Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Bakat

Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang
berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat
musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus
ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat
teraktualisasi dengan baik. Ada beberapa definisi bakat yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya adalah:
Bingham (1986) menjelaskan bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik atau
kemampuan seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, kemampuan
bermain musik dan lain-lain.
Crow dalam bukunya General Psychology sebagaimana dikutup oleh Nurkancana (1991: 1993),
mengatakan bahwa : Bakat adalah suatu kualitas yang Nampak pada tingkah laku manusia pada
suat lapangan keahlian tertentu seperti music, seni mengarang, kecakapan dalam matematika,
keahlian dalam bidang mesin, atau keahlian-keahlian lainnya.
Stamboel Muanandir dan Munandar (1987:2) Mendefinisikan, bakat adalah kemampuan alamiah
untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relative bisa bersifat umum.
Suzuki (1993:1-2) mempunyai pandangan yang menarik tentang bakat. Ia beranggapan kata sejak
lahir digunakan secara ceroboh didalam pernyataan sejak lahir ketika kita mengatakan anak
mempunyai bakat sejak lahir sebenarnya telah berusia lima atau enam tahun. Ketika kita melihat
bayi yang baru lahir tentu kita tidak akan pernah bisa memastikan apakah bayi tersebut nantinya
jadi pemain bola yang baik, pemain musik ataukah menjadi seorang sastrawan.
Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat
1. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus
misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang
teknik arsitek.
Pengertian Minat
Yang dimaksud minat peserta didik disini adalah kecenderungan seorang peserta didik
terhadap objek atau suatu kegiatan (dalam hal ini bisa jadi mata pelajaran ataupun kegiatan-
kegiatan seperti ekstrakurikuler) yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya
perhatian, dan keaktifan dalam melaksanakannya.Dalam hal ini, seorang peserta didik pasti
memiliki kecenderungan untuk menyukai terhadap satu atau mungkin beberapa mata pelajaran
dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
Biasanya, kecenderungan ini tidak terlepas dari bakat peserta didik itu sendiri. Karena
ketika seorang peserta didik mampu mencapai hasil dari pengembangan bakatnya, peserta didik
tersebut akan cenderung menyukai hal-hal yang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.
Minat merupakan suatu ketertarikan individu terhadap satu obyek tertentu yang membuat
individu itu sendiri merasa senang dengan obyek tersebut. Menurut John Holland, minat adalah
aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi
kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area
tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang
tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat
pada bidang yang akan ditekuni. Mengembangkan Bakat dan Minat Remaja. Dalam hal ini:
Mappier (1982: 62). Menjelaskan bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri
dari campuran-campuranperasaan, harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang menggerakan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Sukardi (1994: 83). Bahwa minat merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang
perananpenting dalam mengambil keputusan masa depan. Minat mengarahkan individuterhadap
suatu obyek atas dasar rasa senang atau rasa tidak senang.Perasaan senangatau tidak senang
merupakan dasar suatu minat. Minat seseorang dapat diketahui daripernyataan senang atau tidak
senang terhadap suatu obyek tertentu
Suryobroto(1988: 109) Mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dalam diri individu
untuktertarik pada suatu objek atau menyenangi suatu obyek.Timbulnya minat terhadapsuatu
obyek ini ditandai dengan adanya rasa senang atau tetarik. Jadi boleh dikatakan orang yang
berminat terhadap sesuatu maka seseorang tersebut akan merasa senangatau tertarik terhadap
obyek yang diminati tersebut.
.
C. Proses Terbentuknya Bakat Dan Minat
Setiap orang adalah individu yang unik. Setiap orang juga bertanggung jawab atas dirinya
sendiri untuk menemukan misi hidupnya masing-masing. Agar kita bisa berkontribusi maksimal,
tentunya akan sangat baik bila kita bekerja di bidang yang paling sesuai dengan keunikan kita.
Ibaratnya bisa menjadi ikan dalam air, atau burung di udara.
Mengenali bakat merupakan hal yang gampang-gampang susah. Kenalkah Anda
dengan JK Rowling? Itu loh, penulis Harry Potter yang buku terakhirnya terjual 8.9 juta hanya
dalam waktu semalam di Amerika dan Inggris saja.Semula dia kerja sebagai pelayan toko.
Hidupnya susah karena pendapatan yang pas-pasan. Tak disangka dia ternyata berbakat
mendongeng.Setiap malam dia mendongeng kepada anaknya, yang kemudian oleh anaknya
diceritakan kembali kepada teman-temannya.Tak disangka, dari sanalah muncul motivasi
menulis buku fiksi Harry Potter yang ternyata sukses luar biasa di pasaran.
Faktor Yang Mempengaruhi Bakat Dan Minat
1. Mengikuti minat teman
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap
teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan
yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja
mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta
minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu
berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
2. Penelusuran bakat & minat secara dangkal
Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan
berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan, misalnya,
”Saya merasa bakat saya di bidang musik karena saya suka sekali mendengar musik”.
”Saya suka traveling dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa jalan-jalan
makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”. ”Saya senang masak, lulus SMA saya akan
memilih Perhotelan”.
Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup kuat,
dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang akan dipilih
maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja.
Dengan mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak dini,
remaja akan semakin menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan
menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai
dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa menentukan pilihan
yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.

Perbedaan Bakat dan Minat dalam Psikologi. (Baca juga mengenai perbedaan aspek
dan dimensi dalam psikologi)
1. Minat Berhubungan dengan Rasa Suka, Bakat Berhubungan dengan Kemampuan Alami

 Minat dalam ilmu psikologi adalah seberapa besar individu merasa suka/tertarik atau tidak
suka/mengabaikan kepada suatu rangsangan.
 Minat dalam ilmu psikologi adalah dorongan yang kuat bagi individu untuk melakukan segala sesuatu
yang menjadi keinginannya. (Baca juga mengenai perbedaan motif dan motivasi dalam psikologi)
 Minat dalam ilmu psikologi merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dalam ilmu psikologi dan
keberadaannya merupakan faktor utama dalam pengembangan bakat dalam ilmu psikologi.
 Kata minat dalam ilmu psikologi lebih menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi perhatian, berpikir
dan berprestasi.
 Sedangkan Bakat dalam ilmu psikologi adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang
dibawa sejak lahir, misalnya menulis. (Baca juga mengenai perbedaan takut dan cemas dalam psikologi)
 Ada juga kata “bakat dalam ilmu psikologi yang terpendam”, artinya bakat dalam ilmu psikologi alami
yang dibawah sejak lahir tapi tidak dikembangkan.
 Misalnya individu memilki bakat dalam ilmu psikologi menjadi seorang pelari, tetapi tidak dikembangkan,
sehingga kemampuannya untuk berlari juga tidak berkembang.

2. Minat Cenderung Kepada Keinginan

 Minat dalam ilmu psikologi pribadi (personal interest), yaitu ciri pribadi seseorang yang relatif stabil. Minat
dalam ilmu psikologi pribadi ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik (misalnya minat
dalam ilmu psikologi pada olah raga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain).

 Minat dalam ilmu psikologi situasional, yaitu minat dalam ilmu psikologi yang ditumbuhkan oleh kondisi
atau faktor lingkungan, misalnya peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku, internet
atau televisi.

 Minat dalam ilmu psikologi sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang
tinggi untuk suatu kegiatan (value of activity) dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut.

3. Bakat Berhubungan dengan Kualitas Seseorang

 Bakat dalam ilmu psikologi merupakan kondisi atau kualitas yang dimiliki individu, yang memungkinkan
individu tersebut akan berkembang pada masa mendatang.

 Bakat dalam ilmu psikologi merupakan potensi bawaan yang masih membutuhkan latihan agar dapat
terwujud secara nyata.

 Bakat dalam ilmu psikologi merupakan potensi terpendam dalam diri individu.

 Bakat dalam ilmu psikologi dapat muncul perlu digali, ditemukan, dilatih, dan dikembangkan.

 Bakat dalam ilmu psikologi memungkinkan individu untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan
tetapi harus ditunjang dengan minat, latihan, pengertian, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan.Bakat
dalam ilmu psikologi tidak selalu identik disertai minat.

 Bakat dalam ilmu psikologi yang tidak disertai minat, maupun minat yang tidak disertai bakat dalam ilmu
psikologi, akan menimbulkan gap. Bila orang tua tidak cukup cermat misalnya dengan hal ini akan
berdampak buruk bagi individu.

4. Inti dari Bakat

 Inherent
 Natural
 Lepas dari aspek suka atau tidak suka
 Tidak mudah berubah dan permanen
 Aspek genetik lebih dominan

5. Inti dari Minat

 Lingkungan
 Nurtural
 Orientasi pada hobi/kesukaan semata
 Mudah berubah sesuai dengan tren

6. Resiko tidak Mengenal Minat

 Rugi waktu
 Rugi biaya
 Hilang peluang
 Lelah selalu coba-coba
 Aspek lingkungan lebih dominan

7. Resiko tidak Mengenal Bakat

 Ibarat sepeda motor tanpa speedometer


 Ibarat mobil tanpa tachometer (kontrol isi bensin)
 Ibarat kendaraan tanpa Manual Book (buku petunjuk pemakaian dan perawatan kendaraan)
 Ibarat Perusahaan tanpa visi dan misi yang jelas

8. Perbedaan Contoh dalam Keseharian

 Bakat dalam contoh ilmu psikologi : Seorang individu atau manusia yang mempunyai kemampuan
unggul (bakat dalam contoh ilmu psikologi) dalam ekonometri akan mendukung proses pembelajaran
ekonomi dan hasil belajarnyapun akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan individu atau manusia yang
lemah di ekonometri.
 Minat dalam contoh ilmu psikologi : Individu atau manusia yang merasa senang belajar ekonomi
(mempunyai minat dalam contoh ilmu psikologi) akan lebih mempunyai semangat dalam belajar ekonomi
dan akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan individu atau manusia
yang tidak senag (tidak mempunyai minat dalam contoh ilmu psikologi) belajar ekonomi.

9. Perbedaan dalam Penerapan


Penerapan bakat dalam ilmu psikologi sehari hari adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus. Penerapan minat dalam ilmu psikologi sehari hari adalah gejala atau respon secara
psikologi yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang.

Anda mungkin juga menyukai