Uraian Isi:
1. Filosofi Proses
2. Peralatan-peralatan proses dan instrumentasi
3. Kondisi Operasi
4. Prosedur Operasional Baku
FILOSOFI PROSES
1
POB Saku Utilitas Pusri-III
2
POB Saku Utilitas Pusri-III
Proses ini terjadi di Clarifier/ Floctreator. Level lapisan lumpur dijaga dengan
melakukan blow down.
b. Proses filtrasi
Proses filtrasi berfungsi untuk menyaring pengotor tersuspensi yang masih lolos
dari tahap Penjernihan. Pengotor yang disaring diantaranya yaitu senyawa
organik, partikel halus, senyawa warna, dan mikroorganisme. Proses filtrasi ini
dilakukan di Sand Filter yang berisi media pasir. Apabila Sand Filter sudah jenuh
akibat akumulasi pengotor pada permukaanya sehingga mengakibatkan
pressure dropnya tinggi, maka dilakukan backwash untuk membersihkan
kembali media pasir dari kotoran tersebut.
3
POB Saku Utilitas Pusri-III
/ warna. Dari Carbon Filter, air mengalir ke Cation Exchanger yang diisi resin.cation
yang akan mengikat cation dan melepaskan ion H+. Selanjutnya air mengalir ke
Anion Exchanger dimana anion dalam air bertukar dgn ion OH- dari resin anion.
Air keluar dari Anion Exchanger hampir seluruh garam terlarutnya telah diikat.
Selanjutnya dilakukan proses akhir (finishing) di Mixed Bed Exchanger yang diisi
dengan campuran resin cation dan anion dalam satu bejana (vessel) untuk mengikat
cation maupun anion yang masih tersisa. Air Demin yang dihasilkan kemudian
disimpan di tanki penyimpanan (Demin Water Storage).
Setiap perioda tertentu, resin yang dioperasikan utk pelayanan (service) akan
mengalami kejenuhan dan tidak mampu mengikat cation atau anion secara optimal.
Untuk itu perlu dilakukan penyegaran/pengaktifan kembali dengan cara regenerasi.
Regenerasi resin dilakukan dengan proses kebalikan dari operasi service. Resin cation
diregenerasi menggunakan larutan H2SO4 sedangkan resin anion menggunakan
larutan NaOH.
Reaksi pengikatan ion positif dan ion negatif pada resin adalah seperti proses
berikut :
1. Reaksi pengikatan cation pada resin H-Z:
Cation(aq) + Anion(aq) + H-Z(s) Cation-Z(s) + 2H+(aq) + Anion(aq).
2. Reaksi regenerasi cation:
Cation-Z (s) + H2SO4(aq) H-Z(s) + Cation-SO4(aq)
3. Reaksi pengikatan anion pada resin R-OH:
2H+(aq) + Anion(aq) + R-OH(s) R-Anion(s) + H2O(l).
4. Reaksi regenerasi anion:
R-Anion(s) + NaOH(aq) R-OH(s) + Na-Anion(aq).
4
POB Saku Utilitas Pusri-III
diantaranya yaitu :
Aliran Lawan Arah Jujut Mekanis (Counter Flow – Mechanical Draft).
Tipe cooling tower ini yang dipakai di pabrik Utilitas P-IB.
• Aliran Silang Mekanis (Cross Flow –Mechanical Draft).
Tipe cooling tower jenis ini dipakai di pabrik Utilitas dan Urea P-II/III/IV.
Aliran Lawan Arah Alami (Counter Flow – Natural Draft).
Aliran Silang Jujut Alami (Cross Flow – Natural Draft).
Aliran Lawan Arah Jujut Mekanis (Counter Flow – Mechanical Draft).
Tipe cooling tower ini dipakai di pabrik Utilitas Pusri 1B
5
POB Saku Utilitas Pusri-III
film) agar terhindar dari pengaruh korosi atau dapat menurunkan kecepatan
korosi. Bahan kimia ini berupa cairan yang terdiri dari Ortho-phosphate,
Polyphosphate dan Zinc dengan perbandingan tertentu, diinjeksikan kedalam
Cooling Water system.
b. Mencegah Kerak (Scale inhibitor).
Scale atau kerak terjadi karena adanya endapan deposit di permukaan metal.
Endapan ini dapat digolongkan dalam beberapa jenis:
Mineral Scale, yaitu pengendapan garam-garam kristal apabila daya
kelarutannya dilampaui (misalnya: garam-garam Ca, Mg, SiO2).
Suspended Matters, yaitu pertikel-pertikel asing yang masuk kedalam
system karena terbawa udara (misal: debu – debu).
Corrosion Product, yaitu hasil sampingan dari proses korosi yang tidak
terlarut dalam air. Adanya Scale / kerak dalam permukaan pipa akan
menyebabkan terganggunya perpindahan panas (Heat transfer),
penyumbatan pipa dan korosi.
Untuk menghindari terbentuknya pengendapan yang berupa garam Ca, maka
diinjeksikan Scale Inhibitor (dispersant). Terbentuknya kerak ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor :
pH, makin tinggi pH maka makin mudah terjadinya pengendapan.
Temperature, makin tinggi temperatur maka kelarutan garam Calsium
Carbonate semakin turun sehingga bertendensi terjadi pengendapan.
Flow rate, semakin rendah Flow rate akan memperbesar kesempatan
terjadi pengendapan.
c. Mencegah pertumbuhan Mikroorganisme (Biocide).
Sytem air pendingin khususnya jenis open recirculation merupakan lingkungan
yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroorgnisme. Mikroorganisme
menimbulkan lendir/slime yang berwarna coklat kehitaman yang menempel
dipermukaan pipa. Slime ini akan mengurangi effect pencegahan korrosi dan
menurunkan effiesiency CW. Untuk mencegah pertumbuhan bakteri /
microorganisme tersebut, diinjeksikan gas chlorine yang akan mampu
membunuh hampir semua jenis microbiologi yang ada. Disamping bakteri, Cl2
6
POB Saku Utilitas Pusri-III
IV. STEAM
Steam (uap air bertekanan) di pabrik umumnya digunakan untuk
menggerakkan turbin yang akan menggerakkan pompa atau kompresor, sebagai
pemanas di heater atau reboiler serta sebagai media stripping dii Stripper.
Alat untuk menghasilkan steam disebut boiler dengan menggunakan bahan
baku air bebas mineral (air demin).
Steam yang dihasilkan oleh Pabrik Utilitas umumnya dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Steam tekanan menengah (Medium Steam).
Tekanan : 42 kg/cm2
Temperatur : 390 oC
Dihasilkan dari Boiler (WHB dan P. Boiler).
2. Steam tekanan rendah (Low Steam).
Tekanan : 3,5 kg/cm2
Temperatur : 150 oC.
Diperoleh dari:
Let down MS ke LS
Exhaust Turbin (type Back Pressure)
Flash Drum.
Terdapat berbagai macam tipe boiler yang banyak digunakan di Industri, akan
tetapi yang dipakai di pabrik PT. Pusri hanya dua jenis yaitu:
1. Waste Heat Boiler (WHB)
Boiler jenis water tube dengan sumber panas utamanya berasal dari gas sisa
pembakaran GTG dan ditambah panas dari pembakaran gas alam sebagai
Auxiliary Fuel.
2. Package Boiler (PB)
Boiler jenis water tube merupakan boiler yang berdiri sendiri dengan sumber
panas utama berasal dari pembakaran gas alam
7
POB Saku Utilitas Pusri-III
8
POB Saku Utilitas Pusri-III
V. PEMBANGKIT LISTRIK
Guna menunjang operasional pabrik yang beroperasi secara terus menerus,
handal, stabil dan kontinu, PT. Pusri mempunyai Pembangkit (Generator) yang
dikelola dan juga untuk dikonsumsi sendiri.
Sistem pembangkit Tenaga Listrik PT. Pusri merupakan sistem pembangkit
tersendiri yang terdiri dari:
1. Pembangkit Utama.
Pembangkit Utama yang digunakan adalah berupa Gas Turbine Generator
(GTG) yang berfungsi untuk melayani kebutuhan tenaga listrik untuk Pabrik,
perbengkelan, perkantoran, perumahan dan kebutuhan lainnya. GTG P-II, P-III,
P-IV dan P-IB pada kondisi normal beroperasi secara paralel melalui
synchronizing bus. Pada kondisi tertentu seperti pada saat ada pekerjaan
perbaikan di salah satu GTG, maka salah satu atau keempat GTG dapat
dioperasikan secara terpisah (berdiri sendiri).
2. Pembangkit emergency.
Pembangkit emergency adalah sistim pembangkit yang digunakan apabila
pembangkit Utama mengalami gangguan. Ada dua macam alat yang digunakan
sebagai pembangkit emergency yaitu:
1. Emergency Diesel Generator.
Alat ini berfungsi untuk melayani beban-beban yang sangat kritis di pabrik
apabila pembangkit Listrik mengalami gangguan. Sistim kerja Emergency
Generator akan bekerja secara otomatis apabila sumber listrik dari sumber
normal hilang sehingga transfer switch dari ATS secara otomatis akan
bekerja mengalihkan sumber listrik dari sumber normal ke sumber
emergency.
2. Uninteruptible Power Supply (UPS).
Alat ini berfungsi untuk melayani beban-beban listrik yang tidak boleh
9
POB Saku Utilitas Pusri-III
10
POB Saku Utilitas Pusri-III
11
POB Saku Utilitas Pusri-III
Dryer (A atau B) yang berisi Silica Gel atau Activated Alumina. Kandungan air di
udara (moisture) akan diserap oleh Silica Gel atau Activated Alumina yang bersifat
higroskopis. Setelah keluar dari Dryer, udara yang telah kering disaring kembali di
filter outlet. Udara Instrumen yang keluar dari Dryer mempunyai tekanan 7,0 kg/cm2
dan titik embun (dew point): -40 oC
Gas alam yang dipakai PT. Pusri berasal dari Lapangan Gas daerah Pendopo
dan Prabumulih, dengan karakteristik sebagai berikut:
Tekanan 28 – 32 kg/cm2 (400 – 454 psig)
Temperatur ambient
Gas yang mudah sekali terbakar
Tidak berwarna
Bila terbakar berwarna biru
Bau khas (harum)
Kadar CO2 dan H2S yang rendah
Tidak mengandung Mercury (Hg)
12
POB Saku Utilitas Pusri-III
13
POB Saku Utilitas Pusri-III
14
POB Saku Utilitas Pusri-III
15
POB Saku Utilitas Pusri-III
16
POB Saku Utilitas Pusri-III
Catatan:
1. Apabila pompa akan di-stop secara normal / darurat tekan switch power motor
kekiri, pompa akan segera berhenti. Yakinkan Pompa Standby dengan posisi
switch vibrator bypass
2. Jika pompa sungai dalam keadaan standby, BV discharge harus dalam posisi
terbuka dan CB di MCC #39 posisi closed
17
POB Saku Utilitas Pusri-III
o 3209-LJ = 10%
o 3207-LJ = 25%
9. Alirkan RW ke inlet premix tank dengan membuka CV “A” sehingga “F1”
menunjukkan indikasi 30%
10. Buka BV “L1” dan “L2” aktifkan injeksi chlorine liquid ±2 kg/jam
11. Atur analisa air pH S1 = 5,8 – 6,2, Turbidity < 5,0 ppm, Cl2 < 5 ppm
bandingkan dengan pH dan turbidity RW
12. Biarkan floctreator overflow setelah analisa turbidity floctreator < 5 ppm, buka
penuh BV “H” air masuk ke Clear Well 3204-F
13. Set stroke 3208-LJ 15%, start pompa injeksi kaustik ke inlet 3204-F, jaga pH
≤8
14. Biarkan 3204-F overflow selama 10 menit untuk membuang kotoran terapung,
buka BV suction / discharge pompa 3203-J, aktifkan Butterfly Valve sand filter
15. Tutup LCV-3033 secara manual
16. Backwash 3202-UA dan UB, UC-F posisi servis, start satu pompa 3202-J
17. Servis-kan 3202-UA dan UB setelah backwash selesai, backwash 3202-UC-F
secara bergantian lalu servis-kan
18. Buka LCV-3033 secara manual sehingga level 3204-F mantap di 92%
19. Biarkan tangki filter water 3201-F overflow selama 15 menit untuk membuang
kotoran terapung dan buka BV drain 10 menit untuk membuang kotoran yang
ada dalam tangki 3201-F
20. Filter water 3201-F siap pelayanan
18
POB Saku Utilitas Pusri-III
4. Servis
Buka FV-1 dan 2, atur pembukaan LC-3033 untuk keseimbangan level filter
water storage 3201-F
19
POB Saku Utilitas Pusri-III
o Buka FV-1 dan 5, kirim air bekas rinse ke floctreator via BV-5B
4. Servis carbon filter, tutup BV FV-1 dan 2
AV-4
AV-1
AV-3
AV-2 AV-5
AV-9
20
POB Saku Utilitas Pusri-III
H2SO4
CV-6 CV-4
CV-1
CV-3
CV-5 CV-2
VENT
KE NEUTRALIZER POND
21
POB Saku Utilitas Pusri-III
22
POB Saku Utilitas Pusri-III
6. Displace 30 45 6&5
7. Rinse 70 300 1&5
NaOH
CV-6 CV-4
KE KATION
CV-1
CV-3
CV-5 CV-2
VENT
KE NEUTRALIZER POND
23
POB Saku Utilitas Pusri-III
Low Steam. Atur aliran dilution NaOH = 110 GPM, temperatur = 50 oC. Start
pompa NaOH atur SG = 1,025 konsumsi NaOH = 3” buka AS1V1, AS2V2,
dilution acid, BV sample NaOH dan BV sample acid. Start pompa acid atur SG =
1,02. Tutup BV sample acid (konsumsi acid = 1,0”)
7. Displace acid, inject NaOH, stop Pompa acid. Tutup AS1V1
8. Displace Acid / NaOH selama 30 menit, stop pompa NaOH, Tutup CS2V1
9. Displace Acid, Rinse Anion. Tutup BV Low steam, CS2V2, BV dilution dan MV-6.
Buka MV-11 dan BV sample NaOH
10. Drain down selama 8 menit, tutup AS2V2, BV dilution acid, MV-7, MV-12, MV-
11.
11. Buka MV-10 dan MV-8. Batas level air kurang lebih 2” di bawah sight glass atas.
12. Air mix selama 20 menit, tutup MV-8, buka MV-9 dan regulator PA > 6 kg/cm2g.
PA sebelum dipakai terlebih dahulu dilakukan venting ke udara untuk
membuang kotoran-kotoran yang terdapat di piping.
13. Air mix dan drain down selama 8 menit, buka MV-8 amati kondisi resin tidak
bergerak lagi (stagnan)
14. Slow refill selama 10 menit, tutup regulator PA, MV-9, MV-8, BV sample NaOH,
buka MV-6, MV-10, CS2V2 dan BV dilution NaOH
15. Fast refill selama 5 menit, tutup MV-6, CS2V2 dan BV dilution NaOH, buka BV
sample NaOH, MV-11 biarkan air keluar dari MV-10
16. Final rinse selama 10 menit, tutup MV-10 dan MV-11, buka MV-1, MV-5 dan BV
drain ke sewer. Aktifkan conductivity analyzer hingga conductivity = < 0,2
mmhos/cm
17. Servis tutup BV drain dan MV-5, buka MV-2 dan butterfly valve MV-2. Atur
aliran maksimum 80 – 90 m3/jam
24
POB Saku Utilitas Pusri-III
25
POB Saku Utilitas Pusri-III
A dan B
8. Tutup BV vent sebelum NRV bertahap
9. Atur level steam drum pada kondisi normal 60 – 70% sight glass, bila level
terlalu tinggi lakukan blow down intermiten
10. Jalankan Pompa Injeksi Posfat 3008-LJ, atur dosis PO4 = 12 – 14 ppm
Persiapan firing Waste Heat Boiler:
1. Buka cock valve header gas alam
2. Buka cock valve sebelum PIC-3036 B dan PIC-3028
3. Buka BV sesudah Maxon A ke line vent
4. Atur regulator valve gas ke pilot = 5 – 6 psig
5. Buka penuh BV NRV, jangan menyalakan api pada kondisi BV NRV tertutup
Start up Waste Heat Boiler 3003-U:
1. GTG Hitachi sudah beroperasi normal dengan beban 2 – 3 MW / unload tanpa
beban
2. Level steam drum kondisi normal 60 – 70%
3. Toggle scanner A dan B posisi normal tidak pada posisi bypass
4. Udara purge scanner dengan tekanan kurang lebih 0,6 kg/cm2g
5. Buka bypass PIC-3036 dengan tekanan gas = 1 kg/cm2g, atur tekanan gas
alam menggunakan BV vent terbuka seperlunya
6. Check kondisi mercoid panel local tidak ada yang pada posisi TRIP
7. Masukkan power supply CB Panel Control Lokal
8. Switch ON Power Control System, lampu PURGE COMPLETE dan LIMIT nyala
9. Check kondisi PIC-3028 posisi minimum firing terbuka 10%
10. Setelah lampu purge complete menyala dan lampu purge in progress mati
tekan tombol ignition selama 30 detik
11. Monitor lampu purge complete mati dan lampu ignition menyala
12. Monitor api burner melalui view port sight glass telah menyala, segera jumper
salah satu scanner
13. Pertahankan tekanan gas alam tetap 0,6 – 1 kg/cm2g atur menggunakan BV
vent
14. Monitor Maxon A & B mulai membuka, lampu MAIN VALVE ALL BURNER ON
26
POB Saku Utilitas Pusri-III
menyala
15. Pertahankan WHB pada kondisi minimum firing
16. Jalankan pompa injeksi bahan kimia posfat dan amoniak
17. Kondisi normal operasi lampu pada panel local yang menyala adalah:
o Scanner RA, RB
o Limit all burner ON
o Main Valve
Normal shutdown:
1. Turunkan beban ke minimum firing = 25 Ton/jam dengan tekanan gas = 0,4
kg/cm2
2. Tutup cock valve sesudah PIC-3036 A
3. Stop injeksi posfat dari pompa 3008-LJ ke Steam Drum
4. Tutup BFW ke Steam Drum dari BFWCA-3001, level Steam Drum dijaga normal
= 60 – 70%
5. Tutup BV Isolasi Medium Steam
6. Tutup BV NRV Medium Steam
7. Cooling Down temperature 100 oF/jam
8. Buka BV vent steam drum pada tekanan lebih dari 3,5 kg/cm2g, temperature =
50 oC
27
POB Saku Utilitas Pusri-III
V. PACKAGE BOILER
Persiapan start-up, dilakukan setelah mengalami shutdown lama atau setelah TA cold
start:
1. 3007 UJT running speed 2500 Rpm Dumper close 0 %
2. Level steam drum terjaga 50 %, inlet BFW via BFWca 3002 sembari di blow
down intermitten
3. Buka BV header NG atur press gas 3,1 kg/cm2 via by pass PIC 3047 (sebagian
di vent-kan)
4. Yakinkan cock valve inlet burner down stream FV-3008 posisi OPEN dan valve
burner 8 EA full open (FV-3008 10 % OPEN)
5. Dari panel steam klik START BURNER di menu Burner Management System
Purging In Progress Timer :
Ignition On Timer :
6. Lapangan siap-siap atur gas dari by pass PIC-3047 dijaga press 3,1 kg/cm2
Main Flame On (Diiringi bypass 1 scanner) – Timer :
monitor api
Released to DCS Timer :
28
POB Saku Utilitas Pusri-III
level glass 50 %, sekali kali inlet Header superheater di drain utk meyakinkan
line tube superheater benar benar kering
9. Di panel steam dimonitor tekanan steam drum dan temperature steam outlet
superheater (dalam keadaan vent steam drum tetap full open dan vent
superheater ke vent Utilitas Pusri 4 tetap terbuka, NRV dan valve isolasi posisi
close)
10. Aktifkan line injeksi phospat dilanjutkan start pompa phospat diatur stroke
pompa skitar (30 – 40) % tutup BV intermitten blow down. Monitor level
steam drum
11. Naikkan pembakaran via FV-3008. Jika % O2 kurang dari 2 – 3 % tambah
bukaan dumper, Jika tekanan steam drum 40 kg/cm2 arah naik dan
temperature steam outlet superheater mendekati 300 o
C, tutup BV drain
superheater monitoring level glass / level actual steam drum, perlahan lahan
tutup vent steam drum. “yakinkan level benar benar terlihat di level glass
steam drum 47 -50 % center line steam drum”
12. Aktifkan BFWca-3002 yakinkan by pass-nya full close, atur dipanel steam 1
element Auto
13. Yakinkan RV steam drum dan superheater tidak ada yang di gage
14. Jika tekanan steam drum mendekati 45 kg/cm2 dan temperature steam outlet
mendekati 380 oC buka BV isolasi dan buka NRV
15. Hubungi Pusri lain Package Boiler pusri 3 siap ONLINE, tetap dimonitor level
steam drum agar terhindar dari steam basah, tutup perlahan BV vent ke Pusri
4
16. Jika tekanan steam outlet lebih besar dari pada tekanan steam header
termonitor di flow steam produk PB. Naikkan pembakaran manual gas dan
udara dijaga beban awal PB 35 – 45 Ton/jam
17. Aktifkan dan Autokan PIC-3047 yakinkan by pass dan vent-nya tertutup penuh
(atur setting auto di press 3,1 kg/cm2)
18. Naikkan beban sesuai dgn kebutuhan press steam header, tetap dimonitor
level steam drum, press auto PIC-3047, speed turbine bila kurang ditambah
sesuai kebutuhan
29
POB Saku Utilitas Pusri-III
19. Jika level steam drum stabil mengacu ke flow BFW dan Flow steam sama, 3
element-kan
20. Aktifkan line continous blowdown dan aktifkan 3007-F jaga level stabil di (50 –
60)% level glass 3007-F
21. Hubungi laboratorium tuk cek PH 8,5 - 9,5, conductivity < 100 mmhos, SiO2
< 0,5 ppm
30
POB Saku Utilitas Pusri-III
31
POB Saku Utilitas Pusri-III
32
POB Saku Utilitas Pusri-III
2. Start Aux LO pump yakinkan sirkulasi oli lancar dan press LO termonitor
3. Tutup BV vaccum exhaust turbine
4. Yakinkan BV drain casing turbine terbuka
5. Aktifkan seal steam turbine
6. Aktifkan condensat sealing ke RV exhaust turbine
7. Buka BV steam header ke turbine, start slow roll (500 Rpm)
8. Yakinkan steam yang keluar dari BV drain casing turbine benar-benar kering
(jika kering tutup perlahan)
9. Karena RV outlet turbine posisi auto (yakinkan steam yang keluar lancar,
terindikasi dari katup RV yang bekerja)
10. Naikkan speed bertahap menuju MGS (Minimum Governor Speed 2700 Rpm
refrence Mekanik)
11. Buka perlahan BV vaccum exhaust turbine (di monitor personel Amm plant)
12. Yakinkan vaccum bekerja terindikasi dari menutupnya RV exhaust turbine
13. Naikkan speed menuju speed normal 3550 Rpm
14. Bila tidak ada udara yang keluar dari venting casing pompa, tutup BV vent
casing pompa
15. Stop Aux LO pump (di posisikan AUTO)
16. Yakinkan turbine normal operasi (cek visual kelainan turbine) bila dibutuhkan
cek vibrasi oleh Teknik Andalan
17. Amati level basin
33
POB Saku Utilitas Pusri-III
34
POB Saku Utilitas Pusri-III
Flow
3. Fuel, tekanan minimum = 14 kg/cm2g. Tutup secara manual Throttle Valve ke
Starting turbine dan buka fuel gas valve ke Starting Turbine.
35
POB Saku Utilitas Pusri-III
7. IGNITOR ON 14. 14 HM
Perhatikan pada daftar Start-Up, Sequence-Pusri, READY TO START berwarna
kuning, bila belum tekan tombol stop, start 2x Timer Pompa Lube Oil Ratchet
bekerja
4. Pindahkan pointer ke kotak START, klik tanda lingkaran hitam dengan tombol
kiri. Klik kembali kotak START dengan tombol kiri
5. Monitor sequence start-up akan berurutan dari no.2 sampai dengan no.11
ditandai dengan masing-masing perubahan warna menjadi kuning, perubahan
sequence start-up disesuaikan dengan setting TIME REMAIN masing masing
6. Perhatikan pada akhir sequence start-up speed = 5100 rpm, beban = 0 MW
generator siap synchronizing
Closed-kan automatic voltage regulator (AVR):
1. Perhatikan 3006-J pada normal speed = 5100 rpm kondisi unload
2. 52-L incoming breaker di switch gear (3002-K) pada posisi CLOSED
3. Pindahkan MAN EXISTER ke posisi MANUAL dan closed-kan field breaker
apabila akan memasukkan AVR secara manual
4. Pindahkan MAN EXISTER ke posisi AUTO apabila akan memasukkan AVR secara
auto dengan cara auto field breaker akan close secara auto
5. Pada saat field breaker closed voltage generator = 13,8 kV sama dengan bus
voltage, apabila voltage generator < 13,8 kV raise Field Current Control untuk
menaikkan voltage generator = 13,8 kV
Synchronizing:
1. Informasikan ke masing-masing pabrik GTG P-III siap untuk synchronizing
beroperasi parallel dengan GTG Hitachi yang lain
2. Perhatikan kondisi generator voltage lebih tinggi 0,5 Volt dari Bus Generator
3. Yakinkan pada monitor Turboview Personal Computer MW SP = 2 MW
4. Pindahkan selector switch Synchronizing pada posisi AUTO/MANUAL. Pada
kondisi synchronizing auto synchroscope secara auto akan berputar ke arah
FAST, saat synchroscope berada pada posisi puncak Breaker 52-G akan Close
5. Monitor pada Turboview / Meteran Power listrik setelah 52-G closed beban akan
36
POB Saku Utilitas Pusri-III
naik bertahap menuju 2,0 MW speed 5100 rpm. Pada kondisi ini generator
hitachi 3006-J beroperasi parallel dengan GTG hitachi yang lain
6. Pindahkan kembali selector switch synchronizing ke posisi “OFF”
Start Crank:
1. Siapkan personil dan mobil safety agar standby selama proses crank
2. Buka BV gas bumi ke starting turbine
3. Tampilkan menu PERMISSIVE – PUSRI
4. Pindahkan selector switch “OFF, CRANK, FIRE, AUTO, REMOTE” ke CRANK
5. Tekan tombol execute, perhatikan pada menu PERMISSIVE – PUSRI selector
button position crank berwarna merah
6. Tampilkan menu Startup sequence – pusri
7. Tekan tombol start warna hijau satu kali dan tekan tombol execute warna
kuning satu kali, ready to start berwarna kuning, tekan kembali tombol start
8. Perhatikan menu STARTUP SEQUENCE – PUSRI CRANK, STARTING CLUTCH
9. Putar starting valve 12 – full open, speed turbine naik bertahap pada kondisi
crank speed ± 3000 rpm
37
POB Saku Utilitas Pusri-III
Start Crank:
1. Tampilkan menu startup sequence – pusri
2. Tekan tombol stop berwarna merah
3. Tekan tombol execute berwarna kuning
4. Tutup BV gas bumi yang menuju ke starting turbine
5. Monitor penurunan speed, pada speed 0 rpm time remain HYDRAULIC
RATCHET akan bekerja mulai 180 – 0 second. Pada time remain = 0 second
hydraulic ratchet start otomatis, ditandai dengan menu status pada hydraulic
ratchet berwarna merah
38
POB Saku Utilitas Pusri-III
2. Pindahkan handel di luar pintu incoming breaker (52-L) ke posisi trip, warna
hijau
3. Turunkan breaker incoming 52-L ke posisi lower
4. Apabila ada pekerjaan di TRAFO GENERATOR, GAC, ground-kan Knift Switch
Trafo terlebih dahulu
5. Panaskan Knift Switch Trafo Generator dengan lampu 500 watt sebanyak 3
buah apabila incoming breaker posisi open dalam waktu lama, pemanasan
dilakukan untuk menghindari kelembaban
39
POB Saku Utilitas Pusri-III
sebelum incoming breaker 52-L dilepas bila akan shutdown lama. Hal ini
akan menyebabkan target trip ter-shedding
5. Open-kan field breaker AVR
6. Tampilkan menu start_up dari CRT FORMAT, klik tombol kotak hitam
menggunakan tombol kiri, klik kembali STOP pada menu tampilan berikutnya.
Pada kondisi tersebut turbine akan shutdown, speed turbine turun bertahap ke
nol.
7. Perhatikan kondisi hydraulic ratchet pada speed 0 rpm, ratchet time remain
bekerja dimulai dari 180 sec, pada saat time remain ratchet = 0 sec, pompa
hydraulic ratchet di lapangan akan start
8. Monitor temperature lube oil apabila < 100 oC, main lube oil dan ratchet pump
bisa di stop.
40
POB Saku Utilitas Pusri-III
41