Anda di halaman 1dari 10

Nama NIM Waktu & jam

SARAH JULIANDINY 201731116

Soal

1. Berikan penjelasan (definisi, fungsi, langkah/jenis, gambar bila ada, contoh dan kesimpulan)
untuk :
a. CBIS
b. SDLC
c. Framework kerangka Zachman
2. Berikan penjelasan tools berorientasi objek pada perancangan system informasi, serta
jelaskan perbedaannya dengan tools berorientasi terstruktur (system).
3. Berikan penjelasan tentang 3 (tiga) komponen system informasi di bawah ini :
a. Komponen teknologi
b. Komponen kendali
c. Komponen model

Berdasarkan tugas kelompok yang diberikan, sebutkan judul tugas tersebut dan jelaskan
dengan singkat kaitannya dengan ke 3 (tiga) komponen di atas.

4. Berdasarkan tgas yang sudah diberikan, jelaskan tentang System Development Life Cycle/
siklus hidup pengembangan system (SDLC).
5. Berdasarkan tugas ujian akhir semester (UAS) system informasi yang anda buat, termasuk
kedalam jenis computer based information system (CBIS) yang manakah, dan berikan
penjelasannya.
1. Definisi, fungsi, langkah/jenis, gambar, contoh, kesimpulan dari :
a. CBIS
Computer Based Information System (CBIS) adalah Sistem Informasi Berbasis Komputer
yang mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengguna serta digunakan
untuk membantu pengguna dalam mengambil keputusan. Dengan adanya CBIS, maka
data dan informasi diolah tidak lagi secara manual. Pengolahan dilakukan secara
komputerisasi sehingga hasil yang didapatkan lebih efektif, efisien, cepat, dan akurat.
Sehingga dengan diterapkannya CBIS, maka pekerjaan yang semula dilakukan manual
diubah menjadi berbasis komputer.
Fungsi dari CBIS antara lain :
 Mengumpulkan, mengolah, serta menyimpan informasi.
 Mengatur dan menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan.
 Memecahkan suatu masalah
 Membuat pelaporan pada suatu organisasi
Komponen CBIS:
 Perangkat Lunak, merupakan program komputer yang memerintahkan operasi
komputer.
 Perangkat Keras, perangkat komputer seperti keyboard, monitor, processor, dll
yang digunakan untuk menampilkan input, proses, dan aktivitas output.
 Orang-orang, yang bekerja menggunakan CBIS dan merupakan elemen terpenting
untuk berjalannya CBIS.
 Database, sekumpulan data yang saling berhubungan.
 Prosedur, metode dan aturan untuk menggunakan CBIS.
Macam-macam CBIS :
 Electronic Data Processing
EDP adalah proses manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih bermanfaat
berupa informasi dengan menggunakan alat elektronik yaitu komputer.
 Sistem Informasi Manajemen
SIM adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi
yang diperlukan manajemen dalam proses pengambilan keputusan saat
melaksanakan fungsinya. Fungsi dari SIM itu sendiri ialah merencanakan,
menyusun, mengarahkan, dan mengendalikan apakah rencana yang dibuat
terealisasi yang bertujuan untuk pengambilan keputusan.
 Sistem Otomatisasi Perkantoran
OA merupakan sistem yang mengalihkan fungsi fungsi manual perkantoran yang
sebagian besar menggunakan tenaga manusia menjadi fungsi fungsi otomatis
yang menggunakan peralatan mekanis khususnya komputer.
 Sistem Pengambil Keputusan
SPK adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan sebuah alternatif
terbaik yang ditentukan oleh komputer berdasarkan kriteria kriteria yang telah
ditetapkan untuk membantu para pengambil keputusan dalam menentukan
keputusan secara objektif.
 Sistem Kecerdasan Buatan
AI merupakan sistem yang menerapkan karakteristik dan analogi berpikir dari
kecerdasan dan intelegensia manusia, kemudian menerapkannya kepada sebuah
algoritma yang dapat dibaca oleh komputer.
b. SDLC
Software Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah terminologi yang menjelaskan
bagaimana software disampaikan kepada pelanggan dalam beberapa langkah. SLDC
merupakan suatu pengembangan yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasikan perangkat lunak. Tahapan pengembangan sistem ini dinamakan SDLC
karena setiap tahapnya akan dikerjakan secara berurutan menurun mulai dari
perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan perawatan.
Langkah SDLC :
 Perencanaan Sistem
Pada siklus ini lebih menekankan aspek studi kelayakan seperti pembentukan tim
pengembang, mendefinisikan tujuan pengambangan, mengidentifikasi masalah
yang akan muncul saat pengembangan sistem, hingga menentukan strategi serta
prioritas dan pemilihan aplikasi.
 Analisis Sistem
Siklus ini melakukan studi literatur untuk menemukan kasus yang paling tepat
dimodelkan dengan sistem, mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang
mungkin terjadi, analisa kebutuhan sistem, dan membuat batasan sistem.
 Perancangan Sistem
Pada siklus ini, operasi pada sistem dideskripsikan secara detail, seperti
menganalisa interaksi dan fungsi pada sistem, membuat skema database, hingga
merancang interface.
 Implementasi Sistem
Pada siklus ini dilakukan implementasi rancangan dari tahap sebelumnya dan
melakukan uji coba. Membuat database sesuai skema rancangan, membuat
aplikasi berdasarkan desain sistem, hingga menguji dan memperbaiki aplikasi.
 Pemeliharaan Sistem
Pada siklus ini dilakukannya pemeliharaan sistem yang telah dibuat untuk
menjaga sistem agar tetap mampu beroperasi sesuai yang diharapkan.
Fungsi SDLC :
 Mengidentifikasikan masalah masalah dari user
 Menyatakan sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user secara
spesifik
 Memilih alternatif lain dalam metode pemecahan masalah
 Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem sesuai permintaan user
Kesimpulan
Jadi System Development Life Cycle ini sangat mengikuti perkembangan jaman untuk
membuat suatu pekerjaan lebih efisien dengan adanya dukungan kemajuan teknologi
yang sangat pesat.

c. Framework Kerangka Zachman


Framework Kerangka Zachman merupakan kerangka kerja untuk mengkategorikan artifak
enterprise architecture. Kerangka ini dimanfaatkan untuk menentukan apakah suatu
metodologi meliputi semua aspek dalam enterprise architecture atau aspek apa saja yang
mencakupi metodologi tesebut. Kerangka Zachman terdiri dari 6 baris dan 6 kolom seperti
dibawah :

Kolom Zachman Framework :


 What (data) – apa saja data bisnis, informasi atau objek?
 How (fungsi) – bagaimana cara kerja bisnis, misalkan: apa proses bisnisnya?
 Where (jaringan) – dimana operasi bisnis?
 Who (orang) – siapa orang yang menjalankan bisnis, apa unit bisnis dan hirarki
mereka?
 When (waktu) – kapan proses bisnis dilakukan, misalkan: apa jadwal bisnis dan
alur kerjanya?
 Why (motivasi) – mengapa solusi itu yang dipilih? Darimana asalnya? Apa yang
memotivasi kinerja dari kegiatan tertentu?
Baris Zachman Framework :
 Planner's View (Scope Contexts) - Pandangan ini menjelaskan tujuan dan strategi
bisnis, yang menentukan bidang permainan untuk pandangan lain. Ini berfungsi
sebagai konteks di mana pandangan lain akan diturunkan dan dikelola.
 Owner's View (Business Concepts) - Ini adalah deskripsi organisasi tempat sistem
informasi harus berfungsi. Menganalisa pandangan ini mengungkapkan bagian
mana dari perusahaan yang dapat diotomatisasi.
 Designer's View (System Logic) - Tampilan ini menguraikan bagaimana sistem
akan memenuhi kebutuhan informasi organisasi. Representasi bebas dari aspek
solusi tertentu atau kendala spesifik produksi.
 Implementer's View (Technology Physics) - Ini adalah representasi dari bagaimana
sistem akan diimplementasikan. Ini membuat solusi dan teknologi spesifik terlihat
dan mengatasi kendala produksi.
 (Component Assembles) - Representasi ini menggambarkan detail implementasi
spesifik dari elemen sistem tertentu: bagian yang membutuhkan klarifikasi lebih
lanjut sebelum produksi dapat dimulai. Pandangan ini kurang signifikan secara
arsitektur daripada yang lain karena lebih mementingkan bagian dari sistem
daripada keseluruhan.
 User's View (Operations Classes) - Ini adalah tampilan sistem yang berfungsi di
lingkungan operasionalnya.

Kelebihan dari Zachman Framework :


 Zachman Framework merupakan standar secara de-facto untuk
mengklasifikasikan artefak arsitektur Enterprise.
 Struktur logikal untuk analisis dan presentasi artefak dari suatu perspektif
manajemen.
 Zachman Framework menggambarkan secara parallel baik dari sisi enjinering
yang sudah sangat dimengerti maupun paradigma konstruksi
 Zachman Framework dikenal secara luas sebagai tool manajemen untuk
memeriksa kelengkapan arsitektur dan maturity level

Kekurangan dari Zachman Framework :


 Tidak ada proses untuk tahap implementasi.
 Sulit untuk diimplementasikan secara keseluruhan.
 Tidak ada contoh maupun ceklis yang siap secara utuh.
 Perluasan coverage sel-sel tidak jelas

2. Tools berorientasi objek pada perancangan sistem informasi


Pendekatan berorientasi obyek memandang sistem informasi sebagai koleksi obyek yang
bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Secara konseptual tidak ada
pemisahan antara proses dan program, tidak ada pemisahan antara entitas data atau file.
Operasi sistem terdiri dari obyek-obyek. Sebuah obyek adalah benda dalam sistem komputer
yang dapat merespon pesan.
Terdapat perbedaan dalam tools dengan menggunakan pendekatan terstruktur dan metode
berorientasi obyek. Perbedaan yang paling mendasar adalah pendekatan terstruktur lebih
fokus pada proses sementara berorientasi obyek lebih fokus pada obyek. Hal ini
mengakibatkan ada perbedaan dalam permodelan masalah antar kedua metode.
3. 3 komponen sistem informasi :
a. Komponen Teknologi
Teknologi merupakan alat penunjang sistem informasi akuntansi. Teknologi dapat
menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan data keluaran serta mengendalikan seluruh sistem. Dalam sistem akuntansi
berbasis computer, teknologi digolongkan menjadi tiga komponen yaitu komputer
penyimpanan data eksternal (auxiliary storage) telekomunikasi dan perangkat lunak
(software).
b. Komponen Kendali
Seluruh sistem informasi yang terkait harus mendapat perlindungan dari bencana,
ancaman seperti kebakaran, kecurangan, penggelapan, ketidakefisienan, sabotase dan
kemungkinan buruk lainnya.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sistem informasi adalah:
 Penggunaan sistem pengolahan catatan
 Penerapan pengendalian akuntansi
 Pengembangan rancangan induk sistem informasi
 Pembuatan rencana darurat
 Penerapan prosedur pemilihan karyawan
 Pembuatan dokumentasi lengkap tentang sistem
 Perlindungan bencana
c. Komponen Model
Komponen Model terdiri dari logico-mathematical model yang mengolah masukan data
yang disimpan dengan berbagai macam cara untuk dapat memproduksi hasil yang
dihendaki atau keluaran. Dan menjawab atas pertanyaan atau dapat meringkas atau
menggabungkan data menjadi laporan yang ringkas.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MEDIA MANDAR MALAQBIQ


a. Komponen Teknologi antara lain :
Perangkat Lunak
Interface Sistem dibuat menggunakan adobe dreamweaver yang dapat digunakan
untuk membuat desain koding dan interface secara bersamaan, untuk data base
management system (DBMS) menggunakan MySQL, uji coba system dilakukan
dengan menggunakan wamp server. Selain aplikasi tersebut dalam menyelesaikan
interface system juga digunakan aplikasi seperti: editor gambar Photoshop untuk
membuat grafis dan adobe flash untuk objek animasi.
Perangkat Keras : Komputer
b. Komponen Kendali
Untuk pengembangan sistem sebaiknya mempertimbangkan adanya pengamanan
data sehingga pengendalian dilakukan dengan cara melakukan backup data secara
berkala.
c. Komponen Model
Komponen Model yang mengolah masukan data yang disimpan dengan berbagai
macam cara untuk dapat memproduksi hasil yang dihendaki atau keluaran. Pada
Sistem Informasi tersebut data diolah melalui web yang didalamnya sudah diterapkan
algoritma berupa koding program untuk mendukung Sistem Informasi Akuntansi.

APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN KREDIT (STUDI KASUS PT. BERSAMA
CIPTA RASA MULYA)
a. Komponen Teknologi antara lain :
Perangkat Keras : Komputer
Perangkat Lunak
Bahasa Pemrograman Visual Basic for Applications dengan menggunakan Microsoft
Access 2013 sebagai database
b. Komponen Kendali
Untuk mengendalikan sistem, dilakukannya pengamanan database agar tidak terjadi
hal hal yang tidak diinginkan. Serta dilakukannya backup terhadap database agar
ketika sewaktu waktu data rusak, maka ada data cadangan yang tersimpan.
c. Komponen Model
Komponen Model yang mengolah masukan data yang disimpan dengan berbagai
macam cara untuk dapat memproduksi hasil yang dihendaki atau keluaran. Pada
Sistem Informasi tersebut data masuk kedalam aplikasi kemudian Aplikasi Sistem
Informasi Akuntansi Pembelian Kredit tersebut yang melakukan pengolahan data
yang kemudian hasilnya dapat dilihat, dilakukan rekap, dan dicetak.

4. SDLC berdasarkan tugas yang diberikan


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MEDIA MANDAR MALAQBIQ
a. Perencanan Sistem
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan sistem meliputi :
 Mendefinisikan masalah.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada tahap perencanaan sistem,
maka definisi permasalahan yaitu Media Mandar Malaqbiq yang mengelola
beragam aktivitas dengan jumlah pelanggan yang mancapai kurang lebih 200
Orang memiliki permasalah dalam mengatur aktivitas kegiatan dan pelaporan
data keuangan. Penggunaan sistem pencatatan dengan manual book dan tidak
tertata dengan baik, konsep pemasaran yang masih tradisional, serta kesediaan
data ketika akan dibutuhkan tidak dapat terpenuhi, persoalan ini menjadi
semakin rumit dengan keterbatasan sumber daya manusia.
 Menentukan tujuan sistem.
Teknologi Sistem informasi yang memiliki peran dalam bidang keuangan dan
akuntansi hal ini tentunya dapat menjadi solusi masalah yang dihadapai olek
Media Mandar Malaqbiq. Proses pelaporan keuangan dapat dibuat dengan sistem
informasi akuntansi (Widiastuti, 2015) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki
peranan yang mendukung dalam perkembangan industri.
b. Analisis Sistem
Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis sistem meliputi :
 Identifikasi masalah.
Tahap analisis diawali dengan mengidentifikasi masalah yang sering terjadi pada
proses pelaporan data keuangan dengan keterbatasan sumber daya manusia.
 Mendefinisikan kebutuhan informasi
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data barang dan data
pelanggan.
c. Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem yang dilakukan yaitu membuat pemodelan proses, membuat
pemodelan data, dan membuat desain tampilan antar muka (interface) untuk Sistem
informasi Media Mandar Malaqbiq.
d. Implementasi Sistem
Interface Sistem dibuat menggunakan adobe dreamweaver yang dapat digunakan untuk
membuat desain koding dan interface secara bersamaan, untuk data base management
system (DBMS) menggunakan MySQL, uji coba system dilakukan dengan menggunakan
wamp server. Selain aplikasi tersebut dalam menyelesaikan interface system juga
digunakan aplikasi seperti: editor gambar Photoshop untuk membuat grafis dan adobe
flash untuk objek animasi.
e. Pemeliharaan Sistem
Pada siklus ini dilakukannya pemeliharaan sistem yang telah dibuat untuk menjaga sistem
agar tetap mampu beroperasi sesuai yang diharapkan. Sistem dilakukan backup secara
berkala agar memiliki cadangan data penting dari Media Mandar Malaqbiq.

APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN KREDIT (STUDI KASUS PT. BERSAMA
CIPTA RASA MULYA)
a. Perencanan Sistem
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan sistem meliputi :
 Mendefinisikan masalah.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada tahap perencanaan sistem,
maka definisi permasalahan yaitu Perusahaan melakukan proses pemesanan
pembelian dengan melakukan pencatatan pada dokumen-dokumen terkait.
Selain itu juga Pencatatan pembelian dan pelunasan masih dilakukan secara
halaman per halaman sehingga diperlukan waktu dalam membuat laporan
pembelian dan membuat rekonsiliasi untuk laporan hutang. Akibatnya proses
pembuatan laporan pembelian dan hutang sering kali terlambat.
Bagian Pembelian belum memiliki dokumen retur pembelian sehingga memo
retur dibuat hanya dengan media kertas dan tidak dibuat rangkap sehingga
perusahaan tidak memiliki data mengenai transaksi retur yang terjadi.
Perusahaan tidak memiliki data kinerja supplier dari transaksi-transaksi yang
pernah dilakukan sehingga untuk memilih supplier perusahaan hanya
berdasarkan pada surat permintaaan harga dan pengalaman saja.
 Menentukan tujuan sistem.
Membuat aplikasi pembelian kredit sehingga dapat menghasilkan laporan saldo
utang setiap supplier dengan lebih cepat.
Merancang dokumen retur pembelian sehingga perusahaan mengetahui barang
yang pernah diretur.
Merancang prosedur penilaian supplier sehingga dapat ditentukan supplier
dengan kinerja terbaik dan merancang aplikasi yang dapat menghasilkan laporan
daftar supplier dengan kinerja terbaik.
Untuk merancang dan mengembangkan sebuah sebuah sistem tentu
membutuhkan metode pengambangan sistem, Metode pengembangan sistem
yang diambil untuk aplikasi sistem informasi akuntansi pembelian kredit di PT
Bersama Cipta Rasa Mulya adalah Prototype.
b. Analisis Sistem
Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis sistem meliputi :
 Identifikasi masalah.
Tahap analisis diawali dengan mengidentifikasi masalah yang sering terjadi pada
proses pencatatan data yang masih dilakukan secara manual halaman per
halaman.
 Mendefinisikan kebutuhan informasi
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Data Pemesanan, Data
Pembelian, Data Retur Pembelian, Data Hutang, Data Pelunasan.
c. Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem yang dilakukan yaitu membuat pemodelan proses, membuat
pemodelan data, dan membuat desain tampilan antar muka (interface) untuk Aplikasi
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Kredit.
d. Implementasi Sistem
Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic for Applications serta menggunakan
Microsoft Access 2013 sebagai database.
e. Pemeliharaan Sistem
Pada siklus ini dilakukannya pemeliharaan sistem yang telah dibuat untuk menjaga sistem
agar tetap mampu beroperasi sesuai yang diharapkan. Sistem dilakukan backup secara
berkala agar memiliki cadangan data penting dari PT. Bersama Cipta Rasa Mulya.

5. Berdasarkan tugas, termasuk kemana sistem informasi anda dan berikan penjelasan.
Sistem Informasi Akuntansi termasuk kedalam CBIS jenis Electronic Data Processing.
Accounting Information System atau Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu komponen
organisasi (sumber daya manusia dan modal) yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan pengambilan
keputusan yang relevan, akurat, dan efisien bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) mencakup sistem informasi yang menunjukkan proses
pencatatan, pengolahan, pengikhtisaran informasi keuangan menjadi suatu laporan keuangan
yang dilakukan secara manual dan sistem informasi akuntansi yang menggunakan komputer
dalam pengolahan informasi keuangan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa SIA mencakup
seluruh kegiatan yang berkenaan dengan akuntansi, dan akuntansi itu sendiri adalah suatu
sistem informasi. Dengan SIA yang berbasis komputer dapat mempermudah dan
meningkatkan kualitas proses pengolahan informasi keuangan menjadi lebih relevan, akurat,
dan efisien sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan pihak terkait.

Anda mungkin juga menyukai