Anda di halaman 1dari 108

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, sistem informasi berkembang begitu pesat.

Berkembangnya sistem informasi yang begitu pesat tersebut dikarenakan adanya

revolusi industri. Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat yang disebut

Revolusi Industri 4.0. Pada fase ini ilmu dan teknologi sangat berpengaruh terhadap

kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Banyak

kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital.

Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang

lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi lebih mudah dan murah (Ghufron,

2018:336).

Semua orang bisa menggunakan komputer untuk mendukung kegiatan sehari-

harinya. Suatu lembaga pendidikan yang menggunakan komputer dan internet

dalam mengelola sistem informasi mempunyai nilai lebih daripada sistem yang

diolah secara manual. Dapat dikatakan sistem informasi yang menggunakan

komputer lebih mudah, cepat, dan akurat baik dari segi penghematan waktu maupun

tenaga. Kebutuhan informasi yang cepat dan akurat dalam menyajikan data-data

yang lengkap sangat diperlukan oleh suatu lembaga pendidikan. Sehingga jarak dan

waktu tidak menjadi hambatan untuk mendapatkan wawasan karena berbagai

sistem informasi seperti website, e-learning, dan media pembelajaran telah tersedia

untuk memfasilitasinya. Komputer sesuai dengan fungsinya adalah sebagai alat

1
2

untuk mengolah data menjadi informasi yang lebih baik sehingga lebih efektif dan

efisien.

Peranan sistem informasi banyak digunakan termasuk pada perpustakaan.

Adanya sistem informasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi perpustakaan

itu sendiri, namun juga bermanfaat bagi penggunanya. Perpustakaan sebagai bagian

dari lembaga pendidikan turut serta dalam meningkatkan ilmu pengetahuan bagi

para penggunanya. Hal ini dikarenakan, perpustakaan menyediakan segala sumber

informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran bagi masyarakat termasuk

sekolah, kampus, taman baca, dan sebagainya. Oleh karena itu, pemanfaatan sistem

informasi di perpustakaan menjadi sesuatu yang sangat diperlukan untuk

menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan (Alifah & Cahyo,

2018:76).

Penelitian ini diadakan berdasarkan hasil observasi permasalahan oleh peneliti,

di perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES. Jurusan Teknik Elektro UNNES

merupakan salah satu jurusan yang memiliki fasilitas perpustakaan jurusan.

Permasalahan tersebut ada pada sistem yang diterapkan pada perpustakaan Jurusan

Teknik Elektro UNNES. Sistem yang digunakan masih menggunakan sistem

manual, seperti daftar anggota, daftar buku, daftar peminjaman baca, serta

pencatatan administrasi perpustakaan yang masih ditulis pada buku besar yang

menyebabkan kegiatan tersebut menjadi tidak efektif dan efisien. Dampak lainnya

adalah menyebabkan pencarian dan pengecekan data membutuhkan waktu yang

cukup lama, kurang rapi dalam pendataan buku, serta pencatatan administrasi

perpustakaan menjadi lama.


3

Untuk dapat menunjang pelayanan yang lebih baik di perpustakaan Jurusan

Teknik Elektro UNNES, perlu adanya sistem yang dapat mengatasi permasalahan-

permasalahan yang telah diuraikan di atas. Oleh karena itu, peneliti bermaksud

untuk melakukan pembuatan sistem E-Library di perpustakaan Jurusan Teknik

Elektro UNNES.

E-Library yang dibuat oleh peneliti merupakan sistem informasi perpustakaan

berbasis website. Sistem informasi berbasis website adalah sistem informasi yang

menggunakan teknologi website atau internet untuk mendukung dan memudahkan

pekerjaan manusia agar menjadi lebih efektif dan efisien. Karena E-Library ini

berbasis website maka hal yang harus dipenuhi diantaranya adalah bahasa

pemrograman, web server, dan database. E-Library menggunakan database agar

data yang dimasukkan dapat tersimpan dengan rapi, sistem keamanan terjamin,

serta pendataan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan akurat. E-Library berbasis

website juga memudahkan pemustaka sehingga dapat dengan cepat mengakses

informasi yang berkaitan dengan perpustakaan dimana saja dan kapan saja.

Saat ini sudah banyak universitas yang menggunakan E-Library. Salah satu

universitas yang sudah menggunakan E-Library yaitu Universitas Negeri Semarang

(UNNES). E-Library UNNES dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui

http://otomasi.unnes.ac.id/. Secara umum E-Library ini berguna untuk membantu

mengetahui koleksi buku yang tersedia di perpustakaan UNNES. Fungsi beberapa

fitur yang tersedia diantaranya pencarian buku dan koleksi jurnal UNNES. Adapun

fasilitas lain pada E-Library UNNES yaitu link ke situs UNNES, situs jejaring, serta

situs jurnal internasional.


4

E-Library UNNES masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut

diantaranya E-Library UNNES belum terdapat menu upload dan download untuk

pemustaka, belum terdapat fasilitas untuk forum diskusi antar pemustaka, masih

belum sepenuhnya menyediakan literasi digital, dan masih belum sesuai dengan

aturan layanan perpustakaan pada umumnya. Selain beberapa kekurangan yang

telah diuraikan tersebut E-Library UNNES juga memiliki beberapa kelebihan

diantaranya E-Library UNNES memberikan kemudahan bagi pemustaka untuk

melakukan pencarian buku dan memberikan referensi bagi pemustaka karena

terdapat koleksi jurnal UNNES maupun jurnal internasional.

E-Library tidak hanya digunakan pada universitas saja. Indonesia juga

memiliki E-Library nasional yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui

http://ipusnas.id/. Secara umum IPUSNAS berguna untuk membantu mengetahui

dan meminjam koleksi buku yang tersedia di perpustakaan nasional. Desain

IPUSNAS sangat sederhana tetapi topik-topik informasi yang disajikan lengkap.

IPUSNAS juga memiliki field untuk pencarian informasi dan pencarian berbagai

macam koleksi buku digital. Koleksi buku digital tersebut dapat diakses tanpa harus

datang ke perpustakaan nasional.

IPUSNAS masih memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut

diantaranya pengategorian buku masih belum sempurna dan koleksi di IPUSNAS

masih kurang lengkap atau belum dapat dipinjamkan. Selain beberapa kekurangan

yang telah diuraikan tersebut, IPUSNAS juga memiliki beberapa keunggulan

diantaranya tampilan website yang sangat sederhana dan lengkap sehingga mudah
5

digunakan, memberikan kemudahan bagi pemustaka untuk melakukan pencarian

bahan literasi, tidak terdapat iklan, dan sangat ringan untuk diakses.

Terdapat beberapa perbedaan antara layanan sirkulasi E-Library UNNES dan

IPUSNAS. Pelayanan sirkulasi sering disebut dengan pelayanan peminjaman dan

pengembalian pustaka. Kegiatan sirkulasi meliputi kegiatan keanggotaan, statistik

(pembaca, peminjaman, pengembalian, baca di tempat, pustaka yang difotokopi,

dan lain-lain), pelayanan baca di tempat, pelayanan fotokopi, dan sebagainya.

Kegiatan sirkulasi perpustakaan pada umumnya antara lain peminjaman,

pengembalian, pemungutan denda, keanggotaan, baca di tempat, penagihan,

pembuatan statistik, dan hubungan masyarakat.

Pada Tabel 1.1 berikut ini menunjukkan perbandingan atau perbedaan antara

layanan sirkulasi E-Library UNNES dan IPUSNAS.

Tabel 1.1 Layanan Sirkulasi E-Library UNNES dan IPUSNAS

Layanan Sirkulasi Layanan E-Library UNNES Layanan IPUSNAS


Peminjaman Tidak melayani peminjaman literatur digital, Sudah dapat melayani
tetapi dapat melakukan pemesanan pinjam peminjaman literatur digital.
secara online dan pemustaka dapat melihat daftar
pemesanan pribadinya secara online.
Pengembalian Tidak melayani pengembalian literatur secara Dapat melayani pengembalian
online. Tetapi pemustaka dapat melihat daftar literatur digital secara online
peminjaman pribadinya. dan otomatis dihilangkan dari
daftar pinjaman pemustaka.
Peringatan dan Tidak tersedia fasilitas pengingat dan penagihan Berupa peringatan secara online
Penagihan pengembalian buku atau literasi. pada akun pemustaka.
Sistem Teknologi Belum memanfaatkan sistem teknologi Sangat memanfaatkan teknologi
Informasi informasi dengan maksimal. sistem informasi.
Referensi Sudah memuat semua koleksi yang ada di Katalog masih kuranng lengkap
perpustakaan konvensionalnya dalam bentuk pada koleksi novel.
katalog.
Baca di Tempat Dapat melayani baca di tempat. Dapat melayani baca di tempat.
Penyediaan Bahan Sudah menyediakan katalog yang berisi buku- Sudah lengkap dibandingkan
Ajar buku bahan ajar. dengan koleksi novelnya.
Sumber: Data diolah, 2018
6

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa IPUSNAS lebih sesuai

dengan aturan layanan sirkulasi perpustakaan pada umumnya. Karena sebagian

besar layanan sirkulasi pada Perpustakaan Nasional sudah bisa dilakukan

sebagaimana layanan sirkulasi pada perpustakaan konvensional, bahkan dapat

dilakukan secara online melalui IPUSNAS.

Selanjutnya peneliti akan membahas lebih dalam mengenai perpustakaan di

Jurusan Teknik Elektro UNNES. Selain itu peneliti juga akan membuat E-Library

dengan fungsi fitur yang lebih lengkap daripada kedua E-Library tersebut.

Pembahasan tersebut akan ditulis dalam pembuatan skripsi dengan judul “E-

LIBRARY JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNNES”. E-Library tersebut

dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, Database Server

MySQL, serta menggunakan pemodelan dan perancangan Unifield Modeling

Language (UML).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, beberapa permasalahan dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Tata kelola perpustakaan di Jurusan Teknik Elektro UNNES masih manual

maka dari itu diperlukan E-Library.

b. Sistem administrasi perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES masih

menggunakan sistem manual, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.

c. Belum ada sistem yang menyediakan layanan akses pencarian koleksi yang

cepat dan mudah untuk pemustaka.


7

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan penelitian ini maka peneliti

membatasi permasalahan hanya mencakup hal-hal berikut:

a. E-Library yang dibuat tidak menyediakan fasilitas scan barcode untuk

peminjaman secara langsung.

b. Obyek penelitian hanya pada perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES.

c. E-Library di Jurusan Teknik Elektro UNNES dibuat menggunakan bahasa

pemograman PHP dan pemrograman basis data yang digunakan yaitu MySQL.

d. Penggunaan dokumen digital hanya pada dokumen skripsi mahasiswa Jurusan

Teknik Elektro UNNES dan pengkatalogan koleksi buku.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, dirumuskan

beberapa masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kualitas E-Library di Jurusan Teknik Elektro UNNES?

b. Bagaimana implementasi E-Library di Jurusan Teknik Elektro UNNES?

1.5 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

a. Membuat sistem E-Library di Jurusan Teknik Elektro UNNES.

b. Menyediakan layanan perpustakaan untuk mahasiswa di Jurusan Teknik

Elektro UNNES berbasis website.

c. E-Library dapat memudahkan petugas perpustakaan dalam menyimpan data-

data perpustakaan.
8

d. Mampu memberikan layanan informasi yang integratif dan aplikatif sesuai

dengan Revolusi Industri 4.0.

1.6 Manfaat

Berdasarkan uraian tujuan di atas maka penelitian ini bermanfaat sebagai

berikut:

a. Kemudahan bagi pengelola perpustakaan untuk memproses transaksi yang ada

pada perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES dengan lebih efektif dan

efisien.

b. Memfasilitasi pelayanan yang lebih baik dan memuaskan di perpustakaan

Jurusan Teknik Elektro UNNES.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian yang relevan dapat diperoleh dengan mencari referensi pada buku,

jurnal, tesis, dan dari hasil penelitian terdahulu. Penulisan pada bab ini berisi kajian

pustaka, landasan teori yang digunakan, serta sekilas pembahasan mengenai E-

Library Jurusan Teknik Elektro UNNES.

Penelitian yang dilakukan oleh (Herny & Zuliarso, 2012:124) mengembangkan

sistem perpustakaan untuk jurnal elektronik. Pada penelitian ini dibangun sistem

perpustakaan digital jurnal elektronik sehingga mudah diakses oleh pembaca.

Sistem dapat melakukan perambaan (crawler) dari halaman web. Dari proses

perambaan (crawler) ini kemudian akan diunggah. Dimana jurnal elektronik yang

diunggah sudah dibuat dengan format PDF. File PDF akan diubah menjadi JPEG

sehingga akan langsung ditampilkan di browser. File yang ditampilkan juga satu

halaman satu file JPEG untuk menghindari penyalahgunaan file. Kecepatan untuk

menampilkan lebih tinggi daripada satu file penuh harus didownload dulu. Sistem

perpustakaan digital ini hanya dapat diakses lokal di lingkungan Universitas

Stikubank Semarang.

Penelitian yang dilakukan oleh (Listyorini & Iqbal, 2015:69) merancang dan

mengembangkan Digital Library berbasis website responsif di Fakultas Teknik

Universitas Muria Kudus. Digital Library ini berisi E-Book khusus bidang ilmu dari

teknik elektro. Digital Library Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus dibuat

untuk menjembatani dosen dan mahasiswa agar tidak bingung untuk mencari

9
10

referensi buku yang dicari. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebuah Digital Library berbasis website responsif, yang dapat digunakan untuk

memberikan kemudahan dalam memperoleh E-Book, jurnal, dan sebagainya.

Penelitian yang dilakukan oleh (Nawi & Yuhanef, 2007:18) merancang sistem

perpustakaan online di Perpustakaan Politeknik Negeri Padang. Perpustakaaan

online ini untuk memfasilitasi anggota perpustakaan Politeknik Negeri Padang agar

dapat mencari referensi-referensi buku yang dibutuhkan serta memberikan layanan

penyampaian referensi-referensi buku yang dibutuhkan untuk seluruh anggota

civitas akademika Politeknik Negeri Padang. Perpustakaan online Politeknik

Negeri Padang ini dirancang dengan menggunakan software PHP dan MySQL.

Penelitian yang dilakukan oleh (Nugroho, Cahyana, & Himawan, 2013:109)

membangun Digital Library pada Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran

Yogyakarta. Fungsi dari aplikasi ini adalah memberikan kemudahan dalam

penelusuran referensi bagi mahasiswa, serta sebagai alternatif pengganti

perpustakaan secara fisik. Digital Library ini dibangun menggunakan

pemrograman berbasis website dengan bahasa pemrograman PHP + AJAX dan

database MySQL. Sedangkan untuk penampilan lembar buku akan ditampilkan

dalam bentuk animasi Flash Slideshow. Metode analisis sistem dari pembuatan

aplikasi ini adalah Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan aliran data

dan Entity Relationship Diagram (ERD) sebagai penggambaran dari relasi antar

entitas tabel.

Penelitian yang dilakukan oleh (Hermawati, 2018) membangun aplikasi sistem

perpustakaan terintegrasi dengan notifikasi sms dan email reminder. Penelitian ini
11

bertujuan untuk mempermudah dalam pencarian informasi bahan pustaka,

mempermudah proses peminjaman bahan pustaka, memberikan informasi

ketersediaan bahan pustaka dengan lebih cepat dan efektif, memberikan fitur

notifikasi informasi perpustakaan terintegrasi dengan sms dan

emailreminder.Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan studi pustaka,

wawancara, observasi dan kuisioner. Metode pengembangan sistem yang

digunakan yaitu dengan metode waterfall. Pengujian kualitas sistem menggunakan

empat karakteristik kualitas perangkat lunak ISO 9126 yaitu functionality,

reliability, usability dan efficiency. Hasil yang diperoleh adalah aplikasi sistem

perpustakaan terintegrasi dengan notifikasi sms dan email reminder sebagai sarana

informasi perpustakaan dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk

optimasi layanan perpustakaan, sehingga dapat lebih cepat memenuhi kebutuhan

peminjam akan bahan bacaannya dan mempermudah pekerjaan petugas

perpustakaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dari berbagai penelitian

terdahulu dapat menjadi rujukan dan referensi dalam merancang serta membuat E-

Library. E-Library yang dikembangkan memberikan kemudahan kepada

mahasiswa, dosen, dan karyawan untuk mencari literasi yang dibutuhkan. Jika

sudah menjadi anggota perpustakaan maka secara otomatis akan dapat melihat data

koleksi buku yang ada di perpustakaan, memesan, meminjam, mengembalikan

bahan literasi yang telah dipinjam, dan cetak surat bebas peminjaman buku

perpustakaan. Pemustaka anggota juga dapat menggunakan fasilitas upload, serta


12

mendapatkan informasi seputar Jurusan Teknik Elektro dan jurnal Teknik Elekro

melalui link yang tersedia.

Di perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES masih menggunakan

pelayanan secara manual. Maka dari itu peneliti membuat sistem E-Library berbasis

website dimana semua data administrasi perpustakaan disimpan pada sistem dan

semua pelayanan perpustakaan juga dilakukan menggunakan sistem. Pelayanan

perpustakaan tersebut meliputi registrasi anggota perpustakaan, pencarian buku,

membaca literasi digital, pemesanan pinjam buku, data peminjaman literasi, dan

data pengembalian literasi.

E-Library yang dirancang dan dibangun oleh peneliti memiliki perbedaan

dengan sistem E-Library lainnya. Perbedaan tersebut yaitu pada E-Library ini

terdapat fasilitas untuk pesan peminjaman buku dan tersedia link yang akan

langsung terhubung pada website jurnal Teknik Elektro.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Ada berbagai definisi mengenai sistem. Sistem adalah sekumpulan elemen

yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan

(Kadir, 2003:54).

Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan

pendekatan komponen (Jogiyanto, 2003:34). Dengan pendekatan prosedur, sistem

dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai

tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai


13

kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

himpunan dari elemen-elemen yang fungsi-fungsinya saling berhubungan dan

terorganisasi menjadi satu kesatuan.

Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai

berikut (Jogiyanto, 2003:54):

a) Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau

subsistem-subsistem.

b) Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

c) Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

d) Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

e) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Sebuah sistem juga memiliki beberapa elemen yang membentuk sebuah

sistem, yaitu (Kadir, 2003:54-57):

a) Tujuan (goal)

Setiap sistem memiliki tujuan, baik hanya satu maupun banyak. Tujuan inilah

yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem

menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Dan tentu saja tujuan antara satu

sistem dengan sistem lain berbeda-beda.

b) Masukan (input)

Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan pada sistem informasi


14

dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak

tampak.

c) Keluaran (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran pada sistem

informasi dapat berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan

sebagainya.

d) Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna. Proses pada sistem informasi dapat

berupa tindakan yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan

perhitungan, mengurutkan data, dan sebagainya.

e) Mekanisme Pengendalian (control mechanism) dan Umpan Balik (feedback).

Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik yang

mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik

masukan maupun proses. Tujuannya adalah mengatur agar sistem berjalan

sesuai dengan tujuan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa elemen yang

membentuk suatu sistem yaitu, tujuan (goal) dari masing-masing sistem yang

dibuat, masukan (input) data atau bahan utama yang akan diolah menjadi sistem,

keluaran (output) hasil dari masukan yang telah diolah, dan proses bagian untuk

mengelola masukan menjadi keluaran. Salah satu bentuk keluaran dari sebuah

sistem adalah informasi.


15

Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (Hoffer,

Prescott, & Mcfadden, 2007:28)

Menurut Davis (1999) dalam (Kadir, 2003:31), informasi adalah data yang

telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat

dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan

sekumpulan atau beberapa kumpulan data yang diolah menjadi suatu bentuk

tertentu dan dapat bermanfaat bagi yang menggunakannya.

Kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan (Kadir, 2003:46):

a) Relevansi (relevance)

Informasi yang diperoleh harus bersifat relevan atau dapat memberikan

manfaat bagi penggunanya. Karena relevan dari informasi berbeda bagi tiap

individu.

b) Ketepatan waktu (timelinnes)

Informasi selalu siap jika sewaktu waktu dibutuhkan dan tidak datang pada

penerima terlambat.

c) Keakurasian (accurate)

Informasi harus terbebas dari error atau kesalahan dan tidak menyebabkan

kekeliruan.

Menurut Davis (1999) yang dikutip dari bukunya (Kadir, 2003:34),

informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


16

a) Benar atau salah.

Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan.

Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti jika

informasi tersebut benar.

b) Baru.

Informasi benar-benar baru bagi penerima tersebut.

c) Tambahan.

Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi

yang telah ada.

d) Korektif.

Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi

sebelumnya yang salah atau kurang benar.

e) Penegas.

Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan

terhadap informasi semakin meningkat.

Ada berbagai definisi sistem informasi. Sistem informasi adalah kumpulan

perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan

data ke dalam bentuk informasi yang berguna (Bodnar & Hopwood, 2013:3).

Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data

dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai

(Hall, 2011:7).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

sistem yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi


17

yang berguna dengan prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses

menjadi informasi yang berguna, dan didistribusikan kepada pemakai.

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti berikut

(Kadir, 2003:70):

a) Perangkat keras (hardware)

Hardware mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

b) Perangkat lunak (software) atau program

Software merupakan sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat

keras untuk dapat memproses data.

c) Prosedur

Prosedur merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d) Orang

Orang merupakan semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e) Basis data (database)

Database merupakan sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

f) Jaringan komputer dan komunikasi data

Jaringan komputer dan penyimpanan data merupakan sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) digunakan secara bersama atau diakses

oleh sejumlah pemakai.


18

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap komponen

memiliki peranan masing-masing yang disesuaikan dengan fungsinya. Namun,

pada praktiknya tidak semua sistem informasi mencakup keseluruhan komponen-

komponen tersebut. Sebagai contoh, sistem informasi pribadi yang hanya

melibatkan seorang pemakai dan sebuah komputer tidak melibatkan fasilitas

jaringan dan komunikasi. Tetapi, sistem informasi grup kerja (workgroup

information system) yang melibatkan sejumlah orang dan sejumlah komputer,

memerlukan sarana jaringan dan komunikasi.

2.2.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem

informasi berbasis komputer (Computer Based Information Systems atau CBIS)

(Kadir, 2003:10).

Sistem informasi berbasis komputer adalah kumpulan perangkat keras dan

perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk

informasi yang berguna (Bodnar & Hopwood, 2013:3).

Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan

data menjadi informasi yang berkualitas dan digunakan sebagai alat bantu dalam

pengambilan keputusan, koordinasi, dan kendali serta visualisasi dan analisis.

Melalui integrasi yang dimiliki antar subsistem, sistem informasi akan mampu

menyediakan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan berkualitas sesuai dengan

manajemen yang membutuhkan. Secara teori, penerapan sistem informasi memang

tidak harus menggunakan komputer. Tetapi pada praktiknya sistem informasi


19

tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya komputer (Hanyu,

2017:1).

Sebelum adanya CBIS, tentunya sistem informasi masih dilakukan secara

manual. Perbedaan antara CBIS dan sistem informasi manual ditunjukkan pada

Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perbedaan CBIS dan Sistem Informasi Manual

No Segi CBIS Sistem Informasi Manual


1. Visibility a) Dokumen tidak dapat a) Dapat dilihat
dilihat. b) Dicatat dan tidak
b) Proses langsung otomatis
masuk komputer dan mempengaruhi
otomatis laporan keuangan
mempengaruhi c) Tidak secara serentak
laporan.
c) Secara serentak
memenuhi beberapa
tujuan.
2. Sarana dan Lebih banyak dan lebih Sedikit dan lebih lama
fasilitas cepat
3. Personalia Ahli bidang komputer Tidak diperlukan
4. Pemisahan tugas Pengumpulan dan Tidak dipisahkan
pemrosesan data

Berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi

yang digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat

diklasifikasikan sebagai berikut (Kadir, 2003:108):

a) Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System atau TPS).

b) Sistem Informasi Manajemen (Management Information System atau MIS).

c) Sistem Otomasi Perkantoran (Office Automation System atau OAS).

d) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System atau DSS).

e) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Informatiom System atau EIS).


20

f) Sistem Pendukung Kelompok (Group Support System atau GSS).

g) Sistem Pendukung Cerdas (Inteligent Support System atau ISS).

2.2.3 Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem informasi yang

pertama kali diimplementasikan. Fokus utama sistem ini adalah pada data transaksi.

Sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun, menyimpan dan memproses

data transaksi serta mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari

transaksi. Contoh yang mengendalikan keputusan yaitu sistem pemrosesan

transaksi pelayanan sirkulasi pada perpustakaan terutama pada perpustakaan digital

atau E-Library, misalnya pemesanan untuk peminjaman buku atau peminjaman

buku yang dilakukan secara online.

Sistem pemrosesan data pada sistem ini dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu:

a) Pemrosesan batch atau tumpuk (batch processing), transaksi ditumpuk dahulu

dan kemudian diproses belakangan pada waktu tertentu.

b) Pemrosesan seketika (online atau real-time), tidak ada penundaan pemrosesan.

c) Pemrosesan hibrid (inline processing), merupakan perpaduan antara

pemrosesan batch dan online.

2.2.4 Konsep Dasar Perpustakaan

Pengertian perpustakaan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Perpustakaan adalah

kumpulan buku atau bangunan fisik tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut

sistem tertentu untuk kepentingan pemakai (Lasa, 2013:12)


21

Sedangkan (Qalyubi et al., 2007:3) menyatakan bahwa, perpustakaan

adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus, dan

kumpulan koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan dapat

diartikan sebagai bangunan fisik tempat buku dikumpulkan, dikelola oleh unit kerja

yang ada, dan memiliki ruang khusus.

2.2.5 Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi sering juga disebut dengan pelayanan peminjaman dan

pengembalian pustaka. Kegiatan sirkulasi meliputi kegiatan keanggotaan, statistik,

peminaman, pegembalian, pelayanan baca di tempat, dan sebagainya. Bagian

pelayanan sirkulasi juga berfungsi sebagai hubungan masyarakat suatu

perpustakaan karena pengguna perpustakaan lebih dulu berkomunikasi mengenai

jasa yang diberikan perpustakaan melalui bagian ini (Lasa, 2013:202).

Kegiatan sirkulasi meliputi peminjaman, pengembalian, pengambilan

denda, pendaftaran anggota, baca di tempat, penagihan, pembuatan statistik, dan

hubungan masyarakat (Qalyubi et al., 2007:221).

Layanan perpustakaan adalah fasilitas dari perpustakaan untuk penggunaan

buku -buku dan penyebaran informasi (Balu & Reddy, 2014:54).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan sirkulasi

perpustakaan pada umumnya antara lain peminjaman, pengembalian, pemungutan

denda, keanggotaan, baca di tempat, penagihan, pembuatan statistik, dan hubungan

masyarakat.
22

2.2.6 Perpustakaan Elektronik

Perpustakaan elektronik adalah perpustakaan yang menggunakan teknologi

informasi dalam seluruh kegiatannya dan menyediakan informasi elektronik tetapi

masih menyediakan informasi tercetak (Lasa, 2013:15).

E-Library merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan

pada perpustakaan dalam bentuk online (Nawi dan Yuhanef, 2007:18). Namun,

istilah E-Library lebih tepat disebut sebuah transformasi proses pencarian buku-

buku atau referensi buku pada perpustakaan.

Perpustakaan elektronik merupakan perpustakaan yang bahan pustaka dan

teknik operasionalnya dalam bentuk elektronik (Qalyubi et al., 2007:18).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

elektronik adalah sebuah bentuk lain dari perpustakaan yang koleksinya memiliki

format elektronik atau digital dan tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan jaringan

komputer untuk mengakses koleksi di server.

Berbeda dengan bahan kertas dan bentuk mikro, bahan pustaka elektronik

memungkinkan ketersediaannya untuk dapat (Qalyubi et al., 2007:19):

a) Dipakai (akses) jarak jauh.

b) Dipakai lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan.

c) Dipakai untuk lebih dari satu kepentingan

2.2.7 XAMPP

XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket

perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP tidak perlu

lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL
23

secara manual. XAMPP akan menginstal dan mengonfigurasinya secara otomatis.

XAMPP terdiri dari Apache, MySQL, PHP, phpMyAdmin, dan sebagainya.

2.2.8 Aplikasi Website

Informasi web didistribusikan melalui hypertext, yang memungkinkan

suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen lain Sutarman (2007)

dalam (Yunita, Maruloh, & Saputri, 2018:16). Web telah menjadi hal biasa di

seluruh dunia, pelengkap yang sudah biasa digunakan dalam layanan perpustakaan

tradisional dan mengembangkan cara-cara inovatif untuk memenuhi kebutuhan

informasi pengguna (Madhusudhan & Nagabhushanam, 2012:569).

2.2.9 Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

2.2.9.1 UML (Unified Modelling Language)

UML adalah bahasa standar untuk pengembangan perangkat lunak (Miles

& Hamilton, 2006:1).

Sedangkan (Pressman, 2010:841), menyatakan bahwa UML adalah bahasa

standar untuk penulisan sebuah sistem blueprints.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa

standar untuk pengembangan atau membangun sebuah sistem atau software.

2.2.9.2 Pemodelan Diagram UML

UML terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut aspek

atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang menggambarkan permasalahan

maupun solusi dari permasalahan suatu model. Dalam buku (Pressman, 2010:842-

856) disebutkan beberapa diagram UML sebagai berikut:


24

a) Class Diagram

Class diagrams untuk memodelkan class, termasuk atributnya, operasi-

operasinya, dan hubungan serta asosiasinya dengan class lain, UML

menyediakan class diagram. Sebuah class diagram menyediakan pandangan

statis atau struktural dari suatu sistem. Class diagram juga dapat menunjukkan

hubungan antar class.

b) Deployment Diagram

Deployment diagram berfokus pada struktur sistem perangkat lunak dan

berguna untuk menunjukkan distribusi fisik sistem perangkat lunak di antara

platform perangkat keras dan lingkungan eksekusi.

c) Use Case Diagram

Use case menggambarkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem

dengan mendefinisikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai

tujuan tertentu. Sebuah UML use case diagram adalah pandangan keseluruhan

dari semua use case bagaimana mereka terkait. Ini memberikan gambaran

besar tentang fungsionalitas sistem.

d) Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menunjukkan komunikasi dinamis antara

objek selama pelaksanaan tugas. Sequence diagram menunjukkan panggilan

metode menggunakan panah horisontal from the caller to the callee, diberi

label dengan nama metode dan opsional termasuk parameternya, jenisnya, dan

jenis kembalinya.
25

e) Collaboration Diagram (Communication Diagram)

Collaboration diagram memberikan indikasi lain dari tatanan komunikasi

sementara tetapi menekankan hubungan antara objects dan classes bukan

tatanan temporal. Dalam communication diagram objects yang berinteraksi

diwakili oleh bentuk persegi panjang.

f) Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan perilaku dinamis suatu sistem atau bagian

dari sistem melalui aliran kontrol antara tindakan yang dilakukan sistem. Ini

mirip dengan flowchart kecuali bahwa activity diagram dapat menunjukkan

aliran secara bersamaan.

g) State Diagram

State diagram memodelkan status object, tindakan yang dilakukan bergantung

pada state tersebut, dan transisi antara state objeknya.

2.2.10 E-Library Jurusan Teknik Elektro UNNES

Untuk dapat menunjang pelayanan yang lebih baik di perpustakaan Jurusan

Teknik Elektro UNNES, perlu adanya sistem E-Library. E-Library dibuat untuk

mengatasi masalah-masalah yang melatarbelakangi penelitian ini. Model sistem E-

Library di Jurusan Teknik Elektro UNNES yang akan dibuat oleh peneliti

ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Model aliran data hingga menjadi sebuah informasi pada sistem E-Library

ini adalah data transaksi mula-mula dimasukkan ke dalam sistem dan kemudian

disimpan dalam basis data. Selanjutnya sistem dapat memberikan tampilan laporan

mengenai transaksi perpustakaan. User (admin dan anggota) dapat meminta suatu
26

permintaan terhadap data dan sistem akan memberikannya dan dapat juga membaca

data (view) ataupun memasukkan data (upload) ke dalam basis data. Sedangkan

user (tamu) hanya dapat membaca data (view) dan mengambil data (download)

tetapi tidak dapat memasukkan data (upload) ke dalam basis data.

view

Gambar 2.1 Model sistem E-Library di Jurusan Teknik Elektro UNNES


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES

yang beralamat di Gedung E11 Lantai 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang.

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan, dimulai tanggal 29 Juli 2019

sampai dengan 29 Agustus 2019.

3.1.1. Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES

Kegiatan belajar tidak terlepas dari ketersedian literatur yang memadai di

perpustakaan. Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES berada di Gedung E11

Lantai 2. Di dalam perpustakaan juga tersedia akses wifi guna mempermudah akses

internet. Koleksi jurnal ilmiah dan buku tersedia di perpustakaan termasuk karya

skripsi dan tugas akhir (TA) mahasiswa Jurusan Teknik Elektro. Secara singkat

jenis dan bentuk bahan pustaka yang ada di perpustakaan Jurusan Teknik Elektro

UNNES antara lain:

a) Jurnal Online

b) Jurnal IEEE

c) Jurnal Nasional

d) Buku text Bahasa Indonesia dan Inggris

e) Buku Ajar

f) Proceding seminar

Seluruh karya akhir setiap mahasiswa yang berupa skripsi dan TA, wajib

dibuat hard copy dan soft copy untuk disimpan di perpustakaan.

27
28

3.2 Desain Penelitian

(Stoica, Ghilic-micu, Mircea, & Uscatu, 2016:7) mengemukakan bahwa “The

most important development models, in chronological order, are: a) Waterfall

model; b) V model (verification and validation); c) Incremental model; d) RAD

model RAD (Rapid Application Development); e) Agile model; f) Iterative model;

g) Spiral modelI”.

Model penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode proses

pengembangan air terjun (waterfall model). Waterfall model disebut juga classic

life cycle yang menggunakan pendekatan sistematis dan berurutan untuk

pengembangan perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan

pelanggan dan berkembang melalui perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan

penyebaran yang berpuncak pada dukungan berkelanjutan dari perangkat lunak

yang telah selesai (Pressman, 2010:39). Dalam waterfall model, persyaratan

didefinisikan pada awal proyek dan perubahan yang diperlukan hanya dapat

disahkan setelah beberapa kegiatan pengembangan dan pengujian (Bormane,

Gržibovska, Bērziša, & Grabis, 2016:59).

Pengembangan Sistem Model Waterfall ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Sumber : (Pressman, 2010:39)

Gambar 3.1 Pengembangan Sistem Model Waterfall


29

3.2.1. Tahap Communication

Communication adalah untuk memahami tujuan stakeholders yang

berkepentingan dalam pembuatan proyek dan untuk mengumpulkan persyaratan

yang membantu menetukan fitur dan fungsi perangkat lunak.

3.2.2. Tahap Planning

Planning dapat diartikan rencana pembuatan proyek perangkat lunak yang

menjelaskan tugas teknis yang harus dilakukan, risiko yang mungkin terjadi,

sumber daya yang akan dibutuhkan, produk kerja yang akan diproduksi, dan jadwal

kerja

3.2.3. Tahap Modeling

Seorang software engineer membuat model untuk lebih memahami

persyaratan perangkat lunak dan desain yang akan mencapai persyaratan tersebut.

Menurut (Kadir, 2003:406), tahap desain merupakan spesifikasi rancangan yang

sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman.

3.2.3.1 Desain Proses Sistem

Dalam mendesain proses sistem E-Library yang akan dirancang dapat

menggunakan Use Case Diagram.

a) Desain Use Case Diagram

Desain use case pada perancangan E-Library Jurusan Teknik Elektro UNNES

ditunjukkan pada Gambar 3.2 yang merupakan use case admin dan Gambar 3.3

merupakan use case pemustaka. Berikut merupakan penjelasan mengenai use

case admin dan pemustaka:


30

(1) Admin

Admin merupakan user yang memiliki hak akses utama (Zuhdi, Subiyanto, &

Sukamta, 2017:161). Karena hanya admin yang berwenang untuk melakukan

input data koleksi buku, menerima data registrasi anggota, kelola data buku,

kelola transaksi, pengaturan sistem, serta kelola informasi. Use Case admin

ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Use Case Admin


31

Penjelasan mengenai Use case admin ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Definisi yang Terdapat pada Use Case Admin

No. Use Case Penjelasan


1. Log in Log in merupakan fungsi yang berguna untuk otentifikasi
data pengguna. Pengguna yang dapat log in pada sistem ini
hanya admin.
2. Kelola Kelola profil pribadi merupakan fungsi yang berguna untuk
profil mengelola profil admin perpustakaan.
pribadi
3. Ganti Ganti password merupakan fungsi yang digunakan oleh
password admin apabila ingin mengganti password lama dengan
password yang baru.
4. Kelola Kelola anggota merupakan fungsi yang berguna untuk
anggota mengelola data anggota. Pengelolaan ini meliputi tambah,
edit, hapus, impor, dan cetak data anggota.
5. Kelola buku Kelola buku merupakan fungsi yang berguna untuk
mengelola data buku. Pengelolaan ini meliputi tambah, edit,
hapus, impor, dan cetak data buku
6. Kelola Kelola transaksi merupakan fungsi yang berguna untuk
transaksi mengelola peminjaman. Pengelolaan ini meliputi tambah,
hapus, proses pengembalian, dan cetak data transaksi.
7. Kelola Kelola informasi merupakan fungsi yang berguna untuk
informasi mengelola informasi seperti update ketersediaan buku.
8. Pengaturan Pengaturan sistem merupakan fungsi yang berguna untuk
system mengelola sistem seperti nama sistem, penetapan denda
keterlambatan, dan batas pemesanan.
9. Logout Log out merupakan fungsi yang digunakan oleh admin
apabila hendak keluar dari data sistem atau apabila telah
selesai mengerjakan tugas-tugasnya.

(2) Pemustaka

Pemustaka merupakan user yang memiliki hak akses untuk memasukkan data

registrasi anggota, mengedit data pribadi, membaca literasi digital, melakukan

pesan peminjaman, melakukan peminjaman, dan melakukan pengembalian.

Use Case pemustaka ditunjukkan pada Gambar 3.3.


32

Gambar 3.3 Use Case Pemustaka


33

Penjelasan mengenai Use case pemustaka ditunjukan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Definisi yang Terdapat pada Use Case Pemustaka

No. Use Case Penjelasan


1. Registrasi Berfungsi untuk melakukan registrasi bagi pemustaka
yang belum menjadi anggota. Registrasi diperlukan agar
pemustaka dapat login E-Library ini.
2. Login Berfungsi untuk melakukan login bagi pemustaka anggota
yang ingin menggunaka fasilitas E-Library ini.
3. Kelola profil Berfungsi untuk melihat profil pemustaka itu sendiri.
pribadi
4. Pencarian Berfungsi untuk membantu user pemustaka dalam mencari
informasi tentang ketersediaan buku referensi di
perpustakaan. Pencarian buku dapat ditelusuri berdasarkan
judul buku, pengarang buku, dan penerbit buku.
5. Lihat Berfungsi untuk pemustaka mengetahui ketersediaan buku
deskripsi dan beberapa informasi mengenai buku tersebut.
buku
6. Pesan buku Berfungsi untuk pemustaka melakukan pemesanan buku
yang akan dipinjam.
7. Lihat data Berfungsi untuk pemustaka melihat data pemesanan dan
pesan dan peminjaman buku yang telah dilakukan.
pinjam buku
8. Upload Berfungsi untuk mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
skripsi mengunggah naskah skripsi.
9. Baca skripsi Berfungsi untuk pemustaka membaca referensi yang
dan referensi berupa skripsi mahasiswa lulusan Jurusan Teknik Elektro
UNNES.
10. Download Berfungsi untuk pemustaka membaca dan mengunduh
jurnal jurnal skripsi tersebut.
11. Lihat Berfungsi bagi pemustaka untuk melihat profil
informasi perpustakaan dan informasi mengenai perpustakaan
Jurusan Teknik Elektro UNNES.
12. Logout Berfungsi untuk melakukan logout bagi pemustaka
anggota.
34

3.2.3.2 Desain Database Sistem

3.2.3.2.1 Desain Tabel

a) Tabel Admin

Desain tabel admin dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Tabel Admin

b) Tabel Anggota

Desain tabel anggota dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Tabel Anggota


35

c) Tabel Bibliografi

Desain tabel bibliografi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Tabel Bibliografi

d) Tabel Item

Desain tabel item dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Tabel Item


36

e) Tabel Peminjaman

Desain tabel peminjaman dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Tabel Peminjaman

f) Tabel Referensi

Desain tabel referensi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Tabel Referensi


37

g) Tabel Skripsi

Desain tabel skripsi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Tabel Skripsi

3.2.3.3 Desain Aliran Informasi

Model sistem E-Library ini ditunjukkan pada Gambar 3.4. Data transaksi

mula-mula dimasukkan ke dalam sistem dan kemudian disimpan dalam basis data.

Selanjutnya sistem dapat memberikan laporan ataupun dokumen mengenai

transaksi. User dapat meminta suatu permintaan terhadap data dan sistem akan

memberikannya. User juga dapat mengambil data (download), melakukan view

data, dan memasukkan data (upload) ke dalam basis data.

View

Gambar 3.4 Desain aliran informasi


38

3.2.3.4 Desain Interface

Desain user interface difokuskan pada pendesainan interaksi yang terjadi

antara pengguna (user) dan sistem komputer, mencakup metode input-output dan

konversi data dan informasi antara form-form yang dapat dibaca manusia dan yang

dapat dibaca komputer (Effendi, Cahyono, & Effendi, 2016:165). Rancangan

interface E-Library ini sebagai berikut:

a) Halaman Registrasi Pemustaka

Perancangan interface halaman registrasi pemustaka sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Halaman registrasi pemustaka

b) Halaman Login Pemustaka

Perancangan interface halaman login pemustaka sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.6.


39

Gambar 3.6 Halaman login pemustaka

c) Halaman Utama Pemustaka

Perancangan interface halaman utama pemustaka sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Halaman utama pemustaka

d) Halaman Dashboard Pemustaka

Perancangan interface halaman dashboard pemustaka sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.8.


40

Gambar 3.8 Halaman dashboard pemustaka

e) Halaman Data Profil Pemustaka

Perancangan interface halaman profil pemustaka sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Halaman profil pemustaka tambah data buku

f) Halaman Deskripsi Buku

Perancangan interface halaman deskripsi buku sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.10.


41

Gambar 3.10 Halaman deskripsi buku

g) Halaman Peminjaman

Perancangan interface halaman peminjaman pada sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Halaman peminjaman

h) Halaman Login Admin

Perancangan interface halaman login admin pada sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.12.


42

Gambar 3.12 Halaman login admin

i) Halaman Dashboard Admin

Perancangan interface halaman dashboard admin pada sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Halaman dashboard admin

3.2.4 Tahap Construction

Tahap construction menurut (Pressman, 2010:111) adalah “the construction

activity encompasses a set of coding and testing tasks that lead to operational

software that is ready for delivery to the customer or end user”. Tahap ini

menggabungkan pembuatan kode (baik manual atau otomatis) dan pengujian untuk

memastikan bahwa software siap digunakan oleh customer.


43

3.2.4.1 Pengkodean

Tahap pengkodean atau coding merupakan kegiatan pembuatan kode

program yang akan dieksekusi oleh komputer. Pembuatan kode berdasarkan desain

rinci yang diharapkan akan menghasilkan program yang sesuai degan kebutuhan

pemakai.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan web server XAMPP. XAMPP

merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke

dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP tidak perlu lagi melakukan

instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual.

XAMPP akan menginstal dan mengkonfigurasinya secara otomatis.

PHP merupakan salah satu aplikasi open source untuk membangun aplikasi

website dinamis. Kode-kode bahasa PHP dalam peulisannya menyatu dengan tag-

tag HTML dalam satu file, kode PHP diletakkan di antara tanda <? Atau <?php dan

diakhiri dengan tanda ?>. Sedangkan tag-tag HTML biasanya berupa tag-tag yang

berpasang-pasangan dan ditandai dengan simbol “<” dan “>”. Pasangan atau

penutup perintah dari sebuah tag ditandai dengan tanda “/” misalnya dari tag <title>

ditutup dengan </title>. Contoh kode sebagai berikut:

<?php
require_once("koneksi.php");
if(isset($_GET['id'])) {
$query = $connection->query("SELECT * FROM `buku` WHERE id_buku =
'$_GET[id]'");
$data = $query->fetch(PDO::FETCH_ASSOC);
}
?>
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Edit Data Buku</title>
</head>
<body>
<h2>Edit Data Buku</h2>
44

<form method="post" action="update.php">


<label>Judul:</label>
<input type="name" name="judul" value="<?php echo $data['judul'];
?>">
<br>
</form>
</body>
</html>

MySQL merupakan salah satu sistem manajemen basis data yang

mendukung PHP untuk dapat melakukan koneksi dan query pada sistem

manajemen basis data ini. MySQL berfungsi untuk mengolah, menyimpan, dan

memanipulasi data server. Data disimpan dalam basis data MySQL kemudian

diolah dengan bantuan PHP. Selanjutnya proses penyampaian data dilakukan

dengan format HTML.

3.2.4.2 Pengujian

Tahap pengujian atau testing dilakukan setelah selesai tahap coding dengan

menjalankan sistem yang dibuat. Tujuannya untuk menemukan kesalahan yang

mungkin terjadi untuk kemudian diperbaiki. Tahap pengujian sistem fokus pada

sistem E-Library dari segi fungsionalitas, kebergunaan, dan efisiensi. Hal ini

dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang

dihasilkan sistem E-Library sesuai dengan yang diinginkan.

Salah satu tolak ukur pengujian kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126,

yang dibuat oleh International Organization for Standardization

(ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). ISO 9126

mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak, model, karakteristik mutu, dan

metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah

produk software.
45

Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi enam karakteristik kualitas

sebagai berikut (Kristanto, 2013:1):

a) Functionality (Fungsionalitas)

Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi sesuai kebutuhan

pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu. Functionality terdiri dari:

a. Suitability, kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian

fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna.

b. Accuracy, kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang

presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan.

c. Security, kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak

diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam

modifikasi data.

d. Interoperability, kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan

satu atau lebih sistem tertentu.

e. Compliance, kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan

kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.

b) Reliability (Kehandalan)

Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja tertentu,

ketika digunakan dalam kondisi tertentu. Reliability terdiri dari:

a. Maturity, kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan

sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak.

b. Fault tolerance, kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan

kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak.


46

c. Recoverability, kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali

tingkat kinerja ketika terjadi kegagalan sistem, termasuk data dan koneksi

jaringan.

c) Usability (Kebergunaan)

Kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan

menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu. Usability

terdiri dari:

a. Understandibility, kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk

dipahami.

b. Learnability, kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk

dipelajari.

c. Operability, kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk

dioperasikan.

d. Attractiveness, kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna.

d) Efficiency (Efisiensi)

Kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relatif

terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.

Efficiency terdiri dari:

a. Time behavior, kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan

waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya.

b. Resource behavior, kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan

sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan.


47

e) Maintainability (Pemeliharaan)

Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Modifikasi meliputi koreksi,

perbaikan atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan, persyaratan, dan

spesifikasi fungsional. Maintainability terdiri dari:

a. Analyzability, kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis

kekurangan atau penyebab kegagalan.

b. Changeability, kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu.

c. Stability, kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak

terduga dari modifikasi perangkat lunak.

d. Testability, kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi

perangkat lunak lain.

f) Portability (Portabilitas)

Kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke

lingkungan lain. Portability terdiri dari:

a. Adaptability, kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada

lingkungan yang berbeda-beda.

b. Instalability, kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan

yang berbeda-beda.

c. Coexistence, kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan

perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber

daya.

d. Replaceability, kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai

sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.


48

Pada penelitian ini peneliti menggunakan empat aspek penilaian kualitas

software menurut ISO 9126 yaitu functionality (fungsionalitas), usability

(kebergunaan), efficiency (efiensi), dan reliability (kehandalan). Dalam Web

Quality Evaluation Method (WebQEM) mengusulkan beberapa karakteristik dari

sisi pengguna untuk melakukan pengujian terhadap aplikasi website yaitu

functionality, efficiency, reliability, dan usability (Sari, 2016:2). Jadi, peneliti

menganggap empat aspek tersebut sudah cukup untuk digunakan juga sebagai tolak

ukur pengujian kualitas sistem E-Library ini.

Pengujian sistem dilakukan dengan pengujian menggunakan metode

pengujian black box. Pengujian pertama merupakan pengujian alpha (uji

pembangun sistem) sedangkan pengujian kedua merupakan pengujian beta (uji

pengguna sistem).

Pengujian alpha dilakukan oleh pembangun sistem (programmer).

Pengujian alpha dilakukan untuk mengetahui apakah sistem E-Library yang

dibangun masih memiliki error pada sistem atau tampilan E-Library. Dalam

pengujian alpha dilakukan pengujian terhadap beberapa fungsi yang tersedia pada

sistem E-Library. Fungsi-fungsi yang diuji antara lain tambah data, ubah data,

hapus data, cari data, dan lihat data.

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan oleh pengguna sistem

E-Library. Pada pengujian beta ini dilakukan pengujian pada pada sistem E-Library

oleh pengguna.

Tahap pengujian atau testing dimulai dengan pengujian konten dan

fungsionalitas interface. Pengujian dilakukan dengan menjalankan konten dan


49

navigasi sistem untuk menguji kemampuan sistem dan mendeteksi masalah yang

ada pada sistem. Gambar 3.14 menunjukkan tahap pengujian website dengan design

pyramid. Tahap pengujian dimulai dari kiri ke kanan dan atas ke bawah, elemen

teratas piramida (interface design) diuji terlebih dahulu, diikuti oleh elemen

infrastructure design.

Sumber: (Pressman, 2010)

Gambar 3.14 Tahap Pengujian Website


50

3.2.5 Tahap Deployment

Tahap Deployment merupakan tahap pengiriman software yang telah selesai

dibuat dan diuji kepada pelanggan yang mengevaluasi produk yang dikirim dan

nantinya pelanggan akan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi.

Tahap ini dapat dikatakan tahap terakhir dalam pembuatan sebuah software

atau sistem. Setelah melakukan analisis desain dan pengkodean maka sistem yang

sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus

dilakukan pemeliharaan secara berkala.

Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan untuk memelihara prog ram yang

telah dibuat agar kebutuhan program tetap terjaga meliputi validasi data, updating

data, dan menjaga program dari serangan virus. Tahap pemeliharaan tetap

diperlukan oleh sistem terutama sistem yang masih baru. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui apabila terjadi masalah yang tidak terdeteksi selama pengujian sistem.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang diperlukkan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

3.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan E-Library ini adalah

laptop atau komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

a) Processor : Intel® Celeron® CPU N2840 @2.1 GHz

b) Memory : 2.00 GB

c) Harddisk : 500 GB

d) Sistem Operasi : Windows 8.1 64 Bit


51

3.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan E-Library ini adalah:

a) Sistem Operasi : Microsoft Windows 8.1 64Bit

b) Web Browser : Google Chrome

c) Software Engineering Tool : XAMPP versi 5.6.23

d) Text Editor : Sublime Text 3

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pegumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

a) Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

menjawabnya (Sugiyono, 2018:218). Beberapa prinsip dalam penulisan angket

sebagai teknik pengumpulan data yaitu prinsip penulisan, pengukuran, dan

penampilan fisik (Sekaran, 2003:273). Kuesioner/angket dalam penelitian ini

digunakan untuk uji kualitas dari E-Library. Dalam Web Quality Evaluation

Method (WebQEM) mengusulkan beberapa karakteristik dari sisi pengguna untuk

melakukan pengujian terhadap aplikasi website yaitu functionality, efficiency,

reliability, dan usability (Sari, 2016:2).

Pada penelitian ini peneliti membuat kuesioner/angket berdasarkan empat

karakteristik kualitas perangkat lunak tersebut yaitu functionality (fungsionalitas),

usability (kebergunaan), efficiency (efisiensi) dan reliability (kehandalan). Alasan

mengidentifikasi keempat karakteristik tersebut karena dalam bidang akademik

orientasi penting adalah pengguna.


52

Instrumen pengujian functionality dalam penelitian ini menggunakan skala

Guttman yang ditunjukkan pada Tabel 3.10 dan Tabel 3.11.

Tabel 3.10 Instrumen Pengujian Functionality Halaman Admin

No Fitur Pertanyaan Ya Tidak


1. Login Apakah fitur login dapat berfungsi dengan benar?
Menu Navigasi Apakah menu navigasi utama dapat berfungsi
2.
Utama dengan benar?
3. Apakah data user dapat tampil dengan benar?
Apakah fitur menambah user baru dapat
4.
berfungsi dengan benar?
Manajemen
Apakah fitur mengubah data user dapat berfungsi
5. User
dengan benar?
Apakah fitur untuk menghapus data user dapat
6.
berfungsi dengan benar?
7. Apakah data buku dapat tampil dengan benar?
Apakah fitur menambah buku baru berfungsi
8.
dengan benar?
Manajemen
Apakah fitur mengubah data buku dapat
9. Buku
berfungsi dengan benar?
Apakah fitur untuk menghapus data buku dapat
10.
berfungsi dengan benar?
Apakah data pemesanan dapat tampil dengan
11.
benar?
Apakah fitur mengubah data pemesanan dapat
12.
berfungsi dengan benar?
Pemesanan Apakah fitur untuk menghapus data pemesanan
13.
berfungsi dengan benar?
Apakah fitur untuk selesai pemesanan berfungsi
14. dengan benar (status data menjadi tidak ada data
pemesanan)?
Apakah data peminjaman dapat tampil dengan
15.
benar?
Apakah fitur mengubah data peminjaman dapat
16.
berfungsi dengan benar?
Peminjaman
Apakah fitur untuk menghapus data peminjaman
17.
berfungsi dengan benar?
Apakah fitur untuk selesai peminjaman berfungsi
18.
dengan benar (status buku menjadi tersedia)?
19. Logout Apakah fitur logout dapat berfungsi dengan baik?
53

Keterangan fitur Login dikatakan berfungsi dengan benar jika:

a) Password salah atau tidak diisi, login tidak berhasil.

b) Username salah atau tidak diisi, login tidak berhasil.

c) Ppassword dan username salah atau tidak diisi, login tidak berhasil.

d) Password dan username diisi dengan benar, login berhasil.

Tabel 3.11 Instrumen Pengujian Functionality Halaman User

No Fitur Pertanyaan Ya Tidak


1. Daftar Apakah fitur daftar dapat berfungsi dengan
benar?
2. Login Apakah fitur login dapat berfungsi dengan
benar?
3. Apakah data user dapat tampil dengan
benar?
Edit Profil
4. Apakah fitur edit profil dapat berfungsi
dengan benar?
5. Pencarian Apakah fitur pencarian dapat berfungsi
dengan benar?
6. Deskripsi Buku Apakah deskripsi buku dapat tampil
dengan cukup informatif ?
7. Apakah teks skripsi dapat tampil dengan
benar?
Baca Skripsi
8. Apakah link referensi pada daftar pustaka
dapat berfungsi dengan benar?
9. Pesan Buku Apakah fitur untuk pesan buku dapat
berfungsi dengan benar?
10. Logout Apakah fitur logout dapat berfungsi dengan
benar?

Keterangan fitur Login dikatakan berfungsi dengan benar jika:

a) Password salah atau tidak diisi, login tidak berhasil.

b) Username salah atau tidak diisi, login tidak berhasil.

c) Password dan username salah atau tidak diisi, login tidak berhasil.

d) Password dan username diisi dengan benar, login berhasil.


54

Instrumen pengujian usability dalam penelitian ini menggunakan skala Likert

yang ditunjukkan pada Tabel 3.12. Dengan asumsi skor dari jawaban atas

pertanyaan tersebut sebagai berikut ini :

a) Nilai 1 menunjukkan pernyataan “Sangat Tidak Setuju”.

b) Nilai 2 menunjukkan pernyataan “Tidak Setuju”.

c) Nilai 3 menunjukkan pernyataan “Netral/Ragu-ragu”.

d) Nilai 4 menunjukkan pernyataan “Setuju”.

e) Nilai 5 menunjukkan pernyataan “Sangat Setuju”.

Tabel 3.12 Instrumen Pengujian Usability

No Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Website ini mudah digunakan
2. Navigasi dalam website ini mudah digunakan.
3. Saya nyaman menggunakan website ini.
4. Saya tertarik menggunakan website ini.
5. Website ini dapat memenuhi dan sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa untuk mendapatkan referensi.
6. Website ini memberikan informasi yang tepat bagi saya.
7. Website ini menarik.
8. Saya yakin untuk memanfaatkan website ini.
9. Informasi dalam website ini berguna.
10. Website ini pasti akan bermanfaat untuk mahasiswa yang
ingin mendapatkan referensi dan dapat meningkatkan
pelayanan perpustakaan Jurusan Teknik Elektro
UNNES.
11. Saya akan memberitahukan ke teman saya karena
website ini ada nilai manfaatnya bagi mahasiswa untuk
mendapatkan referensi.

Pengujian reliability dilakukan setelah sistem diterapkan atau digunakan

selama beberapa hari. Instrumen pengujian reliability dalam penelitian ini

menggunakan skala Guttman yang ditunjukkan pada Tabel 3.13.


55

Tabel 3.13 Instrumen Pengujian Reliability

No Pernyataan Ya Tidak
1. Sistem tidak banyak bermasalah setelah penggunaan selama
beberapa hari.
2. Kinerja sistem tidak menurun ketika semakin banyak data yang
diinput ke database sistem.
3. Terdapat fitur sistem yang tiba-tiba tidak berfungsi dengan benar
ketika digunakan berulang-ulang.
4. Sistem dapat reload setelah tersambung kembali pada jaringan
internet.

b) Observasi (pengamatan)

Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data di mana peneliti

atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama

penelitian (Gulo, 2002:74). Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan

bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam,

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

c) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam

peneitian ini teknik dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dari penggunaan

metode kuesioner dan observasi.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data penelitian, maka proses selanjutnya yaitu

menganalisis data uji fungsionality, usability, efficiency, dan reliability. Analisis

aspek usability pada penelitian ini menggunakan tabel daftar distribusi frekuensi

penilaian yang kemudian dipersentasekan untuk menyimpulkan penilaian yang

didapat. Pengujian aspek fungsionality dan reliability sistem dilakukan dengan


56

pengujian menggunakan metode pengujian black box. Pengujian yang dilakukan

merupakan pengujian alpha (uji pembangun sistem) oleh pembangun sistem

(programmer). Selain menganalisis tiga aspek tersebut, pada penelitian ini juga

menganalisis aspek efficiency.

Analisis aspek efficiency dalam penelitian ini menggunakan tools pengujian

software otomatis yang dapat mengukur kinerja situs website yaitu GTMetrix.

Setelah alamat website penelitian ini dituliskan pada GTMetrix, otomatis hasil

analisis dari GTMetrix akan tampil. Tools ini menggunakan kombinasi Google

Pagespeed dan Yahoo Slow berbasis web.

3.5.1 Aspek Fungsionality

Aspek functionality berkaitan dengan kemampuan software untuk

menyediakan fungsi yang sesuai kebutuhan pegguna ketika digunakan dalam

kondisi tertentu. Pengujian fungsionality pada penelitian ini dilakukan dengan

pengujian black box oleh pembangun sistem (programmer). Skala yang digunakan

dalam pengujian ini adalah skala Guttman.

3.5.2 Aspek Usability

Usability berkaitan dengan atribut easy of use (mudah digunakan) dan

usefulness (kegunaan) dari sebuah website (Fryonanda & Ahmad, 2017:180).

Pengujian usability pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis persentase

hasil pengujian sistem oleh pengguna sistem E-Library. Skala yang digunakan

dalam pengujian ini adalah skala Likert.

Langkah selanjutnya setelah menganalisis kuesioner uji usability adalah

membuat tabel daftar distribusi frekuensi dan persentase penilaian aspek usability.
57

Tabel daftar distribusi frekuensi dan persentase hasil penilaian aspek usability

ditunjukkan pada Tabel 3.14. Tabel daftar distribusi frekuensi dan persentase

usability dapat dianalisis dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2005:47-48):

r = st – sr
r
p= b

f
Persentase Usability = x 100%
responden

Keterangan:

r = Rentang

st = Skor tinggi

sr = Skor rendah

p = Panjang kelas interval

b = Banyak kelas interval (dalam penelitian ini aspek usability memiliki 5 kelas

interval)

Tabel 3.14 Distribusi Frekuensi dan Persentase Penilaian Aspek Usability

Skor f Persentase (%) Kriteria


11 – 20 Sangat Tidak Baik
21 – 30 Kurang Baik
31 – 40 Cukup Baik
41 – 50 Baik
51 – 60 Sangat Baik
Jumlah -

Pengambilan kesimpulan hasil penilaian responden dalam penelitian ini

dengan analisis sebagai berikut:

Tidak baik digunakan = persentase STB + persentase KB

Baik digunakan = persentase CB + persentase B + persentase SB


58

3.5.3 Aspek Efficiency

Pengujian kualitas efficiency pada penelitian ini didapat dari data load time

dengan pengujian menggunakan aplikasi berbasis web yaitu GTMetrix. GTMetrix

adalah tools pengujian perangkat lunak otomatis untuk mengukur kinerja situs

website. GTMetrix dibangun dan dikembangkan oleh Gossamer Threads. Tools ini

menggunakan Google Pagespeed dan Yahoo Slow sebagai mesin analisa.

Berdasarkan informasi terinci di situs GTMetrix, hasil penilaian diberikan

dalam bentuk grade dengan skor berupa angka. Nilai tersebut ditandai secara

kualitatif dengan huruf A, B, C, D, E, dan F, sedangkan skornya ditandai secara

kuantitatif dengan angka. Untuk mendapatkan poin A, harus mempunyai skor diatas

90 dan jika mendapatkan skor 0 maka akan mendapatkan poin F (Putra, 2013).

Ketentuan lain dalam GTMetrix yaitu (Putra, 2013):

a) Semakin kecil waktu downloadnya maka website semakin bagus.

b) Semakin kecil ukuran halaman awalnya maka website semakin bagus.

c) Semakin rendah jumlah requestnya maka website load semakin cepat.

3.5.4 Aspek Reliability

Aspek reliability berkaitan dengan kemampuan perangkat lunak untuk

mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.

Pengujian reliability pada penelitian ini dilakukan dengan pengujian black box oleh

pembangun sistem (programmer) setelah sistem digunakan selama satu minggu.

Skala yang digunakan dalam pengujian ini adalah skala Guttman.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan menghasilkan E-Library yang baik digunakan untuk

Jurusan Teknik Elektro UNNES. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai hasil

dari desain tabel database dan tampilan sistem dalam penelitian.

4.1.1 Hasil Desain Tabel Database

Hasil desain tabel database pada pembuatan produk sistem dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a) Tabel Admin, untuk menyimpan data yang meliputi id_admin, nama,

username, dan password. Hasil tabel admin dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil tabel admin

b) Tabel Anggota, untuk menyimpan data yang meliputi id_anggota,

nama_anggota, jenis_kelamin, tanggal_lahir, tipe_keanggotaan, institusi, nim,

foto, no_telepon, email, password, token, tanggal_daftar, alamat, waktu_input,

dan waktu_update. Hasil tabel anggota ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil tabel anggota

59
60

c) Tabel Bibliografi, untuk menyimpan data yang meliputi id_biblio,

judul_biblio, edisi, isbn_issn, penerbit, tempat_terbit, tahun_terbit,

deskripsi_fisik, nomor_panggilan, gambar, info_detail, waktu_input, dan

waktu_update. Hasil tabel bibliografi ditunjukkan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil tabel bibliografi

d) Tabel Item, untuk menyimpan data yang meliputi id_item, koleksi,

tipe_koleksi, kode_item, waktu_input, dan waktu_update. Hasil tabel item

dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil tabel item

e) Tabel Peminjaman, untuk menyimpan data yang meliputi id_peminjaman,

item, anggota, sedang_dipinjam, sudah_dikembalikan, tanggal_pinjam,

batas_pinjam, tanggal_kembali, waktu_input, dan waktu_update. Hasil tabel

peminjaman dapat dilihat pada Tabel 4.5.


61

Tabel 4.5 Hasil tabel peminjaman

f) Tabel Referensi, untuk menyimpan data yang meliputi id_referensi,

judul_referensi, tahun_referensi, tautan, waktu_input, dan waktu_update. Hasil

tabel referensi dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil tabel referensi

g) Tabel Skripsi, untuk menyimpan data yang meliputi id_skripsi, mahasiswa,

tahun_skripsi, judul_skripsi, abstrak, file_skripsi, waktu_input, dan

waktu_update. Hasil tabel skripsi ditunjukkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil tabel skripsi

4.1.2 Hasil Tampilan Sistem

Hasil Tampilan sistem dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Halaman Utama Pemustaka. Halaman utama pemustaka sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 4.1.


62

Gambar 4.1 Tampilan halaman utama pemustaka

b) Halaman Registrasi Pemustaka. Halaman registrasi pemustaka sistem E-

Library ini ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan halaman registrasi pemustaka

c) Halaman Login Pemustaka. Halaman login pemustaka sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 4.3.


63

Gambar 4.3 Tampilan halaman login pemustaka

d) Halaman Dashboard Pemustaka. Halaman dashboard pemustaka sistem E-

Library ini ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tampilan halaman dashboard pemustaka

e) Halaman Profil Pemustaka. Halaman profil pemustaka sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 4.5.


64

Gambar 4.5 Tampilan halaman profil pemustaka

f) Halaman Deskripsi Buku. Halaman deskripsi buku sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Tampilan halaman deskripsi buku

g) Halaman Peminjaman. Halaman pemijaman sistem E-Library ini ditunjukkan

pada Gambar 4.7.


65

Gambar 4.7 Tampilan halaman peminjaman

h) Halaman Login Admin. Halaman login admin sistem E-Library ini ditunjukkan

pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Tampilan halaman login admin

i) Halaman Dashboard Admin. Halaman dashboard admin sistem E-Library ini

ditunjukkan pada Gambar 4.9.


66

Gambar 4.9 Tampilan halaman dashboard admin

4.2 Analisis Data

Setelah memperoleh data penelitian maka proses selanjutnya yaitu

menganalisis data uji kualitas. Aspek uji kualitas yang digunakan pada penelitian

ini adalah aspek fungsionality, usability, efficiency, dan reliability.

Analisis aspek fungsionality, usability, dan reliability pada penelitian ini

menggunakan tabel daftar distribusi frekuensi penilaian yang kemudian

dipersentasekan untuk menyimpulkan penilaian yang didapat. Selain menganalisis

tiga aspek tersebut, pada penelitian ini juga menganalisis aspek efficiency.

Analisis aspek efficiency dalam penelitian ini menggunakan tools pengujian

software otomatis yang dapat mengukur kinerja situs website yaitu GTMetrix.

Setelah alamat website penelitian ini dituliskan pada GTMetrix, otomatis hasil

analisis dari GTMetrix akan tampil. Tools ini menggunakan kombinasi Google

Pagespeed dan Yahoo Slow berbasis web.


67

4.2.1. Analisis Functionality Halaman Admin dan User

Aspek functionality berkaitan dengan kemampuan software untuk

menyediakan fungsi yang sesuai kebutuhan pegguna ketika digunakan dalam

kondisi tertentu. Pengujian fungsionality pada penelitian ini dilakukan dengan

pengujian black box oleh pembangun sistem (programmer). Skala yang digunakan

untuk pengujian dalam penelitian ini adalah skala Guttman. Hasil pengujian aspek

functionality halaman admin ditunjukkan pada Tabel 4.8 dan hasil pengujian aspek

fuctionality halaman user ditunjukkan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Aspek Functionality Halaman Admin

No Fitur Pertanyaan Ya Tidak


1. Login Apakah fitur login dapat berfungsi? √
2. Menu Navigasi Apakah menu navigasi utama dapat berfungsi? √
Utama
3. Apakah data user dapat tampil? √
4. Manajemen Apakah fitur menambah user baru dapat berfungsi? √
5. User Apakah fitur mengubah data user dapat berfungsi? √
6. Apakah fitur untuk menghapus data user dapat berfungsi? √
7. Apakah data buku dapat tampil? √
8. Manajemen Apakah fitur menambah buku baru berfungsi? √
9. Buku Apakah fitur mengubah data buku dapat berfungsi? √
10. Apakah fitur untuk menghapus data buku dapat berfungsi? √
11. Apakah data pemesanan dapat tampil dengan cukup √
informatif?
Pemesanan
12. Apakah fitur mengubah data pemesanan menjadi data √
peminjaman dapat berfungsi?
13. Apakah fitur untuk menghapus data pemesanan berfungsi √
dengan benar?
14. Apakah fitur untuk selesai pemesanan berfungsi (status data √
menjadi tidak ada data pemesanan)?
15. Apakah data peminjaman dapat tampil? √
16. Apakah fitur mengubah data peminjaman dapat berfungsi? √
17. Apakah fitur untuk menghapus data peminjaman berfungsi? √
18. Apakah fitur untuk selesai peminjaman berfungsi (status √
Peminjaman
buku menjadi tersedia)?
19. Apakah fitur cetak surat bebas tanggungan peminjaman √
buku perpustakaan (bagi mahasiswa yang akan wisuda)
berfungsi?
20. Logout Apakah fitur logout dapat berfungsi? √
68

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Aspek Functionality Halaman User

No Fitur Pertanyaan Ya Tidak


1. Daftar Apakah fitur daftar dapat berfungsi? √
2. Login Apakah fitur login dapat berfungsi? √
3. Apakah data user dapat tampil? √
Edit Profil
4. Apakah fitur edit profil dapat berfungsi? √
5. Pencarian Apakah fitur pencarian dapat berfungsi? √
6. Deskripsi Buku Apakah deskripsi buku dapat tampil dengan cukup √
informatif ?
7. Apakah teks skripsi dapat tampil? √
8. Baca Skripsi Apakah link referensi pada daftar pustaka dapat √
berfungsi?
9. Pesan Buku Apakah fitur untuk pesan buku dapat berfungsi? √
10. Logout Apakah fitur logout dapat berfungsi? √

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9

menunjukkan bahwa keseluruhan fitur pada sistem dapat berfungsi sesuai dengan

kebutuhan pengguna.

4.2.2. Analisis Usability

Usability berkaitan dengan atribut easy of use (mudah digunakan) dan

usefulness (kegunaan) dari sebuah website (Fryonanda & Ahmad, 2017:180).

Pengujian usability pada penelitian ini dilakukan dengan pengujian black box oleh

pengguna sistem. Setelah dilakukan pengujian, peneliti menganalisis persentase

hasil pengujian sistem. Skala yang digunakan untuk pengujian aspek usability

dalam penelitian ini adalah skala Likert. Hasil skor penilaian aspek usability pada

penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.10.


69

Tabel 4.10 Hasil Skor Penilaian Aspek Usability

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah
Responden Skor per Item
1 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 49
2 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 5 40
3 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 50
4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 47
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
6 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 45
7 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 44
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
9 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 48
10 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 52
11 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 47
12 4 4 3 3 4 5 3 3 5 5 4 43
13 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46
14 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 40
15 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 54
16 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 43
17 4 4 3 3 4 4 3 5 5 5 5 45
18 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 42
19 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 47
20 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 48
21 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 42
22 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 49
23 2 1 3 3 2 3 4 3 3 3 3 30
24 3 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 40
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 35
26 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 50
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
28 1 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 29
29 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 40
30 4 3 3 4 2 3 3 3 5 5 5 40
31 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 53
32 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 49
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 42
34 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 38
35 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
36 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 52
37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 35
38 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 54
39 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 53
40 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 42
Jumlah total skor 1801
70

Langkah selanjutnya setelah menganalisis skor hasil penilaian aspek

usability oleh pengguna sistem adalah membuat tabel distribusi frekuensi dan

menentukan persentase penilaian. Tabel distribusi frekuensi dan persentase hasil

penilaian aspek usability ditunjukkan pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Penilaian Aspek Usability

Skor F Persentase Kriteria


11 – 20 0 0 Sangat Tidak Baik
21 – 30 2 5% Kurang Baik
31 – 40 8 20% Cukup Baik
41 – 50 22 55% Baik
51 – 60 8 20% Sangat Baik
Jumlah 40 100% -

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil penilaian aspek usability yang dilakukan oleh

responden adalah 95% responden meninalai website ini baik untuk digunakan.

Kesimpulan hasil penilaian responden tersebut diperoleh dari analisis sebagai

berikut:

Baik digunakan = persentase CB + persentase B + persentase SB

= 20% + 55% + 20%

= 95%

4.2.3. Analisis Efficiency

Pengujian kualitas efficiency pada penelitian ini didapat dari data load time

dengan pengujian menggunakan aplikasi berbasis web yaitu GTMetrix. GTMetrix

adalah tools pengujian perangkat lunak otomatis untuk mengukur kinerja situs

website. GTMetrix dibangun dan dikembangkan oleh Gossamer Threads. Tools ini

menggunakan Google PageSpeed dan Yahoo Slow sebagai mesin analisa.


71

Berdasarkan informasi detail di situs GTMetrix, hasil penilaian diberikan

dalam bentuk grade dengan skor berupa angka. Nilai tersebut ditandai secara

kualitatif dengan huruf A, B, C, D, E, dan F, sedangkan skornya ditandai secara

kuantitatif dengan angka.

GTMetrix akan mengukur kecepatan website dan menampilkan hasilnya

secara detail. Hasil pengukuran performa website dengan GTMetrix akan

ditampilkan dalam Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Performa dengan GTMetrix

Skor
PageSpeed Score 90% (A)
YSlow Score 81% (B)
Fully Loaded Time 3,5s
Total Page Size 1,15MB
Request 24

Hasil pengujian di atas PageSpeed Score mendapatkan skor 90% atau

dengan index A yang berarti website ini sangat baik berdasarkan pagespeed dari

google. YSlow Score mendapatkan skor 81% atau dengan index B yang berarti

website ini cukup baik berdasarkan YSlow dari Yahoo. Hasil pengujian Fully

Loaded Time mendapatkan nilai 3,5s artinya adalah website dapat tampil secara

penuh setelah 3,5 detik. Total Page Size dengan nilai 1,15MB artinya adalah total

ukuran website ini 1,15MB. Request mendapatkan nilai 24 artinya website dapat

bekerja cukup cepat.

4.2.4. Analisis Reliability

Aspek reliability berkaitan dengan kemampuan software untuk

menyediakan fungsi yang sesuai kebutuhan pegguna ketika digunakan dalam

kondisi tertentu. Pengujian reliability pada penelitian ini dilakukan dengan


72

pengujian black box oleh pembangun sistem (programmer). Skala yang digunakan

untuk pengujian dalam penelitian ini adalah skala Guttman. Hasil pengujian aspek

reliability ditunjukkan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Aspek Reliability

No Pernyataan Ya Tidak
1. Sistem tidak banyak bermasalah setelah penggunaan selama beberapa

hari.
2. Kinerja sistem tidak menurun ketika semakin banyak data yang diinput

ke database sistem.
3. Terdapat fitur sistem yang tiba-tiba tidak berfungsi dengan benar ketika

digunakan berulang-ulang.
4. Sistem dapat reload setelah tersambung kembali pada jaringan internet. √

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa

sistem mampu mempertahankan tingkat kinerja tertentu ketika digunakan dalam

kondisi tertentu. Kesimpulan dari pengujian tersebut adalah sistem sudah memiliki

reliability, sesuai dengan sub karakteristik yang telah dijelaskan pada BAB 3

penelitian ini.

4.3 Pembahasan

E-Library diperlukan untuk menunjang pelayanan yang lebih baik pada

perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES. E-Library yang dirancang dan

dibangun oleh peneliti juga bertujuan untuk memberi kemudahan bagi pengelola

perpustakaan untuk memproses segala transaksi yang ada pada perpustkaan Jurusan

Teknik Elektro UNNES dengan lebih efektif dan efisien serta memfasilitasi

pelayanan yang lebih baik dan memuaskan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

UNNES.
73

Berdasarkan hasil penelitian pada sub bab 4.1 dan 4.2 maka pada sub bab ini

akan dibahas mengenai dua hal yaitu kualitas dan implementasi E-Library Jurusan

Teknik Elektro UNNES.

4.3.1. Kualitas E-Library Jurusan Teknik Elektro UNNES

Pada penelitian ini peneliti menggunakan empat aspek penilaian kualitas

software menurut ISO 9126. Aspek penilaian kualitas yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu functionality (fungsionalitas), usability (kebergunaan),

efficiency (efiensi), dan reliability (kehandalan).

Pengujian aspek usability menggunakan angket yang berisi 11 pernyataan.

Responden angket tersebut ada 40 orang. Data hasil pengujian aspek usability bagi

pengguna sistem E-Library telah dipaparkan pada Tabel 4.11. Hasil dari pengujian

tersebut mendapatkan persentase persetujuan 95% dengan skala baik, sedangkan

untuk 5% lainnya karena sistem masih memiliki kekurangan. Hal ini berkaitan

dengan responden yang dapat langsung bertanya kepada peneliti mengenai sistem

E-Library ini saat sedang dioperasikan jika ada ketidakpahaman, sehingga

responden dapat menggunakannya dengan mudah.

Penelitian yang dilakukan oleh (Suryaningrum, 2017), mengembangkan

sistem informasi perpustakaan menggunakan Codeigniter di SMA Negeri 1

Ngaglik. Pengujian pada penelitian ini menggunakan indikator ISO 9126. Hasil

pengujian aspek usability pada penelitian ini memperoleh persentase 80% (baik).

Penelitian yang dilakukan oleh (Hermawati, 2018) membangun aplikasi

perpustakaan terintegrasi dengan notifikasi SMS dan e-mail reminder. Pengujian

kualitas sistem pada penelitian ini menggunakan tools pengujian kualitas perangkat
74

lunak otomatis yaitu ISO 9126. Hasil pengujian aspek usability pada penelitian ini

memperoleh persentase 80,66% (baik).

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa E-Library ini memiliki

kualitas kebergunaan lebih baik dari kedua penelitian-penelitian sebelumnya

tersebut. Namun demikian E-Library ini juga masih memiliki kekurangan seperti

kurang menarik bagi pengguna serta belum memberikan informasi yang dibutuhkan

pengguna secara maksimal.

Data hasil penelitian mengenai pengujian aspek functionality dan reliability

oleh pembangun sistem (programmer) telah dipaparkan pada Tabel 4.8, Tabel.4.9,

dan Tabel 4.13. Kesimpulan dari data pengujian aspek functionality yang didapat

adalah semua fitur yang tersedia pada E-Library dapat berfungsi dan sesuai dengan

fungsi yang seharusnya. Kesimpulan dari data pengujian aspek reliability yang

didapat adalah sistem mampu mempertahankan tingkat kinerja tertentu ketika

digunakan dalam kondisi tertentu, jadi dapat disimpulkan bahwa sistem sudah

memiliki reliability.

Peneliti juga menggunakan tools pengujian software otomatis untuk

pengujian aspek efficiency. Tools yang digunakan adalah GTMetrix. Hasil

pengujian dengan GTMetrix adalah PageSpeed Score mendapatkan skor 90% atau

dengan index A yang berarti website ini sangat baik berdasarkan pagespeed dari

google. YSlow Score mendapatkan skor 81% atau dengan index B yang berarti

website ini baik berdasarkan YSlow dari Yahoo. Hasil pengujian Fully Loaded

Time mendapatkan nilai 3,5s artinya adalah website dapat tampil secara penuh

setelah 3,5 detik. Penelitian yang dilakukan (Suryaningrum, 2017) memperoleh


75

grade C dengan skala baik pada pengujian aspek efficiency menggunakan tools

YSlow dari Yahoo. Kesimpulan dari hasil pengujian di atas adalah E-Library

memiliki performa yang lebih baik dari penelitian sebelumnya tersebut.

4.3.2. Implementasi E-Library Jurusan Teknik Elektro UNNES

Hasil implementasi berupa E-Library yang telah diketahui kualitas,

kelebihan, kekurangan, kendala, dan saran pengembangannya. Kualitas sistem

sudah diuji menggunakan ISO 9126 dan tools pneguji kualitas software otomatis

menyimpulkan bahwa kualitas sistem baik dan dapat digunakan.

Kelebihan dari sistem ini yaitu sistem dapat digunakan dengan baik oleh

admin dalam melakukan transaksi pemesanan, peminjaman, dan pengembalian

serta penyimpanan data-data perpustakaan. Sedangkan kekurangan dari sistem ini

yaitu tampilan sistem yang basic dan tidak dapat digunakan secara offline. Kendala

yang dihadapi ketika pembuatan sistem ini yaitu terbatasnya kemampuan dan

pengetahuan peneliti serta ketersediaan jaringan internet yang kurang memadai.

Sehingga saran untuk peneliti selanjutnya diperlukan pencarian informasi sebanyak

banyaknya, membuat tampilan menjadi lebih menarik pengguna, serta gunakan

jaringan internet yang lebih memadahi. Jadi, sistem ini sudah diuji dan diketahui

kelebihan, kekurangan, kendala saat membuatnya, dan saran pengembangan

selanjutnya.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dengan demikian E-Library

memiliki kualitas yang baik untuk diimplementasikan di perpustakaan Jurusan

Teknik Elektro UNNES. Pengimplementasian E-Libarary diperlukan guna

menunjang pelayanan yang lebih baik di perpustakaan Jurusan Teknik Elektro


76

UNNES. E-Library yang dibuat oleh peneliti bertujuan untuk memberi kemudahan

bagi pengelola perpustakaan untuk memproses transaksi yang ada di perpustakaan

Jurusan Teknik Elektro UNNES dengan lebih efektif dan efisien serta memfasilitasi

pelayanan yang lebih baik dan memuaskan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

UNNES. Selain itu, E-Library dipastikan dapat berguna untuk Jurusan Teknik

Elektro UNNES karena data-data buku, anggota, dan sirkulasi yang ada di

perpustakaan akan tercatat di dalam sistem. Selanjutnya peneliti akan membahas

secara detail mengenai implementasi sistem E-Library di perpustakaan Jurusan

Teknik Elektro UNNES.

4.3.2.1 Implementasi Halaman Admin E-Library

Implementasi halaman admin E-Library dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a) Implementasi Menu Akun. Menu akun berfungsi untuk admin melukakan

perubahan identitas seperti nama, username, password, dan foto. Implementasi

menu akun admin ditunjukkan pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Implementasi menu akun admin


77

b) Implementasi Menu Daftar Anggota. Menu daftar anggota berfungsi untuk

admin melihat daftar anggota, menambahkan anggota, mengedit identitas

anggota, menghapus user dari daftar anggota, dan mencetak surat bebas

perpustakaan untuk anggota. Implementasi menu daftar anggota ditunjukkan

pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Implementasi menu daftar anggota

c) Implementasi Menu Tipe Keanggotaan. Menu tipe anggota berfungsi untuk

admin melihat daftar tipe keanggotaan, menambahkan tipe keanggotaan,

mengedit ketentuan masing tipe keanggotaan, dan menghapus tipe

keanggotaan.. Implementasi menu tipe keanggotaan ditunjukkan pada Gambar

4.12.
78

Gambar 4.12 Implementasi menu tipe keanggotaan

d) Implementasi Menu Daftar Bibliografi. Menu daftar bibliografi berfungsi

untuk admin melihat daftar bibliografi/buku yang sudah ada pada sistem,

menambahkan daftar bibliografi/buku, mengedit informasi mengenai

bibliografi/buku, dan menghapus bibliografi/buku. Implementasi menu daftar

bibliografi ditunjukkan pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Implementasi menu daftar bibliografi

e) Implementasi Menu Eksemplar. Menu eksemplar berfungsi untuk admin

melihat daftar eksemplar yang sudah ada pada sistem, mengedit informasi
79

eksemplar, dan menghapus eksemplar. Implementasi menu eksemplar

ditunjukkan pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Implementasi menu eksemplar

f) Implementasi Menu Skripsi. Menu skripsi berfungsi untuk admin melihat

daftar skripsi yang telah diunggah oleh mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

UNNES, dan menghapus daftar skripsi yang ada. Implementasi menu skripsi

ditunjukkan pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Implementasi menu skripsi


80

g) Implementasi Menu Referensi. Menu referensi berfungsi untuk admin melihat

daftar referensi yang telah diunggah oleh mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

UNNES, mengedit informasi referensi, dan menghapus daftar referensi yang

ada. Implementasi menu referensi ditunjukkan pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Implementasi menu referensi

h) Implementasi Menu Transaksi. Menu transaksi berfungsi untuk admin melihat

daftar transaksi dan sejarah peminjaman yang telah dilakukan oleh masing-

masing anggota perpustakaan serta mengubah aksi pemesanan dan

peminjaman. Admin mengubah aksi pemesanan dan peminjaman jika anggota

perpustakaan yang telah melakukan pemesanan ingin meminjam buku selama

beberapa hari maka petugas menyerahkan buku yang dimaksud lalu lalu

mengubah aksi pemesanan menjadi diserahkan (dipinjam). Implementasi menu

referensi ditunjukkan pada Gambar 4.17 dan Gambar 4.18.


81

Gambar 4.17 Implementasi menu transaksi

Gambar 4.18 Implementasi menu transaksi

i) Implementasi Menu Reservasi. Menu reservasi berfungsi untuk admin melihat

daftar pemesanan yang telah dilakukan oleh anggota perpustakaan.

Implementasi menu reservasi ditunjukkan pada Gambar 4.19.


82

Gambar 4.19 Implementasi menu reservasi

j) Implementasi Menu Sejarah Peminjaman. Menu sejarah peminjaman berfungsi

untuk admin melihat daftar sejarah peminjaman yang telah dilakukan anggota

perpustakaan. Implementasi menu sejarah peminjaman ditunjukkan pada

Gambar 4.20.

Gambar 4.20 Implementasi menu sejarah peminjaman

k) Implementasi Menu Daftar Keterlambatan. Menu daftar keterlambatan

berfungsi untuk admin melihat daftar keterlambatan pengembalian buku yang

telah dilakukan anggota perpustakaan, guna menentukan denda yang akan


83

disanksikan kepada peminjam. Implementasi menu daftar keterlambatan

ditunjukkan pada Gambar 4.21.

Gambar 4.21 Implementasi menu daftar keterlambatan

l) Implementasi Menu Master File. Menu master file berfungsi untuk admin

melihat, mengedit, dan menghapus daftar tipe (bibliografi, referensi skripsi),

pengarang, penerbit, tempat terbit, subjek buku (bahan ajar, software, website,

penelitian, dll.), serta program studi. Implementasi menu master file

ditunjukkan pada Gambar 4.22.

Gambar 4.22 Implementasi menu tipe


84

m) Implementasi Menu Sistem. Menu sistem terdiri dari dua sub menu yaitu

pengaturan sistem dan administrator. Pengaturan sistem berfungsi untuk admin

mengedit nama aplikasi, ketentuan denda keterlambatan, dan batas hari

pemesanan. Administrator berfungsi untuk admin melakukan penambahan

admin, mengedit identitas admin, dan menghapus admin. Implementasi menu

pengaturan sistem ditunjukkan pada Gambar 4.23. Implementasi menu

administrator ditunjukkan pada Gambar 4.24.

Gambar 4.23 Implementasi menu pengaturan sistem

Gambar 4.24 Implementasi menu administrator


85

4.3.2.2 Implementasi Halaman User E-Library

Implementasi halaman user sistem E-Library dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a) Implementasi Hasil Pencarian. Hasil Pencarian berfungsi untuk user melihat

hasil pencarian yang dilakukan, dan melakukan pemesanan buku.

Implementasi hasil pencarian ditunjukkan pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25 Implementasi hasil pencarian

b) Implementasi Deskripsi. Deskripsi berfungsi untuk user melihat data buku

serta ketersediaan buku yang dimaksud, dan melakukan pemesanan buku.

Implementasi deskripsi ditunjukkan pada Gambar 4.26 dan Gambar 4.27.


86

Gambar 4.26 Implementasi deskripsi

Gambar 4.27 Implementasi deskripsi

c) Implementasi Menu Dashboard. Menu dashboard berfungsi melihat serta

mengubah identitas pribadi pemilik akun, upload judul skripsi, upload naskah

skripsi lengkap, dan upload referensi lengkap. Implementasu menu dashboard

ditunjukkan pada Gambar 4.28.


87

Gambar 4.28 Implementasi dashboard

d) Implementasi Menu Akun. Menu akun berfungsi untuk mahasiwa Jurusan

Teknik Elektro UNNES melihat serta mengubah identitas pribadi pemiliki

akun. Implementasi menu akun ditunjukkan pada Gambar. 4.29.

Gambar 4.29 Implementasi menu akun

e) Implementasi Data Pemesanan. Data pemesanan berfungsi untuk melihat dan

menghapus atau membatalkan pemesanan yang dilakukan serta tanggal

pemesanan. Implementasi data pemesanan ditunjukkan pada Gambar 4.30.


88

Gambar 4.30 Implementasi data pemesanan

f) Implementasi Data Peminjaman. Data peminjaman berfungsi untuk melihat

daftar peminjaman, tanggal pinjam, serta tanggal maksimal pengembalian.

Implementasi data peminjaman ditunjukkan pada Gambar 4.31.

Gambar 4.31 Implementasi data peminjaman

g) Implementasi Menu Judul Skripsi. Menu judul skripsi berfungsi untuk

mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNNES mengunggah judul dan topik


89

skripsi yang dibuat. Implementasi menu judul skripsi ditunjukkan pada

Gambar 4.32.

Gambar 4.32 Implementasi menu judul skripsi

h) Implementasi Menu Upload Skripsi. Menu upload skripsi berfungsi untuk

mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNNES mengunggah file skripsi yang telah

dibuat secara lengkap. Implementasi menu upload skripsi ditunjukkan pada

Gambar 4.33.

Gambar 4.33 Implementasi menu upload skripsi


90

i) Implementasi Menu Referensi. Menu referensi berfungsi untuk mahasiswa

Jurusan Teknik Elektro UNNES mengunggah referensi yang digunakan pada

skripsi secara lengkap beserta link referensi tersebut, mengedit, dan menghapus

referensi yang telah diunggah. Implementasi menu referensi ditunjukkan pada

Gambar 4.34.

Gambar 4.34 Implementasi menu referensi


91

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan

bahwa tingkat kualitas E-Library ini yang dihasilkan berdasarkan black box testing

dengan empat karakteristik standar ISO 9126 yaitu functionality, usability,

reliability, dan efficiency dapat mencapai kriteria baik. Sehingga E-Library ini baik

untuk diimplementasikan di perpustakaan Jurusan Teknik Elektro UNNES guna

meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan data-data perpustakaan yang

lebih baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan

saran agar E-Library ini diimplementasikan di perpustakaan Jurusan Teknik Elektro

UNNES guna menunjang kualitas pelayanan serta pengelolaan data-data

perpustakaan yang lebih baik. Namun demikian, sistem ini masih memiliki

beberapa kekurangan sehingga memerlukan pengembangan antara lain:

a) Pengembangan kelengkapan fitur untuk admin maupun user.

b) Perlu adanya keamanan sistem untuk menjaga integritas data yang ada di dalam

sistem tersebut. Karena sistem ini terkoneksi dengan jaringan internet.

c) Penelitian ini selanjutnya dapat dikembangkan lagi dengan berbasis android

pada perangkat mobile.


DAFTAR PUSTAKA

Alifah, N., & Cahyo, A. (2018). Analisis dan Perancangan Desain Sistem
Informasi Perpustakaan Sekolah Berdasarkan Kebutuhan Sistem. Berkala
Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 14(1), 76.
https://doi.org/10.22146/bip.28943

Balu, C., & Reddy, P. (2014). International Journal of Library and Information
Science: A survey on the present status of engineering college libraries in Sri
venkateswara University area, Andhra Pradesh, India. AcademicJournals,
6(4), 54. https://doi.org/10.5897/IJLIS2012.028

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2013). Accounting Information Systems. (S.


Yagan, D. B. AVP/Executive, C. Rumbaugh, N. Sam, J. Avery, & L.
Zanedis, Eds.) (11th ed.). New Jersey: Pearson Education.

Bormane, L., Gržibovska, J., Bērziša, S., & Grabis, J. (2016). Impact of
Requirements Elicitation Processes on Success of Information System
Development Projects. Information Technology and Management Science,
19, 59. https://doi.org/10.1515/itms-2016-0012

Effendi, M., Cahyono, E., & Effendi, U. (2016). Perancangan Sistem Informasi
Efektivitas dan Efisiensi Peralatan Berbasis Website ( Studi Kasus di PT
Kediri Matahari Corn Mills , Kediri ). Teknologi Dan Manajemen
Agroindustri, 5(3), 165. https://doi.org/ISSN 2252-7877

Fryonanda, H., & Ahmad, T. (2017). Analisis Website Perguruan Tinggi


Berdasarkan Keinginan Search Engine Menggunakan Automated Software
Testing GTmetrix. Sains Dan Teknologi, 4(2), 180.

Ghufron, M. A. (2018). Revolusi industri 4.0: Tantangan, Peluang dan Solusi bagi
Dunia Pendidikan, 336.

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian (1st ed.). Jakarta: Gramedia Widiasarana


Indonesia.

Hall, J. A. (2011). Accounting Information Systems. (J. W. Calhoun, R. Dewey,


M. F. Editorial, L. Athmer, & M. Kubale, Eds.) (7th ed.). USA: South-
Western.

Hanyu. (2017). Belajar dan Berkreasi Sistem Informasi berbasis Komputer.


Retrieved December 30, 2018, from http://sepridahanum.web.id/sistem-
informasi-berbasis-komputer/

Hermawati, M. (2018). Aplikasi Sistem Perpustakaan Terintegrasi dengan


Notifikasi SMS dan Email Reminder. String, 2(3), 308–317.

92
93

Herny, F., & Zuliarso, E. (2012). Rancang Bangun Sistem Perpustakaan untuk
Jurnal Elektronik. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, 17(2), 124.

Hoffer, J. A., Prescott, M. B., & Mcfadden, F. R. (2007). Modern Database. (B.
Horan, J. cff Shelstad, & A. Cordero, Eds.) (8th ed.). New Jersey: Prentice
Hall.

Jogiyanto. (2003). Sistem Teknologi Informasi (1st ed.). Yogayakarta: ANDI


Yogyakarta.

Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi (1st ed.). Yogayakarta.

Kristanto, E. B. (2013). Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126. Retrieved


March 18, 2019, from http://fxekobudi.net/ilmu-komputer/kualitas-
perangkat-lunak-model-iso-9126/

Lasa. (2013). Manajemen Perpustakaan Sekolah/Madrasah. (N. T. Mukti & D.


Qamajaya, Eds.) (REVISI). Yogayakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Listyorini, T., & Iqbal, M. (2015). Perancangan Pengembangan Digital Library


berbasis Web Responsive. Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu
Komputer, 6(1), 69. https://doi.org/10.24176/simet.v6i1.238

Madhusudhan, M., & Nagabhushanam, V. (2012). Web-based Library Services in


University Libraries in India : an Analysis of Librarians ’ Perspective. Web-
Based Library Services, 30(5), 569.
https://doi.org/10.1108/02640471211275657

Miles, R., & Hamilton, K. (2006). Learning UML 2.0. (B. McLaughlin & M. T.
O’Brien, Eds.) (1st ed.). USA: O’Reilly Media.

Nawi, N., & Yuhanef, A. (2007). Sistem E- Library berbasis Web di Politeknik
Negeri Padang, 2(27), 18.

Nugroho, W. T., Cahyana, N. H., & Himawan, H. (2013). Aplikasi Perpustakaan


Digital pada Fakultas Teknologi Industri Upn “ Veteran ” Yogyakarta.
Telematika, 9(2), 109.

Pressman, R. S. (2010). Software Engineering. (F. M. Schilling, Ed.) (7th ed.).


New York: McGraw-Hill.

Putra, C. A. (2013). Mengukur Kecepatan dan Kualitas Website dengan GTMetrix


Analisa. Retrieved May 20, 2019, from http://www.candra.web.id/mengukur-
kecepatan-dan-kualitas-website-dengan-gtmetrix/

Qalyubi, S., Purwono, Septiyantono, T., Sidik, U., Tafrikhuddin, Arianto, S., …
Laugu, N. (2007). Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (T.
Septiyantono & U. Sidik, Eds.) (1st ed.). Yogayakarta: UIN Sunan Kalijaga
94

Yogyakarta.

Sari, T. N. (2016). Analisis kualitas dan pengembangan sistem informasi


akademik berbasis web menggunakan standard iso 9126. Informatika Dan
Komputer, 1(1), 1–7.

Sekaran, U. (2003). Reseach Methods for Business. (J. Marshall & P. M. Harry,
Eds.) (4th ed.). USA: John Wiley & Sons, Inc.

Stoica, M., Ghilic-micu, B., Mircea, M., & Uscatu, C. (2016). Analyzing Agile
Development – from Waterfall Style to Scrumban. Information Economi ca,
20(4), 7. https://doi.org/10.12948/issn14531305/20.4.2016.01

Sudjana. (2005). Metoda Statistika (6th ed.). Bandung: TARSITO.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. (Setiyawami, Ed.). Bandung:


ALFABETA, cv.

Suryaningrum, M. (2017). PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


PERPUSTAKAAN. Pendidikan Teknik Informatika, 1–10.

Yunita, Maruloh, & Saputri, A. N. A. (2018). Rancang Bangun E-Library pada


SMAN 1 Pagerbarang Tegal. SISFOKOM, 7(1), 16.

Zuhdi, M. I. H., Subiyanto, & Sukamta, S. (2017). Management Information


Systems of Laboratory Using Laravel Framework : Case Study at Electrical
Engineering of Universitas Negeri Semarang. Pendidikan Vokasi, 7(2), 161.
Retrieved from online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jp
LAMPIRAN

95
Lampiran 1. Usulan Topik

96
Lampiran 2. Usulan Pembimbing

97
Lampiran 3. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi

98
Lampiran 4. Usulan Judul

99
Lampiran 5. Daftar Hadir Seminar Proposal

100
Lampiran 6. Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

101
102
Lampiran 7. Daftar Hadir Dosen Seminar Proposal

103
Lampiran 8. Berita Acara Seminar Proposal

104
Lampiran 9. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian

105
Lampiran 10. Surat Izin Penelitian

106
Lampiran 11. Laporan Selesai Bimbingan

107
Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian

108

Anda mungkin juga menyukai