UIN SUSKA
Oleh :
MELDA AFRIANTI, S.Pt., M.Si
Nama Mahasiswa :
Nim :
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIV. ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2017
KATA PENGANTAR
Hal
Kata .................................................................................................. i
Pengantar
Daftar Isi .................................................................................................. ii
Praktikum Gelatin 1
I
Praktikum Kompos 3
II
Praktikum Biogas
III 6
Daftar Pustaka ......................................................................... 31
TATA TERTIB DAN KESELAMATAN LABORATORIUM
Latar Belakang
Gelatin merupakan salah satu produk dari proses hidrolisis parsial dari
kolagen hewan yang dapat diaplikasikan dalam bidang industri pangan dan
industri non pangan. Industri pangan yang menggunakan gelatin adalah industri
permen, es krim, jelly, sedangkan non pangan berupa industri fotografi , kertas,
farmasi, dan kosmetik. Kolagen merupakan kelompok protein dalam jaringan
pengikat hewan misalnya pada tulang, tulang rawan, urat ligamen otot dan kulit
(Sudarmadji, 2003).
Perubahan kolagen menjadi gelatin dihasilkan dengan ektraksi kolagen
dengan air panas setelah perlakuan perendaman dalam larutan asam atau basa.
Perlakuan kimia yang berbeda itu menghasilkan gelatin tipe A dan gelatin tipe B.
Kedua jenis tersebut dapat dibedakan berdasarkan titik isoelektriknya, yaitu
gelatin tipe A pada pH 8 -9 dan gelatin tipe B pada pH 5 (Cahyadi, 2006).
Produksi gelatin dan mutu gelatin yang dihasilkan antara lain tergantung pada
lama perendaman untuk proses curing, suhu, waktu, pengadukan dan viskositas ,
konsentrasi larutan perendam, lama dan suhu ekstraksi dari bahan baku (Cahyadi,
2006).
Bahan baku utama gelatin berasal dari kulit dan tulang sapi, kambing, dan
hewan ternak lainnya. Komposisi kimia kulit segar terdiri dari 64 % air, 33%
protein, 2% lemak, 0,5% garam mineral dan 0,5% zat-zat lain. Protein kulit
terdiri dari dua jenis, yakni protein fibrous dan globuler, dimana protein fibrous
diantaranya adalah 0,3% elastin, 19% kolagen dan 2% keratin sedangkan
protein globuler adalah albumin dan globumin berkisar 1% serta mucin dan
mucoid 0,7%. Hampir 80% dari kulit tersusun dari senyawa organik
yaitu protein. Oleh karena itu, pemanfaatan kulit sebagai bahan baku perlu
dikembangkan (Soesatro, 2007)
Salah satu ternak yang dapat dimanfaatkan adalah ternak kambing. Kulit
kambing di Indonesia merupakan hasil samping pemotongan kambing untuk
memperoleh dagingnya, dan merupakan bahan yang belum optimal dalam
pemanfaatannya. Sementara di Indonesia sampai saat ini gelatin masih merupakan
bahan import. Gelatin sangat penting dalam diversifikasi bahan makanan karena
nilai gizinya yang tinggi terutama kadar protein khususnya asam amino dan
rendahnya kadar lemak (Said et al.,2011).
Hasil penelitian Said dkk., (2011) menunjukkan bahwa gelatin dari bahan
kulit kambing yang diproses menggunakan senyawa basa lemah (Ca(OH)2
ternyata memiliki sifat-sifat yang mirip dengan gelatin komersial (produksi
Merck, Germany). Sifat-sifat yang dimaksud diantaranya adalah kekuatan gel,
kadar protein, kadar lemak fat, nilai aktivitas air (aw) serta warna. Sifat gelatin
dipengaruhi oleh proses atau tahapan dalam pembuatannya.
Tahapan proses berawal dari curing pada bahan yang biasa dilakukan
dengan menggunakan larutan asam atau larutan basa. Proses curing dengan
larutan asam membutuhkan waktu yang singkat dan rendemen yang dihasilkan
lebih banyak dibandingkan larutan basa. Penggunaan suhu ekstraksi juga
merupakan hal yang mempengaruhi gelatin yang dihasilkan. Ekstraksi dapat
dilakukan pada suhu 50-100 0C (Huda,dkk., 2013). Penggunaan suhu yang lebih
dari 950C dapat menurunkan sifat-sifat gelatin (Retno, 2012).Jenis larutan asam
yang digunakan bervariasi, baik larutan asam organik maupun anorganik.
Salah satu bahan organik yang dapat digunakan terdapat pada buah nenas
yaitu, pada batang, kulit nenas, daging buah dan empelur. Nenas mengandung
enzim bromelin yang fungsinya adalah memutus ikatan rantai protein dalam
daging dan memutuskan ikatan kolagen dalam jaringan hidup. potensi dari
limbah nenas masih dapat dikembangkan dan dikelolah menjadi bahan yang
sangat berguna untuk bahan tambahan dalam pengolahan makanan. Selain itu
juga dapat mengurangi limbah yang mencemari disekitar jalan dan pemukiman
penduduk. Salah satu yang dapat kita mamfaatkan adalah mengesktrak menjadi
bahan tambahan makana yaitu gelatin. Penggunan enzim sebagai pelarut
pada pengesktrakan gelatin akan sangat mengurangi pengugunaan bahan-bahan
kimia dan juga ramah lingkungan serta tidak memerlukan pencucian untuk
pemurnian gelatin.
Tujuan Praktikum
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam pembuatan gelatin dari kulit
kambing
2. Meningkatkan Pengetahuan mahasiswa untuk mendeskripsikan
karakteristik gelatin dari kulit kambing
3. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengolah limbah kulit dan
mengetahui pemanfaatannya dalam bidang industri pangan dan non pagan
Pengecilan ukuran ± 2- 3 cm
Disaring
(Gelatin Cair)
Tepung Gelatin
Hasil Praktikum (buat tabulasi data dan rekapitulasi data dari semua
perlakuan)
Cahyadi, W. 2005. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi
Aksara. Jakarta.
Huda, W. N., W. Atmaka, dan E. Nurhartadi, 2013. Kajian karakteristik fisik dan
kimia gelatin ekstrak kaki ayam (Gallus gallusbankiva) dengan variasi
lama perendaman dan konsentrasi asam. Jurnal Teknosains Pangan.
2(3): 70-75. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Retno, D. T., 2012. Pembuatan gelatin dari tulang ayam boiler dengan proses
hidrolisa.Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi.
Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.
Schrieber, R., & Gareis, H. 2007. Gelatin handbook: Theory and industrial
practice.Weinheim. Wiley-VCH: Verlag GmbH & KGaA.
Soesatro A. 2007. Produksi Gelatin dari Tulang Ikan sebagai Pembuat
Kapsul. Thesis Unpad. Bandung
Sumerta,. IN dan Simpen, IN. 2007. Optimalisasi potensi ceker ayam (shank)
hasil limbah rumah penyembelihan hewan (RPA) melalui metode
ekstraksi termodifikasi untuk menghasilkan gelatin. Universitas
Udayana Bali.
Yusek, I., 2007. Gelatin Alternatif dari Cakar Ayam. Pascasarjana Unpas
Bandung.