Anda di halaman 1dari 21

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya perkembangan pembangunan, terlihat banyak
bangunan–bangunan struktural maupun non struktural yang ada pada saat ini. Hampir
pada setiap aspek kehidupan sehari–hari, kita tidak dapat terlepas dari banyak hal yang
menyangkut pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung. Bidang
ketekniksipilan banyak berhubungan dengan pekerjaan surveying yang merupakan
sebuah pekerjaan awal dari setiap pengerjaan suatu proyek pembangunan. Untuk itu,
mata kuliah yang berkaitan dengan surveying dianggap sangat penting akan
keberadaannya dan untuk dipelajari oleh setiap calon-calon ahli teknik sipil. Sehingga
mata kuliah yang behubungan dengan surveying atau pemetaan bisa dikategorikan
sebagai kompetensi utama dari setiap ahli teknik sipil.
Alat yang pasti diperlukan dalam kegiatan surveying adalah
Theodolith/Waterpass, alat ukur, kalkulator, dan buku catatan. Tidak fleksibel sekali
bila alat-alat tersebut dibawa dalam pekerjaan yang sebenarnya membutuhkan
efektifitas yang tinggi seperti ini. Oleh karena kegiatan surveying adalah sangat penting
dalam kegiatan pembangunan, juga efektifitas yang sangat diperlukan, maka saat ini
telah diperkenalkan sebuah alat yang merupakan gabungan alat-alat yang diperlukan
dalam kegiatan surveying.
Elektronic Total Station ( E T S ) adalah sebuah alat ukur (sudut dan jarak)
survey digital yang dapat memberikan data langsung yang dibutuhkan di lapangan.
ETS mampu mengolah data dan menyimpan data hasil pengukuran hingga menjadi
data yang siap disajikan karena memiliki memori. Sehingga dapat dikatakan bahwa
alat Elektronic Total Station (ETS) adalah gabungan dari alat ukur sudut dan jarak
ditambah dengan unit processing dan perekaman. Selain itu, penggunaan Elektronic
Total Station ini diperlukan untuk meminimalisir “Human Error”, mempermudah
pekerjaan dan mempercepat akses input data ke komputer. Tetapi juga perlu
diperhatikan, bahwa dalam praktik perhitungan ETS membutuhkan ketelitian

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 1


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

pengoperasian alat.
Alat ukur Elektronic Total Station (ETS) mempunyai jumlah koreksi
atau ketelitian alat yang sangat kecil, sehingga alat ini banyak digunakan pada
proyek - proyek besar di lapangan. Hal ini disebabkan sistem pengukuran yang
dilakukan oleh alat Elektronic Total Station ini adalah pemantulan sinyal yang
kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana cara menetukan titik koordinat pada Total Station?
b. Bagaimana cara mengukur jarak dan sudut dengan alat Total Station?
c. Bagaimana cara mengetahui dan hasil dari koreksi sudut dan jarak di lapangan?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum Ilmu Ukur
Tanah ini.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari alat ETS.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar pengoperasian alat ETS dengan baik dan
benar.
4. Mahasiswa dapat mangukur jarak serta sudut dengan alat Total Station.
5. Mahasiswa dapat menentukan titik-titik yang akan dibidik dan dihitung.
6. Mahasiswa mampu mengolah data dari pengukuran pemetaan.
7. Mahasiswa mampu menggambar koordinat dari titik-titik yang sudah dibidik.
1.4 Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami bagaimana tata cara pengoperasian Elektronic
Total Station dan fungsi-fungsi yang ada dalam alat tersebut secara benar.
2. Mahasiswa mampu memahami tata cara pengukuran secara cermat dan tepat
dengan menggunakan alat Elektronic Total Station (ETS).

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 2


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

1.5 Lokasi Praktikum


Tempat : Kolam angka 8 ITS Sukolilo
Waktu : Maret 2017

Gambar 1.1
Peta Lokasi Praktikum Total Station
Sumber: Google Maps

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 3


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Total Station
Total Station adalah suatu alat ukur (sudut dan jarak) survey digital elektronik yang
mampu memberikan data yang dibutuhkan di lapangan (di station alat). Bila
dibandingkan dengan alat ukur manual maka TS secara fisik merupakan gabungan dari
alat ukur sudut dan jarak ditambah unit prosesing dan perekaman. Sehingga metode
penentuan parameter posisi masih mengacu pada metode konvensional.

Gambar 2.1.
Total Station
Sumber: en.wikipedia.org

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 4


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.2 Bagian-bagian dari Total Station :

Gambar 2.2
Bagian Total Station
Sumber: en.wikipedia.org
Keterangan :
1. Pegangan skrup pengaman pegangan
2. Garis acuan tinggi instrumen
3. Penutup baterai
4. Panel pengoperasian
5. Pengunci instrumen dengan pelat bawah
6. Pengunci instrumen dengan pelat bawah
7. Pelat dasar
8. Pengatur sekrup kaki
9. Skrup pengatur nivo
10. Nivo
11. Layar
12. Lensa yang menghadap obyek

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 5


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar 2.3
Bagian Total Station
Sumber: en.wikipedia.org
Keterangan :

13. Slot (tancapan) kompas


14. Pendeteksi cahaya (wireless)
15. Pengatur fokus untuk centering
16. Penutup lensa pengatur
17. Lensa pengatur centering yang menghadap mata
18. Pengunci sudut horizontal
19. Skrup penggeser halus horizontal
20. Penyambung (konektor) data Input/Output
21. Konektor tenaga dari luar
22. Ketinggian plat
23. Skrup pengatur ketinggian plat
24. Pengunci sudut vertikal
25. Skrup penggerak halus vertikal
26. Lensa ETS yang menghadap mata
27. Skrup pengatur fokus

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 6


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

28. Fisir pembidik


29. Acuan titik tengah ETS

2.3 Uraian Singkat Tombol ETS (Electronic Total Station)


Pada Total Station terdapat beberapa tombol pengoperasian dasar. Dalam hal ini
kami akan menguraikan mengenai fungsi dari masing-masing tombol atau menu yang
terdapat pada Total Station Tipe SOKKIA 61

Gambar 3.1
Tombol pengoperasian
Sumber: en.wikipedia.org
2.3.1 Keterangan Tombol Pengoperasian :
a. Tombol untuk menyalakan dan mematikan alat
(ON) = Untuk menyalakan alat

(ON) + = Untuk mematikan alat (tekan bersamaan)

b. Menyalakan lampu pada layar

= Untuk menyalakan dan (tekan sekali lagi)


mematikan lampu pada layar

c. Pengoperasian Ringan
Tombol pengoperasian ringan ini terdapat di bawah garis layar

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 7


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

= Pilih fungsi sesuai dengan yang dibutuhkan (terdapat


pada layar)

(FUNC) = Kotak diantara halaman menu mode MEAS (ketika


lebih dari 4 tombol sudah digunakan).

d. Memasukkan huruf – angka / figur

(F1) – (F4) = Memasukkan figur yang dialokasikan pada


tombol

(FUNC) = Melanjutkan satu halaman ke tombol


berikutnya (cari figur yang ingin anda masukkan)

(FUNC) tekan sesaat = Pergi kembali satu halaman ke tombol


sebelumnya

(FUNC) tekan lebih lama = Pergi kembali ke halaman pertama figur

(BS) = Menghapus satu karakter di kiri kursor

(ESC) = Menggagalkan data yang dimasukkan

(SFT) = Tombol antara menaikkan dan huruf kecil

= Memilih / menyetujui huruf / nilai yang


dimasukkan

Catatan: Ketika memasukkan karakter huruf, tekan (FUNC) hingga


halaman yang ingin dialokasikan ditampilkan, dan masukkan dengan
prosedur yang sama untuk memasukkan figur.

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 8


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

e. Memilih Perintah – perintah


= Menaikkan dan menurunkan kursor

= Mengarahkan kursor kekanan dan kekiri / memilih


perintah lainnya

= Menyetujui pilihan perintah

2.3.2 FUNGSI PADA LAYAR


 Status awal layar
Nama Instrumen

Aplikasi Software (program lunak)


Versi
No. JOB

Gambar 3.2
Tombol pengoperasian
Sumber: en.wikipedia.org

 Tampilan MEAS mode


Nilai konstan prisma
Faktor koreksi atsmosfer
Jarak *1 Kekuatan baterai yang tersisa *4
Sudut vertical *2 Kompensasi kemiringan sudut *5
Sudut Horisontal *3
Versi

Gambar 3.3
Tombol pengoperasian
Sumber: en.wikipedia.org

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 9


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2.3.3 MENU (MODE DIAGRAM)

Gambar 3.4
Tombol pengoperasian
Sumber: en.wikipedia.org

a. Tombol yang Dijabarkan dalam Mode MEAS pada saat SET Dipilih

 Halaman 1 [DIST] [ SHV] [OSET] [COORD]


 Halaman 2 [MENU] [ TILT] [H.ANG] [EDM]
 Halaman 3 [MLM] [OFFSET] [REC] S-O]

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 10


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

b. Fungsi yang Dijabarkan Dapat Digantikan dengan Tombol Dasar

[DIST] : Pengukuran jarak penembakan

[SHV] : Mengganti antara layar sudut dan layar jarak

[OSET] : Menyeting sudut horizontal menjadi 0º

[COORD] : Pengukuran koordinat

[REP] : Pengulangan pengukuran / reply

[MLM] : Pengukuran jarak antara dua titik

[S-O] : Pengaturan ke luar pengukuran

[OFFSET] : Pengukuran pengganti

[REC] : Untuk merekam menu

[EDM] : Menyetting EDM

[H.ANG] : Menyetting sudut horizontal yang diperlukan

[TILT] : Menampilkan kemiringan sudut

[MENU] : Ke menu mode (pengukuran koordinat,mengedepankan


pengukuran, pengukuran offset, pengukuran pengulangan,
hilang pengukuran garis, pengukuran REM, pengukuran area
permukaan, garis yang diperkenalkan, menunjuk proyeksi

[REM] : Pengukuran REM

[RESEC] : Pengukuran bagian kembali

[R/L] : Mengganti sudut horizontal ke kanan / ke kiri

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 11


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

[ZA/ %] : Pengatur sudut zenit / kemirinngan dalam %

[HOLD] : Menjaga / melepaskan sudut horizontal

[RCL] : Data pengukuran akhir

[D_OUT] : Pengukuran keluaran menghasilkan suatu instrumen eksternal

[AIM] : Return signal

[AREA] : Pengukuran area permukaan

[F/M] : Tombol pengatur meter / kaki

[HT] : Mengeset tinggi alat dan tinggi target

[S-O LINE] : Pengatur pengukuran keluar garis

[P-PROJ] : Pengukuran proyeksi titik

c. Membuat Job Baru dan Input Data

1. MEM => JOB => JOB Selection => pilih JOB Selection (ada 10 JOB dan
nantinya bisa diRename) => samakan COORD search JOB dengan
JOBnya
2. MEM => Known Data => Key in Coord => Input koordinat & no. point-
nya
3. MEM => Code => Key in Code => Input code yang diinginkan

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 12


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

d. Pengukuran Sudut

Gambar 3.5
Sudut yang terbentuk oleh dua buah titik
Sumber: en.wikipedia.org
1. Arahkan ke target 1.
2. Pada Mode MEAS => [OSET] => (setelah berkedip) => [OSET] lagi => Maka
sudut horizontal target 1 adalah 00.
3. Arahkan ke Target 2, harga sudut horizontal (HAR) akan tampil sebagai selisih
sudut keduanya. Sehingga akan didapat sudut α.

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 13


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Target (A) Target (B)

(01) Pesawat ETS

(02) Backsight

Gambar 3.6
Missing Line Measurement
Sumber: en.wikipedia.org

e. MLM (Missing Line Measurement)


MLM digunakan untuk mengukur jarak horisontal antara 2 titik yang dibidik
tanpa memindahkan instrumen (ETS).

 Tujuan MLM adalah untuk mengukur jarak antara 2 point atau lebih
 Buka Menu REC
 Stn data => RAD => (cari titik 01) => (isi Tnst.h, Code)=> OK
 Untuk Back Sight : Angle data => (arahkan ke titik 02) => OSET 2kali
=>Enter=>Esc
 MENU=> MLM=> (arahkan ke Target A)=> OBS
 (arahkan ke Target A) => OBS
 akan keluar S = Slop Distance/Jarak Miring antara (A) dan (B)
H = Horizontal Distance/ Jarak Mendatar antara (A) dan (B)
V = Height Difference/Beda Tinggi antara (A) dan (B)

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 14


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

 Setting Out
 Digunakan untuk setting out/staking out point ke lapangan
 Buka Menu MEAS, cari S-O=>(setting alat)=> Stn Orientation=>Stn
Coordinate =>EDIT=>(masukkan coordinate titik 01)=>(isi Inst.h,
Tgt.h)=>OK
 (arahkan ke titik 02)=>Set H angle => Back sight =>EDIT=>(masukan
koordinat titik 02) => OK=>(pada “set H angle”)=>YES=>ESC
 S-o Data =>READ=>(cari titik yang akan di stake Out)=>OK
 (arahkan alat sampai di H sama dengan 0º00’00’’)=>(gunakan kombinasi
kunci kasar dan halus)=>(letakan prisma searah dengan bidikan alat)
 OBS (untuk mendapatkan jarak)=>Maju mundurkan prisma sampai
diperoleh S-Q S sama dengan 0 m
 Patok posisi tersebut

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 15


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat yang Digunakan
1. Total Station
2. Statif
3. Prisma
4. Unting –Unting
5. Alat Tulis dan Buku Ukur
6. Kompas
7. Baak Ukur
3.2 Langkah Kerja di Lapangan
1. Sentring, leveling, dan berdirikan ETS di titik PL 1
2. Gunakan Nivo Bulat, Nivo Tabung, kemudian Nivo Digital.
3. Membuat job baru
MEM → JOB → JOB Selection
Pilih Job 1 atau Job 2,….dst yang masih kosong.
Samakan juga Coord search Job dengan Job selectionnya.
4. Mengisi Stn Data (Data tempat brdirinya alat)
MEAS → REC→ Stn Data → isi (No, E0, Z0, Pt, Inst.h, code, operator) →
OK
Isilah :
N0 = 0 →Y = 0
E0 = 0 →X =
Z0 = 0 →Z = 0
Tinggi Alat → 1,4
Tinggi Max → 1,700
Code → PL 1
5. Menjadikan titik PL 1 sebagai back sight (BS) dengan azimuth 0000’00’’

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 16


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Masih dalam Menu REC → Angle data → (arahkan ETS ke titik 00) → 0SET
2kali → REC → EDIT (Isi Pt = 1, Tgt. H = 1,50, Code = PL) → OK → Esc.
1. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (misal titik R1).
→ Pindahkan prisma ke titik R1 (Ujung gedung ruang 1)
Masih dalam Menu REC → Dist data → arahkan ETS ke titik R1→ Dist
→ REC → Edit (isi no Point= Pt.15, Tgt. H= 1,50, code= PL) → OK →
Esc.
Catatan : ( Tgt. H = 1,700)
Ulang langkah no.5 diatas untuk membidik titik detail lainnya (yang di
bidik dari titik PL 1).
2. Membidik titik PL 2 sebagai Foresight (FS)
→ Pindahkan prisma ke titik PL 2
Masih dalam menu REC → Dist+coord. Data → arahkan ETS ke titik
Stn 2 → OBS → REC → (isi no point = 14, Tgt.h = 1,50 Code= PL2 ) →
OK.
PINDAHKAN ETS DARI TITIK KE Stn 2
→ Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 1 ke titik Stn 2
→ Prisma dari titik Stn 2 ke titik Stn 1
3. Sentring alat, panggil koordinat titik Stn 2 sebagai stn orientation dan
masukkan tinggi alat dan tinggi target.
Buka menu COORD → Stn Orientation → Stn Coordinate → Read →
(cari titik Stn 2) → isi (Inst.h= 1,385 Tgt.h=1,50 m) → REC (Untuk
merecord Stn data) → OK → Overwrite? → YES.
4. Membidik titik Stn 1 sebagai Backsight (BS) dan memanggil koordinat titik
Stn 1 tersebut
→ Arahkan ETS ke titik Stn 1 → Sct H angle → backsight → READ →
(cari Stn 1) → OK → OK
→ (Pada “ Take BS”) → YES → Esc → Esc.
5. Membidik detail (situasi) yang diinginkan (misal titik PL R3)

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 17


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

→ Pindahkan prisma ke titik detail R3


Buka Menu REC → Dist Data → arahkan ETS ke detail (titik R3) → Dist
→ REC → Edit (isi no Point= 17, TgtH= 1,50 Code= R3 ) → OK → Esc.
Ulang – ulangi langkah no 9 diatas untuk membidik titik detail lainnya
(yang di bidik dari titik Stn 2)
6. Membidik titik Stn 3 sebagai foresight (FS)
→ Pindahkan prisma ke titik polygon Stn 3
Masih dalam Menu REC → Dist+coord. Data → arahkan ETS ke titik
Stn 3 → OBS → REC → isi (no point= 19, Tgt.h= 1,50 Code= PL3 ) →OK
PINDAHKAN ETS DARI TITIK Stn 2 KE Stn 3
→ Buka Klep ETS dari tripod, Pindahkan ETS dari titik Stn 2 ke titik Stn 3
→ Prisma dari titik Stn 3 ke titik Stn 2
7. Ulangi langkah 7 – 10 untuk titik polygon Stn 3 dan Stn 4.
( AWAS!!.... sesuaikan nomor titiknya)
8. Dititik polygon terakhir (titik Stn 4), setelah melakukan pengambilan data
titik tepi, bidik titik Stn 1 sebagai control polygon.
Buka Menu REC → Coord Data
( Biasanya selisih koordinat titik Stn 1 awal akan selisih beberapa millimeter
jika dibandingkan dengan hasil koordinat yang dibidik dari titik Stn 4.
9. Untuk melihat hasil record pengamatan kita, baik berupa input point, bacaan
raw data maupun koordinat dapat dilihat dengan cara sbb: MEAS → REC →
View

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 18


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Pengukuran Poligon dan Pengukuran Detail Situasi


Pt. Azimuth Zenith S. Dist H. Dist N E Z Code
1 270 0 0.329 0 0 0 -0.075 STN1
2 263.2631 89.1206 28.854 28.851 -3.295 -28.662 -0.002 BM
3 190.0709 89.123 25.842 25.84 -25.438 -4.54 -0.047 P2
4 190.071 89.1232 25.85 25.848 -25.445 -4.541 -0.047 P2
5 251.2058 85.4515 4.214 4.203 -1.344 -3.982 -0.092 1A
6 256.4101 85.5711 4.548 4.537 -1.045 -4.415 -0.083 1B
7 257.0126 85.2511 4.195 4.182 -0.939 -4.075 -0.069 1C
8 253.4242 85.2437 4.074 4.061 -1.139 -3.898 -0.078 1D
9 256.1305 88.0005 6.452 6.448 -1.536 -6.262 -0.179 1E
10 254.3122 87.2432 5.773 5.767 -1.539 -5.558 -0.143 1F
11 250.0112 88.0154 6.114 6.111 -2.088 -5.743 -0.194 1G
12 250.3317 88.3755 7.121 7.119 -2.37 -6.713 -0.234 1H
13 258.1246 88.4521 7.276 7.274 -1.486 -7.121 -0.246 1I
14 236.3128 85.3351 5.275 5.259 -2.901 -4.387 0.004 1J
15 230.1504 86.4846 5.324 5.316 -3.399 -4.087 -0.108 1K
16 234.1822 86.1928 5.85 5.838 -3.406 -4.741 -0.029 1L
17 242.4024 87.5108 5.657 5.653 -2.595 -5.022 -0.192 1M
18 241.3746 85.4526 4.569 4.556 -2.165 -4.009 -0.066 1N
19 234.4333 88.521 10.035 10.033 -5.794 -8.191 -0.206 1O
20 238.4226 88.0814 10.336 10.331 -5.366 -8.828 -0.068 1P
21 228.0159 88.2634 10.267 10.263 -6.863 -7.631 -0.125 1Q
22 221.3052 88.5517 11.156 11.154 -8.352 -7.393 -0.194 1R
23 215.361 89.0639 13.08 13.079 -10.634 -7.614 -0.201 1S
24 215.5717 88.4929 14.04 14.037 -11.363 -8.242 -0.116 1T
25 224.3854 89.1913 15.092 15.091 -10.736 -10.605 -0.225 1U
26 229.0117 88.4311 15.532 15.528 -10.183 -11.723 -0.057 1V
27 233.3814 88.1702 16.661 16.654 -9.874 -13.411 0.095 1W
28 237.2846 88.0913 17.349 17.34 -9.322 -14.621 0.155 1X
29 250.4009 89.2031 16.628 16.627 -5.504 -15.69 -0.213 1Y
30 248.2403 88.502 12.583 12.58 -4.631 -11.697 -0.149 1Z
31 236.3741 86.0042 11.215 11.188 -6.154 -9.343 0.376 1AA
32 229.1655 90.0016 13.107 13.107 -8.55 -9.934 -0.405 1AB
33 235.4531 87.2202 15.065 15.049 -8.468 -12.441 0.288 1AC

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 19


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

34 227.2944 87.4049 11.019 11.01 -7.439 -8.117 0.042 1AD


35 259.4003 89.3342 24.053 24.052 -4.314 -23.662 -0.22 1S1
36 259.5222 92.105 24.416 24.398 -4.29 -24.018 -1.333 1S2
37 259.5503 92.0037 24.743 24.728 -4.329 -24.346 -1.272 1S3
38 259.1937 90.3654 25.336 25.334 -4.692 -24.896 -0.676 1S4
39 259.581 89.0402 25.553 25.55 -4.45 -25.159 0.012 1S5
40 260.115 88.5535 26.629 26.625 -4.533 -26.236 0.095 1T1
41 259.5345 88.5322 27.348 27.343 -4.797 -26.919 0.126 1T2
42 260.0653 89.1416 28.335 28.333 -4.864 -27.912 -0.027 1J1
43 260.4218 89.113 31.256 31.253 -5.048 -30.843 0.037 1J2
44 261.2602 89.2014 34.84 34.838 -5.189 -34.449 -0.001 1J3
45 198.5916 89.0817 11.831 11.83 -11.186 -3.849 -0.226 1AE
46 193.3252 88.3107 11.41 11.406 -11.089 -2.672 -0.109 1AF
47 193.3025 88.3102 11.401 11.397 -11.082 -2.662 -0.109 1AG
48 186.2337 87.5656 9.723 9.716 -9.656 -1.082 -0.056 1AH
49 207.2407 89.0748 12.25 12.248 -10.874 -5.637 -0.218 1AI
50 204.2636 89.2631 13.348 13.347 -12.151 -5.523 -0.274 1AJ
51 211.4522 89.2018 14.81 14.809 -12.592 -7.794 -0.233 1AK
52 237.2404 86.5427 6.024 6.016 -3.241 -5.068 -0.079 1P1
53 219.4427 89.1524 10.639 10.638 -8.18 -6.801 -0.266 1P2
54 10.0644 89.2518 25.859 25.858 0.018 0 -0.106 BS1
55 65.164 89.3737 51.928 51.927 -3.721 42.628 -0.029 P3
Tabel 4.1
Data Pengukuran Pungukuran Poligon dan Titik Detail

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 20


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum total station adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengukur jarak dan sudut dengan alat Total Station apabila manual bisa
menggunakan roll meter sedangkan apabila dengan cara digital maka dapat
mengambil data dari hasil pengamatan menggunakan total station.
b. Cara mengetahui dan hasil dari koreksi sudut dan jarak di lapangan dengan
mencocokkan hasil pengukuran langsung dengan mencocokan cara perhitungan data
dengan dalil cosinus.
5.2 Saran
Dalam praktikum pemetaan II Total Station masih banyak kekurangan, maka dari itu
saran yang penulis berikan adalah:
a. Waktu praktikum yang lama membuat alat harus dimatikan dan dinyalakan agar
baterai tidak mudah habis.
b. Perhatikan kondisi cuaca karena sangat berpengaruh pada proses pemetaan
menggunakan alat Total Station.

KELOMPOK 3 PEMETAAN II KELAS B 2017 Page 21

Anda mungkin juga menyukai