Anda di halaman 1dari 10

Komunikasi politik

Komponen dan proses komunikasi politik

Nama kelompok :

Cynthia kurnia 915090130

Anastasya 915090140

Natalia . S 915090148
Dan Nimmo (1993:8) menyebutkan bahwa, “Komunikasi Politik merupakan komunikasi yang
mengacu pada kegiatan politik”. Dengan demikian semua kegiatan yang bernuansa politis
yang dilakukan oleh pemerintah, atau kekuasaan negara beserta institusi pendukungnya
maupun yang dilakukan rakyat pada umumnya, dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi
politik.

Lima komponen dalam komunikasi politik:

1. Komunikator Politik.
Komunikator Politik merupakan seseorang yang memiliki kemampuan dalam
komunikasi politik.
Ada 3 kategori posisinya dalam masyarakat:
a. Politikus yang bertindak sebagai komunikator politik.
b. Profesional dalam politik.
c. Aktivis sebagai komunikator politik.
2. Pesan politik.
Pesan politik dibagi menjadi 2, yaitu:
 Pembicaraan Politik.
Merupakan kegiatan simbolik yang dihubungkan dengan: lambang, bahasa,
dan opini publik.
 Persuasi Politik.
Merupakan teknik penyampaian pesan komunikasi politik melalui:
 Propaganda, merupakan suatu alat yang dipergunakan oleh kelompok
terorganisasi, untuk menjangkau individu-individu yang secara
psikologis dimanipulasi dan digabungkan ke dalam organisasi.
 Iklan politik, diarahkan kepada individu sebagai unit-unit yang anonim
dalam suatu kelompok massa yang heterogen.
 Retorika, merupakan komunikasi transaksional yang dilakukan oleh
seorang komunikator dengan khalayaknya, yang bertujuan untuk
memperoleh manfaat timbale balik.

3. Media komunikasi politik.


Secara umum alat untuk mengirimkan pesan-pesan politik adalah:
 Saluran Organisasi, adalah institusi penyalur pesan politik. Contohnya: partai
politik, kelompok kepentingan dan organisasi massa yang memiliki tujuan
spesifik.
 Saluran Interpersonal, merupakan bentuk komunikasi tatap muka atau
berperantara untuk mencapai tujuan politik.
 Saluran Media Massa, penggunaan media massa seperti media cetak, media
elektronik maupun media-online, untuk menyebarkan pesan politik yang
dapat menjangkau sasaran khalayak heterogen dan sangat luas.
4. Khalayak Komunikasi Politik.
Secara umum, khalayak komunikasi politik dapat dibentuk melalui opini publik,
dengan catatan jika opini yang dibentuk oleh komunikator politik dapat diterima
secara luas oleh masyarakat. Sebab tidak semua opini bisa dengan mudah menjadi
pendapat umum yang memiliki banyak pengikut. Karena itu keberhasilan membuat
opini publik adalah kunci dari terbentuknya khlayak komunikasi politik.
5. Dampak Komunikasi Politik.

Konsekuensi dari sosialisasi politik yang dilakukan oleh komunikator politik, antara lain
adalah pembelajaran politik dan partisipasi dari masyarakat. Sosialisasi politik merupakan
suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem politik kepada seseorang, dan bagaimana
orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya terhadap gejala-gejala politik ( Rush
dan Althoff, 1997 : 27 ). Sedangkan partisipasi politik menurut Budiardjo (1994 : 183), adalah
kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik, dengan jalan memilih kepala negara dan secara langsung atau tidak langsung,
mempengaruhi kebijakan pemerintah. Partisipasi politik, antara lain mencakup tindakan
memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum tentang politik, menjadi
anggota partai politik dan kelompok kepentingan

Proses Komunikasi Politik

Proses komunikasi politik sama dengan proses komunikasi pada umumnya


(komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia) dengan alur dan komponen:
1. Komunikator/Sender – Pengirim pesan
2. Encoding - Proses penyusunan ide menjadi simbol/pesan
3. Message - Pesan
4. Media – Saluran
5. Decoding - Proses pemecahan/ penerjemahan simbol-simbol
6. Komunikan/Receiver – Penerima pesan
7. Feed Back - Umpan balik, respon.

Saluran Komunikasi Politik

1. Komunikasi Massa – komunikasi ‘satu-kepada-banyak’, komunikasi


melalui media massa.

2. Komunikasi Tatap Muka –dalam rapat umum, konferensi pers, etc.— dan
Komunikasi Berperantara –ada perantara antara komunikator dan khalayak
seperti TV.

3. Komunikasi Interpersonal – komunikasi ‘satu-kepada-satu’ –e.g. door to


door visit, temui publik, atau Komunikasi Berperantara. pasang sambungan
langsung ’hotline’ untuk publik.

4. Komunikasi Organisasi – gabungan komunikasi ‘satu-kepada-satu’ dan


‘satu-kepada-banyak’: Komunikasi Tatap Muka e.g. diskusi tatap muka
dengan bawahan/staf, etc. dan Komunikasi Berperantara e.g. pengedaran
memorandum, sidang, konvensi, buletin, newsletter, lokakarya,

Unsur-unsur komunikasi yang sangat menentukan berhasil tidaknya proses


komunikasi yaitu unsur komunikator karena komunikator dapat mewarnai atau
mengubah arah tujuan komunikasi.

Sumber komunikasi dapat berupa ideologi, paham, pola keyakinan, dapat pula
berupa seperangkat norma-norma dan dokumen-dokumen yang tersimpan rapi.
Atau dapat pula berasal dari kitab suci para pemeluk agama.
Objek Kajian Komunikasi Politik: Perilaku Penguasa, Pola Keyakinan dan Pendapat
Umum (Public Opinion)

Sikap perilaku penguasa (elit berkuasa) memberi dampak cukup berarti terhadap
lalu lintas transformasi pesan-pesan komunikasi baik yang berada dalam struktur
formal, maupun yang berkembang dalam masyarakat.
Elit politik berada dalam struktur kekuasaan dan elit masyarakat. Sebagai elit
berkuasa ia mampu mengendalikan dan menjalankan kontrol politik, sekaligus
mengendalikan sumber-sumber komunikasi.

Kebesaran suatu bangsa bergantung kepada kemampuan rakyat, masyarakat


umum, dan massa untuk menemukan simbol dalam orang pilihan, karena orang
pilihlah yang mampu membimbing massa. Elit terdapat lima macam tipe, yaitu: elit
kelas menengah, elit dinasti, elit kolonial, kaum intelek revolusioner dan pemimpin-
pemimpin nasional.

Contoh kasus :

Kampanye Digital Obama Menginspirasi Parpol Inggris

Jumat, 26 Maret 2010 15:24 WIB | Iptek | Internet | Dibaca 3529 kali

London (ANTARA News) - Penggunaan web site oleh Presiden Amerika Serikat
(AS) Barack Obama ketika berkampanye dalam pemilihan umum (Pemilu) 2008
silam, telah menginspirasi partai-partai politik Inggris untuk memulai kampanye
digital menjelang Pemilu Mei mendatang.

Gelombang antusiasme luar biasa dari para pengkampanye digital itu melahirkan
apa yang disebut oleh para pengamat "pemilihan umum Internet' pertama di Inggris.

"Twitter tidak memenangkan pemilu, orang yang memenangkan pemilu," kata


Matthew McGregor, dari Blue State Media, perusahaan yang menjadi tulang
punggung kampanye digital Obama yang dikutip Mark Jones dari Reuters.  

"Tetapi media sosial adalah cara mengorganisasikan masyarakat dan saya tidak
sepakat dengan pendapat yang mengatakan apa yang berhasil untuk Obama tidak
akan berhasil di Inggris," ia menambahkan.  

Para pejabat partai-partai terkemuka Inggris mengatakan pemilu di Inggris berbeda


dengan AS. Pengumpulan dananya terbatas, dana pemilu terbatas, dan jangka
waktunya pun singkat, skalanya lebih kecil.
Partai Konservatif punya sembilan orang yang bekerja sepanjang waktu di tim digital
mereka, Partai Buruh mempunyai lima, dan Partai Liberal Demokrat punya tiga.

Sekedar membandingkan, Obama mempunyai 100 orang yang bekerja pada tim
digitalnya di markas mereka di Chicago dan 40 orang lagi tersebar di negara-negara
bagian lainnya.

Jejaring Sosial

Tim digital dari Partai Konservatif menghabiskan 20 persen waktunya dengan


Twitter, sebuah layanan berbasis pesan singkat, untuk menarik perhatian para
wartawan, kata Kepala Komunitas Online partai itu, Craig Elder.

Berperan dalam percepatan perputaran berita adalah salah satu daya tarik utama
Twitter.

Salah satu contoh yang baik adalah ketika Perdana Menteri Gordon Brown dituduh
lembaga National Bullying Helpline menekan stafnya, Twitter terbukti sebagai alat
pertahanan yang baik.

Jaringan bantuan yang membantu orang di dalam mengalami tekanan itu


menghembuskan berita bahwa mereka telah menerima keluhan dari seorang staf
sang perdana menteri sehingga banyak pengguna Twitter yang terlibat pro dan
kontra terkait berita itu.

Perdebatan di Twitter itu mungkin akan berpengaruh di pemilu, tetapi istri Perdana
Menteri, Sarah Brown, tak diragukan lagi dalam daya tarik.

Twitter Sarah Brown kini diikuti 1,2 juta orang, sehingga editor politik BBC, Nick
Robinson, menjulukinya "salah satu tokoh paling berpengaruh di politik Inggris".

Peran Blooger
Baik Partai Buruh maupun Partai Konservatif mengadopsi cara AS untuk
menggunakan bloger-bloger terkemuka dalam mempengaruhi pemilih.

"Kami ingin mereka jadi bagian dari kampanye. Beberapa proyek dan kebijakan
markas besar kami adalah gagasan mereka dan itu membuat mereka merasa
menjadi bagian yang tak terpisahkan," kata Mark Hanson, ahli strategi digital Partai
Buruh.

Partai Buruh membuat grafik interaktif tentang isu-isu kampanye yang bisa
digunakan para bloger di blog mereka.

Partai Konservatif melalui jejaring sosial khusus mereka myconservatives.com


mempersilahkan anggota mereka membuat kampanye pengumpulan dana secara
online dan menempelkannya sebagai iklan di blog mereka.  

Pertempuran itu telah berkembang ke situs jejaring sosial Facebook, yang


mempunyai 21 juta pengguna aktif di Inggris, yang hampir sama dengan jumlah
pemilih di Inggris.

"Media sosial dan khususnya Facebook telah menjadi alat luar biasa untuk merekrut
pendukung baru serta meminta mereka mengikuti kampanye," papar Jeremy Hunt,
juru bicara Partai Konservatif bidang kampanye digital.

Partai Konservatif mengaku punya banyak staf di antara 154.000 teman di


Facebook, penggemar, atau anggota di laman milik partai, kandidat, atau anggota
parlemen mereka.

Partai buruh memiliki 62.000 anggota, sementara Partai Liberal Demokrat dengan
68.000 anggota.

Partai-partai itu menggunakan jaringan mereka untuk beriklan politik.

Email
Tetapi selain menggunakan jejaring sosial, email sederhana dan bentuk baru pusat
informasi bisa memberikan dampak lebih.

McGregor percaya cara penggunaan media sosial dalam 'mengaktifkan para aktivis'
akan menjadi misteri dalam pemilu itu.

Satu dari lima pemilih Obama yang berada dalam daftar distribusi email membantu
mengumpulkan ratusan juta dolar untuk dana pemilu.  

"Partai-partai politik Inggris harus mencamkan dan menginvestasikan lebih banyak


dana pemilu mereka pada email," ia menyarankan.

Partai-partai politik utama di Inggris mengikuti cara Obama membangun pusat data
berisi informasi pendukung potensial mereka, lalu dengan cermat melihat
pandangan dan kepentingan mereka, kemudian mengirimi mereka beberapa pesan
pribadi, cara yang tidak dimungkinkan di media lain.

Partai Buruh menekankan pada pentingnya hubungan telefon.

"Praktek terhebat yang kami pelajari dari Obama adalah Bank Nomor Telepon
Virtual-nya," kata Hanson. Bank data itu memungkinkan staf mereka menghubungi
pemilih dan menyimpan datanya ke pusat data.

Sebuah studi dari University of Essex menemukan bahwa 58 persen pemilih telah
dikontak langsung oleh Partai Konservatif selama enam bulan terakhir, dibandingkan
hanya 46 persen dari Liberal Demokrat, dan 35 persen dari Partai Buruh.

Sumber : http://www.antaranews.com/berita/1269591858/kampanye-digital-obama-
menginspirasi-parpol-inggris
Pembahasan :

Dari contoh kasus yang ada di katakan bahwa dalam berkomunikasi politik
(penyampaian kampanye yang di lakukan baik di amerika maupun di inggris) dapat
menggunakan media massa yaitu dengan twitter, facebook, blog maupun email.

Dengan teknologi yang maju dan pemikiran manusia yang maju maka dengan
menggunakan media massa akan lebih dapat menarik banyak khalayak publik untuk
berpartisipasi dalam pemilihan umum tersebut. Selain itu media massa memberikan
kontribusi yang besar untuk mempengaruhi khalayak publik dalam menentukan
pilihannya dan juga memberikan pendapatan dalam hal keuangan bagi partai
politiknya.

Contoh di inggris terdapat 21 juta pengguna aktif facebook, itu hampir sama dengan
jumlah pemilih di inggris.

Partai Konservatif mengaku punya banyak staf di antara 154.000 teman di


Facebook, penggemar, atau anggota di laman milik partai, kandidat, atau anggota
parlemen mereka.

Partai buruh memiliki 62.000 anggota, sementara Partai Liberal Demokrat dengan
68.000 anggota. Sehingga dapat di lihat bahwa partai konservatif lebih mempunyai
pengaruh dalam politik di bandingkan partai lainnya.
Daftar pustaka

Prof. Onong Uchjana Effendy, M.A. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Citra
Aditya Bakti Bandung, 2003;

Prof. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia Jakarta, 1982; Dan
Nimmo, Komunikasi Politik, Rosda Bandung, 1982;

Gabriel Almond and G Bingham Powell, Comparative Politics: A Developmental


Approach. New Delhi, Oxford & IBH Publishing Company, 1976;

Jack Plano dkk., Kamus Analisa Politik, Rajawali Jakarta 1989.

http://www.antaranews.com/berita/1269591858/kampanye-digital-obama-
menginspirasi-parpol-inggris

Dr. Eko Harry Susanto, Komunikasi manusia,Mitra Wacana Media Jakarta,2010.

Anda mungkin juga menyukai