Laporan Tetap Kiman
Laporan Tetap Kiman
Disusun oleh :
Kelompok 3
1. M. Agung Satriya ( 06101381722049 )
2. Claudia Labura ( 06101381722055 )
3. Vivin Rogati Manalu ( 06101381722059 )
4. Wafiqa Dinda Kenamon ( 06101381722064 )
Dosen Pembimbing :
1. Maefa Eka Haryani, S.Pd.,M.Pd.
2. Eka Ad’hiya, S/Pd.,M.Pd.
VIII. Perhitungan
a. Standarisasi larutan
NaOH
V H2C2O4 : 10 ml
[H2C2O4] : 0,1 M
Konsentrasi NaOH
M NaOH . 16 . 1 = 0,1 M . 10 ml . 2
M NaOH = 0, 125 M
HCl
V NaOH : 10 ml
Konsentrasi HCl
M HCl . 10 ml . 1 = 0, 125 M . 10 ml . 1
M HCl = 0, 125 M
Larutan NH3
V HCl : 10 ml
V NH3 : 0,6 ml
Konsentrasi NH3
M NH3 = 2, 083 M
KD = = = 1
M NH3 = 0, 0055 M
KD = = = 1
= 0, 0055 M . 10
= 0, 055 mmol
1 : 0,055
1:1
XI. Kesimpulan
1. Senyawa kompleks terbentuk dari ion logam dan ligan, senyawa kompleks ammin tembaga
dapat terbentuk dengan menambahkan ammonia berlebih ke dalam larutan tembaga (II)
yang telah diketahui jumlahnya.
2. Dari hasil pengamatan dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Rumus
molekul kompleks dari ammin – tembaga (II) adalah [Cu(NH3)2]2+.
3. Bilangan koordinasi Cu2+ adalah empat yang menunjukkan bahwa ion pussat Cu2+ hanya
mampu menyediakan empat ruanng untuk ditempati ligan NH3
4. Bilangan koordinasi Cu2+ adalah empat yang menunjukkan bahwa ion pusat Cu2+ hanya
mampu menyediakan empat ruang untuk ditempati ligan N.
5. Fungsi penggunan titran HCl dalam titrasi ini adalah sebagai penurun nilai pH larutan
sehingga larutan yang pada awalnya bersifat basa menjadi asam.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton dan Wikinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press.
Effendy. 2007. Perspektif Baru Kimia Koordinasi Jilid I. Malang : Bayumedia Publishing.
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi V. Jakarta :
PT Kalman Media Pustaka.
Lampiran
H2C2O3 + NaOH +
Indikator pp Indikator pp
dititrasi dititrasi
Larutan NH3 1M +
air + Kloroform +
Indicator MO titrasi
HCl + Indikator pp
dititrasi
NH3 + Cu2+ +
Kloroform +MO