Anda di halaman 1dari 20

PERAWATAN,PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

PENYAKIT PADA KELINCI PELIHARAAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Bahasa Indonesia

Yang dibina oleh ibu Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd

oleh

Muhammad Farhan Ramadhan

195050100111145

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PETERNAKAN

NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis Muhammad Farhan
Ramadhan Penulisan makalah yang berjudul PERAWATAN,PENCEGAHAN DAN
PENGOBATAN PENYAKIT PADA KELINCI PELIHARAAN ini dimaksudkan
untuk memenuhi sebagaian tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak dapat terselesaikan


tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini terutama kepada :

1. Ibu Dr. Lilik Wahyuni, M.pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun atau konstruktif sangat diharapkan
olrh penulis sehingga makalah ini bermanfaat bagi siapa pun yang membaca.

Malang, 21 November 2019

Muhammad Farhan Ramadhan


DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 4
1.3 TUJUAN ............................................................................................................... 5
1.4 MANFAAT ............................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................. 6
2.1 KELINCI ...................................................................................................................... 6
2.2 KLASIFIKASI KELINCi .................................................................................................. 6
2.3 PENYAKIT PADA KELINCI ........................................................................................... 6
BAB III .................................................................................................................................. 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 7
3.1 PERAWATAN KELINCI ................................................................................................ 7
3.1.1 Menyiapkan rumah kelinci, ......................................................................... 7
3.1.2 B. Pemberian Makanan,Memilan dan Air Minum, ................................... 10
3.2 PENYAKIT PADA KELINCI BESERTA PENCEGAHAN DAN PENGOBATANYA .............. 12
BAB IV................................................................................................................................ 19
PENUTUP ........................................................................................................................... 19
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 19
4.2 SARAN ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kelinci merupakan salah satu hewan yang banyak diminati orang untuk di
pelihara karna sifat nya yang manis dan juga mudah beradaptasi di dalam
lingkungan manusia,termasuk di lingkungan di daerah perkotaan seperti
apartemen,rumah dan sebagainya. Banyak jenis jenis kelinci unik yang dapat
di jadikan pilihan utnuk hewan peliharan di masyarakat seperti anggora,
himalaya, dutch, dll. Setiap jenis umumnya memiliki cara perawatan yang tidak
jauh berbeda mulai dari pembersihan kandang sampai pakan yang di berikan

Namun masih banyak orang yang belum benar-benar mengerti dalam


perawatan dan pencegahan penyakit terhadap kelinci, sehingga kelinci dapat
terkena berbagai penyakit dan terjangkit parasit pada tubuh mereka. Banyak
dari mereka yang tidak memerhatikan mulai dari aspek-aspek kecil seperti apa
yg di konsumsi kelinci,kebersihan kelinci dan sebagainya. Ada beberapa hal
yang harus di perhatikan sebelum kita ingin memelihara kelinci sendiri di
tempat tinggal kita,mulai dari memerhatikan kualitas dan fasilitas kandang
kelinci itu sendiri,jenis pakan yang di berikan,suhu dari ruangan yang di tempati
kelinci hingga cara kita untuk membersihkan tubuh kelinci tersebut.

Banyak penyakit penyakit yang dapat mejangkit kelinci bila kita tidak
memerhatikan aspek-aspek di atas mulai dari Diare, Scabiosis, Pasteurellosis,
Enteritis, impaction dan masih banyak penyakit yang dapat di derita oleh kelinci
bila kita tidak memperhatikan cara perawatan dari kelinci peliharaan itu sendiri

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara merawat kelinci?
2. Hal apa saja yang harus di perhatikan dalam perawatan kelinci?
3. Apa saja jenis jenis penyakit pada kelinci?
4. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit pada kelinci?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui cara perawatan kelinci yang baik
2. Mengetahui apa saja hal yang harus di perhatikan dalam pemeliharaan
kelinci
3. Mengetahui jenis jenis penyakit pada kelinci
4. Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit pada kelinci

1.4 MANFAAT
Mengeudaksi dan memberikan panduan untuk masyarakat umum yang ingin
menjadikan kelinci sebagai hewan peliharaan agar dapat merawat dan
memelihara kelinci dengan baik sehingga dapat mencegah terinfeksi penyakit
atau parasit pada tubuh kelinci peliharaan
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KELINCI
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan
di banyak bagian bumi. Kelinci berkembangbiak dengan cara beranak yang disebut
vivipar. Hewan ini banyak di cari di karnakan bentuk nya yang lucu dan terhitung
hewan yang jinak dan mudah dalam perawatanya dan dapat mengurangi jenuh jika
di jadikan hewan peliharaan dan memiliki biaya perawatan yang relatif lebih murah
di bandingkan hewan peliharaan lain

2.2 KLASIFIKASI KELINCi


Kerajaan : Animalia
Superfilum : Chordata
Fillum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Lepus spp., Orictolagus spp.

2.3 PENYAKIT PADA KELINCI


 Scabies
 Flu kelinci
 Matitis
 Diare
 Cacingan
 Radang mata
 Enteritis
 Popodermatis
 Dll
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PERAWATAN KELINCI


Kelinci merupakan peliharaan yang memiliki banyak kelebihan karena
sifat-sifatnya yang manis dan daya adaptasi yang cepat terhadap kehidupan
manusia, termasuk lingkungan tempat tinggal di apartemen. Untuk tetap bahagia
dan sehat, kelinci membutuhkan perawatan khusus, dari pasokan jerami dan sayur
yang banyak, sarang yang hangat dan nyaman, hingga waktu untuk berlari
melompat-lompat sesuka hati. Menurut Dr.Pippa Elliot (2019) ada berbagai cara
untuk merawat kelinci sebagai hewan peliharaan di rumah, caranya ada dengan
yang pertama yaitu:

3.1.1 Menyiapkan rumah kelinci,

1. Siapkan kandang yang ukurannya sesuai dengan kelinci Anda.


Untuk kelinci dengan berat sekitar 4 kg atau lebih, Anda akan membutuhkan
kandang dengan panjang sekitar 1,5 m, tinggi 0,75 m, dan lebar 0,75 m. Kelinci
harus bisa berbaring dan merentangkan tubuhnya dengan nyaman, serta masih
memiliki ruang untuk tempat makanan, air, dan kotak kotoran
 Untuk kandang di luar rumah, Anda bisa membeli atau membuatnya sendiri.
Kandang ini harus menyediakan tempat bagi kelinci untuk bersarang,
melompat-lompat, meletakkan makanan, minuman, serta wadah khusus
untuk kotorannya.
 Siapkan kandang exercise pen agar kelinci memiliki ruang tambahan untuk
berkeliaran.
 Kelinci bertubuh besar membutuhkan ruang berkegiatan yang lebih besar.
Kelinci harus bisa berkeliaran dan berbaring dengan leluasa. Pastikan Anda
menggunakan kandang yang cukup luas sehingga kelinci Anda bisa
bermain-main!
 Beberapa orang menggunakan metode yang disebut “merumahkan kelinci
tanpa kandang”. Metode ini memberi kelinci kebebasan lebih besar untuk
menjelajah rumah Anda, seperti halnya anjing atau kucing. Metode ini kerap
dianggap sebagai pilihan terbaik karena kelinci punya banyak tempat untuk
dijelajahi dan didiami. Meskipun demikian, metode ini menuntut Anda
untuk lebih berhati-hati dalam masalah keamanan, baik untuk kelinci
maupun properti. Oleh karena itu, metode ini jelas membutuhkan uang
tambahan dibandingkan sekadar membeli kandang
2. Carilah jenis kandang yang tepat.
Pilihlah kandang dengan alas kawat atau alas padat dengan dinding kawat
khusus kelinci. Anggap kandang ini sebagai “sarang” bagi kelinci untuk tidur
sekaligus sumber makanan dan air baginya. Anda perlu merancang agar selama
8-12 jam kelinci berada di luar kandang, tetapi masih di dalam pagar kandang
latihan atau ruang khusus yang aman untuk dijelajah.
 Lantai kawat sebetulnya tidak seburuk yang dibayangkan orang. Mitos
konyol yang menyebutkan bahwa lantai kawat dapat menyebabkan kaki
kelinci terluka tidaklah benar. Kaki kelinci bisa terluka pada permukaan
lantai apa pun yang tidak dirawat dengan baik. Lantai bulu sekalipun tidak
serta-merta bisa menghindarkan kaki kelinci dari luka. Jika lantai kandang
dirawat baik, kaki kelinci tidak akan terluka. Lantai kawat menyediakan
ventilasi udara yang bagus, pembuangan kotoran yang lebih baik, dan lebih
mudah dibersihkan.
 Kandang di luar rumah haruslah kokoh dan mampu melindungi kelinci dari
cuaca dan predator. Anda bisa membeli atau membuat kandang sendiri.
Yang jelas, harus Anda pastikan bahwa kelinci terlindung dari predator dan
semacamnya. Selain itu, pastikan juga bahwa kandang itu cukup leluasa.
Banyak orang meletakkan kelinci di dalam kandang sempit yang sumpek
seharian penuh, padahal tindakan ini sangat keliru!
 Meskipun kandangnya berada di luar rumah, jangan meletakkan kelinci
sendirian. Kelinci adalah hewan sosial. Jadi, segera carikan teman untuk
kelinci ketika masih berusia muda dan segera sterilkan kelinci Anda.
3. Lapisi kandang dengan jerami atau serutan kayu halus.
Menurut W.P. Pratama (2018) bagian bawah kandang perlu di lapisi jerami agar
kelinci nyaman saat tidur atau saat berada di atas nya Jadi, dasar kandang dengan
bahan alami bertekstur lembut dapat membuat kelinci Anda betah di dalamnya.
 Jerami, selain bagus untuk dijadikan tempat tidur, adalah bagian terpenting
dalam pola makan kelinci. Jadi, pastikan untuk memilih jerami yang tepat
bagi kelinci. Jerami timothy atau rumput kering cocok untuk kelinci.
Hindari jerami alfalfa (kecuali jika kelinci sudah berumur lebih dari 6 bulan)
karena kandungan kalori, protein, dan kalsium yang terlalu tinggi sehingga
tidak cocok digunakan dalam pemberian makan jangka panjang untuk
kelinci dewasa.

4. Letakkan kandang dalam area yang aman bagi kelinci.


Anda pasti ingin melihat kelinci kesayangan Anda melompat dengan riang ke
sana kemari. Oleh karena itu, letakkan kandang di dalam ruangan yang aman bagi
kelinci. Contohnya, singkirkan semua kabel listrik, benda berukuran kecil, dan
perabot penting dari ruangan. Hindari juga meletakkan zat kimia atau tanaman yang
bisa membahayakan kelinci di ruangan tersebut.
 Kelinci suka menggigiti kabel. Anda bisa membeli pelindung kabel di toko
untuk menghentikan ulah kelinci itu.
 Gunakan pagar pengaman bayi (baby gate) atau kandang exercise pen agar
anjing tidak keluar masuk rumah sembarangan sehingga membahayakan
kelinci dan juga perabot.
5. Siapkan kotak kotoran

Secara alami kelinci akan menggunakan tempat yang sama untuk buang
air, biasanya di salah satu sudut kandang. Lapisi kotak kotoran kecil (tersedia di
toko hewan peliharaan) dengan koran, lalu isi dengan jerami, atau isian yang
disiapkan khusus untuk kelinci, kemudian letakkan di sudut kesayangan kelinci.
 Pertimbangkan meletakkan kotak kotoran lain di ruang bermain kelinci.

6. Buatkan tempat bersembunyi dalam kandang kelinci.


Kelinci adalah hewan mangsa. Oleh karena itu, sediakan tempat
bersembunyi seperti balok kayu atau kotak karton demi kebahagiaan hewan
peliharaan Anda ini. Satu atau dua tempat persembunyian untuk setiap kelinci,
tergantung luas kandang, sudah cukup bagi kelinci untuk meringkuk dengan
nyaman.

3.1.2 B. Pemberian Makanan,Memilan dan Air Minum,

1. Sediakan rumput segar dalam jumlah tidak terbatas.


Rumput segar adalah komponen utama dalam makanan kelinci sehingga
harus selalu tersedia sepanjang waktu. Menurut Supriyadieka (2019) hijauan
adalah salah satu makanan terbaik untuk kelinci. Rumput timothy, gandum,
dan brome merupakan pilihan yang tepat. Berikan jerami setiap hari di tempat
yang bersih dalam kandang kelinci.
 Untuk kelinci yang sedang dalam masa pertumbuhan (di bawah 4 months)
beri makan rumput alfalfa dan pelet yang mengandung kalori lebih untuk
memenuhi kebutuhan tubuh di tahap-tahap ini.
 Rumput kering tersedia di toko hewan peliharaan dan toko makanan atau
toko hewan peliharaan. Atau, Anda bisa menanam rumput khusus untuk
kelinci ini.

2. Berikan kelinci sepiring pelet yang terbuat dari rumput timothy kering.
Pelet ini mengandung protein dan serat, yang penting bagi pertumbuhan
kelinci. Kelinci dewasa harus mendapatkan ¼ cangkir untuk setiap 2,5 kg berat
badan.
 Kelinci adalah herbivora sehingga jerami dan sayur bisa menambah
bobotnya. Pelet mengandung energi yang lebih terkonsentrasi dibandingkan
jerami sehingga harus diberikan secukupnya.
 Ingat, kelinci tidak bisa hidup hanya dengan pelet. Saluran pencernaan
kelinci sangat memerlukan serat batang panjang yang tidak dapat dikunyah,
yang terdapat pada jerami atau rumput timothy, untuk mencegah bola
rambut (trichobezoars) dan menjaga kesehatan dan kualitas sistem
pencernaannya. Mengerogoti serat batang panjang juga membantu mengikis
gigi kelinci yang terus tumbuh (hypsodont) dan mencegah masalah pada
gigi.
 Bayi kelinci boleh memakan pelet alfalfa sesuka hati sampai mencapai usia
6-7 bulan.

2. Berikan sayuran banyak-banyak.


Memang kelinci banyak digambarkan menyukai wortel. Namun, sebaiknya
Anda hanya memberikan wortel kadang-kadang saja karena kandungan gulanya
yang tinggi. Cucil sayuran untuk kelinci dengan bersih dan, jika memungkinkan,
berikan hijauan organik.
 Berikan dedaunan hijau seperti bayam, kol hijau, dan daun lobak.
Tidak hanya itu, daun ketumbar/peterseli, sawi, selada air, seledri,
dan daun dandelion juga termasuk sayuran yang baik untuk
dikonsumsi kelinci.
 Dua cangkir sayuran setiap harinya sudah cukup memadai bagi
kebanyakan kelinci dewasa.
 Perkenalkan sayuran hijau sedikit demi sedikit untuk menghindari
gangguan pencernaan pada hewan kesayangan Anda. Untuk kelinci
kecil, yang usianya kurang dari 12 minggu, Anda dapat
menambahkan satu sayuran dalam seminggu, sekitar 10 gr, untuk
menghindari gangguan sekum (usus buntu).
 Anda juga boleh memberi makan kelinci buah-buahan seperti
apel, blueberry, stroberi, dan nanas untuk camilan khusus. Buah
memiliki kadar gula yang tinggi sehingga harus diberikan dalam
jumlah sedikit, sekitar 20-40 gr untuk setiap 3 kg berat kelinci.

3. Hindari memberikan kelinci makanan tidak sehat.


Sebagian sayuran tidak cocok untuk kelinci, seperti jagung, selada iceberg,
tomat, kobis, kacang-kacangan, kacang polong, kentang, bit, bawang, kale,
dan rhubarb. Selain itu, jangan memberi kelinci Anda makanan berupa bambu, biji-
bijian, padi-padian, dan daging.
 Makanan manusia, seperti roti, cokelat, permen, produk susu, dan makanan
olahan apa pun tidak boleh diberikan kepada kelinci.
 Jangan berikan selada berwarna terang (seperti iceberg) kepada kelinci.
Selada macam ini membahayakan kelinci karena menyebabkan diare dan
gangguan pencernaan oleh bakteri baik dalam usus. Selada romaine sangat
cocok diberikan kepada kelinci. Anda hanya perlu memastikan
selada romaine itu sudah dicuci dan, bila memungkinkan, organik.
 Anda boleh memberikan kelinci rumput, asalkan tidak disemprot herbisida
atau pestisida. Biarkan kelinci memilih rumputnya sendiri. Namun, hindari
memangkas rumput yang telah dipanasi dan dicacah mesin pemotong
rumput. Proses pemangkasan akan mempercepat proses fermentasi yang
dapat menimbulkan masalah pencernaan pada kelinci.

3.2 PENYAKIT PADA KELINCI BESERTA PENCEGAHAN DAN


PENGOBATANYA

Ada sekiranya sampai 17 penyakit yang bisa menjangkit pada kelinci, yaitu
diantaranya :
• Scabies
• Flu kelinci
• Matitis
• Diare
• Cacingan
• Radang mata
• Enteritis
• Popodermatis
• Dll
Namun,menurut Muhammad Didik (2019) ada 6 penyakit yang umum yang
biasanya menjangkit pada kelinci peliharaan, yaitu:

1. Gigi yang Tumbuh Berlebihan

Kelinci adalah salah satu hewan yang giginya akan terus tumbuh sepanjang
hidup mereka. Oleh karena itu, potensi tumbuhnya gigi yang berlebihan bisa
mereka alami jika mereka tidak terus-menerus menggertakkan gigi-giginya dengan
memakan makanan yang kaya akan serat. Penyakit seperti ini bisa sangat menyiksa
bagi kelinci karena gigi molar mereka dapat tumbuh membentuk paku tajam yang
melukai pipi dan lidah hewan lucu ini. Hal ini tentu saja menyebabkan rasa sakit
yang membuat mereka enggan atau tidak makan sama sekali.
Selain itu, gigi seri di bagian depan mulut kelinci juga dapat tumbuh
melengkung yang berarti mereka tidak bisa menutup mulut atau makan sama sekali.
Begitu kelinci berhenti makan maka ususnya berhenti bekerja dan mereka bisa mati.
Cara untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memperhatikan pakan
yang di berikan kepada kelinci itu sendiri. 80-90% dari makanan kelinci Anda harus
berupa serat dalam bentuk rumput atau jerami. Sisanya Anda dapat memberi makan
mereka dengan sayuran berdaun hijau dan pelet.

2. Pasteurellosis
Jenis penyakit ini dapat membuat kelinci mengalami mata berair, hidung
berair, dan sering bersin. Pasteurellosis biasanya disebabkan oleh infeksi pada
saluran air mata dan sinus hidung kelinci. Gejala-gejala seperti ini juga dapat
dialami oleh kelinci karena hal lainnya, seperti penyakit pernafasan, masalah gigi,
hingga kandang yang berventilasi buruk. Infeksi kelinci seperti ini biasanya
disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida (bisa karena tertular dari kelinci lain
atau sudah tumbuh di dalam tubuh kelinci). Jika tidak segera diobati, infeksi ini
dapat mengakibatkan abses, kebutaan, dan dapat menyebar ke telinga, mata, organ
reproduksi kelinci dan organ lainnya
Pencegahan, Menurut Thomas Saputro (2015) Pencegahan dari penyakit
ini dapat dimulai dengan memberikan perawatan dasar yang tepat, termasuk diet
yang tepat; ruang hidup bersih. Menjaga kelinci agar tetap sehat akan mengurangi
stres dan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Pengobatan, Pengobatan difokuskan pada gejala bersin dan demam.
Hidrasi, gizi, kehangatan, dan kebersihan (menjaga lubang hidung bersih) sangat
penting. Antibiotik dan antimikroba akan digunakan untuk menghilangkan infeksi
bakteri, dan obat nyeri atau obat penenang ringan dapat digunakan.
Jika kelinci mengalami kesulitan bernapas, humidifikasi lingkungan sering
membantu untuk mengeluarkan cairan dari hidung dan membuat kelinci itu lebih
nyaman. Saline nebulization (aplikasi dengan spray cairan) dapat membantu untuk
humidifikasi dari hidung juga. Perawatan harian mencakup pembilasan mata dan
saluran hidung untuk menghapus bagian-bagian dari materi yang mengering.

3. Bola Rambut (Trichobezoars)


Hal ini bisa terjadi karena aktivitas grooming yang mereka lakukan sendiri.
Sayangnya kelinci berbeda dengan kucing. Hewan ini tidak dapat memuntahkan
bola rambut yang berada di dalam perut mereka. Alhasil bola rambut tersebut harus
mereka keluarkan melewati usus.
Jika kelinci tidak dapat mengeluarkannya, maka hal itu akan menjadi
semacam penghalang atau penyumbat dalam saluran pencernaan dan bisa
menyebabkan komplikasi serius. Kelinci yang mengalami masalah seperti ini
biasanya akan terlihat lesu dan tidak makan.
Untuk pencegahan penyakit ini terjangkit pada kelinci peliharaan anda, anda
dapat pastikan kelinci Anda mengkonsumsi cukup makanan berserat tinggi. Namun
jika kelinci peliharaan anda sudah terjangkit penyakit ini,anda dapat memberinya
obat pelancara saluran cerna pada kelinci, namun jika sudah masuk ketingkat yang
lebih serius,seperti sudah menyumbat saluran usus, operasi adalah salah satu
langkah yang tepat untuk membantu penyembuhan pada kelinci ini

3. Tumor Uterus
Adenokarsinoma uterus, sejenis tumor ganas mirip kelenjar yang muncul dari
jaringan sekretori yang melapisi rongga dalam rahim, adalah salah satu bentuk
kanker yang paling umum pada kelinci. Hal ini umumnya terjadi pada 60 persen
kelinci betina yang berusia di atas tiga tahun.
Tumor uterus ganas ini biasanya timbul dari lapisan endometrium uterus,
atau dari lapisan dalam rahim. Seringkali kanker rahim terbentuk setelah kelinci
mengalami masalah reproduksi lain di dalam rahimnya, termasuk endometriosis,
yaitu suatu kondisi menyakitkan yang menyebabkan pertumbuhan berlebih jaringan
di dalam rahim dan organ reproduksi.
Jika penyakit ini sudah merambah ke organ sekitar nya, maka pengobatan
yang paling tepat adalah dengan melakukan operasi dengan pengangkatan organ
yang terkena tumor sehingga tidak menyebar ke organ lain yang lenih luas

5. Miksomatosis
miksomatosis adalah penyakit yang menyerang kelinci dan disebabkan oleh
virus myxoma. Kelinci yang terserang penyakit ini mengalami tumor kulit, dan
kadang-kadang ada pula yang menjadi buta, dan setelah itu timbul gejala lelah dan
demam. Kelinci yang terserang penyakit ini biasanya mati dalam waktu 14 hari.

Virus myxoma ini dapat ditularkan oleh nyamuk, kutu atau kelinci lain yang
sudah terinfeksi dengannya. Karena belum tersedia obat untuk penyakit ini, Anda
dapat melakukan pencegahan agar hal ini tidak terjadi pada kelinci peliharaan
Anda, seperti membuat kandang kelinci anti nyamuk dan mengontrol pertumbuhan
kutu kelinci. Selain itu, vaksinasi juga dapat membantu untuk mencegah penyakit
ini terjangkit pada kelinci peliharaan anda di rumah
6. Virus Penyakit Pendarahan Kelinci

Virus penyakit pendarahan kelinci (sebelumnya dikenal dengan sebutan calicivirus


kelinci) ini disebarkan oleh nyamuk, lalat dan / atau melalui kontak tidak langsung
atau langsung dengan kelinci yang terinfeksi. Pada kebanyakan kelinci dewasa,
penyakit ini berkembang dengan cepat dari demam dan kelesuan menjadi kematian
mendadak dalam 48-72 jam infeksi. Beberapa tanda klinis yang muncul pada
kelinci yang terinfeksi antara lain seperti nafsu makan yang buruk, gelisah, lesu,
dan demam. Penyakit ini menyebabkan kerusakan hati akut dengan kelainan
pembekuan darah yang terjadi.
Penyakit ini bisa berakibat fatal karena terhambatnya pasokan darah di
organ vital dan / atau perdarahan internal. Vaksinasi merupakan pencegahan yang
dapat dilakukan agar kelinci terlindungi dari virus ini (setiap 6 bulan untuk kelinci
dewasa dan mulai dari usia empat minggu diulang setiap bulan sampai 12 minggu
dan kemudian setiap enam bulan untuk anak-anak kelinci).

Selain penyakit di atas menurut Azzamy (2019) yang biasa terjangkit pada
kelinci peliharaan yaitu:

Penyakit Sore Hocks (Popodermatis)


Penyakit yang disebut popodermatis ini disebabkan oleh alas kandang yang keras,
kasar dan tidak nyaman, kelinci kelibihan berat badan akibat kelainan genetik.
Penyakit ini mengakibatkan bulu kaki kelinci terkelupas dan kulit kaki terluka.
Gejala Penyakit Sore Hocks (Popodermatis) pada Kelinci
a). Bulu kaki terkelupas, biasanya berbentuk lingkaran,
b). Kulit kaki terluka dan terjadi peradangan.
Cara Pengendalian dan Pengobatan Penyakit Sore Hocks (Popodermatis)
pada Kelinci
a). Membuat alas kandang dari bahan yang halus dan tidak kasar,
b). Mengontrol berat badan kelinci,
c). Bersihkan luka menggunakan air hangat dengan antiseptik,
d). Mengolesi obat luka.

Cacingan pada Kelinci


Cacingan pada kelinci disebabkan oleh cacing pita, Toxocara canis, cacing
tambang, cacing gelang, Ancylostama caninum, Uncinaria stenochepala dan cacing
cambuk. Cacing parasit tersebut kadang keluar bersama feses/kotoran dan dapat
menular ke kelinci lainnya.

Gejala Cacingan pada Kelinci


a). Nafsu makan ternak kelinci turun/hilang,
b). Tubuh kelinci kelihatan kurus,
c). Tubuh lemah dan pucat

Cara Pengobatan Cacingan pada Kelinci


a). Menjaga kebersihan kandang,
b). Memberi pakan yang bergizi dan bersih,
c). Pemberian obat cacing.

Penyakit Radang Mata pada Kelinci


Penyebab radang mata pada kelinci bisa karena bakteri, debu, asap atau
benda kecil lainnya. Bisa juga karena kelinci suka menggosok-nggosokkan kepala
atau pipinya ke dinding kandang/benda keras hingga mengenai mata. Aktifitas ini
umumnya terjadi pada kelinci jantan yang sedang birahi.
Gejala yang di timbulkan jika penyakit radang mata pada Kelinci adalah
Keluarnya air mata yang menyebabkan bulu disekitarnya basah dan kusam,

Cara Pengobatan Radang Mata pada Kelinci


a). Pengobatan menggunakan obat tetes mata yang mengandung antibiotik,
streptomycin dan penicillin
b). Obat diteteskan pada mata kelinci atau dioleskan.
Penyakit Flu Kelinci (Pilek/Influenza)
Penyakit pilek pada kelinci disebabkan oleh virus/bakteri. Meskipun
tergolong penyakit ringan dan tidak berbahaya, namun jika tidak segera diobati
dapat berakibat fatal. Lingkungan kandang yang lembab/kurang sinar matahari
dapat memicu perkembangbiakan virus/bakteri penyebab flu pada kelinci.

Gejala Penyakit Pilek/Flu pada Kelinci


a). Nafsu makan ternak kelinci menurun,
b). Kelinci mengalami bersin-bersin dan malas bergerak,
c). Hidung dan lubang hidung kelinci terlihat basah dan kaki kelinci sering
menggaruk bagian tersebut,
d). Pada serangan berat dan lama akan menyebabkan peradangan pada rongga
hidung dan menyebabkan gangguan pernafasan Sehingga kelinci menjadi lemas
dan mati.

Pengendalian Penyakit Flu/Pilek pada Ternak Kelinci


a). Bagian hidung kelinci penderita diseka menggunakan kain lembut dan air
hangat, kemudian dilap hingga kering,
b). Kemudian diolesi salep zinooxida dan ternak kelinci dijemur sebentar,
c). Atau ditetesi menggunakan obat tetes influenza,
d). Kelinci penderita flu/pilek diletakkan pada kandang yang lebih hangat,
d). Usahakan kandang kelinci menghadap ke arah timur agar cukup
mendapatkan sinar matahari.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah di paparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Untuk perawatan dalam memelihara kelinci yang dapat kita
perhatikan pertama adalah dalam mempersiap kan rumah atau
kandang yang akan di tempati kelinci mulai dari ukuran,jenis
kandang samapai tempat kotoran kelinci pada kandang harus sebaik
mungkin untuk kenyamanan kelinci itu sendiri
2. Ada banyak jenis penyakit pada kelinci yang umum terjangkit pada
kelinci peliharaan seperti scabies atau kudis,flu kelinci hingga
tumor,sebagian besar penyakit pada kelinci dapat di cegah dengan
menjaga kebersihan pada tubuh kelinci dan juga menjaga konsumsi
pada kelinci dengan baik dan tetap higienis
4.2 SARAN
Dari kesimpulan, penulis dapat mengambil beberapa saran terhadap
pembaca yaitu :
1. Mulailah memperhatikan cara perawatan kelinci peliharaan anda sehingga
kelinci tetap nyaman tinggal di tempat yang bukan habitat aslinya dan juga
tidak stress
2. Jagalah kebersihan kelinci dan juga perhatikan tiap pola makan kelinci agar
penyakit penyakit yang sudah di paparkan di atas tidak terjangkit pada
kelinci anda

DAFTAR PUSTAKA

18 Penyakit Penting pada Ternak KELINCI, Penyebab, Gejala dan Cara


Pengendaliannya. Mitalom.com. 20 Januari 2018. < https://mitalom.com/18-
penyakit-penting-pada-ternak-kelinci-penyebab-gejala-dan-cara-
pengendaliannya/>

Bagaiman Cara Memilih, Merawat dan Mengatur Kandang Kelinci?. Dictio.id. 11 Mei
2018. <https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-memilih-mengatur-serta-
merawat-kandang-kelinci/108200>

Cara Merawat Kelinci. Id.wikihow.com.


2019.<https://id.wikihow.com/Merawat - Kelinci#>

Inilah 6 Jenis Penyakit yang Umum Terjadi Pada Kelinci. Bacaterus.com. 16 Juli 2019.
< https://bacaterus.com/penyakit-pada-kelinci/

Pakan Kelinci Terbaik dan Cara Pemberian yang Tepat. Kelincipedia.com. 25 oktober
2019. < https://kelincipedia.com/pakan-kelinci-terbaik-dan-cara-pemberian-
yang-tepat/>

Penyakit Pasteurellosis Pada Ternak Kelinci. Ilmuternak.com. 5 April 2015. <


https://www.ilmuternak.com/2015/04/penyakit-pasteurellosis-pada-ternak-
kelinci.html>

Anda mungkin juga menyukai