan
Tidak menguasai teknik Mempelajari cara pengambilan
pengambilan keputusan karir keputusan karir yang baik
Ingin melatih kemampuan Menanamkan pentingnya sikap
kerjasama demi cita-cita dan kerjasama demi masa depan
karir masa depan

E. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Secara praksis, tujuan yang hendak dicapai dari diselenggarakannya
pelayanan bimbingan adalah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang
akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan
kesempatan untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan
tugas-tugas perkem-bangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau

13
peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan
dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4)
memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri (5) menggunakan
kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat
bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan
tuntutan dari lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan
kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk
membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang
meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-
sosial konseli adalah :
b. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman
sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada
umumnya.
c. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-
masing.
d. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara
positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
e. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan; baik fisik maupun psikis.
f. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang
lain.
g. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
h. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
i. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.

14
j. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan,
atau silaturahim dengan sesama manusia.
k. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
l. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik
(belajar) adalah :
a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan
memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses
belajar yang dialaminya.
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan
belajar yang diprogramkan.
c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat
pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-
tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu,
dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam
rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir
yang menunjang kematangan kompetensi karir.
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.

15
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang
dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan
kesejahteraan kerja.
f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang
sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
g. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.
Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia
senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan
yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
h. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan
dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu
memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa
dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
i. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
karir.
Berdasarkan deskripsi kebutuhan yang telah dirumuskan sebelumnya maka
dapat disampaikan rumusan tujuan layanan sebagaimana tersaji pada tabel
2 di bawah ini.
Tabel 2.
Rumusan Tujuan
Layanan Bimbingan dan Konseling

Bidang Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Khusus


Layanan
Pribadi Semakin rajin beribadah Peserta didik memiliki sikap
semakin rajin beribadah
Pemahaman tentang tata tertib Peserta didik memiliki
sekolah menjadi tinggi pemahaman tentang tata tertib
sekolah yang tinggi
Cara agar lebih tegas dalam Peserta didik dapat mengetahui
memperjuangkan hak dan cara agar lebih tegas dalam
memenuhi kewajiban memperjuangkan hak dan
memenuhi kewajiban

16
Kemampuan menghilangkan Peserta didik dapat memiliki
pikiran negatif dan mulai kemampuan menghilangkan
berpikiran positif pikiran negatif dan mulai
berpikiran positif
Ayo berani kemukakan cita- Peserta didik memiliki sikap
citamu berani dan percaya diri dalam
mengemukakan cita-citanya
Sosial Menambah keikhlasan dalam Peserta didik memiliki sikap
beramal lebih ikhlas dalam beramal
Tips menjaga diri agar tidak Peserta didik memiliki
terpengaruh teman dari hal kemampuan menjaga diri agar
buruk tidak terpengaruh teman dari
hal buruk
Cara memahami perasaan Peserta didik memiliki
orang lain pemahaman tentang cara
memahami perasaan orang lain
Tips and trik untuk Peserta didik mengetahui
mendapatkan sahabat sejati bagaimana cara untuk
mendapatkan sahabat sejati
Hidup hemat Peserta didik memiliki sikap
dan kemampuan hidup hemat
Belajar Diberikan pemahaman tentang Peserta didik memiliki
agama pemahaman tentang ilmu
agama
Pemahaman mengenai Peserta didik memiliki
peraturan dan norma dalam pemahaman mengenai
bermasyarakat peraturan dan norma dalam
bermasyarakat
Motivasi belajar yang tinggi Peserta didik memiliki motivasi
belajar yang tinggi
Pemahaman tentang cara Peserta didik memiliki
belajar yang menyenangkan pemahaman tentang cara
belajar yang menyenangkan
Pemahaman tentang norma Peserta didik memiliki
pergaulan yang baik pemahaman tentang norma
pergaulan yang baik

17
Karir Pemahaman akan manfaat Peserta didik memiliki
mematuhi aturan sekolah bagi pemahaman akan manfaat
masa depan mematuhi aturan sekolah bagi
masa depan
Pemahaman mengenai kaitan Peserta didik memiliki
ekspresi perasaan dengan pemahaman mengenai kaitan
kehidupan karir masa depan ekspresi perasaan dengan
kehidupan karir masa depan
Mempelajari cara pengambilan Peserta didik mampu
keputusan karir yang baik mempelajari cara pengambilan
keputusan karir yang baik
Mempelajari cara agar lebih Peserta didik mampu
jujur mengungkapkan pikiran mempelajari cara agar lebih
dan perasaan kepada orang jujur mengungkapkan pikiran
lain dan perasaan kepada orang
lain
Menanamkan pentingnya sikap Peserta didik dapat
kerjasama demi masa depan menanamkan pentingnya sikap
kerjasama demi masa depan

F. Komponen Program
Komponen program bimbingan dan konseling, komponen program
bimbingan dan konseling di SMP meliputi: (1) Layanan Dasar, (2) Layanan
Peminatan dan Perencanaan Individual (3) Layanan Responsif, dan (4)
Dukungan sistem.
1. Layanan Dasar.
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan
keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan mereka. Layanan tersebut merupakan inti pendekatan
perkembangan yang diorganisasikan sekitar perencanaan dan
eksplorasi karir, pengetahuan tentang diri dan orang lain, dan
perkembangan belajar.
Identifikasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik/konseli (yang
dikumpulkan melalui asesmen kebutuhan dan melalui asumsi teoretik),
harapan-harapan sekolah, harapan orang tua dan harapan

18
masyarakat. Berdasarkan identifikasi tersebut, deskripsikan
kebutuhan-kebutuhan, kemudian tuangkan kebutuhan-kebutuhan
dalam topik-topik layanan yang dibutuhkan oleh seluruh peserta
didik/konseli.
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan
proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta
didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut. Pelayanan peminatan mulai dari
penciptaan untuk menyenangi terhadap mata pelajaran kelompok
peminatan dan bidang keahlian/ kejuruan, memiliki cita-cita pendidikan
dan jenis pekerjaan, sinkronisasi antara cita-cita pendidikan dan jenis
pekerjaan dengan mata pelajaran yang cenderung disenangi, dan
pada awal semester 6 mampu menetapkan peminatannya. Layanan
peminatan perlu dilakukan sinergi kerja antar pendidik dalam satuan
pendidikan dan kerjasama satuan pendidikan SMA dan Pendidikan
Agama. Lanjutan dari pendidikan SMP tersebut dapat juga mulai
diberikan secara garis besar, dan nantinya diperdalam dan diperluas
di pendidikan SMA dan Pendidikan Keagamaan. Rekomendasi
peminatan peserta didik/konseli SMP disusun oleh guru bimbingan
dan konseling atau konselor dengan cara menganalisis data pretasi
akademik dan non akademik di SD dan SMP, minat belajar peserta
didik di SMP serta memperhatikan harapan orang tua. Dapat juga
memperhatikan data hasil tes kecerdasan, bakat, dan minat yang
diselenggarakan di SMP.
Identifikasi peminatan dan perencanaan individual dapat
memfasilitasi peserta didik/konseli memahami potensi dan keadaan
diri, merencanakan masa depan, serta secara individual mampu
memilih dan mengambil keputusan yang tepat dalam mengembangkan
potensi mereka. Hasil identifikasi tersebut dituangkan ke dalam jabaran
mata program.
Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli dapat berupa

19
kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor memimpin kolaborasi dengan pendidik pada satuan
pendidikan dan berperan mengkoordinasikan layanan peminatan,
memberikan informasi yang luas dan mendalam tentang kelanjutan
studi dan dunia kerja, sampai penetapan dan pemilihan studi lanjut.
3. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta
didik/konseli yang memiliki kebutuhan dan masalah yang
memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan layanan ini ialah
memberikan (1) layanan intervensi terhadap peserta didik yang
mengalami krisis, peserta didik/konseli yang telah membuat pilihan
yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang membutuhkan
bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik dan (2)
layanan pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada di
ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana.
Isi dari layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan
penanganan masalah-masalah belajar, pribadi, sosial, dan karir.
Berkaitan dengan tujuan program bimbingan dan konseling di atas, isi
layanan responsif yaitu sebagai berikut. Masalah-masalah yang
berkaitan dengan belajar: kebiasaan belajar yang salah dan kesulitan
penyusunan rencana pelajaran. Dalam masalah yang berkaitan
dengan karir, misalnya, kecemasan perencanaan karir, kesulitan
penentuan kegiatan penunjang karir, dan kesulitan penentuan
kelanjutan studi. Masalah yang berkaitan dengan perkembangan
sosial antara lain konflik dengan teman sebaya dan keterampilan
interaksi sosial yang rendah. Masalah yang berkaitan dengan
perkembangan pribadi antara lain konflik antara keinginan dan
kemampuan yang dimiliki, dan memiliki pemahaman yang tidak jelas
tentang potensi diri.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan
untuk mendukung dan meningkatkan (1) staf bimbingan dan
konseling dalam melaksanakan layanan dasar, layanan peminatan
dan perencanaan individual, layanan responsif, dan (2) staf

20
personalia sekolah yang lain dalam melaksanakan program-program
pendidikan di sekolah. Komponen dukungan sistem terdiri atas
aktivitas manajemen yang menetapkan, memelihara, dan
meningkatkan program bimbingan dan konseling secara keseluruhan.
B e r k a i t a n dengan pelayanan terhadap program bimbingan
dan konseling, komponen dukungan sistem menangani
pengembangan program bimbingan dan konseling yang meliputi
pengelolaan sumberdaya dana, materi, dan fasilitas; pengembangan
staf, pendidikan orang tua, konsultasi dengan guru dan personalia
sekolah yang lain; pemanfaatan sumberdaya masyarakat; hubungan
masyarakat; pengembangan profesional konselor, dan penelitian dan
pengembangan.
Berkaitan dengan program pendidikan yang lain, komponen
dukungan sistem menangani perencanaan perbaikan kualitas sekolah;
aktivitas administratif terkait layanan bimbingan; kerjasama dengan
program pendidikan khusus dan pendidikan kejuruan. Secara
keseluruhan, peran guru bimbingan dan konseling atau konselor
dalam komponen dukungan sistem terutama terdiri atas pengelolaan
dan konsultasi program (Muro & Kottman, 1995).
Setelah guru bimbingan dan konseling atau konselor
menentukan komponen layanan, berikutnya yang juga penting
dipertimbangkan adalah porsi waktu dari masing-masing komponen
layanan. Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap kegiatan layanan di atas adalah: apakah
kegiatan itu dilakukan dalam waktu tertentu atau terus menerus;
berapa banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen program
perlu dirancang dengan cermat. Perencanaan waktu ini didasarkan
kepada isi program dan dukungan manajemen yang harus dilakukan
oleh konselor. Besaran persentase dalam setiap layanan dan setiap
jenjang satuan pendidikan didasarkan data hasil asesmen kebutuhan
peserta didik/konseli dan satuan pendidikan. Dengan demikian
besaran persentase dapat berbeda-beda antara satuan pendidikan
yang satu dengan yang lainnya, karena sangat tergantung hasil
asesmen kebutuhan.
Berbekal pedoman di atas serta memperhatikan deskripsi

21
kebutuhan, maka dapat dirumuskan alokasi waktu seperti tabel 3 di
bawah ini:
Tabel 3.
Alokasi Waktu Perhitungan Jumlah Jam
Layanan Bimbingan dan Konseling
Program Persentase Contoh Perhitungan
Layanan Dasar 35Waktu
– 45% 35%waktu/Jam
X 15 = 52,5
Layanan Peminatan dan 15 – 25% 25% X 15 = 37,5
Perencanaan Individual
Layanan Responsif 25 – 35% 25% X 15 = 37,5
Dukungan Sistem 10 – 15% 15% X 15 = 22,5
Jumlah jam 15 jam

G. Bidang Layanan
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup
empat bidang layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya
perkembangan tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak
dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli. Materi
layanan bimbingan klasikal disajikan secara proporsional sesuai dengan
hasil asesmen kebutuhan 4 (empat) bidang layanan.
1. Bidang Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan
konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai
perkembangan pribadinya secara optimal dan mencapai
kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang
dikembangka meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami
kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2)
mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik, (4) mencapai keselarasan
perkembangan antara cipta-rasa-karsa, (5) mencapai
kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat dalam

22
kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, dan (6) mengakualisasikan
dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal berdasarkan nilai-
nilai luhur budaya dan agama.
2. Bidang Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan peserta
didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap
kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya,
(3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan
dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang
efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung
jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan
prinsip yang saling menguntungkan.
3. Bidang Belajar
Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi
diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian,
memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar
secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) menyadari potensi
diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar; (2) memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif; (3)
memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (4)
memiliki keterampilan belajar yang efektif; (5) memiliki keterampilan
perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan (6)
memiliki kesiapan menghadapi ujian.
4. Bidang Karir
Proses p e m b e r i a n bantuan guru bimbingan dan konseling
atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami

23
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia
di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1)
memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan; (2) memiliki pengetahuan mengenai dunia
kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi
karir; (3) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja; (4) memahami
relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan
keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
karirnya masa depan; (5) memiliki kemampuan untuk
mengeksplorasi karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan,
persyaratan kemampuan yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja; memiliki
kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan
secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan
minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi;
membentuk pola-pola karir; mengenal keterampilan, kemampuan dan
minat; memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil
keputusan karir.
H. Rencana Operasional
Rencana operasional disusun dalam bentuk rencana kegiatan
(action plan) bimbingan dan konseling yang merupakan rencana detail
yang menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan yang didapat dari hasil asesmen terhadap kondisi peserta
didik serta standar kompetensi kemandirian siswa.
Dengan mengacu pada tahapan awal dalam menyusun program
layanan bimbingan dan konseling, maka dapat dirumuskan Rencana
Kegiatan sebagaimana tersebut pada tabel 4 di bawah ini:

24
Tabel 4.
Rencana Kegiatan
Layanan Bimbingan Dan Konseling

Bidang Tujuan Komponen Strategi Kelas Materi Metode Media evaluasi


Layanan Layanan layanan
Pribadi Peserta didik memiliki sikap Layanan Bimbingan VII Tips rajin diskusi Bahan Proses dan
semakin rajin dalam beribadah dasar klasikal beribadah materi, hasil
papan tulis,
spidol
Peserta didik memiliki Layanan Bimbingan VII Tata tertib sekolah Ceramah Bahan Proses dan
pemahaman tentang tata tertib dasar klasikal dan materi, hasil
sekolah yang tinggi diskusi papan tulis,
spidol
Peserta didik dapat mengetahui Bimbingan VII Lakukan Bahan Proses dan
cara agar lebih tegas dalam kelompok kewajibanmu materi, hasil
memperjuangkan hak dan maka kau akan papan tulis,
memenuhi kewajiban mendapatkan hak spidol
mu
Peserta didik dapat memiliki Bimbingan VII Be positif thinking Bahan Proses dan
kemampuan menghilangkan klasikal materi, hasil
pikiran negatif dan mulai papan tulis,
berpikiran positif spidol

25
Peserta didik memiliki sikap VII Cita-citaku Bahan Proses dan
berani dan percaya diri dalam setinggi langit materi, hasil
mengemukakan cita-citanya papan tulis,
Proses dan
hasil spidol
Sosial Peserta didik memiliki sikap lebih Bimbingan VII Tips menambah Bahan Proses dan
ikhlas dalam beramal klasikal keihlasan dalam materi, hasil
beramal papan tulis,
spidol
Peserta didik memiliki Konseling VII Bahan Proses dan
kemampuan menjaga diri agar kelompok materi, hasil
tidak terpengaruh teman dari hal papan tulis,
buruk spidol
Peserta didik memiliki Bimbingan VII Ingin dipahami? Bahan Proses dan
pemahaman tentang cara klaskal Pahami perasaan materi, hasil
memahami perasaan orang lain orang lain jg dong papan tulis,
 spidol
Peserta didik mengetahui Bimbingan VII 1001 cara Bahan Proses dan
bagaimana cara untuk klasikal mendapatkan materi, hasil
mendapatkan sahabat sejati sahabat sejati papan tulis,
spidol
Peserta didik memiliki sikap dan Bimbingan VII Mari hidup hemat Bahan Proses dan
kemampuan hidup hemat klasikal materi, hasil
papan tulis,
spidol

26
belajar Peserta didik memiliki Bimbingan VII Pelajari ilmu Bahan Proses dan
pemahaman tentang ilmu agama kelompok agama untuk materi, hasil
bekal hidupmu papan tulis,
spidol
Peserta didik memiliki Bimbingan VII Peraturan dan Bahan Proses dan
pemahaman mengenai peraturan klasikal norma dalam materi, hasil
dan norma dalam bermasyarakat masyarakat papan tulis,
spidol
Peserta didik memiliki motivasi Bimbingan VII Tingkatkan Bahan Proses dan
belajar yang tinggi klasikal motivasi materi, hasil
belajarmu papan tulis,
spidol
Peserta didik memiliki Bimbingan Tips belajar yang Proses dan Proses dan
pemahaman tentang cara belajar klasikal menyenangkan hasil Bahan hasil
yang menyenangkan materi,
papan tulis,
spidol
Peserta didik memiliki Bimbingan Etika pergaulan Bahan Proses dan
pemahaman tentang norma klasikal materi, hasil
pergaulan yang baik papan tulis,
spidol
Karir Peserta didik memiliki Bimbingan Patuhilah aturan Proses dan
pemahaman akan manfaat klasikal sekolah! hasil
mematuhi aturan sekolah bagi
masa depan

27
Peserta didik memiliki Bimbingan Proses dan
pemahaman mengenai kaitan klasikal hasil
ekspresi perasaan dengan
kehidupan karir masa depan
Peserta didik mampu Bimbingan Pelajari teknik Proses dan
mempelajari cara pengambilan klasikal pengambilan hasil
keputusan karir yang baik keputusan karir
yang baik
Peserta didik dapat menanamkan Proses dan
pentingnya sikap kerjasama demi hasil
masa depan

28
Mengacu pada rencana kegiatan yang telah dirumuskan di atas, maka dapat di
susun jadwal sebagaimana tersaji pada table 5 di bawah:

29
30
Tabel. 5
Jadwal Kegiatan Program Bimbingan Dan Konseling SMP Negeri 1 Pemalang
Tahun Pelajaran 2017/2018

Komponen & Bulan


Kegiatan JULI Agustus Sept Oktober Nopember Desember Januari Pebruari Maret April Mei Juni
layanan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN
Melakukan
Asesment X
Kebutuhan
Mendapatkan
dukungan
kepala
sekolah dan
komite
sekolah
1 Konsultasi x
Rapat
2 koordinasi
x
3 Sosialisasi x
Menetapkan
Dasar
x
Perencanaan
Layanan
PELAKSANA
AN
LAYANAN
DASAR
Bimbingan
Klasikal X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

Bimbingan
Kelompok x x x x x x x x x x x

31
Bimbingan
Kelas
besar/lintas
kelas
Pengembang
an media
x x x x
bimbingan
dan konseling
PEMINATAN
&
PERENCAN
AAN
INDIVIDUAL
Tahap
1 Pengung x
kapan
Tahap
Pemaha
2 man
Tahap
Penentu
3 x
an
Pilihan
Tahap
Tindak
Lanjut
4 x
dan
Penyalur
an
LAYANAN
RESPONSIF
Konseling
individual dan
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
kelompok

32
Referal(Rujuk
an/alih X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
tangan)
Konsultasi
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Konferensi
kasus X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

Advokasi
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
DUKUNGAN
SISTEM
Pengembang
an Jejaring

x x x x x x x x x
Kegiatan
Manajemen

PKB(Pengem
bangan
Keprofesional
x
an
Berkelanjutan
)

Kepala Sekolah Koord. BK Guru BK

Dra. Siti Komariah, M.Pd Tri Mulyatni Arintowati C, S.Pd Danty Ismi Harva Firstilia, S.Pd

33
34
Pengembangan Tema
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial,
belajar dan karier yang s e l a n j u t n y a dituangkan dalam Rencana
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPL bimbingan dan
konseling).
Adapun pengembang tema dalam program bimbingan dan konseling
dapat disimak pada tabel 6 di bawah:
Tabel 6.
Pengembangan Tema/Topik
Layanan Bimbingan Dan Konseling
NO SKKPD Masalah Bidang Topik/Tema
(Aspek Layanan
Perkembangan)
1 Landasan Hidup Belum rajin Pribadi Tips rajin
Religius beribadah beribadah
Ingin semangat Belajar Pelajari ilmu
mempelajari ilmu agama untuk
agama bekal hidupmu
Ingin lebih ikhlas Sosial Tips menambah
dalam beramal keihlasan dalam
beramal

2 Landasan Perilaku Belum Pribadi Tata tertib


Etis memahami tata sekolah
tertib sekolah
Belum Belajar Peraturan dan
memahami norma dalam
norma dan aturan masyarakat
kehidupan

3 Kematangan Emosi Ingin menghapus Pribadi Be positif thinking


pikiran negatif
tentang diri
Belum mengerti Sosial Ingin dipahami?
cara memahami Pahami
perasaan orang perasaan orang
lain lain jg dong 

4 Kematangan Tidak memiliki Belajar Meningkatkan


Intelektual motivasi belajar Motivasi Belajar
Belum Belajar Tips belajar yang
mengetahui cara menyenangkan
belajar yang
menyenangkan

35
5 Kesadaran Ingin lebih tegas pribadi Lakukan
Tanggung Jawab memperjuangkan kewajibanmu
Sosial hak dan maka kau akan
kewajiban mendapatkan
hak mu
Mudah Social Lindungi dirimu
terpengaruh dari pengaruh
teman dari hal buruk temanmu!
buruk
6 Kesadaran Gender Belum memiliki Sosial Saling
sikap menghargai menghargai
antara laki-laki antara
dan perempuan perempuan dan
laki-laki
Ingin lebih jujur Karir Patuhilah aturan
mengungkapkan sekolah!
pikiran dan
perasaan kepada
orang lain
Belum memiliki Sosial Tumbuhkan
sikap percaya diri sikap PD dalam
dalam bekerja bergaul dengan
sama dengan siapapun
lawan jenis

7 Pengembangan Bingung dengan Pribadi Tumbuh


Pribadi perubahan fisik kembang remaja
yang terjadi
Belum Karir
memahami
manfaat menaati
aturan sekolah
demi masa
depan
Belum berani pribadi
mengemukakan
cita-cita
8 Perilaku Belum memiliki Sosial Mari hidup hemat
Kewirausahaan/ sikap hemat
Kemandirian
Perilaku Ekonomis
Ingin melatih karir Ayo bekerja
kemampuan sama demi
kerjasama demi meraih masa
meraih karir depan yang
masa depan cerah
9 Wawasan dan pemahaman Karir Jadikan
kesiapan karir mengenai kaitan kegemaranmu
ekspresi sebagai cita-
perasaan dengan citamu agar kau
kehidupan karir tak salah arah
masa depan

36
Ingin menguasai Karir Pelajari teknik
teknik pengambilan
pengambilan keputusan karir
karir yang baik yang baik

10 Kematangan Ingin Pribadi 1001 cara


Hubungan dengan mendapatkan mendapatkan
Teman Sebaya teman sejati sahabat sejati
Pemahaman Belajar Etika pergaulan
norma pergaulan
yang masih
rendah

I. Rencana Evaluasi
Evaluasi program didasarkan pada rumusan tujuan yang ingin dicapai.
Di samping itu, perlu dilakukan evaluasi keterlaksanaan program. Hasil
evaluasi dapat dijadikan salah satu bentuk akuntabilitas layanan bimbingan
dan konseling. Hasil evaluasi dan diakhiri dengan rekomendasi tentang
tindak lanjut pengembangan program selanjutnya.
Evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu
kegiatan yang berkesinambungan sebagai suatu siklus yang tidak berhenti
sampai terkumpulnya data atau informasi. Adapun kegiatan evaluasi akan
dilaksanakan setiap selesainya layanan serta pada akhir tahun pelajaran.

J. Sarana dan Prasarana


Pemenuhan sarana dan prasaran adalah mutlak untuk dilaksanakan
sebagai upaya dalam mecapai tujuan layanan bimbingan dan konseling.
Dalam program layanan bimbingan dan konseling yang telah disusun,
diajukan kebutuhan sarana dan prasarana sebagaimana tersebut pada tabel
7 di bawah:
Tabel 7.
Kebutuhan Sarana & Prasarana
Layanan Bimbingan dan Konseling
Jumlah
Uraian Harga
No. Spesifikasi Volume Harga Manfaat Ket
Kebutuhan Satuan(Rp)
(Rp)
Ruang 35,00 175,
lb
konseling Triplek 5 0 000
yang mampu Kayu 4 x 5 Membuat
22,00 220,
1 menjaga = bt sekat ruang
10 0 000
privasi 3m konseling
konseli 0.5 35,00 17,
kg
Paku 0 0 500

37
Papan 35,00 35,
lb
Bimbingan Triplek 1 0 000
yang mampu 7,50 22,
bt Membuat
memuat Lis kayu 3 0 500
2 papan
materi
bimbingan
bimbingan 0.5 45,00 22,
kg
0 0 500
Cat minyak
Aplikasi
75,00 75,
3 instrumentasi kp
1 0 000
AUM CD Memudahkan
Aplikasi asesmen
75,00 75,
4 instrumentasi CD kp
1 0 000
Sosiometri
642,
Jumlah
500

K. Rencana Anggaran
Perencanaan program Layanan Bimbingan dan konseling perlu
dilengkapi dengan penyusunan anggaran biaya yang diperlukan selama
melaksanakan program yang hendak dilaksanakan. Adapun anggaran biaya
yang direncanakan dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8.
Rencana Anggaran
Layanan Bimbingan dan Konseling

Jumlah
Harga
No. Uraian Kegiatan Spesifikasi Volume Harga + Manfaat Ket
Satuan (Rp)
Pajak (Rp)
1. Tes Psikologis Asesmen 250 siswa 90.000,- 25.875.000 Penempatan siswa,
Siswa Kelas VII peminatan pendampingan
peminatan
2. ATK Kertas HVS F4 4 RIM 45.000,- 207.000 Administrasi
80 gr, 10 bln kelancaran
via Komite pelaksanaan BK
3. Kertas HVS A4 20 RIM 38.000,- 874.000
70 gr, 10 bln Sda
via Komite
4. Buku Besar 3 PAK 95.000,- 327.750 Sda
5. Folio bergaris 3 PAK 25.000,- 86.250 Sda
6. stapler 3 BUAH 25.000,- 86.250 Sda
7. isi stapler 12 buah 3000,- 48.300 Sda
8. Spidol, 24 buah 8000,- 220.800 Sda
9. penghapus 1 buah 4000,- -
Sda
white board

38
10. Papan 1 buah 1.300.000,- 1.495.000 Lay. via media
Media BK bimbingan
11. Home Visit, Tiap 2,5% x 1050 263 Kali/ 50.000,- 15.122.500 Memahami kondisi
bulan 2,5% dari jlh siswa, 10 siswa social siswa
siswa (10 bulan) bulan = 263
siswa
12. Foto Copy Absen 10 bulan, 32 8960 lembar 150,- Kelengkapan data
dan rekab kelas 1.545.600 siswa
13. Foto copy diluar 12 bulan . 150,- 517.500 Kelengkapan data
absensi 3000 lembar siswa
14. Flash disk 32 GB 2 buah 375000 862.500 Kelengkapan data
siswa
15. Pengadaan CD 2 kotak 300000 690.000 Kelengkapan data
siswa
16. Refill tinta infus 6 set 50000 36.000 Sda
17. Lain 1.150.000 Cadangan biaya
untuk kejadian
Total Ajuan Anggaran 49.144.450

L. Program Semester
Berdasarkan deskripsi kebutuhan serta rencana penyusunan anggaran
dan sarpras maka dapat disusun Program Semester sebagaimana tertuang
dalam tabel 9 di bawah ini:

39
40
TABEL 9.
PROGRAM SEMESTER BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 1 Pemalang
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

No. Jenis Kegiatan/Layanan Bidang Bimbingan Fungsi Tujuan Sasaran Waktu


Bimbingan &
Pribadi Sosial Belajar Karir Konseling
A. PERSIAPAN
1. Pembagian tugas guru bimbingan Tercapainya efektivitas layanan Juli
dan konseling atau konselor Bimbingan dan Konseling

2. Assesmen Kebutuhan Terungkapnya kebutuhan peserta VII, Juli-


didik/konseli VIII, IX Agustus

3. sarana Bimbingan dan Konseling Layanan Bimbingan dan Konseling VII, Juli-
lebih terarah dan tepat sasaran VIII, IX Agustus

4. Konsultasi Program Bimbingan dan Tercapainya keberhasilan layanan VII, Juli-


Konseling Bimbingan dan Konseling VIII, IX Agustus

5. Pengadaan Sarana/ Prasarana Terpenuhinya kebutuhan sarana yang VII, VIII, Juli-
Bimbingan dan Konseling- menunjang keberhasilan layanan IX Agustus
Bimbingan dan Konseling.

B. LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
1 LAYANAN DASAR Peserta didik/ konseli terbantu dalam
mencapai tugas- tugas perkembangan
nya.

a Bimbingan klasikal v

41
1) Landasan hidup religius 1. Pemahaman
a) Rajin Beribadah 2. Pengembangan Peserta didik memiliki sikap semakin
v
rajin dalam beribadah VII
b) Pelajari ilmu agama untuk Pelajari ilmu agama untuk VII
v
bekal hidupmu bekal hidupmu
c) Menambah keihlasan dalam Melakukan berbagai kegiatan ibadah VII
v dengan kemauan sendiri
beramal
2) Landasan Perilaku Etis
a) Tata tertib sekolah Mengenal alasan perlunya mentaati VII, VIII,
v aturan/norma berperilaku. IX

b) Peraturan dan norma dalam Memahami keragaman VII, VIII,


masyarakat v aturan/patokan dalam berperilaku alam IX
konteks budaya.
3) Kematangan emosi
a) Menghilangkan pikiran negatif Mengenal cara-cara mengekspresikan VIII, IX
perasaan secara wajar
v

b) Cara memahami perasaan orang Memahami keragaman ekspresi VII, VIII,


lain v IX
perasaan diri dan orang lain
4) Kematangan intelektual
a) Meningkatkan Motivasi Mempelajari cara-cara pengambilan VII, VIII,
V IX
Belajar keputusan dan pemecahan masalah
b) Meningkatkan motivasi belajar Menyadari adanya resiko dan VII, VIII,
V IX
pengambilan keputusan
5) Kesadaran tanggung jawab sosial
a) Hak dan kewajiban Mempelajari cara-cara memperoleh VII, VIII,
v hak dan memenuhi kewajiban dalam IX
lingkungan kehidupan sehari-hari
hak dan memenuhi kewajiban dalam
lingkungan kehidupan sehari-hari

42
b) Pengaruh buruk dari teman v Menghargai nilai-nilai persahabatan
VII, VIII,
dan keharmonisan dalam kehidupan
sehari-hari
6) Kesadaran Gender
a) Saling menghargai laki-laki dan VII,VIII,
v
perempuan Mengenal peran-peran sosial sebagai IX
laki-laki atau perempuan
b) Jujur dalam mengungkapkan VII,VIII,
pikiran dan perasaan kepada orang v IX
lain Menghargai peranan diri dan orang
lain sebagai laki-laki atau perempuan
dalam kehidupan sehari-hari
c) Pergaulan yang sehat v Berinteraksi dengan lain jenis secara VII,VIII,
IX
kolaboratif dalam memerankan peran
jenis
7) Pengembangan pribadi
Mengenal kemampuan dan keinginan VII,VIII,
a) Tumbuh Kembang Remaja v IX
diri.
Belum berani mengemukakan VII,VIII,
b) v IX
cita-cita Menerima keadaan diri secara positif.
Menampilkan perilaku yang VII,VIII,
c) Pengendalian diri v v merefleksikan keragaman diri dalam IX
lingkungannya.
8) Kemandirian perilaku ekonomi
a) Mari Hidup Hemat Mengenal nilai-nilai perilaku hemat, VII,VIII,
ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif IX
v dalam kehidupan sehari-hari.

b) Mengatur keuangan v Menyadari manfaat perilaku hemat, VII,VIII,


ulet, sungguh-sungguh dan kompeti- IX

43
tif dalam kehidupan sehari-hari.
c) Bekerja sama demi masa depan VII,VIII,
v
yang cerah Membiasakan diri hidup hemat, IX
ulet, sungguh-sungguh dan kompeti-
tif dalam kehidupan sehari-hari.
9) Wawasan dan kesiapan karier
a) Hubungan antara ekpresi perasaan
dengan kehidupan karir masa v
depan Mengekspresikan ragam pekerjaan, IX
Mengenal jenis-jenis sekolah v pendidikan dan aktivitas dalam
lanjut kaitan dengan kemampuan diri.
b) Teknik pengambilan keputusan karir v Menyadari keragaman nilai dan
IX
persyaratan aktivitas yang menuntut
pemenuhan kemampuan tertentu.
c) Mengapa Orang Harus Bekerja v Mengidentifikasi ragam alternatif
pekerjaan, pendidikan, dan aktivitas
IX
yang mengandung relevansi dengan
kemampuan diri.
10) Kematangan hubungan dengan
teman sebaya

a) Cara mendapatkan teman sejati v Mempelajari norma-norma pergaulan VII,VIII,


IX
dengan teman sebaya yang beragam
latar belakangnya.
b) Etika pergaulan v Menyadari keragaman latar belakang VII,VIII,
IX
teman sebaya yang mendasari
pergaulan.
c) Sikap Asertif v v Bekerjasama dengan teman sebaya VII,VIII,
yang beragam latar belakangnya. IX

44
b Bimbingan kelas besar/lintas kelas 1. Pencegahan Tercapainya

1) PHBS v kemandirian peserta didik/konseli VII,VIII,


2) Rokok dan Napza v secara optimal IX
3) Orientasi Study Lanjut sesuai dengan tugas perkembangann
v ya.
c Bimbingan kelompok Pemahaman dan Terlayaninya kebutuhan melalui
pengembangan bimbingan kelompok VII,VIII,
1) Perilaku bulying dan cara IX
menghindarinya
d Pengembangan media bimbingan Pemahaman dan Peserta didik/konseli memperoleh
dan konseling pengembangan informasi yang bermanfaat bagi
v dirinya. VII,VIII,IX

e Papan bimbingan Peserta didik/konseli


memperoleh informasi VII,VIII,IX
melalui media tulis
f Leaflet Peserta didik/konseli
memperoleh informasi VII,VIII,IX
melalui cetak
2 PEMINATAN DAN
VII,VIII,IX
PERENCANAAN INDIVIDUAL

3 LAYANAN RESPONSIF
a. Konseling individual Pengentasan Terbantunya peserta didik /
konseli dalam mengatasi
VII,VIII,
v hambatan /
IX
memecahkan masalah yang
dialaminya.

45
b. Konseling kelompok Pengentasan Terbantunya
V memecahkan masalah peserta didik VII,VIII,IX
melalui kelompok
c Konsultasi Pemahaman & Terbantunya
pengembangan memberikan informasi yang VII,VIII,IX
dibutuhkan oleh peserta didik.
d. Konferensi kasus Pengentasan Diperolehnya
kesepakan bersama mengenai VII,VIII,IX
masalah peserta didik/konseli
e Advokasi Pengentasan Terentaskannya VII,VIII,
masalah konseli
yang terkait dengan pihak lain agar IX
hak- hak konseli tetap terlindungi
f. Konseling melalui Terselenggaran VII,VIII,
elektronik ya layanan Bimbingan dan konseling
yang lebih efektif IX
g. Kotak masalah (Kotak tertampungnya VII,VIII,IX
Kebutuhan Peserta masalah peserta
Didik/konseli) didik/konseli
yang introvert
4 DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan Pengumpulan data dan VII,VIII,IX
menindaklanjuti
assesmen (termasuk kunjungan kebutuhan peserta didik
rumah)
b. Kunjungan rumah Mengetahui VII,VIII,IX
langsung kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan melaporkan Pertanggungja waban kinerja VII,VIII,IX
program

46
bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah
d. Membuat evaluasi Penilaian VII,VIII,IX
ketercapaian program layanan
Bimbingan dan Konseling
5 Melaksanakan Bukti fisik VII,VIII,IX
administrasi dan mekanisme pelaksanaan layanan Bimbingan dan
bimbingan dan konseling Konseling
6 Pengembangan Pengembangan VII,VIII,IX
keprofesian konselor diri / profesi

47
M. Penutup
Demikian penyusunan program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran 2017/2018. Kami menyadari tentu
saja dalam penyusunan proram Bimbingan dan Konseling ini banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan
perngetahuan dan kemampuan kami, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan di tahun yang akan datang.
Harapan kami program Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat, bagi civitas akademi SMP Negeri 1 Pemalang pada khususnya
dan pada perkembangan ilmu bimbingan dan konseling pada umumnya. Terima kasih. Wassalam.

48

Anda mungkin juga menyukai