Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN IMD (INISIASI MENYUSUI DINI)

RSIA ASSALAM

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ASSALAM


2019
BAB I
PENGERTIAN

1.1 Pengertian ASI eksklusif


Adalah makanan tunggal dan terunik yang memenuhi semua kebutuhan tumbuh
kembang bayi sampai berusia 6 bulan. ASI yang pertama keluar adalah kolostrum atau sering
di sebut cairan emas karena berwarna kekuningan. Mengandung protein dan antibodi yang
tidak dapat di peroleh dari sumber lain termasuk susu formula.
Hanya ASI satu-satunya makanan dan minuman yang di perlukan oleh seorang bayi
dalam 6 bulan pertama, tidak ada makanan dan minuman lain termasuk air putih yang di
perlukan selama periode ini.
ASI adalah makanan bergizi dan berkalori tinggi yang mudah dicerna, ASI memiliki
kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan,
juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi, anti peradangan dan zat-zat biologi aktif yang
penting bagi tubuh bayi dan melindungi bayi dari berbagai penyakit, kandungan-kandungan
tersebut tidak terdapat dalam susu formula, selain asupan apapun selain ASI sulit di cerna
untuk bayi, sehingga justru akan membahayakan kesehatannya. Pada bulan-bulan pertama,
saat bayi berada pada kondisi yang sangat rentan, pemberian makanan dan minuman lain
selain ASI akan meningkatkan resiko terjadinya diare, infeksi telinga, alergi, mengurus,
leukimia, Sudden Infant Death Syndrome/ SIDS syndrome kematian tiba-tiba pada bayi,
penyakit infeksi dan penyakit-penyakit lain yang biasa terjadi pada bayi.
ASI yang di produksi ibu mempunyai komposisi yang sempurna untuk bayinya,
tidak ada yang bisa membuat makanan yang sempurna seperti ini, antibodi yang terkandung
dalam ASI di buat khusus untuk virus dan bakteri yang dihadapi ibu dan bayinya pada saat itu.
Komposisi ASI berbeda-beda dari pagi sampai malam hari dari tegukan pertama
sampai tegukan akhir. Setiap anak menyusui berubah untuk memenuhi kebutuhan dan
perkembangan pada bayi dengan rasa yang dipengaruhi oleh makanan yang di komsumsi
ibu sehingga setiap teguk ASI berbeda dan sempurna untuk bayi.
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 Tujuan
A. Pemberian ASI Ekslusif
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan juga manfaat ASI ekslusif yang bisa di
dapatkan baik itu untuk ibu menyusui maupun bagi sang bayi yaitu antara lain sebagai berikut :
a) Untuk Bayi
Mendapat faedah manfaat dari ASI antara lain adalah sang bayi dapat membantu
memulai kehidupannya dengan baik. Mengandung antibodi, ASI mengandung komposisi
yang tepat, mengurangi karies dentis, memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi dan
adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi, ASI meningkatkan kecerdasan
bayi. Membantu perkembangan rahang dan merangasang pertumbuhan gigi, karena
gerakan menghisap mulut bayi pada payudara sang ibu.
b) Untuk Ibu
Menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya antara lain adalah bisa sebagai
kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan ibu, membantu aspek psikologi yang akan
memberikan dampak positif kepada para ibu yang menyusui ASI itu sendiri.

2.2. MANFAAT
A. Untuk bayi
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi
umur kurang dan 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan
cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama
kehidupannya.Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu
ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dan kebutuhan bayi,
akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat. ASI disesuaikan
secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.
B. Untuk Ibu
a. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-
kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan
b. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI,
sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
c. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah tethadap kanker
rahim dan kanker payudara.
d. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot,
dsb
e. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa hams membawa banyak
perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
f. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya
g. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril
h. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat
manfaat fisik dan manfaat emosional
C. Untuk Keluarga
a. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau minyak
untuk merebus air, susu atau peralatan.
b. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan
kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
c. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dan ASI eksklusif.
d. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
e. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI
selalu siap tersedia.
f. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll.
D. Untuk Masyarakat dan Negara
a. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan
lain untuk persiapannya.
b. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
c. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.
d. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
e. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar
untuk merebus air, susu dan peralatannya.
f. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.

Pada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI mulai


menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak bayi lahir akan dapat
menghasilkan 50-100 ml sehari dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga mencapai sekitar
400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua. Jumlah tersebut dapat dicapai
dengan menysusui bayinya selama 4 - 6 bulan pertama. Karena itu selama kurun waktu tersebut
ASI mampu memenuhi kebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan volume pengeluaran air susu
menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saja dan
harus mendapat makanan tambahan.
Dalam keadaan produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak yang dapat
diperoleh adalah 5 menit pertama. Penyedotan/penghisapan oleh bayi biasanya berlangsung
selama 15-25 menit.
Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan mengkonsumsi sekitar 700-
800 ml ASI setiap hari. Akan tetapi penelitian yang dilakukan pada beberpa kelompok ibu dan
bayi menunjukkan terdapatnya variasi dimana seseorang bayi dapat mengkonsumsi sampai 1
liter selama 24 jam, meskipun kedua anak tersebut tumbuh dengan kecepatan yang sama.
Konsumsi ASI selama satu kali menyusui atau jumlahnya selama sehari penuh sangat
bervariasi. Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan volume air susu yang diproduksi,
meskipun umumnya payudara yang berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak
berubah selama masa kehamilan hanya memproduksi sejumlah kecil ASI.
Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi, jumlah air susunya dalam
sehari sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama, 400-600 ml dalam 6 bulan kedua, dan
300-500 ml dalam tahun kedua kehidupan bayi. Penyebabnya mungkin dapat ditelusuri pada
masa kehamilan dimana jumlah pangan yang dikonsumsi ibu tidak memungkinkan untuk
menyimpan cadangan lemak dalam tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah satu
komponen ASI dan sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi kadang-
kadang terjadi bahwa peningkatan jumlah produksi konsumsi pangan ibu tidak selalu
dapat meningkatkan produksi air susunya. Produksi ASI dari ibu yang kekurangan gizi
sering kali menurun jumlahnya dan akhirnya berhenti, dengan akibat yang fatal bagi bayi
yang masih sangat muda. Di daerah-daerah dimana ibu-ibu sangat kekurangan gizi seringkali
ditemukan "marasmus" pada bayi-bayi berumur sampai enam bulan yang hanya diberi ASI
BAB III
TATALAKSANA

3.1. Langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai ASI Eksklusif


A. Menyusui dalam 1 (satu) jam setelah kelahiran
B. Menyusui secara eksklusif hanya ASI artinya tidak di tambah makanan atau minuman lain
bahkan air putih sekalipun.
C. Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand) sesering yang bayi mau siang dan malam
D. Tidak menggunakan botol susu/empeng
E. Mengeluarkan asi dengan memompa/memerah dengan tujuan di saat tidak bersama bayi.
F. Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.

3.2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi ASI


Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah:
a. Makanan Ibu
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara
langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat
cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika
makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya
kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam payudara ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna,
dan akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI.
Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring nasi
ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori yang diberikan 1
piring nasi untuk membuat 1 liter ASI. Agar Ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan makanan
tamabahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1
butir telur.
Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan makanan, maka
akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jikapada masa kehamilan ibu juga
mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang
menyusui anaknya mutlak diperlukan. Dan walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air minum
dalam jumlah yang cukup. Dianjurkan disamping bahan makanan sumber protein seperti ikan,
telur dan kacang-kacangan, bahan makanan sumber vitamin juga diperlukan untuk menjamin
kadar berbagai vitamin dalam ASI.
b. Ketentraman Jiwa dan Pikiran
Pembuatan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu
dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk ketegangan
emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.
Pada ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalam menyusui bayinya,
reflek tersebut adalah:
1) Reflek Prolaktin
Reflek ini secara hormonal untuk memproduksi ASI. Waktu bayi menghisap
payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada putting susu dan aerola ibu.
Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse melalui nervus vagus, terus ke lobus anterior.
Dan lobus ini akan mengeluarkan hormon prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai
pada kelenjar -kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan
ASI.
2) Let-down Refleks (Refleks Milk Ejection)
Refleks ini membuat memancarkan ASI keluar. Bila bayi didekatkan pada payudara
ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara ibu. Refleks memutarnya kepala
bayi ke payudara ibu disebut :"rooting reflek (reflek menoleh). Bayi secara otomatis
menghisap putting susu ibu dengan bantuan lidahnya. Let-down reflex mudah sekali
terganggu, misalnya pada ibu yang mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan
gangguan pikiran. Gangguan terhadap let down reflex mengakibatkan ASI tidak keluar.
Bayi tidak cukup mendapat ASI dan akan menangis.Tangisan bayi ini justru
membuat ibu lebih gelisah dan semakin mengganggu let down reflek.
c. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap kebiasaan
memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin lebih menitik
beratkan upaya agar persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam
keadaan selamat dan sehat. Masalah pemberian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan
pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan yang tidak
mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih dari ASI. Pengaruh itu
akan semakin buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau poster
yang memuji penggunaan susu buatan.

d. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron.


Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil yang
mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat
menghentikan produksi ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat
digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat
merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin,
yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI.
e. Perawatan Payudara
Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan
mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut
diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus laktiferus dapat dihindarkan sehingga
pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar.
ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi baru lahir. ASI
dapat memenuhi kebutuhan bayi akan energi dan gizi selama 4-6 bulan pertama kehidupannya,
sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Selain sebagai sumber energi dan zat
gizi, pemberian ASI juga merupakan media untuk menjalin hubungan psikologis antara ibu
dan bayinya.
Hubungan ini akan menghantarkan kasih sayang dan perlindungan ibu kepada
bayinya serta memikat kemesraan bayi terhadap ibunya, sehingga terjalin hubungan yang
harmonis dan erat.
1). Motivasi untuk menyusui
Di daerah pedesaan menyusui anak terlihat sebagai suatu proses yang normal, dan tidak
dilakukan sembunyi-sembunyi. Ibu-ibu tidak malu menyusui bayinya. Kebiasaan itu dapat
menciptakan suatu kondisi dan gairah bagi para gadis yang melihatnya, sehingga ada kemauan
naluriah melakukan hal yang sama. Bila tumbuh menjadi besar dan punya anak mereka ingin
melakukan hal yang serupa. Sebaliknya, kebiasaan ibu-ibu di kota yang malu-malu serta
sembunyi-sembunyi menyusui bayinya, tentu akan banyak mempengaruhi tabiat gadis-gadis di
sekitarnya untuk berbuat sama, dan menyusui anak merupakan sesuatu hal yang harus
dihindarkan.
Ibu-ibu harus dibangkitkan kemauan dan kesediannya untuk menyusui anaknya,
terutama sebelum melahirkan. Dan bila menyusui, hendaknya ditingkatkan pada
masyarakat, pengertian tersebut hams ditanamkan pada anak-anak gadis sejak masih usia
muda, bahwa menyusui anak merupakan bagian dari tugas biologis seorang ibu.
Di daerah perkotaan, sasaran yang harus diberi pendidikan adalah para gadis remaja.
Didaerah pedesaan, pendidikan harus diarahkan untuk tujuan mencegah marasmus.
Perkembangan teknologi yang telah dapat menciptakan "humanized milk" menyebabkan
nilai ASI dan kebiasaan menyusui yang pada hakekatnya memberikan fasilitas kemudahan
pengadaan susu, murah serta praktis semakin kurang diminati dan dihindari. Kemajuan
dibidang kesehatan lingkungan dan industri makanan sapihan membuat segalanya menjadi
sangat praktis sehingga para ibu lebih cenderung menggunakan susu botol. Untuk mengatasi
masalah tersebut, ibu-ibu yang mampu harus dihimbau dan diberi motivasi agar kembali
pada praktek menyusui anak sendiri. Karena hal itu mendatangkan keuntungan bagi
hubungan ibu dan anak dan terutama karena hal itu memenuhi ciri dan kodrat manusia.
2). Keterampilan Menyusui
Banyak permasalahan dalam menyusui seperti (nyeri pada puting susu, susu yang
jumlahnya sedikit, atau ibu tidak nyaman dalam menyusui) bisa dipecahkan dengan
meningkatkan teknik dasar dalam menyusui, khususnya dalam memposisikan ibu dan bayi
dengan benar.
Posisi Ibu :
 Duduklah dengan nyaman dan carilah posisi yang paling nyaman ketika duduk diatas
kursi, atau kursi goyang, kursi berlengan atau bahkan duduk diatas kasur dengan
bersandar pada dinding atau sandaran kasur.
 Letakkan bantal dibelakang punggung, dan dibawah lengan yang akan memberikan
tumpuan ketika ibu menggendong bayi.
 Gunakan tumpuan kaki atau pijakan bila ibu duduk, khususnya bila menggunakan
kursi yang cukup tinggi.
 Bisa juga ibu bersandar pada sandaran kasur dengan posisi menghadap bayi dengan
menggunakan bantal sebagai penyangga kepala, leher, punggung dan kaki bagian
atas.

Posisi bayi :
 Disarankan untuk memulai persiapan pemberian ASI dengan mengenakan pakaian
yang sederhana pada bayi atau bahkan tidak mengenakan pakaian, untuk
meningkatkan kontak dengan ibu.
 Baringkan bayi dalam dekapan ibu, dengan posisi menghadap payudara. Posisi leher
pada lipatan lengan, badan terbaring disepanjang lengan dan pantat dipegang oleh
tangan.
 Setelah itu putarlah tubuh bayi sedemikian rupa sehingga posisi bayi berhadapan
dengan badan ibu.
 Posisi tubuh bayi harus dalam kedaan tegak lurus menghadap tubuh ibu, jangan
memutar leher bayi untuk mencapai putting susu ibu.
 Jika posisi bayi kurang tinggi, gunakan bantal untuk menyangga lengan.
 Posisikan lengan bayi dengan baik, lengan bawah diposisikan di bawah payudara
dan lengan yang atas bila mengganggu bisa ditahan dengan menggunakan ibu jari
lengan yang menggendong.
Posisi payudara :
 Hal yang pertama perlu dilakukan dalam persiapan payudara menjelang menyusui.
Secara manual pijatlah payudara untuk mendapatkan beberapa tetes ASI pada puting
ibu, hal ini akan melembabkan payudara ibu.
 Tahanlah payudara, beban payudara ditahan dengan telapak tangan dan jari-jemari
di bawahnya dan ibu jari di atasnya.
 Jauhkan jari dari daerah areola, sehingga menjauhi daerah tempat bayi
menghisap susu, hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi.
Memulai menyusui :
 Dekatkan mulut bayi pada puting yang sudah lembab tadi, lalu pijatlah bibir bayi
dengan lembut untuk merangsang refleks menghisap pada bayi.
 Ketika mulut bayi terbuka, segeralah melekatkan mulut bayi di tengah payudara dan
dekatkan bayi dengan erat ke tubuh ibu.
 Pastikan bayi menghisap hingga areola payudara bukan puting susu ibu, dengan ini
nyeri pada payudara selama menyusui bisa dihindari.
 Buatlah penyesuaian dengan irama pernafasan bayi.
 Ketika bayi sudah menghisap ASI dengan baik maka pastikan kita mengatur posisi
payudara dengan baik, tahan berat payudara dengan tangan sehingga berat payudara
tidak seluruhnya membebani mulut dan bibir bayi.
 Hal terakhir yang cukup penting adalah, ketika kita akan menghentikan pemberian ASI,
jangan menarik mulut bayi dari payudara ketika bayi masih menghisap. Maka hentikan
dahulu hisapan bayi lalu jauhkan bayi dari payudara dengan perlahan-lahan, hal ini
bertujuan agar penghentian menyusui ini tidak melukai payudara, yang bisa berakibat
nyeri hingga infeksi payudara.
3). Tanda Cukup ASI
Banyak ibu yang kurang memperhatikan apakah bayinya sudah cukup mendapatkan
ASI, atau bahkan banyak juga ibu yang bingung dengan banyak atau berapa sering
pemberian ASI yang baik itu. Oleh karena itu, berbagai tanda dibawah ini dapat dijadikan
pedoman untuk mengevaluasi kecukupan pemberian ASI, yaitu :
> Bayi menunjukan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara teratur untuk
menyusui.
> Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan terlihat sedikit
bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan menelan ASI yang
diberikan
> Berikan ASI selama rata-rata 15-20 menit pada masng-masing payudara setiap
menyusui.
> Berikan ASI setidaknya setiap 1-3 jam selama dua bulan pertama. Disarankan juga
untuk membangunkan bayi setiap 2-3 jam untuk memberikan ASI selama beberapa
minggu awal. Setelah lebih dan dua bulan bayi akan mampu menghabiskan ASI
lebih cepat, maka pemberian ASI dilakukan lebih jarang hingga setiap 3-5 jam dan
durasi menyusui menjadi lebih singkat.
> Bayi ngompol hingga 6-8 kali menandakan masukan cairan yang cukup.
> Bayi tubuh dengan kecepatan pertumbuhan yang normal, mengalami peningkatan
berat, tinggi badan, dan ukuran lingkar kepala.
> Memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulit yang sehat pula
4). Tips Sukses ASI Eksklusif
Ini tips yang sukses ASI eksklusif sampai 6 bulan walaupun ASI tidak termasuk yang
berlimpah dan sukses KB alamiah sampai si kecil 7 bulan.
i. Susui bayi sesering mungkin. Payudara kanan dan kiri. Jangan dijadwalkan. Produksi ASI
mengikuti hukum permintaan, semakin sering dihisap, maka semakin banyak berproduksi.
ii. Pompa payudara sehabis menyusui. Payudara yang kosong akan semakin mempercepat
produksi ASI.
iii. Jangan terlalu cepat memindahkan posisi menyusui dari payudara kiri ke kanan, dan
sebaliknya. ASI yang keluar setelah 15 menit pertama justru banyak mengandung lemak
yang dapat mengenyangkan bayi. Jangan lakukan posisi menyusui tiduran sampe
ketiduran kalau ibu punya kebiasaan tidur "pingsan". Bisa2 bayinya ketindihan dan tak
bisa bernafas.
iv. Makan makanan yang bergizi dan minum cairan yang cukup banyak. Bisa air putih, jus
buah, susu rendah lemak, kuah makanan. Makanannya usahakan banyak sayur hijau dan
makanan laut. Daun katuk segar lebih cepat menghasilkan daripada suplemen seperti Pro
ASI atawa Lancar ASI. Jangan pikirkan diet dulu. Melangsingkan tubuh bisa dilakukan
kapan saja sementara menyusui waktunya cuma sebentar sementara manfaat baiknya
untuk bayi adalah untuk kecerdasan dan daya tahan tubuhnya.
v. Minum madu juga sangat bermanfaat.
vi. Ibu harus cukup istirahat dan jangan stres! Stres bikin ASI mendadak kering.
vii. Kalau bayi masih tampak kurang puas juga, pompa ASI dan masukkan ke botol untuk
diberikan ke bayi. Tapi sebenarnya penggunaan dot tidak dianjurkan paling tidak sampai
usia bayi 6 bulan sebab dapat mengganggu perkembangan sistem syaraf dan struktur
tulang kepala.
viii. Ini yang paling penting, yaitu RASA PERCAYA DIRI bahwa kita MAMPU untuk
memberikan yang terbaik untuk bayi kita yaitu ASI.
ix. Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi2 yang dilahirkan dengan
cara caesar. Bayi "caesar" mengalami intensitas kesakitan yang sangat tinggi
dibandingkan dengan bayi lahir normal yang sudah mengalami exercise dalam
proses kelahiran sebelum akhirnya muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar.
Dengan memberikan ASI, maka dapat membantu mencegah infeksi dan mengurangi
rasa sakit yang diderita bayi.
3.3 ASI Eksklusif
A. Mekanisme produsi ASI
1) Hormon prolaktin
Ketika bayi menyusui, payudara mengirimkan rangsangan ke otak, otak
kemudian bereaksi mengeluarkan hormon prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah
menuju kembali ke payudara. Hormon prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk
bekerja memproduksi susu. Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja
ketika bayi menyusui. Sebagian besar hormon prolaktin berada dalam darah selama
kurang lebih 30 menit setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusui selesai,
barulah sebagian besar hormon prolaktin sampai di payudara merangsang sel-sel
pembuat susu untuk bekerja.
Jadi hormon prolactin bekerja untuk produksi susu berikutnya. Susu yang di
hisap bayi saat ini sudah tersedia dalam payudara. Di saluran ASI sebenarnya mekanisme
produksi susu dalam payudaramirip dengan tanaman teh atau kembang kertas. Jika kita
memetik pucuk teh atau kembang kertas. Maka akan tumbuh dari bawah ketiak daun dua
buah cabang baru. Jadi semakin sering di petik semakin banyak pucuk barunya.
Begitu juga di ASI, semakin sering di hisap bayi semakin banyak ASI yang di
produksi. Semakin jarang bayi menyusui semakin sedikit ASI yang diproduksi, jika bayi
nerhenti menyusui maka payudara akan berhenti memproduksi ASI.
2) Hormon oksitosin
Setelah menerima rangsangan dari payudara otak juga mengeluarkan hormon
oksitosin selama hormon prolaktin. Hormon oksitosin di produksi lebih cepat dari pada
hormon prolaktin. Hormon ini juga masuk ke dalam aliran darah menuju payudara. Di
payudara hormon oksitosin ini merangsang sel-sel otak untuk berkontrasi.
Kontraksi ini menyebabkan ASI hasil produksi sel-sel pembuat susu terdorong
mengalir melalui saluran ASI menuju puting, kadang bahkan ASI mengalir hingga keluar
payudara ketika bayi tidak sedang menyusui. Proses mengalirnya ASI ini di sebut reflek
pelepasan ASI.
Produksi hormon oksitosin bukan hanya di pengaruhi oleh rangsangan dari
payudara. Hormon oksitosin juga di pengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Jadi ketika
ibu mendengar suara tangisan bayi ASI dapat menetes keluar.
Cara penyimpanan ASI Eksklusif

Tempat penyimpanan Suhu oC Lama penyimpanan

4 jam tanpa AC
Di ruangan (ASI segar) 19oC-26oC
6 jam memakai AC

Di ruangan ASI beku di cairkan 19oC-26oC 4 jam

Di kulkas <4oC 2-3 hari

Di kulkas, ASI beku di cairkan <4oC 24 jam

Di freezer 1 pintu 0oC - (-18oC) 2 minggu

Di freezer 2 pintu -18oC - (-20oC) 1-4 bulan

Di deep freezer Susu stabil di -20oC/ kurang 6-12 bulan


BAB IV
DOKUMENTASI

1. SPO ASI Eksklusif.


2. Buku laporan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai