Rancangan Aktualisasi Gabungan-Dikonversi
Rancangan Aktualisasi Gabungan-Dikonversi
Angkatan 36
DI PUSKESMAS SIANTAR CA
OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis hantarkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan kesempatan dan kesehatan bagi penulis sehingga dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar PNS di Puskesmas
Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah.
Rancangan Aktualisasi ini membahas mengenai ” Aktualisasi Nilai- Nilai
Dasar PNS di Puskesmas Siantar CA Kabupaten Tapanuli Tengah” dan
merupakan salah satu tugas dalam menjalani Program Latihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XXXVI Balai Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Tapanuli Tengah.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
1. Bapak Kaiman Turnip, M. Si, selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumtera Utara
2. Bapak Samrul Bahri Hutabarat, S.Ag., MA selaku Kepala BPSDM
Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah memfasilitasi kami selama latsar
3. Bapak Suriyadi, S.Pd, M.Pd selaku Coach penulis yang telah memberikan
arahan, bimbingan serta dukungan dalam menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini
4. Canggima Simbolon, SKM selaku mentor yang sekaligus menjadi Role of
Model dari penulis.
5. Semua Widyaisara yang telah memberikan pelajaran yang sangat
bermanfaat kepada penulis.
6. Panitia BPSDM Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah memberikan
pelayan yang baik kepada peserta latsar
7. Seluruh peserta latsar khususnya angkatan 36 group B yang telah
membantu penulis dalam menyelesaiakan rancangan aktualisasi.
Pinangsori, 17 Oktober 2019
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
BAB I..................................................................................................................... 1
Pendahuluan ........................................................................................................... 1
1.4 Tujuan 7
1.4.1 Tujuan 7
1.4.2 Manfaat 7
BAB II ................................................................................................................... 9
iii
BAB III ................................................................................................................. 14
RANCANGAN AKTUALISASI........................................................................... 14
BAB IV.................................................................................................................. 35
PENUTUP ............................................................................................................. 35
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi atau sering disebut ANEKA yang akan diaktualisasikan pada satuan kerja
masing-masing. Dalam pengaktualisasian ANEKA umumnya bersumber dari
Satuan Kinerja Pegawai (SKP) atau TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) didalam
setiap Profesi, atau penugasan khusus dari atasan serta kegiatan insiatif sendiri
yang mendapatkan persetujuan atasan.
PNS di bidang kesehatan sekarang menjadi sorotan publik dikarenakan
beberapa hal yang berkaitan dengan kualitas pelayanan yang kurang memuaskan.
Banyaknya masalah yang timbul diakibatkan kurang dan turunnya kesadaran dan
kepedulian PNS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Seiring kemajuan
teknologi, masyarakat semakin kritis terhadap segala bidang aspek, salah satunya
yaitu terhadap mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas. Kebutuhan
dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat,
baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif.
Maka dari itu perlu pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat di
Puskesmas dengan berdasarkan nilai-nilai ANEKA.
Sebagai perawat dipuskesmas siantar CA, penulis berkewajiban
memberikan pelayanan dan metode-metode kreatif dalam pemberi pelayanan
kepada pasien sesuai dengan visi dan misi puskesmas siantar CA. Sehingga angka
penyakit akan menurun khususnya penyakit TB (Tuberkolosis) paru dan
masyarakat kecamatan sosorgadong akan puas dengan pelayanan yang ada. Pada
kenyataannya pelaksanaan pelayanan belum maksimal 100 %, khusunya
pelayanan penyakt TB paru dan penanggulangan penyakit Tb paru di kecamatan
sosorgadong yang cenderung signifikan meningkat dari tahun ketahun. Misalnya
pada tahun 2018 angkat penyakit TBC sebanyak 28 orang dan pada tahun 2019
sampai bulan september sebanyak 29 orang.
Hal ini terjadi dikarenakan beberapa factor salah satunya rendahnya
pemahaman masyarakat tentang penyakit Tb (Tuberkolosis) paru dan
penularannya, dan beberapa factor lainnya seperti kecamatan sosorgadong
dikelilingan lautan sehingga penguapan terjadi. Sehingga penulis akan melakukan
edukasi pemahaman tentang penyakit dan penularan TB (Tuberkolosis) paru.
2
Oleh karena itu, melalui diklat prajabatan pola baru ini saya pribadi selaku
CPNS golongan III di lingkungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah ingin
berkontribusi dalam menerapkan nilai-nilai ANEKA pada pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Tengah khusunya pada instansi penempatan saya puskesmas
siantar CA.
1.2 Deskripsi Puskesmas Siantar CA
1.2.1. Profil Puskesmas Siantar CA
Puskesmas Siantar CA merupakan pusat kesehatan masyarakat yang
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat Sosorgadong yang terletak di
Jalan Sibolga-barus KM 40, Desa Siantar CA, Kecamatan Sosorgadong
Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.Puskesms Siantar CA
merupakan Pusat Pelayanan Masyarakat yang non rawat inap. Puskesmas Siantar
CA mencakup 8 (delapan) Desa dan 1 (satu) keluarahan yaitu Desa Muara Bolak,
Desa Saintar CA, Desa Siantar Dolok, Desa Baringin, Desa Huta tombak, Desa
Barambang, Desa Sibintang, Desa Utte Boang, dan Kelurahan Sosorgadong.
Kecamatan Sosorgadong menempati area seluas 143,14 Km2. Seperti
umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di Kabupaten Tapanuli Tengah,
Kecamatan Sosorgadong memiliki iklim tropis, sehingga daerah ini memiliki 2
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Puskesmas Siantar CA memiliki
beberapa pelayanan kesehatan seperti Pelayanan Umum (Poli Umum), Tindakan
Gawat Darurat, Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, pelayanan gizi,
farmasi, laboratorium, imunisas, prolanisi, dan puskesmas Siantar CA
memberikan Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar (PONED) serta
Pelayanan Pesalinan Normal 24 jam.
Puskesmas Siantar CA mempunyai beberapa Program yaitu; Program
HIV, Sphylis, PTM (Penyakit Tidak Menular), Program Gizi, Sanitarian, Rabies,
Kecacingan, Kesehatan Jiwa, K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan
Kerja),Program TB Paru, Program Filariasis, dll.
Puskesmas Siantar CA memiliki standart operasional prosedur (SOP)
terhadap alur pasien yang datang berkunjung untuk mendapat pelayanan
kesehatan di puskesmas Siantar CA. SOP pelayanan kesehatan di puskesmas
Sintar CA dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PUSKESMAS SIANTAR CA
ALUR PELAYANAN
PUSKESMAS SIANTAR CA
KEGIATAN PENUNJANG:
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
P2P
RUANG OBAT
BISA YA
RUANG
DITANGANI
TINDAKAN
TATA USAHA
TIDAK
DIRUJUK
4
berjumlah 49 orang yang berasal PNS, CPNS, Honorer, dan Tenaga Kerja
Sukarela (TKS) adalah dokter umum (1 orang), Sanitarian Terampil (1 orang),
Farmasi Terampil (1 orang), kesehatan masyarakat (3 orang), Bidan (24 orang),
Perawat (18), cleaning service (1 orang), dan driver ambulance (1 orang).
5
2. Inovasi
Memiliki Kemampuan bekerja dengan ide-ide kratif serta
member terobosan bagi pelayanan peningkatan.
3. Aman
Adanya perlindungan bagi pasien dan petugas terhadap
bahaya akibat pelayanan yang diberikan.
4. Profesional
Profesional dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
dengan kompetensi dan keilmuannya.
6
10. menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga
dalam rangka menyusun rencana tindakan
keperawatan;
11. melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif;
12. memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
13. melaksanakan case finding/deteksi dini/ penemuan
kasus baru pada individu dalam rangka melakukan
upaya promotif;
14. melakukan support kepatuhan terhadap intervensi
kesehatan pada individu;
15. melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
16. mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarganya;
17. mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga
dengan penyakit menular;
18. melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
19. melakukanpeningkatan/penguatan
20. kemampuansukarelawandalam
21. meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
22. melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
23. melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi;
24. melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi;
25. melakukan upaya membuat pasien tidur;
26. melakukan relaksasi psikologis;
27. melakukan tatakelola keperawatan perlindungan
terhadap pasien dengan risiko trauma/injury;
28. melakukan manajemen febrile neutropeni;
7
29. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan;
30. memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual dalam rangka tindakan keperawatan yang
berkaitan dengan ibadah;
31. melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
(dying care);
32. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan
aman;
33. mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari
arteri, cvp dalam rangka tindakan keperawatan spesifik
terkait kasus dan kondisi pasien;
34. merawat pasien dengan WSD;
35. memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi;
36. melakukan resusitasi bayi baru lahir;
37. melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan
kemoterapi (pre, intra, post);
38. melakukan perawatan luka kanker;
39. melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;
40. melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
41. melakukan perawatan lanjutan pasca
hospitalisasi/bencana dalam rangka melakukan upaya
rehabilitatif pada keluarga;
42. memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal
sampai meninggal;
43. memberikan dukungan dalam proses kehilangan,
berduka dan kematian;
44. melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
45. melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada
individu;
46. memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
47. melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;
8
48. melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan
keperawatan;
49. melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
50. menyusun rencana kegiatan individu perawat;
51. melakukan preseptorship dan mentorship;
52. melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan
pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
primer;
53. melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
54. melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
55. melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah
tertentu; dan
56. melakukan supervisi lapangan.
9
1.2.7 Struktur Organisasi Puskesmas Siantar CA
BAGAN STRUKTUR ORAGNISASI PUSKESMAS SIANTAR CA
PIMPINAN PUSKESMAS
CANGGIMA SIMBOLON, SKM
KEPALA TATA USAHA
ERNAWATI LIMBONG
Sistem Informasi
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP) Puskesmas
Elizabet Barasa dr. Siti Aisyah Sitompul
MALARIA
CAMPAK Kecacingan GIGI & MULUT
Ernawati Limbong
Ruji Karjita Yelvie L. Simbolon .................
ISPA
Depsi Karolina FILARIASIS
Rapma G. Lumban Gaol
10
Sifilis
Rika V. Rambe
Diketahui Oleh : Ket. Garis Komando/Instruksi
Pimpinan Puskesmas Siantar CA Garis Koordinasi PUSTU JEJARING PUSKESMAS BIDAN DESA PUSKESMAS KELILING
Nirmala Napitupulu Elizabet Barasa Ruji Karjita Arliston D. Simanjuntak
Canggima Simbolon
11
1.3 Permasalahan
1.4.1 Tujuan
Dengan melakukan aktualisasi dan habituasi dapat Membentuk PNS
yang profesional dengan memiliki karakter berdasarkan nilai-nilai dasar
profesi PNS dan mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar ANEKA di
bidang profesi sesuai dengan tugas pokok profesi keperawatan:
1. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatan
2. Mengedepankan kepentingan nasionalisme dalam melaksanakan tugas
dan jabatan
3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan dalam
melaksanakan tugas dan jabatan
4. Berinovasi untuk peningkatan mutu dalam melaksanan tugas dan
jabatan
5. Tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansi
12
1.4.2 Manfaat
Manfaat dilakukan kegiatan LATSAR pada CPNS adalah:
a. Bagi Diri Sendiri
Diharapkan mampu menjadi abdi negara yang profesional dengan
menanamkan nilai ANEKA, mengubah pola pikir, dan melatih
kemampuan menulis karya ilmiah.
b. Bagi Unit Kerja
Meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas sehingga
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berdasar pada nilai-nilai ANEKA.
c. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima yang
berorientasi kepada Visi dan Misi Puskesmas Siantar CA.
13
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
14
tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, serta menyangkut hajat hidup
orang banyak, hingga akhirnya isu tersebut masuk akal serta realistis dan relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.
Berdasarkan isu-isu yang diangkat di Puskesmas Siantar CA, maka akan
dianalisa dengan menggunakan konsep AKPK dan USG (kriteria isu), yaitu:
1. Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2. Problematik : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
3. Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Kelayakan : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Bobot Nilai dari Analisis APKL
BOBOT KETERANGAN
2 Kurang Pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
15
KRITERIA ISU
No ISU
A K P K
16
1. Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan penularan
TB Paru (Tuberkolosis) di kecematan sosorgadong.
2. Rendahnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang pada keluarga
dalam mengantisipasi penularan TB (Tuberkolosis) di kecamatan
sosorgadong
3. Kurangnya kepatuhan perawat dalam menggunakan APD dan Five
Moment dalam melakukan tindakan keperawatan.
Ketiga isu yang telah terpilih untuk diangkat akan dianalisa terlebih
dahulu untuk menilai isu yang menjadi prioritas paling utama yang
penyelesaiannya harus segera dilakukan. Analisis tersebut akan dilihat dengan
menggunakan teknik USG pada tabel 2.3.
KRITERIA
17
2.3 Penetapan Isu dan Dampak Isu
2.3.1 Penetapan Isu
Berdasarkan hasil analisa AKPK dan USG yang digunakan dalam
penentuan isu, maka isu yang layak untuk diangkat agar segera dicari pemecahan
masalahnya adalah Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penularan TB
Paru (Tuberkolosis) dikecamatan sosorgadong.
2.3.2 Dampak Isu
18
6. Membuat layanan konsultasi secara online dengan membuat grup WA
(Whats App) dan konsultasi melalui Menghubungi Petugas.
2.5 Role Model
Role model merupakan seseorang yang menjadi panutan dan dapat dijadikan
contoh untuk menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi
kerja di Puskesmas. Seseorang yang dapat dijadikan role model di Puskesmas
Siantar CA yaitu Kepala Puskesmas Canggima Simbolon, SKM.
19
Foto :
20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1.1.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah yang
diemban seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-
nilai yang mencerminkan akuntabilitas seorang PNS yaitu :
a. Kepemimpinan
b. Tanggung jawab
c. Transparansi
d. Integrasi
21
e. Kepercayaan
f. Keseimbangan
g. Keadilan
h. Profesional Kejelasan, dan
i. Konsistensi
Terdapat 3 (tiga) fungsi utama akuntabilitas publik, yaitu :
1. Peran demokrasi yaitu dengan menyediakan kontrol demokratis
2. Peran konstitusional yaitu dengan adanya UU dan peraturan untuk
mencegah korupsi dan peyalahgunaan kekuasaan.
3. Peran belajar untuk menigkatkan efisiensi dan efektifitas.
1.1.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan setiap
individu terhadap bangsa dan negaranya. Salah satu cara untuk menumbuhkan
semangat nasionalisme yaitu dengan menanamkan nilai-nilai pancasila dalam
diri. Seorang ASN dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air
indonesia (Nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan negara dan
masyarakat. Nasionalisme merupakan wujud dari fungsi ASN sebagai perekat
dan pemersatu bangsa.
Nilai-nilai yang mencerminkan nasionalisme yaitu pantang menyerah,
cinta tanah air, rela berkorban, toleransi, cinta damai, peduli, gotong royong,
responsive, bahasa indonesia, saling menghargai dan saling menghormati
22
Nilai-nilai etika publik yang perlu menjadi pegangan bagi seorang ASN
antara lain : menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, membuat
keputusan berdasarkan prinsip keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang
non diskriminatif, memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur,
mempertanggungkan jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik,
memiliki kemampuan melaksanakan kebijakan dan program, memberikan
pelayanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun, mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi,
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama, mengutamakan pencapaian
hasil dan kinerja, kesetaraan dalam pekerjaan dan meningkatkan efektivitas.
23
4. Mutu yaitu kondisi dinamis berkaitan dengan produk jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen atau pengguna.
Perilaku anti korupsi diwujudkan melalui nilai dasar sikap jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
24
Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai
ASN berkedudukan sebagai aparatur sipil negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk
menjalankan kedudukannya tersebut, pegawai ASN berfungsi sebagai
pelaksanan kebijakan publik; pelayan publik; dan perekat dan pemersatu
bangsa. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku.
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN.
25
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuhnya whole of government
adalah:
1. Faktor eksternal, seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu,
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang
lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan
institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dna layanan publik.
2. Faktor Internal, seperti adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan. Selain itu, adanya perbedaan-perbedaan orientasi sektor
dalam pembangunan bisa menyebabkan tumbuhnya ego sektoral yang
mendorong perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang
menyempit pada kepentingan sektornya.
3. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, dan adat istiadat mendorong
adanya potensi disintegrasi bangsa.
26
10. Mensosialisasikan Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas.
11. Pembuatan poster dan leafleat tentang penyakit Tb (tuberkolosis) paru
dan cara penularannya di puskesmas Siantar CA.
12. Membuat layanan konsultasi secara online dengan membuat grup WA
(Whats App) dan konsultasi melalui Menghubungi Petugas.
27
Formulir 1
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Siantar CA
Identifikasi Isu :
1. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan penularan TB Paru (Tuberkolosis) di kecematan sosorgadong
2. Rendahnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang pada keluarga dalam mengantisipasi penularan TB (Tuberkolosis) di
kecamatan sosorgadong.
3. Kurangnya kepatuhan perawat dalam menggunakan APD dan Five Moment dalam melakukan tindakan keperawatan,
4. Kurangnya pemahaman tentang penularan penyakit rabies,
5. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyebab terjadinya penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas).
Isu yang diangkat : Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan penularan TB Paru (Tuberkolosis) dikecematan
sosorgadong.
Gagasan Pemecahan Isu:
13. Melakukan edukasi atau pendidikan kesehatan melalui media sosial seperti Facebook, dll yaitu dengan mengapload tentang Penyakit
TB (Tuberkolosis) Paru dan penularannya.
14. Mendemonstrasikan cara batuk efektif menggunakan Media Visual poster kepada pasien yang berkunjung kepuskesmas
15. Membagikan masker bagi penerita TBC (Tuberkolosis) dan Suspek TBC sebanyak 50 buah.
16. Mensosialisasikan Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat yang berkunjung ke puskesmas.
17. Pembuatan poster dan leafleat tentang penyakit Tb (tuberkolosis) paru dan cara penularannya di puskesmas Siantar CA.
18. Membuat layanan konsultasi secara online dengan membuat grup WA (Whats App) dan konsultasi melalui Menghubungi Petugas.
28
ALAT BANTU RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterlibatan Dengan Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Kegiatan Diklat Misi Organisasi nilai Organisasi
1 Melakukan edukasi 1. Meminta izin dan usul kepada 1. Pengunjung Dalam meminta izin kepada Dengan melakukan Dalam
atau pendidikan kepala puskesmas dengan sopan facebook kepala puskesmas, saya akan kegiatan Penyuluhan memberikan
kesehatan melalui 2. Meminta izin kepada kepala TU dapat melakukan dengan sopan santun melalui media social penyuluhan
media sosial seperti (Tata Usaha) sebagai pemegang akun memahami yang baik, dan saling facebook ini dapat edukasi gizi sudah
Facebook dll yaitu facebook puskesmas siantar CA. yang menghormati. Selanjutnya saya mendukung misi mendukung nilai-
akan berkoordinasi dengan
dengan mengapload 3. Persiapan alat dan bahan disampaiak puskesmas yaitu poin nilai organisasi
teman sejawat dan bidan.
tentang Penyakit TB penyuluhan (leafleat), dengan an. Nomor 1 memeberikan yang Profesional
Sebelum melakukan pengaplod
(Tuberkolosis) Paru mendisign untuk dapat dipahami. pelayanan yang prima dan Inovasi.
an leaflet atau bahan edukasi
dan penularannya. 4. Menkonsultasikan kepada Pimpinan saya akan lebih dulu dan bermutu bagi
29
cara batuk efektif Puskesmas dengan sopan efektif dapat saya akan meminta saran dan diberikan dalam kelompok
menggunakan Media 2. Meminta izin kepada dokter dipahami bimbingan dengan kepala pemberian edukasi waspada TBC
Visual poster kepada umum dalam menysun materi puskesmas dengan baik, sopan, batuk efektif ini dengan
dengan sopan dan sikap saling menghargai. terhadap misi melibatkan kader
pasien yang
Selanjutnya saya menyiapkan puskesmas yaitu poin posyandu
3. Mempersiapkan alat dan bahan
berkunjung peralatan dan bahan yang
yang akan digunaakan seperti Tissue, Nomor 1 memeberikan mendukung nilai-
kepuskesmas digunakan. Selanjutnya saya
Masker dan Handrub dan visual pelayanan yang prima nilai organisasi
akan menyampaikan
poster. dan bermutu bagi yaitu Profesional
mendemonstrasikan untuk
4. Menjelaskan Kegunaan meningkatkan pengetahuan masyarakat dan Inovasi.
dilkukannya batuk efektif kepada tentang memberikan sosorgadong.
pengunjung puskesmas.
pemahaman kepada masyarakat
5. Mendemonstrasikan cara batuk tentang pentingnya mencegah
efektif yang benar dengan penularan TBC Keterkaitan
menggunakan visual poster. mata pelatihan, yaitu :
30
(Tuberkolosis) dan 2. Membuat usulan pengadaan masker puskesmas dengan baik, sopan, tbc dan suspek tbc dapat nilai-nilai
Suspek TBC kepada Pimpinan puskesmas siantar dan sikap saling menghargai mendukung misi organisasi
sebanyak 50 buah. CA agar kegiatan ini dapat berjalan puskesmas yaitu poin puskesmas yaitu
dengan baik. Selanjutnya saya Nomor 1 memeberikan professional dan
3. Membeli masker sebanyak 1 (satu) berkoordinasi dengan rekan pelayanan yang prima Aman.
seprofesi dan dokter umum
dan bermutu bagi
untuk pendataan jumlah pasien
masyarakat
yang positif tbc dan suspek tbc.
sosorgadong.
Dalam mengusulkan pengadaan
4. Membagikan masker kepada pasien masker di puskesmas dengan
yang menderita TB (tuberkolosis) dan saya berkomunikasi dengan
suspek Tb (Tuberkolosis) paru. sopan.
5. Melakukan Dokumentasi saat
Nilai yang terkait :
kegaiatan.
1. Etika publik
2. Akuntabilitas
3. Anti korupsi
4. Pelayanan publik
4 Mensosialisasikan 1. Meminta izin kepada kepala PHBS Sebelum melakukan kegiatan Kegiatan edukasi PHBS Dengan
Perilaku Hidup Puskesmas dengan sopan (Perilaku saya akan meminta saran dan ini dapat mendukung mensosialisasikan
bersih dan sehat 2. Mendisign bahan sosialisasi PHBS Hidup sehat bimbingan dengan kepala misi puskesmas misi PHBS (Perilaku
dan Bersih) puskesmas dengan baik, sopan, puskesmas yaitu poin Hidup Bersih dan
(PHBS) kepada dengan baik dan dapat dipahami.
3. Berkonsultasi dengan pimpinan disampaikan dan sikap saling menghargai. Nomor 1 memeberikan Sehat) mendukung
masyarakat yang Salanjutnya saya akan
tentang bahan PHBS yang akan kepada pelayanan yang prima nilai organisasi
berkunjung ke mensosialisasikan PHBS pada
disosialisasikan keluarga. dan bermutu bagi puskesmas siantar
puskesmas. pengunjung. Nilai-nilai yang
4. Mencetak bahan sosialisai tentang masyarakat CA yaitu
31
PHBS terkait : sosorgadong. Profesiona dan
5. Melakukan sosialisasi kepada Inovasi.
1. Etika publik
pengunjung dipuskesmas.
2. Akuntabilitas
6. Melakukan dokumentasi,
3. Anti korupsi
pencatatan, dan pelaporan kepada 4. Komitmen mutu
kepala puskesmas.
5 Pembuatan poster dan 1. Konsultasi dan meminta izin Poster dibuat Sebelum melakukan kegiatan Dengan melakukan Kegiatan
leafleat tentang kepada kepala puskesmas dan tentang saya akan meminta saran dan kegiatan membuat pembuatan leaflet
penyakit Tb meminta izin kepada kepala Penyakit TB bimbingan dengan kepala poster dan leaflet ini dan poster secara
(tuberkolosis) paru puskesmas dengan sopan paru sebanyak puskesmas dengan baik, sopan, dapat mendukung misi tepat sasaran
dan cara penularannya 2. Pembuatan design leafleat tentang 20 Lembar dan dan sikap saling menghargai. puskesmas yaitu poin mendukung nilai-
Saya akan mencari bahan-bahan
di puskesmas Siantar Penyakit TB Paru dan Penularannya. Leaflet No.1 memberikan nilai organisasi
yang bisa digunakan sebagai
CA. 3. Menkonsultasikan pada pimpinan sebanyak 50 pelayanan yang prima puskesmas yaitu
poster dan mendesain
puskesmas. Lembar. dan bermutu bagi professional dan
leafleatyang akan ditempel di
4. Proses mencetak poster dan leafleat lokasi-lokasi strategis agar masyarakat kecamatan inovasi.
5. Penempelan poster di lokasi-lokasi masyarakat dapat melihat sosorgadong.
strategis di wilayah puskesmas dampak dan manfaat dari makna
poster maupun leafleat. Nilai-
nilai yang terkait :
1. Etika publik
2. Komitmen mutu
3. Nasionalisme
6. Mendokumentasikan setiap
4. Akuntabilitas
kegiatan yang dilakukan
32
6 Membuat layanan 1. Meminta izin kepada kepala Layanan Sebelum melakukan kegiatan Dengan membuat Kegiatan
konsultasi secara Puskesmas dengan sopan. konsultasi saya akan meminta saran dan layanan konsultasi pencatatan dan
online dengan 2. Meminta izin dan berkoordinasi dalam bentuk bimbingan dengan kepala melalui media social saling tukar
kepada pemegang handphone (alat Whatts App. puskesmas dengan baik, sopan, Whatts App ini dapat nomor alat
membuat grup WA
Komunikasi) puskesmas dan juga dan sikap saling menghargai. mendukung misi komunikasi
(Whats App) dan
Saya juga akan berkoordinasi
ruang informasi. puskesmas yaitu poin untuk
konsultasi melalui dengan bagian informasi . dalam
3. Menginformasikan kepada Nomor 1 memeberikan mendukung nilai
Menghubungi pelaksanaan pencatatan nomor
pengunjung untuk membuat Grup pelayanan yang prima nilai organisasi
kontak handphone tidak
Petugas.
dalam Media siosial (Whatts App) dipungut biaya apapun dan yang dan bermutu bagi yaitu Profesional
dalam rangka konsultasi tentang terkait : masyarakat dan Inovasi.
penyakit TBC dan penularannya. sosorgadong.
1. Pelayanan publik
4. Membuat buku register No
2. Anti korupsi
Handphone 3. Etika publik
5. Membuat laporan kegiatan dan 4. Akuntabilitas
menyerahkan kepada pimpinan 5. Komitmen mutu
33
3.4 Rencana Jadwal Kegiatan
Adapun rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan selama proses habituasi
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
BULAN
OKTOBER NOVEMBER
IV V I II III IV
34
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
1. Setelah Latsar diharapkan dapat mengubah pola pikir dan perilaku CPNS
dalam meningkatkan kinerja serta kualitas pelayanan yang berorientasi
kepada masyarakat
2. Adanya kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kinerja sesuai dengan
tupoksi masing-masing jabatan setiap tahun
35
DAFTAR PUSTAKA
Repulik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2018. Peraturan Kepala
LAN-RI Nomor12 Tahun 2018, tentang Pelatihan Dasar CPNS
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Pelayanan Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
36