Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. BADARUDDIN KASIM


Jl. Tanjung Baru Kec. Murung Pudak Desa Maburai Telp. (0526) 2021018
Website : rsud.tabalongkab.go.id Email : rsuhb.tanjung@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD H. BADARUDDIN KASIM


Nomor 065 Tahun 2018

TENTANG

KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA


PADA RSUD H.BADARUDDIN KASIM

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. BADARUDDIN KASIM,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Rumah Sakit Umum Daerah H.Badaruddin Kasim,
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan yang bermutu tinggi pada
Rumah Sakit Umum Daerah H.Badaruddin Kasim
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
Kebijakan sebagai Landasan agar terwujud
kelancaran, ketertiban, efektifitas dan efisiensi
pelayanan sehingga dapat memberikan kepuasan
bagi pasien dan keluarga;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b di atas, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah
Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2756);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun


1999 tentang Perlindungan Konsumen, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3821);

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktek Kedokteran, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
-2-

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5064);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang


Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49);

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam
Medis;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim tentang Hak Dan Kewajiban
Pasien Dan Keluarga di Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim.
KEDUA : Memberlakukan Kebijakan tentang Hak dan Kewajiban
pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Umum Daerah
H.Badaruddin Kasim sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini.
KETIGA : Kebijakan tentang Hak dan Kewajiban pasien dan
Keluarga ini dimaksudkan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan pasien di Rumah Sakit
-3-

Umum Daerah H.Badaruddin Kasim.


KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Hak dan
Kewajiban pasien dan keluarga di RSUD H.Badaruddin
Kasim dilaksanakan oleh Kabag./Kabid. RSUD
H.Badaruddin Kasim.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Murung Pudak


Pada tanggal 21 April 2018

Direktur,

dr. H. MASTUR KURNIAWAN


NIP.19720109 200604 1 019
-4-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD H.BADARUDDIN KASIM
Nomor 065 Tahun 2018
Tanggal 21 April 2018

KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA


PADA RSUD H.BADARUDDIN KASIM

A. Rumah Sakit menghormati Hak pasien dan keluarga dalam beberapa situasi
hak istimewa keluarga pasien.
B. Rumah Sakit menyediakan informasi tertulis tentang Hak dan Tanggung
Jawab pasien sesuai Hak pasien menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 32 :
1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit.
2) Pasien berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban
pasien.
3) Pasien berhak memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan
tanpa diskriminasi.
4) Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
5) Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6) Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapat.
7) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
8) Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) yang
berlaku baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
9) Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang
dideritanya termasuk data-data medisnya.
10) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan,
resiko, dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11) Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14) Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di rumah sakit.
15) Pasien berhak mengajukan usul,saran, perbaikan atas perilaku rumah
sakit terhadap dirinya.
-5-

16) Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama atau kepercayaan yang dianutnya.
17) Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila
rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata atau pidana.
18) Pasien berhak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
C. Pelayanan Bimbingan Kerohanian pasien di rumah sakit
1) Rumah Sakit membuat MoU untuk rohaniawan yang tidak tersedia di
Rumah Sakit dengan pihak Departemen Agama untuk menentukan
pihak ketiga sebagai pihak yang akan melakukan bimbingan rohani
kepada pasien.
2) Rumah Sakit membuat jadwal atau ketentuan untuk pelayanan
kerohanian.
D. Kerahasiaan informasi pasien dan kebutuhan privasi pasien
1) Rumah Sakit wajib simpan rahasia pasien dan menjaga dokumen rekam
medis pasien selama perawatan agar tidak terbaca atau diketahui
orang lain
2) Rumah Sakit membuat Surat Keputusan Direktur mengenai Tata Tertib
Rumah Sakit yang didalamnya terdapat penjabaran jam kunjung
untuk menjaga privasi pasien
3) Nama pasien tidak dicantumkan dalam papan informasi pasien
4) Rumah Sakit wajib menghormati apabila pasien menginginkan privasi
dengan mengisi formulir permintaan privasi
5) Jika pasien tidak berkenan dikunjungi, maka akan dipasang
tanda/papan informasi dipintu kamar pasien ( pasien tidak dapat
dikunjungi).
E. Perlindungan harta benda milik pasien
1) Rumah Sakit bertanggung jawab untuk melindungi harta benda milik
pasien dari kehilangan atau pencurian dengan kondisi keterbatasan /
tidak didampingi keluarga.
2) Rumah Sakit menyediakan formulir dan tempat penitipan untuk
menyimpan barang milik pasien dan memastikan barang milik pasien
aman.
F. Perlindungan Kekerasan fisik
1) Rumah Sakit bertanggung jawab melidungi pasien dari kekerasan
fisik, terutama pada kelompok yang beresiko seperti ; bayi dan anak-
anak, penyandang cacat, manula, tidak sadarkan diri (koma) dan
korban criminal.
2) Rumah Sakit memonitor/memasang CCTV di daerah-daerah yang
rawan akan tindak kekerasan.
3) Rumah Sakit membuat buku yang berisi daftar pengunjung Rumah
Sakit diluar jam besuk dan memberikan kartu tamu/pengunjung jika
terdapat tamu/pengunjung yang dating diluar jam besuk pasien.
G. Perlindungan terhadap pasien yang beresiko wajib diberikan pihak rumah
sakit untuk memenuhi hak pasien.
H. Komunikasi Efektif
-6-

Rumah Sakit bertanggung jawab untuk memberikan komunikasi secara


efektif untuk mendorong partisipasi pasien dan keluarga dalam proses
asuhannya.

I. Second Opinion
1) Rumah Sakit memfasilitasi pasien dan keluarga untuk mendapatkan
second opinion tanpa rasa khawatir dalam melaksanakan
pengobatannya.
2) Rumah Sakit tidak bertanggung jawab terhadap biaya, sarana/fasilitas
untuk mencari second opinion.
J. Persetujuan Tindakan
1) Rumah Sakit wajib memberikan informasi tentang kondisi medis,
diagnosa, rencana asuhan dan kemungkinan hasil yang tidak terduga
serta mendorong keterlibatan pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap rencana
asuhan dan tindakan yang akan dilakukan.
2) Rumah Sakit wajib meminta persetujuan atas semua tindakan medis
yang akan dilakukan.
K. Penolakan Tindakan
Rumah Sakit menghormati keputusan pasien dan keluarga untuk menolak
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
L. Penolakan do not resuscitate/DNR
Rumah Sakit wajib menginformasikan kondisi darurat pasien dan
menghormati keputusan pasien dan keluarga jika pasien tidak ingin
dilakukan resusitasi, menunda atau melepas bantuan hidup dasar.
M. Asesment dan manajemen nyeri
Rumah Sakit mendukung hak pasien terhadap assessment dan manajemen
nyeri dengan mewajibkan semua Profesional Pemberi Asuhan
melaksanakan assessment dan manajemen nyeri dengan tepat sesuai
dengan format yang tersedia.
N. Pelayanan pasien tahap terminal
1) Mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh
hormat dan kasih sayang pada akhir kehidupannya.
2) Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien yang mengarah
bagi semua aspek pelayanan pada tahap akhir kehidupan.
3) Semua staf harus menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir
kehidupannya yaitu meliputi pengobatan terhadap gejala primer dan
sekunder, manajemen nyeri, respon terhadap aspek psikologis,
sosial, , emosional, agama dan budaya pasien dan keluarga serta
keterlibatannya dalam keputusan pelayanan.
4) Rumah Sakit menghormati kebutuhan pasien yang menghadapi
keadaan sakaratul maut dan difasilitasi untuk mendapatkan
pelayanan kerohanian.
O. Rumah Sakit berkewajiban menyediakan fasilitas dan membentuk tim yang
mendukung terhadap pelayanan dalam menghadapi keluhan, konflik atau
beda pendapat tentang pelayanan pasien yang dikeluhkan oleh pasien dan
keluarga.
P. Sistem pelaksanaan Persetujuan Umum (general consent) harus dijelaskan
pada semua pasien dan keluarga oleh petugas TPPRI sesuai formulir yang
-7-

tersedia dan jika sudah ditandatangani oleh pasien dan keluarga maka
dimasukkan dalam rekam medis pasien sebagai dokumentasi.

Q. Pelaksanaan Persetujuan Khusus (Informed Concent) oleh DPJP terlebih


dahulu harus dijelaskan mengenai tindakan yang akan diambil dan
ditandatangani oleh pasien dan keluarga jika pasien memberikan/menolak
persetujuan khusus.
R. Rumah Sakit melaksanakan Persetujuan Khusus (Informed Concent)
menggunakan formulir yang tersedia yang dilakukan pada pasien sebelum
operasi atau prosedur invasif, sebelum anastesi, pemakaian darah dan
produk darah,serta pengobatan resiko tinggi lainnya yang harus diberi
identitas DPJP atau staf yang membantu pelaksanaan persetujuan khusus
dengan jelas serta dimasukkan dalam dokumen rekam medis.
S. Hal-hal yang menjadi Kewajiban pasien dan keluarga adalah
1) Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala aturan
dan tata tertib Rumah Sakit
2) Pasien berkewajiban menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara
bertanggung jawab
3) Pasien dan keluarganya menghormati hak-hak pasien lain,
pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta petugas lainnya yang
bekerja di Rumah Sakit
4) Pasien dan keluarganya memberikan informasi yang jujur, lengkap
dan akurat sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah
kesehatannya
5) Pasien dan keluarganya berkewajiban memberikan informasi
mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang
dimiliknya.
6) Pasien dan keluarganya berkewajiban mematuhi rencana terapi yang
direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit dan
disetujui oleh pasien atau keluarga setelah mendapatkan penjelasan.
7) Pasien dan keluarganya berkewajiban menerima segala konsekuensi
atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang
direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan atau tidak mematuhi
petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatan.
8) Pasien dan keluarganya berkewajiban memenuhi biaya
pengobatan atas pelayanan yang diterima sesuai dengan
kategori pasien (Umum, Bpjs/Jkn, Jamkesda, Perusahaan
dan Asuransi Lainnya) berdasarkan aturan yang berlaku.

Direktur,

dr. H. MASTUR KURNIAWAN


NIP.19720109 200604 1 019

Anda mungkin juga menyukai