Anda di halaman 1dari 3

ANTI KORUPSI

Kelompok II

1. Edwin Matwear
2. Elisa C. Nusamara
3. Hendri A. Meyoka
4. Nova S.H.Telupere
5. Susani Erupley
6. Jorlens M. Palpialy
7. Claudia katayane
8. Sarce Y. Pookey
9. Yakob E. Wonata
10. Brenda Musihuwey
11. Kundrat Batmomolin

Contoh kasus yang diambil tentang masalah korupsi


ASN Koruptor di Pemprov Maluku Dipecat secara Tidak Hormat

AMBON, Lima aparatur sipil negara ( ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dipecat

secara tidak terhormat karena terlibat dalam kasus korupsi yang telah memiliki kekuatan hukum

tetap. Pemecatan terhadap lima ASN Pemprov Maluku itu dilakukan berdasarkan Surat

Keputusan Gubernur Maluku tertanggal 4 Maret 2019.

Pemecatan dengan tidak hormat terhadap para ASN koruptor itu juga dilakukan atas dasar

Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri, Menteri Aparatur Sipil Negara dan

Reformasi Birokrasi (PAN-RB), serta Kepala Badan Kepegawaian Nasional. “Kelima PNS yang

dipecat itu ialah Lodwick Bremer, Elisa Soplantila, Muntalib Latuconsina, Andre Jamlay, dan

Jhon Rante,” kata Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Maluku Donald

Saimima kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, mengatakan, ada 10 ASN yang terlibat

korupsi yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Namun, yang dipecat hanya lima ASN

karena gubernur mengacu kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 87 tentang

Aparatur Sipil Negara (ASN). “ Tidak ada undang-undang yang berlaku surut. Dengan demikian,

lima orang yang sudah disebutkan tadi itu di atas tahun 2014 jadi tidak dipecat,”

Solusi atau pemecahan masalah dalam mengatasi korupsi

1. Mengarahkan stackeholder /pemangku kepentingan dalam merumuskan visi,


misi, tujuan dan indikator terhadap makna korupsi, kolusi dan nepotisme
2. Penegak hukum harus berani memberikan sanksi hokum terberat bagi pelaku
korupsi. Penegak hukum tidak bertindak memihak hanya untuk kepentingan
publik.
3. Mengerahkan dan mengidentifikasi strategi yang akan mendukung terhadap
pemberantasan KKN, sebagai payung hukum menyangkut stick, carrot,
perbaikan gaji pegawai, sanksi efek jerah, pemberhentian jabatan yang
diduga secara nyata melakukan tindak korupsi dan sebagainya.
4. Larang menerima suap dari tersangka koruptor dimana penegak hukum juga
diberi sanksi apabila berani untuk menerima suap.
5. Melaksanakan dan menerapkan seluuh kebijakan yang telah dibuat dengan
melaksanakan penegakan hukum tanpa memandang bulu terhapap setaiap
pelanggaran KKN dengan aturan hukum yang telah ditentukan dengan tegas.
6. Melaksanakan evalusi pengendalian dan pengawasan memberikan atau
membuat mekanisme yang dapat memberikan kesempatan kepada
masyarakat dan pengawasaan fungsional lebih independent.

Anda mungkin juga menyukai