2019 TUGAS TATA RUANG PERENCANAAN WILAYAH “PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DAN KENDALANYA”
A. Pengertian Penataan Ruang dan Dasar Hukum Penataan Ruang
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang, dimana perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya serta pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. Hal tersebut telah diatur dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
B. Penyelenggaraan Penataan Ruang
Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. 1. Pengaturan Penataan Ruang Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Pengaturan penataan ruang dilakukan melalui penetapan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang termasuk pedoman bidang penataan ruang. 2. Pembinaan Penataan Ruang Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pemerintah melakukan pembinaan penataan ruang kepada pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan masyarakat. Pembinaan penataan ruang tersebut dilaksanakan melalui: a. koordinasi penyelenggaraan penataan ruang; b. sosialisasi peraturan perundang-undangan dan sosialisasi pedoman bidang penataan ruang; c. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang; d. pendidikan dan pelatihan; e. penelitian dan pengembangan; f. pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang; g. penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat; dan h. pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat. 3. Pelaksanaan Penataan Ruang Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan tata ruang dilakukan untuk menghasilkan: a. Rencana Umum Tata Ruang Rencana umum tata ruang secara berhierarki terdiri atas: 1) rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 2) rencana tata ruang wilayah provinsi; dan 3) rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota. b. Rencana Rinci Tata Ruang Rencana rinci tata ruang terdiri atas: 1) rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional; 2) rencana tata ruang kawasan strategis provinsi; dan 3) rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota. Dalam penyusunan rencana tata ruang, muatan rencana tata ruang mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola ruang. a. Rencana struktur ruang meliputi rencana sistem pusat permukiman dan rencana sistem jaringan prasarana. b. Rencana pola ruang meliputi peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya. Pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya. Dalam pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dilakukan: a. perumusan kebijakan strategis operasionalisasi rencana tata ruang wilayah dan rencana tata ruang kawasan strategis; b. perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur ruang dan pola ruang wilayah dan kawasan strategis; dan c. pelaksanaan pembangunan sesuai dengan program pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan strategis. Sedangkan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. 4. Pengawasan penataan Ruang Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengawasan penataan ruang terdiri atas tindakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Pengawasan tersebut dilaksanakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Pengawasan Pemerintah dan pemerintah daerah dilakukan dengan melibatkan peran masyarakat, dimana peran masyarakat disini yaitu dapat dilakukan dengan menyampaikan laporan dan/atau pengaduan kepada Pemerintah dan pemerintah daerah. Pengawasan terhadap penataan ruang pada setiap tingkat wilayah dilakukan dengan menggunakan pedoman bidang penataan ruang. Pengawasan penataan ruang ditujukan pada pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang. C. Kendala Dalam Penataan Ruang Adapun kendala yang dihadapi dalam penetaan ruang yaitu : 1. Meningkatnya kebutuhan tanah untuk pembangunan, dimana pembangunan yang semakin berkembang tentu memerlukan persediaan tanah. Akibat dari pembangunan tersebut seringkali terjadi alih fungsi lahan, sehingga penggunaan tanah tidak sesuai dengan peruntukannya. 2. Kerusakan atau menurunnya kualitas lingkungan hidup, contohnya yaitu masih banyaknya kawasan pemukiman kumuh yang perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah. 3. Konflik kepentingan antar sektor, contohnya yaitu adanya bidang tanah yang dikuasai masyarakat masuk ke dalam kawasan hutan, sehingga masyarakat tersebut tidak bisa mendaftarkan tanahnya untuk memperoleh Sertipikat Hak Atas Tanah.