Anda di halaman 1dari 4

Teman Terbaik Remaja Muslim Edisi 082 / Oktober 2019

Pelajar Hebat, Taat Syariat

“Kakak yang orasi, sederet sifat pendekar lainnya Tapi untuk berbagi manfaat
makin melambungkan nama pada masyarakat. Bersikap
kami yang eksekusi!”
Serdadu Tanpa Markas (STM) kritis bukan untuk menuai

S
ini. Inikah salah satu cerminan sanjung puji. Tapi tanggung
logan anak STM di atas pelajar hebat milenial? jawab sebagai anak negeri.
yang ikut turun ke jalan Sikap mental ini penting
bersama mahasiswa Pelajar Hebat, Prinsipnya dimiliki oleh setiap pelajar. Biar
dalam aksi damai minggu Taat mereka belajar nggak sekedar
lalu sempat viral di dunia Kita gak akan bahas mengejar nilai akademis. Tapi
maya. Slogan yang lugas, aksi heroik teman-teman STM juga terpacu untuk mengasah
ringan, dan tanpa beban yang mengundang decak keterampilan sehingga
itu seolah mencerminkan kagum netizen. Kita sekedar menghasilkan karya yang
kepiawaian pelajar STM untuk ngasih gambaran, seperti apa berguna untuk membantu
urusan teknis. Mereka tak remaja hebat yang menjadi manusia dan berani bersuara
pandai berorasi, tapi siap dambaan umat. Mereka adalah ketika kezhaliman merakalela.
mengeksekusi sesuai intruksi. remaja yang punya kelebihan Kedua, keep learn. Pelajar
Ngeri! dibanding yang lain dan hebat nggak pernah merasa
Keberanian pelajar konsisten berpegang teguh cukup dengan ilmu yang
STM dengan menampilkan pada beberapa prinsip berikut. udah diperolehnya. Belajar
beberapa aksi heroiknya Pertama, mental terus dan terus belajar. Bukan
mendapat sambutan luar berkontribusi. Pelajar tanpa istirahat ya. Cuman
biasa dari netizen. Julukan the hebat punya prinsip yang lebih banyak mengisi waktu
Avenger pun sampai ke pundak mendorongnya unjuk gigi luangnya dengan hal-hal yang
mereka. Pantang menyerah, bukan semata karna piala atau bermanfaat. Belajar juga bukan
berani adu nyali, kompak, dan penghargaan tingkat dunia. berarti hanya duduk di kelas,

Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT 01
Teman
Surga

dengerin guru ngoceh. Tapi memenuhi persyaratan yang kesempitan hidup dan
juga belajar secara mandiri ditetapkan oleh Imam Malik. berkhidmat untuk ilmu, maka
dengan membaca buku di (Mukhtashar Tarikh Dimasyq, hal. ia akan beruntung.”
perpustakaan atau di rumah. 3769, Syamilah).
Keempat, berdakwah.
Dia juga tak sungkan untuk Ketiga, sabar jalanin Kewajiban berdakwah nggak
mendatangi orang-orang proses. Pepatah bilang, pandang usia atau status
pintar yang jadi rujukannya. bersakit-sakit dahulu pendidikan. Selama dia muslim
Biar bisa diskusi dan menyerap bersenang-senang kemudian. dan udah baligh, wajib saling
berbagai ilmu yang dibagi. Kaya gitu deh yang namanya mengingatkan satu sama lain.
Ilmu itu didatangi, bukan belajar. Untuk dapetin hasil Tak terkecuali pelajar. Meski
mendatangi. maksimal, kita dituntut untuk statusnya masih anak didik
Dari Abul Qasim At berani berkorban waktu,
dengan usia yang rata-rata
Tafakur, aku mendengar pikiran, tenaga, harta, atau
masih muda belia, tugasnya
Abu Ali al Hasan bin ‘Ali bin kepentingan pribadi. Nggak
bukan cuman belajar. Tapi juga
Bundar Al Zanjani bercerita semua pelajar sanggup jalanin
mengenal islam lebih dalam
bahwa Khalifah Harun Ar proses itu dengan sabar.
sebagai bagian dari menuntut
Rasyid mengutus seseorang Makanya hanya mereka yang
ilmu plus menyampaikan
kepada Imam Malik bin Anas konsisten dan serius bakal
sampe di garis finish dengan ke orang lain sesuai
agar beliau berkenan datang
segudang prestasi yang kemampuannya.
ke istana supaya dua anak
Harun Ar Rasyid yaitu Amin membanggakan. Aktivitas dakwah akan
dan Makmun bisa belajar Imam Syafi’i rahimahullah menjaga pelajar agar keep
agama langsung kepada Imam mengingatkan, “Tidak mungkin in touch dengan aturan
Malik. Imam Malik menolak menuntut ilmu orang yang Islam. Nggak lupa diri dan
permintaan Khalifah Harun Ar pembosan, merasa puas meminimalisir sikap egois
Rasyid dan mengatakan, ‘Ilmu jiwanyakemudian ia menjadi bin individualis. Sehingga
agama itu didatangi bukan beruntung, akan tetapi ia ilmunya, bisa diamalkan untuk
mendatangi.’ harus menuntut ilmu dengan mendukung kebangkitan Islam
Untuk kedua kalinya menahan diri, merasakan dan kaum Muslimin.
Khalifah Harun Ar Rasyid
mengutus utusan yang
membawa pesan sang khalifah,
‘Kukirimkan kedua anakku agar
bisa belajar agama bersama
murid-muridmu.’ Respon balik
Imam Malik, ‘Silahkan dengan
syarat keduanya tidak boleh
melangkahi pundak supaya bisa
duduk di depan dan keduanya
duduk dimana ada tempat
yang longgar saat pengajian.’
Akhirnya kedua putra khalifah
tersebut hadir dengan

02 Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT
Teman
Surga

Kikis Mental Pecundang tak jadi batu sandungan. Tapi menerima kegagalan. Terus
Sebagai pelajar hebat, justru tetap menjaga fokus berusaha karena pasti suatu
tentu harus punya mental kita di jalan perjuangan. Yup, saat kemenangan akan ada
pemenang dan steril dari sikap hambatan adalah sahabat ditangan. Hamasah!
pecundang. Sikap pengecut yang mengingatkan kita akan Keempat, Selalu ingin
hanya akan melemahkan pentingnya jalani proses dikasihani. Fokus dengan
semangat kita untuk mengukir perubahan. Nyes! kekurangan yang ada pada diri
prestasi dan bersikap kritis. Kedua, Kalah sebelum sendiri. Selalunya membesar-
Sikap pengecut alias mental bertanding. Belon juga turun besarkan hambatan yang
korban cuman bikin hidup ke medan perang, udah ngeper ditemui. Lalu merasa dirinya
kita diam di tempat. Gak bisa duluan dengan kehebatan gak bisa melewati. Dan bilang
move on. Gagal UAN bukannya musuh atau terjalnya jalan sama orang agar dimaklumi.
evaluasi, malah bunuh diri. ujian. Itu juga kata orang, Pelajar hebat tangannya
Ditolak cinta bukannya bukan sendirinya yang ngeliat. ada di atas untuk memberi
bersyukur karena jauh dari Bayangannya udah gagal bantuan bukan malah selalu
maksiat, malah pelihara aja. Pelajar hebat punya menengadahkan tangan dan
dendam kesumat. Minta keyakinan yang kuat dirinya pasang mimik wajah kasihan.
smartphone ke ortu belum bisa lewati ujian. Dia bakal Dia gak cerita kekurangan
dipenuhi bukannya usaha berusaha persiapkan banyak dirinya, tapi fokus menularkan
biar bisa beli sendiri, malah untuk berikan yang terbaik. semangatnya. Biar yang lain
nilep uang bayaran sekolah Bisikan setan nggak didengar. juga bisa menjadi pemenang
yang bikin ortu sakit hati. Bayangannya dia sudah seperti dirinya. Yes!
#TepokJidat! memegang tropi juara. Yup, dia Kelima, Nyari
Saatnya kita kikis mental udah menang melawan nafsu pembenaran. Udah jelas
pecundang. Biar kita pantas setan sebelum bertanding. dirinya yang bangun kesiangan
menjadi pelajar hebat. Berikut Keren! lantaran begadang semalaman,
mental korban yang harus kita Ketiga, Tak bisa jadi telat shalat shubuh dan
tendang. menerima kegagalan. Udah masuk sekolah. Tapi bilang ke
Pertama, Futur. Saat berusaha sekuat tenaga, guru ibunya telat bangunin,
perjuangan ketemu hambatan ternyata hasilnya tak sesuai jalanan macet, bla..bla..bla. Dia
yang tak kunjung teratasi, harapan. Langsung nangis. gak berani ngaku kalo emang
seorang pecundang memilih Ngambek. Mengurung di dalam dirinya yang bermasalah,
mundur dari pertarungan. kamar. Gak papa kalo sedih malah mencari kambing
Nggak ada semangat untuk cari sebentar lalu bangun dan move hitam untuk disalahkan.
jalan agar hambatan segera on. Tapi jangan dimanjain. Itu Pelajar hebat akan langsung
teratasi. Sebaliknya, pelajar godaan setan yang memasung evaluasi diri saat melakukan
hebat akan mengevaluasi diri produktifitas. Pelajar hebat kesalahan. Segera perbaiki,
dan perilakunya. Hambatan nyadar kalo proses gak ada tambah ilmu dan berusaha
dilihat sebagai tantangan yang yang mulus kaya jalan raya yang lebih baik lagi. Gak ada
harus ditaklukkan biar naik baru diaspal. Kegagalan udah ceritanya nyari pembenaran.
level. Persis kaya maen game. menjadi bagian dari proses Biar energinya nggak tersedot
Segera belajar dan cari tahu, yang dijalaninya. Karena dia siap buat nyari kesalahan orang
gimana caranya agar hambatan menjadi pemenang dan berani lain. Tapi fokus keluar dari

Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT 03
Teman
Surga

masalah dan membuka jalan mungkin menggenggam bara akan cari tahu jawabannya
kemenanangan. Mantabs! api kecuali dengan kesabaran dalam Islam. Nggak berpaling
yang sangat dan menanggung pada gaya hidup sekuler atau
Pelajar Hebat, Taat Syariat kesusahan yang sangat. Ini ide sesat liberal yang bisa
bisa terjadi pada zaman yang menyengsarakan hidupnya.
Orang hebat kata
tidak bisa terbayangkan lagi Dalam berbusana,
Rasulullah saw bukan yang
bagaimana bisa menjaga agama menutup aurat selalu jadi
pandai bergulat atau jago
kecuali dengan kesabararan yang keutamaannya. Nggak peduli
berkelahi. Bukan yang
besar.” dengan tren fashion, yang
kegirangan tanpa rasa takut
ketika ditembak water canon Karena itu, kita bisa penting nyaman dipakai dan
saat aksi. Bukan juga yang mengenali karakter pelajar sesuai aturan Islam. Yang
berani maju saat ditembakkan hebat di era digital saat ini dari dikejar ridho Allah, bukan
gas air mata terus diambil dan perilakunya. Dalam bergaul, sanjung puji manusia atau
dilempar balik ke penembaknya. senantiasa menjaga jarak banjir like di sosial media.
Bukan seperti itu. dengan lawan jenis yang bukan Dalam menyampaikan
muhrim. Anti jalan bareng alias pendapat, meski harus turun ke
Dalam Islam, orang hebat berkhalwat atau campur baur jalan bukan semata ikut-ikutan.
itu yang taat syariat. Mereka dengan lawan jenis (ikhtilat) Tapi didasari oleh keimanan.
yang takut hanya kepada Allah tanpa ada keperluan yang Sebagai bagian dari aktifitas
swt sehingga berusaha sekuat dibolehkan syara. Nggak ada dakwah menyampaikan
tenaga untuk selalu istiqomah budaya pacaran dalam kamus kebenaran dan mencegah
menjalankan perintah-Nya hidupnya. kemungkaran. Sehingga kalo
dan menjauhi segala larangan-
Dalam belajar, selalu ditanya tujuannya, jawabannya
Nya. Walaupun lingkungan
menjalani prosesnya dengan nggak belepotan.
sekitarnya jauh dari nilai-nilai
sabar dan ikhtiar. Nggak pakai Nah, untuk jadi pelajar
Islam.
jalan pintas untuk dapatkan hebat yang taat syariat,
“Akan datang kepada hasil yang memuaskan. kuncinya cuman satu. Rutin
manusia suatu zaman, orang Nyontek saat ulangan, selalu ikut pengajian untuk mengenal
yang berpegang teguh pada dihindarinya. Dan belajar Islam lebih dalam. Seperti
agamanya seperti orang yang Islam menjadi bagian dari para ulama yang terpelihara
menggenggam bara api.” (HR. kesehariannya. rasa takutnya pada Allah swt
Tirmidzi no. 2260). Dalam menghadapi sehingga istiqomah dalam
Syaikh Al-Mubarakfuri masalah, aturan Islam selalu menjalankan syariah dan aktif
menukil perkataan Al-Qari jadi pegangannya. Masalah berdakwah. So, tunggu apalagi.
mengenai hadits di atas, “Tidak apapun yang dihadapinya, dia #YukNgaji! [@Hafidz341]

Ayo gabung bersama ribuan pembaca Teman Surga, untuk ikut menyebarkan opini Islam tentang remaja
Islam dengan menjadi pelanggan Teman Surga. Hubungi bagian pemasaran ya...

Buletin Teman Surga terbit setiap 1 minggu sekali. Diterbitkan oleh Teman Surga Community. Alamat:
Jl. Manunggal 47-E, Kota Bogor. Dicetak untuk kalangan terbatas. Kontak email: temansurgacom@
gmail.com | Website: temansurga.com | Instagram @temansurga | Fanspage FB: facebook.
com/komunitastemansurga | Twitter: temansurgacom | Channel Telegram: t.me/temansurga

04 Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai