dengan berjalannya waktu Indonesia menjadi hutan yang paling terancam di dunia. Terkikisnya
hutan karena benebangan liar menjadikan faktor utama yang diperkirakan 70-75 persen dari kayu
yang dipanen ditebang secara liar. Dari perspektif ekonomi, penebangan liar telah mengurangi
pendapatan dan devisa Negara serta diperkirakan kerugian Negara mencapai 30 triliyun
pertahun. Dilain sisi penebangan liar tersebut dapat mengakibatkan kurangnya resapan air yang
dapat mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor.
Hilangnya kesuburan tanah mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak
sehingga menjadi sangat kering dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah
menguap. Selain itu, hujan bias menyapu sisa-sisa nutrisis dari tanah. Oleh sebab itu,
ketika tanah sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi menjadi hal yang sulit dan
budidaya di lahan tersebut menjadi tidak memungkinkan.
Turunnya sumber daya air juga menjadi bagian dari dampak penebangan hutan secara liar
dikarenakan pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air melalui akar pohon
penyerapan air yang kemudian dialirkan ke daun, kemudian menguap dan dilepaskan ke
lapisan atmosfer. Ketika pohon ditebang dan daerah tersebut menjadi gersang, maka taka
da lagi yang membantu tanah menyerap lebih banyak air, dengan demikian akhirnya
menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air.
Perburuan liar
Punahnya keanekaragaman hayati, meskipun hutan tropis hanya seluas 6% dari permukaan bumi
tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada di dalamnya. Akibat penebangan liar yang
dilakukaerburuan liar adalah pengambilan hewan dan tanaman liar secara ilegal dan
bertentangan dengan peraturan konservasi serta manajemen kehidupan liar. Perburuan liar
merupakan pelanggaran terhadap peraturan dan hukum perburuan.
Perburuan tidak dilakukan pada musimnya; biasanya musim kawin dinyatakan sebagai
musim tertutup ketika kehidupan liar dilindungi oleh hukum.
Pemburu tidak memiliki izin yang sah.
Pemburu secara ilegal menjual hewan, bagian tubuh hewan atau tanaman untuk
memperoleh keuntungan.
Perburuan dilakukan di luar waktu yang diperbolehkan.
Pemburu mempergunakan senjata yang dilarang pada hewan yang diburu.
Hewan atau tanaman yang diburu berada dalam wilayah yang dibatasi.
Hak untuk memburu suuatu hewan diklaim oleh seseorang.
Jenis umpannya tidak manusiawi. (contohnya makanan yang tidak cocok untuk kesehatan
hewan)
Menggunakan cara berburu yang dilarang (misalnya menggunakan lampu sorot untuk
membuat rusa kebingungan, atau berburu dari kendaraan yang bergerak).
Hewan atau tanaman yang diburu dilindungi oleh hukum atau termasuk spesies yang
terancam punah.
Hewan atau tanaman yang diburu telah ditandai untuk penelitian.
n secara besar-besaran ada sekitar 100 spesies hewan menurun setiap ari,
keanekaragaman hayati dari berbagai daerah hilang dalam skala besar.
Mengakibatkan banjir dikarenakan hutan yang bergungsi sebagai penyerap air tidak dapat
menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi
penggunaan bahan
Pupuk adalah zat kimia yang sudah diketahui kandungannya, digunakan untuk
memperkaya unsur hara dalam tanah. Penambahan pupuk untuk menyuburkan tanah sudah
dilakukan semenjak zaman Yesus Kristus dalam Alkitab Perjanjian Baru. Tidak perlu bercerita
dengan orang lain tentang betapa baiknya kehidupan ini. Secara alamiah Tuhanpun sudah
menyediakan yang terbaik untuk menyuburkan tanaman di ladang. Oleh sebab itu, jangan
biarkan hal-hal kimiawi-sintetis dapat mengganggu kehidupan anda.
Penggunaan pupuk yang kurang cerdas, tidak terkendali dan berlebihan akan menyebabkan
gangguan kesehatan bagi tanaman itu sendiri. Selain itu pemanfaatan sumber daya tanah yang
belum maksimal karena lorong-lorong disana cukup banyak yang kosong. Pada akhirnya
penggunaan produk hasil jebolan industri semakin turun secara drastis akibat oknum yang tidak
bertanggung jawab.
Akibat pemakaian pupuk kimia, seseorang diperintahkan untuk melakukan penilaian langsung
terhadap hasil tanam yang mengalami kematian. Kita berharap ketersediaan air ditempat ini
selalu berkesinambungan/ terus menerus sehingga rakyatpun turut sejahtera dari waktu ke waktu.
Tanah yang memiliki sumber daya yang baik dan alami cenderung dapat dimanfaatkan untuk
bercocok tanam secara organik. Sedangkan tanah yang kesuburannya sudah tergerus mau tidak
mau harus menerapkan penggunaan pupuk untuk meningkatkan kesuburannya.
Lahan yang baru dibuka/ lahan yang barusan digarap memiliki kandungan unsur hara yang masih
berada dalam keadaan yang lumayan bagus (melimpah ruah) sehingga sekalipun langsung
ditanami maka hasilnya dapat memberikan nilai yang baik sampai musim tanam ke-2 ataupun
ke-3. Untuk musim tanam yang selanjutnya kadar unsur hara di dalam tanah cenderung telah
berkurang sehingga pemberian pupuk kimia yang aman dan cerdas adalah kunci untuk mencapai
hasil yang lebih baik. Semakin lama anda menggarap tanah, semakin sering anda panen maka
semakin tinggi kebutuhan pupuk yang harus dipenuhi akibat penggerusan sumber daya tanah
dalam waktu yang lama (bertahun-tahun).
Tanah yang sudah digarap selama bertahun-tahun perlu diolah secara bertanggung jawab,
terpimpin dan cerdas. Kekayaan zat hara yang telah banyak hilang harus digantikan lewat proses
pemupukan yang baik. Cara penggunaan pupuk kimia yang memperhatikan kaidah yang benar
sesuai dengan anjuran pabrik pupuk yang bersangkutan atau sesuai dengan rekomendasi
seseorang yang ahli di bidang tersebut. Sehingga penerapan yang dilakukan tidak kurang dan
juga tidak berlebihan.
Pemberdayaan pupuk kimia yang dijual bebas dipasaran merupakan solusi 50:50 sebab bila
prosedur yang digunakan salah dapat berdampak buruk. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika
anda menggunakan bahan ini dengan senantiasa berhati-hati sambil memperhatikan petunjuk
pemakaian yang terdapat di label produk dan bila perlu mengkonfirmasikan hal tersebut kepada
seseorang yang ahli dibidangnya (sarjana pertanian atau dinas pertanian setempat (setengah
manusia dan hewan).
Ini adalah ciri khas dari pupuk buatan yang dijual secara komersial dipasaran. Aliran air
yang kencang yang disebabkan oleh hujan deras akan membawa lari unsur hara yang
telah anda sebarkan sebelumnya di atas permukaan tanah.
Mengganggu keseimbangan flora normal dalam tanah merupakan salah satu dampak
buruk penggunaannya secara terus menerus. Terutama ketika itu diterapkan/
diaplikasikan secara berlebihan.
3. Mengubah pH tanah.
Membuat tanah menjadi panas. Saat pengguna tidak memperhatikan saran dan anjuran
yang tertera pada labal sesuai dengan rekomendasi perusahaan pembuatan pupuk yang
bersangkutan alhasil penggunaannya dapat menghasilkan manfaat yang sebaliknya.
Namanya juga bahan kimia, sudah barang tantu penggunaan pupuk jenis ini beresiko
mengusir bahkan membunuh serangga dan cacing yang hidup di tanah pertanian.
5. Menghambat pembusukan bahan organik.
Tanah yang baik bukan saja harus mengandung unsur hara yang banyak melainkan harus
juga diperhatikan keseimbangan unsur hara yang terkandung didalamnya. Sebab biar
bagaimanapun juga ketidakseimbangan unsur hara dapat mempengaruhi pH tanah.
Penggunaan pupuk buatan yang tidak tepat & berlebihan justru dapat melunakkan bahkan
merusak akar tanaman. Akibatnya penyerapan unsur harapun terhambat/ terganggu.
Ketika penerapannya tidak tepat guna maka akibatnya akan berimbas pada kesehatan
tanaman yang terhambat sampai menimbulkan penyakit.
Saat tanaman tidak memperoleh unsur hara yang adekuat, efektif dan efisien maka
imbasnya dapat mengganggu pertumbuhan bahkan mengurangi kualitas & kuantitas hasil
panen juga.
Bila penanganan pupuk buatan komersial tidak dilakukan secara tepat dan benar maka
dapat berimbas pada keberlangsungan hidup tanaman kesayangan anda.
Sadar atau tidak, manusia sebagai pemakan tumbuhan turut pula mengkonsumsi pupuk
yang diberikan kepada tanaman tersebut. Memang ini tidak terjadi secara langsung
melainkan secara tidak langsung, sebab tanaman tersebut memprosesnya terlebih dahulu.
Tetapi biar bagaimanapun keadaan ini tetap dimungkinkan untuk mempengaruhi
kesehatan seseorang saat dikonsumsi terus-menerus. Bahan-bahan sintetis tersebut akan
menumpuk dalam tubuh lalu pada suatu titik dan suatu waktu akan menimbulkan
penyakit bagi manusia itu sendiri.
secara berlebih
Pencemaran, barangkali kita sudah terlampau akrab dengan kata iru di telaingan
kita. Terlebih akhir- akhir ini, di saat zaman mulai modern, industri dimana- mana dan mesin-
mesin canggih meraja lela. Pencemaran akrab di telinga kita, terlebih kita tinggal di Indonesia.
Pencemaran sendiri diartikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan/ atau komponen lain ke dalam air maupun ke dalam udara. Dalam arti lain, pencemaran juga
merupakan pengertian dari berubahnya tatanan atau komposisi air atau udara oleh kegiatan
manusia dan juga proses alam, sehingga kualiatas air (baca: ciri- ciri air tanah artesis) atau udara
(baca: ciri- ciri udara yang bersih dan sehat) tersebut menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan pembentukannya. Itulah garis besar arti dari pencemaran.
Dari definisi pengertian yang telah disampaikan di atas, kita mengetahui bahwasannya
pencemaran ini merupakan keadaan yang sungguh tidak baik atau keadaan yang jelas sangat
merugikan. Pencemaran membuat materi yang dicampurinya baik air (baca: pencemaran air),
udara (baca: polusi udara) maupun tanah (baca: pencemaran tanah) menjadi tidak berfungsi
dengan semestinya.
Kita telah mengetahui arti atau makna dari pencemaran yang pada intinya adalah dimasukkannya
sesuatu yang dapat menyebabkan materi awalnya menjadi berkeadaan tidak baik dan
menyimpang dari fungsi yang sebenarnya. Sementara itu sesuatu yang dapat menyebabkan
pencemaran ini sangat beragam (baca: dampak pencemaran air), yakni bisa berupa makhluk
hidup, zat, energi maupun komponen- komponen lain. Sesuatu yang menyebabkan pencemaran
ini biasanya disebut dengan limbah. Limbah ini dapat kita temukan dalam keseharian kita.
bahkan apa saja aktivitas manusia, sangat berpotensi menghasilkan limbah.
Limbah sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah limbah rumah tangga dan
juga limbah industri atau limnah pabrik. Seperti halnya namanya, limbah rumah tangga
merupakan limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga manusia sehari- hari. Beberapa
aktivitas manusia yang menghasilkan limbah antara lain adalah mencuci, baik piring maupun
pakaian dan memasak. Sementara yang dimaksud limbah pabrik adalah segala barang usang dari
pabrik yang sudah tidak dipakai lagi yang berbentuk padat, cair maupun gas. Tentu saja limbah-
limbah ini dihasilkan dari proses industrialisasi yang dilakukan oleh pabrik.
Industri yang ada pun bisa berskala kecil, menengah maupun berskala besar. Masing- masing
skala industri tersebut mempunyai limbahnya masing- masing. Dengan demikian limbah pabrik
atau industri ini ada bermacam- macam. Macam- macam limbah industri atau limbah pabrik
(baca: sistem pengolahan limbah cair industri) adalah sebagai berikut:
1. Limbah cair
Jenis limbah pabrik yang pertama adalah limbah pabrik yang berbentuk cair. Limbah pabrik cair
merupakan sisa- sisa produksi dari pabrik yang bentuknya cair. Biasanya limbah pabrik cair ini
akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, kali bahkan lautan. Limbah cair ini sifatnya
ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat.
Limbah pabrik yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti kali, laut (baca:
macam-macam laut), maupun selokan tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan
mencemari saluran- saluran tersebut sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak,
bahkan banyak makhluk hidup yang akan mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari pabrik ini
antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu,
kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.
2. Limbah padat
Selain limbah cair, jenis limbah pabrik selanjutnya adalah limbah padat. Limbah padat
merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai lagi yang berbentuk padatan,
lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang
dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat- tempat umum. Limbah padat
seperti ini apabila dibuang di dalam air pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat
menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati.
Sementara apabila dibuang di wilayah daratan tanpa adanya proses pengolahan, maka akan
mencemari tanah (baca: jenis-jenis tanah) di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah
pabrik padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik,
bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.
3. Limbah gas
Selain limbah cair dan limbah padat, ada pula jenis limbah pabrik lainnya yakni limbah gas.
Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil
aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya memberikan
dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu saja
berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari
udara (baca: pengertian pencemaran udara). Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah
kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap pabrik sisa produksi dan lain sebagainya.
Itulah beberapa macam limbah yang dapat dihasilkan dari aktivitas industri. Limbah- limbah
pabrik tersebut dapat mencemari tanah, air maupun udara yang pada akhirnya akan mencemari
lingkungan (baca: fungsi lingkungan) yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Padahal kita
telah mengetahui bahwasannya pencemaran merupakan hal yang tidak baik dan dapat
menyebabkan banyak dampak buruk.
Dampak kesehatan yang ditimbulkan dari limbah pabrik ini antara lain adalah sebagai berikut:
Selain akan berdampak pada kesehatan, adanya limbah pabrik ini juga dapat menyebabkan
dampak buruk bagi lingkungan. Adapun beberapa dampak negatif yang disebabkan oleh limbah
pabrik bagi lingkungan antara lain adalah sebagai berikut:
Demikianlah dampak- dampak yang bisa ditimbulkan oleh adanya pencemaran oleh limbah
pabrik. Dampak negatif tersebut akan selalu terasa apabila tidak diusahakan untuk mengolah
limbah secara baik dan benar. Maka dari itulah perlu adanya upaya- upaya tertentu agar limbah
yang dihasilkan dapat dinetralisir agar tidak membahayakan, dan apabila sudah terlanjur
tercemar maka harus diupayakan untuk mengatasi pencemaran- pencemaran tersebut.
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pabrik merupakan limbah yang berbahaya, karena
sebagain pabrik menggunakan bahan- bahan kimia dalam operasional produksi pabrik mereka.
Maka dari itulah harus diupayakan langkah- langkah untuk membuat limbah menjadi ramah
lingkungan dan tidak mengandung zat- zat yang berbahaya. setelah limbah- limbah yang
dihasilkan ini menjadi ramah lingkungan, maka membuangnya langsung ke lingkungan tidak
akan menyebabkan pencemaran.
Contoh yang paling banyak adalah ketika limbah pabrik berupa limbah cair maupun limbah gas.
Setelah limbah cair dan gas ini diolah sedemikian rupa, maka bisa dilepas ke alam (misal ke laut
dan juga angkasa). Dan pembuangan limbah tersebut secara langsung di lingkungan tidak akan
menyebabkan pencemaran air dan juga pencemaran udara.
Cara bijak yang lainnya adalah tidak membuang limbah pabrik yang cair ke dalam sumber air
(baca: proses terjadinya mata air) secara langsung, terlebih tanpa adanya penyaringan dan
pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair yang langsung berasal dari pabrik, tanpa diolah
biasanya akan menyebabkan lingkungan menjadi tercemar. Hal ini karena belum adanya
pemisahan antara zat yang berbahaya maupun tidak.
Apabila limbah segar seperti ini langsung di buang ke sungai (baca: manfaat sungai) maupun laut
maka akan menyebabkan ekosistem laut dan ekosistem sungai menjadi rusak dan tercemar. Hal
ini papsti akan berdampak pada matinya banyak makhluk hidup yang menghuni sumber air
tersebut.
Untuk limbah pabrik padat, maka perlu adanya tindakan yang berbeda antara limbah- limbah
organik dan non organik. Limbah- limbah yang bersifat organik bisa dikubur karena limbah
tersebut dapat terurai dengan abik apabila dikubur di dalam tanah (baca: jenis-jenis tanah).
Dengan mengubur limbah- limbah organik maka kita hanya mengatasi keberadaan limbah
organik saja, namun juga kita akan mendapatkan tanah yang lebih subur dan dapat digunakan
untuk berbagai kepentingan tertentu yang pastinya akan bermanfaat.
4. Menggunakan kembali limbah- limbah pabrik yang masih bisa didaur ulang
Selain limbah- limbah organik, ternyata limbah anorganik juga mempunyai penanganannya
sendiri. limbah pabrik anorganik yang sulit untuk diurai secara alami maka dapat dipilah- pilah.
Dan limbah yang bersifat anorganik ini dapat kita daur ulang untuk menjadi sesuatu yang baru.
Limbah anorganik yang masih bisa untuk didaur ulang sebaiknya kita daur ulang saja.
Disamping kita membantu menangani persoalan limbah padat pabrik, kita juga dapat menghamat
bahan baku.
Cara bijaksana yang selannjutnya adalah menanam banyak pohon di sekitar pabrik. Hal ini lebih
mengarah ke limbah gas. Limbah pabrik yang bersifat gas biasanya dibuang melalui cerobong
asap dan selanjutnya akan mencemari udara. Udara yang tercemar ini akan menyebabkan
penipisan pada lapisan ozon pada akhirnya apabila tidak ditangani dengan baik. Maka dari itulah,
kita dianjurkan untuk menanam pepohonan untuk dapat menetralisir udara yang telah tercemar
tersebut agar tidak terlalu berbahaya.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani pencemaran dari Limbah pabrik
tersebut. Sebagai manusia yang mengelola Bumi, maka kita harus memeperhatikannya dan
mengupayakan usaha- usaha yang baik agar dapat menyelamatkan lingkungan.
an
tebang pilih
Tebang pilih (high grading) adalah istilah yang merujuk kepada aktivitas "memanen yang
terbaik dan membiarkan yang lainnya". Istilah ini paling banyak digunakan dalam kehutanan,
namun juga digunakan di penangkapan ikan dan pertambangan. Alasan dilakukannya tebang
pilih bervariasi, seperti terikat peraturan, kelayakan ekonomi, dan lingkungan.
Istilah tebang pilih dalam Silvikultur (selection cutting) memiliki arti yang berbeda karena yang
ditebang tidak selalu merupakan kayu berkualitas terbaik.
Daftar isi
1 Kehutanan
2 Penangkapan ikan
3 Lihat pula
4 Pranala luar
Kehutanan
Dalam kehutanan, tebang pilih berarti menebang kayu berkualitas terbaik di suatu area hutan.
Pohon-pohon yang pertumbuhannya terhenti, lambat, atau berbentuk tidak keruan akan
mempertahankan kondisi ekologis di area hutan yang ditinggalkan oleh penebang, terutama jika
diperkirakan bahwa pohon-pohon tersebut mengalami pertumbuhan yang lambat karena faktor
kompetisi. Tebang pilih juga memberikan kesempatan bagi area hutan untuk mempertahankan
spesies pohon tertentu.
Berlawanan dengan tebang pilih yang umum, tebang pilih juga bisa berarti memotong pohon
berkualitas rendah sebagai metode pembiakan selektif sehingga pohon yang tersisa dan bertahan
di hutan tersebut merupakan hasil pembiakan pohon kualitas terbaik yang tidak berkompetisi
dengan pohon berkualitas rendah.
Penangkapan ikan
Tebang pilih dalam perikanan adalah memanen ikan secara selektif sehingga hanya ikan
berkualitas yang dijaring. Ikan inferior yang terjaring, jika masih hidup, harus dilepaskan.
Namun seringkali ikan yang dijaring sudah dalam keadaan mati atau sekarat karena terlalu lama
berada di udara. Praktik ini sering dilakukan di dalam situasi ketika nelayan dan kapal
penangkap ikan terikat kuota penangkapan ikan individu. Tebang pilih memungkinkan mereka
mendapatkan keuntungan tertinggi dengan tangkapan yang sedikit.
Lihat pula
pertanian monokultur
Pertanaman tunggal atau monokultur adalah salah satu cara budidaya di
lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Cara budidaya ini meluas
praktiknya sejak paruh kedua abad ke-20 di dunia serta menjadi penciri pertanian intensif dan
pertanian industrial. Monokultur menjadikan penggunaan lahan efisien karena memungkinkan
perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya
tenaga kerja karena keseragaman tanaman yang ditanam. Kelemahan utamanya adalah
keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti
hama dan penyakit tanaman).[1]
Cara budidaya ini biasanya dipertentangkan dengan pertanaman campuran atau polikultur.
Dalam polikultur, berbagai jenis tanaman ditanam pada satu lahan, baik secara temporal (pada
waktu berbeda) maupun spasial (pada bagian lahan yang berbeda).
Pertanaman padi, jagung, atau gandum sejak dulu bersifat monokultur karena memudahkan
perawatan. Dalam setahun, misalnya, satu lahan sawah ditanami hanya padi, tanpa variasi apa
pun. Akibatnya hama atau penyakit dapat bersintas dan menyerang tanaman pada periode
penanaman berikutnya. Pertanian pada masa kini biasanya menerapkan monokultur spasial tetapi
lahan ditanami oleh tanaman lain untuk musim tanam berikutnya untuk memutus siklus hidup
OPT sekaligus menjaga kesehatan tanah.
Istilah "monokultur" sekarang juga dipinjam oleh bidang-bidang lainnya, seperti peternakan,
kebudayaan (mengenai dominasi jenis aliran musik tertentu), atau ilmu komputer (mengenai
sekelompok komputer yang menjalankan perangkat lunak yang sama).
Daftar isi
1 Penggunaannya pada usaha pertanian
o 1.1 Budi daya tanaman
o 1.2 Kehutanan
Kehutanan
Dalam kehutanan, monokultur adalah penanaman satu spesies pohon saja pada pada lahan
kehutanan.[4] Disebut juga dengan hutan homogen buatan, penanaman hutan monokultur
memberikan hasil yang lebih efisien dibandingkan penanaman hutan campuran karena usia
pohon yang relatif panjang dan butuh waktu lama untuk pemanenan. Namun hutan monokultur
tidak memberikan keanekaragaman hayati yang cukup bagi hewan liar untuk hidup dan
berkembang dengan baik di dalamnya. Karena semua pohon ditanam pada waktu yang sama,
maka dipanen juga pada waktu yang sama sehingga terjadi siklus tebang habis dan penanaman
kembali yang dapat mengganggu habitat. Penggunaan kendaraan berat untuk menebang dan
mengangkut hasil hutan berpotensi memadatkan tanah di dalam hutan sehigga mengganggu
habitat di lantai hutan, termasuk organisme penghuni tanah.[5] Penanaman spesies tunggal juga
berpotensi memudahkan tersebarnya penyakit pohon[6] dan mengganggu kualitas lingkungan.[7]
Polikultur, di sisi lain, menanam berbagai jenis tanaman yang bervariasi baik secara spesies dan
subspesies sehingga terdapat keanekaragaman genetika di lahan pertanian. Persebaran hama dan
penyakit dapat dicegah karena biasanya hama dan penyakit hanya menyerang satu spesies saja.
Bahkan jika yang ditanam hanya satu spesies, asalkan memiliki strain yang berbeda, persebaran
hama dan penyakit dalam satu lahan dapat dicegah.[8]
Di China, penanaman padi dengan strain yang berbeda dalam kondisi tersebarnya wabah hama
dan penyakit mampu menghasilkan beras 89% lebih banyak dibandingkan penanaman padi strain
tunggal. Pada kondisi tersebarnya wabah, padi strain tunggal mengalami kerusakan tanaman
sebesar 94% lebih banyak dibandingkan lahan padi strain jamak. Hal ini menjadikan penggunaan
pestisida berpotensi untuk dikurangi.[9]
Saat ini terdapat kekhawatiran mengenai tersebarnya jamur penyebab karat daun gandum yang
telah menghancurkan usaha penanaman di Uganda dan Kenya, dan telah tersebar secara perlahan
ke Asia.[10] Revolusi Hijau menjadikan genetika tanaman pertanian menjadi sangat mirip karena
pemuliaan tanaman dan bioteknologi yang begitu intensif demi menghasilkan hasil pertanian
dalam jumlah besar untuk memberi makan populasi dunia.