Anda di halaman 1dari 3

Batu Ginjal

Batu ginjal adalah partikel padat seperti kerikil yang terdapat diberbagai bagian dari system
kemih. Terbentuk akibat kelebihan garam di dalam aliran darah yang kemudian mengkristal di
dalam urine. Ukuran dan bentuk batu bermacam-macam, berkisar dari partikel sangat kecil yang
dapat lewat tanpa diketahui sampai batu yang berukuran sekitar 5 cm. Selama tidak bergerak,
adanya batu tidak diketahui. Tetapi batu yang kecil sekalipun dapat menimbulkan rasa sakit yang
hebat ketika berjalan keluar dari ginjal. Perdarahan ringan dapat terlihat akibat luka pada dinding
saluran kemih. Penyebab batu ginjal, antara lain kurang minum atau sering kekurangan cairan
(dehidrasi) dapat membuat urine mengental dan terbentuk batu. Selanjutnya, kelebihan kalsium
atau asam urat dalam darah yang disebabkan oleh gout atau kelainan hormon. Infeksi ginjal
mempermudah terbentuknya batu karena melambatnya aliran urine atau perubahan
keseimbangan asam dalam urine. Bengkak pada pinggang menandakan batu ginjal yang
terinfeksi atau ada sumbatan. Komplikasi, yakni sumbatan dan infeksi ginjal. Dapat
menyebabkan gagal ginjal kalau tidak diatasi. Segera berobat ke dokter bila mengalami nyeri
hebat disertai gejala-gejala lainya. Nyeri hebat pada pinggang atas ginjal yang dapat menyebar
ke perut bagian bawah. Nyeri berlangsung sekitar satu menit, reda sebentar, kemudian terasa lagi
selama beberapa menit. Nyeri ketika mengeluarkan urine.. Yang terpenting adalah mengobati
penyebabnya, misalnya gout atau infeksi urine. Untuk memastikan biasanya dokter akan
menyarankan foto rontgen ginjal, ureter dan kandung kemih, sertai USG ginjal untuk
memastikan adanya batu. Net Penyakit Ginjal Sering Disebabkan Hipertensi Dr. Josef
Coresh dari Johns Hopkins University di Baltimore, Maryland, mengungkapkan sebagian besar
penyakit ginjal terkait dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terdiagnosa atau
diobati dengan baik. Coresh dan rekan-rekannya menggunakan data dari penelitian berskala
nasional tentang kesehatan dan diet masyarakat Amerika, untuk mengukur tingginya kadar
kreatinin dalam darah -yang menjadi penanda penyakit ginjal- pada orang-orang yang tekanan
darahnya berbeda-beda. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa sebanyak 3 persen orang
dewasa, di luar rumah sakit dan panti jompo -atau sekitar 5,6 juta orang- mengalami peningkatan
kadar kreatinin. Sebanyak 70 persen dari mereka menderita hipertensi. Penelitian ini dimuat
dalam Archives of Internal Medicine ( Mei 2001), menunjukkan kadar kreatinin yang tinggi 8
kali lebih umum ditemukan di antara para pengidap hipertensi dibanding individu lain yang
tekanan darahnya normal. Meski sepertiga penduduk yang mengidap tekanan darah tinggi sudah
diobati, namun hanya 36 persn yang kadar darahnya di bawah 140/90 mm Hg yang menjadi
target pengobatan. Hanya 11 persen penderita hipertensi dan gagal ginjal yang tekanan darahnya
berada dibawah angka yang direkomendasikan bagi pasien gagal ginjal. Merokok
Memperburuk Fungsi Ginjal Merokok telah dibuktikan secara medis mempunyai sederet
pengaruh yang buruk bagi kesehatan. Kini dari hasil salah satu penelitian, telah menambah satu
lagi daftar keburukan rokok, yaitu gangguan fungsi ginjal.Para perokok yang menderita diabetes
(kencing manis) akan mengalami penyakit ginjal lebih cepat dibanding penderita diabetes yang
tidak merokok. Kini, para peneliti menyatakan bahwa para perokok yang tidak menderita
diabetes-pun, lebih mungkin untuk menderita gangguan ginjal. Penelitian dipublikasikan pada
Annals of Internal Medicine menyatakan, pada hampir 8.000 orang ditemukan baik perokok
ringan maupun berat, lebih mungkin memiliki albumin dalam air seni mereka, daripada yang
tidak merokok. Albumin adalah suatu protein yang menunjukkan fungsi ginjal yang buruk.
Mereka yang merokok relatif ringan satu pak rokok atau kurang per hari mempunyai peluang dua
kali lebih besar memiliki protein ini dalam air seni mereka, dibandingkan yang tidak merokok.
Sedangkan pada perokok berat lebih dari satu pak rokok sehari mempunyai peluang lebih dari
dua kali lebih besar untuk memiliki masalah tersebut. Merokok diasosiasikan dengan tingkat
albumin yang lebih tinggi, dan fungsi ginjal yang abnormal. Efek-efek ini kurang menonjol atau
tidak ada pada para mantan perokok.

• Ekskresi Kreatinin
Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari fosfokreatin,
penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka. Rata-rata pembentukkan kreatinin berbanding
langsung dengan total massa otot. Kreatinin dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan diekskresi di
urin sebanding dengan pembentukannya. Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa
otot. Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin. Pengukuran
kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam. Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis
kelamin dan TB. Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk
menentukan Creatinin Height Index (CHI) dalam persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka
klien kira-kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.

Anda mungkin juga menyukai