Laporan 4 Sinar Katoda Eksperimen 1
Laporan 4 Sinar Katoda Eksperimen 1
i
SINAR KATODA (𝒆/𝒎)
Amalia Fafa Putri
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
amaliaafp29@gmail.com
RINGKASAN
Sinar katoda merupakan cahaya berbentuk ganjil yang tak terlihat atau dapat
dikatakan sebagai aliran partikel bermuatan negatif. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa sinar katoda dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan
magnet yang dapat memanaskan foil logam di dalam tabung sampai logam itu
berpendar. J.J Thompson juga membuktikan bahwa sinar katoda adalah partikel
bermuatan negatif yang dinamakan elektron. Dalam tabung yang sangat vakum,
seberkas sinar katoda dihasilkan oleh katoda dan anoda dengan cara yang biasa.
Sinar katoda merupakan berkas distribusi elektron yang terbentuk didalam tabung
sinar katoda. Tabung sinar katoda ini memiliki ruang yang didalam tabungnya
sangat vakum. Katoda sebelah kiri sangat ditinggikan temperaturnya dengan alat
pemanas, dan elektrón-elektronnya menguap dari permukaannya. Penguapan
elektrón ini disebut sinar katoda. Sinar-sinar katoda dipercepat melalui tegangan
tinggi yang dikendalikan dengan medan magnet yang dibangkitkan oleh sepasang
koil Eksperimen sinar katoda bertujuan untuk menentukan perbandingan muatan
dan massa electron (e/m). Eksperimen sinar katoda ini dilakukan dengan
mematikan semua arus listrik, kemdian switch toogle diposisikan pada keadaan up
(e/m measure). Dengan menggunakan tegangan rendah, pengatur arus pada
Helmholtz coil diatur dalam posisi off. Filamen elektron gun dihubungkan dengan
power suplly bertegangan 6,3 volt dan elektrode pemercepat pada tegangan DC
antara 0-500 volt. Setelah semua sumber arus dan tegangan dihidupkan, sumber
tegangan filamen diputar dengan mengamati besar voltmeter sampai 6 volt. Nilai I
dan V bervariasi, radius lintasan berkas elektron dicatat pada saat I konstan dan V
variasi dengan pada saat V konstan dan I variasi. Kemudian dilakuan analisa data
dan pembahasan untuk data yang diperoleh pada percobaan ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 hubungan antara tegangan dan jari-jari ketika arus konstan (I=1A)
......................................................................................................................................... 13
Tabel 4.2 hubungan antara tegangan dan jari-jari ketika arus konstan (I=1,5 A)
...................................................................................................................... .................. 14
Tabel 4.3 hubungan antara arus dan jari-jari ketika tegangan konstan (V=230 volt)
........................................................................................................................................ 15
Tabel 4.4 hubungan antara arus dan jari-jari ketika tegangan konstan (V=250 volt)
........................................................................................................................................ 16
v
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan pada eksperimen sinar katoda adalah:
1. Bagaimana hubungan antara radius berkas elektron (r) terhadap beda tegangan
elektroda pemercepat (∆V)?
2. Bagaimana hubungan antara radius berkas elektron (r) terhadap arus
Helmholtz coil (I)?
3. Bagaimana nilai perbandingan muatan dan massa elektron (e/m) yang
diperoleh dari hasil perhitungan teori dengan perhitungan grafik?
1.3 Tujuan
Tujuan pada eksperimen sinar katoda adalah:
1. Mengetahui hubungan antara radius berkas elektron (r) terhadap beda
tegangan elektroda pemercepat (∆V).
2. Mengetahui hubungan antara radius berkas elektron (r) terhadap arus
Helmholtz coil (I).
3. Mengetahui hasil perbandingan nilai eleketron dan massa elektron yang
diperoleh dari hasil eksperimen dengan referensi.
1.4 Manfaat
Eksperimen sinar katoda bermanfaat untuk mengetahui prinsip kerja dari
tabung sinar katoda yang banyak diterapkan pada saat ini. Prinsip kerja tabung
sinar katoda banyak diaplikasikan dalam alat elektronika yang sering kita gunakan
setiap hari, misalnya televisi. Tabung sinar katoda elektron diarahkan menjadi
pancaran yang didefreksikan oleh medan magnet untuk men-scan permukaan
diujung anoda, cahaya akan timbul jika elektron menyentuh material pada layar.
2
BAB 2. DASAR TEORI
3
lewat melalui lubang dalam anoda itu membentuk sebuah berkas sinar yang
sempit dan berjalan dengan kecepatan horizontal yang konstan dari anoda ke layar
flouresence (layar pijar). Daerah layar yang menjadi tumbukan elektron akan
bercahaya terang (Young, 2000).
4
pembelokan yang diakibatkan oleh timbulnya gaya magnetik (Fm). Besarnya gaya
magnetik yang dihasilkan yaitu:
Fm evB (2.2)
5
2𝑒∆𝑉 1/2
𝑣=[ ] (2.5)
𝑚
Elektron dipercepat dan memasuki daerah yang diberi medan magnet B yang
dibangkitkan oleh sepasang koil Helmholtz. Besar medan magnet di daerah koil
Helmholtz ditentukan dengan persamaan:
𝑁𝜇₀𝐼
𝐵= (2.6)
(5/4)3/2 𝑎
dimana:
∆V : potensial pemercepat (volt)
a : radius Helmholtz coil (a=15 cm)
N : Jumlah lilitan pada Helmholtz coil (N=130)
I : arus listrik pada Helmholtz coil (ampere)
r : radius sinar elktron (meter)
𝜇₀ : konstata permeabilitas udara (𝜇₀ = 4𝜋𝑥10−7 )
6
BAB 3. METODE EKSPERIMEN
Identifikasi
Permasalahan
Kajian Pustaka
Variabel Penelitian
Kegiatan Eksperimen
Data
Analisis
Kesimpulan
Gambar 3.1 Diagram alir rancangan kegiatan penelitian
Langkah pertama yang dilakukan dalam eksperimen sinar katoda yaitu
mengidentifikasi suatu permasalahan dalam percobaan sinar katoda. Langkah
selanjutnya yaitu melakukan kajian pustaka tentang percobaan sinar katoda.
Penentuan variabel peneletian yang akan digunakan dalam eksperimen.
Eksperimen dilakukan dengan pengambilan data dengan variasi arus dan
tegangan. Data hasil eksperimen dianalisis untuk menentukan rasio muatan dan
massa elektron (e/m), kemudian diambil kesimpulan.
7
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang diambil pada eksperimen tetes minyak milikan bersifat
kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengukuran objektif. Data yang akan diambil
berupa data kuantitas berupa nilai arus Helmholtz coil (I), tegangan elektroda
pemercepat (ΔV), serta radius lintasan (r) yang dibutuhkan dalam satu
pengukuran. Data yang harus diperoleh yaitu radius lintasan berkas elektron
berdasarkan variasi beda tegangan dengan arus Helmholtz coil tetap dan radius
lintasan berkas elektron berdasarkan variasi arus Helmholtz coil dengan beda
tegangan tetap. Setiap pengambilan data dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.
8
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam Eksperimen Tetes Minyak Millikan
adalah :
3.4.1 Ralat
a. Menentukan radius (r) rata-rata
∑𝑛𝑖=1 𝑟𝑖
𝑟̅ =
𝑛
∑𝑛𝑖=1(𝑟𝑖 − 𝑟̅ )2
𝑆𝐸 = √
𝑛(𝑛 − 1)
c. Perhitungan e/m
5
𝑒 𝑉 2∆𝑉 (4)3 𝑎2
= =
𝑚 𝐵𝑟 (𝑁𝜇0 𝑟𝐼)2
N= 130 lilitan, a = 15 cm, dan 𝜇0 = 4𝜋. 10−7 TmA-1
d. Menentukan error perhitungan e/m
𝑒 2 ∆𝑣 2 4 ∆𝑙 2 ∆𝑟
∆(𝑒⁄𝑚) = √( ) +( ) + (2 )2
𝑚 3 𝑣 3 𝑙 𝑟
9
a. Flowchart Eksperimen Sinar Katoda
10
b. Tata Laksana Eksperimen
Tata laksana dalam eksperimen sinar katoda (e/m) sesuai dengan
gambar berikut :
11
Sumber arusnya dinaikkan sehingga perubahan pada lintasan berkas electron
dapat diamati. Pengatur arus pada panel diputar ke posisi sekitar ¾ maksimum.
Cek posisi sumber arus, posisi sumber arus Helmholtz coil diletakkan pada harga
I = 1 A. Posisi sumber tegangan elektroda pemercepat diletakkan pada V 230 volt
kemudian dicatat besar radius lintasan berkas elektronnya. Langkah pengukuran
ke 8 diulangi sebanyak 5 kali dengan harga tegangan Δv beda-beda. Langkah 8
dan 9 dilakukan hingga 3 kali pengulangan. Posisi sumber tegangan elektroda
pemercepat diletakkan pada v = 230 volt dengan arus Helmholtz coil seharga 1 A
kemudian dicatat radius lintasan berkas elektronnya. Langkah pengukuran ke 10
diulangi untuk harga arus I berbeda-beda sebanyak 5 kali kemudian dilakukan
pengulangan terhadap data yang dihasilkan pada langkah 10 sebanyak 3 kali.
12
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari eksperimen sinar katoda adalah:
Tabel 4.1 Hasil Percobaan Dengan Variasi Tegangan dan Arus Konstan (1
ampere)
Pengukuran r (cm)
I (A) V( volt) r rata
ke- r1 r2 r3
1 1 230 5,5 5,75 5,5 5,58
2 1 235 6 6 5,75 5,92
3 1 240 6,25 6,25 6 6,17
4 1 245 6,5 6,25 6,25 6,33
5 1 250 7 6,5 6,5 6,67
7.00
6.50
r (cm)
6.00
5.50
230 235 240 245 250 255
Tegangan (V)
Gambar 4.1 grafik hubungan antara tegangan dan jari-jari ketika arus konstan
(I=1A)
13
Tabel 4.2 Hasil Percobaan Dengan Variasi Tegangan dan Arus Konstan (1,5
ampere)
Pengukuran r (cm)
I (A) V( volt) r rata
ke- r1 r2 r3
1 1,5 230 4,25 4,25 4,25 4,25
2 1,5 235 4,5 4,5 4,25 4,42
3 1,5 240 5 4,75 4,5 4,75
4 1,5 245 5 5 4,75 4,92
5 1,5 250 5,25 5 5 5,08
6.00
4.00
r (cm)
2.00
0.00
230 235 240 245 250 255
Tegangan (V)
Gambar 4.2 grafik hubungan antara tegangan dan jari-jari ketika arus konstan
(I=1,5 A)
14
Tabel 4.3 Hasil Percobaan Dengan Variasi Arus dan Tegangan Konstan (230 volt)
r (cm)
Pengukuran ke- I (A) V( volt) r rata
r1 r2 r3
1 1 230 5,5 5,45 5,5 5,48
2 1,1 230 5 5,05 5,25 5,10
3 1,2 230 4,75 4,75 5 4,83
4 1,3 230 4,15 4,75 4,45 4,45
5 1,4 230 4 4,35 3,95 4,10
6.00
4.00
r (cm)
2.00
0.00
1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Tegangan (V)
Gambar 4.3 grafik hubungan antara arus dan jari-jari ketika tegangan konstan
(V=230 volt)
Tabel 4.4 Hasil Percobaan Dengan Variasi Arus dan Tegangan Konstan (250 volt)
r (cm)
Pengukuran ke- I (A) V( volt) r rata
r1 r2 r3
1 1 250 6,5 6,5 6,55 6,52
2 1,1 250 6,2 6,3 6,35 6,28
3 1,2 250 5,9 6,15 6,1 6,05
4 1,3 250 5,8 6 5,85 5,88
5 1,4 250 5,55 5,8 5,6 5,65
15
e/m ∆e/m D (%)
7.00
r (cm)
6.50
6.00
5.50
1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Tegangan (V)
Gambar 4.3 grafik hubungan antara arus dan jari-jari ketika tegangan konstan
(V=250 volt)
4.2 Pembahasan
Eksperimen sinar katoda dilakukam dengan tujuan untuk mengetahui
perbandingan nilai muatan elektron dan massa elektron (e/m). Perbandingan nilai
muatan dan massa elektron diperoleh dengan mengamati jari-jari berkas lintasan
elektron pada saat eksperimen. Berkas lintasan elektron berbentuk lingkaran
karena pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh arus pada lilitan Helmholtz
coil. Percobaan sinar katoda dilakukan dengan menggunakan variasi tegangan
pemercepat pada arus konstan dan variasi arus Helmholtz coil pada tegangan
konstan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil pada tabel
4.1 yaitu pada arus konstan 1 ampere menghasilkan radius berkas elektron yang
semakin besar ketika tegangan elektroda pemercepat diperbesar. Hasil pada tabel
4.2 saat arus 1,5 ampere juga sama seperti pada tabel 4.1. Hubungan antara radius
berkas elektron terhadap beda tegangan elektroda pemercepat yaitu berbanding
lurus, semakin besar tegangan elektroda pemercepat yang diberikan maka radius
berkas elektron juga semakin besar. Hal ini juga dapat dilihat pada grafik linear
16
4.1 dan 4.2 yaitu semakin besar tegangan garis linear semakin keatas
menunjukkan nilai radius berkas elektron yang besar pula. Perbandingan nilai
(e/m) yang dihasilkan pada arus konstan yaitu semakin kecil ketika tegangan
pemercepat (∆V) semakin besar.
Percobaan kedua dilakukan pada tegangan konstan 230 volt dan 250 volt
dengan variasi arus 1 A, 1,1 A, 1,2 A, 1,3 A, dan 1,4 A. Berdasarkan hasil pada
tabel 4.3 dan 4.4 dapat diketahui bahwa hubungan radius berkas elektron (r)
terhadap arus Helmholtz coil (I) yaitu berbanding terbalik. Radius berkas elektron
yang digunakan pada eksperimen ini merupakan rata-rata radius berdasarkan 3
orang pengamat. Nilai arus Helmholtz coil yang semakin besar menghasilkan
radius berkas elektron yang semakin kecil. Hal ini dikarenakan nilai arus dan
radius elektron kuadratnya berbanding terbalik dengan nilai perbandingan (e/m).
Grafik hubungan antara radius elektron terhadap arus juga menjelaskan bahwa
semakin besar nilai arus maka garis linear semakin turun, artinya nilai radius
berkas elektron (r) semakin kecil.
Hasil eksperimen sinar katoda berdasarkan teori dapat diketahui bahwa nilai
perbandingan muatan dan massa elektron (e/m) yaitu 1,76 x 1011. Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan diperoleh bahwa nilai (e/m) yaitu 2,9 x 1011 pada
arus 1 ampere, 2,56 x 1011 pada arus 1,5 ampere, 2,19 x 1011 pada tegangan 230
volt, dan 2,24 x 1011 pada tegangan 250 volt. Hasil percobaan diperoleh bahwa
nilai e/m berbeda jauh (lebih besar) dengan referensi. Hal ini bergantung pada
besar radius berkas elektron yang diamati. Besar nilai radius berkas elektron yang
dihasilkan merupakan nilai rata-rata dari 3 pengamat. Kemampuan pengamat
dalam membaca skala radius berkas elektron berbeda-beda sehingga dapat
mempengaruhi nilai e/m yang diperoleh pada eksperimen.
17
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada eksperimen sinar katoda yaitu:
1. Hubungan antara radius berkas elektron (r) terhadap beda tegangan elektroda
pemercepat (∆V) yaitu berbanding lurus artinya semakin besar ∆V
menghasilkan radius berkas elektron (r) yang diamati semakin besar juga.
2. Hubungan antara radius berkas elektron (r) terhadap arus Helmholtz coil (I)
yaitu berbanding terbalik, semakin besar arus Helmholtz coil yang diberikan
maka radius berkas elektron yang diamati semakin kecil.
3. Nilai perbandingan muatan dan massa elektron (e/m) dari percobaan tidak
sesuai dengan perhitungan teori, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu
perbedaan kemampuan pengamat dalam membaca skala radius berkas elektron
yang terlihat.
5.2 Saran
Saran untuk eksperimen sinar katoda selanjutnya yaitu praktikan harus
memastikan switch toggle pada posisi up (e/m measure) untuk melakukan
pengukuran terhadap nilai e/m. Praktikan diharapkan menentukan posisi yang
tepat ketika mengamati skala radius berkas elektron yang dihasilkan. Hal ini untuk
meminimalisir perbedaan pembacaan skala radius berkas elektron setiap pengamat
sehingga nilai e/m yang dihasilkan dapat sesuai dengan referensi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. 2005. Kimia Dasar konsep-konsep Inti Jilid 1 dan 2 Edisi Ke 2. Jakarta:
Erlangga.
19