Laporan Prndahuluan 1 Revisi
Laporan Prndahuluan 1 Revisi
A. Pengkajian Data
1. Pengkajian Identitas Pasien
Meliputi pengkajian nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, nomor medik, alamat
klien dan identitas penanggung jawab.
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan pasien, pada masalahnya yang dapat
dirasakan
b. Riwayat penyakit sekarang
1) Hipertermi
a) Terus menerus : tingginya menetap >24 jam, bervariasi
b) Intermitten : demam memuncak secara berseling dengan
suhu normal
c) Remitten : demam memuncak dan menurun tanpa
kembali ke tingkat suhu normal
d) Relaps : periode episode demam diselingi dengan
tingkat suhu normal
2) Hipotermi
Hipotermi aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak
diketahui selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi
35℃, klien mengalami gemetaran tidak terkontrol, hilang ingatan,
depresi dan tidak mampu menelan. Jika suhu tubuh turun dibawah
34,4℃, frekuensi jantun, pernapasan, dan tekanan darah turun,
kulit menjadi sianosis.
c. Riwayat Kesehatan Masalalu
1) Hipertermi : sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala
lain yang menyertai demam, apakah gelisah menggigil atau
kedinginan.
2) Hipotermi : tanyakan suhu tubuh pasien sebelumnya, sejak
kapan timbul gejala gemetaran, hilang ingatan, depresi dan
gangguan menelan.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit yang sama/ penyakit lain yang pernah diderita oleh
anggota keluarga yang lain bersifat genetic.
3. Pemeriksaan fisik
a. Ukur suhu inti selama setiap fase demam
b. Kaji faktor pemberat seperti dehidrasi, infeksi, atau suhu lingkungan
c. Identitas respon fisiologis terhadap suhu :
1) Ukur semua tanda-tanda vital
2) Observasi semua warna kulit
3) Kaji suhu kulit
4) Kaji kenyamanan dan kesejahteraan klien
5) Tentukan fase demam
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh
2. Hipertermia
3. Hipotermia
4. Ketidakefektifan termoregulasi
C. Intervensi Keperawatan
D. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap termoregulasi dilakukan dengan kemampuan
dasar merespon rangsangan suhu tubuh :
1. Stabilnya suhu tubuh.
2. Penilaian masalah teratasi.
3. Rencana tindak lanjut jika masalah belum teratasi.
4. Mengidentifikasi faktor-faktor resiko terhadap hipertermi.
5. Menghubungkan metode mempertahankan suhu tubuh dalam batas
normal. ( Moget, Linda Corpenito, 2007)
DAFTAR PUSTAKA