Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

Manajeman Koperasi

Tugas Mata Kuliah Koperasi

Oleh :

Reza choirul umami (150810101042)

Dhimas Aji S. (150810101157)

Lutfiah Cahya Firdani (150810101226)

Rustiana Ilmi Ayu M. (160810101002)

Indah Lusiyanti (160810101003)

Januar Sadana Sugiearto (160810101011)

ILMU EKONOMI STUDI DAN PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2019
Peran Manajemen Dalam Koperasi
Di lihat dari sejarahnya, koperasi memang di lahirkan sebagai badan usaha dengan tujuan lugas
untuk memajukan kepentingan ekonomi dari anggota-anggotanya. Koperasi sebagai bentuk seperti yang
kita kenal sekarang ini di lahirkan sekitar setengah abad yang lalu di Eropa Barat dalam suatu system
ekonomi kapitalis liberal yang di rasakan sebagai penekanan dan penghisapan oleh yang kuat terhadap
yang lemah.Oleh karena itu koperasi selalu menampakan wataknya yang selalu cenderung untuk
membela diri, menunjukan cirri-ciri manusiawi yang kuat dan menjungjung tinggi keadilan dan
kemerataan .Dari sinilah dapat di jelaskan mengapa koperasi diberikan pengertian sebagai organisasi yang
berwatak sosial. Kita sering melihat, terjadinya kesulitan-kesulitan dalam soal keuangan, soal yang
menarik perhatian anggota pada koperasi, pemasaran barang-barang, organisasi yang kacau atau
sebagainya .Kesulitan-kesulitan semacam itu persoalannya karena ketidak beresan pada manajemen.
Manajemen yang kurang baik dan tidak di aplikasikan secara professional menjadi salah satu alasan
kenapa koperasi di Indonesia tidak berjalan sesuai harapan. Andai tata kelola koperasi di Indonesia di
lakukan dengan baik dan professional, bukan tidak mungkin kesejahteran jutaan masyarakyat Indonesia
akan menjadi meningkat kesejahteraan masyarakatnya. Sangat tidak ekuivalen jika menyebut koperasi
secara khusus koperasi dalam konstitusinya. Tetapi perkembangan koperasi di Indonesia tidak sebaik
koperasi di Negara-negara lain.
Manajemen koperasi adalah salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil tidaknya
suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya. Apabila orang-orang
dalam manajemen ini memiliki kejujuran, kecakapan dan giat dalam bekerja maka besar kemungkinan
koperasi akan maju pesat atau setidak-tidaknya tendensi untuk terjadinya kebangkrutan dapat di
tanggulangi. Tetapi sebaliknya, apabila orang-orang ini tidak cakap, curang atau tidak jujur tentu koperasi
tidak akan maju seperti yang di harapkan.
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi.Sebagaimana diketahui, hakikat
manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tujuan melalui tangan orang
lain itu di lakukan oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu fungsi
perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dengan demikian,
keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing
fungsi tersebut.
Manajemen dalam koperasi memiliki peranan penting untuk melakukan pengelolaan terhadap
setiap bidang-bidang usaha yang dimiliki oleh koperasi dengan tujuan agar usaha koperasi tersebut dapat
berjalan dengan baik dan dapat mensejahterahkan anggotanya maupun masyarakat disekitarnya, selain itu
manajemen didalam pengelolaan koperasi juga berperan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi
oleh koperasi baik masalah yang berasal dari dalam diri koperasi itu sendiri maupun masalah yang berasal
dari luar koperasi demi terwujudnya koperasi sebagai soko guru perekonomian di Indonesia. Manajemen
dalam pengelolaan koperasi juga berfungsi untuk menyeimbangkan dua peran yang dimilikinya, peran
yang pertama yaitu peran koperasi dalam bidang ekonomi dan peran yang kedua yaitu peran dalam
bidang sosial yang berkaitan erat dengan asas dan prinsip-prinsip yang dianutnya.
Manajemen dalam pengelolaan Koperasi melibatkan lima unsur-unsur Koperasi yaitu Rapat
Anggota, Pengurus, Pengawas, Manager, dan Karyawan. Jika Koperasi ingin dikelola dengan baik maka
organisasi dan jaringan pendukungnya harus bias dipahami sebagai perkumpulan bersama karena
Koperasi merupakan perkumpulan berbasis anggota yang akar masyarakatnya dan nilai-nilai koperasinya
dapat mempersatukan anggota dengan pihak-pihak terkait atau terlibat. Berdasarkan hasil observasi,
wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa Manajemen Pengelolaan
Koperasi sudah berjalan dengan sangat baik, hal ini dapat dibuktikan dari Laporan Pertanggung Jawaban
Pengurus (LPJP) Koperasi.
Aspek - aspek Manajemenn Koperasi

1. MANAJEMEN OPERASI
Manajemen operasi adalah salah satu aspek dari manajemen koperasi yang memusatkan
perhatiannya terhadap pengelolaan variable-variabel kunci yang menentukan tercapainya efisiensi
dan efektifitas kegiatan utama koperasi secara optimal. Manajemen operasi dapat di bagi atas
beberapa manajemen lain yang mencakup manajemen operasi, yaitu:
a) Manajemen masukan
Yang dimaksud dengan masukan dalam hal ini adalah bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi tersebut. Sehubungan dengan bahan baku ini, maka pertama-tama pengurus
koperasi harus bisa menentukan sumber pengadaan bahan baku yang paling murah dengan
kualitas yang memadai.
b) Manajemen Peralatan dan SDA
Pengurus koperasi harus menentukan secara cermat jenis alat produksi yang hendak
digunakan, serta jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang akan melaksanakan proses
produksi tersebut.
c) Manajemen Keluaran
Pengurus koperasi harus dapat menentukan secara tepat baik jumlah satuan yang akan
dihasilkan yang dapat diserap oleh pasar, maupun standar kualitas tertentu sesuai dengan
sasaran pasar yang ingin diraih. Selain itu, agar proses produksi ini dapat dijalankan dengan
biaya serendah-rendahnya, dengan keluaran yang memenuhi standar kualitas tertentu, maka
standar penyusunan produksi dam biaya merupakan kebutuhan yang mutlak sifatnya pada
tahap produksi ini.
2. MANAJEMEN KEUANGAN
Pusat perhatian manajemen keuangan adalah terhadap pengelolaan berbagai aspek keuangan
suatu usah. Masalah utama yang biasanya dihadapi dalam kaitannya dengan pengelolaan
keuanagan ini adalah masalah menentukan berbagai kemungkianan perolehan sumber dana, yaitu
yang bisa diperoleh dengan biaya relative murah, serta masalah penggunaannya untuk membiayai
berbagai kegiatan sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan.
a) Modal Kerja
Modal kerja diperlukan dalam menunjang kelancaran kegiatan seperti membeli bahan baku,
membayar gaji pegawai, membayar utang, membayar bunga, dan kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan rutin koperasi. Yang menjadi elemen modal kerja adalah semua aktiva
lancar.
b) Manajemen Kas
Pusat perhatian manajemen kas adalah pada tercapainya keseimbangan antara kas yang
dikeluarkan (cash outflow) dengan kas yang diterima (cash inflow).
c) Manajemen Piutang
adalah tagihan kepada pihak-pihak diluar Koperasi yang timbul karena adanya penjualan atau
penyerahan jasa-jasa koperasi.. Permasalahan manajemen piutang biasanya terletak pada segi
kolektibilitas atau penagihannya.
d) Manajemen Persediaan
Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh kopersai , dengan maksud untuk dijual
kembali atau diproses lebih lanjut menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis
lebih tinggi. Sesuai dengan jenisnya, maka pesediaan dapat dibedakan menjadi persediaan
bahan baku dan persediaan barang jadi.
e) Infestasi Jangka Pendek
Yang dimaksud dengan infestasi jangka pendek adalah infestasi berupa pembelian surat-surat
berharga jangka pendek dengan tujuan untuk segera dijual kembali. Tindakan infestasi jangka
pendek ini biasanya dilakukan untuk mendayagunakan kelebihan sementara koperasi, yaitu
untuk memperoleh pendapatan tambahan. Hasil yang diperoleh dari infestasi jangka pendek
ini dapat berupa pendapatan bunga, dividen, atau keuntungan selisih kurs, transaksi jual beli
mata uang asing.
3. MANAJEMEN PEMASARAN
Sebagai suatu proses, maka kegiatan pemasaran dapat dibagi atas beberapa tahap kegiatan sebagai
berikut:
a) Analisis pasar,
b) Identifikasi kebutuhan konsumen,
c) Menyusun rencana pemenuhan kebutuhan konsumen,
d) Menguji rencana pemasaran dengan menempatkan produk ke pasar,
e) Evaluasi hasil-hasil pengujian rencana pemasaran.

Masalah utama pemasaran adalah mengupayakan terpenuhinya kepuasan konsumen melalui perencanaan
yang cermat terhadap elemen-elemen kunci pemasaran. Elemen-elemen kunci pemasaran antara lain
meliputi hal-hal sebagai berikut: perencanaan produk, distribusi produk, penetapan harga jual, metode
promosi, dan pelayanan purna jual.

Penerapan Manajemen
Secara umum, koperasi dikelola dan dijalankan dengan sederhana tanpa bantuan teknologi
informasi, padahal sebagai institusi keuangan seharusnya koperasi harus mengadopsi perkembangan
teknologi informasi untuk mendukung operasionalnya. Kesederhanaan koperasi mungkin saja menjadi hal
yang baik pada tahap awal perkembangan koperasi, namun seiring perkembangan koperasi itu sendiri di
tuntut lebih profesional.
Pada sisi lain, manajemen juga menghadapi permasalahan terkait pemahaman yang terbatas atas
konsep pengelolaan koperasi yang baik. Keterbatasan pemahaman tersebut terkait dua hal yaitu
pengembangan bisnis koperasi secara umum dan aspek perpajakan. Manajemen tidak memiliki variasi
bisnis selain aktivitas simpan dan pinjam sehingga koperasi mengalami kesulitan untuk berkembang,
bahkan untuk keperluan pendanaan koperasi sering mengalami kesulitan untuk berkembang, bahkan
untuk keperluan pendanaan koperasi sering mengalami kekurangan dana karena hanya mengandalkan
pendanaan dari anggota. Pada sisi lain, sebenarnya terdapat banyak peluang pendanaan lain dengan biaya
dana yang relatif kecil. Demikian juga untuk aspek pemanfaatan dana, pengurus hanya mengandalkan
pemberian pinjaman kepada anggota, padahal terdapat banyak peluang lain dalam rangka peningkatan
pemanfaatan dana yang dimiliki. Secara sederhana dapat dikatakan terdapat peluang yang besar untuk
perolehan dana yang lebih besar dan juga terdapat peluang memanfaatkan dana tersebut untuk suatu
aktivitas bisnis yang menguntungkan namun hal tersebut belum digali secara baik oleh pengurus koperasi.

A. PROGRAM MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOPERASI


1.Membangun Sistem Keuangan Koperasi yang Terkomputerisasi
Dimana tim akan membangun suatu sistem yang membantu koperasi tersebut. Sistem yang akan
dibangun memang belum dapat mengintegrasikan seluruh aktivitas yang ada dikoperasi namun tim akan
fokus kepada beberapa sub aktifitas yang sangat penting seperti data keanggotaan, transaksi, posisi
simpanan dan kewajiban anggota, dan beberapa hal penting lainnya. Hal ini diharapkan dapat menjadi
titik awal bagi pengembangan sistem yang terintegrasi baagi kedua mitra kegiatan ini.

2.Pelatihan Manajemen
Selain dukungan sistem yang baik tentu saja masalahmanajemen menjadi salah satu fokus perhatian
tim. Sistem paling baik sekalipun jika tidak dijalankan oleh manajemen (pengurus) yang baik tidak akan
memberikan dampak positif yang maksimal. Materi yang diberikan dalam kegiatan pelatihan manajemen
ini yaitu: (a). Penggunaan dan pemnafaatan sistem, (b). Pengembangan manajemen koperasi yang
profesional, (c). Pengembangan bisnis koperasi.

B. DAMPAK YANG DIHASILKAN


1.Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan
Pemahaman yang paling penting yang dirasakan oleh mitra sangat memberikan manfaat adalah
terkait cara perhitungan biaya dana serta alternatif kiat yang dapat digunakan agar memperoleh
alternatif pembiayaan yang lebih efisien. Selain efisien perolehan dana dengan biaya yang lebih murah,
pengurus koperasi juga sangat merasakan manfaat dari pelatihan dan pendampingan terkait menyusun
alternatif bisnis yang bisa dikembangkan dengan memanfaatkan dana yang dimiliki oleh koperasi.

2. Peningkatan omset pada mitra yang bergerak dalam bidang ekonomi


Sebagai unti usaha koperasi maka manfaat ekonomi yang utama tidak terbatas pada peningkatan
omset tapi efisiensi perolehan dana menjadi hal yang sama pentingnya.

3. Jasa, metode, model, sistem, produk/barang


Sistem yang dihasilkan dari kegiatan ini dapat mengemat waktu layanan terhdapa anggota dari
sebelumnya untuk melayani satu transaksi membutuhkan waktu lebih dari lima menit, saat ini hanya
dibutuhkan waktu sekitar satu menit. Hal ini membuat, koperasi dapat melayani lebih banyak lagi
nasabah penabung atau peminjam tanpa menambah jumlah karyawan. Atau pada sisi lain, jika ada staf
administrasi yang resign, maka koperasi tidak perlu merekrut orang baru. Hal ini akan mendorong
efisiensi operasional yang akan meningkatkan keuntungan koperasi.
Daftar Pustaka
https://udinmiftahudin14.wordpress.com/2017/09/11/peran-manajemen-dalam-koperasi/
Sumarsono, Sonny. 2004.ManajemenKoperasiTeori Dan Praktek.Yogyakarta :GrahaIlmu.

Anda mungkin juga menyukai