Anda di halaman 1dari 63

STANDAR

ASUHAN
KEPERAWATAN

Jilid …
Revisi no, ……………….

Rumah Sakit
………………………
………………………..

20….
DAFTAR ISI
SK Organisasi Tim
Keperawatan……………………………………………………. 1

Struktur organisasi
Keperawatan……………………………………………………..2

SK Falsafah dan Tujuan


Keperawatan………………………………………………..3

SK Buku Standar Asuhan


Keperawatan……………………………………………...4

Uraian Tugas Ketua Tim


Keperawatan……………………………………………….5

Uraian Tugas kepala Keperawatan Rawat


Inap………………………………………7

Uraian Tugas Kepala Keperawatan


Poliklinik………………………………………..9

Uraian Tugas Kepala Keperawatan


UGD…………………………………………...11

Uraian Tugas Kepala Keperawatan Kamar


Bersalin………………………………..13

Uraian Tugas Kepala Keperwatanan Kamar


Operasi……………………………….15

Uraian Tugas Kepala Keperawatan Ruang


Watsus…………………………………17

SOP Pemilihan Ketua Tim


Keperawatan…………………………………………….19

SOP Penyusunan Jadwal


Dinas……………………………………………………...20

SOP Permintaan Cuti


Perawat……………………………………………………….21

SOP Pelimpahan Tugas Ketua Tim


Keperawatan…………………………………...22
SOP Pergantian Waktu
Dinas………………………………………………………..23

SOP Perawat Jaga tak dapat


hadir…………………………………………………...24

SOP Pendataan dan Penyediaan


Menu………………………………………………25

SOP Tindakan
Penyuntikan………………………………………………………….26

SOP Pemasangan
Infus………………………………………………………………30

SOP Mengganti Balutan


luka………………………………………………………..32

SOP Pemberian Transfusi


darah……………………………………………………..33

SOP Mengukur Tekanan


Darah……………………………………………………...34

SOP Menghitung nadi dan


respirasi…………………………………………………35

SOP Mengukur suhu


badan………………………………………………………….36

SOP Mengambil sample


darah………………………………………………………37

SOP Mengambil sample


Urine………………………………………………………38

SOP mengambil sample


faeces………………………………………………………39

SOP Mengambil sample


sputum…………………………………………………….40

SOP Pemasangan Urine


catheter…………………………………………………….41

SOP Pemasangan
NGT………………………………………………………………43
SOP Pemeriksaan
EKG………………………………………………………………45

SOP
Lavement………………………………………………………………
……….47

SOP Menolong pasien


BAB…………………………………………………………48

SOP Memandikan Pasien di tempat


tidur……………………………………………49

SOP Membersihkan mulut


Pasien…………………………………………………..51

SOP Menyisir rambut


pasien………………………………………………………...52

SOP Mengganti alat tenun


kotor……………………………………………………..53

SOP penjadwalan
Operasi……………………………………………………………55

SOP Persiapan area


operasi………………………………………………………….56

SOP Serah terima pasien


Operasi……………………………………………………57

SOP Rapat Tim


Keperawatan………………………………………………………..58

SOP Tugas Administratif Tenaga


Keperawatan…………………………..………...59

SOP Penyimpanan obat


pasien………………………………………………………63

SOP Program Orientasi Bagi Tenaga Keperawatan


Baru……………………………64
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ………………………..

Nomor : …./ …/ Dir/RS…./SK/20….


Perihal : Struktur Organisasi Tim
Keperawatan RS… Lampiran :-

DIREKTUR RUMAH SAKIT ……………..


Menimbang : Perlunya penertiban dan konsolidasi internal seluruh aspek
pelayanan dan
pengelolaan Rumah sakit secara keseluruhan
Mengingat :
1. SK menkes No.67781/RS/63 tahun 1963 tentang syarat-syarat pokok Rumah
sakit swasta
2. Daftar Tata cara dan syarat pendirian / Pembangunan dan penyelenggaraan
Rumah sakit swasta
3. SK Badan Pendiri Yayasan ………………….No.446/01/Y…../SK/Sek/07
tentang pengangkatan Direktur Rumah ……………….
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Susunan Staf Tim Keperawatan adalah Sebagai Berikut :
Zr. ………………… sebagai Ketua Tim Keperawatan
Zr. ………………… sebagai Kepala Keperawatan UGD
Zr. …………………sebagai Kepala Keperawatan Polklinik
Zr. ………………… sebagai Kepala Keperawatan Rawat Inap
Zr. …………………sebagai Kepala Keperawatan Kamar Operasi
Zr. ……………….. sebagai Kepala Keperawatan Kamar Bersalin
Zr. …………………sebagai Kepala Keperawatan Ruang Watsus
Kedua: Struktur Organisasi dan Uraian Tugas masing masing akan
dijelaskan pada
lampiran.
Ditetapkan di …………….
Pada tanggal ……………..

Direktur
…………………………………….
…………………………………….
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
…………………….

Nomor : …./ ../ Dir/RS…./SK/20…


Perihal : Falsafah dan Tujuan Keperawatan
RS…. Lampiran :-

DIREKTUR RUMAH SAKIT ……..


Menimbang : Perlunya penertiban dan konsolidasi internal seluruh aspek pelayanan dan
pengelolaan Rumah sakit secara keseluruhan
Mengingat :
1. SK menkes No.67781/RS/63 tahun 1963 tentang syarat-syarat pokok
Rumah sakit swasta
2. Daftar Tata cara dan syarat pendirian / Pembangunan dan penyelenggaraan
Rumah sakit swasta
3. SK Badan Pendiri Yayasan
……………………No…../01/YK…./SK/Sek/07 tentang pengangkatan
Direktur Rumah Sakit ...

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Falsafah Keperawatan RSU. ... :
Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga pasien dan
masyarakat secara profesional dan holistik, dengan mengedepankan nilai nilai
kemanusiaan dan solusi tanpa membeda bedakan bangsa, suku, agama, dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat RS…………. secara cepat, ramah, dan
ilmiah
Kedua : Tujuan Keperawatan RSU. ... :
Memberikan asuhan Keperawatan yang bermutu tinggi, efektif dan efisien
kepada pasien, keluarga pasien dan masyarakat di RS………………,……
Ditetapkan
di………………
Pada tanggal
………………
Direktur

…………………………………
…………………………………
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ……………..,………………

Nomor : …./ ../ Dir/RS…./SK/20….


Perihal : Buku Standar Asuhan
Keperawatan RS….. Lampiran :-

DIREKTUR RUMAH SAKIT .........

Menimbang : Perlunya penertiban dan konsolidasi internal seluruh aspek pelayanan dan
pengelolaan Rumah sakit secara keseluruhan

Mengingat :

1. SK menkes No.67781/RS/63 tahun 1963 tentang syarat-syarat pokok Rumah


sakit swasta
2. Daftar Tata cara dan syarat pendirian / Pembangunan dan penyelenggaraan
Rumah sakit swasta
3. SK ………………No.446/01/YK…/SK/Sek/07 tentang pengangkatan
Direktur Rumah Sakit …………….

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Buku Standar Asuhan Keperawatan RS………. sebagai acuan resmi
pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan di RS……….. oleh seluruh
perawat
RS……………..
Kedua : Buku Standar asuhan Keperawatan terbitan Direktorat Rumah
Sakit Umum dan
Pendidikan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI sebagai
Referensi Pelaksanaan kegiatan Asuhan Keperawatan
RS………….,……………..

Ditetapkan di ……………
Pada tanggal
……………..
URAIAN TUGAS
TIM KEPERAWATAN
RSU AVISENA

1. KEPALA TIM KEPERAWATAN

Nama Jabatan : Kepala Tim Keperawatan


Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan seluruh pelayanan keperawatan di RSU Avisena.

A. Persyaratan :
a. Minimal Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 2 tahun
b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
c. Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik bagi
rekan sejawatnya
d. Terampil, Terlatih secara Internal RS
e. Sehat Jasmani dan Rohani

B. Tanggung Jawab:
 Bertanggung Jawab kepada Kepala Rumah sakit melalui Kepala Bidang Medik
C. Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan
2. Membuat Perencanaan tenaga Keperawatan yang diperlukan
3. Membuat perencanaan jenis dan jumlah peralatan keperawatan yang diperlukan
4. Membuat perencanaan asuhan keperawatan sesuai Kebutuhan pasien
5. Melaksanakan Fungsi Kegiatan Asuhan Keperawatan
6. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan di seluruh ruangan pelayanan keperawatan RSU Avisena
7. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan lain untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan ketentuan
8. Mengadakan pertemuan berkala dengan seluruh tenaga keperawatan
9. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga keperawatan dibawah
tanggung jawabnya
10. Melaksanakan Fungsi Pelayanan Kepada Pasien dan Keluarganya
11. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
penjelasan tentang peraturan RS, Hak dan Kewajiban Pasien, RS, dokter,
Perawat, Fasilitas yang tersedia, sekilas tarif, serta kegiatan sehari-hari yang
akan dijalani pasien.
12. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung
13. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung
14. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sebatas
wewenang dan kemampuannya.

15. Melaksanakan Fungsi Administrasi

16. Mengumpulkan data indikatormutu pelayanan Keperawatan RSU Avisena.


17. Mengumpulkan Data angket, Kritik dan Saran Pasien
18. Membuat Laporan Kasus dan Permasalahan Keperawatan Kepada Direktur

19. Melaksanakan Fungsi Pengawasan

20. Mengawasi, Menilai, dan mengambil tindakan atas pelaksanaan


asuhan keperawatan di seluruh ruangan
21. Mengawasi, Menilai, dan mengambil tindakan atas kelengkapan
catatan asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien
22. Mengawasi, Menilai dan mengambil tindakan atas ketertiban
pengisian Buku
23. Register Pasien di Semua Ruangan Keperawatan
24. Mengawasi,menilai, mengambil tindakan Kinerja masing-masing
kepala ruangan dan pelaksana keperawatan lain
25. Mengawasi, menilai dan mengambil tindakan atas kenya,manan
pasien selama pelaksanaan asuhan keperawatan
26. Mengawasi, menilai dan mengambil tindakan atas penggunaan
obat dan alat, tata tertib arus barang dan obat, serta inventasisasi
ruangan
27. Melaksanakan Fungsi Kepegawaian

28. Menyusun Jadwal Dinas Tim Keperawatan dan tenaga lain


29. Melaksanakan Program Orientasi bagi pegawai baru
30. Meberimotivasi kepada tenaga Keperawatan dan non Keperawatan untuk
menjaga Kebersihan dan lingkungannya

31. Menciptakan suasana kerja yang baik antar tenaga keperawatan maupun dengan
non keperawatan

2. KEPALA KEPERAWATAN RAWAT INAP

Nama Jabatan : Kepala Keperawatan Rawat Inap


Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Rawat Inap RSU
Avisena, meliputi Ruang Mutiara, Rubi,Kyanit, Tourmalin, Safir, Emerald,
Berlian, Garnet dan HCU

A. Persyaratan :
a. Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana
b. Keperawatan > 5 tahun
c. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
d. kompetensi dan profesionalisme
e. Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik
bagi rekan sejawatnya
f. Terampil, Terlatih secara Internal RS- Sehat Jasmani dan Rohani

B. Tanggung jawab:
a. secara adminstrati bertanggung jawab kepada direktur melalui
kepala bidang medik
b. secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada
Ketua Tim Keperawatan
C. Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan
Rawat Inap RSU Avisena, meliputi meliputi Ruang Mutiara, Rubi,Kyanit,
Tourmalin, Safir, Emerald, Berlian, Garnet dan HCU
D. Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan
2. Membuat Perencanaan tenaga Keperawatan yang diperlukan
3. Membuat perencanaan jenis dan jumlah peralatan keperawatan yang diperlukan
4. Membuat perencanaan asuhan keperawatan sesuai Kebutuhan pasien
5. 2.Melaksanakan fungsi kegiatan asuhan keperawatan
6. Melaksanakan Asuhan Keperawatan secara tertib, disiplin, efektif dan efisien
7. Mengisi lembaran asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan
tertib
8. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
9. Melaksanakan Fungsi Pelayanan Kepada Pasien dan Keluarganya
10. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya
meliputipenjelasan tentang peraturan RS, Hak dan Kewajiban Pasien, RS,
dokter, Perawat, Fasilitas yang tersedia, sekilas tarif, serta kegiatan sehari-hari
yang akan dijalani pasien
11. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat utuk mengetahui
keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah
yang dialaminya
12. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung
13. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sebatas
wewenang dan kemampuannya
14. Melaksanakan fungsi Administrasi
15. Mengisi lembar asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan tertib
dan disiplin
16. Melengkapi Buku Register Pasien setiap kali pasien pulang
17. Membuat Perincian jasa, penggunaan obat/alat, tindakan keperawatan di rawat
inap - Melakukan proses transfer informasi antar perawat dan antar perawat
dokter secara jelas dan sesuai Standar Operasional
18. Melaksanakan Fungsi Inventarisasi
19. Melakukan Inventarisasi barang dan alat yang ada di Ruangan Rawat Inap
secara periodik sesuai SOP
20. Menyediakan Persediaan Obat / Medicine Kit di ruang rawat Inap sesuai
keperluan
21. Membuat sistem arus obat/alat Permintaan/pemakaian yang tertib sesuai SOP
22. 6.Melaksanakan Fungsi Pelaporan
23. Melaporkan masalah yang dihadapi sesuai garis tanggung jawab
24. Melaporkan inventarisasi barang dan obat dalam rapat dinas
25. Melaporkan kasus pasien yang dihadapi dalam rapat dinas
3. KEPALA KEPERAWATAN POLIKLINIK

Nama Jabatan : Kepala Keperawatan Rawat Jalan /Poliklinik


Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Poliklinik / Rawat
Jalan

A. Persyaratan :
a. Minimal Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 2 tahun
b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme - Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi
contoh yang baik bagi rekan sejawatnya
c. Terampil, Terlatih secara Internal RS- Sehat Jasmani dan Rohani
B. Tanggung jawab:
a. secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala bidang
medik
b. secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Ketua Tim
Keperawatan

C. Tugas Pokok :
 Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Rawat Jalan /
Poliklinik
D. Uraian Tugas :
1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran pelayanan
serta memudahkan pasien menerima pelayanan dengan cara :
2. mengawasi kebersihan lingkungan
3. mengatur tata ruang poliklinik agar memudahkan dan memperlancar
pelayanan yang diberikan kepada pasien
4. Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam memberikan
pelayanan
5. Mengkaji Kebutuhan Pasien, dengan cara :
6. Mengamati keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, mental, keluhan)
7. Melaksanakan anamnesa sebatas kemampuan dan kewenangan
8. Menyiapkan bahan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan
9. Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien
10. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter, dengan cara
11. memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
12. menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan, seperti mengatur posisi
pasien dan menenangkan dan memberi rasa aman dan nyaman kpd pasien
13. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan yang
ditentukan oleh dokter
14. Member penyuluhan kesehatan secara perorangan/kelompok sesuai
kebutuhan dengan cara :
15. memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diagnosa, therapi, tindak lanjut perawatan,pengobatan di
rumah sebatas wewenag dan kemampuannya
16. memberikan penyuluhan kesehatan kepada pengunjung secara kelompok
pada saat menunggu, bila memungkinkan.
17. Merujuk pasien kepada tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan,
untuk keperluan diagnostik, pengobatan atau perawatan lanjutan
18. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan :
19. Melengkapi buku register setiap hari
20. Melengkapi Kartu Kontrol
21. Menyediakan obat-obatan yang diperlukan
22. Mengadakan inventarisasi barang
23. Melaksanakan proses arus barang/obat, pemakaian/permintaan dengan tertib
dan sesuai SOP
24. Berperan serta dalam sistem pelaporan rekam medic
25. Memelihara peralatan medis dan non medis di poliklinik dengan cara :
26. Membersihkan dan menyimpan alat yang akan dan telah digunakan
27. Menyiapkan semua peralatan sehingga siap pakai selalu
28. Mengganti alat tenun yang kotor
29. Bekerjasama dengan unit lain dalam pelayanan keperawatan dibawah
pimpinan ketua tim
30. Keperawatan
31. Mengatur kunjungan ulang pasien seuai program pengobatan
32. Mengikuti pertemuan berkala dengan staf Keperawatan dan seluruh staf
RSU Avisena.
33. Meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan di bidang keperawatan
4. KEPALA KEPERAWATAN UGD

Nama Jabatan : Kepala Keperawatan UGD


Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Unit Gawat Darurat

A. Persyaratan :
a. Minimal Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 5 tahun
b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme - Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi
contoh yang baik bagi rekan sejawatnya
c. Terampil, Terlatih secara Internal RS- Sehat Jasmani dan Rohani
B. Tanggung jawab:
a. Secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala
bidang medic
b. Secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Dokter
Kepala UGD

C. Tugas Pokok :
 Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Unit Gawat Darurat
D. Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan
2. Membuat Perencanaan tenaga Keperawatan yang diperlukan
3. Membuat perencanaan jenis dan jumlah peralatan keperawatan yang
diperlukan
4. Membuat perencanaan asuhan keperawatan sesuai Kebutuhan pasien
5. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan UGD untuk kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien menerima pelayanan dengan cara :
6. mengawasi kebersihan lingkungan
7. mengatur tata ruang UGD agar memudahkan dan memperlancar pelayanan
yang diberikan kepada pasien
8. Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan dalam memberikan
pelayanan
9. Mengkaji Kebutuhan Pasien, dengan cara :
10. Mengamati keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, mental, keluhan)
11. Melaksanakan anamnesa sebatas kemampuan dan kewenangan
12. Menyiapkan bahan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan
13. Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan
pasien
14. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter,
dengan cara :
15. memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan - menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan, seperti
mengatur posisi pasien dan menenangkan dan memberi rasa aman dan
nyaman kpd pasien
16. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
yang ditentukan oleh dokter
17. Memberi penyuluhan kesehatan secara perorangan/kelompok sesuai
kebutuhan dengan cara :
18. memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang hasil
pemeriksaan, diagnosa, therapi, tindak lanjut perawatan,pengobatan di
rumah sebatas wewenang dan kemampuannya
19. memberikan penyuluhan kesehatan kepada pengunjung secara kelompok
pada saat menunggu, bila memungkinkan.
20. Merujuk pasien kepada tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan,
untuk keperluan diagnostik, pengobatan atau perawatan lanjutan
Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan : - Melengkapi buku register
setiap hari
21. Melengkapi Kartu Kontrol
22. Menyediakan obat-obatan yang diperlukan
23. Mengadakan inventarisasi barang
24. Melaksanakan proses arus barang/obat, pemakaian/permintaan dg tertib dan
sesuai SOP
25. Berperan serta dalam sistem pelaporan rekam medik
26. Memelihara peralatan medis dan non medis di poliklinik dengan cara :
27. Membersihkan dan menyimpan alat yang akan dan telah digunakan
28. Menyiapkan semua peralatan sehingga siap pakai selalu
29. Mengganti alat tenun yang kotor
30. Bekerjasama dengan unit lain dalam pelayanan keperawatan dibawah
pimpinan ketua tim Keperawatan
31. Mengatur kunjungan ulang pasien seuai program pengobatan
32. Mengikuti pertemuan berkala dengan staf Keperawatan dan seluruh staf RS
33. Meningkatkan pengetahuan dan Keterampilan di bidang keperawatan
5. KEPALA KEPERAWATAN KAMAR BERSALIN

Nama Jabatan : Kepala Keperawatan Kamar Bersalin


Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Bersalin dan Ruang
Kebidanan (Ruang Tourmalin)

A. Persyaratan :
a. Minimal Lulusan SPK dengan pengalaman sebagai pelaksana Keperawatan
Kebidanan > 5 tahun
b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme - Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi
contoh yang baik bagi rekan sejawatnya
c. Terampil, Terlatih secara Internal RS- Sehat Jasmani dan Rohani
B. Tanggung jawab:
 secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala bidang
medik
 secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Kepala UPF
Kebidanan melalui Ketua Tim Keperawatan
C. Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Bersalin dan
Ruang Kebidanan ( Ruang Tourmalin)
D. Uraian Tugas :

1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan


2. Membuat Perencanaan tenaga Keperawatan yang diperlukan
3. Membuat perencanaan jenis dan jumlah peralatan keperawatan yang diperlukan
4. Membuat perencanaan asuhan keperawatan sesuai Kebutuhan pasien
5. 2.Melaksanakan fungsi kegiatan asuhan keperawatan
6. Melaksanakan Asuhan Keperawatan secara tertib, disiplin, efektif dan efisien
7. Mengisi lembaran asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan
tertib
8. Melakukan Sistem Identifikasi Bayi Baru Lahir sesuai SOP
9. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
10. Melaksanakan Fungsi Pelayanan Kepada Pasien dan Keluarganya
11. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
penjelasan tentang peraturan RS, Hak dan Kewajiban Pasien, RS, dokter,
Perawat, Fasilitas yang tersedia, sekilas tarif, serta kegiatan sehari-hari yang
akan dijalani pasien
12. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat utuk mengetahui
keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah
yang dialaminya
13. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung
14. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sebatas
wewenang dan kemampuannya
15. Melaksanakan fungsi Administrasi
16. Mengisi lembar asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan tertib
dan disiplin
17. Melengkapi Buku Register Pasien setiap kali pasien pulang
18. Membuat Perincian jasa, penggunaan obat/alat, tindakan keperawatan di Ruang
Bersalin dan Ruang Kebidanan (R.Tourmalin)
19. Melakukan proses transfer informasi antar perawat dan antar perawat dokter
secara jelas dan sesuai Standar Operasional
20. Melaksanakan Fungsi Inventarisasi
21. Melakukan Inventarisasi barang dan alat yang ada di Ruangan Bersalin dan
Ruang Kebidanan secara periodik sesuai SOP
22. Menyediakan Persediaan Obat / Medicine Kit di ruang Bersalin dan Ruang
Kebidanan (R. Tourmalin) sesuai keperluan
23. Membuat sistem arus obat/alat Permintaan/pemakaian yang tertib sesuai SOP
24. 6.Melaksanakan Fungsi Pelaporan
25. Melaporkan masalah yang dihadapi sesuai garis tanggung jawab
26. Melaporkan inventarisasi barang dan obat dalam rapat dinas
27. Melaporkan kasus pasien yang dihadapi dalam rapat dinas
6. KEPALA KEPERAWATAN RUANGAN OPERASI

Nama Jabatan : Kepala Keperawatan Ruang Operasi


Pengertian : Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Operasi

A. Persyaratan :
a. Minimal Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai pelaksana
Keperawatan > 2 tahun
b. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme - Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi
contoh yang baik bagi rekan sejawatnya
c. Terampil, Terlatih secara Internal RS- Sehat Jasmani dan Rohani
B. Tanggung jawab:
 secara adminstratif bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala
bidang medik
 secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Kepala UPF
Bedah melalui Ketua Tim Keperawatan
C. Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Operasi Uraian
Tugas :
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan
2. Membuat Perencanaan tenaga Keperawatan yang diperlukan
3. Membuat perencanaan jenis dan jumlah peralatan keperawatan yang diperlukan
4. Membuat perencanaan asuhan keperawatan sesuai Kebutuhan pasien
5. 2.Melaksanakan fungsi kegiatan asuhan keperawatan
6. Melaksanakan Asuhan Keperawatan secara tertib, disiplin, efektif dan efisien
7. Mengisi lembaran asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan
tertib
8. Mempersiapkan Ruang operasi, instrumen, proses sterilisasi, serta prasarana
pendukung semisal listrik cadangan, konsumsi, dll
9. Menyiapkan jadwal operasi, mengusahakan lengkapnya staf kamar operasi
hadir pada waktunya.
10. Memantau persiapan fisik dan mental pasien. Memeriksa ulang semua
kelengkapan rekam medik, obat-obatan dan surat-surat pasien.
11. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
12. Melaksanakan Fungsi Pelayanan Kepada Pasien dan Keluarganya -
Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi
penjelasan tentang gambaran singkat teknik dan resiko operasi
13. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaannya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dialaminya
14. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi
selama pelaksanaan pelayanan berlangsung
15. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
sebatas wewenang dan kemampuannya
16. Melaksanakan fungsi Administrasi
17. Mengisi lembar asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan tertib
dan disiplin
18. Melengkapi Buku Register Pasien setiap kali operasi
19. Membuat Perincian jasa, penggunaan obat/alat, tindakan keperawatan di
20. Ruangan operasi
21. Melakukan proses transfer informasi antar perawat dan antar perawat dokter
secara jelas dan sesuai Standar Operasional
22. Melaksanakan Fungsi Inventarisasi
23. Melakukan Inventarisasi barang dan alat yang ada di Ruangan Operasi
24. Menyediakan Persediaan Obat / Medicine Kit di ruang Operasi
25. Membuat sistem arus obat/alat Permintaan/pemakaian yang tertib sesuai SOP
26. Melaksanakan Fungsi Pelaporan
27. Melaporkan masalah yang dihadapi sesuai garis tanggung jawab
28. Melaporkan inventarisasi barang dan obat dalam rapat dinas
29. Melaporkan kasus pasien yang dihadapi dalam rapat dinas
7. KEPALA KEPERAWATAN RUANG HCU
Nama Jabatan : Kepala Keperawatan HCU

Pengertian Seorang Tenaga Perawat Profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan HCU (High Care
Unit)

A. Persyaratan
a. :- Minimal Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai pelaksana
b. Keperawatan > 3 tahun
c. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi
d. kompetensi dan profesionalisme
e. Berwibawa, mampu membimbing rekan sejawat, memberi contoh yang baik
bagi rekan sejawatnya.

f. Terampil, Terlatih secara Internal RS- Sehat Jasmani dan Rohani

B. Tanggung jawab:
 secara adminstrati bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala bidang
medik.
 secara operasional teknik medis bertanggung jawab kepada Ketua Tim
Keperawatan.
C. Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan di Ruangan Perawat HCU (
High Care Unit )
D. Uraian Tugas
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan
2. Membuat Perencanaan tenaga Keperawatan yang diperlukan- Membuat
perencanaan jenis dan jumlah peralatan keperawatan yang diperlukan
3. Membuat perencanaan asuhan keperawatan sesuai Kebutuhan pasien
4. 2.Melaksanakan fungsi kegiatanasuhan keperawatan
5. Melaksanakan Asuhan Keperawatan secara tertib, disiplin, efektif dan
efisien
6. Mengisi lembaran asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan
tertib
7. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
8. Melaksanakan Fungsi Pelayanan Kepada Pasien dan Keluarganya
9. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya
meliputipenjelasan tentang peraturan RS, Hak dan Kewajiban Pasien, RS,
dokter, Perawat, Fasilitas yang tersedia, sekilas tarif, serta kegiatan sehari-
hari yang akan dijalani pasien
10. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat utuk
mengetahui keadaannya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dialaminya
11. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung
12. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sebatas
wewenang dan kemampuannya
13. Melaksanakan fungsi Administrasi
14. Mengisi lembar asuhan keperawatan dalam rekam medik pasien dengan
tertib dan disiplin
15. Melengkapi Buku Register Pasien setiap kali pasien keluar.
16. Membuat Perincian jasa, penggunaan obat/alat, tindakan keperawatan di
Ruang HCU
17. Melakukan proses transfer informasi antar perawat dan antar perawat dokter
secara jelas dan sesuai Standar Operasional
18. Melaksanakan Fungsi Inventarisasi
19. Melakukan Inventarisasi barang dan alat yang ada di Ruangan HCU secara
periodik sesuai SOP
20. Menyediakan Persediaan Obat / Medicine Kit di ruang HCU sesuai keperluan
21. Membuat sistem arus obat/alat Permintaan/pemakaian yang tertib sesuai SOP
22. Melaksanakan Fungsi Pelaporan
23. Melaporkan masalah yang dihadapi sesuai garis tanggung jawab
24. Melaporkan inventarisasi barang dan obat dalam rapat dinas
25. Melaporkan kasus pasien yang dihadapi dalam rapat dinas
8. SOP PEMILIHAN KETUA TIM KEPERAWATAN
A. Pengertian : Tata Cara pemilihan dan pengangkatan Ketua Tim Keperawatan

Tujuan : Tim Keperawatan dipimpin sosok yang mampu memberi teladan


bagi rekannya srta mandapat dukungan dari sesama paramedik dan non
paramedik - Tim Keperawatan dapat bekerja sebagai sebuah tim profesional
yang mampu memberikan pelayanan yang bermutu tinggi

B. Kebijakan :
a. Masa bakti Ketua Tim Keperawatan adalah 3 tahun
b. Pengangkatan Ketua TimKeperawatan Ditetapkan dengan SK Direktur

C. Prosedur :
1. Seluruh Tenaga paramedik dan pembantu Paramedik berkumpul dalam
sebuah rapat dengan Direktur sebagai moderator
2. Peserta Rapat mengajukan calon Ketua Tim Keperawatan
3. Moderator menanyakan kebersediaan calon-calon tersebut untuk dipilih-
Peserta rapat melakukan pemungutan suara secara tertutup bila calon lebih
dari satu, secara terbuka bila calon hanya satu
4. Bila tidak ada yang bersedia dicalonkan, Direktur menunjuk langsung
Ketua Tim Keperawatan
9. SOP PENYUSUNAN JADWAL DINAS
A. Pengertian Tata cara pembuatan jadwal dinas tenaga paramedik,pembantu
paramedik dan tenaga non medik lainnya

Tujuan Tercapai jadwal dinas yang teratur, efektif, dan merata sedemikian rupa
sehingga Pelayanan Keperawatan terjaga kualitasnya 24 jam setiap harinya.
B. Kebijakan
a. adwal Dinas dibuat oleh Kepala Unit Keperawatan / Kepala Ruang Rawat Inap
b. Jadwal mulai dibuat / harus selesai 7 hari sebelum pergantian bulan.
C. Prosedur:
1. Kepala keperawatan menampung semua masukkan tentang jadwal dinas. -
Berdasarkan jumlah ketenagaan kebutuhan ruangan dan pertimbangan lain
dibuatlah jadwal dinas.
2. Jadwal dinas kemudian ditutupkan dan ditandatangan Direktur.
10. SOP PERMINTAAN CUTI TENAGA PERAWATAN
A. Pengertian : Suatu tata cara mengajukan cuti bagi tenaga keperawatan.
Tujuan : Tercipta kesinambungan pelayanan keperawatan yang bermutu.
B. Kebijakan
: Permohonan cuti paling lambat diajukan 7 hari sebelum jadwal dinas dibuat.
C. Prosedur :
1. Tenaga Perawatan mengajukan cuti kepada direktur dengan
mengisi formulir permohonan cuti.
2. Bila Direktur menyetujui, surat permohonan diberikan kepada
Kepala Keperawatan.
3. Kepala Keperawatan membuat jadwal dengan tercantum jadwal
cuti karyawan yang bersangkutan
11. SOP PELIMPAHAN TUGAS KEPALA PERAWATAN
A. Pengertian Tata cara pelimpahan wewenang Kepala Keperawatan di saat Kepala
Keperawatan tidak bertugas.
Tujuan : Tetap terjaga kesinambungan pelayanan keperawatan yang bermutu.
B. Prosedur :
1. Pada saat Kepala Keperawatan tidak bertugas maka ditunjuk seorang
paramedik senior untuk menggantikan tugasnya.
2. Paramedik senior ini bertanggung jawab penuh atas seluruh tugas Kepala
Keperawatan.
3. Bila paramedik senior melaporkan hal-hal penting baik pada saat itu juga
maupun pada saat Kepala Keperawatan bertugas
12. SOP PERGANTIAN WAKTU DINAS
A. Pengertian : Tata cara pergantian waktu dinas di RSU Avisena.
Tujuan : Tercapai kesinambungan pelayanan keperawatan selama 24 jam di
RSU Avisena.
B. Kebijakan
: - Pelayanan keperawatan di RSU Avisena 24 jam nonstop.
C. Prosedur

:
1. 1 hari 24 jam waktu dinas dibagi dalam 3 shift: shift pagi : waktu dinas jam
07:00 – 14:00 ( 7 jam ) shift siang : waktu dinas jam 16:00 – 21:00 ( 7 jam )
shift malam : waktu dinas jam 21:00 – 07:00 ( 10 jam )
2. Setiap pergantian shift dilakukan transfer informasi antar perawat:
3. Perawat shift sebelumnya tidak diperkenankan pulang
sebelummelaksanakan seluruh proses transfer informasi kepada perawat
shift berikutnya.
4. Pelaksanaan proses transfer informasi tidak diperkenankan dilakukan
sebelum semua perawat shift berikutnya hadir lengkap.
5. Adapun proses transfer informasi tersebut terdiri dari 2 cara yangwajib
dilakukan : secara lisan dan tulisan.
6. Transfer informasi secara lisan dilakukan langsung di depan pasien.Perawat
shift berikutnya langsunag melihat sendiri & memeriksa pasien.
7. Tunjukkan kepada pasien siapa yang akan selanjutnya menjaga sangpasien.
Ingatkan kepada pasien untuk tidak sungkan menghubungi perawat jaga bila
membutuhkan bantuan.
8. Hal-hal yang ditransferkan adalah segala hal mengenai rencanapengobatan
pasien, masalah-masalah di luar pasien yang harus menjadi perhatian/tugas
perawat shift berikutnya.
9. Perawat shift sebelumnya bertanggung jawab penuh
ataskeberhasilan/kegagalan/kekuranglengkapan informasi yang ditransfer
kepada perawat shift berikutnya.
13. SOP PERAWAT JAGA TIDAK DAPAT HADIR
A. Pengertian : Tata cara pengelolaan waktu dinas apabila perawat jaga tidak
dapat hadir.
Tujuan : Tetap terlaksana kesinambungan pelayanan keperawatan yang
bermutu.
B. Kebijakan
 Perawat jaga yang tidak dapat hadir harus memberitahukan
ketidakhadirannya sesegera mungkin.
 Penanggung jawab pengaturan jadwal dinas adalah Kepala
Keperawatan / Kepala Ruangan Rawat Inap.
C. Prosedur
1. Perawat yang tidak dapat hadir memberitahukan kepada perawat jaga
tentang ketidakhadirannya dengan alasan yang jelas.
2. Perawat jaga menghubungi Kepala Keperawatan untuk meminta perawat
pengganti.
3. Kepala perawatan akan menunjuk perawat yang paling mungkin bertukar
jaga dengan perawat yang tak bisa hadir tersebut.
4. Perawat jaga menghubungi perawat pengganti.
5. Pergantian jaga ini diberitahukan kepada HRD.
6. Perawat yang tidak dapat hadir harus melaporkan diri kepada HRD saat ia
kembali bertugas.
14. SOP TINDAKAN PENYUNTIKAN:
A. Pengertian : Tata cara melakukan beberapa macam tindakan penyuntikan Obat
obatan kepada pasien.
Tujuan : Melakukan tindakan penyuntikan obat kepada pasien secara
aman,nyaman dan benar.

B. Kebijakan
 : Pelaksana penyuntikan bisa : Dokter Konsulen,Dokter ruangan
Paramedik yang terlatih secara internal RS yang diberi ke Wenangan untuk
melakukan penyuntikan.
 Semua Obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin test
telebih dahulu
 Semua penyuntikan menggunakan disposa....e syrybge yang baru.
C. Prosedur
1. Intruksi penyuntikan oleh Dokter,yang tertulis lengkap dan Jelas dalam
rekam medik, bila kurang jelas / kurang mengerti segera tanyakan kepada
Dokter yang memberi instruksi.
2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia diatasnya :
3. Kapas alkohol 70% dalam wadah tertutup.
4. Obat obatan anti histamin atau setingkatnya,seperti
5. Adrenalin,Dexamethasone ,Dypenhydramin.
6. Persiapkan resusitasi cairan seperti, IV catheter,....ood set, Larutan infuse
RL/Asering.
7. Persiapkan pasien :
a. Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan inatruksi penyuntikan
b. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa
akan disuntik,dan tenangkan pasien.
c. Cek ulang riwayat alergi .
8. Persiapkan obat .
a. Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat,cara
b. pemberian dengan intruksi penyuntikan.
c. Cek ulang tanggal kadaluwarsa obat.
d. Cek ulang jumlah obat.
9. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
10. Lakukan penyuntikan

11. Cara penyuntikan secara intravena langsung


a. Tentukan vena mana yang akan disuntik.
b. Lakukan tindakan aseptik/antiseptik.
c. Ligasi bagian vena yang akan disuntik/ditusuk.
d. Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.
e. Pastikan tidak ada udara dalam syringe.
f. Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena,
g. Lubang jarum mengarah keatas dan garis ukur syringe terlihat.
h. Isap sedikit untuk melihat apakah jarum benar masukvena,bila berhasil
masuk, darah dari vena akan masuk ke dalam syringe.
i. Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area penyuntikan.
j. Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut jarum.
pertahankan kapas alkohol dengan plester.
k. Syringe dibuang pada tempat sampah medis.
12. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infuse.
a. Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik.
b. Pastikan tidak ada gelombang udara pada syringe.
c. Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang infuse.
d. Isap sedikit untuk memastikan jarum benar masuk ke
e. dalam selang infuse.
f. Tutup aliran cairan infuse.
g. Suntikkan obat secara perlahan.
h. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan jarum dan
i. cabut jarum.
j. Buka aliran cairan infuse.
k. Syringe di buang pada tempat sampah medis.
13. Cara penyuntikan secara drip intravena.
a. Lakukan tindakan aseptik.
b. Pada sediaan larutan infuse tertutup karet obat bisalangsung disuntikan
dengan menusukan jarum pada karet untuk selanjutnya larutan infuse
dikocok sekali dua kali untuk memastikan meratanya obat larut.
c. Pada sediaan larutan infuse tanpa tutup karet,makaselang infuse harus
dipisahkan dulu dari botol cairan infuse. Jarum ditusukkan pada mulut
botol infuse sama dengan lokasi tusukan selang infuse.
d. Tetesan cairan infuse sesuai intruksi Dokter.
e. Cara penyuntikan secara intra muskuler.
f. Tentukan lokasi penyuntikan ,pada 1/3 lateral garis siascoccygis pada
bokong,pada paha atau pangkal lengan /deltoid.
g. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
h. Untuk pasien kurus maka tangan kiri mengangkat ototpada lokasi suntikan
dengan cubitan ringan.Untuk pasien gemuk dengan lapisan lemak subkutis
tebal tidak perlu dilakukan.
i. Tusukkan jarum pada lokasi suntikan hingga pada kira kira 3/4 panjang
jarum, arah tegak lurus .
j. Isap sedikit, bila masuk darah ,maka jarum ditariksedikit .Isap ulang
untuk mamastikan tidak ada darah terisap ,menandakan jarum tidak
masuk pembuluh darah.

k. Suntikkan obat secara perlahan.


l. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan ,cabut jarum,massage
lokasi suntikan dengan kapas tadi. h. Syringe dibuang pada tempat
sampah medis.
14. Cara penyuntikan secara subkutan.
a. Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 atas lengan atas, 1/3
b. atas paha atas sekitar pusat.
c. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
d. Angkat sedikit kulit dengan cubitan.ringan oleh tanggan kiri.
e. Tusukan jarum pada lokasi jarum mengarah keatassudut suntikan 45 derajat.
f. Isap sedikit ,pastikan tak ada darah terhisap.
g. Suntikkan obat perlahan lahan.
h. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut jarum massage
lokasi suntikan dengan kapas alkohol.
i. Syiring dibuang pada tempat medis
15. Cara penyuntikan secara intrakutan.
a. Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 tengah volar lengan kanan delto iv
b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik,gunakan jarum no. 27.
c. Tegangkan kulit dengan tanggan kiri, tusukkan jarum dengan perlahan,
lubang jarum
d. mengarah keatas. Dengan sudut jarum 15 – 20 derajat.
e. Suntikkan obat secara perlahan sampai tampak kulit pada lokasi suntikan
menggelembung putih.
f. Cabut jarum dengan tidak dilakukan apusan dengan kapas alkohol.
16. Pasca Penyuntikan.

a. Perhatikan adakah keluhan/gejala gatal gatal bercakmerah, bulat bulat


kulit, pusing , jantung berdebar,berkeringat banyak.
b. Periksa nadi, apakah ujung tangan dan kaki dingin /hangat.
c. Ukur tekanan darah.
17. Laporkan pada Dokter bila dicurigai ada komplikasi penyuntikan .
18. Catat tindakan dalam lembar observasi,catat alat,obat dan pelaksana dalam
perincian harian.
15. SOP PEMASANGAN INFUSE.
A. Pengertian : Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui
pembuluh vena perifer.
B. Tujuan : Didapatkan jalur pemberian infuse yang aman aseptik dan Benar.
C. Kebijakan : Pelaksanaan pemasangan bisa Dokter konsulen,Dokter ruangan ,
paramedik terlatih yang diberi kewenangan.
D. Prosedur
1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan Jelas pada rekam
medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada kurang dimenggerti segera
tanyakan pada Dokter yangmemberi intruksi.
2. Persiapan Alat :
a. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter yang akan
digunakan IV Catheter cadangan atau wing needle. Transfusion set/infusion
set terbungkus steril, kapas alkohol 70%, betadine, Kasa steril,
plester/hypafik,spalk, larutan infuse yang akan diberikan.
b. Standar infuse
c. Pencahayaan yang baik
d. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
e. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan tenangkan pasien.
f. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan bagian tajam
infusion set ke dalam botol larutan infuse. Buka saluran hingga cairan infuse
memenuhi seluruh selang tanpa menyisakan udara dalam selang infus.
3. Lakukan pemasangan infuse.
a. Tentukan lokasi pemasangan sesuai dengan keperluan rencana pengobatan,
punggug tangan kanan/kiri, kaki kanan/kiri, 1 hari/2 hari. Contoh pasien
struma IV line dikaki kiri/kanan, Tumor mamae IV line ditangan sisi
berlawanan. Pasien shock 2 line atau vena sectie, pasien stroke pada sisi yang
tidak lumpuh.
b. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk menggunakan ligator
khusus.
c. Lakukan tindakanaseptik dan antiseptik.
d. Lencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan tangan kiri
siapkan IV catheter ditangan kanan.
e. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena dengan lubang jarum
menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena,
lalu dorong.

f. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan tampakmasuk


kedalam bagian reservoor jarum . hentikan dorongan.
g. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar bagian jarum
sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam vena secara perlahan sambil
diputar Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar dari
kanul tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.

h. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set .buka saluraninfuse


perhatikan apakah tetesan lancar.perhatikan apakah lokasi penusukan
membengkak,menandakan bila tetesan lancar,tak ada ekstravasasi lakukan
fiksasi dengan plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk
,kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.

i. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.

j. Laksanakan proses administrasi ,lengkapi berita acara pemberian infuse ,catat


jumlah cairan masuk dan keluar,catat balance cairan selama 24 jam setiap
harinya,catat dalam perincian harian ruangan.

k. Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop, IV Catheter dapat


dilepas dengan cara:

a). Tutup saluran infuse

b). Lepaskan plester dengan bantuan baby oil

c). Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan kanul IV catheter

d). Kapas dipiksasi dengan plester

e). Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis


16. SOP PENGGANTIAN BALUTAN LUKA.
A. Pengertian : Tata cara mengganti balutan pada luka yang sudah tertutup dengan
jahitan.
B. Tujuan : Tidak terjadi infeksi pada luka
C. Kebijakan : Pelaksanaan tindakan bisa Dokter konsulen, Dokter ruangan,
paramedis terlatih yang diberi kewenangan melaksanakan tindakan balutan
diganti 2 hari sekali atau bila balutan basah/kotor.
D. Prosedur :
1. Persiapkan trolly intrsumen dengan tersedia diatasnya :
a. Peralatan steril : pinset anatomis,gunting,klem,kapas steril.duk steril,
b. Peralatan non steril : gunting verban,plester,disinfektan,bensin, bengkok
dll.
2. Persiapkan pasien :

a. Beritahukan pasien tentang rencana penggantian balutan.


b. Posisikan pasien sesuai kebutuhan.

3. Persiapkan ruangan :
a. Pencahayaan yang cukup.
b. tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu,dan pelaksanadapat
berkonsentrasi.
4.
Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester menggunakankapas
yang dibasahi bensin,bila balutan sulit dilepas karena lengket, balutan
dibasahi Bethadine atau NaCl 0,9%

5.Setelah balutan lama lepas,luka bibalur


bethadine dari atas luka melingkar keluar.

6.Gunakan pinset untuk memegang kasa steril,


bila luka baik kasa steril bisa langsung digelar
menutupi luka satu demi satu hingga menutupi
seluruh luka. Bila luka masih kurang baik kasa
steril dapat direndam bethadine secukupnya
terlebih dahulu.
7.Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix.
8.Catat dalam lembar observasi,catat semua
bahan yang digunakan dalam perincian jasa
ruangan.
SOP PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH.

Pengertian : Tata cara melakukan trasfusi darah pada pasien yang


membutuhkan.
Tujuan
: Terlaksana proses tranfusi darah yang aman,bebas
dari infeksi atau Komplikasi lainnya.
Kebijakan

: RS……... bekerja sama dengan PMI dalam penyediaan darah untuk


keper luan transfusi darah. Pelaksana pemberian transfusi darah adalah
para medis terlatih internal RS.... yang diberi wewenang untuk
melakukan Pemberian transfusi darah .

P
r
o
s
e
d
u
r
:

1. Dokter mengintruksikan transfusi darah,tertulis lengkap dan


jelasdalam lembaran rekam medik atau secara lisan.Bila ada yang
kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yang
mengintruksikan.

2. Segera diambil contoh darah pasien.


3. Isi formulir permohonan darah sesuai petunjuk pelaksanaan,kirim ke
PMI bersama sample darah.
4. Bila pasien belum dipasang infuse,segera pasang infuse,beri larutan
NaCL 0,9 % atau larutan RL

5. Bila permintaan darah sudah dipenuhi,cek ulang kesesuaian no labu


identitas antara surat permintaan dengan label yang tertera pada labu
darah. Cek ulang waktu kadaluwarsa darah..

6. Segera hangatkan darah sedekat mungkin dengan suhu tubuh pasien

caranya dengan didekap oleh tubuh pasien.


7. Bila sudah siap segera pindahkan selang infuse kedalam labu darah.
8. Buka saluran infuse,sesuaikan tetesan dengan kebutuhan.
9. Perhatikan reaksi pasien,bila ada komplikasi segera stop dulu pembe
rian transfusi. Konsultasikan dengan Dokter
yang mengintruksikan untuk langkah
selanjutnya.
10. Selesai transfusi selang infuse dihubungkan kembali dengan botol
larutan infuse.

11. Bila kadar Hb sudah terpenuhi dan Dokter menyatakan tidak perlu
transfusi lagi ,maka pemasangan infuse bisa distop dan dilepaskan
sesuai SOP .

12. Bila pemasangan infuse masih diperlukan,transfusion set diganti


dengan yang baru.
13. Segala tindakan pemasangan infuse dean darah dicatat dalam berita
acara infuse secara lengkap.
SOP MENGUKUR TEKANAN DARAH.
Pengertian
: Tata cara mengukur tekanan darah pasien.
Tujuan
: Didapat hasil pengukuran tekanan darah yang akurat.
Kebijakan
: Pelaksana pengukuran tekanan darah
adalah para medis,pembantu
Paramedis,Dokter ruangan. Prosedur

:
1. Persiapkan alat sphygmomanometer air raksa dan stetoskop.
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan,bila pasien di infuse pengukuran

Pada ekstremitas yang bebas infuse.


3. Bebaskan area pengukuran dari pakaian.
4. Pasang manset dengan pipa karetnya berada pada sisi luar/atas.5.
Lakukan perabaan denyut pada arteri yang akan diperiksa :a

branchalis ,a dorsalis pedis.


6. Letakan stetoskop pada arteri yang akan diperiksa.

7. Skup balon pompa ditutup, pengunci air raksa


dibuka,balonkemudian dipompa sampai denyut arteri
terdengar,kemudian menghilang. Buka skup balon sedikit
tekanan darah turun, hingga denyut arteri yang tadi hilang
terdengar lagi.

8. Perhatikan tinggi air raksa pada manometer,catat angka


mulai terdengarnya denyut nadi tersebutsebagai tekanan
sistolik.

9. Tekanan darah terus diturunkan sedikit sedikit hingga


denyut nadi yang tadi terdengar, hilang kembali, catat
angka yang ditunjukan tinggi air raksa sebagai tekanan
diastolik.

10. Ulangi pemeriksaan untuk memastikan kembali.


11. Bila tekanan sudah nol,tutup pengunci air raksa,lepaskan
manset, dan rapikan spygmanometer.

SOP MENGHITUNG NADI DAN PERNAPASAN


Pengertian
: Suatu tata cara menghitung frekwensi nadi dan respirasi.
Tujuan
: Didapatkan data frekwensi nadi dan respirasi
yang dapat dipertang Gung jawabkan.
Kebijakan
: Pelaksana pengukuran adalah Dokter,paramedik,pembantu paramedik
Prosedur
:
1. Tentukan nadi yag akan kita periksa,
umumnya a. radialis kanan/kiri.

2. Tangan kanan meraba nadi,sambil


memperhatikan detik jarum jamhitunglah
nadi yang teraba dalam 15 detik.Ulangi
pemeriksaan untuk memastikan.

3. Jum....ah nadi yang teraba dalam 15 detik


dikali 4 adalah frekwensi nadi.
4. Perhatikan gerak napas dada,hitunglah
gerak napas dada dalam 60

detik.
5. Jumlah gerak napas dada dalam 60 detik
adalah frekwensi respirasi6. Catat
frekwensi nadi dan pernapasan.

SOP MENGUKUR SUHU BADAN


Pengertian
: Tata cara mengukur suhu tubuh pasien
mengunakan termometer Badan. Tujuan
: Diketahui data suhu tubuh pasien.
Kebijakan
: Pelaksana pengukuran adalah paramedik atau
pembantu paramedik. Prosedur
:
1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan
ketiak pasien dengan kasa 2. Periksa
termometer , pastikan air raksa pada angka
nol. Bersihkan

dengan kapas alkohol.


3. Letakkan termometer pada ketiak pasien
lalu jepitkan lengan hingga menjepit termometer
tersebut.
4. Setelah 5 menit termometer diangkat dan
dibaca , hasilnya dicatat sebagai suhu tubuh
pasien.
5. Termometer dibersihkan dengan kapas
alkohol, dikeringkan dengan kasa steril lalu
diletakkan pada tempatnya.
SOP MENGAMBIL SAMPLE DARAH
Pengertian : Tata cara mengambil contoh untuk keperluan
pemeriksaan Laboratorium.
Tujuan

: Didapat sample darah tanpa menimbulkan komplikasi


tindakan.

Kebijakan : Pelaksana pengambilan adalah paramedik atau tenaga


laboratorium

Prosedur

:
1. Persiapkan alat alat seperti, syringe dengan ukuran disesuaikan
dengan permintaan pemeriksaan,kapas alkohol,botol sample dan

Serbuk EDTA.
2. Tentukan vena yang akan ditusuk
3. Ligasi bagian proximal vena yang ligator.
4. Lakukan tindakan aseptik antiseptik
5. Siapkan syringe,keluarkan udara pada syringe,tarik sedikit untuk

menciptakan tekanan negatif dalan syringe.


6. Tusukkan jarum pada vena yang dipilih dengan lubang dan garis
ukur menghadap keatas sudut tusukan 30 derajat.

7. Bila darah masuk kedalam syringe,berarti jarum masuk pembuluh


vena, isap darah dengan menarik bagian belakang syringe secara
perlahan untuk mencegah pembuluh kolaps.
8. Isap darah sesuai kebutuhan,bila selesai tindihkan kapas alkohol
pada

luka tusukan,cabut syringe,kapas difitasi dengan plester.


9. Tutup jarum dengan kop jarum ,lepaskan jarum dan syringe.
10. Masukkan sebagian darah kebotol berisi EDTA dan goyangkan

untuk melarutkannya.
11. Tutup botol dengan karet, tutup syringe dengan jarum dan kop
jarum.12. Beri label pada keduanya , tuliskan identitas pasien pada
label tersebut,.
SOP MENGAMBIL SAMPLE URINE.
Pengertian : Tata cara mengambil contoh urine untuk keperluan
pemeriksaan.
Tujuan
: Didapat sample urine yang baik.
Kebijakan
: Pelaksana pengambilan sample adalah
pasien/keluarga pasien dengan Pengawasan
paramedik. Prosedur

:
1. Persiapkan botol penampung urine dan tutup karet.
2. Paramedik menjelaskan bagai mana cara mengambil contoh urine

bahwa yang di tampung adalah urine pertengahan.


3. Bila pasien sudah menggerti maka botol diberikan pada pasien.
4. Bila sample telah didapat botol ditutup dengan tutup karet.
5. Beri label pada botol , tulis identitas pasien pada label tersebut.

SOP PENGAMBILAN SAMPLE FAECES


Pegertian
: Tata cara pegambilan contoh faeces untuk keperluan pemeriksaan.
Tujuan
: Didapat sample faeces yang cukup.
Kebijakan : Pelaksana pengambilan faeces adalah
pasien,keluarga pasien dengan Dengan pengawasan
paramedik. Prosedur

:
1. Persiapkan botol penampung tutup karet dan lidi wather.
2. Paramedik menjelaskan bagai mana mengambil contoh faeces dengan

lidi watter.
3. Bila pasien mengerti botol diberikan pada pasien
4. Bila sample didapat botol ditutup dengan tutup karet
5. Beri label pada botol , tuliskan identitas pasien pada label tersebut.
6. Bila pasien kurang kooperatif atau faeces diperlukan cepat paramedik

dapat mengambil sendiri sample dengan cara


rectal touche, menggunakan handschooen
SOP PENGAMBILAN SAMPLE SPUTUM
Pegertian : Tata cara pengambilan contoh sputum untuk keperluan
pemeriksaan
Tujuan
: Didapat sample sputum yang cukup.
Kebijakan : Sputum diambil pagi sesaat setelah
bangun tidur, pelaksana adalah Pasien keluarga
pasien dengan pengawasan paramedik. Prosedur

:
1. Persiapkan botol khusus sputum beserta tutup.
2. Semalam sebelum tidur pasien diminta minum banyak

ditambahglyceril guaiakolat 2 ta....et atau acetilcystein 2 ta....et

ditambah

Ambroxol 2 ta....et.
3. Paramedik menjelaskan cara pengambilan sample .
4. Bila pasien mengerti botol diberikan kepada pasien
5. Bila sample telah didapat botol ditutup.
6. Beri label pada botol dan tuliskan identitas pasien pada label tersebut

SOP MEMASANG URINE CATHETER.


Pegertian : Tata cara memasang urine catheter.
Tujuan
: Terpasang urine catheter dengan aman, tampa komplikasi

Kebijakan : Pelaksana tindakan adalah Dokter Konsulen,Dokter


ruangan, Paramedik,terlatih internal RS yang diberi kewenangan untuk
Melakukan tindakan.

P
r
o
s
e
d
u
r
:

1. Persiapkan alat alat : Urine catheter denga diameter yang diinginkan


Jelly, urine bag, Syringe 5 cc, Aquabidestilata, lidocaine injeksi bila
Dibutuhkan, persiapkan mandrin, bougie.

2. Persiapkan pasien , beritahukan akan dipasang urine catheter,dan


tenangkan pasien.

3. Cara I : Tanpa lidocain tanpa mandrin.


a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
b. Pasang Duk steril.
c. Bila pasien laki laki pegang penis dengan tanggan kiri, bila pasien
wanita lebarkan vulva dengan tangan kiri.
d. Tangan kanan memegang urine catheter,beri jelly secukupnya.
e. Masukkan urine catheter kedalam meatus uretra perlahan lahan

sampai keluar urine .


f. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.
g. Isi balon dengan larutan NaCL 0,9% atau aquabidest sesuai

kebutuhan pasien.

4. Cara II : Dengan lidocain tanpa mandrin pada pasien pria.


a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
b. Pasang Duk steril.
c. Pegang penis dengantanggan kiri
d. Persiapkan syringe 5 cc masukan jelly sebanyak 2 cc kedalam

syringe .
e. Hisap lidocain 1 Amp kedalam syringe,lepaskan jarum. Kocok kocok
hingga merata.
f. Jelly plus lidocain di injeksikan kedalam meatus secara perlahan

sampai keluar urine .


g. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.
h. Isi balon dengan larutan NaCL 0,9% atau aquabides sesuai kebutu

han
5. Cara III. Menggunakan mandren dengan atau tanpa lidocain pada

Pasien pria.
a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
b. Pasang duk steril.

c. Persiapkan madrin beri sedikit jelly masukkan kedalam urine


catheter, jepit agar terfixasi.
d. Dengan atau tanpa lidocain persiapkan penis ditangan kiri.
e. Dengan tangan kanan urine catheter dimasukkan kedalam

mealus dengan arah cekungan madrin


menghadap tubuh pasien. f. Masukan
perlahan .rasakan ujung mandrin
mengikuti uretra . gerakkan madrin
mengikuti dorongan dan lekukan arah
uretra .
g. Bila dirasakan telah masuk kedalam vesica urinaria atau keluar keluar
urine buka jepitan, tangan kiri memegang urine catheter dan
mendorong masuk kedalam,sambil tanggan kanan kanan menarik
madrin keluar perlahan.

h. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.


i. Isi balon dengan NaCL 0,9% atau aquabides sesuai kebutuhan.
6. Bila kesulitan dalam pemasangan ,jangan ragu
ragu konsultasi dengan Yang lebih ahli.

SOP PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)


Pengertian : Tata cara pemasangan nasagastric atau
feeding tube pada pasien Untuk keperluan dekompresi
atau nutrisi.
Tujuan
: Terpasang NGT / Feeding tube secara aman tanpa komlikasi.
Kebijakan : Pelaksana adalah Dokter Konsulen,Dokter
ruangan,Paramedik terlatih Yang diberi wewenang untuk
melakukan tindakan.
P
r
o
s
e
d
u
r
:

1. Persiapkan peralatan : NGT/Feeding Tube


dengan ukuran yang diButuhkan ,O2
lembab,kanul,section pump,stetoskop,spuit 20 cc
Duk steril,jelly.

2. Persiapkan pasien : beritahukan /jelaskan kepada


pasien tentang tujuan tindakan,tentang resiko
tindakan, tenangkan pasien,tanda Tangan
persetujuan tindakan medik,posisi ½ duduk.

3. Pasang O2 pada salah satu lobang hidung pasien,


gelar duk pada Dada pasien.

4. Buka NGT , buka urine bag, letakkan pada


duk,ukur jarakEpigastrium – bregma – telinga
dengan NGT sesuaikan dengan Pertanda pada
NGT.

5. Bila pasien sadar memulailah memasukkan NGT


yang sudah diberijelly melalui lubang hidung
perlahan lahan . Bila pasien ingin muntah
hentikan dulu dorongan .Pasien diminta tenang
dan mencoba menelan sedikit dikit sambil NGT
didorong. Pada pasien anak bisa dibantu dengan
meminum air sedikit sambil NGT didorong.

6. Bila pasien tidak sadar ,dorongan NGT harus hati


hati dan perlahan karna pasien tidak bisa
dimintamenelan dan ada resiko masuk ke trackea
atau timbul reflex vagal yang fatal.
7. Ujung bebas NGT direndam air ,sebagai
petunjuk bila keluargelembung udara dan pasien
batuk batuk berarti NGT masuk trachea Sehingga
NGT harus ditarik sedikit dan dimulai lagi.

8. NGT terus didorong sampai mencapai pertanda


NGT terletak pada lubang hidung.
9.

Lakukan test dengan cara


menyuntikkan sejum....ah udara dengan spuit
20cc ,sambil stetoskop diletakkan pada
epigastrum, bila terdengar bunyi semprotan
udara berati NGT masuk lambung lakukan
pengisapan dengan spuit yang sama,bila keluar
cairan lambung yang merubah kertas jadi merah
berati NGT masuk kedalam lambung .
hubungkan NGT dengan urine bag.

10. Perhatikan keadaan pasien ,tenangkan pasien ,bersihkan seluruh

kotoran akibat batuk/muntah.


11. Lakukan fixsasi luar dengan plester pada hidung.
12. Catat semua tindakan dalam lembaran rekam medik.
SOP PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
Pengertian : Tata cara melaksanakan pemeriksaan Elektrokardiografi
dengan alat Elektrokardiografi.
Tujuan
: Didapat hasil pemeriksaan EKG yang baik.
Kebijakaan : Pelaksana tindakan adalah Dokter
ruangan,Paramedik terlatih yang di Beri kewenangan
melakukan tindakan.
Prosedur
:
1. Persiapkan peralatan EKG, rentangkan kabel
kabel bersihkan chest Piece dan elektroda
dengan kapas alkohol.
2. Persiapkan pasien ,buka baju pasien dan
tenangkan,bebaskan dari barang barang
logam/elektronik.
3. Pasang elektrode pada pasien dengan cara :
a. Elektrode ekstremitas terdiridari 4 elekrode dengan warna
merah, kuning,hijau,hitam.
b. Pasang pengikat elektrode pada pergelangan tanggan kanan
dan kiri, pergelangan kaki kanan kaki kiri.

c. Pasang elektrode :
L : warna merah pada pengikat dipergelangan tangan kanan.
R : warna kuning pada pengikat dipergelangan tangan kiri.
F : warna hijau pada pengikat
dipergelangan kaki kiri. G :
warna hitam pada pengikat
dipergelangan kaki kanan.

d. Elektrode dada (chest/C) terdiri dari 6 elektrode berwarna


merah, kuning,hijau,coklat,hitam,ungu.
e. Lekatkankan chest piece pada masing-masing elektroda
dada - lekatkan elektroda C1 warna merah pada ICS IV
garis sternum kanan
- lekatkan elektroda C2 warna kuning
pada ICS IV garis sternum kiri
- lekatkan elektroda C3 warna hijau
diantara C2 dan C4 - lekatkan elektroda C4
warna coklat pada ICS V garis
midclavicula
kiri
- lekatkan elektroda C5 warna hitam
pada ICS V garis axilaris anterior kiri.
- lekatkan elektroda C6 warna ungu
pada ICS V garis axilaris media.
4. Beritahukan kepada pasien untuk tidak bergerak ,periksa ulang
seluruh

Pemasangan elektroda.
5. Nyalakan alat EKG dengan memposisikan tombol dari off ke on.
6. Tekan start dan EKG akan secara otomatis bekerja.
7. Bila diperlukan maka EKG bisa diperiksa secara manual caranya:

a. Tekan tombol mode untuk merubah sistem auto


menjadi manual perubahan akan terlihat pada
layar LCD.
b. Tekan tombol lead kekanan atau kekiri untuk
memilih satu satu elektroda .
c. Tekan start /stop untuk memulai atau
menghentikan pemeriksaan .
8. Bila ada gangguan ,maka periksa ulang
pelekatan elektroda pada tubuh adakah tubuh
pasien mengenai bed, adakah benda
logam/barang elektronik pada tubuh semisal HP
atau lainnya. 8. Konsultasikan dengn Dokter
bila menemui kesulitan.

9. Bila pemeriksaan selesai tuliskan nama pasien no


medrek,ruangan pada lembaran EKG,ditambah
data tekanan darah Heare rate dan selama
pemeriksaan.

10.Catat tindakan pemeriksaan dalam lembar


rekam medik yang diperlukan.

SOP PELAKSANAAN LAVEMENT


Pengertian : Tata cara melaksanakan lavement pada pasien yang
memerlukan.
Tujuan
: Terlaksana proses lavement dengan baik.
Kebijakan
: Pelaksana lavement adalah paramedis atau pembantu paramedis.
P
r
o
s
e
d
u
r
:

1. Persiapan peralatan : irigator dengan canul recti yang sesui dengan


umurpasien,pispot,baskom,alas bokong/perlak,air hanggat,NaCL
0,9% 1000cc vaselin/jelly,glyserin.

2. Persiapkan pasien , jelaskan tentang rencana tindakan,posisikan


pasien

miring kekiri,tutup ruangan pasien.


3. Pasang alas bokong perlak.
4. Tanggalkan pakaian pasien bagian bawah.
5. Irigator diisi dengan cairan hangat 750 – 1000cc,kanul dipasang
dalam

keadaan terjepit.
6.Irigator dipegang ditangan kiri pada posisi kurang
lebih 50 cm dari atas Kasur ,tangan kanan
memasukkan kanul yang sudah diberi jelly kurang

Lebih 15 cm kedalam rectum.


7. Buka klem selang kanula masukan cairan perlahan.
8. Bila cairan habis klem ditutup,kanula dicabut.
9 . Pasien tetap dalamposisi miring dan diminta untuk menahan sebentar
10. Pispot dipasang pasienposisi terlengtang dan disiapkan untuk
pengelu

aran cairan.
11. Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan.
12. Observasi pasien.

13. catat semua kegiatan dalam berita acara lavement dan rekam medik
lain.

SOP MENOLONG PASIEN BAB


Pengertian : Tata cara membantu pasien BAB di tempat tidur.
Tujuan
: Pasien dapat BAB terlayani dengan baik.

Kebijakan : Pelaksana adalah paramedis dan pembantu paramedis.

Prosedur
:
1. Persiapkan ruangan dan tutup ruangan pasien.
2. Persiapkan pasien posisi terlentang,pakaian bawah dilepaskan.
3. Pasang pispot dibawah bokong.

4. Setelah proses BAB selesai anus dan sekitar genitalia dibersihkan


dengan air dan kertas tisue toiletlalu dibung kedalam pispot,

Diulang sampai bersih.


5. Pispot diangkat, amati faeces bila ada kelainan segera laporkan.
6. Bokong pasien dikeringkan.
7. Bersihkan dan rapikan pasien dan tempat tidurnya.
8. Paramedik mencuci tangan.
9. Catat kegiatan dalam rekam medik pasien.

SOP MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR


Pengertian : Tata cara memandikan pasien di tempat tidur.
Tujuan
: Pasien terlayani dengan baik.
Kebijakan : Pasien dimandikan 2 kali sehari, pagi dan sore,
pelaksana adalah para Medis atau pembantu paramedis ship
malam dan ship sore.
P
r
o
s
e
d
u
r
:

A. Kriteria persiapan .
1. Satu stel pakaian bersih.
2. Waskom mandi 2 buah masing masing berisi air dingin dan hangat.
3. 1 atau 2 buah handuk bersih.
4. Kain penutup.
5. Tempat tertutup untuk pakaian kotor.
6. sampiran
7. Waslap 2 buah.
8. Sabub pada tempatnya.
B. Kriteria pelaksanaan.
1. Pintu,jendela dan gorden ditutup dan digunakan sampiran .
2. Pasien diberi tau akan dimandikan,
3. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur,bila pasien butuh

bantal digunakan seperlunya saja. Perawat berdiri disisi pasien.


4. Perawat berdiri di sisi kanan atau kiri pasien.
5. Pakaian bagian atas dibuka kemudian ditutup denganselimut mandi

kain penutup,pasien dimandikan dengan urutan sebagai berikut.


6. Mencuci muka dengan cara :

Handuk dibentangkan dibawah kepala,muka dan telingga dibersihkan


dengan waslap lemba....alu dikeringkan dengan handuk.


Tanyakan pada pasien apakah
biasa mengunakan sabun atau
tidak.
7.Mencuci lengan dengan cara :

Selimut mandi atau kain penutup diturunkan

Kedua
tangan
pasien
dikeatask
an •

Letakkan handuk diatas dada pasien dan dilebarkan ke samping kiri dan
ke kanan sehingga kedua tangan dapat diletakkan diatas handuk.

Kedua tangan pasien dibasahi dan disabuni dimulai dari tangan yang
jauh dari perawat, kemudian yang lebih dekat lalu dibilas sampai bersih
dan dikeringkan dengan handuk.

8. Mencuci dada dan perut dengan cara :



pasien bagian bawah dibuka dan selimut atau
kain penutup diturunkan sampai perut bagian
bawah.

Pakaian Kedua tangan pasien
dikeataskan, handuk diangkat dan
dibentangkan pada sisi pasien.

Ketiak, dada dan perut dibasahi, disabuni dibilas dan dikeringkan
dengan handuk, selanjutnya ditutup dengan kain penutup atau handuk.
9. Mencuci punggung dengan cara :

Pasien dimiringkan ke kiri atau ke kanan.

Punggung sampai bokong dibasahi,
disabuni dibilas dan selanjutnya
dikeringkan dengan handuk.

Pasien dimiringkan ke kanan dan
handuk dibentangkan di bawah
punggung.

Punggung kiri dicuci seperti pada punggung kanan.

Pasian di telentangkan, pakaian
bagian atas dipasang dengan rapi.
10. Mencuci kaki dengan cara :

Kaki pasien yang terjauh dari perawat.

Handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk.

Kaki disabuni, dibilas, selanjutnya
dikeringkan. Demikian juga kaki
yang satu lagi.
11. Mencuci daerah lipat paha dan genitalia dengan cara:

Handuk dibentangkan di bawah
bokong, dan pakaian bagian perut
dibuka.

Daerah lipatan paha dan genitalia
dibasahi, disabuni dibilas dan
keringkan.

Pakaian bagian bawah dikenakan
kembali, kain penutup atau handuk
diangkat, selimut pasien
dipasangkan kembali.

Pakaian dan alat tenun kotor serta
peralatan dibereskan dan dibawa ke
tempatnya.
12. Observasi respon pasien dan kelainan pada tubuhnya.
13. Hindari tindakan yang menimbulkan dasa malu pada pasien dan
tetap manjaga kesopanan.
14. Bila air sudah kotor agar segera diganti.

SOP MEMBERSIHKAN MULUT PASIEN


Pengertian
: Tata cara membersihkan mulut pasien yang tak dapat melakukannya
sendiri.
Tujuan : Pasien terlayani dengan baik.
Kebijakan

: Pembersihan mulut pasien dilaksanakan


pada pasien yang tidak dapat melakukannya
sendiri, dilakukan bersamaan dengan
memandikan pasien.

Prosedur
:
A. Kriteria Persiapan:
Baki berisi:
1.
Handuk atau kain pengalas.
2.
Gelas berisi air bersih
3. Tongue spatel
yang telah
dibungkus kaca.
4.
Kapas lidi.
5.
Bengkok/nierbekken.
6.
Kain kasa.
7.
Pinsat.
8.
Borax glycarin.
9.
Pasien disiapkan.
B. Kriteria Pelaksanaan:

1. Handuk atau kain pengalas diletakkan di bawah dagu dan pipi pasien.
2. Ujung pinsat dibungkus dengan kain kasa dan dibasahi dengan air
yang telahdisediakan.
3. Mulut pasien dibuka dengan tong spatel.
4. Rongga mulut dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi, sampai
bersih.
5. Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok.
6. Bibir dioles dengan borax glycerin.
7. Observasi respon pasien.
8. Catat kelainan pada kelainan pada gigi dan mulut.
9. Pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan.

Pengertian
: Tata cara menyisirkan rambut pasien .
Tujuan
: Pasien terlayani dengan baik.
Kebijakan
: Pergantian alat tenun dilakukan
secepat-cepatnya setiap hari pelaksana
adalah paramedik dan pembantu
paramedik. Prosedur
:
A. Kriteria Persiapan :
1. Siri.

2. Kain penahan atau handuk.


3. Karet gelang untuk pasien yang berambut panjang
4. Air atau minyak.
5. Kertas untuk membungkus kotoran atau rabut rontok.
6. Bengkok berisi larutan disinfektan, khusus untuk pasien yang
berktu/kelainankulit.
7. Pasien diberi penjelasan.

B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi duduk
atauberbaring.
2. Kain penahan atau handuk diletakkan pada bahu atau dibawah
belikat.
3. Rambut panjang dan kusut diberi minyak dan dibelah dua, kemudian
disisirsecara bertahap dimulai dari bagian bawah ( ujung rambut )
setelah rapi rambut dijalin.
4. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.
5. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas,
kemudiandibuang ke tempat yang tersedia.
6. Rambut berkutu/ dengan kelainan kulit dimasukkan ke dalam
larutandisinfektan pada bengkok.
7. Observasi respon pasien.
8. Catat kelainan pada kulit kepala.
9. Alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
SOP MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR
PASIEN
Pengertian
: Tata cara mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien tanpa
memindahkan pasien.

Tujuan : Pasien terlayani dengan baik.

Kebijakan

: Penggantian alat tenun dilakukan


secepat-cepatnya setiap hari pelaksana
adalah paramedik dan pembantu
paramedik Prosedur
:
A. Kriteria Persiapan :
1.

Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut


u
r
u
t
a
n
p
e
n
g
g
u
n
a
n
y
a
.
2
.

Kursi atau bangku.


3.
Tempat bertutup untuk kain kotor.
4.
Ember berisi larutan disinfektan.
5.
Lap kerja sehelai kering dan sehelai basah.
6.
Pasien diberi penjelasan.

B. Kriteria Pelaksanaan :
1. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi
atau bangku.
2. Pasien dimiringkan ke sisi tempat tidur.
3. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu
sampai bawahpunggung pasien.
4. Sprei kecil dan perlak digulug ke tengah sejauh mungkin.
5. Perlak dibersihkan dengan larutan disinfektan lalu
dikeringkan dan digulungke tengah sejauh mungkin.
6. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap larutan
disinfektan laludikeringkan dengan lap kering.
7. Sprei besar yang digulung setengah bagian, kemudian
gulungannya diletakkandi bawah punggung pasien dan
setengah bagian lagi diratakan serta dipasang pada kasur.
8. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali.
9. Sprei kecil dan perlak digulung sebagai dan diletakkan di
bawah punggungpasien. Sprei yang sebagian lagi diratakan
di atas perlak lalu dimasukkan bersama-sama ke bawah
kasur.
10. Pasien dimiringkan sebagian yang bersih.
11. Lepaskan alat tenun yang kotor seperti pada butir ke 4.] 12.
Alat tenun yang kotor dimasukkan ke dalam tempat tertutup.
13. Sarung bantal yang kotor dilepaskan, bantal diratakan isinya
kemudian sarungbantal bersih dipasang.

14. Bantal disusun, pasien dibaringkan pada posisi yang nyaman.


15. Selimut kotor diganti dengan yang bersih.
16. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.

SOP PENJADWALAN OPERASI


Pengertian
: Tata cara menjadwalkan operasi pasien.
Tujuan
: Terlaksana operasi pada waktunya.
Kebajikan
: Waktu operasi adalah kesepakatan antara operator dan anestesi.
Pelaksana pengaturan penjadwalan adalah paramedik.
P
r
o
s
e
d
u
r
:

1. Dokter operator menentukan pasien untuk dioperasi,


memberitahukanparamedik tentang waktu operasi.
2. Paramedik melaporkan kepada dokter anestesi untuk
meminta persetujuanwaktu operasi.
3. Paramedik mengatur / mengusahakan kesepakatan
waktu antara dokteroperator dan dokter anestesi.
4. Jika waktu operasi sudah disepakati, paramedik
memberitahukan staf kamaroperasi lainnya.
5. Paramedik mengusahakan staf kamar operasi selengkap
mungkin.
6. Staf kamar operasi segera mempersiapkan operasi.

SOP PERSIAPAN AREA OPERASI


Pengertian
: Tata cara mempersiapkan area pada tubuh pasien yang akan dilakukan
operasi.
Tujuan : Menyiapkan area operasi untuk menghindari dari infeksi
nosokomial.
Kebijakan :
- Adanya rencana operasi yang ditentukan
oleh dokter operator yangdiketahui oleh
dokter ruangan, petugas ruangan dan
bagian keuangan.

- Petugas ruangan yang bertanggung jawab


atas persiapan pasien calon operasi ini.
Prosedur
:
1. Petugas ruangan mengetahui rencana operasi dari pasien tersebut.
2. Petugas ruangan mengetahui jenis operasi yang akan dilakukan
sehingga bisa mengetahui area mana yang perlu dipersiapkan.
3. 2 jam sebelum jadwal operasi ditentukan, petugas ruangan
mempersiapkan

area operasi.
4. Selain itu diperhatikan higiene pasien : mulut, kuku, rambut dan
kulit.
5. Persiapkan area operasi dengan dilakukan pencukuran di area
operasi yang
cukup luas dengan mempertimbangkan keperluan
untuk perluasan luka operasi.
6. Pencukuran menggunakan pisau cukur searah dengan rambut
kemudian dicuci dengan sabun sampai bersih.
7. Setelah dilakukan pencukuran, pasien dimandikan dan dikenakan
pakaian khusus dan memakai tutup kepala.
8. Perhiasan, gigi palsu, kontak lens dan lain-lain harus sudah
ditanggalkan dan diserahkan pada keluaga.

Pengertian
: Tata cara serah terima pasien
yang akan dioperasi antara
perawat ruangan dan staf kamar
operasi. Tujuan :

- Diketahui program pengobatan dan


pelaksanaan operasioleh petugas
ruangan dan kamar operasi agar
pelaksanaan operasi bisa berhasil
dengan baik dan mengutamakan
keselamatan pasien.

- Menyiapkan obat-obatan, alat-alat,


darah dan persiapankhusus lainnya
yang dibutuhkan untuk menunjang
pelaksanaan operasi tersebut.

Kebijakan
: Petugas ruangan dan petugas kamar
operasi bertanggung jawab atas
persiapan pasien calon operasi ini.
Prosedur
:
1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi
2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur yang
berlaku.
3. Petugas ruangan mengisi berita acara.
4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik pasien

termasuks uratizin operasi untuk dibawa bersama pasien ke ruang

operasi.

5. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi


misalnya : persediaan obat-obatan atau persediaan darah yang
diperlukan saat operasi dilakukan yang akan dibawa bersama pasien
ke kamar operasi.
6. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan
dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan
memakai tempat tidur yang dipakai di ruangan.

7. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.

8. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah


terima yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas
kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar operasi.

9. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara,


kelengkapanidentitas, catatan medik pasien, keadaan umum pasien,
surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang lainnya seperti obat-
obatan dan persediaan darah.

10. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat


dalam

berita acara oleh asisten operasi / omloop.


11. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan
medik pasien.
12. Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan.
13. Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi
menyerahkan

pasien beserta semua kelengkapannya yang ditandai


dengan penandatanganan berita acara serah terima pasien
pasca operasi.

SOP Pelaksanaan Kegiatan Rapat Tim Keperawatan


Pengertian
: Tata cara melaksanakan rapat Tim Keperawatan di RS....

Tujuan : Tercipta organisasi keperawatan


yang selalu solid,
komunikatif, dan kooperatif
secara intern Tim maupun
ekstern dengan seluruh staf
RS....

Kebijakan
:-
Diadakan pertemuan rutin seluruh tim
keperawatan satu bulan satu kali

-
Pertemuan dapat diadakan sendiri oleh tim atau digabung dengan
Rapat Dinas RS
Prosedur
:
1. Ketua Tim Keperawatan Menetapkan tanggal kegiatan pertemuan,
waktu dan tema pertemuan
2. Ketua Tim membuat undangan kepada seluruh staf Keperawatan
serta

Direktur
3. Dibuat Notulen dalam setiap pertemuan
4. Bila digabung dengan Rapat Dinas RS.... maka disediakan waktu
bagi tim

Keperawatan untuk berdiskusi

SOP TUGAS ADMINISTRASI TENAGA KEPERAWATAN


Pengertian
: Tatacara pelaksanaan tugas-tugas administratif tenagaa
Keperawatan
Tujuan
: Tugas administrasi dapat dilaksanakan
seluruhnya dengan tertib dan disiplin
Kebijakan

:
1. Pelaksana tugas administrasi adalah Seluruh tenaga keperawatan
2. Penanggungjawab seluruh pelaksanaan tugas administrasi adalah

Ketua TimKeperawatan

3. Di setiap Ruang Tim Keperawatan ( UGD, Poliklinik,


RawatInap,Watsus, OK, dan VK) disediakan obat-obatan yang jenis
dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan

2. Pengadaan Obat dan Alat dilaksanakan oleh


apotek dengan diketahui direktur Prosedur
:
1. Buku Register Pasien Ruangan
a.
Tiap ruangan memiliki buku register sesuai
kebutuhan: Buku register rawat inap,
rawat jalan, UGD, Watsus, Kamar
bersalin, Kamar Operasi b.

Paramedik yang sedang bertugas di ruangan


tersebut wajib mengisi buku register
ruangan tersebut, setiap kali ada pasien
yang ditangani ruangan tersebut c.
Setiap kali pasien pulang
atau keluar ruangan tersebut,
buku register harus sudah
terisi lengkap
2. Form Asuhan Keperawatan
Form asuhan keperawatan diisi oleh paramedik
setiap kali ia bertugas. 3. Buku Laporan Jaga
a.
Buku laporan
jaga ditulis
paramedik setiap
kali selesai
melaksanakan
tugas 4.
Inventarisasi
a.

Kepala ruangan mencatat semua barang yang


menjadi milik/inventaris ruangan yang
dipimpinnya, jenis dan jumlahnya,serta
kondisi dari barang2 tsb di buku inventaris
ruangan masing-masing b.
Pencatatan dan penilaian diulang secara
periodik setiap 6 bulan c.
Kepala ruangan bertanggung jawab penuh atas
pemeliharaan kondisi, kerusakan, kehilangan barang di
ruangannya
d.

Kepala ruangan memberi tanda pada


barang-barang tsb yang menunjukan
kepemilikan/inventaris ruangan yang
dipimpinnya dan disosialisasikan kepada
seluruh staf keperawatan e.

Bila ada barang yang rusak/ kotor, kepala ruangan mengajukan


permohonan pemeliharaan , ditulis di buku permintaan ruangan
ditujukan kepada Tim Pemeliharaan f.

Bila ada barang yang harus diganti atau harus ditambah, kepala ruangan
menulis permohonan pengadaan barang di buku permintaan, ditujukan
kepada apotik dan Direktur RS....
g.
Ketua Tim Keperawatan mengawasi semua
ketertiban proses inventarisasi dan arus barang
5. Pengadaan dan Pemakaian obat dan alat di ruangan

- Tiap Ruangan mengajukan permohonan penyediaan obat dan atau alat


kepada Apotik dengan menuliskan daftar obat/alat dan jumlahnya di
Buku Permintaan yang sudah disediakan.

- Apotik kemudian menyediakan obat/alat yang diminta dengan


menuliskanberita acara serah terima di Buku Permintaan tsb, ditanda
tangani Apotik dan Kepala Ruangan. Serta dilaporkan kepada direktur.

- Apotik membuat buku catatan sendiri tentang distribusi obat tersebut.

- Bila Obat/alat tersebut dipakai, maka jenis, jumlah, tujuan pemakaian


dan pelaksana pemakaian ditulis di Buku Pemakaian sebagai bukti bila
ingin mengajukan kembali permintaan.

- Bila ingin mengajukan lagi permintaan, Buku Pemakaian harus


disertakan.- Bila ada peralatan yang rusak dan butuh perbaikan, maka
Kepala Ruangan mengajukan permohonan kepada Tim Pemeliharaan
dengan menuliskan permohonan tersebut di Buku Permintaan. Hal ini
juga Dilaporkan kepada Direktur.

- Tim Pemeliharaan akan berkoordinasi dengan direktur, bagian


keuangan danapotik untuk melaksanakan tugasnya sesuai permohonan
Kepala ruangan perawatan.

6. Pemakaian alat canggih di ruangan


- Yang dimaksud alat canggih antara lain EKG, USG, Monitor EKG
- Setiap alat tersebut memiliki buku pemakaian sendiri
- Setiap kali alat itu dipakai, paramedik yang memakai harus
mencatatnya di

buku pemakaian alat tersebut


7. Pengumpulan data
a. Data kuesioner, Kritik dan saran

- Retugas rekam medik atau tenaga lain yang bertugas


menerima pasienmemasukkan form kuesioner ke
dalam status rawat inap bila ada pasien yang dirawat
inap

- Paramedik ruangan memberikan form kuesioner tsb


kepada pasien/keluarga pasien sebelum pasien pulang
- Dijelaskan bahwa pengisisn formulir agar dilakukan
sejujurnya, tanpa tekanan, dan tanpa identitas
- Jelaskan juga bahwa setelah selesai diisi, form
kuesioner dimasukkan ke dalam kotak saran yang
tersedia oleh pasien/keluarga

b. Data Indikator Mutu pelayanan di Ruangan dan


Pelayanan Bedah - Form Pengumpulan data indikator
mutu dipajang di ruang jaga perawat - Perawat yang
bertugas saat menemukan kejadian atau
melaksanakan tindakan yang termasuk dalam
variabel, wajib mengisi kotak yang sesuai antara

variabel dan tanggal kejadian/pelaksanaan tindakan


- Pengisian kotak dengan sistem Turus
- Ketua Tim Keperawatan mengawasi dan menjaga ketertiban pangisian
form

c. Data Indikator Mutu Pelayanan Ibu bersalin dan neonatus


- Form Pengumpulan data indikator mutu dipajang di ruang jaga
perawat- Perawat yang bertugas saat menemukan kejadian atau
melaksanakan tindakan yang termasuk dalam variabel, wajib mengisi
kotak yang sesuai antara

variabel dan tanggal kejadian/pelaksanaan tindakan


- Pengisian kotak dengan sistem Turus
- Ketua Tim Keperawatan mengawasi dan menjaga ketertiban pangisian
form

PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
Ditetapkan
Direktur
SOP Penyimpanan dan Pemakaian Obat pasien Di Ruang Pasien
Pengertian
: Tata cara penyimpanan, dan pemakaian obat yang telah dibeli
pasien di ruang tempat pasien menginap
Tujuan : Tercipta ketertiban dalam penggunaan obat pasien dan
kenyamanan pasien tetap terjaga
Kebijakan
: Setiap Pemakaian obat harus diketahui
pasien dan atau disaksikan keluarga
pasien Prosedur
:
1.
Pasien membeli obat di Apotik sesuai resep dari dokter.
2.
Obat disajikan diatas Baki atau nampan khusus
obat, dan dibawa keluarga pasien ke kamar
tempat ia menginap dan menyimpannya di atas
Bedside Cabinet..

3.
Bila sudah jadwalnya diberikan, perawat akan
mengambil obat yang diperlukan untuk selanjutnya
dibeikan kepada pasien.
4.
Pasien diberitahu, di perlihatkan dan
ditunjukkan dengan jelas tentang obat yang
akan diberikan.
5.

Setelah obat diberikan, sampah dari obat/alat disimpan ditempat sampah


medis di dalam ruangan tempat pasien menginap sebagai bukti
pemakaian.

6.

Sampah dibuang sesuai SOP pengelolaan


sampah medis setelah 24 jam, setiap
harinya dengan sebelumnya
memberitahukan dan menunjukkan
dengan jelas kepada pasien dan
keluarganya

7.
Semua pemakaian obat harus ditulis dalam lembaran rekam medik.
8.
Obat/ alat yang tersisa tak terpakai dapat diuangkan di apotik.

PROSEDUR TETAP
Tanggal terbit
Ditetapkan
Direktur
SOP ORIENTASI KARYAWAN BARU DI KEPERAWATAN
Pengertian
: Tata cara melakukan program orientasi bagi karyawan baru di Tim
Keperawatan
Tujuan : Terjadi transfer informasi yang efektif, efisien dan
menyeluruh bagi karyawan baru di Tim Keperawatan RS.....
Kebijakan
: Program orientasi keryawan baru di Tim Keperawatan meliputi:

- Pengenalan struktur organisasi RS.... & Tim Keperawatan.


- Pengenalan falsafah & tujuan RS.... dan Tim Keperawatan.
- Pengenalan standard asuhan keperawatan RS.....
- Pengenalan hak & kewajiban Tenaga Keperawatan.
- Pelatihan Tindakan Keperawatan.
P
r
o
s
e
d
u
r
:

1. Setelah perawat baru diterima maka ketua Tim


Keperawatan menjelaskanstruktur organisasi RS....,
struktur Tim Keperawatan, Falsafah & Tujuan RS &
Tim Keperawatan.

2. Diberikan penjelasan kebijakan & prosedur yang


berlaku di RS.... di bidangkeperawatan, hak &
kewajiban Tenaga Keperawatan, standar asuhan
keperawatan, sistem penilaian kinerja karyawan.

3. Orientasi ke ruangan-ruangan selama 3 hari masing-


masing : Rawat Inap,kamar bersalin, watsus, ugd,
poliklinik, kamar operasi, Rekam Medik, farmasi.

4. Ketua Tim Keperawatan melakukan bimbingan dan


penilaian keterampilan dan penilaian karyawan baru
tersebut dilaporkan kepada Direktur. 5. Evaluasi
orientasi dilakukan ketua Tim Keperawatan dan
Direktur.
JADWAL KEGIATAN ORIENTASI KARYAWAN BARU DI
KEPERAWATAN
No
Kegiatan
Minggu
I II III IV V VI VII VIII IX X-XII KET

1 Orientasi Lingkungan dan staf


2 Falsafah dan Tujuan
3 Standar Asuhan Keperawatan4 Hak dan Kewajiban Perawat

5 Catatan Medik
6 Pencatatan dan Pelaporan

7 Pengumpulan data
8 Penyuntikan
9 Pemasangan Infus

10 Pemasangan Urine Catheter


11 Persiapan Operasi
12 Memandikan Pasien
13 Membantu pasien BAB 14 Lavement

15 Menyaipkan Menu pasien


16 Menjalankan K3 lingkungan17 Orientasi Unit Rawat Jalan

18 Orientasi UGD
19 Orientasi Kamar bersalin
20 Orientasi Watsus
21 Orientasi Kamar Operasi
22 Evaluasi Pelaksaanaan sehari-hari
STANDAR
ASUHAN
KEPERAWATAN
Jilid 2
2008
SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ...


Nomor
: 004/ V/ Dir/RS..../SK/2008
Perihal
: Hak dan Kewajiban Tenaga keperawatan Lampiran
:Direktur Rumah Sakit ...
Menimbang
: Perlunya penertiban dan konsolidasi internal seluruh aspek
pelayanan dan pengelolaan Rumah sakit secara keseluruhan
Mengingat

: 1. SK menkes No.67781/RS/63 tahun 1963 tentang syarat-syarat


pokok Rumah sakit swasta
2. Daftar Tata cara dan syarat pendirian / Pembangunan
dan penyelenggaraan Rumah sakit swasta 3. SK Badan
Pendiri Yayasan Kesehatan ...
No.446/01/YK..../SK/Sek/07 tentang pengangkatan Direktur Rumah
Sakit ...

Memutuskan
Menetapkan
:
HAK TENAGA KEPERAWATAN
1. Tenaga keperawatan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
2. Tenaga keperawatan berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta berdasarkan hak
otonomi.
3. Tenaga keperawatan berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan profesi dan etika.

4. Tenaga keperawatan berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien, apabila dilihat
dari kemampuannya tidak mungkin dapat diteruskan lagi, dan berhak menyerahkan kepada
tenaga perawatan yang lain.

5. Tenaga keperawatan berhak atas Privacy. ( Tenaga keperawatan berhak menuntut apabila
namabaiknya dicemarkan oleh pasien/klien dengan ucapan atas tindakan yang melecehkan
atau memalukan )

6. Tenaga keperawatan berhak mendapatkan informasi lengkap dari pasien / klien yang
dirawatnya atau dari keluarganya.
7. Tenaga keperawatan berhak untuk diperlakukan adil dan jujur baik oleh Rumah Sakit maupun
oleh pasien.

8. Tenaga keperawatan berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya
berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan/ peraturan yang berlaku di Rumah Sakit tersebut.

KEWAJIBAN TENAGA KEPERAWATAN


1. Tenaga keperawatan wajib mematuhi peraturan Rumah Sakit sesuai dengan hubungan hukum
antara tenaga perawatan tersebut dengan Rumah Sakit.
2. Tenaga keperawatan wajib memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan status profesi
dan menghormati hak-hak pasien.
3. Tenaga keperawatan wajib menyerahkan tugas pelayanan perawatan pasien keperawatan lain /
profesi lain yang mempunyai kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan
suatu pelayanan perawatan.

4. Tenaga keperawatan wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar dapat berhubungan
dengan keluarga / dokter dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.

5. Tenaga Keperawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
penderita, bahkan juga setelah penderita meninggal dunia.
6. Tenaga Keperawatan wajib melakukan pertolongan kedaruratan terutama pelayanan
perawatan.

7. Tenaga Keperawatan wajib memberikan informasi yang akurat tentang pelayanan tindakan
keperawatan yang bersangkutan serta resiko yang mungkin terjadi.

8. Tenaga Keperawatan wajib membuat catatan keperawatan yang baik secara


berkesinambungan dalam pelayanan kepada pasien / klien.
9. Tenaga Keperawatan wajib terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk
keperluan pelaksanaan tugas profesi.
10. Tenaga Keperawatan wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang
telah dibuat.
11. Tenaga Keperawatan wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait
secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien / klien.
Ditetapkan di .......
Pada tanggal 04/05/2008
Direktur Rumah Sakit .......
…………………………..

Anda mungkin juga menyukai