Anda di halaman 1dari 9

Klasifikasi Jenis Rekam medis pada

fasyankes

Fasilitas Pelayanan Rekam Medis

Rekam Medis pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang berkembang di indonesia


sangat beragam macamnya, diantaranya ada rumah sakit,
puskesmas, dokter praktek swasta, balai pengobatan, klinik 24
jam dan dokter keluarga. Rumah sakit memberikan pelayanan
kesehatan menyeluruh dan paling kompleks dari fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Menurut WHO rumah sakit
adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan
medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang
lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun rehabilitatif,
rumah sakit juga merupakan pusat latihan tenaga kesehatan
serta untuk penelitian biososial. Fasilitas pelayanan kesehatan
lain seperti puskesmas dikenal sebagai tempat pelayanan
primer.
Untuk menjalankan tugas tersebut perlu di dukung
adanya unit unit pembantu yang mempunyai tugas spesifik,
diantaranya unit rekam medis. Unit rekam medis
bertanggungjawab terhadap pengelolaan data pasien menjadi
informasi kesehatan yang berguna bagi pengambilan
keputusan. Fasilitas kesehatan mempunyai kewajiban
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan pokok
sasarannya masing masing. Selain itu, juga mempunyai
kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara
rekam medis pasien. Hal ini ditegaskan dalam beberapa
peraturan dan undang undang, misalnya undang undang
praktik kedokteran NO.29 Tahun 2004 pasal 46 ayat 1 yaitu
“setiap dokter dan dokter gigi dalam menjalankan praktek
kedokteran wajib membuat rekam medis”.
Unit rekam medis pada fasilitas kesehatan sangat
berperan untuk menjaga dan memelihara rekam medis
pasien, hal ini disebutkan juga dalam peraturan menteri
kesehatan republik indonesia nomor 269 tahun 2008 tentang
rekam medis pada pasal 5 ayat 1, selain di atas, pelayanan
rekam medis di fasilitas pelayanan kesehatan juga menjadi
salah satu penilaian pada proses akreditasi. Savitr Citra
Budi,M.PH dalam bukunya Manajemen Unit Kerja Rekam
Medis.
A. FASILITAS
Fasilitas yang cukup harus disediakan agar tercapai
pelayanan yang efisien. (Depkes, 1992). Berikut kriteria :
1. Unit rekam medis mempunyai lokasi sedemikian rupa
sehingga mengambil dan distribusi rekam medis lancar
2. Ruang kerja harus memadai untuk staf agar dapat
mengelola rekam medis
3. Harus ada ruang penyimpanan dokumen, pengertian :
a. Ruang penyimpanan cukup untuk rekam medis
aktif yang masih digunakan
b. Ruang penyimpanan cukup untuk rekam medis non
aktif yang tidak digunakan lagi sesuai peraturan yang
ada
4. Ruang yang ada harus cukup menjamin bahwa rekam
medis aktif dan non aktif tidak hilang, rusak atau diambil oleh
yang tak berhak.
Unit kerja rekam medis harus memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan termasuk tata ruang peralatan sesuai
ketentuan dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan
dalam penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.
1. Lokasi
a. Dekat dengan penerimaan pasien, gawat darurat
dan rawat jalan.
b. Dekat dengan ruang dokter, pintu utama dan
ruang tunggu
c. Dekat dengan kantor administrasi dan pelayanan
lain
d. Dekat dengan unit penunjang
2. Ruangan
Sesuai dengan tipe pelayanan, apabila akan
merencanakan kebutuhan ruangan untuk rekam medis,
staf dan peralatan dan ruang manajer harus
memperhitungkan :
a. Cakupan pelayan rumah sakit
b. Jumlah tempat tidur
c. Prediksi kunjungan pasien baru, lama, meninggal
dan gawat darurat
d. Jumlah karyawan
e. Peralatan yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan
f. Mengantisipasi kebutuhan computer
g. Sistem penomoran yang diterapkan
h. Penyimpanan rekam medis secara sentralisasi dan
desentralisasi
i. Jenis dan sistim penjajaran yang digunakan
j. Lama waktu penyimpanan rekam medis
k.Penyusutan rekam medis inaktif
l. Ruang penyimpanan inaktif
m. Pelayanan di unit khusus

B. PERALATAN
Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas
yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam
medis. (Permenkes, 2008). Dalam merencanakan
kebutuhan ruangan untuk menyimpan rekam medis dan
staf harus dipikirkan kebutuhan ruangan untuk peralatan.
Kebutuhan ruangan sebagai berikut:
1. Penjajaran
2. Alat perekam suara
3. Alat distribusi
4. Sistem Komunikasi
Sepanjang kebutuhan komunikasi yang diperlukan untuk
rekam medis harus disediakan sistem komunikasi yang
digunakan unit kerja rekam medis dengan unit kerja terkait
lainnya, seperti telepon yang terletak strategis atau interkom
(intercomsistem).
5. Denah
Rancangan denah yang dipersiapkan harus
memperhatikan beberapa hal.
6. Kartu Berobat
Kemudahan pelayanan-pelayanan kesehatan baik rawat
jalan, inap maupun gawat darurat dapat dengan mudah
dengan menunjukkan katru berobat ketika
melakukan pendaftaran, hal ini juga akan membantu tenaga
medis untuk lebih cepat dalam melakukan tindakan medis.
7. Kartu Indek Utama Pasien Kartu Indeks Pasien
Suatu alat untuk menunjang kelancaran pelayanan
terhadap pasien. Apabila seorang pasien tidak membawa
kartu berobat maka KIUP akan membantu untuk mencari data
pasien yang diperlukan.
8. Kartu Indeks Utama Pasien
Kartu tanda pengenal bagi setiap pasien yang berisi data
sosial. Karu ini berfungsi sebagai katalog untuk mencari rekam
medis pasien. Data pada KIUP terdiri dari :
a. Nama lengkap
b. Nomor rekam medis
c. Alamat
d. Nama Ibu
e. Nama ayah
f. Agama
g. Jenis kelamin
h. Diagnosis masuk
i. Status perkawinan
j. Tempat, tanggal lahir dan umur
k. Pekerjaan
l. Orang yang dapat dihubungi
m. Tanggal kunjungan klinik
n. Dokter lain
o. Hari perawatan
p. Status pasien keluar (H/M)
9. Bentuk Penjepit Rekam Medis
Formulir rekam medis yang telah digunakan setelah
pelayanan dan ditata tidak boleh menggunakan stapler.
Formulir-formulir tersebut disusun dengan
menggunakan penjepit.
10. Pembatas Rekam Medis
Untuk memudahkan penataan rekam medis, sebaiknya
menggunakan pembatas rekam medis. Biasanya pembatas
rekam medis digunakan lembaran karton (lebih tebal dan lebih
lebar dari formulir rekam medis) dengan menggunakan warna
khusus.
11. Sampul Rekam Medis
Sampul rekam medis digunakan untuk melindungi isis
rekam medis. Sampul rekam medis menggunakan bahan
karton yang lebih tebal untuk memudahkan ketika
ditaruhdalam rak penyimpanan.
12. Kantong Hasil-hasil Pemeriksaan
Kecermatan rekamam medis sangat menentukan mutu
dari rekam medis karena rekammedis adalah sumber ingatan
bagi tenaga kesehatan yang memberi pelayanan pada pasien
.
13. Folder Rawat Inap
Rekam medis sebagai sumber ingatan bagi tenaga
kesehatan yang memberi pelayanan pada pasien bahkan
selama pasien dalam proses perawatan maka agar lembar
catatantidak hilang/tercecer
Untuk memudahkan petugas rekam medis di rumah
sakit dalam memasukkan data pasien agar efektif dan
efisien, maka dibutuhkan peralatan penunjang pelayanan
rekam medis. Berikut ini peralatan penunjang pelayanan
rekam medis yang dibutuhkan :
1. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
a. Komputer
b. Printer
c. Formulir pendaftaran pasien baru
d. Formulir pendaftaran riwayat klinik
e. Kartu Indek Utama Pasien (KIUP)
f. Perforator (pelubang kertas)
g. Loker KIUP
h. Kartu Identitas Berobat (KIB)
2. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI)
a. Komputer
b. Printer
c. Almari penyimpanan dokumen
d. Loker KIUP
e. Perforator (pelubang kertas)
f. Meja dan kursi
g. Formulir pendaftaran pasien baru
3. koding Indeksing
a. Buku ICD-X dan ICD-9 CM atau ICOPIM
b. Komputer
c. Folder atau sampul berkas rekam medis
d. Daftar Tabulasi Dasar (DTD)
e. Printer
4. Assembling
a. Folder atau sampul berkas rekam medis
b. Perforator (pelubang kertas)
c. Pembuka klip
d. Gunting kertas
e. Check List ketidaklengkapan DRM
f. Bolpoin
g. Stabilo
5. Filing
a. Tracer
b. Kotak Sortir
c. Rak Penyimpan RM
d. Bon pinjam Dokumen RM

http://sejarah-sistemdansubsistem-
rekammedis.blogspot.com/2017/04/fasilitas-pelayanan-
rekam-medis.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai