CBR PKN Jenni
CBR PKN Jenni
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
PRODI S1 PGSD
Skor Nilai :
NIM : 1173111047
Dosen Pengampu :
SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR
Puji Dan Syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat Dan
Rahmatnya Penulis Dapat Menyelesaikan Makalah Ini Yang Dimana Makalah Ini Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Penulis Menyadari Makalah Ini Belum Layak Dikatakan Sempurna Karena Masih
Banyak Terdapat Kekurangan-Kekurangan. Oleh Karena Itu, Penulis Mengharapkan Kritik
Dan Saran Yang Membangun Dari Para Pembaca Agar Penulis Dapat Membentuk Sebuah
Makalah Lain Yang Jauh Lebih Baik Tentunya.
Akhir Kata Penulis Mengucapkan Terimakasih Dan Semoga Makalah Ini Mendapatkan
Hasil Yang Memuaskan Bagi Penulis Maupun Bagi Para Pembaca.
Jenni Pardosi
1173111047
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II ISI
A. Identitas Buku……………………............................................................................................
B. Ringkasan Buku ………….......................................................................................................
DAFTAR PUSATAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
1. Mengulas isi buku
2. Mencari dan mengenal informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab
4. Mengkritisi suatu topic materi kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
BAB II
ISI
A. Identitas buku
Pancasila disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia karena nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-silanya tersebuit dari waktu kewaktu dan secara tetap telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai nasar negara RI berarti pancasila itu dijadikan dasar dalam
mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.
Pada tanggal 9 Maret 1942 jenderal Ter Pooter sebagai panglima tertinggi angkatan
darat sekutu di Jawa menyerah dengan tanpa syarat, yangb diikuti dengan ditawan dan
dibawanya keluar jawa gubernur tjarda van stakenborg stachower dengan para pembesar
belanda lainnya, sehinggu terhitung sejak itu secara formal dimulai masa pendudukan
jepang di Indonesia.
Masuknya jepang di Indonesia berjalan dengan mulus dan mendapat sambutan
gembira dari bangsa Indonesia. Dirumuskan pancasila sebagai dasar negara tidak terlepas
dari adanya janji pemerintahan jepang di Tokyo yang diucapkan oleh perdana menytyeri
Koiso dihadapkan parlemen jepang pada tanggal 7 September 1944 untuk memberikan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia sebagai hadiah dari pemerintahan jepang. Setelah
jepang mengalami kekalahan dan mendapat desakan dari pergerakan bangsa Indonesia
untuk membentuk Dokuritzu Zyumbi Tyoosakai atau badab penyelidik usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Persidangan BPUPKI ini dapat dibagi menjadi
2 masa persidangan
Masa persidangan I (29 Mei- 1 Juni 1945) membahas tentang dasar negara
yang rumusannya terdiri atas 5 rumusan
Masa persidangan II(10 juli -11 juli 1945 membahas tentang undang-undang
dasar(UUD).
Sebagai ideologi Pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan
aktivitas di segala bidang, karena itu sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel, dan dan
tidak bersifat tertutup maupun kaku, yang akan menyebabkan ketinggalan zaman.
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, hal ini dibuktikan dari adanya
sifat-sifat yang melekat pada Pancasila sendiri maupun kekuatan yang terkandung di
dalamnya, yaitu memenuhi persyaratan kualitas tiga dimensi di atas
BAB V DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi Pancasila ialah paham demokrasi yang dijiwai dan disemangati oleh sila-
sila Pancasila. Paham Demokrasi Pancasila bersumber pada kepribadian dan falsafah
hidup bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan dan
batang tubuh UUD 1945 yang dijabarkan dengan segenap ketentuan-ketentuan
pelaksanaannya.
dalam negara yang berdasarkan Pancasila, pemahaman atas hak-hak asasi manusia
dipandang penting, yaitu dengan menempatkan manusia dengan kodrat. harkat dan
martabatnya. untuk memahami hak hak asasi manusia dalam negara Pancasila, menurut
hemat penulis peran dari adanya ketetapan MPR- RI NO. XII/MPR/1998, sangat penting
dan strategis, karena didalamnya mengandung amanat berupa penugasan kepada:
Paham integralistik merupakan salah satu aliran pikiran di dalam bernegara. hal ini
berawal dari pandangan yang dikemukakan Soepomo di muka sidang BPUPKI tanggal 31
Mei 1945 dalam masa persidangan I. Salah satu faktor penting bagi bangsa Indonesia dalam
memahami paham integralistik bukanlah terletak pada perbedaan pandangan sebagaimana
sering diperdebatkan oleh para pakar, karena adanya perbedaan itu sendiri dipandang
sebagai sesuatu hal yang wajar, yang justru mengakui kebhinekaan dan keberadaan
bangsa Indonesia yang serba majemuk, sebagai Khasanah kekayaan dalam
mengembangkan potensi yang ada bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, yang pada intinya diharapkan dapat digunakan sebagai perekat bagi
terciptanya rasa kekeluargaan, kegotongroyongan sebagai bangsa yang padu bersatu
berdaulat dan mandiri tidak mudah diadu domba oleh unsur-unsur yang bersifat destruktif
atau merusak baik dari kalangan bangsa sendiri maupun dari bangsa lain serta guna
menghindari terjadinya bahaya disintegrasi bangsa seperti yang akhir-akhir ini Sedang
marak dan terjadi di berbagai kawasan dan wilayah tanah air diantaranya Aceh Irian Jaya
Ambon dan Maluku.
Yang dimaksud dengan UUD 1945 ialah keseluruhan naskah yang terdiri dari dan
tersusun atas tiga bagian yaitu
2. bagian batang tubuh terdiri dari 6 bab 37 pasal 4 pasal aturan peralihan dan dua ayat
aturan tambahan
3. bagian penjelasan yang meliputi penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal
adapun yang dimaksud dengan undang-undang dasar menurut UUD 1945 adalah hukum
dasar tertulis. Maka sebagai hukum UUD itu mengikat baik bagi pemerintah setiap
lembaga negara dan lembaga masyarakat serta mengikat bagi setiap warga negara
Indonesia dimanapun dia berada maupun bagi setiap penduduk yang ada di wilayah negara
Republik Indonesia
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan
Buku ini memuat Pokok-pokok bahasan yang sangat lengkap dan sangat
mudah untuk dimengerti dan cocok djadikan bahan referensi tambahan
dalam mengenal pendidikan kewarganegaraan.
B. Kekurangan
Masih Terdapat kata-kata yang hilang dan masih terdapat satu dua kata
dalam penulisan sebuah kalimat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menelaah dan mereview buku ini maka penulis menyimpulkan bahwa
bukudengan judul Pancasial dan UUD’45 Dalam Paradigma Reformasi lebih unggul
atau lebih layak untuk digunakan karena lebih lengkap dan mudah untuk dipahami.
B. Rekomendasi
Pengetahuan Tak Hanya Saja Kita Dari Seseorang,Baik Itu Di Sekolah Maupun
Di Lingkungan Sekitar Tetapi Sebaiknya Perlu Juga Dari Dari Buku Sebagai Bahan
Referensi. Terutama Sebagai Calon Guru Kita Juga Perlu banyak Belajar Lagi Karna
Gurunya Manusia Adalah Dia Yang Tak Penah Berhenti Belajar Agar Kelak Kita
Dapat Menerapkannya Untuk Menciptakan Pembelajaran Yang Kondusif,Kreatif Dan
Interaktif.