KEPENDUDUKAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : Ade Saprudin, SKM, MKM
Disusun oleh :
STIKES KUNINGAN
Jl. Lingkar Kadugede No.2 Kuningan Jawa Barat Indonesia
Tel: (0232) 875 847 fax:(0232) 875 123
Website : stikku.ac.id email : info@stikeskuningan.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat
dan atas segala limpahan rahmat dan taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah sesuai waktu yang telah direncanakan. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW. beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Penyusunan makalah ini
merupakan tugas mata kuliah Evaluasi dan Analisis Kesehatan Semester 4 tahun
akademik 2018.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moral maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ade Saprudin, SKM, MKM. selaku dosen mata kuliah ini.
2. Serta kepada semua pihak yang telah banyak memberi bantuan, dorongan serta
motivasi sehngga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang konstriktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Program
kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan
kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha
perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai
keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk
dengan perkembangan produksi dan jasa.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari penduduk
2. Untuk mengetahui dinamika kependudukan di Indonesia
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi laju
pertumbuhan penduduk
4. Untuk mengetahui konsep transisi demografis.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai Konsep kependudukan Indonesia khususnya di Kabupaten Kuningan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Meliputi didalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana
jumlah penduduk setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,
agama, atau etnisitas tertentu.
7
(migrasi netto). Laju pertumbuhan penduduk adalah kecapatan pertumbuhan
penduduk.
4. Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang
nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran
hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada
tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan
sebagainya (Mantra, 2003:145). Crude Birth Rate (CBR) atau angka kelahiran kasar
adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000
penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Kegunaan angka kelahiran kasar
yaitu sebagai parameter tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu pada
waktu tertentu.
5. Mortalitas
Mortalitas (Kematian) adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup
(Death). Mortalitas dapat terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Kematian yang
dimaksud dapat diakibatkan oleh lanjut usia, penyakit (kronis dan akut), bencana
alam (gempa bumi, erupsi gunung api, tsunami, dan angin kencang), perang, limbah
industri atau akibat lainnya yang menyebabkan seseorang meninggal dunia. Crude
Death Rate (CDR) atau angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan
berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu di wilayah tertentu
untuk setiap 1000 penduduk.
6. Migrasi Penduduk
Secara sederhana migrasi didefenisikan sebagai aktivitas perpindahan.
Sedangkan secara formal, migrasi didefenisikan sebagai perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain yang melampaui
batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian suatu negara. Bila
melampaui batas negara maka disebut dengan migrasi internasional (migrasi
internasional). Sedangkan migrasi dalam negeri merupakan perpindahan penduduk
8
yang terjadi dalam batas wilayah suatu negara, baik antar daerah ataupun antar
propinsi. Pindahnya penduduk ke suatu daerah tujuan disebut dengan migrasi
masuk. Sedangkan perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah disebut dengan
migrasi keluar (Depnaker, 1995). Menurut BPS (1995) terdapat tiga jenis migran
antar propinsi, yaitu :
a. Migran semasa hidup (life time migrant) adalah mereka yang pindah dari
tempat lahir ke tempat tinggal sekarang, atau mereka yang tempat tinggalnya
sekarang bukan di wilayah propinsi tempat kelahirannya
b. Migran risen (recent migrant) adalah mereka yang pindah melewati batas
propinsi dalam kurun waktu lima tahun terakhir sebelum pencacahan
c. Migran total adalah orang yang pernah bertempat tinggal di tempat yang
berbeda dengan tempat tinggal pada waktu pengumpulan data.
Berdasarkan tiga jenis migran tersebut, maka jenis migran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah jenis migran semasa hidup (life time migrant).
Dalam keputusan bermigrasi selalu terkandung keinginan untukmemperbaiki
salah satu aspek kehidupan, sehingga keputusan seseorang melakukan migrasi
dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Menurut Lee (1987) ada empat
faktor yang perlu diperhatikan dalam studi migrasi penduduk, yaitu :
Faktor-faktor daerah asal
Faktor-faktor yang terdapat pada daerah tujuan
Rintangan antara
Faktor-faktor individual
Beberapa faktor non ekonomis yang mempengaruhi keinginan seseorang
melakukan migrasi adalah :
a. Faktor-faktor sosial,
b. Faktor-faktor fisik
c. Faktor-faktor demografi,
d. Faktor-faktor kultural,
e. Faktor-faktor komunikasi
9
7. Kepadatan Penduduk Bruto
Kepadatan penduduk bruto (crude density population) adalah hasil
perhitungan dari jumlah penduduk tahun tersebut dalam satuan jiwa dibagi dengan
luas lahan yang ada dalam satuan kilometer persegi.
8. Kepadatan Penduduk Netto
Kepadatan penduduk netto adalah hasil perhitungan dari jumlah penduduk
tahun tersebut dalam satuan jiwa dibagi dengan luas lahan terbangun dalam satuan
hektar. Kepadatan penduduk netto berguna untuk mengetahui penggunaan lahan
untuk pembangunan.
10
BAB III
ANALISIS KEPENDUDUKAN
11
2. Studi kependudukan mempersoalkan hubungan – hubungan antara demografi
dan variabel dari sistem lain (Rusli,1988).
Dalam kaitannya dengan proses Perencanaan Pembangunan Daerah, data dan
informasi yang diperoleh melalui kedua konsep diatas sangat diperlukan. Dalam
satu sisi, data – data statistik kependudukan perlu diketahui oleh setiap perencanaan
pembanguan, kemudian pada sisi lainnya perencanaan pembangunan harus mampu
melakukan analisis dari kondisi penduduk yang ada, dikaitkan dengan fungsi,
peranan dan kontribusi serta pengaruhnya terhadap aspek – aspek lain dalam proses
pembangunan yang menyeluruh. Harus diketahui, bagaimana pengaruhnya
terhadap perkembangan ekonomi , sosial, budaya, pembanguna n fisik dan
sebagainya.
Sehubungan dengan hal diata, tujuan analisis kependudukan dalam
penyususnan perencanaan pembangunan daerah (PPD) sebenarnya sangat luas
namun secara umum tujuan tersebut meliputi :
1. Mengetahui kuantitas dan kondisi penduduk, baik berdasarkan kelompok umur,
jenis kelamin, bahkan kondisi sosial-ekonominya.
2. Mengetahui pertumbuhan masa lampau, masa sekarang, penurunannya dan
penyebarannya (distribusinya) dalam suatu wilayahpembangunan.
3. Mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan penduduk
dengan bermacam-macam aspek pembangunan.
4. Mencoba memproyeksikan pertumbuhan penduduk dan kemungkinan-
kemungkinan konsekuensinya serta pengaruhnya terhadap pelaksanaan
pembangunan.
5. Senbagai bahan pemantau untuk melakukan pengendalian penduduk agar tidak
terjadi ledakan penduduk yang dapat mempengaruhi kondisi masyarakat secara
keseluruhan.
12
3.1 Tabel Kependudukan
13
18 Cigugur 23.333 4,0 21.240 3,9 44.573 3,9
14
2 Ciniru 5.371 91,61 492 8,39 5.863 100
15
24 Cimahi 8.714 88,16 1.170 11,84 9.884 100
16
8 Garawangi 36.488 3,41 38.339 3,40 4,95
17
30 Maleber 40.646 3,80 44.009 3,90 7,95
18
15 Selajambe 13.480 36,73 367,00
19
3.2 Grafik Kependudukan
120,000
100,000
80,000
60,000
Laki-laki
Perempuan
40,000
Jumlah
20,000
60,000
50,000
40,000
30,000
Laki-Laki
20,000 Perempuan
Jumlah
10,000
20
Rekapitulasi Jumlah Kepala Keluarga Kabupaten Kuningan
Per Kecamatan
35,000
30,000
25,000
20,000
Laki-laki
15,000
Perempuan
10,000 Jumlah
5,000
16,000
14,000
12,000
10,000
8,000
Laki-laki
6,000
Perempuan
4,000 Jumlah
2,000
21
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
100,000
120,000
0
20,000
40,000
60,000
80,000
Darma Kadugede
Cigugur Ciniru
Pasawahan Subang
Nusaherang Ciwaru
Cipicung Cibingbin
Pancalang Luragung
Japara Lebakwangi
Garawangi
Cimahi
Kuningan
Cilebak
Ciawigebang
Hantara
Cidahu
Kalimanggis Jalaksana
Cibeureum Cilimus
Laju Pertumbuhan Penduduk Per Kecamatan
Karangkancana Mandirancan
Maleber Selajambe
Sindangagung Kramatmulya
Cigandamekar
Penduduk thn 2012
Penduduk thn 2011
22
Angka pertumbuhan Penduduk
30,000
100,000
120,000
0
20,000
40,000
60,000
80,000
Darma Kadugede
Cigugur Ciniru
Pasawahan Subang
Nusaherang Ciwaru
Cipicung Cibingbin
Pancalang Luragung
Japara Lebakwangi
Cimahi Garawangi
Cilebak Kuningan
Kepadatan Penduduk Per Kecamatan
Hantara Ciawigebang
Kalimanggis Cidahu
Cibeureum Jalaksana
Karangkancana Cilimus
Maleber Mandirancan
Sindangagung Selajambe
Cigandamekar Kramatmulya
23
Luas Wilayah (km2)
Luas Wilayah (km2)
Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk
Jumlah Penduduk (jiwa)
4.1 Kesimpulan
Penduduk adalah Orang yang secara hukum berhak tinggal di dalam suatu
daerah. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah
tersebut. John Graunt adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data
kalahiran dan kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses
pertumbuhan penduduk. Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.
Bila dilihat dari kajian teoritisnya, para ahli kependudukan membedakan
pengertian antara analisis demografi dan studi kependudukan. Oleh Hauser,
misalnya dikemukakan bahwa :
1. Analisis demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan
komposisi penduduk, serta komponen – komponen variasinya dan
perubahannya, sedangkan,
2. Studi kependudukan mempersoalkan hubungan – hubungan antara demografi
dan variabel dari sistem lain (Rusli,1988).
4.2 Saran
Melalui makalah ini di harapkan pembaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Situasi Kependudukan dalam suatu wilayah, terutama pada
Kabupaten Kuningan.
Kami juga berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang di
berikan dalam makalah ini, sehingga apabila ada yang kekurangan atau kesalahan
dalam penyusunan makalah ini, pembaca dapat memberikan saran yang
mendukung demi sempurnanya penyusunan makalah ini.
24
DAFTAR PUSTAKA
25