1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : I
J.K : Perempuan
Usia : 64 tahun
b. Keluhan utama
Pasien merasakan dada sesak, sulit untuk bernafas sering muncul saat batuk,
terkadang secara tiba-tiba dan susah buang air kecil.
e. Pemeriksaan fisik
TTV :
-TD : 140/80 mmHg,
-RR : 24x/menit
-HR : 57x/menit
-T : 36̊ C
f. Pemeriksaan penunjang
Obat yang sedang digunakan:
-KSR : 600 mg
-NKR : 20 mg
-Lansoprazole: 30 mg
a. Pola nafas tidak efektif b/d edema paru d/d sesak nafas
b. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplay O2 d/d pasien terbaring lemah
c. Kelebihan volume cairan b/d retensi urin d/d pembengkakkan tungkai bawah
3. Analisa data
-TTV : TD : 140/80
mmHg, RR :
24x/menit, HR :
57x/menit ,T : 36̊ C
4. Intervensi keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b/d edema paru d/d sesak nafas
Kriteriahasil:
Klien tidak mengeluh sesak, pernafasan 16-20x/menit, napas teratur dan tidak ada
bunyi nafas tambahan
Intervensi :
a. Atur posisi semi fowler
b. Monitor kedalaman pernafasan, dan ekspansi paru
c. Pantau irama frekuensi napas setiap 5 jam sekali
d. Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan alat bantu nafas
e. Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan
f. Anjurkan klien napas dalam ≤ 3x selama 5 menit
g. Berikan terapi oksegen 2 lt/menit
Rasional :
a. Posisi semi fowler dapat mengurangi beban kerja jantung dalam memompakan
darah keseluruh tubuh
b. Untuk mengetahui adanya kelainan atau tidak
c. Meningkatkan pengembangan paru selama inprasi
d. Untuk mengetahui adanya usaha ekstra pada saat bernafas
e. Untuk mengetahui bunyi nafas normal atau tidak
f. Menyatakan adanya kongesti paru/pengumpulan sekret, menunjukkan kebutuhan
untuk intervensi lanjut.
g. Meningkatkan konsentrasi oksigen sehingga dapat menurunkan hipoksemia
jaringan
Intervensi :
a. Pantau tanda-tanda vital sebelum dan sesudah beraktivitas seperti makan dan
mandi
b. Tingkatkan istirahat
c. Catat frekuensi jantung, tekanan darah selama dan sesudah beraktivitas
d. Batasi aktivitas pada dasar nyeri dan berikan aktivitas sensori yang tidak berat
e. Pertahankan tirah baring untuk mencegah komplikasi dari mobilisasi
Rasional :
Intervensi :
a. Catat intake out put dan warna
b. Observasi adanya edema dependen
c. Pantau adanya peningkatan dan penurunan JVP
d. Pantau / hitung pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam
e. Timbang BB tiap hari
Rasional :
a. Haluaran cairan mungkin sedikit atau pekat karena pengaruh penurunan perfusi
ginjal
b. Untuk mengetahui adanya penimbunan cairan
c. Retensi cairan dimanifestasikan dengan adanya bendungan vena
d. Therapy diuretik dapat disebabkan oleh kehilangan cairan tiba-tiba/berlebihan
e. Untuk mengetahui adanya retensi cairan.
ETIOLOGI
Suplay O2
kejaringan Retensi Na &
Edema paru
air (termasuk
urin)
Metabolisme
Fungsi
pernafasan
Dispnea