Anda di halaman 1dari 11

CRITICAK BOOK REVIEW

PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

PRODI S1 PGSD
Skor Nilai :

Nama : Jenni Oktaviani Pardosi

NIM : 1173111047

Dosen Pengampu :

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2017

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur Penulis Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Atas Berkat Dan
Rahmatnya Penulis Dapat Menyelesaikan Makalah Ini Yang Dimana Makalah Ini Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam Pembuatan Makalah Ini, Penulis Banyak Mengalami Hambatan-Hambatan


Seperti Kurangnya Buku-Buku Referensi Sebagai Penunjang Kesempurnaan Isi Dari
Makalah Ini. Namun Penulis Berusaha Semampunya Untuk Mensukseskan Isi Dari Makalah
Ini Agar Dapat Menjadi Pelajaran Bagi Penulis Maupun Bagi Para Pembaca.

Penulis Menyadari Makalah Ini Belum Layak Dikatakan Sempurna Karena Masih
Banyak Terdapat Kekurangan-Kekurangan. Oleh Karena Itu, Penulis Mengharapkan Kritik
Dan Saran Yang Membangun Dari Para Pembaca Agar Penulis Dapat Membentuk Sebuah
Makalah Lain Yang Jauh Lebih Baik Tentunya.

Akhir Kata Penulis Mengucapkan Terimakasih Dan Semoga Makalah Ini Mendapatkan
Hasil Yang Memuaskan Bagi Penulis Maupun Bagi Para Pembaca.

Medan, September 2018

Jenni Pardosi

1173111047
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR..............................................................................................


B. Tujuan............................................................................................................................................
C. Manfaat CBR..................................................................................................................................

BAB II ISI

A. Identitas Buku……………………............................................................................................
B. Ringkasan Buku ………….......................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN


A. Kekurangan…………………………………………………………………………………………
B. Kelebihan……………………………………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...............................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................................

DAFTAR PUSATAKA................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


CBR Adalah Salah Satu Tugas Dari Ke 6 Tugas Wajib Dasar KKNI Di Unimed.
Keterampilan Membuat CBR Dapat Menguji Kemampuan Dalam Meringkas Dan
Menganalisa Sebuah Buku Serta Membandingkan Dengan Buku Yang Lain.
Seringkali Kita Bingung Dalam Memilih Buku Referensi Untuk Kita Baca Dan Pahami
Serta Isinya Belum Memuaskan.Oleh Karena Itu Pembuatan CBR Ini. Untuk
Mempermudah Pembaca Dalam Memilih Referensi Terkhusus Pada Pokok
Pembahasan Dalam Buku Pembelajaran

B. Tujuan penulisan CBR


1. Untuk mengulas isi sebuah buku
2. Untuk mencari dan mengenal informasiyang ada dalam buku
3. Untuk melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
oleh setiap bab

C. Manfaat CBR
1. Mengulas isi buku
2. Mencari dan mengenal informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab
4. Mengkritisi suatu topic materi kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
BAB II

ISI

A. Identitas buku

1. Judul : Pancasial dan UUD’45 Dalam Paradigma Reformasi


2. Pengarang : H. Subandi Al Marsudi,SH.,MH.
3. Penerbit :PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2001
6. ISBN : 978-979-068-597-0
B. Ringkasan Isi Buku

BAB 1 PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN DASAR NEGARA RI

Pancasila disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia karena nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-silanya tersebuit dari waktu kewaktu dan secara tetap telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai nasar negara RI berarti pancasila itu dijadikan dasar dalam
mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.

BAB 2 LATAR BELAKANG SEJARAH PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA


SEBAGAI DASAR NEGARA

Latar belakang sejarah

Penduduk Indonesia oleh colonial Belanda semenjak berdirinya perkumpulan


daganh VOC(Verenigde Oost Indische Companie) diawal abad XVII dengan
pemerintahannya di Indonesia yang terkenal dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlands
Indie)mulai ambruk dengan mendaratnya tentara jepang di Indonesia yang dimulai
pertama kali di pulau Tarakan.kalimantan pada tanggal 10-11 januari 1942, yang kemudian
diikuti dengan adanya pendaratan di pulau-pulau lainnya seperti Sulawesi, Maluku,
sumatera,bali dan akhirnya memasuki pulau jawa.

Pada tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh

Pada tanggal 8 maret 1942 perlawanan belanda terhadap jepang berakhir


dibandung

Pada tanggal 9 Maret 1942 jenderal Ter Pooter sebagai panglima tertinggi angkatan
darat sekutu di Jawa menyerah dengan tanpa syarat, yangb diikuti dengan ditawan dan
dibawanya keluar jawa gubernur tjarda van stakenborg stachower dengan para pembesar
belanda lainnya, sehinggu terhitung sejak itu secara formal dimulai masa pendudukan
jepang di Indonesia.
Masuknya jepang di Indonesia berjalan dengan mulus dan mendapat sambutan
gembira dari bangsa Indonesia. Dirumuskan pancasila sebagai dasar negara tidak terlepas
dari adanya janji pemerintahan jepang di Tokyo yang diucapkan oleh perdana menytyeri
Koiso dihadapkan parlemen jepang pada tanggal 7 September 1944 untuk memberikan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia sebagai hadiah dari pemerintahan jepang. Setelah
jepang mengalami kekalahan dan mendapat desakan dari pergerakan bangsa Indonesia
untuk membentuk Dokuritzu Zyumbi Tyoosakai atau badab penyelidik usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Persidangan BPUPKI ini dapat dibagi menjadi
2 masa persidangan

 Masa persidangan I (29 Mei- 1 Juni 1945) membahas tentang dasar negara
yang rumusannya terdiri atas 5 rumusan
 Masa persidangan II(10 juli -11 juli 1945 membahas tentang undang-undang
dasar(UUD).

BAB III PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA


Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam hal
sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka
berada. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, tumbuh dan berkembangnya
bangsa Indonesia dan mengandung nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh bangsa
indonesi, bahkan oleh bangsa-bangsa yang berada.

BAB IV PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Sebagai ideologi Pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan
aktivitas di segala bidang, karena itu sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel, dan dan
tidak bersifat tertutup maupun kaku, yang akan menyebabkan ketinggalan zaman.
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, hal ini dibuktikan dari adanya
sifat-sifat yang melekat pada Pancasila sendiri maupun kekuatan yang terkandung di
dalamnya, yaitu memenuhi persyaratan kualitas tiga dimensi di atas
BAB V DEMOKRASI PANCASILA

Demokrasi Pancasila ialah paham demokrasi yang dijiwai dan disemangati oleh sila-
sila Pancasila. Paham Demokrasi Pancasila bersumber pada kepribadian dan falsafah
hidup bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan dan
batang tubuh UUD 1945 yang dijabarkan dengan segenap ketentuan-ketentuan
pelaksanaannya.

BAB VI HAK-HAK DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DASAR/ASASI MANUSIA DALAM


PANCASILA

dalam negara yang berdasarkan Pancasila, pemahaman atas hak-hak asasi manusia
dipandang penting, yaitu dengan menempatkan manusia dengan kodrat. harkat dan
martabatnya. untuk memahami hak hak asasi manusia dalam negara Pancasila, menurut
hemat penulis peran dari adanya ketetapan MPR- RI NO. XII/MPR/1998, sangat penting
dan strategis, karena didalamnya mengandung amanat berupa penugasan kepada:

1. lembaga-lembaga tinggi negara dan seluruh aparatur Pemerintah, untuk


menghormati, menegakkan dan menyebarluaskan pemahaman mengenai hak asasi
manusia kepada seluruh masyarakat.
2. Presiden RI dan DPR RI untuk meratifikasi berbagai instrumen PBB tentang HAM,
sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
3. Komisi nasional hak asasi manusia yang ditetapkan dengan UU untuk
melaksanakan penyuluhan, pengkajian, pemantauan, penelitian dan mediasi
tentang hak asasi manusia.

BAB VII PAHAM INTEGRALISTIK/KEKELUARGAAN INDONESIA

Paham integralistik merupakan salah satu aliran pikiran di dalam bernegara. hal ini
berawal dari pandangan yang dikemukakan Soepomo di muka sidang BPUPKI tanggal 31
Mei 1945 dalam masa persidangan I. Salah satu faktor penting bagi bangsa Indonesia dalam
memahami paham integralistik bukanlah terletak pada perbedaan pandangan sebagaimana
sering diperdebatkan oleh para pakar, karena adanya perbedaan itu sendiri dipandang
sebagai sesuatu hal yang wajar, yang justru mengakui kebhinekaan dan keberadaan
bangsa Indonesia yang serba majemuk, sebagai Khasanah kekayaan dalam
mengembangkan potensi yang ada bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, yang pada intinya diharapkan dapat digunakan sebagai perekat bagi
terciptanya rasa kekeluargaan, kegotongroyongan sebagai bangsa yang padu bersatu
berdaulat dan mandiri tidak mudah diadu domba oleh unsur-unsur yang bersifat destruktif
atau merusak baik dari kalangan bangsa sendiri maupun dari bangsa lain serta guna
menghindari terjadinya bahaya disintegrasi bangsa seperti yang akhir-akhir ini Sedang
marak dan terjadi di berbagai kawasan dan wilayah tanah air diantaranya Aceh Irian Jaya
Ambon dan Maluku.

BAB VIII UNDANG UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA

Yang dimaksud dengan UUD 1945 ialah keseluruhan naskah yang terdiri dari dan
tersusun atas tiga bagian yaitu

1. bagian pembukaan terdiri dari 4 alinea

2. bagian batang tubuh terdiri dari 6 bab 37 pasal 4 pasal aturan peralihan dan dua ayat
aturan tambahan

3. bagian penjelasan yang meliputi penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal

adapun yang dimaksud dengan undang-undang dasar menurut UUD 1945 adalah hukum
dasar tertulis. Maka sebagai hukum UUD itu mengikat baik bagi pemerintah setiap
lembaga negara dan lembaga masyarakat serta mengikat bagi setiap warga negara
Indonesia dimanapun dia berada maupun bagi setiap penduduk yang ada di wilayah negara
Republik Indonesia
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan

 Buku ini memuat Pokok-pokok bahasan yang sangat lengkap dan sangat
mudah untuk dimengerti dan cocok djadikan bahan referensi tambahan
dalam mengenal pendidikan kewarganegaraan.

B. Kekurangan

 Masih Terdapat kata-kata yang hilang dan masih terdapat satu dua kata
dalam penulisan sebuah kalimat.

 Cover buku ini kurang menarik dan terlihat usang

 Tidak terdapat glosarium


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah menelaah dan mereview buku ini maka penulis menyimpulkan bahwa
bukudengan judul Pancasial dan UUD’45 Dalam Paradigma Reformasi lebih unggul
atau lebih layak untuk digunakan karena lebih lengkap dan mudah untuk dipahami.

B. Rekomendasi

Pengetahuan Tak Hanya Saja Kita Dari Seseorang,Baik Itu Di Sekolah Maupun
Di Lingkungan Sekitar Tetapi Sebaiknya Perlu Juga Dari Dari Buku Sebagai Bahan
Referensi. Terutama Sebagai Calon Guru Kita Juga Perlu banyak Belajar Lagi Karna
Gurunya Manusia Adalah Dia Yang Tak Penah Berhenti Belajar Agar Kelak Kita
Dapat Menerapkannya Untuk Menciptakan Pembelajaran Yang Kondusif,Kreatif Dan
Interaktif.

Anda mungkin juga menyukai