Anda di halaman 1dari 40

Gelombang XI

Angkatan 36

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

DI PUSKESMAS SIANTAR CA

KABUPATEN TAPANULI TENGAH

OLEH :

ARLISTON DAMRI S.Kep.,Ners


PENATA MUDA (III/A)
NIP. 19910624 201903 1 003

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KABUPATEN TAPANULI TENGAH
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hantarkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan kesempatan dan kesehatan bagi penulis sehingga dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar PNS di Puskesmas
Siantar CA Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah.
Rancangan Aktualisasi ini membahas mengenai ” Aktualisasi Nilai- Nilai
Dasar PNS di Puskesmas Siantar CA Kabupaten Tapanuli Tengah” dan
merupakan salah satu tugas dalam menjalani Program Latihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XXXVI Balai Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Tapanuli Tengah.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
1. Bapak Kaiman Turnip, M. Si, selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumtera Utara
2. Bapak Samrul Bahri Hutabarat, S.Ag., MA selaku Kepala BPSDM
Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah memfasilitasi kami selama latsar
3. Bapak Suriyadi, S.Pd, M.Pd selaku Coach penulis yang telah memberikan
arahan, bimbingan serta dukungan dalam menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini
4. Canggima Simbolon, SKM selaku mentor yang sekaligus menjadi Role of
Model dari penulis.
5. Semua Widyaisara yang telah memberikan pelajaran yang sangat
bermanfaat kepada penulis.
6. Panitia BPSDM Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah memberikan
pelayan yang baik kepada peserta latsar
7. Seluruh peserta latsar khususnya angkatan 36 group B yang telah
membantu penulis dalam menyelesaiakan rancangan aktualisasi.
Pinangsori, 17 Oktober 2019

Arliston Damri S.Kep.,Ners


NIP : 19910624 201903 1 003

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I..................................................................................................................... 1

Pendahuluan ........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Deskripsi Puskesmas Siantar CA................................................................ 2

1.2.1 Profil Puskesmas Siantar CA ................................................................ 2

1.2.2 Sumberdaya Manusia ............................................................................ 3

1.2.3 Visi Puskesmas Siantar CA ................................................................... 4

1.2.4 Misi Puskesmas Siantar CA .................................................................. 4

1.2.5 Nilai-nilai Organisasi ............................................................................ 4

1.2.6 Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................................... 5

1.2.7 Struktur Organisasi Puskesmas Siantar CA .......................................... 6

1.3 Permasalahan .............................................................................................. 7

1.4 Tujuan 7

1.4.1 Tujuan 7

1.4.2 Manfaat 7

BAB II ................................................................................................................... 9

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH .................................................... 9

2.1 Identifikasi Isu ............................................................................................ 9

2.2 Analisa Isu .................................................................................................. 10

2.3 Penetapan Isu .............................................................................................. 12

2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan ...................................................................... 12

2.5 Role Model .................................................................................................. 13

iii
BAB III ................................................................................................................. 14

RANCANGAN AKTUALISASI........................................................................... 14

3.1 Nilai-nilai Dasar Profesi PNS ..................................................................... 14

3.1.1 Akuntabilitas ......................................................................................... 14

3.1.2 Nasionalisme ......................................................................................... 15

3.1.3 Etika Publik ........................................................................................... 15

3.1.4 Komitmen Mutu .................................................................................... 16

3.1.5 Anti Korupsi .......................................................................................... 16

3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ................................................... 17

3.2.1 Manajemen ASN ................................................................................... 17

3.2.2 Pelayanan Publik ................................................................................... 18

3.2.3 Whole of Goverment.............................................................................. 18

3.3 Rancangan Aktualisasi................................................................................ 19

Formulir 1 Rancangan Aktualisasi ................................................................. 20

3.4 Rencana Jadwal Kegiatan ........................................................................... 31

3.5 Manfaat dan Dampak Kegiatan Aktualisasi ............................................... 32

BAB IV.................................................................................................................. 35

PENUTUP ............................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iv

LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 2014 Aparatur Sipil Negara (ASN)


merupakan suatu profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada suatu instansi
pemerintah, diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian, diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan serta digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan (UU No 5 tahun 2014 tentang ASN). Sebagai bagian dari Aparatur Sipil
Negara (ASN), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki 3 fungsi utama
yaitu, seorang PNS bertindak sebagai perekat bangsa, seorang pelayan publik, dan
pelaksana kebijakan publik. Dalam rangka menciptakan masyarakat yang taat
hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi
dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, untuk mewujudkan hal tersebut, maka
diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang profesional, yaitu seorang PNS yang
mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga dapat melaksanakan
tugas jabatan secara efektif dan efisien, maka perlu dilaksanakan pembinaan
dalam membentuk sosok PNS yang profesional dan berkarakter melalui jalur
Pelatihan Dasar (LATSAR).
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2018, tentang Pelatihan Dasar CPNS. Pelatihan dasar CPNS bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Dalam pelatihan dasar CPNS harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS dengan cara melakukan ataupun terjun langsung dalam penerapan
dan aktualisasi pada satuan kerja masing-masing, sehingga peserta latsar dapat
merasakan manfaatnya secara langsung. Diharapkan nilai-nilai dasar tersebut
terpatri kuat dalam dirinya.
Dalam membentuk PNS yang profesional maka calon PNS diwajibkan
mengikuti pelatihan dasar agar dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS

1
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi atau sering disebut ANEKA yang akan diaktualisasikan pada satuan kerja
masing-masing. Dalam pengaktualisasian ANEKA umumnya bersumber dari
Satuan Kinerja Pegawai (SKP) atau TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) didalam
setiap Profesi, atau penugasan khusus dari atasan serta kegiatan insiatif sendiri
yang mendapatkan persetujuan atasan.
PNS di bidang kesehatan sekarang menjadi sorotan publik dikarenakan
beberapa hal yang berkaitan dengan kualitas pelayanan yang kurang memuaskan.
Banyaknya masalah yang timbul diakibatkan kurang dan turunnya kesadaran dan
kepedulian PNS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Seiring kemajuan
teknologi, masyarakat semakin kritis terhadap segala bidang aspek, salah satunya
yaitu terhadap mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas. Kebutuhan
dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat,
baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif.
Maka dari itu perlu pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat di
Puskesmas dengan berdasarkan nilai-nilai ANEKA.
Sebagai perawat dipuskesmas siantar CA, penulis berkewajiban
memberikan pelayanan dan metode-metode kreatif dalam pemberi pelayanan
kepada pasien sesuai dengan visi dan misi puskesmas siantar CA. Sehingga angka
penyakit akan menurun khususnya penyakit TB (Tuberkolosis) paru dan
masyarakat kecamatan sosorgadong akan puas dengan pelayanan yang ada. Pada
kenyataannya pelaksanaan pelayanan belum maksimal 100 %, khusunya
pelayanan penyakt TB paru dan penanggulangan penyakit Tb paru di kecamatan
sosorgadong yang cenderung signifikan meningkat dari tahun ketahun. Misalnya
pada tahun 2018 angkat penyakit TBC sebanyak 28 orang dan pada tahun 2019
sampai bulan september sebanyak 29 orang.
Hal ini terjadi dikarenakan beberapa factor salah satunya rendahnya
pemahaman masyarakat tentang penyakit Tb (Tuberkolosis) paru dan
penularannya, dan beberapa factor lainnya seperti kecamatan sosorgadong
dikelilingan lautan sehingga penguapan terjadi. Sehingga penulis akan melakukan
edukasi pemahaman tentang penyakit dan penularan TB (Tuberkolosis) paru.

2
Oleh karena itu, melalui diklat prajabatan pola baru ini saya pribadi selaku
CPNS golongan III di lingkungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah ingin
berkontribusi dalam menerapkan nilai-nilai ANEKA pada pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Tengah khusunya pada instansi penempatan saya puskesmas
siantar CA.
1.2 Deskripsi Puskesmas Siantar CA
1.2.1. Profil Puskesmas Siantar CA
Puskesmas Siantar CA merupakan pusat kesehatan masyarakat yang
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat Sosorgadong yang terletak di
Jalan Sibolga-barus KM 40, Desa Siantar CA, Kecamatan Sosorgadong
Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.Puskesms Siantar CA
merupakan Pusat Pelayanan Masyarakat yang non rawat inap. Puskesmas Siantar
CA mencakup 8 (delapan) Desa dan 1 (satu) keluarahan yaitu Desa Muara Bolak,
Desa Saintar CA, Desa Siantar Dolok, Desa Baringin, Desa Huta tombak, Desa
Barambang, Desa Sibintang, Desa Utte Boang, dan Kelurahan Sosorgadong.
Kecamatan Sosorgadong menempati area seluas 143,14 Km2. Seperti
umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di Kabupaten Tapanuli Tengah,
Kecamatan Sosorgadong memiliki iklim tropis, sehingga daerah ini memiliki 2
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Puskesmas Siantar CA memiliki
beberapa pelayanan kesehatan seperti Pelayanan Umum (Poli Umum), Tindakan
Gawat Darurat, Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, pelayanan gizi,
farmasi, laboratorium, imunisas, prolanisi, dan puskesmas Siantar CA
memberikan Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar (PONED) serta
Pelayanan Pesalinan Normal 24 jam.
Puskesmas Siantar CA mempunyai beberapa Program yaitu; Program
HIV, Sphylis, PTM (Penyakit Tidak Menular), Program Gizi, Sanitarian, Rabies,
Kecacingan, Kesehatan Jiwa, K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan
Kerja),Program TB Paru, Program Filariasis, dll.
Puskesmas Siantar CA memiliki standart operasional prosedur (SOP)
terhadap alur pasien yang datang berkunjung untuk mendapat pelayanan
kesehatan di puskesmas Siantar CA. SOP pelayanan kesehatan di puskesmas
Sintar CA dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PUSKESMAS SIANTAR CA
ALUR PELAYANAN
PUSKESMAS SIANTAR CA

KEGIATAN PENUNJANG:
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
P2P

RUANG YANG PASIEN


PASIEN
LOKET DITUJU PULANG
DATANG

RUANG OBAT
BISA YA
RUANG
DITANGANI
TINDAKAN

TATA USAHA

TIDAK
DIRUJUK

Bagan 1.1 SOP Penerimaan Pasien Puskesmas Siantar CA

1.2.2. Sumberdaya Manusia


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 menyatakan tenaga kesehatan adalah mereka yang setiap orang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Puskesmas Siantar CA memiliki jumlah Sumberdaya Manusia (SDM)
yang berasal dari tenaga kesehatan dan tenaga lainnya. Adapun jumlah
sumberdaya manusia bidang tenaga kesehatan di Puskesmas Siantar CA

4
berjumlah 49 orang yang berasal PNS, CPNS, Honorer, dan Tenaga Kerja
Sukarela (TKS) adalah dokter umum (1 orang), Sanitarian Terampil (1 orang),
Farmasi Terampil (1 orang), kesehatan masyarakat (3 orang), Bidan (24 orang),
Perawat (18), cleaning service (1 orang), dan driver ambulance (1 orang).

1.2.3. Visi Puskesmas Siatar CA


Secara umum Visi Puskesmas Siantar CA Kecamatan Sosorgadong
adalah “Mewujudkan Puskesmas Siantar CA sebagai Pelayanan
Kesehatan yang Prima dan Profesional Dimasyarakat Kecamatan
Sosorgadong yang berpola hidup Sehat”.

1.2.4. Misi Puskesmas Siantar CA


Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi yang dibangun dalam
Rencana Strategi Puskesmas Siantar CA adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan yang prima dan Bermutu Bagi
Masyarakat.
2. Menjamin keselamatan serta meningkatkan Profesionalisme bagi
petugas Kesehatan.
3. Melibatkan peran aktif masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
4. Memeliahara dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
secara Promotif, Preventif dan Kuratif.
5. Mengikutsertakan seluruh Aspek masyarakat dikecamatan
Sosorgadong dalam pembangunan kesehatan.

1.2.5 Nilai-Nilai Organisasi


Nilai-nilai dasar Puskesmas yang diambil berdasarkan Tata nilai yang sudah
disepakati yaitu “SIAP” (Senyum, Inovasi, Aman, dan Profesional).
1. Senyum
Senyum dalam setiap pelayanan kesehatan merupakan
ibadah dan komunikasi kami untuk menyapa pasien.

5
2. Inovasi
Memiliki Kemampuan bekerja dengan ide-ide kratif serta
member terobosan bagi pelayanan peningkatan.
3. Aman
Adanya perlindungan bagi pasien dan petugas terhadap
bahaya akibat pelayanan yang diberikan.
4. Profesional
Profesional dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
dengan kompetensi dan keilmuannya.

1.2.6 Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 25 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional Perawat Ahli Pertama dan
angka kreditnya, tugas Perawat Ahli Pertama antara lain :

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada


masyarakat;
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada
individu;
3. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada
keluarga;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut;
5. merumuskan diagnosa keperawatan pada individu;
6. membuat prioritas diagnosa keperawatan;
7. merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
8. merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam
rangka menyusun rencana tindakan keperawatan;
9. menetapkan tindakan keperawatan pada individu
dalam rangka menyusun rencana tindakan
keperawatan;

6
10. menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga
dalam rangka menyusun rencana tindakan
keperawatan;
11. melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif;
12. memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
13. melaksanakan case finding/deteksi dini/ penemuan
kasus baru pada individu dalam rangka melakukan
upaya promotif;
14. melakukan support kepatuhan terhadap intervensi
kesehatan pada individu;
15. melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
16. mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarganya;
17. mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga
dengan penyakit menular;
18. melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
19. melakukanpeningkatan/penguatan
20. kemampuansukarelawandalam
21. meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
22. melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
23. melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi;
24. melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka
pemenuhan kebutuhan eliminasi;
25. melakukan upaya membuat pasien tidur;
26. melakukan relaksasi psikologis;
27. melakukan tatakelola keperawatan perlindungan
terhadap pasien dengan risiko trauma/injury;
28. melakukan manajemen febrile neutropeni;

7
29. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan;
30. memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan
spiritual dalam rangka tindakan keperawatan yang
berkaitan dengan ibadah;
31. melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal
(dying care);
32. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan
aman;
33. mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari
arteri, cvp dalam rangka tindakan keperawatan spesifik
terkait kasus dan kondisi pasien;
34. merawat pasien dengan WSD;
35. memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi;
36. melakukan resusitasi bayi baru lahir;
37. melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan
kemoterapi (pre, intra, post);
38. melakukan perawatan luka kanker;
39. melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;
40. melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
41. melakukan perawatan lanjutan pasca
hospitalisasi/bencana dalam rangka melakukan upaya
rehabilitatif pada keluarga;
42. memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal
sampai meninggal;
43. memberikan dukungan dalam proses kehilangan,
berduka dan kematian;
44. melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
45. melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada
individu;
46. memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
47. melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;

8
48. melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan
keperawatan;
49. melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
50. menyusun rencana kegiatan individu perawat;
51. melakukan preseptorship dan mentorship;
52. melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan
pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
primer;
53. melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
54. melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
55. melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah
tertentu; dan
56. melakukan supervisi lapangan.

9
1.2.7 Struktur Organisasi Puskesmas Siantar CA
BAGAN STRUKTUR ORAGNISASI PUSKESMAS SIANTAR CA

PIMPINAN PUSKESMAS
CANGGIMA SIMBOLON, SKM
KEPALA TATA USAHA
ERNAWATI LIMBONG

Sistem Informasi
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP) Puskesmas
Elizabet Barasa dr. Siti Aisyah Sitompul

UKM ESSENSIAL UKM PENGEMBANGAN REKAM MEDIS Kepegawaian


Elizabet Barasa Dasma J. Sihaloho Makdalena Nadeak
Maulana I. Sinaga
PEMERIKSAAN UMUM
KESEHATAN JIWA dr. Siti A. Sitompul
Juliana Simatupang
Keuangan
KIA/KB UKM RUANG TINDAKAN Elizabet Barasa
PROMKES KESLING GIZI MASY. PERKESMAS
P2P Arliston D. Simanjuntak
Depsi Karolina Dasma J. Sihaloho Teodora TM. Elizabet Barasa KESEHATAN INDRA
Diarsani Diarsani
Sianipar Bedny I. Panggabean
Simamora Simaora
PERSALINAN
Teodora TM. Sianipar RumahTangga
KEP. KES.TRADISIONAL
SURVEILENS
IMUNISASI Marintan R. Manalu Diarsani Simamora
Hariati Situmorang
Diarsani Simamora
KIA-KB
Teodora TM. Sianipar
KESEHATAN LANSIA
HIV AIDS DIARE
Makdalena Nadeak
Rika V. Rambe Feronika Munthe
LABORATORIUM
Yelvie L. Simbolon
DBD TB.PARU KES. KERJA & OLAHRAGA
Ernawati Limbong Arliston D. Simanjuntak Makdalena Nadeak

RABIES UKS PELAYANAN FARMASI


KUSTA
Yelvie L. Simbolon Dasma J. Sihaloho Maulana I. Sinaga
Rika V. Rambe

MALARIA
CAMPAK Kecacingan GIGI & MULUT
Ernawati Limbong
Ruji Karjita Yelvie L. Simbolon .................

ISPA
Depsi Karolina FILARIASIS
Rapma G. Lumban Gaol

Hevatitis JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING FASYANKES


PTM
Nirmala Napitupulu Teodora T.M Sianipar
Bedny I. Panggabean

10
Sifilis
Rika V. Rambe
Diketahui Oleh : Ket. Garis Komando/Instruksi

Pimpinan Puskesmas Siantar CA Garis Koordinasi PUSTU JEJARING PUSKESMAS BIDAN DESA PUSKESMAS KELILING
Nirmala Napitupulu Elizabet Barasa Ruji Karjita Arliston D. Simanjuntak

PUSTU MUARABOLAK PUSTU BARAMBANG DESA MUARABOLAK DESA SIBINTANG


Dasma J. Sihaloho Nirmala Napitupulu Juliana Simatupang Feronika Munthe

Canggima Simbolon

PUSTU SOSORGADONG PUSTU SIBINTANG DESA SIANTAR CA DESA UNTEBOANG


NIP19890530 201101 1 003 Rika V. Rambe
Rika V. Rambe Feronika Munthe Ruji Karjita

PUSTU PAL. 7 PUSTU UNTEBOANG KEL. SOSORGADONG DESA HUTA TOMBAK


Depsi Karolina Rapma G. Lumban Gaol Depsi Karolina Lasmauli Bondar

Gambar 1.1Struktur Organisasi Puskesmas Siantar CA

11
1.3 Permasalahan

Puskesmas Siantar CA, Kecamatan Sosorgadong, Kabupaten Tapanuli


Tengah merupakan penyelenggara pelayanan publik yang berupaya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal. Dalam
peningkatan derajat kesehatan masyarakat diperlukan adanya kerjasama antara
petugas kesehatan dengan masyarakat dan Lintas Sektor dalam pencapaian derajat
kesehatan masyarakat yang baik. Akan tetapi harapan tersebut tidak berjalan
sesuai dengan faktanya, dikarenakan beberapa masalah yang terjadi yaitu: Masih
rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan penularan TB Paru
(Tuberkolosis) di kecamatan sosorgadong, Masih Rendahnya pengetahuan
keluarga tentang gizi seimbang pada keluarga di kecamatan sosorgadong, Masih
kurangnya kepatuhan perawat dalam menggunakan APD dan Five Moment dalam
melakukan tindakan keperawatan, Masih kurangnya pemahaman tentang
penularan penyakit rabies, dan Masih Rendahnya pemahaman masyarakat tentang
penyebab terjadinya penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas).

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan
Dengan melakukan aktualisasi dan habituasi dapat Membentuk PNS
yang profesional dengan memiliki karakter berdasarkan nilai-nilai dasar
profesi PNS dan mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar ANEKA di
bidang profesi sesuai dengan tugas pokok profesi keperawatan:
1. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatan
2. Mengedepankan kepentingan nasionalisme dalam melaksanakan tugas
dan jabatan
3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan dalam
melaksanakan tugas dan jabatan
4. Berinovasi untuk peningkatan mutu dalam melaksanan tugas dan
jabatan
5. Tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansi

12
1.4.2 Manfaat
Manfaat dilakukan kegiatan LATSAR pada CPNS adalah:
a. Bagi Diri Sendiri
Diharapkan mampu menjadi abdi negara yang profesional dengan
menanamkan nilai ANEKA, mengubah pola pikir, dan melatih
kemampuan menulis karya ilmiah.
b. Bagi Unit Kerja
Meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas sehingga
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berdasar pada nilai-nilai ANEKA.
c. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima yang
berorientasi kepada Visi dan Misi Puskesmas Siantar CA.

13
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

2.1 Identifikasi Isu


Dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Puskesmas
Siantar CA, tahap pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Pengertian
isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah masalah yang dikedepankan
untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya, kabar angin, desas desus. sebuah isu mempresentasikan suatu
kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan – harapan para
stakeholdernya. Dengan kata lain sebuah isu yang timbul kepermukaan adalah
suatu kondisi atau peristiwa, baik didalam maupun diluar organisasi, jika
dibiarkan akan menjadi efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi
tersebut dimasa mendatang. Isu dapat berupa masalah, perubahan, peristiwa,
situasi, kebijakan yang tengah berlangsung dalam kehidupan masyarakat.
Setelah menentukan isu maka langkah selanjutnya adalah merumuskan isu,
adapun isu-isu yang terdapat pada Puskesmas Siantar CA adalah :
1. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan penularan
TB Paru (Tuberkolosis) di kecematan sosorgadong.
2. Rendahnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang pada
keluarga dalam mengantisipasi penularan TB (Tuberkolosis) di
kecamatan sosorgadong.
3. Kurangnya kepatuhan perawat dalam menggunakan APD dan Five
Moment dalam melakukan tindakan keperawatan.
4. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penularan penyakit rabies,
5. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyebab terjadinya
penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas).

2.2 Analisa Isu

Dalam mengambil atau memutuskan isu prioritas yang akan diangkat di


Puskesmas Siantar CA,maka terlebih dahulu hal yang perlu dilakukan adanya
penilaian kualitas isu dari segi aktualnya isu tersebut, selanjutnya apaka isu

14
tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, serta menyangkut hajat hidup
orang banyak, hingga akhirnya isu tersebut masuk akal serta realistis dan relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.
Berdasarkan isu-isu yang diangkat di Puskesmas Siantar CA, maka akan
dianalisa dengan menggunakan konsep AKPK dan USG (kriteria isu), yaitu:
1. Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2. Problematik : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
3. Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Kelayakan : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Bobot Nilai dari Analisis APKL
BOBOT KETERANGAN

1 Sangat Kurang Pengaruhnya

2 Kurang Pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

4 Kuat Pengaruhnya

5 Sangat Kuat Pengaruhnya

Tabel 2.1 Bobot Nilai dari Analisis AKPK


Adapun alat bantu yang digunakan untuk menentukan kriteria isu yaitu “USG”:
1. Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisi dan
ditindaklanjuti.
2. Seriusness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan.
3. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
Berdasarkan isu-isu yang telah diambil diatas makan pemecahan
masalahnya dapat dilihat pada tabel 2.2.

15
KRITERIA ISU
No ISU
A K P K

1 Masih rendahnya pemahaman


masyarakat tentang penyakit dan
√ √ √ √
penularan TB Paru (Tuberkolosis)
di kecematan sosorgadong

2 Rendahnya pengetahuan keluarga


tentang gizi seimbang pada
keluarga dalam mengantisipasi √ √ √ √
penularan TB (Tuberkolosis) di
kecamatan sosorgadong

3 Kurangnya kepatuhan perawat


dalam menggunakan APD dan
√ √ √ √
Five Moment dalam melakukan
tindakan keperawatan.
4 Kurangnya pemahaman tentang
- √ √ √
penularan penyakit rabies.
5 Rendahnya pemahaman
masyarakat tentang penyebab
√ - √ √
terjadinya penyakit ISPA (Infeksi
Saluran Pernafasan Atas).
Tabel 2.2 Penentuan Kriteria Isu

Berdasarkan analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK


(Aktual, Problematik, kekhalayakan, dan kelayakan) diatas terdapat satu isu yang
menjadi perhatian utama dan perlu segera dicari solusinya dalam rangka
mengatasi masalah-masalah yang nantinya akan mengganggu kinerja pelayanan
puskesmas dan memburuknya derajat kesehatan masyarakat. Hasil analisa isu
pada tabel diatas, dari 5 (lima) isu terdapat 3 (tiga) isu yang dianggap sangat layak
dan perlu dicari solusinya dengan bobot tertinggi hingga terendah yang bisa untuk
diselesaikan yaitu :

16
1. Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan penularan
TB Paru (Tuberkolosis) di kecematan sosorgadong.
2. Rendahnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang pada keluarga
dalam mengantisipasi penularan TB (Tuberkolosis) di kecamatan
sosorgadong
3. Kurangnya kepatuhan perawat dalam menggunakan APD dan Five
Moment dalam melakukan tindakan keperawatan.
Ketiga isu yang telah terpilih untuk diangkat akan dianalisa terlebih
dahulu untuk menilai isu yang menjadi prioritas paling utama yang
penyelesaiannya harus segera dilakukan. Analisis tersebut akan dilihat dengan
menggunakan teknik USG pada tabel 2.3.
KRITERIA

No PENILAIAN MASALAH U S G JLH PRK

(1-5) (1-5) (1-5)

1 Masih rendahnya pemahaman


masyarakat tentang penykit dan
5 5 5 15 1
penularan TB Paru (Tuberkolosis)
dikecematan sosorgadong.
2 Rendahnya pengetahuan keluarga
tentang gizi seimbang pada
keluarga dalam mengantisipasi 4 4 3 11 2
penularan TB (Tuberkolosis) di
kecamatan sosorgadong
3 Kurangnya kepatuhan perawat
dalam menggunakan APD dan
3 3 3 9 3
Five Moment dalam melakukan
tindakan keperawatan.
Tabel 2.3 Penetapan Isu
Keterangan :
1 = Sangat Rendah 4 = Mendesak 3= Sedang
2 = Rendah 5 = Sangat Urgent/serius/mendesak

17
2.3 Penetapan Isu dan Dampak Isu
2.3.1 Penetapan Isu
Berdasarkan hasil analisa AKPK dan USG yang digunakan dalam
penentuan isu, maka isu yang layak untuk diangkat agar segera dicari pemecahan
masalahnya adalah Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penularan TB
Paru (Tuberkolosis) dikecamatan sosorgadong.
2.3.2 Dampak Isu

Berdasarkan metode USG, isu yang menjadi prioritas utama adalah


“Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penykit dan penularan TB
Paru (Tuberkolosis) dikecematan sosorgadong.”. Faktor penyebab yang dapat
di intervensi salah satunya adalah memberikan edukasi melalui penyuluhan
kepada masyarakat tentang penyakit Tb (tuberkolosis) paru dan cara
penularannya. Oleh sebab itu, isu tersebut perlu segera diatasi, jika tidak diatasi
segera maka akan memberikan beberapa dampak antara lain :

1. Penularan TBC di kecamatan Sosorgadong akan meningkat.


2. Penularan juga akan terjadi kepada anak-anak dan usia remaja.

2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan


Isu : Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan
penularan TB Paru (Tuberkolosis) dikecamatan sosorgadong.
Kegiatan :
1. Melakukan edukasi atau pendidikan kesehatan melalui media sosial
seperti Facebook, dll yaitu dengan mengapload tentang Penyakit TB
(Tuberkolosis) Paru dan penularannya.
2. Mendemonstrasikan cara batuk efektif menggunakan Media Visual
poster kepada pasien yang berkunjung kepuskesmas
3. Membagikan masker bagi penerita TBC (Tuberkolosis) dan Suspek
TBC sebanyak 50 buah.
4. Mensosialisasikan Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas.
5. Pembuatan poster dan leafleat tentang penyakit Tb (tuberkolosis) paru
dan cara penularannya di puskesmas Siantar CA.

18
6. Membuat layanan konsultasi secara online dengan membuat grup WA
(Whats App) dan konsultasi melalui Menghubungi Petugas.
2.5 Role Model

Role model merupakan seseorang yang menjadi panutan dan dapat dijadikan
contoh untuk menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi
kerja di Puskesmas. Seseorang yang dapat dijadikan role model di Puskesmas
Siantar CA yaitu Kepala Puskesmas Canggima Simbolon, SKM.

Bapak Canggima Simbolon, SKM dijadikan sebagai role model karena


beliau merupakan seorang kepala puskesmas yang memberikan contoh yang baik
kepada staf puskesmas baik dari segi kehadiran, disiplin dan tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas, serta seorang kepala puskesmas yang memiliki sifat
yang sopan dan ramah kepada staf dan pengunjung puskesmas serta berlaku adil
dan jujur kepada stafnya. Beliau juga selalu memberikan dukungan serta
semangat dalam melaksanakan tugas di puskesmas.

19
Foto :

Lokasi : Puskesmas Siantar CA


Tanggal :09 September 2019
Pukul : 09.45 WIB

20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

1.1. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam


menjalankan profesi di satuan kerja masing-masing. Untuk dapat mewujudkan
fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang
profesional, kompeten, dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Kelima nilai
dasar ANEKA adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi.
Dalam menciptakan aparatur sipil negara yang berkarakter, profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Seorang aparatur sipil negara harus mampu memberikan pelayanan
publik bagi masyarakat serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar
profesi ASN. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai
berikut :

1.1.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah yang
diemban seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-
nilai yang mencerminkan akuntabilitas seorang PNS yaitu :
a. Kepemimpinan
b. Tanggung jawab
c. Transparansi
d. Integrasi

21
e. Kepercayaan
f. Keseimbangan
g. Keadilan
h. Profesional Kejelasan, dan
i. Konsistensi
Terdapat 3 (tiga) fungsi utama akuntabilitas publik, yaitu :
1. Peran demokrasi yaitu dengan menyediakan kontrol demokratis
2. Peran konstitusional yaitu dengan adanya UU dan peraturan untuk
mencegah korupsi dan peyalahgunaan kekuasaan.
3. Peran belajar untuk menigkatkan efisiensi dan efektifitas.

1.1.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan setiap
individu terhadap bangsa dan negaranya. Salah satu cara untuk menumbuhkan
semangat nasionalisme yaitu dengan menanamkan nilai-nilai pancasila dalam
diri. Seorang ASN dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air
indonesia (Nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan negara dan
masyarakat. Nasionalisme merupakan wujud dari fungsi ASN sebagai perekat
dan pemersatu bangsa.
Nilai-nilai yang mencerminkan nasionalisme yaitu pantang menyerah,
cinta tanah air, rela berkorban, toleransi, cinta damai, peduli, gotong royong,
responsive, bahasa indonesia, saling menghargai dan saling menghormati

1.1.3. Etika publik


Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas dan guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk merupakan perwujudan sebuah
etika.

22
Nilai-nilai etika publik yang perlu menjadi pegangan bagi seorang ASN
antara lain : menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, membuat
keputusan berdasarkan prinsip keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang
non diskriminatif, memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur,
mempertanggungkan jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik,
memiliki kemampuan melaksanakan kebijakan dan program, memberikan
pelayanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun, mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi,
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama, mengutamakan pencapaian
hasil dan kinerja, kesetaraan dalam pekerjaan dan meningkatkan efektivitas.

1.1.4. Komitmen mutu


Komitmen mutu yaitu kebulatan tekad, tanggung jawab yang terdiri
dari kegiatan perbaikan (efektifitas, efisiensi, inovasi) berkelanjutan yang
melibatkan setiap orang dalam organisasi melalui usaha yang terintegrasi
secara total untuk meningkatkan kinerja pada setiap level organisasi.
Komitmen mutu dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Negara
bertujuan menjadikan pemerintahan yang baik dan bersih. Indikator komitmen
mutu dalam pelaksaan tugas ASN dicirikan pada pekerjaan yang berasaskan
efisiensi, efektivitas dan selalu berinovasi demi menjawab tantangan yang
senantiasa berubah. Nilai nilai yang mencerminkan Komitmen mutu antara
lain: konsisten, konsekuen, efektif, inovatif, efisien, kreatif, tanggung jawab,
professional, komunikatif, kerja sama, integritas, cermat, disiplin, jujur
dan beroreantasi mutu.
Adapun unsur-unsur dari komitmen mutu adalah :
1. Efektifitas yaitu suatu proses yang menghasilkan output yang
menyebabkan kepuasan bagi seseorang.
2. Efisien yaitu penggunaan sumber daya dalam suatu proses seperti
hemat biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
3. Inovasi yaitu proses pemikiran atau pengimplementasikan suatu
gagasan yang memiliki unsur kebaruan serta kemanfaatan.

23
4. Mutu yaitu kondisi dinamis berkaitan dengan produk jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen atau pengguna.

1.1.5. Anti korupsi


Anti korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah
dalam UU No. 20 Tahun 2001 diartikan sebagai setiap tindakan melawan
hukum dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Penjabaran lebih lanjut tentang perilaku korupsi dalam UU tersebut
menyebutkan bahwa terdapat 7 tipe tindak pidana korupsi yaitu :
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap
3. Pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Penggelapan dalam jabatan
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi

Perilaku anti korupsi diwujudkan melalui nilai dasar sikap jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

3.2.1 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

24
Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai
ASN berkedudukan sebagai aparatur sipil negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk
menjalankan kedudukannya tersebut, pegawai ASN berfungsi sebagai
pelaksanan kebijakan publik; pelayan publik; dan perekat dan pemersatu
bangsa. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku.
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN.

3.2.2. Pelayanan Publik


Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain
dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan
interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan
menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa. Terdapat tiga unsur
penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan
publik, penerima layanan (pelanggan), dan kepuasan yang diberikan dan/atau
yang diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kelemahan yang melekat pada tubuh
birokrasi. Prinsip-prinsip tersebut terdiri dari: partisipatif, transparan,
responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

3.2.3. Whole of Government


Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan

25
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuhnya whole of government
adalah:
1. Faktor eksternal, seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu,
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang
lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan
institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dna layanan publik.
2. Faktor Internal, seperti adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan. Selain itu, adanya perbedaan-perbedaan orientasi sektor
dalam pembangunan bisa menyebabkan tumbuhnya ego sektoral yang
mendorong perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang
menyempit pada kepentingan sektornya.
3. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, dan adat istiadat mendorong
adanya potensi disintegrasi bangsa.

3.3. Rancangan Aktualisasi

Berdasarkan kelima nilai dasar di atas maka peserta diklat prajabatan


Golongan III gelombang 1 (satu) Tahun 2019 Kabupaten Tapanuli
Tengah membuat rancangan aktualisasi ANEKA dalam pelaksanaan kegiatan di
lingkungan kerja. Adapun rancangan kerja yang akan dilaksanakan adalah
seperti berikut :

7. Melakukan edukasi atau pendidikan kesehatan melalui media sosial


seperti Facebook, dll yaitu dengan mengapload tentang Penyakit TB
(Tuberkolosis) Paru dan penularannya.
8. Mendemonstrasikan cara batuk efektif menggunakan Media Visual
poster kepada pasien yang berkunjung kepuskesmas
9. Membagikan masker bagi penerita TBC (Tuberkolosis) dan Suspek
TBC sebanyak 50 buah.

26
10. Mensosialisasikan Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas.
11. Pembuatan poster dan leafleat tentang penyakit Tb (tuberkolosis) paru
dan cara penularannya di puskesmas Siantar CA.
12. Membuat layanan konsultasi secara online dengan membuat grup WA
(Whats App) dan konsultasi melalui Menghubungi Petugas.

27
Formulir 1
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Siantar CA
Identifikasi Isu :
1. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan penularan TB Paru (Tuberkolosis) di kecematan sosorgadong
2. Rendahnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang pada keluarga dalam mengantisipasi penularan TB (Tuberkolosis) di
kecamatan sosorgadong.
3. Kurangnya kepatuhan perawat dalam menggunakan APD dan Five Moment dalam melakukan tindakan keperawatan,
4. Kurangnya pemahaman tentang penularan penyakit rabies,
5. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyebab terjadinya penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas).
Isu yang diangkat : Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit dan penularan TB Paru (Tuberkolosis) dikecematan
sosorgadong.
Gagasan Pemecahan Isu:
13. Melakukan edukasi atau pendidikan kesehatan melalui media sosial seperti Facebook, dll yaitu dengan mengapload tentang Penyakit
TB (Tuberkolosis) Paru dan penularannya.
14. Mendemonstrasikan cara batuk efektif menggunakan Media Visual poster kepada pasien yang berkunjung kepuskesmas
15. Membagikan masker bagi penerita TBC (Tuberkolosis) dan Suspek TBC sebanyak 50 buah.
16. Mensosialisasikan Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat yang berkunjung ke puskesmas.
17. Pembuatan poster dan leafleat tentang penyakit Tb (tuberkolosis) paru dan cara penularannya di puskesmas Siantar CA.
18. Membuat layanan konsultasi secara online dengan membuat grup WA (Whats App) dan konsultasi melalui Menghubungi Petugas.

28
ALAT BANTU RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterlibatan Dengan Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Kegiatan Diklat Misi Organisasi nilai Organisasi

1 Melakukan edukasi 1. Meminta izin dan usul kepada 1. Pengunjung Dalam meminta izin kepada Dengan melakukan Dalam
atau pendidikan kepala puskesmas dengan sopan facebook kepala puskesmas, saya akan kegiatan Penyuluhan memberikan
kesehatan melalui 2. Meminta izin kepada kepala TU dapat melakukan dengan sopan santun melalui media social penyuluhan
media sosial seperti (Tata Usaha) sebagai pemegang akun memahami yang baik, dan saling facebook ini dapat edukasi gizi sudah
Facebook dll yaitu facebook puskesmas siantar CA. yang menghormati. Selanjutnya saya mendukung misi mendukung nilai-
akan berkoordinasi dengan
dengan mengapload 3. Persiapan alat dan bahan disampaiak puskesmas yaitu poin nilai organisasi
teman sejawat dan bidan.
tentang Penyakit TB penyuluhan (leafleat), dengan an. Nomor 1 memeberikan yang Profesional
Sebelum melakukan pengaplod
(Tuberkolosis) Paru mendisign untuk dapat dipahami. pelayanan yang prima dan Inovasi.
an leaflet atau bahan edukasi
dan penularannya. 4. Menkonsultasikan kepada Pimpinan saya akan lebih dulu dan bermutu bagi

puskesmas apa yang sudah di design. memperkenalkan diri dimedia masyarakat


5. Mengapload leaflet atau word yang social. Proses kegiatan ini tidak sosorgadong.
sudah di design dan disetujui oleh dipungut biaya karena dengan
menggunakan media social
pimpinan puskesmas.
(facebook). Dengan Keterkaitan
6. Menginformasikan kepada
mata pelatihan, yaitu :
pengunjung facebook bila ada yang
dikonsultasikan dengan membuat 1. Etika publik
2. Akuntabilitas
komentar di kolom komentar.
3. Pelayan publik
7. Melakukan dokumentasi, membuat
4. Anti korupsi
laporan kegiatan
5. Komitmen mutu
2 Mendemonstrasikan 1. Meminta izin kepada kepala Etika Batuk Sebelum melakukan kegiatan Kontribusi yang Membuat

29
cara batuk efektif Puskesmas dengan sopan efektif dapat saya akan meminta saran dan diberikan dalam kelompok
menggunakan Media 2. Meminta izin kepada dokter dipahami bimbingan dengan kepala pemberian edukasi waspada TBC

Visual poster kepada umum dalam menysun materi puskesmas dengan baik, sopan, batuk efektif ini dengan
dengan sopan dan sikap saling menghargai. terhadap misi melibatkan kader
pasien yang
Selanjutnya saya menyiapkan puskesmas yaitu poin posyandu
3. Mempersiapkan alat dan bahan
berkunjung peralatan dan bahan yang
yang akan digunaakan seperti Tissue, Nomor 1 memeberikan mendukung nilai-
kepuskesmas digunakan. Selanjutnya saya
Masker dan Handrub dan visual pelayanan yang prima nilai organisasi
akan menyampaikan
poster. dan bermutu bagi yaitu Profesional
mendemonstrasikan untuk
4. Menjelaskan Kegunaan meningkatkan pengetahuan masyarakat dan Inovasi.
dilkukannya batuk efektif kepada tentang memberikan sosorgadong.
pengunjung puskesmas.
pemahaman kepada masyarakat
5. Mendemonstrasikan cara batuk tentang pentingnya mencegah
efektif yang benar dengan penularan TBC Keterkaitan
menggunakan visual poster. mata pelatihan, yaitu :

6. Melakukan dokumentasi, dan 1. Etika publik


pelaporan kegiatan yang telah 2. Akuntabilitas
3. Pelayan publik
dilaksanakan sebagai bentuk
4. Komitmen mutu
pertanggungjawaban saya kepada
kepala puskesmas
3 Membagikan masker 1. Meminta izin kepada kepala Masker Sebelum melakukan kegiatan Dengan melakukan Kegiatan
bagi penerita TBC puskesmas dengan sopan, dan dibagikan 50 saya akan meminta saran dan kegiatan pembagian pembagian masker
meminta masukan saran kegiatan buah bimbingan dengan kepala masker kepada pasien ini mendukung

30
(Tuberkolosis) dan 2. Membuat usulan pengadaan masker puskesmas dengan baik, sopan, tbc dan suspek tbc dapat nilai-nilai
Suspek TBC kepada Pimpinan puskesmas siantar dan sikap saling menghargai mendukung misi organisasi

sebanyak 50 buah. CA agar kegiatan ini dapat berjalan puskesmas yaitu poin puskesmas yaitu
dengan baik. Selanjutnya saya Nomor 1 memeberikan professional dan
3. Membeli masker sebanyak 1 (satu) berkoordinasi dengan rekan pelayanan yang prima Aman.
seprofesi dan dokter umum
dan bermutu bagi
untuk pendataan jumlah pasien
masyarakat
yang positif tbc dan suspek tbc.
sosorgadong.
Dalam mengusulkan pengadaan
4. Membagikan masker kepada pasien masker di puskesmas dengan
yang menderita TB (tuberkolosis) dan saya berkomunikasi dengan
suspek Tb (Tuberkolosis) paru. sopan.
5. Melakukan Dokumentasi saat
Nilai yang terkait :
kegaiatan.
1. Etika publik
2. Akuntabilitas
3. Anti korupsi
4. Pelayanan publik
4 Mensosialisasikan 1. Meminta izin kepada kepala PHBS Sebelum melakukan kegiatan Kegiatan edukasi PHBS Dengan
Perilaku Hidup Puskesmas dengan sopan (Perilaku saya akan meminta saran dan ini dapat mendukung mensosialisasikan

bersih dan sehat 2. Mendisign bahan sosialisasi PHBS Hidup sehat bimbingan dengan kepala misi puskesmas misi PHBS (Perilaku
dan Bersih) puskesmas dengan baik, sopan, puskesmas yaitu poin Hidup Bersih dan
(PHBS) kepada dengan baik dan dapat dipahami.
3. Berkonsultasi dengan pimpinan disampaikan dan sikap saling menghargai. Nomor 1 memeberikan Sehat) mendukung
masyarakat yang Salanjutnya saya akan
tentang bahan PHBS yang akan kepada pelayanan yang prima nilai organisasi
berkunjung ke mensosialisasikan PHBS pada
disosialisasikan keluarga. dan bermutu bagi puskesmas siantar
puskesmas. pengunjung. Nilai-nilai yang
4. Mencetak bahan sosialisai tentang masyarakat CA yaitu

31
PHBS terkait : sosorgadong. Profesiona dan
5. Melakukan sosialisasi kepada Inovasi.
1. Etika publik
pengunjung dipuskesmas.
2. Akuntabilitas
6. Melakukan dokumentasi,
3. Anti korupsi
pencatatan, dan pelaporan kepada 4. Komitmen mutu
kepala puskesmas.
5 Pembuatan poster dan 1. Konsultasi dan meminta izin Poster dibuat Sebelum melakukan kegiatan Dengan melakukan Kegiatan
leafleat tentang kepada kepala puskesmas dan tentang saya akan meminta saran dan kegiatan membuat pembuatan leaflet
penyakit Tb meminta izin kepada kepala Penyakit TB bimbingan dengan kepala poster dan leaflet ini dan poster secara
(tuberkolosis) paru puskesmas dengan sopan paru sebanyak puskesmas dengan baik, sopan, dapat mendukung misi tepat sasaran
dan cara penularannya 2. Pembuatan design leafleat tentang 20 Lembar dan dan sikap saling menghargai. puskesmas yaitu poin mendukung nilai-
Saya akan mencari bahan-bahan
di puskesmas Siantar Penyakit TB Paru dan Penularannya. Leaflet No.1 memberikan nilai organisasi
yang bisa digunakan sebagai
CA. 3. Menkonsultasikan pada pimpinan sebanyak 50 pelayanan yang prima puskesmas yaitu
poster dan mendesain
puskesmas. Lembar. dan bermutu bagi professional dan
leafleatyang akan ditempel di
4. Proses mencetak poster dan leafleat lokasi-lokasi strategis agar masyarakat kecamatan inovasi.
5. Penempelan poster di lokasi-lokasi masyarakat dapat melihat sosorgadong.
strategis di wilayah puskesmas dampak dan manfaat dari makna
poster maupun leafleat. Nilai-
nilai yang terkait :

1. Etika publik
2. Komitmen mutu
3. Nasionalisme
6. Mendokumentasikan setiap
4. Akuntabilitas
kegiatan yang dilakukan

32
6 Membuat layanan 1. Meminta izin kepada kepala Layanan Sebelum melakukan kegiatan Dengan membuat Kegiatan
konsultasi secara Puskesmas dengan sopan. konsultasi saya akan meminta saran dan layanan konsultasi pencatatan dan

online dengan 2. Meminta izin dan berkoordinasi dalam bentuk bimbingan dengan kepala melalui media social saling tukar
kepada pemegang handphone (alat Whatts App. puskesmas dengan baik, sopan, Whatts App ini dapat nomor alat
membuat grup WA
Komunikasi) puskesmas dan juga dan sikap saling menghargai. mendukung misi komunikasi
(Whats App) dan
Saya juga akan berkoordinasi
ruang informasi. puskesmas yaitu poin untuk
konsultasi melalui dengan bagian informasi . dalam
3. Menginformasikan kepada Nomor 1 memeberikan mendukung nilai
Menghubungi pelaksanaan pencatatan nomor
pengunjung untuk membuat Grup pelayanan yang prima nilai organisasi
kontak handphone tidak
Petugas.
dalam Media siosial (Whatts App) dipungut biaya apapun dan yang dan bermutu bagi yaitu Profesional
dalam rangka konsultasi tentang terkait : masyarakat dan Inovasi.
penyakit TBC dan penularannya. sosorgadong.
1. Pelayanan publik
4. Membuat buku register No
2. Anti korupsi
Handphone 3. Etika publik
5. Membuat laporan kegiatan dan 4. Akuntabilitas
menyerahkan kepada pimpinan 5. Komitmen mutu

Tabel 3.1 Alat Bantu Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

33
3.4 Rencana Jadwal Kegiatan

Adapun rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan selama proses habituasi
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

BULAN

OKTOBER NOVEMBER

NO KEGIATAN Minggu Minggu

IV V I II III IV

1. Melakukan edukasi atau pendidikan kesehatan melalui


media sosial seperti Facebook, dll yaitu dengan
mengapload tentang Penyakit TB (Tuberkolosis) Paru
dan penularannya.
2. Mendemonstrasikan cara batuk efektif menggunakan
Media Visual poster kepada pasien yang berkunjung
kepuskesmas
3. Membagikan masker bagi penerita TBC
(Tuberkolosis) dan Suspek TBC sebanyak 50 buah.
4. Mensosialisasikan Perilaku Hidup bersih dan sehat
(PHBS) kepada masyarakat yang berkunjung ke
puskesmas.
5. Pembuatan poster dan leafleat tentang penyakit Tb
(tuberkolosis) paru dan cara penularannya di puskesmas
Siantar CA.
6 Membuat layanan konsultasi secara online dengan
membuat grup WA (Whats App) dan konsultasi
melalui Menghubungi Petugas.

34
BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1. Pelatihan dasar (LATSAR) CPNS diselenggerakan untuk membantu


CPNS dalam melakukan kegiatan kerja sesuai dengan tupoksi kerja
masing-masing bagian, serta membentuk CPNS yang profesional,
berkarakter yang memiliki sikap dan perilaku disiplin.
2. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam pelaksanaan tugas jabatan
sesuai dengan tupoksi sehingga CPNS menjadi pelayan publik yang
memiliki karakter dan berintegritas.
3. Peserta latsar dalam perannya sebagai Perawat Ahli Pertama di
lingkungan Puskesmas Siantar CA dalam menjalankan tugas sebagai
pelayan publik menerapkan nilai dasar ANEKA demi mewujudkan visi dan
misi Puskesmas Siantar CA serta penerapan nilai-nilai organisasi dan
mewujudkan Indonesia Sehat 2025.

1.2 Saran

1. Setelah Latsar diharapkan dapat mengubah pola pikir dan perilaku CPNS
dalam meningkatkan kinerja serta kualitas pelayanan yang berorientasi
kepada masyarakat
2. Adanya kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kinerja sesuai dengan
tupoksi masing-masing jabatan setiap tahun

35
DAFTAR PUSTAKA

Repulik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.2018. Peraturan Kepala
LAN-RI Nomor12 Tahun 2018, tentang Pelatihan Dasar CPNS
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Pelayanan Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

36

Anda mungkin juga menyukai