Anda di halaman 1dari 7

IV.

Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan

A. Faktor Risiko Internal


1. Pengetahuan
Pengetahuan pasien tentang perilaku kesehatan tergolong rendah. Selain itu
pendidikan terakhir pasien dan istri adalah sekolah dasar, pasien juga kurang
mengetahui kriteria rumah sehat serta pola perilaku hidup sehat.
2. Sikap
Sikap pasien terhadap perilaku kesehatan cukup baik, pasien bersedia berobat
ke puskesmas dan rumah sakit jika terdapat masalah pada kesehatannya.
3. Perilaku dan Kebiasaan sehari-hari
Pasien sehari-hari bekerja fisik sebagai kuli bangunan, pasien selalu memakan
makanan rumah serta selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Pasien
memiliki kebiasaan merokok dan pasien mengolah sampah dengan dibakar.
4. Keturunan
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat penyakit keturunan yang berarti.
Penyakit seperti hipertensi, jantung, dan DM, asma disangkal.

B. Faktor Risiko External


1. Lingkungan rumah keluarga
a. Letak rumah : di daerah pedesaan
b. Bentuk bangunan : permanen
c. Kepemilikan rumah : milik sendiri
d. Luas rumah : ______
e. Lantai rumah : keramik dan semen
f. Dinding rumah : batu bata dan semen
g. Atap rumah : _____
h. Pembagian ruangan rumah
1) Ruang tamu berukuran ____
2) Ruang keluarga dan dapur menyatu berukuran ____
3) Ruang tidur berukuran ____ dengan jumlah sebanyak 3 buah.
4) Kamar mandi berukuran ______
i. Jendela rumah : ada tetapi pencahayaan kurang
j. Listrik di rumah : ada
k. Lubang ventilasi
1) Ruang utama : tidak ada
2) Ruang tidur : tidak ada
3) Rumah pasien terasa lembab
l. Kebersihan dalam rumah : buruk
m. Sumber air minum : ____
n. Kamar mandi
1) Jumlah :1
2) Sumber air : ____
o. Saluran pembuangan air limbah : __________
p. Tempat sampah diluar rumah : tidak ada
q. Jalan di depan rumah : aspal
r. Kandang binatang : kandang burung dara berada di lantai 2
s. Sudah menggunakan kompor gas
t. Pengolahan limbah rumah tangga dengan cara dibakar
2. Jarak rumah dengan pusat pelayanan kesehatan ____
3. Kesan kebersihan secara umum kurang baik

Gambar denah rumah


V. Diagnostik Holistik dan Penanganan Komprehensif

A. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal
a. Keluhan utama : gatal
b. Keluhan penyerta : tekanan darah 150/80 mmHg
c. Idea : ingin berobat karena takut semakin parah
d. Concern : saat bekerja terasa perih namun masih dapat melakukan
pekerjaan seperti biasa
e. Expectation : sembuh
f. Anxiety : takut penyakit bertambah parah
2. Aspek Klinis
a. Diagnosis kerja : Dermatitis kontak iritan et causa semen
b. Diagnosis banding : Dermatitis kontak alergan
3. Aspek Faktor Risiko Internal (Intrinsik) sebagai Confounding Factors
a. Usia : 53 tahun
b. Jenis kelamin : laki-laki
c. Herediter : tidak ada riwayat penyakit (diabetes melitus, hipertensi,
jantung, asma)
d. Perilaku individu sakit : Memeriksakan diri, mencuci tangan sebelum makan,
merokok, membakar sampah, tidak jajan sembarangan
4. Aspek Faktor Risiko Eksternal (Ekstrinsik) sebagai determinant factors
a. Perilaku sakit anggota keluarga lain : perhatian dan saling mendukung satu sama lain
b. Hubungan interpersonal : baik, masalah dalam keluarga diselesaikan bersama
c. Sosial ekonomi : pendapatan tidak menentu, pasien mendapatkan gaji selama
seminggu kurang lebih 42 ribu
d. Pendidikan : SD
e. Lingkungan rumah : rumah tidak sehat, rumah terlihat kurang bersih, sampah dan
jemuran berceceran, rumah permanen, terdapat jendela yang cukup namun kurang
pencahayaan, sampah diolah dengan dibakar
f. Lingkungan lokal sekitar : di lantai 2 terdapat jemuran baju, 1 kamar yang tidak
terurus dan kandang burung dara yang tidak terurus
5. Aspek skala skor (derajat keparahan penyakit)
Tabel 5.1. Derajat Keparahan Penyakit (Kekalih, 2008)

Skala Aktivitas menjalankan fungsi Ketergantungan terhadap org lain


1 Melakukan pekerjaan seperti sebelum Mandiri dalam perawatan diri dan bekerja di
sakit dalam dan luar rumah
2 Pekerjaan ringan sehari-hari, di dalam Aktivitas kerja mulai berkurang
dan luar rumah
3 Pekerjaan ringan dan bisa melakukan Pekerjaan ringan dan perawatan diri masih
perawatan diri dikerjakan sendiri
4 Perawatan diri hanya keadaan tertentu, Tidak melakukan aktivitas kerja. Perawatan
posisi duduk dan berbaring diri oleh keluarga
5 Perawatan diri oleh orang lain, posisi Sangat bergantung dengan orang lain (misal
berbaring pasif tenaga medis)
Skala fungsi sosial : 1 karena pasien masih mampu melakukan aktivitas seperti biasa
baik dalam maupun luar rumah

B. Penanganan Komprehensif
1. Personal care
a. Rencana inisial
Patch Test: uji tempel selama 48 jam, eritema berbatas tegas, bila uji tempel diangkat
reaksi berkurang

b. Rencana terapi
1) Terapi topical berupa obat hidrokortison salep 2 kali/ hari dioleskan pagi dan
sore hari
2) Terapi sistemik cetirizine 1 x 10mg
3) Anti hipertensi: labetalol 100-300mg 2 kali/hari

c. Pengobatan non-medikamentosa
1) Menjaga kebersihan badan
2) Jangan menggaruk atau memanipulasi lesi
3) Memotong kuku dan menjaga agar tetap bersih agar tidak muncul infeksi
sekunder
4) Menghindari kontak dengan bahan iritan dengan cara menggunakan alat
pelindung diri apabila bekerja dengan bahan iritan

d. Komunikasi, informasi, edukasi (KIE)


1) Penjelasan tentang penyakit dermatitis kontak iritan berupa definisi, etiologi,
faktor risiko serta pengobatan
2) Perilaku sehat
a) Memakai air bersih yang cukup
i. Ambil air dari sumber air yang bersih
ii. Simpan air di tempat yang bersih dan tertutup
iii. Jaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan untuk mandi anak-
anak
b) Ciptakan kondisi jamban yang sehat
i. Keluarga harus mempunyai jamban yang berfungsi baik dan dapat dipakai
oleh seluruh anggota keluarga
ii. Bersihkan jamban secara teratur
c) Mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum dan setelah makan, setelah
bekerja agar tetap higenis
3) Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja terutama saat bekerja dengan bahan
iritan
4) Minum obat teratur
5) Hindari penggunaan obat tanpa resep dokter

2. Family care
a. Rencana inisial : edukasi keluarga mengenai dermatitis kontak iritan berupa definisi,
etiologi, serta faktor-faktor risiko penyebabnya
c. Pengobatan suportif dan kausatif medikamentosa (tidak diperlukan)
d. Pengobatan non-medikamentosa
e. Menjaga agar lingkungan rumah tetap bersih
f. Penanganan masalah dalam keluarga (tidak ada masalah)

3. Local community care


Penanganan masalah yang ada dalam komunitas lokal sekitar keluarga
diantaranya :
a. Penyuluhan pola hidup bersih dan sehat : Cuci tangan terutama setelah bekerja atau
melakukan kontak dengan bahan-bahan iritan, menggunakan alat pelindung diri saat
bekerja
b. Penyuluhan syarat rumah sehat
1) Dapat memenuhi kebutuhan fisik dasar
2) Dapat memenuhi kebutuhan kejiwaaan dasar
3) Dapat melindungi penghuninya dari kemungkinan penularan penyakit atau zat-
zat yang membahayakan
4) Dapat melindungi penghuninya dari kemungkinan bahaya atau kecelakaan
VII. PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Bapak Yugo menderita dermatitis kontak iritan et causa semen dengan faktor risiko
penyakit berasal dari faktor kebiasaan hidup dan lingkungan. Kebersihan diri, keluarga,
dan lingkungan rumah yang dinilai masih kurang dan memerlukan perbaikan. Fungsi
keluarga bapak Yugo secara umum baik dengan skor APGAR 9 yaitu keluarga dinilai
sehat.
2. Pengobatan dermatitis kontak iritan dengan diberikan obat hidrokortison salep 2 kali/
hari dioleskan pagi dan sore hari. Untuk mengurangi gatal diberikan cetirizine 1 x
10mg. Pemberian Anti hipertensi sebagai keluhan penyerta yaitu labetalol 100-300mg
2 kali/hari

B. Saran
1. Menjemur pakaian ditempat yang terkena sinar matahari, merapihkan rumah serta
meletakkan sampah pada tempat sampah
2. Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja

Anda mungkin juga menyukai