Anda di halaman 1dari 3

1.

Pemanis buatan
Tujuan penggunaan pemanis buatan yang ditambahkan ke dalam bahan pangan antara
lain :
 Sebagai pangan bagi penderita diabetes mellitus karena tidak menimbulkan
kelebihan gula darah
 Memenuhi kebutuhan kalori rendah untuk penderita kegemukan
 Sebagai penyalut obat
 Menghindari kerusakan gigi
 Pada dunia industri untuk menekan biaya produksi

Beberapa contoh dari pemanis sintetis ini adalah :


1. Aspartam.
2. Sakarin.
3. Asesulfam Potasium.
4. Sukralosa.
5. Siklamat

2. Pewarna
Bahan pewarna makanan merupakan BTP yang dapat memperbaiki atau memberi
warna pada makanan. Selama proses pengolahan, warna makanan dapat berubah
menjadi pucat sehingga ditambahkan pewarna untuk memperbaiki warna makanan yang
berubah tersebut. Untuk makanan yang tidak berwarna, pemberian pewarna
dimaksudkan agar kelihatan lebih menarik. Pewarna makanan ada dua jenis, yakni
pewarna alami yang dianggap lebih aman dan pewarna sintetik (tiruan).
Pewarna alami diperoleh dari tanaman ataupun hewan yang berupa pigmen. Beberapa
pigmen alami yang banyak terdapat di sekitar kita antara lain: klorofil (terdapat pada
daun-daun berwarna hijau), karotenoid (terdapat pada wortel dan sayuran lain berwarna
oranye-merah)..
Beberapa contoh pewarna alami yang digunakan sebagai pewarna makanan antara lain
 Karoten
 Biksin
 Karamel
 Klorofil
 Antosianin
 Kurkumin

Beberapa jenis pewarna buatan yang pemakaiannya akan menimbulkan efek samping
terhadap penggunanya antara lain :
1. Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
2. Sunset Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)
3. Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)
4. Allura Red (E129)
5. Quinoline Yellow (E104)

3. Penyedap rasa
Tujuan digunakannya penyedap rasa dan aroma adalah :
 Mengubah aroma hasil olahan dengan penambahan aroma tertentu selama
pengolahan misalnya keju dan yoghurt
 Modifikasi, pelengkap atau penguat aroma. Contohnya penambahan aroma ayam
pada pembuatan sup ayam
 Menutupi aroma atau bau yang tidak diinginkan misalnya bau “langu” pada kedelai
 Membentuk aroma baru atau menetralisir bila bergabung dengan komponen dalam
bahan pangan lain. Misalnya penambahan krim pada kopi untuk mengurangi rasa
pahit.

 Contoh dari penyedap alami, diantaranya : bumbu (merica, kayu manis, pala, jahe,
cengkih, garam, bawang putih, bawang merah, seledri, lengkuas dll), minyak esensial
dan turunannya, herba/sebangsa rumput dan daun (daun pandan, sereh, daun
salam), oleoresin, isolat penyedap, dan penyedap dari sari buah. Contoh dari
penyedap sintetis yaitu Etil vanilin digunakan untuk makanan bayi, L-menthol
digunakan untuk permen, dan Asam glutamat atau yang sering disebut dengan MSG
(Monosodium Glutamat) / Mecin sering digunakan untuk penyedap masakan. Asupan
MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg berat badan Apabila dikonsumsi dalam
jumlah berlebih dapat menyebabkan alergi, kanker, kerusakan sel jaringan dan otak.

4. Pengawet
Secara umum penambahan bahan pengawet pada pangan bertujuan sebagai berikut :
 Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang bersifat
patogen maupun tidak patogen.
 Memperpanjang umur simpan pangan.
 Tidak menurunkan kualitas gizi, warna, cita rasa, dan bau bahan pangan yang
diawetkan.
 Tidak untuk menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas rendah.
 Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang
tidak memenuhi persyaratan.
Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan pangan
Zat kimia yang sering dipakai sebagai bahan pengawet dalam minuman ialah asam
sorbat, paraben, asam benzoat dan asam asetat. Mekanisme kerja dari bahan
pengawet misalnya larutan garam Natrium klorida dan gula yang digunakan sebagai
pengawet lebih pekat daripada sitoplasma dalam sel mikroorganisme. Oleh sebab itu,
air akan keluar dalam sel dan sel menjadi kering atau mengalami dehidrasi.
Penggunaan bahan pengawet yang paling banyak digunakan di Indonesia
adalah sulfit, nitrit dan benzoat. Bahan tambahan pangan seperti asam
benzoat tidak akan mengalami penumpukan sehingga cukup aman untuk
dikonsumsi dan pengawet ini mempunyai toksisitas sangat rendah terhadap
hewan maupun manusia.
5. Pengental, pengemulsi dan pemantap
BTP ini biasanya ditambahkan pada makanan yang mengandung air dan minyak,
seperti saus selada, es krim, dan margarin.
Fungsi-fungsi pengemulsi pangan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan utama
yaitu :
 Untuk mengurangi tegangan permukaan pada permukaan minyak dan air, yang
mendorong pembentukan emulsi dan pembentukan kesetimbangan fase antara
minyak, air dan pengemulsi pada permukaan yang memantapkan antara emulsi.
 Untuk sedikit mengubah sifat-sifat tekstur produk pangan, dengan pembentukan
senyawa kompleks dengan komponen-komponen pati dan protein.
Untuk memperbaiki tekstur produk pangan yang bahan utamanya lemak dengan
mengendalikan keadaan polimorf lemak
Emulsifier alami antara lain :
1) Gelatin
2) Lesitin
3) Tepung Kanji

Anda mungkin juga menyukai