3195 6902 1 SM PDF
3195 6902 1 SM PDF
ABSTRACT
Fuel oil system is one of the vital main engine supporting systems of MV. Leuser because this system
is directly influence the main engine performance. The failure of fuel system should be the main engine
shut down. The bigger affect was the ship could not be operated so the financial lost would be occurred.
The aim of the research is an analysis the fuel system by approximation on reliability based.
An analysis of the system was using qualitative and quantitative approximation. Qualitative analysis
could be achieved by the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and the Fault Tree Analysis (FTA).
The quantitative analysis could be achieved by the Monte Carlo simulation.
The resulted of the research, severity components such as filter, separator, transfer pump and
booster pump was obtained by the severity classification and failure probability. The simulation would be
achieved the value availability at 0.97 and the value of MTTFF (Mean Time to First Failure) is
2423.8363 hours. The simulation used some scenarios, the system availability would be more decrease if
there were more stand by components occur the failure in the one of the components at 0,893.
Sistem dengan susunan parallel. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Suatu sistem dapat di modelkan dengan susunan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
parallel jika seluruh komponen yang ada di merupakan salah satu metode yang dipergunakan
dalam sistem itu gagal menjalankan fungsinya. dalam analisa kualitatif. Metode FMEA lebih
menekankan pada hardware oriented approach atau
Sistem dengan susunan standby. bottom – up approach, karena analisa FMEA ini
Pada konfigurasi standby, satu atau lebih menguji level komponen atau kelompok komponen-
komponen berada dalam keadaan standby dan komponen fungsional yang memiliki level lebih
siap akan mengambil alih ketika komponen rendah dan memikirkan kegagalan sebagai hasil dari
utama mengalami kegagalan. modus kegagalan (Failure Modes) yang berbeda-
beda, mengevaluasi sistem dengan
Simulasi Monte Carlo mempertimbangkan macam mode kegagalan
Simulasi montecarlo bertujuan untuk komponen sistem serta menganalisa dampak atau
mendapatkan gambaran tentang pengaruh waktu pengaruh-pengaruhnya terhadap keandalan sistem.
kegagalan dan perbaikan komponen untuk Analisa kualitatif dengan metode Failure Mode
mendapatkan Availability. Simulasi yang dilakukan and Effect Analysis (FMEA) dapat dilakukan dengan
tidak hanya terhadap waktu kegagalan tetapi juga pembuatan lembar kerja FMEA (FMEA Worksheet).
waktu perbaikan baik itu komponen hingga sistem. FMEA akan menyajikan bentuk tabel seperti yang
KAPAL, Vol. 5, No.3, Juni 2008
126
telah dijelaskan pada bab sebelumnya untuk setiap dalam menentukan distribusi probabilitas yang sesuai
modus kegagalan (Failure Modes) dari semua untuk memodelkan komponen yang ada. Dalam
komponen. Penyusunan FMEA dilakukan dengan melakukan uji kesesuaian (goodness of fit test) untuk
mereview berbagai komponen, subsistem dan juga penentuan distribusi probabilitas pada tiap-tiap
mengidentifikasi mode-mode kegagalan, penyebab komponen tersebut digunakan bantuan software
kegagalan serta dampak atau efek kegagalan yang weibull ++ 4.0.
ditimbulkan untuk selanjutnya digunakan sebagai
input dalam lembar kerja FMEA. Simulasi Montecarlo
Dalam penelitian ini, proses pengerjaan FMEA Simulasi montecarlo bertujuan untuk
dilakukan dengan menginput data-data kegagalan mendapatkan gambaran tentang pengaruh waktu
komponen serta informasi lainnya seperti yang telah kegagalan dan perbaikan komponen untuk
dijelaskan diatas kedalam suatu program komputer mendapatkan ketersediaan komponen atau sistem.
(software) yang outputnya menentukan tingkat Simulasi yang dilakukan tidak hanya terhadap waktu
kekritisan dari komponen sistem. Adapun software kegagalan (TTF) tetapi juga waktu perbaikan (TTR),
yang digunakan adalah software XFMEA 4 dengan suatu komponen atau sistem. Pada penyelesaian
langkah sebagai berikut : analisa kuantitatif ini menggunakan program aplikasi
1. Membuat hirarki sistem yaitu (software) BlockSim Ver 7.0.6 yang betujuan untuk
mengidentifikasi sistem dengan mereview tiap memprediksi nilai Reliability dan Availability Sistem.
komponen. Program BlockSim menggunakan teknik Simulasi
2. Menjelaskan diskripsi tiap komponen meliputi Montecarlo ini juga bertujuan untuk memprediksi
fungsi (function), mode kegagalan (failure), performance sistem dan komponen.
dampak atau efek (effect), dan sebab kegagalan
(cause) komponen. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
3. Mengidentifikasi kegagalan sesuai dengan Sistem Bahan Bakar
klasifikasi kerusakan (severity classification) Sistem bahan bakar merupakan salah satu
dan laju kegagalan (failure rate) komponen. sistem penunjang dari sistem penggerak utama pada
4. Melakukan criticality analysis. sebuah kapal. Dimana fungsi dari sistem bahan bakar
Penyusunan Criticallity Matrix guna ini tidak lain untuk mensuplai bahan bakar dari
mengetahui mode kegagalan paling tidak kritis storage tank atau tanki penyimpanan menuju main
sampai paling kritis. Sehingga kita dapat menentukan engine. Atau dapat juga didefinisikan bahwa instalasi
komponen yang perlu diperhatikan. bahan bakar merupakan peralatan yang diperlukan
untuk menangani bahan bakar dari titik
Fault Tree Analysis (FTA) diserahkannya ke instalasi sampai mencapai main
Fault Tree Analysis digunakan untuk engine. Susunan komponen tersebut dapat dilihat
mengidentifikasikan kegagalan (failure) suatu sistem. pada gambar 1.
Tahapan menyusun FTA :
a. Mendefinisikan problem dan kondisi batas Komponen Sistem Bahan Bakar
dari sistem. KM. Leuser adalah kapal penumpang yang
b. Pengkonstruksian Fault Tree menggunakan mesin diesel 4 tak dengan bahan bakar
c. Menentukan minimal Cut Set Marine Diesel Fuel. Adapun fungsi komponen sistem
bahan bakar yang digunakan dapat dijelaskan sebagai
3. Analisa Kuantitatif berikut :
Evaluasi sistem sistem bahan bakar KM. Leuser a. Tangki Penyimpanan (Storage Tank)
secara kuantitatif dilakukan dengan simulasi Merupakan tempat penyimpanan awal bahan
montecarlo dengan sebelumnya dilakukan analisa bakar sebelum disuplai ke settling tank.
data dan pembuatan Reliability Block Diagram b. Pompa Transfer (Transfer Pump)
(RBD). Pompa yang berfungsi untuk memindahkan
bahan bakar dari storage tank ke settling tank.
Analisa Data c. Tangki Pengendapan (Settling Tank)
Nilai keandalan suatu komponen atau sistem Settling tank digunakan sebagai tempat untuk
merupakan nilai kemungkinan/ probabilitas dari suatu mengendapkan kandungan air dan kotoran padat
komponen atau sistem untuk dapat memenuhi pada bahan bakar.
fungsinya dalam kurun waktu dan kondisi tertentu d. Separator
yang sudah ditetapkan. Pengambilan data yang telah Ada dua buah separator yang dipasang secara
dilaksanakan berupa sekumpulan data waktu standby. Komponen separator ini berfungsi
kegagalan (TTF atau time to failure) dan waktu untuk membersihkan dan memurnikan bahan
reparasi (TTR atau time to repair) dari masing- bakar dari pengaruh kandungan air dan
masing komponen suatu sistem akan digunakan kontaminasi partikel padat.
e. Tangki Harian (Day Tank) Didalam day tank ini bahan bakar ditampung sebagai
Day tank atau tangki harian adalah tempat operasional harian main engine, selanjutnya bahan
penyimpanan bahan bakar yang siap disuplaikan bakar dari daily tank dipindahkan ke balance tank
ke main engine. sebagai tangki penampungan akhir dengan sistem
f. Tangki Imbang (Balance Tank) gravitasi dengan posisi day tank lebih tinggi (berada
Merupakan tempat penampungan akhir bahan dideck 1) dari balance tank (berada di kamar mesin),
bakar untuk disuplai ke main engine, dimana akan tetapi sebelumnya telah melewati filter yang
memiliki fungsi sebagai pemisah bahan bakar berfungsi sebagai penyaring bahan bakar. Booster
dari kandungan udara. Tangki imbang juga pump yang disusun secara standby redundant akan
digunakan sebagai tempat penampungan menarik/mengalirkan bahan bakar dari balance tank
overflow bahan bakar yang disuplai ke main ke main engine. Apabila bahan bakar yang telah
engine. disuplai ke main engine terjadi kelebihan aliran
g. Saringan (Filter) (overflow) maka kelebihan aliran bahan bakar
Berfungsi sebagai penyaring bahan bakar dari tersebut akan dialirkan ke balance tank untuk
daily tank agar bahan bakar benar-benar bersih ditampung kembali. Demikianlah prinsip kerja sistem
untuk disuplai ke main engine setelah bahan bakar KM. Leuser.
sebelumnya bahan bakar telah dibersihkan oleh
separator sebelum ke day tank. 1. Analisa Kualitatif
h. Booster Pump Evaluasi sistem sistem bahan bakar KM. Leuser
Terdapat dua buah booster pump yang dipasang secara kualitatif dilakukan dengan metode Failure
secara standby redundant, yang salah satunya Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree
digunakan sebagai komponen standby. Booster Analysis (FTA).
pump berfungsi untuk menarik atau
memindahkan bahan bakar dari balance tank Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
menuju main engine. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
merupakan salah satu teknik yang sistematis dalam
Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar menganalisa suatu bentuk kegagalan dan
Sistem bahan bakar pada KM. Leuser dapat penekanannya pada bottom-up approach. Maksud
dijelaskan sebagai berikut : Bahan bakar dari Storage dari bottom-up approach disini adalah merupakan
Tank yaitu tanki penyimpanan awal dipindahkan oleh teknik analisa yang dilakukan mulai dari peralatan
pompa transfer ke Settling Tank guna dilakukan atau komponen dan kemudian meneruskannya ke
pengendapan dari air dan kotoran padat, selanjutnya sistem yang merupakan tingkat atau level yang lebih
bahan bakar tersebut dipindahkan ke day tank untuk tinggi. Kegiatan FMEA ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan main engine. Dalam proses mendapatkan komponen yang paling kritis atau
pemindahan ke Day Tank bahan bakar akan komponen yang significant terhadap kegagalan
dibersihkan dan dimurnikan terlebih dahulu dari sistem bahan bakar.
pengaruh kandungan air dan kontaminasi partikel Dalam analisa FMEA melibatkan banyak hal
padat, proses ini dilaksanakan oleh Separator yang yang diantaranya adalah mereview berbagai
disusun secara standby redundant. Selanjutnya bahan komponen, subsistem dan juga mengidentifikasi
bakar dipindahkan oleh motor pada separator ke day mode-mode kegagalan, penyebab kegagalan serta
tank. dampak atau efek kegagalan yang ditimbulkan.
KAPAL, Vol. 5, No.3, Juni 2008
128
Untuk Kerusakan saluran pipa (pipeline) dan
kebocoran pipa diasumsikan sangat kecil dapat Tabel 1. Minimal cut set dari fault tree sistem bahan
terjadi. Berbagai Mode kegagalan beserta dampaknya bakar Km. Leuser
pada sistem dicantumkan dalam sebuah worksheet
(lembar kerja FMEA) untuk masing-masing
komponen. Namun dalam penelitian ini, analisa
kualitatif dengan metode failure mode and effect
analysis (FMEA) dilakukan menggunakan Software
XFMEA 4. Hasil analisa dengan metode FMEA dapat
dilihat pada gambar 2.
Fault Tree Analysis (FTA)
Fault Tree Analysis (FTA) untuk sistem bahan
bakar pada kapal KM. Leuser dari diagram Fault
Tree ditunjukkan pada gambar 3. Setelah selesai
menentukan Fault tree tersebut, maka kita dapat
menentukan minimal Cut Set. Sebuah Cut Set
didefinisikan sebagai basic event yang bila terjadi
akan mengakibatkan Top event. Minimal cut set
dapat ditentukan dengan metode MOCUS dan
ditabelkan seperi pada tabel 1.
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa minimal mempunyai rangking pertama. Karena pada
Cut Set dari Fault Tree adalah : pengujian distribusi, rangking pertama merupakan
{1},{2,3},{4},{5,6},{7},{8,9},{10},{11,12}. distribusi yang sesuai dengan komponen tersebut.
Sehingga sistem memiliki minimum first order Distribusi tersebut ditunjukkan pada tabel 2.
{1}, {4}, {7}, {10} dan second order Tabel 2. Distribusi komponen sistem bahan bakar
{2,3},{5,6},{8,9},{11,12}. dengan input time to failure
Dimana :
1 = Storage Tank
2 = Transfer Pump 1
3 = Transfer Pump 2 (Standby)
4 = Settling Tank
5 = Separator 1 Selain menentukan distribusi komponen dari time
6 = Separator 2 (Standby) to failure perlu juga dilakukan penentuan distribusi
7 = Day Tank untuk time to repair. Hal ini dikarenakan pada
8 = Filter 1 evaluasi sistem secara kuantitatif juga mencantumkan
9 = Filter 2 (Standby) pengaruh dari perbaikan komponen atau sistem.
10 = Balance tank Dengan metode dan langkah yang sama pada
11 = Booster Pump 1 penentuan distribusi komponen dengan input time to
12 = Booster Pump 2 (Standby) failure, maka didapatkan distribusi komponen sistem
bahan bakar dengan input time to repair sebagai
2. Analisa Kuantitatif berikut :
Tujuan analisa data yaitu untuk mencari Tabel 3. Distribusi komponen sistem bahan bakar
distribusi yang tepat untuk tiap-tiap komponen sistem dengan input time to repair
bahan bakar. Penentuan distribusi tersebut untuk
merupakan tahap menentukan kecenderungan
distribusi sistem dengan adanya fungsi waktu yang
berubah-ubah. Input data yang diperlukan adalah
variable random t yang mewakili time to failure tiap-
tiap komponen sistem bahan bakar. Penentuan
distribusi komponen sistem bahan bakar tersebut Simulasi Monte Carlo
dilakukan dengan bantuan software Weibull ++ 4.0 Simualsi monte carlo merupakan salah satu
dengan menggunakan metode MLE. Input data untuk metode evaluasi sistem secara kuantitatif. Evaluasi
menentukan distribusi yaitu dengan memasukan data sistem secara kuantitatif terlebih dahulu dilakukan
time to failure tiap-tiap komponen. Untuk dengan memodelkan sistem bahan bakar kedalam
menentukan distribusi yang sesuai untuk tiap blok diagram. Reliability Block Diagram (RBD)
komponen maka dari hasil diambil distribusi yang
KAPAL, Vol. 5, No.3, Juni 2008
130
merupakan gambaran secara grafis tentang hubungan
komponen yang ada didalam sistem. Rangkaian dasar Simulasi Monte Carlo
yang sering dilakukan dalam rangkaian blok diagram Simulasi montecarlo bertujuan untuk
keandalan adalah susunan seri, parallel, dan stand by. mendapatkan gambaran tentang pengaruh waktu
Adapun rangkaian yang ada didalam sistem kegagalan dan perbaikan komponen untuk
merupakan gabungan dari berbagai rangkaian dasar. mendapatkan ketersediaan (Availability). Simulasi
Untuk mengevaluasi reliability suatu sistem secara yang dilakukan tidak hanya terhadap waktu
kuantitatif, terlebih dahulu sistem tersebut kegagalan tetapi juga waktu perbaikan, baik itu
dimodelkan kedalam blok diagram keandalan. Blok komponen maupun sistem. Pada penyelesaian analisa
diagram keandalan tersebut digunakan untuk kuantitatif ini menggunakan Program Aplikasi
membuat simulation montecarlo. BlockSim Ver 7.0.6 yang betujuan untuk
memprediksi nilai Reliability dan Availability Sistem.
Reliability Block Diagram (RBD) Program BlockSim menggunakan teknik Simulasi
Sistem bahan bakar KM. Leuser adalah sistem Montecarlo ini, dengan kata lain juga bertujuan untuk
untuk memindahkan bahan bakar dari storage tank ke memprediksi performance sistem dan komponen.
main engine seperti yang telah diuraikan diatas maka Adapun langkah – langkah penyimulasian
storage tank, settling tank, day tank dan balance tank availability sistem minyak bahan bakar dapat
dapat dimodelkan kedalam blok diagram keandalan dijelaskan sebagai berikut :
dengan susunan seri. Karena komponen-komponen Pengkonstruksian Reliability Block Diagram
ini harus bekerja atau berfungsi seluruhnya agar (RBD)
sistem dapat menjalankan fungsinya. Dan jika salah Pada Pengkonstruksian Reliability Block
satu dari komponen tersebut mengalami kegagalan Diagram (RBD) sistem bahan bakar, untuk
maka akan mengakibatkan kegagalan pada sistem komponen-komponen yang dianggap normal adalah
bahan bakar. Sedangkan pada komponen tranfer katup-katup, pipa dan aliran fluida. Pada komponen
pump, booster pump, separator dan filter dapat yang tersusun standby diasumsikan proses switching
dimodelkan kedalam blok diagram keandalan dengan berlangsung sempurna (perfect swithcing). Adapun
susunan standby. Karena pada komponen tersebut konstruksi RBD dapat dilihat pada gambar 4.
masing-masing dapat menggantikan fungsinya [Irwanda, 2008].
apabila salah satu dari komponen itu mengalami
kegagalan operasi.
Re l i a S o ft Bl o ck S i m 7 - www.Re l i a S o ft.co m
Availability and Reliability vs Time
1.000
D iagram1
Point Availability Line
Point Reliability Line
0.800
0.600
A (t ), R(t )
0.400
0.200
irwanda gb
undip
12/ 13/ 2008
12:00:57 PM
0.000
0.000 1000.000 2000.000 3000.000 4000.000 5000.000
Time, (t)
Gambar 5. Grafik Availability dan Reliability sistem bahan bakar KM. Leuser terhadap waktu