Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar pemikiran
Mahasiswa sebagai anggota masyarakat diharapkan dapat
mengaplikasikan ilmunya di tengah-tengah masyarakat dalam rangka
memecahkan berbagai masalah yang muncul di masyarakat. Kegiatan
pengaplikasian ilmu tersebut dinamakan Pengabdian kepada Masyarakat yang
termasuk salah satu unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di dalam pengabdian
terhadap masyarakat, mahasiswa dituntut untuk menjadi motivator, fasilitator,
pelopor sekaligus pembina masyarakat dalam rangka menciptakan masyarakat
yang lebih baik, mandiri dan sejahtera. Untuk itu, beberapa perguruan tinggi
melaksanakan sebuah program yang disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah
intrakurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka
menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi. Dengan melaksanakan KKN
mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama
proses perkuliahan dan berpartisipasi dalam masyarakat dalam rangka membantu
masyarakat memecahkan permasalahan yang muncul. Dalam hal ini, mahasiswa
bisa mengaplikasikan ilmunya secara aktual dan nyata ditengah-tengah
masyarakat. Dalam melaksanakan KKN ini, mahasiswa bisa melaksanakan
berbagai aktivitas dilapangan, baik berupa fisik maupun mental sehingga dapat
diketahui sejauh mana usaha yang telah dilakukan oleh mahasiswa dan peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan program yang telah diangkat oleh mahasiswa.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) didasari oleh berbagai kekuatan
hukum dan aturan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
4. Peraturan Presiden RI Nomor 147 Tahun 2015 tentang Alih Status STAIN
Batusangkar menjadi IAIN Batusangkar
5. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 1998 dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 198/U/1998 tentang
Pendayagunaan Teknologi Tapat Guna (TTG) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
dalam Menunjang Pembangunan Masyarakat Desa
6. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja IAIN Batusangkar
8. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 56 Tahun 2016 tentang Statuta IAIN
Batusangkar
9. Pedoman Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi
Agama Islam, Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Ditjend Bagais
Depag RI tahun 2001
10. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di
Perguruan Tinggi Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat
Ditjend Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Edisi X Tahun 2016
11. Surat Keputusan Ketua STAIN Batusangkar Nomor
Sti.02/I/PP.00.9/4124.a/2009 Tahun 2009 tentang Peraturan Akademik
STAIN Batusangkar
12. Surat Keputusan Ketua STAIN Batusangkar Nomor
Sti.02/I/PP.00.9/2178.a/2008 Tahun 2008 tentang Kode Etik dan Tata Tertib
Mahasiswa STAIN Batusangkar
13. Surat Keputusan Ketua STAIN Nomor ST/2/PP.00.9/1394/ 2003 Tahun 2003
tentang Penetapan Pemberlakuan Buku Pedoman Satuan Kredit Ekstra
Kurikuler (SKEK) STAIN BATUSANGKAR
14. Surat Keputusan Rektor IAIN Batusangkar Nomor B-
276/In.27/R/PP.009/05/2016 Tahun 2016 tantang Kalender Akademik IAIN
Batusangkar Tahun Akademik 2016-2017
15. Surat Keputusan Rektor IAIN Batusangkar Nomor B-
02.j/In.27/R/PP.06/01/2017 Tahun 2017 tentang Panitia Kuliah Kerja Nyata
Angkatan II pada IAIN Batusangkar Tahun 2017.
Laporan dari mahasiswa yang melaksanakan KKN dapat memberikan
manfaat kepada daerah lokasi pelaksanaan program KKN tentang sejumlah
masukan dan pemecahan masalah terhadap masalah yang dijumpai selama
program KKN. Laporan yang akan diberikan ini dapat memberikan manfaat
terhadap pemerintah daerah dan badan pelaksanan program KKN. Bagi
pemerintah daerah, laporan ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
rangka pengembangan potensi yang mungkin untuk dikembangkan. Sedangkan
bagi badan pelaksana program KKN, dapat dijadikan sebagai masukan dan
pertimbangan dalam penyusunan dan pelaksanaan program KKN yang akan
datang.
Pada tahun 2019, IAIN Batusangkar melaksanakan Program KKN
angkatan ke IV yang menurunkan 1297 orang mahasiswa yang dibagi kedalam
empat Kabupaten, yaitu Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kabupaten
Sijunjung, dan Kabupaten Pasaman. Program KKN angkatan ke IV ini
dilaksanakan dari tanggal 17 Juni 2019 sampai dengan 26 Juli 2019. Setiap
kelompok terdiri dari 7 – 9 orang anggota. Kelompok ini terdiri dari 8 orang yang
ditempatkan di Jorong Tanjung Pauh, Nagari Muaro Bodi Kecamatan IV Nagari,
Kabupaten Sijunjung.
B. Tema kegiatan
Program kegiatan KKN angkatan ke IV ini memiliki tema “Membangun
Masyarakat Madani Dari Pinggir”
C. Bentuk dan program kegiatan
1. Kegiatan Utama
Dalam Pelaksanaan KKN tahun 2019 ini, kegiatan dan program
mahasiswa 80% difokuskan kepada peningkatan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan sekolah , yakni:
a. Kegiatan sekolah (lembaga pendidikan formal) mengajar
2. Kegiatan Pendukung
a. Peningkatan pengelolaan pembelajaran Al-Qur’an (TPA/TPSA,
TPQ/TPSQ & MDA)
b. Olahraga
c. Kepemudaan
d. Lomba keagamaan
e. Kesenian tradisional atau Islami
f. Kesehatan
g. Gotong Royong
h. Sarana dan Prasarana

D. Tujuan Dan Target Kegiatan


Tujuan KKN IAIN Batusangkar sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam
Negeri (PTAIN) dimaksudkan agar sarjana yang dihasilkan mampu
memberdayakan dan mendampingi masyarakat dalam mengantisipasi dan
menyelesaikan berbagai masalah yang timbul ditengah masyarakat secara
interdisipliner, praktis, dan efektif. Adapun secara detail, tujuan dimaksud dapat
dituangkan sebagai berikut:
1. Tujuan Secara Umum
Secara umum, tujuan KKN IAIN Batusangkar adalah:
a. Memberikan pengalaman secara langsung kepada mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat.
b. Memperluas wawasan pemikiran mahasiswa dalam menanggulangi
permasalahan secara praktis dan melatih mahasiswa untuk bekerja antar
bidang keahlian secara terpadu.
c. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menerapkan ilmu agama
yang terintegrasi dengan teknologi, seni, budaya, dan pendidikan yang
telah dipelajari diterapkan secara langsung dalam kehidupan di
masyarakat.
d. Membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan
keagamaan, penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang usaha,
pendidikandan keterampilan , serta pembinaan lingkungan untuk
membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
e. Menumbuh kembangkan institusi yang ada di masyarakat.
f. Mempercepat proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia
sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat.
g. Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat, baik sebagai salah satu
sarana sosialisasi sekaligus promosi perguruan tinggi di masyarakat.
2. Tujuan Secara Khusus
Tujuan KKN IAIN Batusangkar secara khusus adalah:
a. Pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kepedulian IAIN
Batusangkar terhadap masyarakat melalui mahasiswanya.
b. Agar IAIN Batusangkar dapat menghasilkan sarjana sebagai generasi
penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan masyarakat
secara keseluruhan dan masalah yang berkembang dalam pembangunan di
Nagari/Jorong dan atau Pemerintah Daerah.
c. Unuk lebih mendekatkan IAIN Batusangkar dengan masyarakat melalui
program-program mahasiswa dilokasi KKN.
d. Untuk lebih menyesuaikan program pendidikan IAIN dengan tuntutan
pembanguanan serta memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa
kegiatan pembangunan hakikinya merupakan salah satu wujud amal
ibadah disisi Allah SWT.
e. Penguatan partisipasi masyarakat sebagai human capital dalam
peningkatan pengamalan agama di Sumatra Barat.
f. Memformulasikan masalah-masalah masyarakat agar dapat ditindaklanjuti
dalam program-program penerlitian1
3. Target Kegiatan KKN IAIN Batusangkar
a. Terjalinnya kerja sama yang semakin baik antara IAIN Batusangkar
dengan masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Institusi Sosial yang ada di
masyarakat.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
dalam dinamika kehidupan yang selalu berubah.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa terutama dalam
menghadapi persoalan yang ada di masyarakat dan keterampilan
mewujudkan srtrategi pemecahannya.
E. Sasaran Kegiatan
KKN mempunyai tiga kelompok sasaran yaitu Mahasiswa, Masyarakat
dan Pemerintah Daerah, serta Perguruan Tinggi itu sendiri sebagai lembaga dan
masyarakat akademik.
1. Mahasiswa
Bagi mahasiswa, sasaran yang diharapkan dapat dicapai dari
pelaksanaan kegiatan KKN ini, antara lain:
a. Mahasiswa mampu berempati dan peduli terhadap berbagai permasalahan
masyarakat.
b. Mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu, tekhnologi, dan seni yang
dipelajari sesuai dengan bidang keilmuannya bagi pelaksanaan
pembangunan.
c. Mendewasakan cara berfikir, bersikap dan bertindak serta meningkatkan
daya nalar mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan
pemecahan masalah secara praktis dan terpadu.
d. Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan melalui kerjasama antar bidang keilmuan.
e. Mahasiswa mampu memberdayakan dan menumbuhkembangkan institusi
yang ada dalam masyarakat.
f. Mahasiswa mampu menjadi motivator, dinamisator, katalisator, dan
problem solver ditengah kehidupan masyarakat.
g. Mahasiswa mampu mensosialisasikan program-program yang ada pada
IAIN Batusangkar dalam upaya pengembangan kelembagaan dan
mendapatkan masukan dari pelaksanaan KKN.
2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah

1
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 2019.Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN). (Batusangkar: STAIN Batusangkar Press), Hal: 5-6.
Adapun bagi masyarakat dan pemerintah daerah, sasaran yang
diharapkan dari pelaksanaan KKN adalah:
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu dalam mengelola
kegiatan-kegiatan keagamaan secara formal.
b. Penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam peningkatan kualitas
kehidupan keberagaman.
c. Penguatan peran organisasi kemasyarakat lokal berbasis kinerja.
d. Penguatan modal sosial dan memperkuat budaya gotong royong.
e. Penguatan kapasitas birokrasi lokal.
f. Percepatan penanggulangan kemiskinan.

3. Perguruan Tinggi
Pelaksanaan kegiatan KKN ini bagi Perguruan Tinggi diharapkan
dapat mencapai sasaran berikut:
a. Pengembangan keilmuan dan kompetensi mahasiswa dapat disesuaikan
dengan kebutuhan nyata masyarakat.
b. Pengembangan kegiatan penelitian berbasis dinamika kehidupan
masyarakat dan tantangan pembangunan seutuhnya.
c. Meningkatkan kerja sama dengan instansi dan institusi sosial yang ada
dalam masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat sebagai
khalifah fil ardh.
F. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat pelaksanaan
Kegiatan KKN pada tahun 2019 terdiri dari 4 Kabupaten yaitu
Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kabupaten Pasaman, dan
Kabupaten Sijunjung. Penulis sendiri ditempatkan KKN di Jorong Tanjung
Pauh, Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari Diatas Kabupaten Sijunjung.
2. Waktu Pelaksanaan KKN
Pelaksanaan KKN angkatan IV tahun 2019 IAIN Batusangkar
berlangsung selama 42 hari. Kegiatan ini dimulai sejak tanggal 17 Juni dan
berakhir 26 Juli 2019.
BAB II
SEKILAS TENTANG LOKASI KKN

A. Sejarah Singkat Lokasi KKN


1. Sejarah Asal Usul Terbentuknya Nagari Muaro Bodi
Kato Pusako mengatakan : “Bukan palangki bak kini, palangkahan
dahulunyo, bukan muaro bodi bak kini, muaro bodi laweh dahulunyo.
Kenagarian palangki dan kenagarian muarobodi merupakan kenagarian
kembar yang terletak berseberangan sungai batang palangki serta sama-sama
berada dalam satu kecamatan IV Nagari di Kabupaten Shawalunto/Sijunjung.
Kedua nagari itu mempunyai satu sejarah waktu berdirinya tempo dulu.
Dalam adat kedua nagari iti disebut: “sadat sapusako,satungkuih bak
nasi,sakurucuik bak gulai,saibek bak samba”. “Seadat sapusako,sabungkus
seperti nasi,sekerucut seperti gulai,seibat sebungkus seperti sambal”.
Berabad-abad sebelum kedua nagari itu berdiri,sudah ada lima buah koto
sebagai cikal bakal dari kedua nagari tersebut yang terletak seiliran Batang
Palangki. Apakah kelima koyo itu benar benar sudah berstatus koto menurut
ketentuan adat, apakah baru merupakan dusun atau teratak hal ini tidak kita
ketahui,tetapi karena di dalam tambo disebut “koto” maka untuk selanjutnya
kita sebut koto saja.
2. Sejarah Suku-Suku Di Nagari Muaro Bodi
Pada tahap pertama terdirilah delapan buah suku di palangki dan tujuh
buah suku di Muaro Bodi, maka dibuatlah ucapara : Alek mambuek buatan
untuk meresmikan menjadi nagari masing-masing. Dibantailah kerbau,daging
sama di makan, kuah sama dikacau,darah sama dicecah,tulang sama dilapah
dan tanduk dibenam dan dibacakan doa serta diucapkan kalimat sumpah
sesuai dengan disebutkan dalam cupak buatan.
Nagari palangki diresmikan sebagai nagari datuk nan salapan, datuk datuk
itu ialah:
a. Palangki baruoah (Desa Tanjuang Udani dan Desa Ranah Tibarau
Sekarang).
1. Dt.Mangkuto Marajo susku Patapang lado berasal dari Pamuatan.

2. Dt.Penghulu besar suku Patapang gadang berasal dari Andalah Lima


Puluh Kota.
3. Dt.Penghulu Sutan suku Melayu baruah berasal dari Sumanik Solok.
4. Dt.Rajo Palembang suku Caniago baruoh berasal dari daerah Limo Kaum
Kab.Tanah Datar.

b. Di Palangki ateh (Desa pantai cermin dan desa tambang mas sekarang)
1. Dt. Sampono Bumi Suku Caniago ateh berasal dari daerah ponggang
padang sibusuk.
2. Dt.Paduko Rajo suku Mandahiling berasal dari ponggang padang sibusuk.
3. Dt.Rajo Sampono suku melayu ateh berasal dari sumani Solok.
4. Dt.Tan Marajo suku Kalumpang

B . Kondisi Geografis

1. . Posisi Wilayah

Nagari Muaro Bodi adalah salah satu Nagari yang ada di Kecamatan
IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat yang merupakan
Nagari dengan jarak lebih kurang 2 Km dari Kecamatan, dan ± 10 Km dari
Ibukota Kabupaten serta ± 100 Km dari Ibukota Propinsi .

Nagari Muaro Bodi mempunyai luas wilayah 2.876 Ha dengan


keadaan TopografiDatardanBerbukityang digunakan oleh masyarakat untuk
pertanian dan perkebunan. Elevasi 150-200 meter di atas permukaan laut
dengan suhu 24-34 derajat celsius.

2. Batas Wilayah

Batas wilayah Nagari Muaro Bodi adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Limo Koto.


2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Koto Baru.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Padang Sibusuk
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Palangki.
3. Jumlah Jorong

Nagari Muaro Bodi memiliki 3 Jorong yaitu:

1. Jorong Tanjung Pauh


2. Jorong Dusun Tuo
3. Jorong Bungo Pinang

C. Iklim dan Curah Hujan

Curah hujan rata-rata pertahun berkisar sekitar 2.500 mm.

D. Topografi

Wilayah Nagari Muaro Bodi berupa bentangan alam yang terdiri dari
dataran rendah dengan luas sekitar 1.518 Ha, perbukitan dengan luas sekitar
1.333 Hadan lain-lain seluas 25 Ha. Tanah Tipe PMK
(PodzolikMerahKuning) namunmasihbisaditanami tanaman padi,
perkebunan, perut bumi yang mengandung bahantambang seperti biji besi
dan emas. Keberadaan Sungai Batang Laweh dan Batang Palangki yang
secara terus menerus mengalir terkadangbanjirmembuat lahan di Nagari ini
cukup suburdancocokuntuk jenis tanaman padi sawah,Palawija, dan
Sayuran yang dahulunyamemiliki pengairanmenggunakanKincir Air,
tapisaatinisudahjarang ditemui karena sudah tergerus zaman.

E. Hidrologi

Air merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan


masyarakat baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun dalam
kegiatan ekonomi masyarakat. Nagari Muaro Bodi memiliki beberapa
sumber air permukaan seperti air sungai dan air tanah. Potensi sumber air
utama berasal dari Sungai Batang Laweh yang panjang lebih kurang 3Km
dengan kedalaman berkisar 1,5-2 meter, lebar berkisar10 meter dan
memiliki debit air sebesar 139,1 M3/detik. Hulu sungai ini berasal dari
Kabupaten Solok dan melewati Nagari Batu Manjulur, Kampung Baru dan
Nagari Padang Sibusuk. Potensi aliran sungai ini terdistribusi secara merata
sehingga menjamin tingkat kesuburan tanah khususnya dalam penyediaan
air sehingga usaha pertanian secara umum dapat dilakukan di Nagari.
Penyediaan air juga ditunjang oleh curah hujan yang secara alamiah
tertampung dalam sistem aliran sungai, baik yang masuk ke air permukaan
atau yang masuk ke dalam tanah dan diteruskan ke sungai atau mata air.
F. Kesesuaian Lahan

Kondisi lahan atau kesesuaian lahan yang merupakan gambaran


tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan kegiatan tertentu.
Suatu lahan dapat berbeda kelas kesesuaian lahannya yang salah satunya
ditentukan oleh bentuk topografinya. Keadaan lereng merupakan salah satu
faktor pembatas untuk menempatkan suatu kegiatan usaha dan memilih
teknologi yang harus dipergunakan dalam pengolahan tanah serta sangat
berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah. Nagari Muaro Bodi mempunyai
keadaan lereng yang bervariasi mulai dari dataran dan perbukitan. Di daerah
yang datar, di samping dimanfaatkan untuk lokasi pemukiman juga
digunakanuntuk lahan persawahan maupun perladangan. Sementara lahan
yang memiliki kelerengan yang rendah diusahakan untuk lahan perkebunan
karet, kakao dan sawit serta tanaman Holtikultura lainnya. Komoditi-
komoditi ini yang dinilai cocok ditanam di lahan-lahan sempit dan memiliki
Potensi pasar yang cukup memadai.

G. Pola Penggunaan Lahan

Pada umumnya, penggunaan lahan di Nagari Muaro Bodi


didominasi oleh lahan untuk perkebunan karet, kakao, sawit dan
Holtikultura lebih kurang seluas 1859 Ha. Penggunaan lahan untuk
persawahan seluas 270 Ha, Tegalan seluas 646 Ha, permukiman seluas 185
Ha, lahan kritis seluas 28 Ha dan sisanya adalah lahan yang belum
diusahakan yang terdiri dari semak dan padang ilalang. Lahan kritis yang
ada di Nagari Muaro Bodi ada karena disebabkan oleh lahan pertanian yang
dijadikanlahan pertambangan emas tanpa izin yang dilakukan oleh
masyarakat dan tidak lagi mampu untuk mengembalikan bentuk tanah
kepada bentuk semula. Hal ini hanya dibiarkan dan menimbulkan banyak
lobang-lobang bekas tambang yang tidak lagi bisa dimanfaatkan.

Melihat kondisi lahan yang kritis ini, Pemerintahan Nagari sudah


memberikan saran dan masukan kepada pemilik lahan untuk bisa
mengembalikan ke bentuk semula, serta kalaupun tidak bisa, sekurangnya
bisa ditanam hal-hal yang bermanfaat, seperti pisang dan jeruk yang
menurut Dinas Pertanian dan Perkebunan cocok untuk ditanam dilahan
bekas tambang ini. Namun hal ini belum dilakukan oleh masyarakat karena
disebabkan oleh kemauan mereka yang tidak ada.
C. Struktur Penduduk

a. Pendidikan dan Olahraga

Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan oleh


keberhasilan program pendidikan yang dilaksanakan oleh suatu daerah. Oleh
karena itu program pemerintah memprioritaskan pendidikan merupakan
program yang sangat penting dan utama dalam peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Program utama dalam bidang pendidikan adalah pelaksanaan
program wajib belajar 9 tahun. Target wajib belajar 9 tahun adalah anak pada
usia sekolah dalam rentang usia 7 – 15 tahun, untuk mendapatkan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dari SD sampai SMP.

Dilihat dari tingkat pendidikan yang dilesaikan penduduk Nagari


Muaro Bodi diantaranya adalah:

Tabel 1

Tingkat Pendidikan

No Uraian Tingkat Dusun Tanjung Jumlah Persentase


Pendidikan Tuo Pauh

1 BelumSekolah 200 97 297 9,4%

2 Tidak Tamat SD 99 61 160 5.1%

3 Tamat SD 599 398 997 31,2%

4 Tamat SLTP 441 297 738 23,1 %

5 Tamat SLTA 500 292 792 24,8%

6 DI,DII,DIII,SI,SII 150 55 205 6,4 %

Jumlah Total 1989 1200 3189 100%

Kebutuhan akan kegiatan olahraga sangat diperlukan oleh


masyarakat terutama pemuda, karena di samping sebagai sarana hiburan
juga merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan dan menjaga sikap
pemuda kepada hal-hal yang positif. Prasarana olahraga yang tersedia
adalah lapangan bola kaki sebanyak 1 buah, lapangan Volley Ball sebanyak
1 buah, lapangan Badminton semi permanen ada 1 buah. Keinginan untuk
mewujudkan banyak Venue olahraga di Nagari Muaro Bodi terbentur
dengan ketersediaan lahan untuk membangunnya.

b. Umur dan Kesejahteraan Sosial

Jumlah penduduk berdasarkan umur serta kesejahteraan sosial


penduduk Nagari Muaro Bodi dapat di lihat tabel berikut:

Tabel 2

JumlahPendudukMenurutUmurdanJenisKelamin

Laki- Perem
No Kelompok Umur Jumlah Persen tase
Laki puan

1 0-11 bulan 98 109 207 6,5%

2 1-5 tahun 125 110 235 7,4%

3 5-6 tahun 180 170 350 11%

4 7-12 tahun 175 155 330 10,3%

5 13-15 tahun 170 159 329 10,3%

6 16-18 tahun 141 151 292 9,2%

7 19-25 tahun 200 210 410 12,9%

8 26-34 tahun 150 128 278 8,7%

9 35-49 tahun 97 110 207 6,5%

10 50-54 tahun 65 70 135 4,2%

11 55-59 tahun 70 75 145 4,5%

12 60-64 tahun 61 58 119 3,7%

13 65-69 tahun 40 45 85 2,7%

14 70 tahun keatas 32 35 67 2,1%


Jumlah 1604 1585 3189 100%

Sumber Data : Profil Nagari 2015

Tabel 3

Jumlah Tingkat KesejahteraanKeluarga

Jumlah Kepala
No Tingkat Kesejahteraan Keluarga Persentase
Keluarga

1 Keluarga Prasejahtera 57 6,45%

2 Keluarga Sejahtera I 134 15,18%

3 Keluarga Sejahtera II 501 56,74%

4 Keluarga Sejahtera III 191 21,63%

5 DiatasKeluarga Sejahtera III - -

Jumlah Total 883 100%

Sumber Data : Register Pendataan Keluarga Tahun 2015

D. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Penduduk nagari Muaro Bodi seluruhnya memeluk agama Islam sesuai


dengan semboyan: “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.

Tabel 4

Kondisi Sarana Keagamaandan Kegiatan Keagamaan

NO URAIAN Jumlah

1 Masjid 2

# Masjid Istiqlal

#Masjid Raya Darussalam

2 Mushollah 3
# Musollah Al Ikhlas

# Mushollah Babul Khairat

# Mushollah Sabilul Haq

3 Surau 2

# Surau Bawah Pauh

# Surau Lakuk

Tabel 5

Kegiatan Keagamaan

NO URAIAN Jumlah

1 Majelis Ta’lim 3

# Silambau Batu Putiah

# Ar-Rahman

# Masjid Raya Darussalam

2 TPQ/TPSQ 9

# Al Ikhlas

# Surau Bawah Pauh

# TPQ Mandiri

# Babul Khairat

# Nurul Huda

# Baitul Amal

# Babus Salam Mandiri

# Al Atfal

# Sabilul Haq
E. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencarian

1. Pekerjaan

Pekerjaan sebagian besar penduduk Nagari Muaro Bodi adalah Petani


seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel6

PekerjaanPenduduk

N Tanjung
Pekerjaan Dusun Tuo Jumlah Persentase
o Pauh

1 Petani 380 995 1,375 67%

2 Pegawai Negeri 60 34 94 4,5 %


Sipil

3 Pedagang 75 50 125 6,07 %

4 Wiraswasta 205 186 391 19 %

5 TNI/POLRI 25 3 28 1,35 %

6 Pensiunan 31 15 46 2,2 %

Jumlah Total 776 1,283 2,059 100%

Sumber Data : Profil Nagari 2015

2. Kemiskinan

Nagari Muaro Bodi yang memiliki penduduk3.367Jiwa yang terdiri


dari 1.677orang laki-laki dan 1.690 orang perempuan dengan jumlah Kepala
Keluarga sebanyak 883, Rumah Tangga Miskin (RTM) sesuai dengan data
BPS Kabupaten Sijunjung hasil Pendataan Tahun 2017 adalah sebanyak
82KK.
Tabel7
JumlahPenduduk

N Jumlah Jml Pendu Persen tase Persentase


Jorong
o KK duk KK Pendu duk

1 Dusun Tuo 400 1483 45,3% 44%

2 Bungo Pinang 159 674 18% 20%

3 Tanjung Pauh 324 1210 36,7% 36%

Jumlah Total 883 3367 100% 100%

F. Sumber Data : Data Penduduk 2018 Sarana dan Prasarana


1. Sarana Kesehatan
Tabel 10

No Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah


Unit

1 Puskesmas 1

1 Poskesri 1

2 Posyandu Terintegrasi dengan PAUD dan BKB 2

3 Posyandu tidak terintegrasi dengan PAUD dan BKB 1

2. Sarana Pendidikan
Tabel 11
No JenisSaranaPendidikan Jml NamaSaranaPendidikan
Unit

1 PendidikanAnakUsiaDini 2 -KBKampung Bocah

Jor. Tanjung Pauh

- KB Mutiara Bunda

Jor. Dusun Tuo

2 Taman Kanak-kanak (TK) 2 - TK Mekar Jaya

- TK RA Istiqlal

3 Sekolah Dasar 3 - SDN 03Muaro Bodi

- SDN 07Muaro Bodi

- SDN 10 Muaro Bodi

4 Sekolah Lanjutan Tingkat 1 - SMPN 06 Sijunjung


Pertama (SLTP)

5 Sekolah Menengah Kejuruan 1 - SMKN 03 Sijunjung


G. Lembaga-lembaga Nagari

Tabel 12

No Nama Lembaga Jml.Anggota (orang) Ket

1 Badan Permusyawaratan 7 Ada


Nagari (BPN)

2 Kerapatan Adat Nagari 32 Ada

3 Lembaga Pemberdayaan 10 Ada


Masyarakat (LPM)
4 Forum Kemitraan Polisi 21 Ada
Masyarakat (FKPM)

5 PKK 21 Ada

6 Pemuda 40 Ada

H. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN NAGARI

1. VISI DAN MISI NAGARI


VISI

Sesuai dengan kondisi objektif, dengan memperhitungkan potensi


kekuatan, kelemahan, Ancaman dan Peluang Nagari Muaro Bodi, maka
kami sepakat merumuskan Visi Nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV
Nagari, Kabupaten Sijunjung, yaitu:

“TERWUJUDNYA PEMERINTAHAN NAGARI


MUARO BODI YANG BERSIH, AMANAH DAN
MASYARAKAT MUARO BODI SEJAHTERA
YANG DILANDASI IMAN DAN TAQWA ”
MISI

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka ditetapkan Misi sebagai


berikut:
1. Menciptakan Manajemen Birokrasi yang bersih, amanah dan profesional
dalam bidang Pemerintahan.
2. Melaksanakan Pembangunan secara berencana dan berkesinambungan sesuai
dengan kebijakan dan sasaran yang jelas dan transparan.
3. Memberdayakan masyarakat dalam pemamfaatan sumber daya alam Nagari
Muaro Bodi demi mewujudkan kehidupan sejahtera dibidang ekonomi.
4. Mengembangkan kehidupan beragama yang dimulai dari diri pribadi,
keluarga, basuku, ba Jorong dan ba Nagari.
5. Memberdayakan Generasi Muda dalam berbuat dan bertindak positif dengan
ikut mengawasi seluruh pembangunan di Nagari
BAB III
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKN

A. Potensi Masyarakat
1. Bidang Sosial Keagamaan
Masyarakat Nagari Muaro Bodi pada umumnya beragama Islam
(100 %). Untuk mengikat rasa keberagamaan dan rasa kepedulian kepada
sesama masyarakat Jorong Tanjung Pauh Muaro Bodi setiap Kamis malam
selalu diadakan Majelis Ta’lim dan Wirid yasinan baik itu di masjin maupun
dari rumah ke rumah warga.
2. Bidang Sumber Daya Alam
Dilihat dari letak geografisnya, Jorong Tanjung Pauh Muaro Bodi
sangat potensial dari segi sumber daya alam. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya lahan sawit dan karet yang menjadi mata pencaharian dari
masyarakat Muaro Bodi.
3. Bidang Sosial Ekonomi
Mayoritas Masyarakat Jorong Tanjung Pauh Muaro Bodi berprofesi
sebagai wiraswata, petani dan pedagang . Yang mana hampir di setiap hari
warganya pergi ke ladang untuk mengarap sawah, mengairi sawah dan lain-
lain. Jorong Tanjung Pauh, Muaro Bodi khususnya di Jorong Tanjung Pauh
juga terdapat usaha Menjahit sebagai penuh kebutuhan hidupnya dan juga
usaha berdagang.
4. Bidang Sumber Daya Manusia

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap anak


yang berada di atas dunia ini. Pendidikan yang harus ditekuni oleh setiap
anak tersebut tidak hanya pendidikan agama saja tetapi juga pendidikan
umum. Masyarakat jorong kasiak, sawah ladang dan kubang sangat
memperhatikan hal tersebut kepada anak-anak mereka, hal ini terlihat
dengan begitu banyaknya anak didik yang belajar di TPA.
Di tinjau dari aspek SDM (sumber daya manusia) yang ada adalah
suku Minang yang merupakan masyarakat asli yang bermukim dari nenek
moyang terdahulu yang telah temurun. Bisa dikatakan bahwa hampir 90 %
penduduknya merupakan penduduk Asli yang menggantungkan hidupnya
dari hasil pertanian, perkebunan dan dagang.

5. Potensi Budaya Lokal


Potensi budaya lokal yang dimiliki Jorong Tanjung Pauh, Muaro
Bodi selama penulis berada di Sana, penulis tidak pernah melihat kegiatan
budaya lokal yang diadakan.

B. Permasalahan Masyarakat
1. Aspek Sosial
Adapun permasalahan dalam aspek sosial secara umum tergolong
aman, karena penduduk Jorong Tanjung Pauh, rata- rata perekonomian
mereka di atas standar.
2. Keagamaan
Permasalahan yang dihadapi masyarakat Jorong Tanjung Pauh,
Muaro Bodi dari aspek keagamaan adalah kurangnya keinganan atau
partisipasi masyarakat untuk meramaikan Mushallah untuk shalat berjamaah
dan memberikan pemahaman serta bimbingan kepada anak-anak untuk rutin
melaksanakan shalat dan mengaji.
3. Aspek Ekonomi
Di Nagari Muaro bodi khususnya di jorong Tanjung Pauh rata-
ratake hidupan masyarakatnya di atas rata-rata dan tidak beberapa
rumah atau masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun
kondisi perekonomian masyarakat nagari Muaro Bodi tidaklah
sebagus dahalunya semenjak tambang emas (SDA) yang sudah mulai
hilang. Yang mana tambang emas dahulunya menjadi mata
pencaharian terbesar bagi masyarakat Muaro Bodi.

4. Aspek Pendidikan dan Sumber Daya Manusia


Perkembangan zaman semakin maju dengan seperangkat
informasi, komonikasi dan teknologi canggih saat ini tidak mungkin
mampu dihambat, untuk itu dibutuhkan kesiapan mental generasi
muda untuk menghadapi perubahan dan pengaruh dari luar yang
dapat merusak sendi-sendi Agama dan budaya Adat Istiadat yang
berlaku dalam kehidupan penduduk di jorong Tanjung Pauh.

C. Program Kerja

Anda mungkin juga menyukai