1. Penghentian Penggunaan Jalan Umum Penghentian penggunanaan jalan umum untuk aktivitas pengangkutan batubara mesti ada ketegasan dari pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas setiap pengusaha yang memberikan dampak kerusakan lingkungan. Pengembangan sarana jalan khusus untuk jalur pengangkutan batubara akan mengurangi keruwetan masalah transportasi. Selain itu dengan adanya sarana jalan khusus dapat mengurangi jalan yang rusak yang biasanya sering dilewati atau sering digunakan untuk aktivitas masyarakat di daerah penambangan tersebut. 2. Reklamasi dan Penghujauan Kembali Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi bekas-bekas penambangan dan menjamin serta memastikan hasil reklamasi tersebut sesuai AMDAL. Pihak pemerintah harus mengawasi jalannya proses reklamasi tersebut, sehingga benar-benar yakin kalau proses reklamasi berjalan dengan baik. Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan ini juga mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas lubang/kawah batubara dapat menjadi tempat perindukan nyamuk. 3. Fitoremediasi Fitoremediasi adalah teknik yang melibatkan tumbuhan berklorofil untuk mengurangi kandungan polutan pada tanah dan air. Fitoremediasi tidak hanya mengembalikan rona awal seperti sebelum penambangan, tetapi juga mampu mengembalikan fungsi ekologis kawasan hutan. Hal ini karena fitoremediasi mampu mengurangi kandungan air asam tambang yang disebabkan oleh tingginya kandungan logam tersebut dengan cara menyerap kandungan logam melalui akar tumbuhan.